Anda di halaman 1dari 4

BIOTERMAL

Tugas Untuk Memenuhi Mata Kuliah Biofisika


Dosen Tri Wahyuni M, M.pd.

Disusun Oleh :
Nama Kelompok 4 :
 Adhelia Lestari (202010500065)
 Denny Dwi Purnomo ( 2020105000
 Ekis Dwi Wijayanti (202010500075)
 Septy Sartika (2020105000

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN IPA


STKIP PGRI NGANJUK
2020/2022
Biotermal

Pengertian Biotermal
Biotermal (Suhu dan Termometer) berasal dari kata Bio Artinya Makluk Hidup,
Sedangkan termal adalah suhu. Suhu adalah besaran yang menyatakan drajat panas dingin
suatu benda. Biotermal adalah panas yang dihasilkan dari makhluk hidup. Alat yang
digunakan untuk mengukur suhu disebut termometer. Dalam kehidupan sehari-hari
masyarakat dalam mengukur suhu cenderung menggunakan indera peraba, tetapi dengan
adanya perkembangan teknologi maka diciptakan termometer untuk mengukur suhu dengan
hasil yang valid.
Defenisi Suhu dapat di tunjau dari dua cara antara lain secara kualitatif dan kuantitatif.
Suhu secara kualitatif adalah Panas, hangat, sejuk dan dingin sedangkan suhu secara
kuantitatif adalah mempunyai satuan dan dapat diukur.
Proses Perpindahan Panas
Ada 4 Cara Perpindahan Panas Yaitu :
1. Konduksi
Konduksi adalah perpindahan panas dari benda bersuhu lebih tinggi ke benda yang
bersuhu lebih rendah, dengan cara kontak langsung. Umumnya terjadi kontak antara
benda padat (tubuh, logam, dan lain-lain). Terjadi pada zat padat/medium yang tidak
bergerak dan disebabkan karena perbedaan suhu. Misal jika kita memegang batang
besi yang bagian ujungnya dipanaskan di api, maka panas akan segera terasa oleh
tangan kita melalui konduksi. Proses perpindahan panas akan terus berlanjut selagi
masih ada beda suhu antar bagian batang besi tersebut. Laju perpindahan panas
bergantung pada besar perbedaan suhu dan konduktivitas termal dari bahan
𝑱𝒒 = −𝑲 𝚫𝑻/𝑳 [ 𝒌𝒂𝒍𝒐𝒓𝒊/𝒄𝒎𝟐 . 𝒔]
K = koefisien konduktivitas termal bahan L = panjang bahan dan DT adalah perbedaan
suhu. Tanda negatif artinya panas berpindah dari suhu tinggi ke randah. Bahan
penghantar panas yang baik adalah logam, sedangkan udara merupakan penghantar
panas yang jelek.
Perpindahan panas dari dalam kulit ke permukaan kulit
𝑱𝒒𝒔 = −𝑲𝒔 (𝑻𝟏 − 𝑻. 𝟏 ) / 𝚫𝒙 = 𝑲𝒔 (𝑻. 𝟏 − 𝑻𝟏) / 𝚫𝒙
Perpindahan panas dari permukaan kulit ke udara
𝑱𝒒𝒂 = −𝑲𝒂 (𝑻. 𝟏 − 𝑻𝟐) / 𝚫𝒙
Perpindahan panas di permukaan kulit
Perpindahan panas di permukaan kulit harus kontinu (Jqa = Jqs), sehingga perpindahan
panas dari dalam kulit ke udara, menjadi:
𝑱𝒒 = 𝑲𝒔𝑲𝒂 / 𝑲𝒔 + 𝑲𝒂 (𝑻𝟐 − 𝑻𝟏) / 𝚫𝒙
Ks = koef. Konduktivitas termal kulit Ka = koef. Konduktivitas termal udara
2. Evaporsi
Evaporasi adalah perpindahan panas dari cairan menjadi uap.
Dalam tubuh manusia, penguapan terjadi jika :
 Ada perbedaan tekanan uap air antara keringat dan udara sekitar.
 Suhu lingkungan rendah sehingga keringat terevaporasi (tubuh menjadi lebih
dingin)
 Adanya gerakan udara atau angin
 Adanya kelembaban
Kehilangan panas tubuh akibat evaporasi melalui kulit dirumuskan oleh :
𝑱𝒒 = 𝟏𝟑, 𝟕 − 𝑽 𝟎,𝟓 (𝑷𝒌𝒖𝒍𝒊𝒕 − 𝑷𝒖𝒅𝒂𝒓𝒂)[𝑱𝒐𝒖𝒍𝒆/𝒄𝒎𝟐 . 𝒔]
V = kecepatan angin
𝑃𝑘𝑢𝑙𝑖𝑡 = tekanan uap air pada kulit
𝑃𝑢𝑑𝑎𝑟𝑎 = tekanan udara
Dalam pemindahan panas yang didasarkan pada evaporasi, sumber panas hanya dapat
kehilangan panas. Misalnya panas yang dihasilkan oleh tubuh manusia, kelembaban
dipermukaan kulit menguap ketika udara melintasi tubuh. Uap air yang telah menguap
dari teh panas terkondensasi menjadi tetesan air. Gas air tidak terlihat, tetapi awan
tetesan air adalah petunjuk dari penguapan yang diikuti oleh kondensasi. Contoh :
Pengobatan dengan mandi uap.
3. Konveksi
Perpindahan panas dari benda bersuhu lebih tinggi ke benda yang bersuhu lebih
rendah, yang disertai dengan perpindahan massa benda tersebut. Kalor berpindah
bersama-sama dengan perpindahan partikel zat.
Terjadi pada zat cair dan disebabkan karena perbedaan suhu, contoh air dalam
panci yg dipanasi, terjadinya angin laut dan angin darat, ventilasi rumah dan distribusi
kalor oleh darah ke seluruh tubuh.
Faktor yg mempengaruhi perpindahan kalor secara konveksi adalah bentuk
permukaan (datar atau lengkung), posisi permukaan (horisontal atau vertikal), jenis
fluida (cair atau gas), kerapatan, kekentalan dan kalor jenis.
Contoh : perpindahan panas antara kulit dengan udara
𝑱𝒒 (𝒌𝒐𝒏𝒗𝒆𝒌𝒔𝒊) = 𝟖, 𝟓𝑽 𝟎,𝟓 (𝑻𝑺 − 𝑻𝒂 )[𝒌𝒂𝒍𝒐𝒓𝒊/𝒄𝒎𝟐 . 𝒔]
v = laju/kecepatan udara
8,3 = konstanta dimana seseorang yang berdiri berhadapan dengan angin
Ts = suhu kulit dan
Ta = suhu udara
merupakan perpindahan kalor pada suatu zat yang disertai perpindahan partikel-
partikel pada zat tersebut. Contoh peristiwa perpindahan kalor konveksi adalah
memasak air, terjadinya angin darat dan angin laut, AC yang dinyalakan di ruangan
panas, dan lain-lain.
4. Radiasi
Radiasi adalah proses perpindahan panas oleh gelombang elektromagnetik. Gelombang
elektromagnetik bergerak dengan kecepatan 186 mil/det atau 300 juta m/det, dan tidak
memerlukan medium perantara. Contoh : jika kita meletakkan tangan di samping api
maka tangan akan terasa panas. Panas merambat melalui radiasi. Sumber energi radiasi
yang utama adalah matahari. pancaran panas radiasi matahari dpt sampai ke bumi,
meskipun diluar 14 atmosfir bumi terdapat ruang hampa. Benda hitam merupakan
penyerap radiasi yang baik (radiator).
Foton adalah energi yang dipancarkan berupa cahaya :
E = nhf
n = bilangan bulat
h = konstanta Planck (6,62 x 10-35 J/s)
f = frekuensi foton/cahaya.
Laju perpindahan panas untuk radiasi :
𝑱𝒒 (𝒓𝒂𝒅𝒊𝒂𝒔𝒊) = 𝒆𝝈𝑻 𝟒 [𝑱𝒐𝒖𝒍𝒆/𝒄𝒎𝟐 . 𝒔]
e = emisivitas permukaan
s = konstanta Boltzmann (5,67 x 10-8 J/m2.s.T4
T = suhu radiasi
merupakan perpindahan panas tanpa zat perantaranya. Radiasi juga biasanya dapat
disertai cahaya. Contoh terjadinya radiasi: Panas matahari sampai ke bumi, walau
hanya melalui ruang hampa.

Anda mungkin juga menyukai