Anda di halaman 1dari 12

Makalah Psikologi Kehamilan Persalinan dan Nifas

Trauma Serta Kekerasan Pada Pasih Persalinan


dan Phobia Dalam Persalinan

Dosen Pengampu :
Royani Chairiyah, S.S, M.Kes., Keb
Irwanti Gustina, S.ST, M.Kes

Disusun Oleh :

Halimah Tusa’diyah : 172211031

PROGRAM STUDI KEBIDANAN


FAKULTAS KEPERWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS BINAWAN
JAKARTA
KATA PENGANTAR

Puji stukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas Rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kami da
pat menyelesaikan tugas makalah mata kuliah Psikolog Kehamilan Persalinan dan Nifas deng
an tepat waktu.

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Psikolog Kehamilan Persalinan dan
Nifas. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan seputar Trauma Serta
Kekerasan Pada Pasih Persalinan dan Phobia dalam Persalinan yang sering di alami oleh pasi
en dan dapat menambah pengetahuan bagi para pembaca dan juga kami sebagai penulis.

Kami mengucapkan terima kasih kepada ibu Royani Chairiyah selaku dosen mata kuliah Psik
ologi Kehamilan Persalinan dan Nifas yang telah membimbing kami sehingga dapat menyele
saikan tugas makalah ini dengan baik. Ucapan terima kasih juga kami sampaikan kepada sem
ua pihak yang telah membantu dalam proses pembuatan tugas Makalah ini.

Kami menyadari bahwasannya dalam penyusunan tugas makalah ini amsih terdapat banyak k
ekurangan. Oleh sebab itu, saran dan kritik yang membangun, kami harapkan demi penyusun
an tugas yang lebih baik di masa depan.

Jakarta, 5 April 2022

Penyusun
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL……………………………………………………………………
KATA PENGANTAR……………………………………………………………………..
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………
BAB 1…………………………………………………………………………………….1
1.1 Latar Belakang……………………………………………………………………1
1.2 Rumusan Masalah…………………...……………………………………………2
1.3 Tujuan………………………………………………………........………………..2
BAB 2……………………………………………………………………………………..3
2.1 Pengertian Psikologi Kehamilan Persalinan dan Nifas…………………………..3
2.2 Pengertian Trauma Serta Kekerasan Pada Pasih Persalinan dan Phobia Dalam Persali
nan………………………………………………………………………...4
BAB 3……………………………………………………………………………………..7
3.1 Kesimpulan………………………………………………………………………..7
3.2 Saran………………………………………………………………………………8
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………………..9
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Mata kuliah Psikolog Kehamilan Persalinan dan Nifas merupakan mata kuliah yang wajib
diambil dalam perkuliahan khususnya di Prodi Kebidanan yang dimana mata kuliah ini te
rdapat berbagai macam mata kuliah yang akan dipelajari salah satunya Psikolog Kehamil
an Persalinan dan Nifas ini.
Banyak wanita mengalami trauma psikologis saat melahirkan. Kelahiran yang traumatis d
apat berdampak pada kesehatan mental pascakelahiran dan hubungan keluarga. Penting u
ntuk memahami bagaimana faktor interpersonal memengaruhi pengalaman trauma perem
puan untuk menginformasikan perkembangan perawatan yang mendorong hasil psikososi
al yang optimal.
Sekitar sepertiga wanita mengalami trauma saat melahirkan. Pengalaman melahirkan yan
g traumatis dikaitkan dengan masalah kesehatan mental postpartum, termasuk depresi dan
gangguan stres pascatrauma [PTSD]. Kesehatan mental yang buruk pada periode pascakel
ahiran dapat mengubah kesadaran diri seorang wanita, dan mengganggu hubungan keluar
ga. Kesulitan dengan ikatan ibu-bayi dini dapat berdampak negatif pada perkembangan so
sial, emosional dan mental anak. Selain itu, pengalaman melahirkan yang traumatis dapat
memengaruhi keputusan masa depan seorang wanita mengenai di mana, bagaimana, dan
dengan siapa dia melahirkan. Misalnya, wanita dapat memilih untuk melahirkan di rumah
untuk menghindari pengalaman rumah sakit traumatis yang berulang.
Oleh karena itu, konsekuensi dari pengalaman melahirkan yang traumatis bisa sanga
t besar dan luas bagi perempuan dan keluarganya. Trauma lahir telah dikaitkan deng
an intervensi medis dan jenis kelahiran. Ini telah didefinisikan sebagai persepsi 'kece
lakaan atau kematian yang nyata atau terancam pada ibu atau bayinya'  Studi kualitat
if mengeksplorasi pengalaman perempuan melahirkan traumatis mengidentifikasi in
teraksi dengan penyedia perawatan sebagai faktor yang lebih penting daripada inter
vensi medis atau jenis kelahiran. Misalnya, kurangnya kontrol dan keterlibatan yang
dirasakan dalam pengambilan keputusan dapat berkontribusi pada pengalaman trau
ma.

1
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah umum
1. Apa itu trauma Pasca Melahirkan ?
2. Bagaimana cara mengatasi trauma pasca melahirkan ?
3. Apa yang dibutuhkan ibu pada saat sebelum melahirkan ?

Rumusan masalah khusus

Apakah trauma sera kekerasan pada pasih persalinan dan phobia dalam persalinan bisa di
sembuhkan dengan waktu yang cepat atau membutuhkan waktu yang sangat lama ?

1.3 Tujuan

Tujuan umum
1. Mengetahui bagaimana gambaran dukungan sosial yang di berikan pada ibu persalina
n
2. Mengetahui dampak dukungan sosial yang diberikan pada 
3. ibu bersalin

Tujuan khusus

Mengetahui bagaimana keadaan setelah mengalami trauma serta kekrasa pada pasih persa
linan dan phobia dalam persalinan

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Psikologi Kehamilan Persalinan dan Nifas

Psikologi adalah disiplin ilmu yang mengkaji perilaku manusia dan proses mental manusi
a, serta mempelajari pengaruh kondisi mental organisma dan lingkungan eksternal individ
u. Secara etimologi, konsep psikologi berasal dari bahasa Yunani kuno 'psyhce' yang berar
ti jiwa dan 'logia' adalah ilmu. Sehingga psikologi adalah ilmu yang mempelajari tentang j
iwa. Sedangkan, secara terminologis, psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelaja
ri tentang perilaku manusia dalam hubungannya dengan lingkungannya.

Persalinan adalah proses pengeluaran janin pada kehamilan cukup bulan yaitu sekitar 37-
42 minggu dan lahir secara spontan dengan presentasi belakang kepala yang berlangsung
selama 18-24 jam tanpa komplikasi. Persalinan adalah perlakuan oleh rahim ketika bayi a
kan dikeluarkan. Bahwa selama persalinan, rahim akan berkontraksi dan mendorong bayi
sampai ke leher rahim. Sehingga dorongan ini menyebabkan leher rahim mencapai pembu
kaan lengkap, kontraksi dan dorongan ibu akan menggerakan bayi ke bawah.

Pasca persalinan ini disebut juga dengan masa nifas / puerperium, yaitu kondisi pasca per
salinan hingga kembali seperti sebelum hamil biasanya terjadi antara 4-6 minggu. Selama
masa nifas ini organ reproduksi akan berangsur-angsur kembali seperti semula sebelum h
amil atau yang disebut masa involusi

Perubahan Psikologis pada ibu hamil Trimester I. (2) Perubahan Psikologis pada ibu hami
l trimester II. (3) Perubahan Psikologis pada ibu hamil trimester Ill. lbu hamil mengalami
perubahanperubahan pada dirinya baik secara fisik maupun psikologis. Dengan terjadinya
perubahan tersebut maka tubuh mempunyai kebutuhan yang harus dipenuhi.Seringkali kit
a mendengar ibu hamil sangat bahagia setelah mengetahui dirinya hamil, namun ada juga
ibu hamil yang merasa bingung, mudah sedih, mudah menangis, padahal dia sendiri tidak
mengetahui apa penyebab perasan tersebut. Kalau perasaan seperti itu terus terjadi maka
dapat mengganggu kehidupan sehari- hari bahkan membuat orang sekitarnya menjadi bin
gung.

2.2 Pengertian Trauma Serta Kekerasan Pada Pasih Persalinan dan Phobia dalam P
ersalinan
Trauma pasca melahirkan kerap dikaitkan dengan postpartum post-traumatic stress disord
er (PTSD). PTSD adalah sebuah kondisi ketika seseorang mengalami ketakutan dan stres
akibat kejadian traumatis sebelumnya, dalam hal ini persalinan. Trauma setelah melahirka
n dapat terjadi pada siapa saja. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa hampir 30 persen
wanita mengalami beberapa gejala trauma melahirkan. Studi lainnya menunjukkan bahwa
tiga hingga tujuh persen wanita mengalami PTSD pasca melahirkan. Gejala dapat timbul
segera setelah melahirkan atau muncul beberapa waktu kemudian. Ibu yang mengalami tr
auma setelah kelahiran anak pertama, biasanya akan merasa takut untuk memiliki anak ke
dua atau ketiga karena terbayang akan pengalaman buruk saat persalinan sebelumnya.

Tokophobia primer Tokophobia primer adalah rasa takut tidak wajar terhadap kehamilan
dan persalinan yang terjadi pada wanita yang belum pernah hamil atau melahirkan sama s
ekali. Tokophobia sekunder Tokophobia sekunder adalah fobia terhadap kehamilan atau p
ersalinan yang dialami oleh wanita yang sudah pernah melahirkan. Rasa takut hamil atau
melahirkan ini biasanya muncul akibat pengalaman melahirkan yang traumatis, seperti ke
guguran atau bayi lahir dalam keadaan meninggal (stillbirth), sehingga mereka takut untu
k hamil dan melahirkan lagi.

Tokophobia sekunder adalah fobia terhadap kehamilan atau persalinan yang dialami oleh
wanita yang sudah pernah melahirkanRasa takut hamil atau melahirkan ini biasanya munc
ul akibat pengalaman melahirkan yang traumatis, seperti keguguran atau bayi lahir dalam
keadaan meninggal (stillbirth).

Gangguan kesehatan mental saat hamil dapat memicu perilaku berisiko bagi kehamilan se
perti merokok, konsumsi alkohol, asupan nutrisi yang tidak sesuai, menghindari pemeriks
aan kehamilan, atau memicu perilaku berbahaya bagi ibu dan kandungannya. Kesehatan
mental yang lebih ringan seperti gangguan mood dan merasa cemas, bisa menjadi lebih se
rius pada waktu tersebut. Panic Disorder (kepanikan /kecemasan berlebih) Hal ini dapat
muncul dari rasa cemas dan stress yang ditandai dengan peningkatan hormon kortisol (hor
mon yang keluar ketika Anda merasa cemas).

Kondisi ini bisa terjadi pada wanita yang belum pernah hamil ataupun pada wanita yang p
ernah mengalami kejadian traumatis ketika menjalani kehamilan atau menghadapi persali
nan sebelumnya.
A. Faktor Penyebab Trauma Pasca Melahirkan

Sebagian besar kasus trauma pasca melahirkan muncul karena kejadian traumatis saat per
salinan atau pengalaman dan perasaan ibu yang penuh tekanan selama persalinan. Bebera
pa penyebab yang dapat mencetuskan trauma melahirkan, antara lain:

 Operasi sectio caesarea yang tidak direncanakan, misalnya karena kondisi gawat d
arurat saat bayi dalam kandungan.
 Penggunaan alat bantu persalinan seperti vakum atau forsep selama persalinan.
 Bayi yang dirawat di ruang intensif (neonatal intensive care unit/NICU) setelah la
hir.
 Ibu yang mengalami kekerasan seksual sebelumnya.
 Adanya komplikasi fisik atau cedera selama kehamilan dan persalinan, misalnya p
erdarahan, ruptur uteri, keracunan kehamilan (preeklampsia), kejang saat kehamil
an (eklampsia), robekan vagina akibat persalinan, atau gangguan jantung.

B. Gejala Trauma Kelahiran

1. Terbayang kejadian saat persalinan yang dianggap “mengerikan”.


2. Menolak pergi ke rumah sakit tempat melahirkan atau menghindari bertemu dengan w
anita yang baru melahirkan.

5
3. Ketakutan dan kecemasan berlebihan, terutama takut akan terjadi sesuatu yang buruk
pada bayi.
4. Merasa sedih terus-menerus.
5. Cenderung menyalahkan diri sendiri akan terjadinya kelahiran yang tidak sesuai ekspe
ktasi.

C. Dampak dari trauma pasca persalinan

1. Kecil kemungkinan bagi Anda untuk mau hamil dan melahirkan lagi
2. Anda mungkin sulit menerima perawatan atau tindakan medis lanjutan bila dibutuhka
n
3. Anda mungkin sulit menyusui bayi dengan lancar, misalnya karena sakit, produksi AS
I rendah, kurang percaya diri, atau ingat pengalaman traumatis
4. Ketakutan dan kecemasan berlebihan, terutama takut akan terjadi sesuatu yang buruk
pada bayi. 

D. Cara menghilangkan trauma setelah melahirkan

1. Perencanaan kehamilan yang matang


2. Jika berencana memiliki anak kedua, ketahui risiko yang anda miliki, komplikasi yan
g mungkin terjadi, dan konsutasi dengan dokter untuk mempertimbangkan banyak hal
yang berkaitan
3. Minta dukungan orang sekitar seperti suami,anggota keluarga
4. Meminum obat bertujuan untuk membantu diri anda agar lebih focus dan nyaman dala
m mengola gejala merawat bayi, dan melakukan aktivitas sehari-hari

6
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan mengenai hubungan paritas dengan perdarahan postpartum dapat ditarik
simpulan yaitu:
 Perdarahan postpartum merupakan suatu keadaan dimana seorang ibu yang ha
bis melahirkan mengeluarkan darah lewat jalan lahir yang melebihi 500ml. Pe
nyebab terjadinya pendarahan post-partum umumnya karena atonia uteri, plase
ntasi yang abnormal, trauma maupun koagulopati.
 Paritas adalah jumlah kehamilan yang memperoleh janin yang dilahirkan. keha
milan lebih dari 1 kali atau yang termasuk multigravida mempunyai risiko lebi
h tinggi terhadap terjadinya perdarahan pascapersalinan dibandingkan dengan
ibu-ibu yang termasuk golongan primigravida (hamil pertama kali).
 Paritas mempunyai hubungan terhadap terjadinya perdarahan postpartum kare
na semakin sering ibu mengalami kehamilan dan melahirkan (paritas >3) maka
uterus semakin lemah sehingga risiko komplikasi kehamilan semakin besar.

Pada setiap kehamilan dan persalinan terjadi perubahan pada serabut otot di uterus yang dapa
t menurunkan kemampuan uterus untuk berkontraksi sehingga sulit untuk melakukan peneka
nan pada pembuluh-pembuluh darah yang membuka setelah lepasnya plasenta sehingga terja
dinya atonia uteri yang dapat menyebabkan terjadinya perdarahan postpartum perdarahan pos
tpartum dapat ditarik simpulan yaitu:

 Perdarahan postpartum merupakan suatu keadaan dimana seorang ibu yang ha


bis melahirkan mengeluarkan darah lewat jalan lahir yang melebihi 500ml. Pe
nyebab terjadinya pendarahan post-partum umumnya karena atonia uteri, plase
ntasi yang abnormal, trauma maupun koagulopati.
 Paritas adalah jumlah kehamilan yang memperoleh janin yang dilahirkan. keha
milan lebih dari 1 kali atau yang termasuk multigravida mempunyai risiko lebi
h tinggi terhadap terjadinya perdarahan pascapersalinan dibandingkan dengan
ibu-ibu yang termasuk golongan primigravida (hamil pertama kali).
 Paritas mempunyai hubungan terhadap terjadinya perdarahan postpartum kare
na semakin sering ibu mengalami kehamilan dan melahirkan (paritas >3) maka
uterus semakin lemah sehingga risiko komplikasi kehamilan semakin besar. Pa
da setiap kehamilan dan persalinan terjadi perubahan pada serabut otot di uter
us yang dapat menurunkan kemampuan uterus untuk berkontraksi sehingga sul
it untuk melakukan penekanan pada pembuluh-pembuluh darah yang membuk
a setelah lepasnya plasenta sehingga terjadinya atonia uteri yang dapat menyeb
abkan terjadinya perdarahan postpartum

3.2 Saran
Diharapkan bagi masyarakat khususnya ibu hamil untuk menjaga kehamilannya deng
an baik, mengingat kondisi kehamilan dapat memengaruhi luaran janin yang dikandun
g. Menjaga agar kehamilan tetap sehat dapat dilakukan dengan disiplin dalam progra
m antenatal care dan menerapkan anjuran atau edukasi kesehatan yang diberikan oleh
tenaga kesehatan dan medis seperti perawat, bidan dan dokter.

DAFTAR PUSTAKA
https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://m.klikdokter.com/
amp/3559019/waspadai-trauma-pasca-melahirkan-yang-mungkin https://www.google.
com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://press.umsida.ac.id/index.php/umsidapr
ess/article/download/978-602-5914-78 https://www.google.com/url?sa=t&source=we
b&rct=j&url=https://www.liputan6.com/amp/3686620/tokophobia-fobia-yang-membu
at-wanita-takut

Anda mungkin juga menyukai