I. Tujuan Percobaan
Menentukan koofisien muai panjang suatu benda
∆L = Lo ∆T (2.1)
dengan
(mikrajudin,2016).
2.3 Kalor
Kalor adalah energi yang ditransfer antara sistem dan lingkungannya
dikarenakan perbedaan suhu yang ada di antara sistem dan lingkungannya. Energi
yang ditransfer disebut kalor dan dilambangkan oleh Q. nilai panas adalah positif
jika energi tersebut ditransfer ke energi termal sistem dari lingkungannya.
Sedangkan nilai kalor adalah negatif ketika energi dipindahkan dari energi termal
sistem ke lingkungan (Halliday, 2010).
Kalor adalah satu bentuk energi yang dapat berpindah dari satu benda ke benda
yang lain karena adanya perbedaan suhu. Ketika dua benda yang memiliki
perbedaan dua suhu bertemu maka kalor akan berpindah (dari yang suhu tinggi ke
suhu yang rendah). Pemberian kalor pada benda mengakibatkan dua hal yaitu,
kenaikan suhu dan perubahan wujud. Banyak kalor yang di gunakan untuk
menaikan suhu di rumuskan sebagai berikut:
Q = m.c.ΔT (2.3)
Dengan c adalah kalor jenis zat (J/kg °C), Q adalah banyaknya kalor (J), m adalah
massa benda (kg), ΔT adalah besarnya perubahan suhu (Giancoli, 2001).
Suhu adalah besaran fisika yang hanya dapat dirasakan. Tubuh kita
dapat merasakan suhu dalam bentuk rasa panas atau dingin. Ketika
menyentuh es, otak memberikan informasi rasa dingin. Ketika berada di
terik matahari, otak memberikan informasi rasa panas. Tampak di sini
bahwa suhu adalah ukuran derajat panas suatu benda. Kenapa pada suhu
lebih tinggi benda menjadi lebih panas? Pada suhu lebih tinggi atom-atom
atau molekul-molekul penyusun benda bergetar lebih kencang. Akibatnya,
energi yang dimiliki partikel menjadi lebih tinggi (Abdullah, 2016).
Suhu adalah ukuran derajat panas atau dingin suatu benda. Alat yang
digunakan untuk mengukur suhu disebut termometer. Suhu menunjukkan
derajat panas benda. Mudahnya, semakin tinggi suhu suatu benda, semakin
panas benda tersebut. Secara mikroskopis, suhu menunjukkan energi yang
dimiliki oleh suatu benda. Setiap atom dalam suatu benda masing-masing
bergerak, baik itu dalam bentuk perpindahan maupun gerakan di tempat
berupa getaran. Makin tingginya energi atom-atom penyusun benda, makin
tinggi suhu benda tersebut. Suhu juga disebut temperatur, satuan suhu
adalah Kelvin (K). Skala-skala lain adalah Celcius, Fahrenheit, dan Reamur
(Kreith, 1991).
III. Metode Penelitian
3.1 Alat dan Bahan
3.1.1 Meteran
Meteran digunakan untuk mengukur panjang batang logam.
3.1.2 Jangka Sorong
Jangka Sorong digunakan untuk mengukur panjang dan ketebalan
suatu benda.
3.1.3 Termometer
Termometer digunakan untuk mengukur suhu batang logam.
3.1.4 Batang Logam
Batang logam digunakan untuk objek praktikum.
3.1.5 Roda Kecil
Roda kecil digunakan untuk pergeseran jarum penunjuk.
3.1.6 Kompor
Kompor digunakan untuk memanaskan katel.
3.1.7 Ketel
Katel digunakan untuk menampung air.
3.1.8 Skalar
Skalar digunakan untuk mengukur pertambahan panjang batang logam.
3.1.9 Jarum Penunjuk
Jarum penunjuk digunakan untuk mengetahui besar simpangan pada
skalar.
3.2 Gambar Alat Dan Bahan
Keterangan:
1. Stop Kontak berfungsi untuk menyalakan kompor listrik.
2. Kompor berfungsi untuk memanaskan katel.
3. Katel berfungsi untuk menampung air ketika dipanaskan.
4. Batang Logam berfungsi untuk objek praktikum.
5. Thermometer berfungsi untuk mengukur suhu.
6. Roda Kecil berfungsi untuk pergeseran jarum penunjuk skala.
7. Jarum Penunjuk berfungsi untuk mengetahui besar simpangan pada skala.
8. Skala berfungsi untuk menunjukkan simpangan.
9. Meteran memiliki fungsi untuk mengukur alat percobaan
10. Termometer memiliki fungsi untuk menentukan suhu alat percobaan
11. Jangka Sorong berfungsi untuk mengukur diameter roda kecil yang nantinya
untuk mengetahui jari-jari
3.4 Diagram Alir
MULAI
Pengulangan variasi
dengan suhu dan
panjang yang berbeda
Panjang (m)
selesai
Selanjutnya air yang telah memanas akan menhantarkan uap panas ke batang
logam melalui pipa penghubung. Hal tersebut dinamakan proses konveksi.
Dimana proses konveksi terjadi menyebabkan air dalam teko/ ketel menjadi air
panas yang menghasilkan uap air..
Panas uap air yang sampai pada batang logam akan menyebar keseluruh
rongga bagian batang logam dan menyebar ke seluruh permukaan batang
logam. Panas tersebut menyebabkan pertambahan panjang batang logam yang
disebut pemuaian. Hal ini yang menyebabkan logam mampu menerima kalor
sehingga dapat mengalami pemuaian.
Terjadi pertambahan panjang yang terjadi pada batang logam karena kenaikan
suhu dari uap air. Pemuaian logam akan terus bertambah seiring dnegan
kenaikan suhu. Batang logam akan cenderung kembali ke bentuk semula ketika
suhu mulai turun
Giancoli, Douglas C. 2014. Physics Principles with Applications Sixth Edition. New
Jersey: Pearson Education, Inc.
Halliday, David Robert Resnick. 2010. Fisika Dasar Jilid 7. Jakarta: Erlangga.
Kreith. Frank. 1991. Principles of Heat Transfer 7th Edition. Stanford: Cengage
Learning
Tippler, P. 2008. Physics for Scientists and Engineers. New York : W.H. Freema