Anda di halaman 1dari 6

DAFTAR ISI

Kata Pengantar …………………………………………………………………… i

Daftar Isi …………………………………………………………………………. ii

Bab l Pendahuluan……………………………………………………………….. 1

1.1 Latar Belakang……………………………………………………….….…... 1

1.2 Rumusan Masalah ……………………………………………………..……. 2

1.3 Tujuan penulisan ..……………………………………………………..……. 2

Bab ll Pembahasan …………………………………………………………...….. 3

2.1 faktor psikis dalam persalinan……………………………...………..…….…. 3

2.2 faktor penolong dalam persalinan…………………….……………………..... 5

Bab lll Penutup ………………………………………………………………….... 6

3.1 Kesimpulan ……………………………………………………………….…. 6

3.2 Saran ………..………………………………………………………….…..... 6

Daftar Pustaka …………………………………………………………….……… 7

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Persalinan adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan uri) yang dapat hidup ke dunia luar
rahim melalui jalan lahir atau jalan lain (Diana, 2019). Persalinan merupakan proses membuka dan
menipisnya serviks sehingga janin dapat turun kejalan lahir. Persalinan dan kelahiran normal merupakan
proses pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan cukup bulan (37-42 minggu) dengan adanya
kontraksi rahim pada ibu.

Persalinan adalah suatu kejadian yang berakhir dengan pengeluaran bayi yang cukup bulan atau hamper
cukup bulan yang kemudian, disusul dengan pengeluaran placenta dan selaput janin. Dalam proses
persalinan dapat terjadi perubahan-perubahan fisik yaitu, ibu akan merasa sakit pinggang dan perut
bahkan sering mendapatkan kesulitan dalam bernafas dan perubahan-perubahan psikis yaitu merasa
takutk atau apabila terjadi bahaya atas dirinya pada saat persalinan, takut yang dihubungkan dengan
pengalaman yang sudah lalu misalnya mengalami kesulitan pada persalinan yang lalu (Rinata, 2018).

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah dari topic makalah yang saya bahas adalah yaitu“Apa faktor psikis dan faktor
penolong dalam persalinan ?”.

1.3 Tujuan Penulisan

Untuk mengetahui apa faktor psikis dan faktor penolong dalam persalinan tersebut?

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 FAKTOR PSIKIS DALAM PERSALINAN

Persalinan dan kelahiran merupakan proses fisiologis yang menyertai kehidupan hamper setiap wanita.
Pada umumnya persalinan dianggap hal yang menakutkan karena disertai nyeri hebat, bahkan
terkadang menimbulkan kondisi fisik dan mental yang mengancam jiwa. Nyeri merupakan fenomena
yang subjektif, sehingga keluhan nyeri persalinan setiap wanita tidak akan sama, bahkan pada wanita
yang sama puntingkat nyeri persalinannya tidak akan sama dengan nyeri persalinan yang sebelumnya.
Sehingga persiapan psikologis sangat penting dalam menjalani persalinan. Jika seorang ibu sudah siap
dan memahami proses persalinan maka ibu akan mudah bekerja sama dengan petugas kesehatan yang
akan menolong persalinannya. Dalam proses persalinan normal, pemeran utamanya adalah ibu yang
disertai dengan perjuangan dan upayanya. Sehingga ibu harus meyakini bahwa ia mampu menjalani
proses persalinan dengan lancar. Karena jika ibu sudah mempunyai keyakinan positif maka keyakinan
tersebut akan menjadi kekuatan yang sangat besar saat berjuang mengeluarkan bayi. Sebaliknya, jika
ibu tidak semangat atau mengalami ketakutan yang berlebih maka akan membuat proses persalinan
menjadi sulit. Faktor psikologis yang berpengaruh dalam kehamilan dapat berasal dari dalam diri ibu
hamil (internal) dan dapat juga berasal dari faktor luar diri ibu hamil.Faktor prikologis yang
mempengaruhi kehamilan berasal dari dalam diri ibu dapat berupa latar belakang kepribadian ibu dan
pengaruh perubahan hormonal yang terjadis elama kehamilan.Faktor psikologis yang berasal dari luar
diri ibu dapat berupa pengalaman Ibu, kecemasan dan gangguan emosi, dukungan keluarga, dan
dukungans uami (Pradyani, 2015).

Ibu yang memiliki pengalaman akan lebih siap psikologisnya dalam menghadapi persalinan karena sudah
mengetahui dan merasakan bagaimana proses saat persalinan. Ibu yang memiliki pengalaman dan tidak
siap psikologisnya karena ibu hamil atau bersalin pernah mengalami masalah, maka untuk kehamilan
berikutnya biasanya ibu akan merasa takut atau cemas akan mengalami masalah yang sama lagi, bahkan
tidak menutup kemungkinan ibu takut dan tidak ingin hamil lagi.

Faktor-faktor psikologis yang menyertai proses kelahiran setiap wanita bermacam-macam. Hal ini
disebabkan karena setiap individu memiliki kepribadian masing-masing.

Kekhawatiran

Kekhawatiran yang dimaksud disini adalah kekhawatiran terhadap proses kelahiran dimana wanita
tersebut membayangkan jika bayi yang akan dilahirkan akan mengalami cacat jasmani ataupun rohani.
Proses persalinan memang tidak bisa dipisahkan dari kondisi biologis dan psikologis seseorang. Rasa
mual, lelah, susahtidur, sesak napas dan berbagai gangguan lainnya dapat menambah ketegangan dan
ketakutan yang dialami oleh ibumenjelang proses persalinan.

Takut mati

Meskipun persalinan adalah proses yang wajar dan normal, namun fakta ini tidak lantas membuat
wanita tidak membayangkan ketakutannya dalam menjalani proses persalinan setiap proses kelahiran
yang akan dijalani oleh setiap wanita akan selalu disertai dengan pendarahan yang hebat dan keakitan
yang luarbiasa. Dari sebab inilah, muncul ketakutan-ketakutan yang berlebihan seperti takut mati baik
kematian sendiri ataupun kematian calon bayi yang akandilahirkannya.

Trauma akan kelahiran

Trauma kelahiran ini berupa rasa ketakutan seorang ibu berpisah dengan bayinya. Wanita mnjelang
proses kelahiran mengalami rasa trauma untuk takut akan kelahiran bayi kemudian terpisah dari ibunya.
Mungkin ini jarang terjadi tetapi mungkin juga bias dialami oleh calon ibu yang mengalami trauma akan
kelahiran.

Perasaan bersalah

Berkaitan dengan faktor psikologis terhadap persalinan yang kedua yaitu takut akan mati, rasa bersalah
ini jugalah yang mempemgaruhi ketakutan akan mati tersebut. Wanita yang sedang menuju persalinan
sering merasa dikejar-kejar oleh rasa bersalah. Untuk menghindari perasaan bersalah ini biasanya
wanita akan lebih suka dan yakin jika menjelang proses persalinannya dapat didampingi oleh ibu atau
neneknya. Kehadiran mereka dapat sedikit memberikan ketenangan dan mengurangi rasa bersalah yang
dialami wanita menjelang persalinan.

Kecemasan

Kecemasan adalah faktor psikologis yang menunjukkan sebuah perasaan dan keadaan emosional yang
dimiliki seseorang ketika akan menghadapi kenyataan atau kejadian dalam hidupnya. Begitu pula
dengan wanita, ia akan merasakan kecemasan menjelang proses kelahiran.

Stress

Stress yang dialami oleh seorang ibu menjelang proses persalinan tidak hanya berdampak pada dirinya
sendiri, namun juga berefek pada calon bayi. Wanita menjelang proses persalinan akan tampak sangat
stress akibat akumulasi dari rasa ketakutan dan kekhawatiran yang berlebih mengenai persalinan. Efek
dari stress akan sampai terbawa pada pasca persalinan dan berdampak pada terganggunya proses
peroduksi ASI.

KonflikBatin

Minggu-minggu terakhir menjelang proses persalinan akan terjadi banyak konflik batin antara
mempertahankan janin yang dikandungnya atau sedera melahirkannya. Keinginan mempertahankan
bayi  ini diakibatkan dari perasaan melindungi janin yang sudah terbiasa dilakukan sejak masa kehamilan
awal. Wanita akan terdorong untuk memperlambat persalinannya walaupun sebenarnya tidak semua
wanita akan mengalami fase ini.

Cara mengatasi masalah psikologis terhadap persalinan

Rutin periksa dokter dan konseling menanyakan seputa kehamilan

Selain bertanya pada dokter, rajinlah untuk menggali informasi dari luar seperti melalui internet cerita
teman majalah dan sebagainya

Selalu minta pendampingan orang terdekat terlebih suami, orang tua atau sahabat

2.2 FAKTOR PENOLONG DALAM PERSALINAN

Orang yang berperan sebagai penolong persalinan adalah petugas kesehatan yang mempunya
ilegalitas dalam menolong persalinan, antara lain: dokter, bidan, perawat maternitas dan petugas
kesehatan yang mempunyai kompetensi dalam pertolongan persalinan, menangani kegawatdaruratan
serta melakukan rujukan jika diperlukan. Petugas kesehatan yang memberi 15 pertolongan persalinan
dapat menggunakan alat pelindung diri, serta melakukan cuci tangan untuk mencegah terjadinya
penularan infeksi dari pasien. Pemanfaatan pertolongan persalinan oleh tenaga professional di
masyarakat masih sangat rendah dibandingkan dengan target yang diharapkan. Pemilihan penolong
persalinan merupakan faktor yang menentukan terlaksananya proses persalinan yang aman (Nurhapipa,
2015). Ada pengaruh pendidikan dan pengetahuan ibu dengan pemilihan penolong persalinan.
Pendidikan sangat penting bagi seseorang dimana pendidikan formal akan membekali seseorang dengan
dasar-dasar pengetahuan, teori dan logika. Pengetahuan umum, kemampuan analisis serta
pengembangan kepribadian. Dalam hubungannya dengan pelayanan kesehatan, bila seseorang
mempunyai pengetahuan dan pendidikan yang tinggi, makaakan mempercepat penerimaan pesan-
pesan, informasi yang disampaikan tentang manfaat dan jenis pelayanan yang disediakan. Fakta lain
yang ada pada ibu yakni meskipun mereka memiliki pengetahuan cukup tetap saja memilih dukun
sebagai penolong persalinan. Berbagai alasan yang dikemukakan oleh mereka untuk tidak memilih bidan
sebagai penolong persalinan, diantaranya yakni belum percaya terhadap bidan yang masih muda dan
juga di karenakan tidak adanya tenaga kesehatan atau 8 bidan yang menetap di desa. Selain itu adanya
kaitan kekeluargaan dengan dukun yang dipercayainya.

BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Berdasarkan materi diatas dapat disimpulkan bahwa: Ada hubungan informasi dengan kesiapan
psikologis ibu hamil dalam menghadapi persalinan. Ada hubungan dukungan suami dengan kesiapan
psikologis ibu hamil dalam menghadapi persalinan. Ada pengaruh antara tingkat pendidikan ibu,
pengetahuan ibu, Jarak ketempat pelayanan kesehatan sosial budaya, dan pendapatan keluarga dengan
pemilihan penolong persalinan. Ibu hamil selalu memeriksakan kandungan di tempat pelayanan
kesehatan secara teratur untuk keselamatan dan kesehatan ibu dan anak, meningkatkan penyuluhan-
penyuluhan kesehatan khususnya penyuluhan tentang pentingnya pemeriksaan dan pertolongan
persalinan oleh tenaga kesehatan seperti bidan, mengadakan pendekatan budaya dan adat istiadat
setempat dalam penempatan bidan-bidan agar mudah diterima dan dimanfaatkan oleh masyarakat.

3.2.Saran

Diharapkan bagi tenaga kesehatan dapat memperhatikan psikologis ibu hamil trimester III yang akan
menghadapi persalinan dengan memberikan asuhan kehamilan yang komprehensif. Selain itu tenaga
kesehatan khususnya bidan dapat terus memberikan dukungan sehingga ibu hamil senang Karena
mendapat perhatian

DAFTAR PUSTAKA.

https://eprints.umm.ac.id/75265/2/BAB%20II.pdf

https://jurnal.uui.ac.id/index.php/JHTM/article/download/207/42

http://jurnal.htp.ac.id/index.php/keskom/article/download/90/74#:~:text=Pemilihan%20penolong
%20persalinan%20merupakan%20faktor,tenaga%20kesehatan%20dan%20dukun%20bayi.

Anda mungkin juga menyukai