Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH

“ DAMPAK KEHAMILAN TERHADAP STATUS KESEHATAN MENTAL


PEREMPUAN”

OLEH
KELOMPOK 2

ANGGOTA :
1. MELVA HASWINDA
2. RAYHANY
3. VANI AFRIANTI
4. YULI ARMA
5. KIKI ELFIANI
KATA PENGANTAR

Dengan segaa puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, penulis
ucapkan, karena melaui berkat dan rahmatnya sehingga makalah ini dapat tersusun
dengan baik.
Penulis berharap makalah ini dapat memberikan manfaat dan menambah
awasan untuk memahami manusia dari perndekatan psikologis. Selain itu juga
penulis berharap makalah ini dapat menjadi dasar pengantar pemenuhuan materi
perkuliahan psikologi kebidanan.
Seperti pepatah mengatakan tak ada gading yang tak retak. Oleh karena itu
dengan rendah hati kami berharap pada pembaca kiranya dapat memberikan kritik
dan saran yang membangun guna perbaikan makalah ini kedepannya.
Sebagai akhir kata penulis megucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu penyusunan makalah ini

Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................... i
DAFTAR ISI...................................................................................................... ii
BAB I. PENDAHULUAN................................................................................. 1.
1.1. Latar Belakang..................................................................................................
1.2. Rumusan Masalah.............................................................................................
1.3. Tujuan...............................................................................................................
1.3.1. Tujuan Umum.............................................................................................
1.3.2. Tujuan Khusus..............................................................................................

BAB II. PEMBAHASAN


2. 1. Faktor Yang Mempengaruhi Terjadinya Gangguan Mental Pada
Kehamilan..............................................................................................................
2. 2. Dampak Perubahan Psikologis Pada Masa Kehamilan....................................
2. 3. Cara Mengatasi Dan Mengurangi Dampak Gangguan Kesehatan Mental
Dalam kehamilan..................................................................................................

BAB III PENUTUP


3.1. . Kesimpulan.....................................................................................................
3.2. Saran.................................................................................................................
.

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah


Kehamilan adalah kondisi yang menimbulkan perubahan fisik
maupun psikososial seorang wanita. Ibu hamil di trimester pertama akan
mengalami mual yang membuatnya merasa tidak sehat dan tidak
nyaman, bahkan beberapa ibu hamil bisa jadi menolak kehamilannya
tersebut. Pada trimester kedua, ibu hamil mulai merasa nyaman dengan
kehamilannya, namun di trimester ketiga saat janin sudah memasuki
rongga panggul, ibu hamil bisa jadi merasa cemas dan khawatir
dikarenakan ketakutan akan kehilangan perhatian spesial yang
didapatkan semasa kehamilan (Handayani, Netty, Farida, Rachmadi,
Haslinda, Eritawidhayani,…Darmantilah, 2007)
Bagi seorang ibu yang sedang hamil atau mengandung sudah
tentu akan mengalami perubahan didalam badannya. Kebanyakan
wanita yang sudah siap hamil tidak menjadi masalah terhadap
perubahan yang akan dialaminya, akan tetapi bagi wanita yang belum
siap untuk hamil kemudian tiba-tiba menjadi hamil maka sering
menimbulkan perasaan-perasaan yang menekan jiwanya terutama
karena perubahan badan atau fisiknya.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengungkapkan, di
seluruh dunia sekitar 10% wanita hamil dan 13% wanita yang baru
saja melahirkan mengalami gangguan mental, terutama depresi.
Khususnya di negara berkembang, gangguan mental saat hamil
menjadi 15,6% dan 19,8% setelah kelahiran.
Pada umumnya kehamilan dan kelahiran bayi itu memberikan
arti emosional yang besar pada setiap wanita yang normal. Kehamilan
termasuk salah satu periode kritis dalam kehidupan seorang wanita tidak
dapat dielakan. Situasi ini menimbulkan perubahan drastis, bukan hanya
fisik tetapi juga psikologis. Dalam aspek psikologis timbul pengharapan
yang disertai kecemasan menyambut persiapan kedatangan bayi
Kecemasan merupakan unsur kejiwaan yang menggambarkan
perasaan, keadaan emosional yang dimiliki oleh seseorang pada saat
menghadapi kenyataan atau kejadian dalam hidupnya. Sedangkan
pengertian dari kecemasan adalah suatu keadaan yang ditandai dengan
perasaan ketakutan yang disertai dengan tanda somatif yang menyatakan
terjadinya hiperaktifitas system syaraf otonom.
Kecemasan juga diartikan suatu respon terhadap situasi yang
penuh dengan tekanan. Bentuk-bentuk kecemasan dibagi dalam dua
tingkat yaitu :
1. Tingkat Psikologis, yaitu kecemasan yang berwujud sebagai gejala-
gejala kejiwaan seperti tegang, bingung, khawatir, sukar konsentrasi,
perasaan tidak menentu dan sebagainya.
2. Tingkat fisiologis, yaitu kecemasan yang sudah mempengaruhi atau
terwujud pada gejala-gejala fisik terutama pada system syaraf,
misalnya tidak dapat tidur, jantung berdebar-debar, gemetar, perut
mual, dan sebagainya. Meskipun persalinan adalah suatu hal yang
fisiologis namun didalam menghadapi proses pra persalinan dimana
terjadi serangkaian perubahan fisik dan psikologis yang dimulai dari
terjadinya kontraksi rahim sampai pengeluaran bayi serta placenta
yang diakhiri dengan bonding awal antara ibu dan bayi.

Setiap ibu hamil biasanya akan mengalami ketakutan terhadap hal-


hal yang belum diketahuinya seperti tidak siap untuk melahirkan atau
persalinan tidak sesuai dengan jadwal, ibu hamil akan mengalami kelelahan,
tegang selama kontraksi dan nyeri yang luar biasa sehingga ibu menjadi
cemas. Kecemasan juga terjadi karena pengalaman buruk kerabat atau
teman tentang persalinan dan kenyataan bahwa kehamilan yang beresiko
juga menyebabkan ibu tidak siap menghadapi persalinan. Tenaga medis dan
situasi tempat yang tidak bersahabat dapat mempengaruhi rasa nyaman ibu
untuk melahirkan, terkadang hambatan psikologis lebih besar pengaruhnya
dibandingkan fisik.

1.2. Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan ,
maka penulis akan merumuskan pokok masalah yang akan menjadi
pembahasan dalam makalah ini yaitu:
1. faktor yang mempengaruhi terjadinya gangguan mental pada ibu
hamil
2. Dampak Perubahan Psikologis Pada Masa Kehamilan
3. bagaimana cara mengatasi dan mengurangi dampak gangguan
kesehatan mental dalam kehamilan.

1.3. Tujuan
1.3.1. Tujuan Umum
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk dapat
menganalisa dan menemukan apa saja Dampak Kehamilan Terhadap
Status Kesehatan Mental Perempuan. Dimana Kesehatan mental kini
harus menjadi perhatian dan bukan sesuatu yang dianggap tabu
atau aib,dengan mengetahui factor penyebab dari gangguan mental
tersebut sejak awal kehamilan, ibu dan keluarga, serta suami bisa
memahami kondisi mental ibu sehingga dapat mengurangi
gangguan mental , sehingga ibu bisa menjalani kehamilanya
dengan nyaman dan bayi yang dilahirkan sehat.
1.3.2. Tujuan Khusus
Adapun tujuan khusus dari makalah ini yaitu:
1. Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi terjadinya
gangguan mental pada ibu hamil
2. Untuk mengetahui Dampak Perubahan Psikologis Pada Masa
Kehamilan
3. Untuk mengetahui bagaimana cara mengatasi dan mengurangi
dampak gangguan kesehatan mental dalam kehamilan.
BAB II
PEMBAHASAN

Kehamilan merupakan hal yang paling rentan, tidak hanya fisik tapi
juga mentalnya. Makanya mengapa kehamilan sangat penting dan juga
diutamakan. Masa kehamilan membutuhkan perhatian dan juga kasih
sayang yang tinggi, harus menghindar dari stress dan sejenisnya. Menjadi
ibu hamil tidaklah mudah, banyak masalah yang harus dihadapi baik dari
diri sendiri maupun dari luar. Terkadang masih banyak orang yang tidak
mengerti dan tidak mau tahu mengenai kesulitan saat hamil.
Kesehatan mental kini harus menjadi perhatian dan bukan
sesuatu yang dianggap tabu atau aib. Bagi seorang ibu hamil,
gangguan mental bisa terjadi karena berbagai banyak faktor penyebab.

2.1. Faktor Yang Mempengaruhi Terjadinya Gangguan Mental Pada Ibu


Hamil
Faktor Psikologis yang turut mempengaruhi kehamilan biasanya terdiri dari:
2.1.1. Stressor.
Stress yang terjadi pada ibu hamil dapat mempengaruhi
kesehatan ibu dan janin. Janin dapat mengalami keterhambatan
perkembangan atau gangguan emosi saat lahir nanti jika stress pada ibu
tidak tertangani dengan baik. Dukungan keluarga juga merupakan andil
yang besar dalam menentukan status kesehatan ibu. Jika seluruh
keluarga mengharapkan kehamilan, mendukung bahkan memperlihatkan
dukungannya dalam berbagai hal, maka ibu hamil akan merasa lebih
percaya diri, lebih bahagia dan siap dalam menjalani kehamilan,
persalinan dan masa nifas.
2.1.2. Faktor lingkungan sosial, budaya dan ekonomi.
Faktor ini mempengaruhi kehamilan dari segi gaya hidup, adat
istiadat, fasilitas kesehatan dan tentu saja ekonomi. Gaya hidup sehat
adalah gaya hidup yang digunakan ibu hamil. Seorang ibu hamil
sebaiknya tidak merokok, bahkan kalau perlu selalu menghindari asap
rokok, kapan dan dimana pun ia berada. Perilaku makan juga harus
diperhatikan, terutama yang berhubungan dengan adat istiadat. Jika ada
makanan yang dipantang adat padahal baik untuk gizi ibu hamil, maka
sebaiknya tetap dikonsumsi. Demikian juga sebaliknya. Yang tak kalah
penting adalah personal hygiene.
Ibu hamil harus selalu menjaga kebersihan dirinya, mengganti
pakaian dalamnya setiap kali terasa lembab, menggunakan bra yang
menunjang payudara, dan pakaian yang menyerap keringat. Ekonomi
juga selalu menjadi faktor penentu dalam proses kehamilan yang sehat.
Keluarga dengan ekonomi yang cukup dapat memeriksakan
kehamilannya secara rutin, merencanakan persalinan di tenaga
kesehatan dan melakukan persiapan lainnya dengan baik.
Namun dengan adanya perencanaan yang baik sejak awal,
membuat tabungan bersalin, maka kehamilan dan proses persalinan
dapat berjalan dengan baik. Yang patut diperhatikan adalah bahwa
kehamilan bukanlah suatu keadaan patologis yang berbahaya.
Kehamilan merupakan proses fisiologis yang akan dialami oleh wanita
usia subur yang telah berhubungan seksual. Dengan demikian
kehamilan harus disambut dan dipersiapkan sedemikian rupa agar dapat
dilalui dengan aman
Selain riwayat gangguan kesehatan mental, beberapa hal juga
dapat memicu ibu hamil mengalami gangguan mental, di antaranya:
 Kehamilan pada usia remaja
 Pengalaman mengalami trauma – fisik, emosi ataupun
kekerasan seksual
 Riwayat ketergantungan obat, termasuk perilaku merokok
 Kurangnya dukungan sosial
 Menjadi orang tua tunggal saat hamil
 Memiliki tingkat sosio-ekonomi rendah
 Pernah mengalami kekerasan dalam rumah tangga
 Pengobatan depresi yang tidak tuntas
 Mengalami kesulitan finansial
 Memiliki pemikiran yang bertentangan akan kehamilannya.

2.2. Dampak Perubahan Psikologis Pada Masa Kehamilan


Dampak Perubahan Psikologis yang mungkin terjadi dalam masa
kehamilan yaitu:
2.2.1 Korelasi Hormon Dan Kepribadian
Kehamilan juga diartikan periode krisis, saat terjadinya
gangguandan perubahan identitas peran. Wanita hamil merespon terhadap
perubahan krisis dengan cara yang berbeda-beda menurut sifat dan situasi
kehidupan. Definisi krisis merupakan ketidakseimbangan psikologis yang
disebabkan situasi atau tahap perkembangan.
Awal perubahan psikologis wanita hamil yaitu periode syok,
menyangkal, bingung dan sikap menolak. Ersepsi wanita bermacam-macam
ketika mengetahui dia hamil, seperti kehamilan suatu peenyakit, kejelekan
atau sebaliknya memandang kehamilan sebagai masa kreativitas dan
pengabdian pada keluarga
Sebenarnya faktir penyebab terjadinya perubahan psikologis pada
wanita hamil adalah korelasi faktor hormonal dan kepribadian. Dokter
menyebutkan bahwa faktor penyebab perubahan prilaku wanita hamil yaitu
meningkatnya produksi hormon progesteron. Hormon ini mempengaruhi
kondisi psikisnya. Namun tidak selamanya pengaruh hormon ini menjadi
dasar perubahan psikis, melainkan juga kerentanan daya psikis seseorang
atau lebih dikenla dengan kepribadian.
Biasanya wanita hamil yang menerimaatau bahkan mengharapkan
kehamilannyaakan lebih mudah menyesuaikan diri dengan berbagai
perubahan.berbeda dengan wanita hamil yang menolak kehamilannya.
Mereka cenderung menilai bahwa kehamlan sebagai hal-hal yang
memberatkan dan mengganggu estetika tubuh nyaseperti gusar karena perut
semakin buncit, payudara besar dan lain sebgainya. Tentu kondisi seperi ini
akan mengganggu kehidupan psukis ibu menjadi tidak stabil.

2.2.2 Bentuk- Bentuk Perubahan Psikis Ibu Hamil


2.2.2.1 Depresi
Depresi Ini adalah jenis gangguan mental yang sering terjadi
selama kehamilan. Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan
dalam Journal of Psychiatry, sekitar 25% kasus depresi pasca persalinan
sebenarnya sudah dimulai sejak kehamilan. 
Penyebab terjadinya depresi ibu hamil adalah akibat perubahan
hormon yang berhubungan dengan otak, hubungan dengan suami atau
keluarga, kegagalan dan komplikasi hamil serta kejadian berat. Pada kasus
patologis, depresi merupakan reaksi yang ekstrem disertai delusi ketidak
pastian dan perasaan putus asa.
Tingkat depresi tertinggi biasanya terjadi di usia kehamilan delapan
bulan. Jika Bunda mengalami gejala seperti di bawah ini sebaiknya segera
konsultasikan dengan pihak medis.
 Merasa sedih terus menerus
 Sering merasa cemas, kesal, dan marah
 Kurang berminat pada aktivitas yang disukai
 Susah tidur atau tidur terlalu banyak
 Intensitas menangis meningkat tanpa alasan yang jelas
 Nafsu makan berkurang drastis atau malah naik secara signifikan
 Kelelahan yang berlebihan
 Tidak bisa fokus
 Tidak bisa membangun bonding dengan bayi dan asyik dengan
pikiran sendiri
 Selalu merasa buruk dan Terbersit pikiran untuk bunuh diri
 Ada kecenderungan untuk menyakiti diri sendiri
2.2.2.2 Kecemasan (Ansietas)
Masalah kesehatan mental yang biasa diderita selama kehamilan
adalah kecemasan. Ansietas atau kecemasan merupakan respon emosional
terhadap penilaian individu yang subjektif yang mana keadaannya
dipengaruhi oleh alam bawah sadar dan belum diketahui pasti penyebabnya.
Tingkat kecemasan berbeda-beda tergantung pada sejauh mana ibu
hamil itu empersepsikan kehamilannya. Faktor- faktor penyebab timbulnya
kecemasan ibu hamil biasanya berhubungan dnegan kondisi :
 Kesejahteraan dirinya dan bayi yang akan dilahirkannya
 Pengalaman keguguran kembali (teratoma)
 Rasa aman dan nyaman selama masa kehamilan
 Penemuan jati diri dan persiapan menjadi seorang ibu
 Sikap memberi dan menerima kehamilan
 Suport keluarga dan tenaga medis
Sebagian perempuan sudah memiliki gejala gangguan mental
kecemasan bahkan sebelum hamil, sebagian yang lain merasakannya saat
menjalani kehamilan. Berikut ini adalah beberapa ciri gangguan mental
kecemasan: 
 Stres atau khawatir dan merasa gelisah hampir sepanjang waktu
 Kesulitan untuk tetap tenang dan mengalami ketegangan otot 
 Kesulitan tidur
 Mudah tersinggung dan sulit bergaul
 Sering memiliki pikiran cemas yang berulang
 Serangan panik, seperti kurang bernapas atau gerakan konstan dari
bagian tubuh 
 Pusing dan sesak napas, dll

2.2.2.3 Gangguan Bipolar


Mengutip dari situs KidsHealth.org, masalah kesehatan mental
lainnya yang bisa dialami ibu hamil yaitu bipolar. Bipolar merupakan
bentuk depresi di mana seseorang mungkin mengalami jenis emosi yang
ekstrem tinggi (mania), terlalu rendah (depresi), dan hipomania (perubahan
suasana hati, tidak separah mania).
Meskipun penting untuk diketahui bahwa ini adalah bentuk
gangguan mental yang tidak umum dan mungkin bersifat genetik,
gejala bipolar mirip dengan depresi. Berikut ini adalah gejala gangguan
bipolar:
 Suasana hati yang sangat bahagia 
 Suasana hati yang mudah berubah 
 Memiliki banyak energi dan bergerak dengan panik 
 Berbicara dengan sangat cepat
 Kurang tidur karena energi yang berlebihan 
 Merasa terlalu percaya diri dengan bakat, penampilan, dan
kemampuan diri sendiri
 Sengaja terlibat dalam aktivitas berbahaya agar merasa gembira 
 Kadang terjadi peningkatan libido 
 Berperilaku gegabah dan berubah dari kebiasaan sehari-hari
 Adanya peningkatan konsumsi alkohol dan narkoba
 Dalam kasus ekstrem, seseorang mungkin mengalami gejala psikotik
bahkan kehilangan kontak dengan kenyataan
Untuk perempuan yang sudah memiliki riwayat bipolar, sebaiknya
melakukan perencanaan kehamilan dengan bantuan dokter. Pasalnya, ada
beberapa obat untuk bipolar yang tidak bisa dikonsumsi selama hamil.

2.2.2.4 Skizofrenia
Mengutip dari situs HelloSehat, skizofrenia adalah gangguan
psikosis yang dapat meningkat ataupun menurun di masa kehamilan. Ibu
hamil yang mengalami gangguan ini membutuhkan pengawasan dan
penanganan dokter.
Sebenarnya skizofrenia jarang terjadi selama kehamilan. Namun,
jika memiliki riwayat keluarga dengan gangguan skizofrenia, hal dapat
memicu gangguan yang sama pada ibu hamil.
Penderita gangguan mental ini biasanya mengalami dua jenis gejala,
yakni halusinasi dan delusi. Gejala yang paling jelas dari skizofrenia adalah
memaksa orang untuk berpikir bahwa mereka melihat hal-hal yang mungkin
tampak nyata, tetapi sebenarnya tidak.
Di samping itu, gejala lain yang mungkin terjadi adalah memaksa
seseorang untuk yakin bahwa mereka sedang dimanipulasi atau
dikendalikan oleh kekuatan yang tidak tampak. Adapun beberapa gejala lain
dari gangguan jiwa ini, yaitu sebagai berikut:  
 Penarikan diri dari sosial karena paranoia
 Kesulitan dalam pengambilan keputusan sehari-hari 
 Perasaan yang tidak pasti 
 Kesulitan untuk mengatur tugas sederhana sehari-hari
 Berbicara secara tidak jelas
 Siklus tidur berantakan, seperti tidur di siang hari dan tetap terjaga di
malam hari  
Jika Bunda melihat salah satu dari gejala ini, sebaiknya segera
kunjungi dokter untuk berkonsultasi lebih mendalam dan mendapat
penanganan yang tepat.

2.2.2.5 Gangguan Makan


Tak luput, ibu hamil juga dapat mengalami kesehatan mental berupa
gangguan makan. Perempuan yang menderita gangguan makan selama masa
remajanya, sering kali mengalaminya lagi saat hamil. Melansir dari
KidsHealth, jenis gangguan makan yang dialami seperti bulimia dan
anoreksia nervosa. 
Dalam kasus anoreksia, ada kecenderungan untuk takut berat badan
bertambah selama kehamilan dan akhirnya membatasi asupan
makanan. Sedangkan, dalam kasus bulimia nervosa, ada pola makan yang
dilakukan dengan tergesa-gesa lalu dimuntahkan secara sengaja.
Dampaknya ibu hamil tidak mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan.
Semua keadaan buruk ini dapat menyebabkan lahir mati atau
keguguran.Perempuan dengan gangguan makan seperti itu sering kali
berisiko lebih tinggi selama kehamilan karena beberapa alasan berikut:
 Saat kekurangan nutrisi, secara otomatis tubuh akan mengalihkan
nutrisi apa pun yang ada ke janin
 Perempuan yang sering memuntahkan makanan atau memiliki gejala
aktif bulimia nervosa berisiko lebih tinggi mengalami keguguran
 Perempuan yang sering membatasi asupan makanan dan memiliki
gejala aktif anoreksia nervosa mengalami risiko bayi terlahir kecil
dengan ukuran kepala di bawah normal, kelahiran prematur, dan
berat badan rendah
 Lebih rentan terhadap anemia
 Kekurangan nutrisi menyebabkan pemulihan pasca persalinan
membutuhkan waktu lebih lama 

2.2.2.6 Perubahan Emosional


 Perubahan Emosional trimester I
Penurunankemauan seksual karena letih dan mual, prubahan suasana
hati seperti depresi, stress, ibu mulai berfikir mengenai bayi n
kesejahteraannya dan kekhawatiran pada penampilan dirinya.
 Perubahan emosional Trimester II
Perubahan semakin nyata karena telah ad perubaha penampilan dan
pergerakan janin. Kecemasan ibu akan semakin meningkat seiring
dengan bertambahnya usia kehamilan.
 Perubahan Emosional Trimester III
Perasaan ibu hamil akan bercampur abtara ahagia dan cemas takut
karena akan mengahadapi persalinan.
2.2.2.7 Malas
Perasaan malas timbul akibat perubahan hormonyang sedang
dialami. Perubahan hormon akan mempengaruhi gerakan tubuh ibu
seperti bergerak semakin lambat dan cepat lelah.

2.2.2.8 Sensitif
Sensitif masih diakibatkan oleh hormon dan keadaan seperti ini
diharapkan suami dapat memahami perubahan yang dialami oleh istri.

2.2.2.9 Cemburu
Penyebab kecemburuan merupakan akibat dari perubahan
hormonal dan perasaan tidak percaya atas perubahan penampilan fisik.
Dia mulai meragukan kepercayaan terhadap suami seperti takut
ditinggalkan, dll. Disini harus ada pehaman dari sang suami.

2.2.2.10 Minta Perhatian Lebih


Perilaku ingin diperhatikan lebih sering mengganggu, karena
biasanya wanita hamil akan cenderung manja. Dan apabila perhatian
ini didapatkan ibu hamil maka itu akan berefek positif bagi kehamilan
siibu.

2.2.2.11 Perasaan Ambivalen


Perasaan ini cenderung muncul pada trimester I, perasaan ini
berhubungan dengankecemasan terhadap perubahan selama masa
kehamilan, rasa tanggung jawba, dll. Perasaan ambivalen akan
berakhir seiring dengan adanya sikap penerimaan terhadap kehamilan.

2.2.2.12 Insomnia
Adalah gangguan tidur yangdiakibatkan oleh kegelisahan.
Gangguan tidur ini lebih banyak berkaitan dengan masalh psikis.
Gejala insomnia dapat berupa sulit tidur, dan slalu terbangun. Penyebab
insomnia yaitu stres, perubahan pola hidup, penyakit, kecemasan,
depresi, san lingkungan rumah yang ramai. Dampak buruk dari
insomnia adalah perasaan mudah lelah, tidak bergairah, emosian, dll

2.3. Cara Mengatasi Dan Mengurangi Dampak Gangguan Kesehatan


Mental Dalam Kehamilan.
Kesehatan mental yang baik dan tenang sangat diperlukan di masa
kehamilan, munculnya gangguan psikologi saat hamil dapat mengganggu
kesehatan Mama dan sang janin.. Berikut 5 cara mengatasi gangguan psikologi
pada ibu hamil 
2.3.1. Latihan pernapasan bisa mendapatkan ketenangan di masa kehamilan
Rahim yang terus berkembang seiring berjalannya waktu akan
membuat kondisi perut menjadi lebih besar dari sebelumnya. Pertumbuhan ini
memberi tekanan besar pada diafragma dan kesehatan mental ibu hamil.
Latihan pernapasan yang teratur di awal kehamilan setiap hari bisa
Mama lakukan untuk mendapatkan ketenangan dan kenyamanan suasana hati,
emosional ibu hamil pun bisa jauh lebih stabil.
Caranya cukup mudah, duduklah dan bernapaslah secara perlahan-
lahan. Kemudian ambil napas dalam-dalam. Lalu keluarkan napas secara
perlahan melalui hidung, biarkan dada dan perut bawah Mama mengembang
hingga mencapai kapasitas paling maksimal. Ulangi proses ini selama
beberapa menit dengan rileks dan berirama. Melatih teknik pernapasan saat
hamil setiap hari akan membuat perasaan cemas, khawatir atau stres hilang
secara perlahan-lahan di masa kehamilan.

2.3.2. Mengonsumsi makanan sehat untuk memperbaiki suasana hati di masa


kehamilan
Pada umumnya stres saat hamil merupakan kondisi normal yang
banyak dialami para ibu hamil. Namun jika berlangsung secara terus-
menerus akan berdampak pada kesehatan janin. Oleh karena itu, Mama perlu
mencegahnya dengan mengonsumsi makanan sehat seperti:
 Alpukat
Ternyata daging tebal pada buah alpukat yang lezat ini mengandung
banyak asam lemak tak jenuh tunggal dan potasium, kedua nutrisi
tersebut dapat menangkal stres dan memperbaiki suasana hati di masa
kehamilan. Tapi ingat, bijaklah dalam mengatur porsinya.
 Berry
Berry merupakan buah-buahan yang kaya akan antioksidan,
antosianin magnesium, vitamin A, C dan E. Kandungan antosianin pada
blueberry dan stroberi bermanfaat mengurangi peradangan dan mengontrol
suasana hati yang dapat membantu melawan stres atau gangguan psikologis
lainnya di masa kehamilan.
 Yogurt
Tidak hanya membantu melancarkan pencernaan, yogurt juga bisa
meningkatkan kandungan serotonin dalam otak yang mampu gmenurunkan
tingkat stres dan membuat ibu hamil merasa tenang. Mengonsumsi probiotik
dalam yogurt akan mengurangi aktivitas otak di daerah yang menangani
emosi atau gangguan psikologis lainnya di masa kehamilan.

2.3.3. Mendengarkan musik untuk membuat perasaan lebih bahagia di masa


kehamilan
Masalah kesehatan mental seperti gangguan mood di awal
kehamilan dapat bertahan hingga beberapa waktu setelah melahirkan.
Akibatnya hal tersebut memengaruhi kesehatan Mama dan berisiko lebih
besar melahirkan bayi prematur.
Salah satu cara yang bisa ibu hamil lakukan untuk menghilangkan
segala macam gangguan psikologi adalah dengan mendengarkan musik.
Mendengarkan musik saat hamil dapat meminimalisirkan tingkat
stres, membuat Mama lebih rileks dan meningkatkan hormon bahagia.Ritme
serta alunan musik pada sebuah lagu bisa melemaskan otot-otot dan
membantu ibu hamil jadi lebih tenang.

2.3.4. Melakukan senam hamil untuk memperbaiki mood


Banyak ibu hamil yang lebih sensitif dan mudah tertekan ketika
adanya perubahan hormon dalam tubuh yang disebabkan oleh perkembangan
janin.  
Untuk mengatasi gangguan psikologi di masa kehamilan, Mama bisa
melakukan senam hamil sesuai dengan anjuran dokter kandungan.Senam
hamil membuat otak menghasilkan hormon endorfin lebih banyak, sehingga
dapat memperbaiki mood dan menormalkan kondisi perubahan psikologis ibu
hamil.
Dengan melakukan senam hamil pada pagi atau sore hari, otomatis
tubuh Mama akan terasa lelah dan bisa segera terlelap tanpa harus terjaga
hingga dini hari. Di mana tidur lelap di masa kehamilan membuat perasaan
Mama jadi lebih baik ketika bangun, sehingga mengurangi kemungkinan
timbulnya gejala stres atau depresi.

2.3.5. Pemeriksaan psikiatri dan melakukan hipnoterapi untuk memberikan


energi positif
Pemeriksaan psikiatri atau pengobatan secara hipnoterapi adalah cara
yang tepat untuk dilakukan ibu hamil pada kondisi yang berisiko tinggi
terhadap perubahan psikologis.
Kini hipnoterapi bisa digunakan untuk ibu hamil. Manfaat hipnoterapi
itu sendiri sangat dibutuhkan oleh ibu hamil dalam menghilangkan keletihan
yang berlebih dan meminimalisir rasa cemas atau depresi.
Jadi tidak ada salahnya mencoba hipnoterapi, karena metode ini akan
membantu Mama memberikan energi positif yang besar di masa kehamilan.
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Setiap ibu hamil akan selalu dihadapkan kepada perubahan,
baik itu perubahan psikologis, mental ataupun perubahan fisiologis.
Pada setiap perubahan yang dialami oleh ibu hamil, diharapkan adanya
peran serta suami, keluarga dan tenaga kesehatan dalam mengurangi
keluhan terhadap perubahan tersebut, agar ibu hamil merasa nyaman
dan aman dalam melewati masa kehamilannya.

3.2. Saran
ibu hamil harus paham degan kehamilan sehingga tidak akan
terkejut atau stress dengan perubahan yang akan dilami selama masa
kehamilannya
DAFTAR PUSTAKA

Herri Zan Pieter, dkk.2011. Pengantar Psikologi Untuk Kebidanan. Jakarta.


Kencana. 2011
Dr. Kartini Kartono, 2007. Psikologi Wanita 2. Bandung. Sumber Sari Indah.
2007
https://www.popmama.com/pregnancy/first-trimester/bella-lesmana/cara-
mengatasi-gangguan-psikologi-pada-ibu-hamil/4

Anda mungkin juga menyukai