Anda di halaman 1dari 2

Fismek laprak

1. Tujuan: - mempelajari proses perpindahan panas secara konduksi


2. Mengukur daya hantar panas gabus

3. Alat dan bahan:


Bejana logam
Silinder tembaga sebagai penerima panass
Thermometer
Jangka sorong
Heater
Lembar gabus

4. Teori tambahan:
Mekanisme atau cara perpindahan panas dibagi menjadi 3 yaitu konduksi, konveksi,
dan radiasi. Konduksi, terjadi pada suatu benda atau dua benda yang bersentuhan.
Konveksi tergantung pada gerakan massa dari suatu daerah ruang ke daerah lainya.
Konveksi adalah perpindahan panas karena adanya gerakan dari bagian panas ke bagian
yang dingin. Radiasi adalah perpindahan panas melalui radiasi elektromagnetik, seperti
sinar matahari, tanpa memperlukan media apapun. Untuk lebih jelasnya, konduksi
merupakan suatu proses perpindahan panas yang dimana suatu panas mengalir dari
tempat yang suhunya tinggi ke tempat yang suhunya lebih rendah, tetapi media untuk
perpindahannya tetap. Perpindahan panas secara konduksi tidak hanya terjadi pada
padatan saja tetapi bisa juga terjadi pada cairan ataupun gas, hanya saja konduktivitas
terbesar ada pada padatan. Jadi, konduktivitas padatan > konduktivitas cairan dan gas.
Persamaan dasar dari konsep perpindahan panas konduksi adalah hukum Fourier,
hukum fourier dinyatakan dengan:
Daya hantar panas atau konduktivitas termal adalah sifat bahan yang menunjukkan
seberapa cepat bahan itu dapat menghantarkan panas konduksi. Daya hantar panas suatu
bahan dapat diukur berdasarkan hukum Fourier. Pada umumnya daya hantar panas suatu
bahan harus diukur dengan mengadakan percobaan. Benda yang memiliki konduktivitas
termal (k) besar merupakan penghantar kalor yang baik (konduktor termal yang baik).
Sebaliknya, benda yang memiliki konduktivitas termal yang kecil merupakan merupakan
penghantar kalor yang buruk (konduktor termal yang buruk). Untuk factor yang
mempengaruhi konduktivitas termal itu sendiri ada beberapa antara lain:
 Suhu
Konduksi termal akan meningkat seiring dengan kenaikan suhu.
 Kandungan uap air
Konduksi Termal akan meningkat seiring meningkatnya kandungan kelembaman.
 Berat jenis
Nilai konduktifitas termal akan berubah bila berat jenisnya berubah. Semakin tinggi berat
jenis makan semakin baik pengalir konduktifitas tersebut.
 Keadaan pori-pori bahan
Bila semakin besar rongga maka akan semakin buruk konuktifitas termalnya.

MEKANISME KONDUKTIVITAS TERMAL


Panas diangkut dalam bahan padat oleh kedua gelombang getaran kisi (fonon) dan
elektron bebas. Konduktivitas termal berhubungan dengan masing-masing mekanisme ini dan
konduktivitas total jumlah kontribusi keduanya. Dimana k1 mewakili getaran kisi dan
konduktivitas termal elektron. energi termal yang terkait dengan fonon atau gelombang kisi
diangkut dalam arah gerak mereka. Hasil kontribusi k1 dari gerakan bersih fonon dari tinggi
ke suhu rendah dari tubuh dalam gradiens suhu. Elektron bebas dapat berpartisipasi dalam
konduksi termal elektronik, dengan elektron bebas di daerah spesimen panas sampai
mendapatkan keuntungan energi kinetik. kemudian bermigrasi ke daerah dingin, di mana
beberapa energi kinetika akan dipindahkan ke atom sendiri (sebagai energi getaran) sebagai
akibat tumbukan dengan fonon atau ketidaksempurnaan lain dalam kristal. Kontribusi relatif
ke, untuk meningkatkan total konduktivitas termal dengan meningkatnya konsentrasi elektron
bebas, karena lebih banyak elektron yang tersedia untuk berpartisipasi dalam proses
transferrence panas.
Perpindahan panas konduksi merupakan suatu proses perpindahan panas dimana panas
mengalir dari tempat yang suhunya tinggi ke tempat yang suhunya lebih rendah, tetapi media
untuk perpindahan panas tetap. Perpindahan panas secara konduksi tidak hanya terjadi pada
padatan saja tetapi bisa juga terjadi pada cairan ataupun gas, hanya saja konduktivitas
terbesar ada pada padatan. Jadi, konduktivitas padatan > konduktivitas cairan dan gas
Persamaan dasar dari konsep perpindahan panas konduksi adalah hukum Fourier, hukum
fourier dinyatakan dengan:
Daya hantar panas atau konduktivitas adalah sifat bahan yang menunjukkan berapa cepat
bahan itu dapat menghantarkan panas konduksi. Daya hantar panas suatu bahan dapat diukur
berdasarkan hukum Fourier. Pada umumnya daya hantar panas suatu bahan harus diukur
dengan mengadakan percobaan. Daya hantar panas biasanya dipengaruhi oleh suhu

Anda mungkin juga menyukai