Anda di halaman 1dari 13

PSIKOLOGI KEBIDANAN

“Kondisi Psikologis Saat Persalinan”

Di Susun Oleh :

Kelompok 3

1. Anita Anggrainy P0 0340421001


2. Arnesa Rebaan Laisa Fitri P0 0340421002
3. Diosi Aprianti P0 0340421007
4. Nanda Dwi Sapitri P0 0340421016
5. Shela Rahayu Putri P0 0340421021
6. Titin Verayensi P0 0340421023
7. Yuni Dwi Astuti P0 0340421027

Dosen Pengajar :
Lidya Febrina, STT, M.Keb

Semester VII DIV Alih Jenjang Kebidanan Curup


KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BENGKULU
PRODI DIV ALIH JENJANG KEBIDANAN
TA.2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT.Karena berkat dan rahmat-Nya jualah kami bisa

menyelesaikan makalah ini yang berjudul ” Kondisi Psikologis Saat Persalinan”. Di

harapkan dengan adanya makalah ini bisa membantu para pembaca dalam mempelajari dan

mendalami pengetahuan tentang ” Kondisi Psikologis Saat Persalinan”. Tidak lupa kami

ucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing dan teman-teman yang telah memberikan

dukungan dalam menyelesaikan makalah ini. .

Kami berharap mudah-mudahan dengan adanya makalah ini dapat menambah

wawasan para pembaca.Kami sadari dalam pembuatan makalah masih terdapat kekurangan di

sana-sini,oleh karena itu kritik dan saran sangat kami butuhkan dari pembaca. Agar

kedepannya bisa menjadi penyempurnaan bagi kami untuk lebih baik lagi.

Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan semoga Allah

SWT. Selalu memberikan rahmat dan ridho-Nya kepada kita. Aamiin yaa robbal ‘alamin.

Curup, Oktober 2021

Penulis
DAFTAR ISI

COVER ...................................................................................................i
KATA PENGANTAR ..........................................................................ii
DAFTAR ISI ........................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..............................................................................
B. Rumusan Masalah .........................................................................
C. Tujuan ...........................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
A. Faktor Somatis dan Psikis yang Mempengaruhi Proses Kelahiran...
B. Ketakutan dan Kegelisahan Menjelang Kelahiran ..........................
C. Perkembangan Intelektual dan Emosi Anak Pada Usia Dini Dengan
Postpartum Blues ..............................................................................
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ...................................................................................
B. Saran..............................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG

B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN
BAB II
PEMBAHASAN

A. Faktor Somatis dan Psikis yang Mempengaruhi Proses Kelahiran

Faktor-faktor yang berpengaruh dalam kehamilan terus menerus saling

mempengaruhi, yaitu :

1.   Faktor-faktor somatik (somatogenik) :

a. Neroanatomi

b. Nerofisiologi

c. Nerokimia

d. tingkat kematangan dan perkembangan organik

e. faktor-faktor pre dan peri - natal

2. Faktor-faktor psikologik ( psikogenik) :

a. Interaksi ibu –anak : normal (rasa percaya dan rasa aman) atau abnormal

berdasarkan

b. kekurangan, distorsi dan keadaan yang terputus (perasaan tak percaya dan

kebimbangan.

c. Peranan ayah

d. Persaingan antara saudara kandung

e. Inteligensi

f. hubungan dalam keluarga, pekerjaan, permainan dan masyarakat

g. kehilangan yang mengakibatkan kecemasan, depresi, rasa malu atau rasa salah

h. Konsep dini : pengertian identitas diri sendiri lawan peranan yang tidak

menentu

i. Pola adaptasi dan pembelaan sebagai reaksi terhadap bahaya


j. Tingkat perkembangan emosi

Setiap proses biologis dari fungsi keibuan dan reproduksi, yaitu sejak turunnya

bibit ke dalam rahim ibu sampai saat kelahiran bayi itu senantiasa saja dipengaruhinya

(distimulir atau justru dihambat) oleh pengaruh-pengaruh psikis tertentu. Maka ada :

a. Interdependensi di antara faktor-faktor somatis (jasmaniah) dengan faktor-faktor

psikis.

b. Jadi pada fungsi reproduksi yang sifatnya biologis itu selalu dimuati pula oleh

elemen-elemen psikis.

Dengan demikian segenap perkembangan psikis dan pengalaman-pengalaman

emosional di masa silam dari wanita yang bersangkutan ikut berperan dalam kegiatan

mempengaruhi mudah atau sukarnya proses kelahiran bayinya.

Para psikiater dan psikolog pada umumnya tidak mempunyai kesempatan

untuk memperhatikan pengalaman psikis wanita yang tengah melahirkan. Juga para

dokter dan bidan hampir-hampir tidak mempunyai waktu untuk memperhatikan

kondisi psikis wanita tersebut. Sebab mereka biasanya disibuktikan oleh faktor-faktor

somatik. Mereka juga terlampau tegang dan capai untuk memperhatikan kehidupan

psikis wanita partus tadi. Pada umumnya para dokter dan bidan menganggap tugas

mereka telah selesai, apabila bayinya sudah lahir dengan selamat, dan ibunya tidak

menunjukan tanda-tanda patologis atau kelainan-kelainan kondisi tubuhnya.

Terdapat lima faktor yang mempengaruhi persalinan atau sering disebut 5P,

yaitu Passenger, passage, power, psikologi, dan penolong(Bidan). Banyaknya wanita

normal bisa merasakan kegairahan dan kegembiraan disaat merasa kesakitan awal

menjelang kelahiran bayinya. Perasaan positif ini berupa kelegaan hati, seolah-olah

pada saat itulah benar-benar terjadi realitas “kewanitaan sejati“yaitu munculnya rasa
bangga bisa melahirkan atau memproduksi anaknya. Khususnya rasa lega itu

berlangsung jika kehamilannya mengalami perpanjangan waktu.

Mereka seolah-olah mendapatkan kepastian bahwa kehamilan yang semula

dianggap sebagai suatu “keadaan yang belum pasti“ sekarang menjadi hal yang nyata. 

Psikologi meliputi :

1. Melibatkan psikologis ibu, emosi dan persiapan intelektual

3. Pengalaman bayi sebelumnya          

4. Kebiasaan adat

5. Dukungan orang terdekat pada kehidupan ibu

B. Ketakutan dan Kegelisahan Menjelang Kelahiran

Pada setiap wanita, baik yang bahagia maupun yang tidak bahagia, apabila

dirinya jadi hamil pasti akan dihinggapi campuran perasaan, yaitu rasa kuat dan berani

menanggung segala cobaan, dan rasa-rasa lemah hati, takut, ngeri; rasa cinta dan benci;

keragu-raguan dan kepastian; kegelisahan dan rasa tenang  bahagia; harapan penuh

kabahagiaan dan kecemasan, yang semuanya menjadi semakin intensif pada saat

mendekati masa kelahiran bayinya. Sebab-sebab semua kegelisahan dan ketakutan antara

lain adalah sebagai berikut:

1. Takut mati

Sekalipun peristiwa kelahiran itu adalah satu fenomena fisiologis yang

normal, namun hal tersebut tidak kalis dari resiko dan bahaya kematian. Bahkan

pada proses yang normal sekalipun senantiasa disertai perdarahan dan kesakitan

hebat peristiwa inilah yang menimbulkan ketakutan-ketakutan khususnya takut mati

baik kematian dirinya sendiri maupun anak bayi yang akan dilahirkan. Inilah

penyabab pertama.
2. Trauma kelahiran

Trauma kelahiran ini berupa ketakutan kan berpisahnya bayi dari rahim

ibunya. Yaitu merupakan ketakutan “hipotesis” untuk dilahirkan di dunia, dan takut

terpisah dari ibunya. Ketakutan berpisah ini ada kalanya menghinggapi seorang ibu

yang merasa amat takut kalau-kalau bayinya akan terpisah dengan dirinya. Seolah-

olah ibu tersebut menjadi tidak mampu menjamin keselamatan bayinya. Trauma

genetal tadi tampak dalam bentuk ketakutan untuk melahirkan bayinya.

3. Perasaan bersalah/berdosa

Dalam semua aktivitas reproduksinya, wanita itu banyak  melakukan

identifikasi terhadap ibunya. Jika identifikasi ini menjadi salah bentuk, dan wanita

tadi banyak mengembangkan mekanisme rasa-rasa bersalah dan rasa berdosa terhadap

ibunya, maka peristiwa tadi membuat dirinya menjadi tidak mampu berfungsi sebagai

ibu yang bahagia; sebab selalu saja ia dibebani atau dikejar-kejar oleh rasa berdosa.

Perasaan berdosa terhadap ibu ini erat hubungannya dengan ketakutan akan

mati pada saat wanita tersebut melahirkan bayinya. Oleh karena itu kita jumpai adat

kebiasaan sejak zaman dahulu sampai masa sekarang berupa:

a) Orang lebih suka dan merasa lebih mantap kalu ibunya (nenek sang bayi)

menunggui dikala ia melahirkan bayinya.

b) Maka menjadi sangat pentinglah kehadiran ibu tersebut pada saat anaknya

melahirkan oroknya.

4. Ketakutan riil

Pada saat wanita hamil, ketakutan untuk melahirkan bayinya itu saat bisa

diperkuat oleh sebab-sebab konkret lainya. Misalnya:

a) Takut kalau-kalau bayinya akan lahir cacad, atau lahir dalam kondisi yang

patologis;
b) Takut kalau bayinya akan bernasib buruk disebabkan oleh dosa-dosa ibu itu

sendiri di masa silam.

c) Takut kalau beban hidupnya akan hidupnya akan menjadi semakin berat oleh

lahirnya sang bayi

d) Muncunya elemen ketakutan yang sangat mendalam dan tidak disadari, kalau ia

akan dipisahkan dari bayinya;

e) Takut kehilangan bayinya yang sering muncul sejak masa kehamilan sampai

waktu melahirkan bayinya. Ketakutan ini bisa diperkuat oleh rasa-rasa berdoa

atau bersalah.

6. Sikap Pasif

Sikap pasif timbul manakala seorang wanita hamil memiliki keengganan pada

saat akan melahirkan. Ini juga didorong dengan dukungan yang lemah dari

lingkungan sekitar. Perhatian suami dan keluarga yang kurang akan menimbulkan

sikap yang pasif dari seorang wanita hamil. Oleh karenanya, penting untuk

memberikan dukungan kepadanya.

7. Hipermaskulin

Kondisi hipermaskulin menggambarkan bagaimana seorang calon ibu merasa

goyah keinginannya antara ingin atau tidak punya anak. Padahal, ia sudah berada di

saat-saat menjelang persalinannya. Akibatnya, emosinya menjadi tidak stabil. Ini

biasanya terjadi pada wanita yang memang berkarir. Pikirannya menjadi buyar

karena ia ingin mempertahankan cara dia bekerja, tetapi di sisi lain juga merindukan

kehadiran anak. Gangguan psikologi pada masa reproduksi bisa menjadi salah satu

penyebabnya.
8. Hiperaktif

Menjelang persalinan, seorang wanita juga bisa menjadi lebih hiperaktif

karena ia ingin segera melaksanakan proses persalinan. Oleh karenanya, ia menjadi

lebih banyak beraktivitas demi proses persalinan yang berlangsung sesegera

mungkin.

C. Perkembangan Intelektual dan Emosi Anak Pada Usia Dini Dengan Postpartum

Blues

Postpartum Blues

Fenomena pasca partum awal atau baby blues merupakan sekuel umum

kelahirannya bayi , biasanya terjadi pada 70% wanita.Karakteristik postpartum blues

meliputi menangis, merasa letih karena melahirkan, gelisah, perubahan alam perasaan,

menarik diri, serta reaksi negatif terhdap bayi dan keluarga. .Hal ini biasanya muncul

pada jam-jam pertama setelah melahirkan dan umumnya membaik dengan sendirinya

dalam beberapa jam sampai beberapa hari.

Gejala Post Partum ini berdasarkan laporan berbagai penelitibiasanya muncul

pada hari-hari pertama setelah melahirkan. Gejala tersebut antara lain adalah merasa

sedih sering menagis, perasaan tidak berdaya dan tidak mampu mengatasi mslh terutama

dlm merawat bayi, insomnia, kehilangan selera makan, penurunan berat badan, dan

rendahnya kemampuan menilai diri sendiri. Gejala tersebut berlangsung kurang lebih

beberapa bulan bahkan sampai setahun tergantung sebera berat deprsi post partum yang

dialami penderita.

Dampak jangka panjang dari Post Partum ini adalah :

a) Perkembangan intelektual, dan emosi anak pada usia dini.

Menurut penelitian yang dilakukan oleh RBSQ bahwa ibu yg mengalami

postpartum blues ternyata anak mereka mengalami gangguan tingkah laku yang lebih
berat jika dibandingkan dengan ibu yg tidak mengalami post partum blues. Upaya

pencegahan : Selama kehamilan hrs mendapatkan dukungan penuh dari keluarga atau

lingk. Perhatian yang memadai dari bidan atau petugas kesehatan juga merupakan

suatu hal yang sangat penting. Seorang petugas kesehatan seharusnya memberikan

informasi yg akurat seputar kehamilan, persalinan dan perawatan bayi. Jika hal

tersebut tdk bisa ditangani oleh petugas medis maka hal yang harus dilakukan adalah

memberikan pendampingan oleh para psikoterpi atau psikolog.


BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

B. SARAN
DAFTAR PUSTAKA

Husnail, Nurul. 2019. Modul Asuhan Kebidanan Komprehensif. Jakarta Selatan : LPU-

UNAS

Okviana, Eky. 2018 . Modul Psikologi Kebidanan. Ponorogo : Universitas

Muhammadiyah Ponorogo

Anda mungkin juga menyukai