Anda di halaman 1dari 94

Materi Ujian Sekolah IPA 2021

 PENGUKURAN, ZAT, DAN SIFATNYA


 1. Menerapkan konsep pengukuran berbagai besaran dengan
menggunakan satuan standar (baku)

Besaran pokok yang perlu kalian ketahui hanya ada 7, dan memang hanya
7 juga yang disepakati menjadi sistem besaran pokok internasional,
berikut ini adalah besaran-besaran tersebut!

mari kita bahas secara singkat kenapa besaran tersebut bisa tercipta!
a. Panjang
Panjang memiliki satuan internasional (SI) meter (m). Satu meter
didefinisikan sebagai jarak yang ditempuh cahaya dalam selang waktu
1/299.792.458 detik.
Waktu
Waktu memiliki satuan internasional (SI) sekon (s). Satu sekon didefinisikan
sebagai waktu yang dibutuhkan oleh atom cesium untuk bergetar
9.192.631.770 kali.
b. Massa
Massa merupakan besaran pokok untuk menentukan kuantitas benda. Massa
memiliki satuan internasional (SI) kilogram (kg). Massa didefinisikan
sebagai massa sebuah silinder yang terbuat dari campuran platinum-
iridium yang sekarang disimpan di Sevres, Paris, Perancis.
c. Suhu
Suhu adalah ukuran panas suatu benda. Suhu memiliki satuan
internasional (SI) kelvin (K). Suhu merupakan besaran pokok yang nilainya
dapat langsung ditentukan.
d. Intensitas Cahaya
Intesitas cahaya adalah pancaran radiasi monokromatik dalam suatu
arah dari satu sumber cahaya dengan frekuensi 540 x 1012 Hz yang
mempunyai intensitas radian 1/683 watt per radian. Intesitas Cahaya
memiliki satuan internasional (SI) candela (cd).
e. Kuat Arus Listrik
Kuat arus listrik adalah besaran pokok yang memiliki satuan internasional (SI)
ampere (A). Satu ampere adalah kuat arus listrik yang dibutuhkan untuk
memindahkan muatan listrik 1 couloumb selama 1 detik.
f. Jumlah Zat
Jumlah zat adalah besaran yang menyatakan jumlah elementer zat, baik
berupa molekul, unsur, ion, ataupun senyawa. Jumlah zat memiliki satuan
internasional (SI) mol. Satu mol didefinisikan sebagai jumlah zat yang
banyak sama dengan banyaknya 12 gram atom karbon-12.
Dalam memahami besaran pokok ini, ada sebuah trik yang bisa kamu
gunakan, hafalkan kata sakti mandraguna ini “JIWA SMP”. Singkatan
tersebut jika dijabarkan adalah, Jumlah zat (mol), Intensitas cahaya (candela),
Waktu (sekon), Arus (ampere), Suhu (kelvin), Massa (kg), dan Panjang
(meter).
Kamu, Setelah Tahu Rumus "JIWA SMP" Itulah yang dimaksud dengan
besaran pokok. Selain besaran pokok, kita juga mengenal istilah besaran
turunan, besaran turunan ini adalah satuan besaran yang diturunkan
dari besaran pokok, misalnya pembagian atau perkalian 2 besaran pokok dan
lain-lain.
Besaran turunan ini ada banyak, sehingga kalian akan tahu seiring
berjalannya waktu, karena untuk sekarang belum banyak digunakan, tetapi
ada baiknya kalian lihat gambar berikut.

Nah, itulah tadi yang disebut dengan besaran pokok dan besaran turunan yang
kita bahas secara sekilas, besaran ini dicipkatan unutk memudahkan
manusia dalam melakukan perbandingan pengukuran, karena jika
besaran yang berbeda-beda digunakan akan menimbulkan kerepotan
tersendiri dalam pencocokannya.

 (2, 3, 4) Menganalisis konsep suhu, pemuaian, kalor, perpindahan kalor,


dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari termasuk mekanisme
menjaga kestabilan suhu tubuh pada manusia dan hewan

Panas merupakan suatu bentuk energi. Panas dari sinar matahari, misalnya,
dapat meningkatkan suhu tubuh kita dan membuat kita berkeringat. Untuk
mengukur perubahan suhu, kita dapat menggunakan termometer. Termometer
sendiri terdiri dari beberapa jenis. Termometer klinis, misalnya, digunakan
untuk mengukur suhu tubuh manusia, sementara termometer laboratorium
digunakan untuk mengukur suhu benda selain tubuh manusia. Tapi, pengertian
suhu itu apa sih? Dan apa yang dimaksud dengan perubahan suhu?
Suhu merupakan istilah yang digunakan untuk menyatakan derajat. Alat ukur
yang digunakan untuk mengukur suhu adalah termometer. Suhu dapat
mengakibatkan benda memuai, baik itu pemuaian panjang, pemuaian luas,
hingga pemuaian volume.

Secara garis besar, kita dapat mengelompokkan benda berdasarkan suhunya


menjadi benda panas dan benda dingin. Keduanya tentu sering kita temukan
dalam kehidupan sehari-hari. Benda panas misalnya air mendidih atau panci
aluminium di kompor yang menyala. Sementara itu, benda dingin yang sering
kita temukan adalah es krim dan es batu. Apa sih yang menyebabkan benda
memiliki suhu panas atau dingin?

Ternyata suhu benda dipengaruhi oleh kalor. Kalor adalah bentuk energi yang
disalurkan antara dua atau lebih sistem atau sistem dengan lingkungannya
berdasarkan perbedaan suhu di antara keduanya. Pengaruh kalor dapat
menyebabkan perubahan suhu, perubahan ukuran, perubahan wujud benda,
dan perubahan kimia.

Perpindahan Kalor
Perpindahan kalor terdiri dari konduksi, konveksi, dan radiasi.
Konduksi merupakan proses perpindahan kalor di mana kalor ditransfer dari
ujung yang lebih panas ke ujung yang lebih dingin dari suatu benda tanpa
gerakan dari molekulnya. Perpindahan kalor dalam benda padat terjadi melalui
konduksi.

Salah satu contohnya adalah ketika kita meletakkan sendok aluminium pada air
mendidih. Walaupun bagian penyendok dari sendok yang tercelup air, kita
dapat merasakan panasnya di gagangnya. Bahan-bahan yang mampu
menghantarkan panas seperti besi dan aluminium disebut dengan konduktor.
Sementara itu, konduktor yang buruk tidak mampu menghantarkan energi
panas dengan baik, contohnya kaca dan plastik. Bahan-bahan tersebut
dinamakan sebagai isolator.

Konveksi merupakan perpindahan kalor dalam fluida dari suhu yang lebih
tinggi ke suhu yang lebih rendah karena pergerakan fluida. Konveksi dapat
terjadi pada cairan dan gas. Perpindahan secara konveksi disertai perpindahan
partikel, sehingga tidak mungkin terjadi pada zat padat.
Konveksi dapat terjadi karena adanya perbedaan massa jenis akibat
pemanasan. Massa jenis benda yang dingin lebih besar dibandingkan massa
jenis benda yang panas. Contoh perpindahan kalor dengan konveksi adalah
ketika kita sedang merebus air. Air yang berada di bagian bawah akan
memanas lebih dulu, kemudian berpindah ke bagian atas. Air di bagian atas
yang lebih dingin memiliki massa benda yang lebih besar dengan air yang
panas, sehingga ia turun ke bawah karena gravitasi
.
Terakhir, perpindahan kalor dapat terjadi dengan radiasi. Radiasi terjadi ketika
perpindahan kalor tidak memerlukan medium apa pun, contohnya sinar
matahari yang mencapai bumi. Antara matahari dan bumi hanya terdapat ruang
hampa, tapi kita tetap dapat merasakan energi panas matahari.

Alat Pengukur Suhu


Ada banyak alat yang digunakan untuk mengukur perubahan suhu, salah
satunya adalah termometer. Suhu ditentukan dengan membaca tingkat cairan
dalam termometer dengan bantuan skala derajat yang terdapat pada
termometer. Tapi, sekarang sudah banyak termometer digital yang langsung
menunjukkan angka derajat dari suhu yang diukur. Termometer tradisional
menggunakan prinsip pemuaian zat akibat energi kalor.
Terdapat tiga jenis termometer untuk mengukur suhu, yaitu termometer klinis,
termometer laboratorium, dan termometer maksimum-minimum.
Termometer klinis biasa digunakan untuk mengukur suhu tubuh manusia dan
memiliki kisaran terbatas. Pada suhu tinggi, kaca dan merkuri dalam
termometer akan memuai ke tingkat yang mengarah pada pecahnya
termometer. Termometer klinis tidak dapat digunakan untuk mengukur panas
yang ekstrem, seperti daerah api, karena kacanya dapat meleleh.
Termometer laboratorium digunakan untuk mengukur suhu benda selain
tubuh manusia. Kisaran suhunya dari -10oC hingga 110oC. Jenis termometer
yang terakhir adalah termometer maksimum-minimum yang digunakan untuk
mengukur suhu maksimum dan minimum di hari itu. Biasanya digunakan
untuk mengukur cuaca.
Pengertian Pemuaian panas ialah perubahan suatu benda yang dapat menjadi
bertambah panjang, lebar, luas, atau juga berubah suatu volumenya
dikarenakan terkena panas (kalor).

Pemuaian terbagi menjadi tiga jenis yaitu pemuaian zat padat, cair, dan gas.
Ketiga jenis ini akan dijelaskan sebagai berikut:
Pemuaian zat padat

Pemuaian zat padat adalah jenis pemuaian yang terjadi pada suatu
benda,contohnnya seperti bingkai jendela, rel kereta api, dan kabel listrik.
Bingkai jendela pada siang hari tampak melengkung, hal ini terjadi karena
benda tersebut mengalami pemuaian. Pemuaian pada suatu benda terjadi pada
seluruh bagian benda tersebut. Pemuaian pada suatu zat padat dibedakan
menjadi tiga yaitu pemuaian panjang, pemuaian luas, dan pemuaian volume.

a. Pemuaian panjang
Pemuaian panjang adalah bertambahnya ukuran panjang suatu benda karena
menerima kalor. Pada pemuaian panjang nilai lebar dan tebal sangat kecil
dibandingkan dengan nilai panjang benda tersebut. Sehingga lebar dan tebal
dianggap tidak ada. Contoh benda yang hanya mengalami pemuaian panjang
saja adalah kawat kecil yang panjang sekali.
Pemuaian panjang suatu benda dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu
panjang awal benda, koefisien muai panjang dan besar perubahan suhu.
Koefisien muai panjang suatu benda sendiri dipengaruhi oleh jenis benda atau
jenis bahan. Secara matematis persamaan yang digunakan untuk menentukan
pertambahan panjang benda setelah dipanaskan pada suhu tertentu adalah:

Kabel jaringan listrik pada instalasinya panjang kabel listrik dilebihkan, hal
ini dikarena kabel listrik mengalami pemuaian panjang. Kabel listrik
akantampak kencang pada pagi hari dan tampak kendur pada siang hari. Kabel
tersebut mengalami pemuaian akibat terkenan panas dari sinar matahari. Alat
yang digunakan untuk menyelidiki pemuaian panjang adalah musschenbroek.
Pemuaian panjang suatu benda dipengaruhi oleh panjang mula-mula benda,
besar kenaikan suhu, dan tergantung dari jenis benda.
b. Pemuaian luas
Pemuaian luas adalah pertambahan ukuran luas suatu benda karena menerima
kalor. Pemuaian luas terjadi pada benda yang mempunyai ukuran panjang dan
lebar, sedangkan tebalnya sangat kecil dan dianggap tidak ada. Contoh benda
yang mempunyai pemuaian luas adalah jendela kaca rumah. Pada saatu udara
dingin kaca munyyusut karena koefisien muai kaca lebih besar dari pada
koefisien muai kayu. Jika suhu meningkat maka kaca akan memuai lebih
besar daripada kayu kusen sehingga kaca akan terlihat terpasang dengan rapat
pada kusen kayu tersebut.

Seperti halnya pada pemuian luas faktor yang mempengaruhi pemuaian luas
adalah luas awal, koefisien muai luas, dan perubahan suhu. Karena
sebenarnya pemuaian luas itu merupakan pemuian panjang yang ditinjau dari
dua dimensi maka koefisien muai luas besarnya sama dengan 2 kali koefisien
muai panjang. Untuk menentukan pertambahan luas dan volume akhir
digunakan persamaan sebagai berikut:

c. Pemuaian volume

Pemuaian volume adalah pertambahan ukuran volume suatu benda karena


menerima kalor. Pemuaian volume terjadi benda yang mempunyai ukuran
panjang, lebar dan tebal. Contoh benda yang mempunyai pemuaian volume
adalah kubus, air dan udara. Volume merupakan bentuk lain dari panjang
dalam 3 dimensi karena itu untuk menentukan koefisien muai volume sama
dengan 3 kali koefisien muai panjang.Persamaan yang digunakan untuk
menentukan pertambahan volume dan volume akhir suatu benda adalah:
Pemuaian zat cair
Pemuaian pada zat cair tidak melibatkan muai panjang ataupun muai luas,
tetapi hanya dikenal sebagai muai ruang atau muai volume saja. Semakin
tinggi suhu yang diberikan pada zat cair, maka semakin besar muai
volumenya. Pemuaian zat cair untuk masing-masing jenis zat cair berbeda-
beda, akibatnya walaupun mula-mula volume zat cair sama tetapi setelah
dipanaskan volumenya menjadi berbeda-beda. Pemuaian volume zat cair
terkait dengan pemuaian tekanan karena peningkatan suhu. Titik pertemuaan
antara wujud cair, padat, dan gas disebut dengan triple point.

Khusus untuk air, pada kenaikan suhu dari 0oC sampai 4oC volumenya tidak
bertambah akan tetapi justru menyusut. Pengecualian ini disebut dengan
anomali air. Oleh karena itu, pada suhu 4oC air memiliki volume terendah.
Pada suhu 4oC air menempati posisi terkecil sehingga pada suhu itu air
memiliki massa jenis terbesar. Jadi air bila suhunya dinaikan dari 0– 4oC akan
menyusut, dan bila suhunya dinaikan dari 4oC ke atas akan memuai. Hubunga
antara volume dan suhu pada air digambarkan pada grafik berikut:
Pemuaian zat gas
Gas mengalami pemuaian ketika suhunya bertambahan dan akan mengalami
penyusutan jika suhunya turun. Pada pemuaian zat gas tidak dikenal muai
panjang dan muai luas, yang ada hanyalah muai volume gas tersebut.
Pemuaian pada gas adalah pemuaian volume yang dirumuskan sebagai
berikut:
V= V_o (1+y.∆l)
Keterangan:
y : koefisien muai volume (1/273oC)
Pemuaian pada zat gas terbagi menjadi tigas macam yaitu pemuaian gas pada
suhu tetap (isotermal), pada tekanan tetap (isobarik), dan volume tetap
(isokhorik).

a. Pemuaian gas saat isotermal


Salah satu contohnya adalah pompa untuk mengisi angin pada ban sepeda.
Awalnya akan terasa ringan (ketika diangkat), namun lama kelamaan akan
menjadi semakin berat. Hal ini dikarenakan ketika menekan pompa, hal itu
berarti volume gas tersebut akan mengecil. Pemuaian gas pada suhu tetap
berlaku hukum Boyle yang menyatakan bahwa gas di dalam ruang tertutup
yang suhunya dijaga tetap, maka hasil kali tekanan dan volume gas adalah
tetap. Berdasarkan hal tersebut maka dirumuskan:
PV= TetapatauP_1 V_1=P_2 V_2
Keterangan :
P : tekanan (atm)
V : volume (L)

b. Pemuaian gas saat isobarik


Pemuaian gas pada tekanan tetap berlaku hukum Gay Lussac yaitu gas di
dalam ruang tertutup dengan tekanan dijaga tetap maka volume gas sebanding
dengan suhu mutlak gas. Dalam bentuk persamaan dapat dituliskan sebagai
berikut:
V1/(T1 )=V2/T2
Keterangan:
V : volume (L)
T : suhu (K)

c. Pemuaian gas saat isokhorik


Pemuaian gas pada volume tetap berlaku hukum Boyle-Gay Lussac yaitu jika
volume gas di dalam ruang tertutup dijaga tetap, maka tekanan gas sbeanding
denga suhu mutlaknya. Hukum ini dirumuskan:
P1/T1=P2/T2
Keterangan:
P : tekanan (atm)
T : suhu (K)

SUHU tubuh manusia cenderung berfluktuasi setiap saat. Banyak faktor yang


dapat menyebabkan perubahan suhu tubuh. Manusia memiliki kemampuan
untuk mempertahankan suhu tubuhnya meski suhu lingkungan berubah.
Manusia termasuk ke dalam organisme berdarah panas (Homokiloterm).

Untuk mempertahankan suhu tubuh manusia dalam keadaan konstan,


diperlukan regulasi suhu tubuh. Suhu tubuh manusia diatur dengan
mekanisme umpan balik (feed back) yang diperankan oleh pusat pengaturan
suhu di hipotalamus. Apabila pusat temperatur hipotalamus mendeteksi suhu
tubuh yang terlalu panas, tubuh akan melakukan mekanisme umpan balik.
Mekanisme umpan balik ini terjadi bila suhu inti tubuh telah melewati batas
toleransi tubuh untuk mempertahankan suhu, yang disebut titik tetap (set
point). Titik tetap tubuh dipertahankan agar suhu tubuh inti konstan pada
37°C. Apabila suhu tubuh meningkat lebih dari titik tetap, hipotalamus akan
merangsang untuk melakukan serangkaian mekanisme untuk mempertahankan
suhu dengan cara menurunkan produksi panas dan meningkatkan pengeluaran
panas sehingga suhu kembali pada titik tetap. Upaya-upaya yang kita
dilakukan untuk menurunkan suhu tubuh yaitu mengenakan pakaian yang
tipis, banyak minum, banyak istirahat, beri kompres, beri obat penurun panas.
Ada beberapa teknik dalam memberikan kompres dalam upaya menurunkan
suhu tubuh antara lain kompres hangat basah, kompres hangat kering (buli-
buli), kompres dingin basah, kompres dingin kering (kirbat es), bantal dan
selimut listrik, lampu penyinaran, busur panas.

Mekanisme Tubuh Ketika Suhu Tubuh Berubah


 1. Mekanisme tubuh ketika suhu tubuh meningkat yaitu :
a. Vasodilatasi Vasodilatasi pembuluh darah perifer hampir dilakukan pada
semua area tubuh. Vasodilatasi ini disebabkan oleh hambatan dari pusat
simpatis pada hipotalamus posterior yang menyebabkan vasokontriksi
sehingga terjadi vasodilatasi yang kuat pada kulit, yang memungkinkan
percepatan pemindahan panas dari tubuh ke kulit hingga delapan kali lipat
lebih banyak. b. Berkeringat Pengeluaran keringat melalui kulit terjadi
sebagai efek peningkatan suhu yang melewati batas kritis, yaitu 37°C.
pengeluaran keringat menyebabkan peningkatan pengeluaran panas melalui
evaporasi. Peningkatan suhu tubuh sebesar 1°C akan menyebabkan
pengeluaran keringat yang cukup banyak sehingga mampu membuang panas
tubuh yang dihasilkan dari metabolisme basal 10 kali lebih besar. Pengeluaran
keringat merupakan salh satu mekanisme tubuh ketika suhu meningkat
melampaui ambang kritis. Pengeluaran keringat dirangsang oleh pengeluaran
impuls di area preoptik anterior hipotalamus melalui jaras saraf simpatis ke
seluruh kulit tubuh kemudian menyebabkan rangsangan pada saraf kolinergic
kelenjar keringat, yang merangsang produksi keringat. Kelenjar keringat juga
dapat mengeluarkan keringat karena rangsangan dari epinefrin dan
norefineprin. c. Penurunan pembentukan panas Beberapa mekanisme
pembentukan panas, seperti termogenesis kimia dan menggigil dihambat
dengan kuat.
2. Mekanisme tubuh ketika suhu tubuh menurun, yaitu :
a. Vasokontriksi kulit di seluruh tubuh Vasokontriksi terjadi karena
rangsangan pada pusat simpatis hipotalamus posterior. b. Piloereksi
Rangsangan simpatis menyebabkan otot erektor pili yang melekat pada folikel
rambut berdiri. Mekanisme ini tidak penting pada manusia, tetapi pada
binatang tingkat rendah, berdirinya bulu ini akan berfungsi sebagai isolator
panas terhadap lingkungan. c. Peningkatan pembentukan panas
Pembentukan panas oleh sistem metabolisme meningkat melalui mekanisme
menggigil, pembentukan panas akibat rangsangan simpatis, serta peningkatan
sekresi tiroksin.

Penjalaran Sinyal Suhu Pada Sistem Saraf


Sinyal suhu yang dibawa oleh reseptor pada kulit akan diteruskan ke dalam
otak melalui jaras spinotalamikus (mekanismenya hampir sama dengan
sensasi nyeri). Ketika sinyal suhu sampai di tingkat medulla spinalis, sinyal
akan menjalar dalam traktus Lissauer beberapa segmen di atas atau di bawah,
dan selanjutnya akan berakhir terutama pada lamina I, II dan III radiks
dorsalis. Setelah mengalami percabangan melalui satu atau lebih neuron
dalam medulla spinalis, sinyal suhu selanjutnya akan dijalarkan ke serabut
termal asenden yang menyilang ke traktus sensorik anterolateral sisi
berlawanan, dan akan berakhir di tingkat reticular batang otak dan komplek
ventrobasal thalamus. Beberapa sinyal suhu pada kompleks ventrobasal akan
diteruskan ke korteks somatosensorik.
Faktor Yang Mempengaruhi Suhu Tubuh
1. Kecepatan metabolisme basal Kecepatan metabolisme basal tiap individu
berbeda-beda. Hal ini memberi dampak jumlah panas yang diproduksi tubuh
menjadi berbeda pula. Sebagaimana disebutkan pada uraian sebelumnya,
sangat terkait dengan laju metabolisme. 2. Rangsangan saraf simpatis
Rangsangan saraf simpatis dapat menyebabkan kecepatan metabolisme
menjadi 100% lebih cepat. Disamping itu, rangsangan saraf simpatis dapat
mencegah lemak coklat yang tertimbun dalam jaringan untuk dimetabolisme.
Hamper seluruh metabolisme lemak coklat adalah produksi panas. Umumnya,
rangsangan saraf simpatis ini dipengaruhi stress individu yang menyebabkan
peningkatan produksi epineprin dan norepineprin yang meningkatkan
metabolisme. 3. Hormone pertumbuhan Hormone pertumbuhan (growth
hormone) dapat menyebabkan peningkatan kecepatan metabolisme sebesar
15-20%. Akibatnya, produksi panas tubuh juga meningkat. 4. Hormone
tiroid Fungsi tiroksin adalah meningkatkan aktivitas hamper semua reaksi
kimia dalam tubuh sehingga peningkatan kadar tiroksin dapat mempengaruhi
laju metabolisme menjadi 50-100% diatas normal. 5. Hormone kelamin
Hormone kelamin pria dapat meningkatkan kecepatan metabolisme basal kira-
kira 10-15% kecepatan normal, menyebabkan peningkatan produksi panas.
Pada perempuan, fluktuasi suhu lebih bervariasi dari pada laki-laki karena
pengeluaran hormone progesterone pada masa ovulasi meningkatkan suhu
tubuh sekitar 0,3 – 0,6°C di atas suhu basal. 6. Demam
(peradangan/inflamasi) Proses peradangan dan demam dapat menyebabkan
peningkatan metabolisme sebesar 120% untuk tiap peningkatan suhu 10°C. 7.
Status gizi Malnutrisi yang cukup lama dapat menurunkan kecepatan
metabolisme 20 – 30%. Hal ini terjadi karena di dalam sel tidak ada zat
makanan yang dibutuhkan untuk mengadakan metabolisme. Dengan
demikian, orang yang mengalami mal nutrisi mudah mengalami penurunan
suhu tubuh (hipotermia). Selain itu, individu dengan lapisan lemak tebal
cenderung tidak mudah mengalami hipotermia karena lemak merupakan
isolator yang cukup baik, dalam arti lemak menyalurkan panas dengan
kecepatan sepertiga kecepatan jaringan yang lain. 8. Aktivitas Aktivitas selain
merangsang peningkatan laju metabolisme, mengakibatkan gesekan antar
komponen otot / organ yang menghasilkan energi termal. Latihan (aktivitas)
dapat meningkatkan suhu tubuh hingga 38,3 – 40,0 °C. 9. Gangguan organ
Kerusakan organ seperti trauma atau keganasan pada hipotalamus, dapat
menyebabkan mekanisme regulasi suhu tubuh mengalami gangguan. Berbagai
zat pirogen yang dikeluarkan pada saai terjadi infeksi dapat merangsang
peningkatan suhu tubuh. Kelainan kulit berupa jumlah kelenjar keringat yang
sedikit juga dapat menyebabkan mekanisme pengaturan suhu tubuh
terganggu. 10. Lingkungan Suhu tubuh dapat mengalami pertukaran dengan
lingkungan, artinya panas tubuh dapat hilang atau berkurang akibat
lingkungan yang lebih dingin. Begitu juga sebaliknya, lingkungan dapat
mempengaruhi suhu tubuh manusia. Perpindahan suhu antara manusia dan
lingkungan terjadi sebagian besar melalui kulit. Proses kehilangan panas
melalui kulit dimungkinkan karena panas diedarkan melalui pembuluh darah
dan juga disuplai langsung ke fleksus arteri kecil melalui anastomosis
arteriovenosa yang mengandung banyak otot. Kecepatan aliran dalam fleksus
arteriovenosa yang cukup tinggi (kadang mencapai 30% total curah jantung)
akan menyebabkan konduksi panas dari inti tubuh ke kulit menjadi sangat
efisien. Dengan demikian, kulit merupakan radiator panas yang efektif untuk
keseimbangan suhu tubuh. 11. Usia

(Sumber Gambar)
Usia sangat mempengaruhi metabolisme tubuh akibat mekanisme hormonal
sehingga memberi efek tidak langsung terhadap suhu tubuh. Pada neonatus
dan bayi, terdapat mekanisme pembentukan panas melalui pemecahan
(metabolisme) lemak coklat sehingga terjadi proses termogenesis tanpa
menggigil (non-shivering thermogenesis). Secara umum, proses ini mampu
meningkatkan metabolisme hingga lebih dari 100%. Pembentukan panas
melalui mekanisme ini dapat terjadi karena pada neonatus banyak terdapat
lemak coklat. Mekanisme ini sangat penting untuk mencegah hipotermi pada
bayi.
Mekanisme Kehilangan Panas Melalui Kulit
1. Radiasi Radiasi adalah mekanisme kehilangan panas tubuh dalam bentuk
gelombang panas inframerah. Gelombang inframerah yang dipancarkan dari
tubuh memiliki panjang gelombang 5 – 20 mikrometer. Tubuh manusia
memancarkan gelombang panas ke segala penjuru tubuh. Radiasi merupakan
mekanisme kehilangan panas paling besar pada kulit (60%) atau 15% seluruh
mekanisme kehilangan panas. Panas adalah energi kinetic pada gerakan
molekul. Sebagian besar energi pada gerakan ini dapat di pindahkan ke udara
bila suhu udara lebih dingin dari kulit. Sekali suhu udara bersentuhan dengan
kulit, suhu udara menjadi sama dan tidak terjadi lagi pertukaran panas, yang
terjadi hanya proses pergerakan udara sehingga udara baru yang suhunya lebih
dingin dari suhu tubuh.

(Sumber Gambar)
2. Konduksi Konduksi adalah perpindahan panas akibat paparan langsung
kulit dengan benda-benda yang ada di sekitar tubuh. Biasanya proses
kehilangan panas dengan mekanisme konduksi sangat kecil. Sentuhan dengan
benda umumnya memberi dampak kehilangan suhu yang kecil karena dua
mekanisme, yaitu kecenderungan tubuh untuk terpapar langsung dengan
benda relative jauh lebih kecil dari pada paparan dengan udara, dan sifat
isolator benda menyebabkan proses perpindahan panas tidak dapat terjadi
secara efektif terus menerus. 3. Evaporasi Evaporasi ( penguapan air dari
kulit ) dapat memfasilitasi perpindahan panas tubuh. Setiap satu gram air yang
mengalami evaporasi akan menyebabkan kehilangan panas tubuh sebesar 0,58
kilokalori. Pada kondisi individu tidak berkeringat, mekanisme evaporasi
berlangsung sekitar 450 – 600 ml/hari. Hal ini menyebabkan kehilangan panas
terus menerus dengan kecepatan 12 – 16 kalori per jam. Evaporasi ini tidak
dapat dikendalikan karena evaporasi terjadi akibat difusi molekul air secara
terus menerus melalui kulit dan system pernafasan. Selama suhu kulit lebih
tinggi dari pada suhu lingkungan, panas hilang melalui radiasi dan konduksi.
Namun ketika suuhu lingkungan lebih tinggi dari suhu tubuh, tubuh
memperoleh suhu dari lingkungan melalui radiasi dan konduksi. Pada keadaan
ini, satu-satunya cara tubuh melepaskan panas adalah melalui evaporasi.
Memperhatikan pengaruh lingkungan terhadap suhu tubuh, sebenarnya suhu
tubuh actual ( yang dapat diukur ) merupakan suhu yang dihasilkan dari
keseimbangan antara produksi panas oleh tubuh dan proses kehilangan panas
tubuh dari lingkungan. 4.Konveksi Merupakan perpindahan melalui aliran
udara.
Klasifikasi Suhu Tubuh
Menurut Tamsuri Anas (2007), suhu tubuh dibagi menjadi : – Hipotermi, bila
suhu tubuh kurang dari 36°C – Normal, bila suhu tubuh berkisar antara 36 –
37,5°C – Febris / pireksia, bila suhu tubuh antara 37,5 – 40°C – Hipertermi,
bila suhu tubuh lebih dari 40°C

pada dasarnya hewan mampu menjaga suhu tubuhnya karena semua jenis
hewan memperoleh panas dari lingkungannya dan melepaskannya kembali
nah dengan bigitu otomatis hewan dengan sendirinya mapu menjaga suhu
tubuhnya mengikuti suhu di lingkungannya.

 (4, 5, 6) Menjelaskan konsep campuran dan zat tunggal (unsur dan


senyawa), sifat fisika dan kimia, perubahan fisika dan kimia dalam
kehidupan sehari-hari

Materi dapat digolongkan ke dalam zat tunggal dan zat campuran.Zat tunggal
merupakan zat yang terdiri atas materi sejenis. Sedangkan campuran terdiri dari dua
atau lebih jenis materi. Sebagai contoh, Air adalah zat tunggal, sedangkan air laut
adalah campuran. Air laut terdiri dari air dan berbagai zat yang tercampur di
dalamnya, misalnya garam.
Zat tunggal dapat berupa unsur dan senyawa. Unsur adalah zat tunggal yang tidak
dapat diuraikan secara kimia, sedangkan senyawa dapat diuraikan menjadi dua
macam atau lebih zat yang lebih sederhana.

Unsur
Unsur adalah zat tunggal yang tidak dapat diuraikan menjadi zat lain yang lebih
sederhana. Contohnya, yaitu besi, emas, aluminium, karbon, nitrogen, dan oksigen.
Jenis unsur tidaklah terlalu banyak. Di alam hanya terdapat 90 jenis unsur. Namun
demikian, berkat kemajuan ilmu pengetahuan, para ahli telah berhasil membuat
beberapa unsur baru. Sampai saat buku ini ditulis telah dikenal tidak kurang dari
114 enis unsur dan mungkin masih akan bertambah lagi.
Untuk meringkaskan penulisan, maka setiap unsur diberi suatu lambang yang kita
sebut lambang unsur atau lambang atom. Sejarah mencatat berbagai cara/lambang
untuk menandai atom unsur. Adapun cara pemberian lambang atom yang digunakan
sekarang dikemukakan oleh Jons Jakob Berzelius (1779-1848). Menurut cara ini,
setiap unsur dilambangkan dengan satu huruf, yaitu huruf awal dari nama Latin
unsur yang bersangkutan dan ditulis dengan huruf besar.
Unsur kimia dapat dibedakan berdasarkan bentuknya yaitu unsur kimia padat, cair,
dan gas. Selain itu, kamu juga bisa mengelompokkan unsur kimia berdasarkan tabel
periodik, yaitu unsur logam, non-logam, dan semi logam (metaloid). Selain itu,
kamu juga akan mempelajari mengenai rumus unsur, misalnya 02 itu artinya dalam
satu molekul gas oksigen terdapat 2 atom oksigen atau P4 artinya dalam satu fosfor
terdapat 4 atom fosfor.
Unsur yang mempunyai huruf awal sama, lambangnya dibedakan dengan
menambahkan satu huruf lain dari nama unsur itu yang ditulis dengan huruf kecil.
Perhatikanlah beberapa contoh berikut.
Contoh Unsur dan lambang kimianya
 Hidrogen (H)
 Nitrogen (N)
 Oksigen (O)
 Belerang atau sulfur (S)
 Karbon (C)
 Emas (Au)
 Perak (Ag)
 Platina (Pt)
 Besi (Fe)
 Seng (Zn)
 Natrium (Na)
 Kalsium (Ca)
 Kalium (K)
 Magnesium (Mg)
 Fosfor (P)
 Klor (Cl)
 Helium (He)
 Neon (Ne)
 Alumunium (Al)
 Uranium (U)

Senyawa
Senyawa terbentuk oleh perikatan kimia dari dua atau lebih jenis unsur. Air, sebagai
contoh, terbentuk dari hidrogen dan oksigen. Jenis senyawa sangatlah banyak.
Dewasa ini tidak kurang dari 10 juta senyawa telah dikenal dan setiap hari ribuan
senyawa barn dibuat atau dikenali.
Di dalam mempelajari mengenai senyawa kimia, kamu juga akan mengenai
mengenai beberapa jenis senyawa, seperti senyawa asam, basa, ionik, garam,
oksida, dan organik. Senyawa asam adalah senyawa yang jika dilarutkan di dalam
air menghasilkan pH kurang dari 7, sedangkan senyawa basa merupakan senyawa
yang jika dilarutkan akan menghasilkan larutan dengan pH lebih tinggi dari 7.
Meskipun senyawa terbentuk dari perikatan kimia dari beberapa unsur, senyawa
mempunyai sifat tertentu yang berbeda dari sifat unsur penyusunnya.
Contoh Senyawa dan Rumus Kimianya
 Air: H₂O
 Garam dapur atau natrium klorida: NaCl
 Karbondioksida: CO₂
 Karbonmonoksida: CO
 Amonia: NH₃
 Asam asetat atau cuka: CH₃COOH
 Asam sulfat: H₂SO₄
 Asam klorida: HCl
 Natrium hidroksida: NaOH
 Kalium hidroksida: KOH
 Kalsium hidroksida: Ca(OH)₂
 Urea: CO(NH₂)₂
 Etanol: C₂H₅OH
 Glukosa: C₆H₁₂O₆
 Sukrosa: C₁₂H₂₂O₁₁
 Kalsium klorida: CaCl₂
 Aseton: C₃H₆O atau (CH₃)₂CO
 Formalin atau formaldehid: CH₂O
 Nitrogen monoksida: NO
 Hidrogen peroksida: H₂O₂

1.Sifat Fisika
Sifat fisika adalah sifat yang menggambarkan ciri khas suatu zat yang dapat diukur
dan diamati tanpa mengubah zat-zat penyusunan. Sifat-sifat fisis zat tersebut, antara
lain warna, bentuk,ukuran,keadatan,kelarutan,daya hantar listrik,kemagnetan,massa
jenis,titik didih,titik lebur, dan titik beku.
2.Sifat Kimia
Sifat kimia adalah sifat yang menunjukan reaksi kimia antarzat yang menimbulkan
terjadinya pembentukan zat baru. Zat baru yang terbentuk tersebut tidak dapat
kembali ke keadaan semula melalui cara sederhana. Contoh sifat-sifat kimia adalah
mudah terbakar,berkarat,mudah meledak, dan beracun.

1. Perubahan fisika adalah perubahan yang tidak menghasilkan materi atau zat
baru. Artinya, hanya bentuk fisik atau wujud zat yang berubah. Meskipun
bentuk fisik dan wujud zat berubah, tetapi sifat-sifat fisika zat tetap. Itulah
mengapa perubahan fisika hanya bersifat sementara.

Contoh Perubahan Fisika

Contoh perubahan fisika tidak hanya berlaku pada tubuh lilin, lho. Ingin tahu
selengkapnya? Berikut contoh lainnya.
1. Kertas yang diremas
Saat kamu meremas kertas, sifat-sifat fisika dan kimia yang ada pada kertas
tidak berubah. Kertas hanya mengalami perubahan bentuk.
2. Beras yang ditumbuk menjadi tepung
Pernahkah Quipperian melihat proses penumbukan beras menjadi tepung?
Pada peristiwa tersebut, beras hanya mengalami perubahan bentuk dari butiran
menjadi bubuk. Oleh karena tidak melibatkan reaksi secara kimiawi, jelas
bahwa sifat fisika maupun kimia beras tidak berubah.
3. Kayu dipotong menjadi meja
Kayu yang dipotong menjadi meja juga merupakan contoh perubahan fisika.
Hal itu karena sifat fisika dan kimia kayu tetap atau hanya bentuk kayu yang
mengalami perubahan.
4. Air menjadi es batu
Pada proses pembuatan es batu, air mengalami perubahan bentuk dari cair
menjadi padat. Pada peristiwa itu, sifat fisika dan kimia air tidak mengalami
perubahan. Setelah es dibiarkan di suhu ruang, pasti es akan mencair,
sehingga terbentuk air kembali.
5. Gula dilarutkan ke dalam air
Saat Quipperian melarutkan gula ke dalam air, sebenarnya gula hanya berubah
bentuk dari butiran menjadi partikel larutan. Namun demikian, gula masih
bisa dibentuk kembali melalui beberapa tahapan dengan bantuan alat tertentu.
6. Benang ditenun menjadi kain
Benang yang ditenun sampai menjadi kain termasuk perubahan fisika karena
kain bisa kembali diuraikan menjadi benang. Artinya, hanya bentuk benang
yang mengalami perubahan.
7. Tanah liat menjadi gerabah
Gerabah yang biasa dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari juga
merupakan contoh perubahan fisika. Gerabah dibentuk melalui tanah liat.
Sifat fisika maupun kimia tanah liat tetap, hanya bentuknya saja yang
berubah.
8. Air raksa menguap
Saat air raksa menguap, sebenarnya hanya bentuk air raksa tersebut yang
berubah. Air raksa berubah dari cair menjadi gas.
9. Penggilingan biji kopi
Biji kopi yang digiling menjadi bubuk kopi tidak akan mengalami perubahan
pada sifat fisika maupun kimianya. Hanya bentuk kopinya yang berubah dari
biji menjadi bubuk.
10. Tubuh lilin yang meleleh
Saat Quipperian menyalakan lilin, semakin lama tubuh lilin akan meleleh.
Meskipun meleleh, sifat-sifat zat yang ada di tubuh lilin tidak berubah, hanya
bentuknya saja yang berubah. Oleh karena itu, perubahan yang terjadi pada
tubuh lilin saat dinyalakan adalah perubahan fisika.

2. Perubahan kimia adalah perubahan yang menyebabkan terbentuknya


materi/zat baru. Sifat zat yang baru berbeda dengan sifat zat sebelumnya.
Artinya, jika suatu zat mengalami perubahan kimia, zat tersebut tidak dapat
kembali ke keadaan semula.

Contoh Perubahan Kimia

Adapun contoh perubahan kimia yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari


adalah sebagai berikut.
1. Terbakarnya sumbu lilin
Saat Quipperian menyalakan lilin, bagian yang berperan sebagai tempat
melekatnya api adalah sumbu. Artinya, sumbu lilin mengalami pembakaran
yang menyebabkan terbentuknya zat baru berupa arang berwarna hitam.
2. Kertas dibakar
Kertas yang dibakar merupakan salah satu contoh perubahan kimia karena
hasil pembakarannya memiliki sifat yang berbeda dengan aslinya.
3. Adonan tepung yang digoreng
Adonan tepung yang digoreng—seperti donat—pasti memiliki sifat yang
berbeda dengan tepung aslinya. Hal itu karena adonan tepung mengalami
proses pemanasan suhu tinggi yang menyebabkan perubahan struktur kimia
bahan.
4. Ledakan kembang api
Pernahkah kamu melihat ledakan kembang api yang berwarna-warni?
Senyawa yang berubah menjadi kembang api mengalami reaksi pembakaran,
sehingga terbentuk zat baru berupa percikan api berwarna-warni.
5. Makanan basi
Makanan bisa basi karena pengaruh aktivitas organisme. Hal itu menyebabkan
terbentuknya bau yang tidak sedap dan perubahan bentuk pada makanan. 
6. Pembakaran bahan bakar kendaraan bermotor
Saat kendaraan bermotor dinyalakan, bensin yang ada di dalamnya akan
mengalami reaksi pembakaran. Hasil pembakaran dikeluarkan dalam bentuk
gas CO pada knalpot.
7. Pembuatan yoghurt
Pernahkah kamu minum yoghurt? Bahan baku pembuatan yoghurt adalah susu
sapi. Susu sapi diolah dengan bantuan bakteri untuk kemudian difermentasi.
Hasil fermentasi itu yang disebut sebagai yoghurt. Sebagai produk hasil
fermentasi, yoghurt memiliki rasa sedikit asam, berbeda dengan susu sapi
yang cenderung hambar. Itulah mengapa perubahan susu sapi menjadi yoghurt
disebut sebagai perubahan kimia.
8. Fotosintesis pada tumbuhan
Quipperian tentu pernah mendengar istilah fotosintesis, kan? Fotosintesis
merupakan rekasi metabolisme secara kimiawi yang berlangsung di dalam
kloroplas daun. Senyawa yang dibutuhkan dalam proses fotosintesis adalah
karbondioksida dan air. Reaksi antara karbondioksida dan air menghasilkan
glukosa dan oksigen.
9. Daun kering yang diolah menjadi kompos
Mengapa pengolahan kompos dari daun kering termasuk perubahan kimia?
Karena pupuk kompos yang telah terbentuk tidak bisa diuraikan kembali
menjadi daun-daun kering. Sifat-sifat daun kering sudah berubah akibat
pembusukan.
10. Pembuatan tempe
Tempe adalah hasil fermentasi dari kedelai akibat adanya jamur Rhizopus
oryzae. Oleh karena itu, tempe yang sudah terbentuk tidak bisa diuraikan
kembali menjadi kedelai seperti keadaan semula.

 MEKANIKA DAN TATA SURYA


 1. Menganalisis konsep energi, berbagai sumber energi, dan perubahan bentuk
energi dalam kehidupan sehari-hari termasuk fotosintesis

Pengertian Konsep Energi


Dalam ilmu fisika, konsep energi yang paling mudah adalah menghitung
gaya dan usaha, di mana jika suatu benda diberikan energi atau usaha, maka
akan menghasilkan gaya, dengan adanya gaya memungkinkan benda tersebut
berpindah tempat dari titik satu ke titik lainnya.
Contohnya jika kamu mendorong sebuah kotak, dan kotak tersebut bergerak
maju sejauh 20 meter. Di sini kamu telah memberikan energi atau usaha
kepada kotak tersebut, sehingga kotak tersebut terdorong dengan gaya maju
sejauh 20 meter. 

Fungsi Energi
Makhluk hidup membutuhkan energi untuk beraktivitas. Manusia
menggunakan energi untuk menopang dan mempermudah hidupnya. Alam
menyediakan banyak energi yang masih belum dimanfaatkan sepenuhnya oleh
manusia, misalnya energi panas matahari, gelombang laut, dan masih banyak
lagi.
Kesimpulannya, energi adalah suatu tenaga yang memungkinkan makhluk
hidup dapat bergerak dan beraktivitas. Selain itu dalam ilmu fisika, energi atau
usaha jika diberikan kepada sebuah benda akan memungkinkan benda tersebut
untuk bergerak karena adanya gaya. Dalam kehidupan sehari-hari, manusia
memanfaatkan energi baik alami atau buatan untuk memudahkan hidupnya,
seperti memanfaatkan energi uap untuk menjadi pembangkit listrik.
1. Nuklir

Sejauh ini, energi nuklir masih menjadi sumber energi yang yang paling
padat dari semua sumber energi di alam ini yang bisa dikembangkan
manusia. Artinya, kita dapat mengekstrak lebih banyak panas dan listrik dari
jumlah yang diberikan dibandingkan sumber lainnnya dengan jumlah yang
setara. Sebagai pembanding, 1 kg batu bara dan uranium yang sama-sama
dari perut bumi. Jika kita mengekstrak energi listrik dari 1 kg batubara, kita
bisa nyalain lampu 100W selama 4 hari, tapi dengan 1 kg uranium kita bisa
menggunakan lampu paling sedikit selama 180 tahun, wow!

Tentu segala sesuatu ada sisi positif dan negatif, termasuk sumber energi
nuklir ini. Kelemahannya adalah kalau sampai terjadi kecelakaan atau
kebocoran dari reaktor nuklir, maka bisa aja terjadi bencana besar akibat
radio aktif yang bisa membunuh umat manusia. Oleh karena itu perlu
perhatian yang cukup serius untuk menggunakan nuklir ini.

2. Minyak

Minyak dimanfaatkan untuk bahan bakar pada Pembangkit Listrik Tenaga


Diesel (PLTD) dan banyak ditemukan di Indonesia. Hanya saja sistem
penghasil energi listrik ini bisa menimbulkan limbah asap yang bikin polusi
udara. Apalagi minyak masuk kedalam kategori sumber energi yang tidak
bisa diperbaharui, maka dari itu kita bisa memilih untuk pakai energi
alternatif yang
lain.

3. Energi Gelombang

Energi lainnya adalah dengan adanya pemanfaatan gelombang laut yang


pasang. Penggunaannya memang tidak merusak lingkungan guys, tapi
dalam memanfaatkan gelombang ini membutuhkan anggaran yang cukup
besar untuk membangun reaktornya. Selain itu juga kecepatan ombak yang
tidak stabil juga menjadi salah satu kendala.
4. Sumber Energi Angin

Sumber ini sama sekali tidak membutuhkan bahan bakar karena berasal dari
angin, jadi kecepatan angin menentukan seberapa daya yang dihasilkan.
Untuk menggunakan pembangkit ini memerlukan angin yang kencang agar
bisa tercipta energi yang besar pula.

5. Batu Bara

Batu bara bisa banget dimanfaatkan, dan sangat mudah ditemukan. Tapi
kekurangannya adalah kita butuh lubang yang besar untuk bisa
memanfaatkan batu bara dan itu bisa memakan biaya besar serta tempat
yang memadai. Selain itu, hasil pembakaran yang menimbulkan asap yang
menyebabkan polusi udara.

6. Hidro Elektrik

Mungkin kita lebih mengenal ini sebagai energi bendungan. Jadi bendungan
itu nantinya yang memutar turbin dan merupakan energi yang tidak terbatas
dan memanfaatkan energi air untuk mendapatkan sumber listrik. Namun ini
juga beresiko bisa terjadi banjir dan apabila musim kemarau angin tidak
akan bisa lagi buat memutar turbin.

7. Panas Bumi

Panas bumi juga bisa dijadikan sebagai sumber energi. Kelebihan dari panas
bumi adalah ia nggak pernah habis. Hal itu yang membedakannya sama
minyak dan batu bara. Namun sayangnya tidak banyak tempat yang bisa
dibangun untuk menghasilkan energi dari sumber ini.

8. Tenaga Surya

Wow… energi yang tak terbatas ini juga bisa digunakan sebagai sumber
tenaga listrik. Hanya saja perlu biaya yang mahal untuk bisa membangun
reaktornya. Faktor cuaca juga menjadi salah satu hambatannya.

9. Energi Pasang Surut

Energi ini dihasilkan dari pasang surut air laut dan menjadikannya energi
listrik. Ini adalah salah satu energi yang terbarukan dan relatif lebih mudah
diprediksi daripada energi surya atau energi angin. Pemanfaatannya saat ini
belum luas karena tingginya biaya dan terbatasnya lokasi yang memiliki
pasang surut yang mencukupi.

10. Biomass

Biomassa sendiri adalah bahan organik yang dihasilkan dari fotositesis, baik
produk maupun buangan. Contohnya seperti pepohonan, rumput, ubi,
sampah pertanian, limbah hutan, tinja dan kotoran ternak. Selain digunakan
untuk tujuan primer serat, bahan pangan, pakan ternak, minyak nabati,
bahan bangunan dan sebagainya, biomassa juga digunakan sebagai sumber
energi listrik. Wow! Bahkan sampah pun bisa lho, jadi sumber energi
listrik! Seperti yang dikembangkan oleh GE dengan PLN.
Saat ini GE bekerjasama dengan PLN membangun pusat tenaga listrik
biomassa yang diberi nama ‘Biomass’ menggunakan serpihan bakar
serpihan kayu dengan memakai teknologi Jenbach

Pengertian Energi Alternatif


Sumber energi alternatif atau energi terbaharui adalah sumber energi
sebagai pengganti sumber energi tak terbaharui. Semua sumber energi
terbaharui termasuk ke dalam sumber energi alternatif.
Sumber energi terbaharui (renewable) didefinisikan sebagai sumber energi
yang dapat dengan cepat diisi kembali oleh alam karena adanya proses
berkelanjutan.
Sumber Energi Alternatif Sebagian besar negara di dunia termasuk
Indonesia sesungguhnya memiliki potensi sumber energi terbarui dalam
jumlah besar. Beberapa di antaranya bisa segera diterapkan, seperti tenaga
surya, tenaga angin, tenaga panas bumi, mikrohidro, bioethanol sebagai
pengganti bensin, biodiesel untuk pengganti solar, bahkan sampah atau
limbah pun bisa digunakan untuk membangkitkan listrik. Sementara, berikut
ini beberapa sumber energi alternatif dan penjelasannya.

a. Matahari Energi matahari merupakan sumber energi yang paling utama


bagi kehidupan manusia dan terjamin keberadaannya di muka bumi.
Berbagai jenis energi, baik yang terbarukan maupun tak terbarukan
merupakan bentuk turunan dari energi matahari baik secara langsung
maupun tidak langsung. Energi yang dipancarkan oleh matahari dihasilkan
dari reaksi fusi, yaitu penggabungan 4 inti Hidrogen menjadi inti Helium
yang terjadi di dalam inti matahari. Jika dihitung dengan menggunakan
Hukum Stefan-Boltzmann, total energi yang memancar dari seluruh
permukaan Matahari pada saat ini sama dengan 3,8 x 1026 watt. Mengubah
energi matahari menjadi listrik bisa dilakukan dengan dua cara, yaitu
melalui sel surya dan pembangkit listrik tenaga matahari.

b. Angin Energi angin adalah energi yang dihasilkan oleh gaya angin yang
berhembus di permukaan bumi. Energi angin merupakan sumber energi
yang dapat diperbaharui karena angin akan terus berhembus selama
matahari bersinar. Energi angin dapat diubah menjadi energi mekanik untuk
menghasilkan usaha. Penggunaan energi angin telah dimulai sejak abad ke 7
SM oleh bangsa Persia, yaitu dengan membuat kincir angin yang pertama di
dunia. Kincir angin ini digunakan untuk menggiling padi, memompa air,
memotong kayu, dan menghasilkan bentuk energi mekanik lainnya. Saat ini
turbin angin dapat mengubah energi angin menjadi energi listrik. Energi
angin tidak menimbulkan polusi dan termasuk sumber energi yang dapat
diperbaharui, maka banyak negara di bumi seperti Jerman, Denmark, India,
China, dan Amerika Serikat membangun turbin angin sebagai sumber
tenaga listrik tambahan.

c. Panas Bumi Energi panas bumi adalah energi panas yang berasal dari
dalam bumi. Energi panas ini tepatnya dihasilkan di dalam inti bumi, yaitu
kira-kira pada kedalaman 6.400 km dari permukaan bumi. Panas bumi
tersebut ditimbulkan oleh peristiwa peluruhan partikel-partikel radioaktif di
dalam batuan. Inti bumi terdiri dari dua lapisan, yaitu inti dalam dan inti
luar. Inti luar terbentuk dari batuan cair yang sangat panas, disebut magma.
Dari magma inilah panas bumi berasal. Panas tersebut akan mengalir
menembus berbagai lapisan batuan di bawah tanah. Bila panas tersebut
mencapai reservoir air bawah tanah, maka akan terbentuk air panas
bertekanan tinggi. Bila air panas tadi bisa keluar ke permukaan bumi karena
ada celah atau terjadi retakan di kulit bumi, maka timbul sumber air panas
yang biasa disebut dengan hot spring. Air panas alam (hot spring) ini biasa
dimanfaatkan sebagai kolam air panas, dan banyak pula yang sekaligus
menjadi tempat wisata.

d. Biomassa Biomassa adalah bahan organik yang berasal dari tumbuh-


tumbuhan dan binatang. Energi yang tersimpan di dalam biomassa berasal
dari matahari. Energi matahari diserap oleh tumbuh-tumbuhan melalui
proses fotosintesis. Pada proses fotosintesis diperlukan air, karbondioksida
dan sinar matahari yang akan menghasilkan glukosa dan oksigen. Energi
kimia di dalam tumbuh-tumbuhan diteruskan ke binatang dan manusia
ketika mereka memakannya. Biomassa merupakan sumber energi yang
dapat diperbaharui karena tumbuh-tumbuhan dapat kita tanam setiap saat.
Beberapa contoh bahan bakar biomassa, diantaranya kayu, tanaman
palawija, dan sampah.

e. Air Tenaga air (hydropower) adalah energi yang diperoleh dari air yang
mengalir. Tenaga air yang memanfaatkan gerakan air biasanya didapat dari
sungai yang dibendung. Pada bagian bawah bendungan tersebut terdapat
lubang-lubang saluran air. Pada lubang-lubang tersebut terdapat turbin yang
berfungsi mengubah energi kinetik dari gerakan air menjadi energi mekanik
yang dapat menggerakan generator listrik. Energi listrik yang berasal dari
energi kinetik air disebut "hydroelectric" (listrik tenaga air). Listrik tenaga
air ini menyumbang sekitar 715.000 MW atau sekitar 19 persen kebutuhan
listrik dunia, bahkan di Kanada, 61persen dari kebutuhan listrik negara
berasal dari listrik tenaga air. Indonesia yang dua per tiga wilayahnya
berupa perairan sangat potensial untuk mengembangkan pembangkit listrik
tenaga air. Selain ramah lingkungan karena tidak menyumbangkan polusi
karbon ke atmosfer, tenaga air ini juga lebih efektif karena tidak
menimbulkan ketergantungan terhadap minyak bumi atau batubara yang
harganya ditentukan pasar internasional.
Perubahan Bentuk Energi dalam Kehidupan Sehari-Hari Manusia
memerlukan energi tertentu yang sesuai dengan aktivitasnya. Manusia
memerlukan panas untuk merapikan pakaian, memerlukan energi cahaya
untuk menerangi rumah di malam hari dan lain sebagainya. Berikut ini
adalah beberapa contoh perubahan energi yang terjadi dan manfaatnya
dalam kehidupan serhari-hari.

a. Perbuahan Bentuk Energi Listrik Menjadi Panas Untuk merapikan


pakaian manusia membuat setrika listrik. Dalam hal ini, energi listrik diubah
menjadi panas, yang mampu membuat pakaian kita menjadi rapi. Contoh
lainnya juga terjadi pada rice cooker, kompor listrik dan masih banyak lagi.

b. Perubahan Bentuk Energi Listrik Menjadi Energi Cahaya Manusia juga


sering menggunakan contoh perubahan energi listrik menjadi energi cahaya
seperti pada lampu yang sangat berguna untuk penerangan kita terutama di
malam hari. Selain berasal dari energi listrik, energi cahaya bisa didapatkan
dari energi kimia misalnya pada lampu senter yang sumber energinya
berasal dari energi kimia batu baterai.

c. Perubahan Bentuk Energi Kimia Menjadi Energi Gerak Perubahan energi


selanjutnya adalah perubahan energi kimia menjadi energi gerak. Perubahan
energi ini sering digunakan untuk menggerakan suatu benda. Misalnya
kereta api uap yang menggunakan bahan bakar batu bara, kendaraan
bermotor dengan bahan bakar bensin, solar atau avtur.

d. Perubahan Bentuk Energi Listrik Menjadi Energi Kimia Perubahan energi


lain yang juga sangat bermanfaat untuk manusia adalah adanya perubahan
energi listrik menjadi energi kimia seperti pada pengisian aki yang
berpengaruh pada kendaraan bermesin seperti mobil dan sepeda motor. Aki
atau baterai menjadi satu-satunya alat yang bisa menyediakan listrik dalam
jumlah besar pada kendaraan saat kendaraan tersebut belum bekerja (mati).

e. Energi Matahari Kita sadari bahwa energi yang paling besar yang ada di
muka bumi ini adalah energi matahari. Dari sumber energi ini, maka bisa
kita manfaatkan perubahan energi yang ada. Meski demikian, tidak perlu
menunggu terjadi perubahan energi untuk memanfaatkan energi matahari.
Karena dengan panas matahari yang dapat kita rasakan secara langsung ini
kita dapat memanfaatkannya untuk mengeringkan pakaian atau berbagai
macam jemuran seperti padi, cengkeh dan lainnya. Fungsi lain matahari
adalah sebagai penghangat tubuh, untuk membantu dan juga penghangat
ruangan.

g. Perubahan Bentuk Energi pada Persitiwa Fotosintesis Terjadinya


fotosintesis pada tumbuhan juga tidak terlepas dari adanya perubahan
energi. Fotosintesis bisa terjadi karena adanya perubahan energi cahaya,
yaitu yang bisa didapatkan dari matahari menjadi energi kimia. Klorofil
adalah zat hijau daun yang terdapat dalam organel sel tumbuhan yang
disebut kloroplas. Klorofil berfungsi dalam fotosintesis. Energi radiasi
sinar matahari yang ditangkap oleh klorofil berfungsi melancarkan proses
fotosintesis. Proses tersebut digunakan untuk mereaksikan CO2 dan H2O
menjadi glukosa. Selain menjadi energi kimia dalam bentuk glukosa, hasil
reaksinya menghasilkan oksigen yang dapat digunakan oleh tumbuhan
untuk beraktivitas, seperti tumbuh, berkembang, dan bernapas.

 2. Menganalisis gerak lurus, pengaruh gaya terhadap gerak berdasarkan


Hukum Newton, dan penerapannya pada gerak benda dan gerak makhluk
hidup

Benda yang bergerak pada lintasan lurus disebut gerak lurus. Nah, gerak yang
akan kita bahas kali ini adalah konsep gerak lurus.
Well, gerak mengenal istilah jarak dan perpindahan. Jarak adalah panjang
lintasan yang ditempuh benda tanpa memperhatikan arahnya. Sementara itu,
perpindahan didefinisikan sebagai panjang lintasan, namun memperhatikan
arah atau kedudukan awal dan akhir benda tersebut. 
 Ilustrasi jarak dan perpindahan (sumber gambar: mediabali.net)
Kecepatan dan Kelajuan Rata-Rata
 Kecepatan rata-rata merupakan perbandingan perpindahan benda dengan
waktu tempuh. Kecepatan merupakan besaran vektor, karena memiliki besar
dan arah. Kecepatan rata-rata merupakan perubahan perpindahan (posisi) yang
ditempuh oleh benda tiap satuan waktu.

 Kelajuan rata-rata merupakan panjang lintasan (jarak) yang ditempuh oleh


benda tiap satuan waktu.

 
Gerak lurus dibedakan menjadi 2, yaitu gerak lurus beraturan (GLB) dan
gerak lurus berubah beraturan (GLBB).
 Gerak Lurus Beraturan (GLB)
 Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB)
GLB merupakan gerak benda pada lintasan lurus dengan kecepatan yang tetap
atau tanpa percepatan.
Secara matematis, rumus GLB ditulis sebagai berikut:

 
Grafik GLB v terhadap t (sumber: brainly.co.id)
GLBB merupakan gerak lurus suatu benda yang kecepatannya berubah karena
adanya percepatan tetap. Maksud percepatan tetap ialah percepatan selalu sama
terhadap waktu. Karena adanya percepatan, rumus jarak yang ditempuh tidak
lagi linier, melainkan kuadratik.
 
Ketentuan :
(+) saat benda dipercepat , jadi vt > v0
(-) saat benda diperlambat, jadi vt < v0
 

Pengertian Gaya Ilmuwan Inggris yang hidup pada abad ke 17, Isac Newton
menjelaskan perihal gaya, berdasarkan fenomena apel yang jatuh dari
pohonnya. Menurut Newton, apel bisa tertarik ke bawah karena adanya force
(kekuatan) yang dibahasakan sebagai ‘gaya’. Sehingga pengertian ‘gaya’
dalam fenomena apel jatuh adalah kekuatan yang mampu menarik apel ke
bawah, yaitu gaya gravitasi. Secara umum diartikan: adanya ‘gaya’ terhadap
suatu benda menyebabkan benda itu bergerak. Misalnya: seseorang bisa
berjalan karena adanya gaya dari tubuh. Sepeda bisa bergerak karena gaya
pada kaki yang mengayuh pedal. Mobil bisa berjalan karena ada gaya pada
mesin. Gaya berdasarkan sifatnya dibagi menjadi:
- Gaya sentuh: gaya yang bekerja melalui sentuhan langsung (mendorong bola,
menendang bola, dll)
- Gaya tak sentuh: gaya yang bekerja tanpa melalui sentuhan langsung (apel
jatuh karena gravitasi).
Isac Newton membagi hukum gerak menjadi 3. Yaitu:
Hukum Newton 1: Sebuah benda akan diam atau bergerak dengan kecepatan
tetap (konstan) selama tidak ada gaya yang bekerja terhadap benda tersebut.
Benda diam maka kecepatan v = 0 Misal sebuah bola diam, saat ditendang atau
diberi gaya, maka akan mengalami gerak lurus dengan percepatan konstan,
yaitu dari keadaan diam atau v = 0, menjadi mempunyai kecepatan atau v ≠ 0.
Saat gaya tidak lagi mempengaruhi karena kaki sudah tak menyentuh bola,
bola tersebut mengalami gerak lurus kecepatan konstan.

Hukum Newton 2 Benda yang menerima gaya akan mengalami percepatan


yang besarnya sebanding dengan besar gaya tersebut, namun berbanding
terbalik dengan massa benda, atau ditulis: F = m a Dimana: F = gaya, m =
massa, a = percepatan Jadi makin besar gaya, percepatan akan makin besar.
Dalam kasus gaya gesek, maka arah gaya gesek selalu berlawanan dengan arah
gerak benda. Akibatnya gaya gesekan selalu membuat kecepatan benda makin
lama makin lambat, sampai berhenti.

Hukum Newton 3 Pada setiap aksi berupa gaya yang bekerja pada suatu benda,
akan menimbulkan reaksi berupa gaya yang besarnya sama, namun arahnya
berlawanan.
Misalnya: saat Anda ada dalam mobil yang diam, kemudian mobil digas
mendadak ke depan, maka Anda seakan didorong ke belakang. Saat mobil
berjalan, lalu direm mendadak, Anda seakan terdorong ke depan.
Rumusnya: Aksi = - reaksi
Hubungan Antara Gaya dan Gerak Dengan adanya gaya, menyebabkan suatu
benda bisa bergerak dari keadaan diam.
Hubungan antara gaya dengan gerak lurus percepatan konstan, dapat
digambarkan melalui adanya percepatan, karena benda yang mengalami
percepatan, kecepatannya bertambah makin lama makin cepat.
Rumusnya : F = m . a
F= gaya
a= percepatan
m= massa Satuan gaya adalah Newton.

Contoh: 1 Newton setara dengan besarnya gaya untuk menggerakkan benda


bermassa 1 kg hingga benda tersebut bergerak dengan mengalami percepatan
sebesar 1 m/det2. Jadi makin massa benda (m), maka makin besar gaya (F)
yang dibutuhkan untuk menggerakkan benda tersebut. Makin besar percepatan
(a) yang dialami benda, berarti makin besar gaya yang bekerja terhadap benda
tersebut.

 5. Menjelaskan konsep usaha, pesawat sederhana, dan penerapannya dalam


kehidupan sehari-hari termasuk kerja otot pada struktur rangka manusia

Gaya adalah cara untuk membuat benda bergerak ataupun berhenti.

Mendorong mobil merupakan gaya dengan harapan mobil akan berpindah


(usaha). (Sumber: giphy.com).
 
Terus, bedanya dengan usaha? Usaha adalah gaya yang dilakukan untuk
memindahkan benda sejauh perpindahannya. Usaha terjadi ketika energi
dipindahkan dari suatu sistem ke sistem yang lainnya.
Untuk menghitung usaha, kamu bisa menggunakan rumus berikut:

Rumus itu berlaku ketika gaya yang diberikan pada benda, datar. Lain lagi jika
gaya yang diberikan memiliki sudut (miring).

Anggap balok sebagai benda dan ditarik


dengan tali yang membentuk sudut.
  
Setelah memahami konsep usaha dalam fisika, kita coba pahami yang lebih
kompleks, ya. Ada yang disebut dengan grafik gaya terhadap perpindahan.
Grafik akan terbentuk ketika usaha yang dilakukan oleh gaya itu terjadi, maka
akan ada area tempat usaha tersebut terjadi. Hal tersebut dapat kamu lihat pada
grafik berikut ini:
Grafik gaya terhadap perpindahan.
 
Usaha bernilai positif jika luas daerah yang diarsir berada di atas sumbu “s”,
dan akan bernilai negatif jika luas daerah yang diarsir berada di bawah
sumbu “s”.
 
Hubungan Usaha dengan Energi Potensial
Apabila sebuah benda berada pada ketinggian tertentu dan diangkat hingga
ketinggiannya berubah, maka besar usaha yang dilakukan adalah sebesar
perubahan energi potensial benda tersebut.

Ilustrasi usaha dan energi potensial.


Adapun rumusnya adalah:
Hubungan Usaha dengan Energi Kinetik
Apabila sebuah benda mengalami perubahan kelajuan maka besar usaha yang
dilakukan sebesar perubahan energi kinetik yang terjadi pada benda tersebut.

Ilustrasi usaha dengan energi kinetik.


 
Untuk mengetahui besaran usahanya, dapat menggunakan rumus berikut:
Pengertian Pesawat Sederhana
Pesawat sederhana adalah peralatan yang bisa memudahkan pekerjaan
manusia. Dalam mempelajari pesawat sederhana, kamu akan mengenal istilah
berikut ini.
 Titik tumpu, yaitu titik yang menjadi tumpuan beban dan sifatnya tetap.
 Titik beban, yaitu tempat melekatnya beban.
 Titik kuasa, yaitu tempat diberikannya gaya kuasa.

Macam-Macam Pesawat Sederhana
Secara umum, pesawat sederhana dibagi menjadi tiga, yaitu pengungkit,
bidang miring, dan katrol. Ingin tahu perbedaan antara ketiganya? Check this
out.

1. Pengungkit
Pengungkit adalah pesawat sederhana berupa batang keras yang dapat berotasi
suatu titik tumpu. Perhatikan gambar berikut.

Keterangan:
F = gaya kuasa (N);
w = beban (N);
Lk = lengan kuasa (m); dan
Lb = lengan beban (m).
Prinsip kerja pengungkit adalah dengan gaya kecil, beban berat mampu
dipindahkan. Coba Quipperian perhatikan gambar di atas, kira-kira bagaimana
cara memperkecil gaya? 
Gaya bisa diperkecil dengan cara memperpendek lengan beban. Jika lengan
bebannya pendek, maka lengan kuasanya akan semakin panjang. Semakin
panjang lengan kuasa, semakin kecil gaya yang dibutuhkan. Secara matematis,
hubungan antara F, w, Lk, Lb dirumuskan sebagai berikut.

 
Berdasarkan posisi titik tumpu, titik beban, dan titik kuasanya, pengungkit
dibedakan menjadi tiga, yaitu sebagai berikut.

a. Pengungkit jenis 1
Pengungkit jenis 1 adalah pengungkit yang titik tumpunya berada di antara
titik beban dan titik kuasa. Jenis ini merupakan bentuk dasar dari suatu
pengungkit. Contoh pengungkit jenis 1 adalah jungkat-jungkit, gunting, tang,
palu, linggis, dan sebagainya.
b. Pengungkit jenis 2
Suatu pengungkit dikatakan berjenis 2 jika titik bebannya berada di antara titik
tumpu dan titik kuasa. Contoh pengungkit jenis 2 adalah gerobak dorong,
pembuka tutup botol, pemecah kemiri, dan sebagainya.

c. Pengungkit jenis 3
Pengungkit jenis 3 adalah pengungkit yang memiliki titik kuasa di antara titik
beban dan titik tumpu. Contoh pengungkit jenis 3 adalah pinset, alat pancing,
stapler, lengan saat memegang benda, dan sebagainya.
Saat menggunakan pengungkit, sebenarnya kamu sudah mendapatkan suatu
keuntungan. Keuntungan itu disebut sebagai keuntungan mekanis. Secara
matematis, keuntungan mekanisnya dirumuskan sebagai berikut.

Dengan KM = keuntungan mekanis.

2. Bidang Miring
Bidang miring adalah pesawat sederhana yang berupa papan/ bidang yang
dibuat miring. Hal itu bertujuan untuk memperkecil usaha saat memindahkan
beban yang berat. Semakin landai bidang miring, gaya yang diberikan semakin
kecil. Sebaliknya, semakin curam bidang miring, gayanya semakin besar.
Perhatikan gambar berikut.

Keterangan:
F = gaya (N);
w = beban (N);
h = tinggi papan (m); dam
s = panjang papan (m).
Secara matematis, hubungan antara F, w, h, dan s dirumuskan sebagai berikut.

 
Contoh peralatan yang memanfaatkan prinsip bidang miring adalah tangga
yang dibuat berkelok-kelok, pisau, kapak, sekrup, dan sebagainya.
Keuntungan mekanis yang akan kamu dapatkan saat menggunakan bidang
miring dirumuskan sebagai berikut.

3. Katrol
Katrol adalah pesawat sederhana berupa roda beralur yang dikelilingi oleh tali.
Prinsip kerja katrol adalah mengubah arah kerja gaya sehingga beban bisa
terangkat dengan mudah. Ternyata, katrol memiliki kesamaan dengan
pengungkit lho, yaitu terdiri dari titik tumpu, titik kuasa, dan titik beban.
Secara umum, katrol dibagi menjadi tiga, yaitu sebagai berikut.

a. Katrol tetap
Katrol tetap adalah katrol yang posisinya selalu tetap saat digunakan. Contoh
katrol tetap bisa kamu lihat di gambar berikut.
Berdasarkan gambar di atas, O berperan sebagai titik tumpu, B sebagai titik
beban, dan A sebagai titik kuasa. Dengan demikian, OB = lengan beban dan
OA = lengan kuasa. Katrol jenis ini biasa digunakan sebagai pengerek timba di
sumur. Keuntungan mekanis katrol tetap, dirumuskan sebagai berikut.

 
Oleh karena besarnya gaya kuasa digunakan sepenuhnya untuk menarik beban
w, maka F = w. Artinya, keuntungan mekanis katrol tetap bernilai 1.

b. Katrol bergerak
Katrol bergerak adalah katrol yang ikut bergerak/ berubah posisi saat
digunakan. Contoh katrol bebas bisa kamu lihat di gambar berikut.
Berdasarkan gambar di atas, B berperan sebagai titik tumpu, O sebagai titik
beban, dan A sebagai titik kuasa. Dengan demikian, BO = lengan beban dan
BA = lengan kuasa. Keuntungan mekanis katrol bergerak adalah 2 karena
beban ditopang oleh 2 tali. Katrol jenis ini biasa dipakai untuk mengangkat
adonan semen ke lantai atas pada saat pembangunan gedung atau rumah.

c. Katrol majemuk
Katrol majemuk adalah perpaduan antara katrol tetap dan katrol bergerak.
Semakin banyak katrol yang digunakan, semakin mudah digunakan untuk
mengangkut suatu barang. Keuntungan mekanis katrol majemuk bisa dilihat
dari banyaknya tali. Contohnya sebagai berikut.
Katrol majemuk di atas terdiri dari dua katrol bergerak dan 1 katrol tetap.
Ketiga katrol dihubungkan oleh sebuah tali sedemikian sehingga terbentuk tiga
lilitan tali sesuai nomor di atas, yaitu 1, 2, dan 3. Oleh karena itu, keuntungan
mekanisnya = 3.

Untuk dapat memahami lebih jauh mengenai kesamaan prinsip kerja pada
sistem gerak atau rangka manusia dan pesawat sederhana, berikut adalah
beberapa contoh pesawat sederhana yang menerapkan konsep dari sistem
gerak manusia.

1.     Tuas atau Pengungkit


Tuas atau pengungkit merupakan alat yang digunakan untuk mengangkat
benda berat. Salah satu jenis pesawat sederhana ini terdiri dari tiga elemen
utama, yakni titik tumpu, titik beban, dan titik tangkap gaya.
Prinsip kerja pada tuas sebenarnya memiliki kesamaan dengan sistem gerak
manusia di bagian lengan yang meliputi rangka serta otot bisep dan trisep.
Seperti halnya tuas yang memiliki titik tumpu, kerja otot-otot lengan pun
bertumpu pada sendi tangan di antara lengan atas dan lengan bawah.

2.     Katrol
Katrol memiliki fungsi yang serupa dengan tuas atau pengungkit. Selain sama-
sama digunakan untuk mengangkat benda berat, keduanya juga menerapkan
prinsip kerja sistem gerak manusia pada bagian lengan.
Dalam cakupan pesawat sederhana, katrol dibedakan ke dalam tiga jenis.
Ketiga jenis katrol tersebut adalah katrol tunggal dengan satu titik tumpu di
bagian tengah, katrol ganda dengan titik tumpu di antara alat dan benda, serta
katrol majemuk yang memiliki lebih dari dua titik tumpu.

3.     Bidang Miring


Berfungsi untuk memudahkan pemindahan benda dari ketinggian yang
berbeda, bidang miring adalah pesawat sederhana yang menerapkan prinsip
kerja rangka kaki manusia.
Pesawat sederhana ini berupa bidang datar yang dimiringkan dalam besaran
sudut tertentu. Dalam sistem gerak manusia, cara kerja bidang miring hampir
serupa dengan rangka telapak kaki dan otot pergelangan kaki yang berjinjit
untuk menjangkau benda di tempat lebih tinggi.

 6. Menjelaskan tekanan zat dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari,


termasuk tekanan darah, osmosis, dan kapilaritas jaringan angkut pada
tumbuhan

Tekanan Zat dan Penerapannya dalam Kehidupan Sehari – hari

1. Tekanan Zat Padat


Tekanan dipengaruhi oleh gaya (F) dan luas bidang (A). Semakin besar
gaya yang diberikan pada benda, tekanan yang dihasilkan semakin besar pula.
Semakin luas permukaan suatu benda, tekanan yang dihasilkan semakin kecil.
Secara sistematis, tekanan dapat dituliskan sebagai berikut : 

Dengan :
P = tekanan (N/m2 disebut juga pascal (Pa))
F = gaya (Newton) 
A = luas bidang (m2)
Contohnya ketika berjalan di tanah berlumpur, lebih mudah menggunakan
sepatu boot agar tidak masuk ke tenah lumpur daripada menggunakan sepatu
dengan pijakan sempit. 
2. Tekanan Zat Cair

Tekanan hidrostatis adalah kedalaman zat cair dan massa jenis zat cair
mempengaruhi tekanan yang dihasilkan oleh zat cair. Semakin dalam zat cair,
semakin besar pula tekanan yang dihasilkan. Semakin besar massa jenis zat
cair, semakin besar pula tekanan yang dihasilkan. 
Pada zat cair, gaya (F) disebabkan oleh berat zat cair (W) yang berada diatas
benda, sehingga : 

Karena berat
(W) = m × g 
m = ρ × V 
V = h × A 

Maka atau
 
Dengan :
P = tekanan (N/m2) 
m = massa benda (kg)
ρ = massa jenis zat cair (kg/m3) 
g = percepatan gravitasi (m/s2) 
h = tinggi zat cair (m)
V = volume (m3) 
Tekanan hidrostatis penting dalam merancang struktur bangunan
penampungan air seperti pembangunan bendungan untuk PLTA. Para arsitek
kapal selam memperhitungkan tekanan hidrostatis air laut agar kapal selam
mampu menyelam ke dasar laut dengan kedalaman ratusan meter tanpa
mengalami kebocoran atau kerusakan akibat tekanan hidrostatis. 
Berikut struktur bendungan :
Ketika suatu benda dimasukkan dalam air, beratnya seperti berkurang. Ini
disebabkan oleh gaya apung (Fa) yang mendorong benda keatas atau
berlawanan dengan arah berat benda. Secara sistematis, dapat dituliskan : 
Fa = Wbu – Wba 
Sehingga, 
Wba = Wbu – Fa 
dengan : Fa = gaya apung (N)
Wba = berat benda di air (N)
Wbu = berat benda di udara (N) 
Berikut gaya pada batu yang tenggelam : 
Hukum Archimedes : jika benda dicelupkan kedalam zat cair, maka benda itu
akan mendapat gaya keatas yang sama besar dengan berat zat cair yang
didesak oleh benda tersebut. 
Menurut Archimedes, benda lebih ringan bila diukur dalam air daripada
diukur diudara, karena di dalam air benda mendapat gaya keatas. Ketika di
udara, benda memiliki berat mendekati yang sesungguhnya. Karena berat zat
cair yang didesak atau dipindahkan benda adalah : 
Wcp = mcp × g dan mcp = ρcp × Vcp
Sehingga berat air yang didesak oleh benda adalah : 
Wcp = ρc × g × Vcp 
Berarti, menurut Archimedes, besar gaya keatas adalah : 
Fa = ρc × g × Vcp 
Dengan :
Fa = gaya apung (N) 
ρc = massa jenis zat cair (kg/m3) 
g = percepatan gravitasi (m/s2)
Vcp = volume zat cair yang dipindahkan (m3) 
Hukum Archimedes digunakan sebagai pembuatan dasar kapal laut dan kapal
selam. Suatu benda dapat terapung atau tenggelam tergantung pada besarnya
gaya berat (w) dan gaya apung (Fa).
Jika gaya apung maksimum lebih besar daripada gaya berat maka benda
akan terapung. Jika gaya apung lebih kecil daripada gaya berat maka benda
akan tenggelam. 
Jika gaya apung maksimum sama dengan gaya berat maka benda akan
melayang. Gaya apung maksimum adalah gaya apung jika seluruh benda
berada dibawah permukaan zat cair. 
Kapal laut dapat terapung karena ketika diletakkan secara tegak di lautan,
kapal laut dapat memindahkan banyak air laut, sehingga kapal laut mendapat
gaya keatas yang sama besar dengan berat kapal laut. Berikut struktur kapal
laut di air : 
Kapal selam dapat terapung, melayang dan tenggelam di laut karena berat
kapal selam dapat diperbesar dengan cara memasukkan air kedalam badan
kapal dan dapat diperkecil dengan cara mengeluarkan air dari badan kapal.
Ketika kapal selam akan tenggelam, air laut dimasukkan ke penampungan
badan kapal. 
Berat kapal selam menjadi lebih besar daripada gaya keatas sehingga kapal
selam tenggelam. Agar tidak tenggelam terus, air dalam badan kapal
dikeluarkan dari penampungan sehingga berat kapal selam sama dengan gaya
keatas dan kapal selam melayang dalam air. 
Saat kapal selam akan mengapung, air di penampungan badan kapal
dikeluarkan sehingga volume kapal selam menjadi lebih kecil dari gaya keatas
dan kapal selam dapat mengapung. Berikut mekanisme keluar masuknya air di
badan kapal selam : 
Hukum Pascal : tekanan yang diberikan pada zat cair dalam ruang tertutup
akan diteruskan ke segala arah dengan sama besar. Penerapan dari hukum
Pascal yaitu pompa hidrolik. Berikut model pompa hidrolik : 

Jika penampang luas A1 diberi gaya dorong F1 maka tekanan yang dihasilkan
adalah :
Menurut hukum pascal, tekanan diteruskan ke segala arah dengan sama besar,
termasuk ke luas penampang A2. Pada penampang A2 muncul gaya angkat F2
dengan tekanan : 

Secara sistematis, diperoleh persamaan pompa hidrolik yaitu : 

atau  
Dengan : 
P = tekanan (Pa) 
F1 dan F2 = gaya yang diberikan (N)
A1 dan A2 = luas penampang (m2)

3. Tekanan Gas
Ketika air dalam enlemeyer ditutup dengan balon karet kemudian dipanaskan
akan membuat balon karet mengembang. Ini terjadi karena partikel gas dalam
enlemeyer menerima kalor dari pemanasan, akibatnya gerakan partikel gas
dalam enlemeyer semakin cepat dan terjadilah pemuaian sehingga tekanannya
besar. 
Tekanan dalam enlemeyer diteruskan sama besar menuju balon, sehingga
tekanan didalam balon lebih besar daripada tekanan gas diluar balon yang
mengakibatkan balon mengembang. Berikut ilustrasi balon karet dan air dalam
enlemeyer : 
(a): balon karet
dan air dingin dalam enlemeyer, (b): balon karet dan elemeyer berisi air panas
Struktur balon udara
Balon udara dapat terbang karena massa jenis balon udara lebih rendah
daripada massa jenis udara disekitarnya. Massa jenis balon dikendalikan oleh
pilot perubahan temperatur pada udara dalam balon dengan menggunakan
pembakar dibawah lubang balon. 
4. Pengangkutan Air dan Nutrisi pada Tumbuhan
Konsep tekanan zat juga terdapat pada makhluk hidup seperti pengangkutan air
dan nutrisi pada tumbuhan; tekanan darah pada sistem peredaran darah
manusia; tekanan gas pada proses pernapasan manusia. 
Pengangkutan air dan nutrisi pada tumbuhan: pengangkutan air pada tumbuhan
terjadi karena adanya jaringan xilem. Air dari dalam tanah diserap oleh rambut
– rambut akar kemudian masuk ke sel epidermis melalui osmosis. Selanjutnya,
air menuju korteks, endodermis dan perisikel. Kemudian air menuju xilem
akar, xilem batang dan xilem daun. 
Berikut ilustrasi pengangkutan air masuk kedalam akar

Air dapat diangkut naik ke daun dan diedarkan ke seluruh tubuh tumbuhan
karena adanya daya kapilaritas batang yang dipengaruhi oleh gaya kohesi dan
adhesi. Kohesi adalah kecenderungan molekul untuk berikatan dengan
molekul lain yang sejenis. Adhesi adalah kecenderungan molekul untuk
berikatan dengan molekul lain yang tak sejenis. 
Air dimanfaatkan dalam fotosintesis. Didalam daun, air mengalami penguapan
(transpirasi). Penggunaan air oleh daun akan menyebabkan terjadinya tarikan
terhadap ari dalam xilem sehingga air didalam akar dapat naik ke daun. 
Berikut ilustrasi pengangkutan air dari akar menuju daun : 

Semua bagian tumbuhan memerlukan nutrisi. Nutrisi tumbuhan berupa gula


dan asam amino hasil fotosintesis yang diedarkan oleh jaringan floem.
Pengangkutan hasil fotosintesis dimulai dari daun (daerah berkonsentrasi gula
tinggi) menuju ke seluruh tubuh (daerah berkonsentrasi gula rendah) dengan
bantuan sirkulasi air yang mengalir melalui xilem dan floem. 
Berikut ilustrasi pengangkutan hasil fotosintesis dari daun ke seluruh tubuh
tumbuhan : 
5. Tekanan Darah pada Sistem Peredaran Darah Manusia
Tekanan pada pembuluh darah berprinsip keja seperti hukum pascal. Ketika
jantung memompa darah, darah mendapat dorongan sehingga dapat mengalir
melalui pembuluh darah kemudian memberi dorongan pada pembuluh darah
yang disebut tekanan darah.

Bila kehilangan darah karena kecelakaan atau penyakit, tekanan darah akan
hiang sehingga darah tidak dapat mengalir menuju sel – sel di seluruh tubuh,
akibatnya sel – sel akan mati karena tidak mendapat oksigen dan nutrisi.
Tekanan darah diukur menggunakan alat sphygmomanometer atau
tensimeter. 
Gambar sphygmomanometer :

Tekanan darah diukur dalam pembuluh nadi (arteri) yang terdapat di lengan
atas. Tekanan darah orang normal sekitar 120/80 mmHg. 120 : angka sistol,
menunjukkan tekanan saat bilik berkontraksi dan darah terdorong keluar dari
bilik jantung melalui pembuluh arteri. 
80 : angka diastol menunjukkan hasil pengukuran tekanan saat bilik relaksasi
dan darah masuk menuju bilik jantung, tepat sebelum bilik – bilik berkontraksi
lagi. Berikut cara pengukuran tekanan darah : 
Berdasar hukum pascal : tekanan yang diberikan pada zat cair dalam ruang
tertutup akan diteruskan ke segala arah dengan sama besar. Begitu pula
tekanan darah pada aorta, sama dengan tekanan pada arteri atau pembuluh nadi
pada lengan atas. 
6. Tekanan Gas pada Proses Pernapasan Manusia
Dalam paru – paru, yaitu alveolus terjadi pertukaran gas O2 dan CO2 secara
difusi, yaitu perpindahan zat terlarut dari daerah berkonsentrasi dan bertekanan
parsial tinggi ke daerah berkonsentrasi dan bertekanan parsial rendah. Setiap
menit paru – paru dapat menyerap sekitar 250 mL O2 dan mengeluarkan CO2
sekitar 200 mL. 
Tekanan parsial adalah tekanan yang diberikan oleh gas tertentu dalam
campuran gas tersebut yaitu tekanan O2 dan CO2 yang terlarut dalam darah.
Pada sistem peredaran darah, darah yang masuk ke paru – paru melalui arteri
pulmonalis memiliki parsial O2 yang lebih rendah dan parsial CO2 lebih tinggi
daripada udara dalam alveoli (alveoli : jamaknya alveolus). 
Ketika darah memasuki kapiler alveoli, CO2 dalam darah berdifusi menuju
alveoli dan O2 dalam alveoli berdifusi ke dalam darah. Akibatnya, pasial O2
dalam darah naik (banyak mengandung O2) dan parsial CO2 turun (sedikit
mengandung CO2). Selanjutnya, darah menuju jantung kemudian dipompa ke
seluruh tubuh. 
Ketika darah di jaringan tubuh, O2 dalam berdifusi menuju jaringan tubuh.
Kandungan CO2 dalam jaringan lebih besar dari kandungan jaringan dalam
darah, sehingga CO2 dalam jaringan berdifusi kedalam darah. Setelah melepas
O2 dan CO2 dari jaringan, darah kembali ke jantung dan dipompa lagi ke paru –
paru. 
Berikut proses difusi gas pada pernapasan dan peredaran darah :

Osmosis adalah perpindahan molekul pelarut (misalnya air) melalui selaput


semipermiabel dari bagian yang lebih encer ke bagian yang lebih pekat atau
dari bagian yang konsentrasi pelarut (misalnya air) rendah (hipotonis) ke
konsentrasi pelarut (misalnya air) tinggi (hipertonis). Membran semipermeabel
harus dapat dilewati oleh pelarut, tetapi tidak oleh zat terlarut, yang
mengakibatkan gradien tekanan sepanjang membran.
Tekanan osmosis ini dibutuhkan untuk mempertahankan keseimbangan pada
sel. Besar tekanan osmosis ini dapat ditentukan melalui rumus yang diusulkan
oleh Van’t hoff yaitu: π = M R T
π = tekanan osmosis larutan (atm)
M = molaritas larutan (mol/L)
R = tetapan gas (0,082)
T = suhu mutlak (K)
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi osmosis antara lain ukuran molekul
yang meresap, keterlarutan lipid, luas permukaan membran, ketebalan
membran, dan suhu.
• Ukuran molekul yang meresap: Molekul yang lebih kecil daripada garis pusat
lubang membran akan meresap dengan lebih mudah.
• Keterlarutan lipid: Molekul yang mempunyai keterlarutan yang tinggi
meresap lebih cepat daripada molekul yang kelarutan yang rendah seperti lipid.
• Luas permukaan membran: Kadar resapan menjadi lebih cepat jika luas
permukaan membran yang disediakan untuk resapan adalah lebih besar.
• Ketebalan membran: Kadar resapan sesuatu molekul berkadar songsang
dengan jarak yang harus dilaluinya. Berbanding dengan satu membran yang
tebal, kadar resapan melalui satu membran yang tipis adalah lebih cepat.
• Suhu: Pergerakan molekul dipengaruhi oleh suhu. Kadar resapan akan
menjadi lebih cepat pada suhu yang tinggi dibandingkan dengan suhu yang
rendah.

 7. Menganalisis sistem tata surya, rotasi dan revolusi bumi, rotasi dan revolusi
bulan, serta dampaknya bagi kehidupan di bumi

Gerakan Bumi dan Bulan Terhadap Matahari


Pernahkan kamu bertanya pada dirimu sendiri mengenai terjadinya perubahan
siang dan malam? Kenapa matahari bergerak dari timur ke barat? Bagaimana
bisa terjadi siang dan malam? Kenapa ada pergantian musim? Apakah
matahari bergerak? Atau apakah bumi yang bergerak?
Pernahkah kamu memerhatikan bahwa bentuk bulan yang kita lihat dari hari ke
hari selalu berubah? Bulan terkadang terlihat bulat tetapi kadang juga terlihat
seperti sabit. Benarkah bentuk bulan berubah setiap saat? Atau pernahkah kita
pikirkan bagaimana peristiwa gerhana dapat terjadi? Pertanyaan-pertanyaan
semacam ini terkait dengan pokok bahasan “Gerakan Bumi dan Bulan
Terhadap Matahari” yang akan menjadi kajian pada bagian ini.

1. BUMI
Bumi adalah planet ketiga dari delapan planet dalam Tata Surya. Diperkirakan
usianya mencapai 4,6 milyar tahun. Jarak antara Bumi dengan matahari adalah
149.6 juta kilometer atau 1 AU (ing: astronomical unit). Bumi mempunyai
lapisan udara (atmosfer) dan medan magnet yang disebut (magnetosfer) yang
melindung permukaan Bumi dari angin matahari, sinar ultra ungu, dan radiasi
dari luar angkasa. Lapisan udara ini menyelimuti bumi hingga ketinggian
sekitar 700 kilometer. Lapisan udara ini dibagi menjadi Troposfer, Stratosfer,
Mesosfer, Termosfer, dan Eksosfer.
Bumi mempunyai dua macam gerakan, yaitu rotasi dan revolusi. Akibat rotasi
dan revolusi Bumi mengakibatkan beberapa peristiwa. Peristiwa-peristiwa ini
tentunya sudah tidak asing lagi bagi kita karena hampir semua orang pernah
mengalaminya. Peristiwa seperti terjadinya siang dan malam, matahari terbit di
sebelah timur dan tenggelam di sebelah barat, perbedaan waktu di berbagai
belahan bumi, percepatan gravitasi bumi merupakan akibat dari rotasi bumi.
Untuk lebih lengkapnya akan diuraikan sebagai berikut :

1. Rotasi Bumi
Apakah rotasi bumi itu? Rotasi bumi  adalah gerakan bumi  pada porosnya.
Poros adalah sumbu bumi.  Sumbu itu hanya bersifat khayal. Coba kamu
perhatikan gambar  1.  Bumi  berputar ber- lawanan dengan arah  jarum jam
yaitu dari barat ke timur. Perputar- an  bumi  sebesar 3600 ditempuh dalam
waktu  24 jam.  Jadi  setiap 100 bujur  ditempuh selama 4 menit

Gambar 1. Rotasi Bumi.


Apakah akibat  rotasi bumi? Beberapa akibat  rotasi bumi  adalah sebagai
berikut.
a. Terjadinya siang dan malam
Pada saat berotasi tidak semua bagian bumi mendapatkan sinar matahari.
Bagian bumi yang mendapatkan sinar matahari mengalami siang, sementara itu
bagian bumi yang tidak mendapatkan sinar matahari mengalami malam.
b. Gerak Semu Harian Matahari
Matahari selalu terbit di sebelah timur dan tenggelam di sebelah barat. Gerakan
seperti ini disebut gerak semu harian Matahari. Gerakan ini terjadi karena
adanya rotasi Bumi. Bumi berotasi dengan arah gerakan dari barat ke timur.
Akibatnya, Matahari seolah-olah bergerak dari timur ke barat.
c. Perbedaan Waktu di Berbagai Tempat di Dunia
Rotasi Bumi menyebabkan adanya perbedaan waktu di berbagai tempat di
dunia. Dalam satu kali rotasi, Bumi membutuhkan waktu 24 jam (satu hari)
dan sudut tempuh sejauh 360°. Berdasarkan hal tersebut, setiap tempat di Bumi
dengan jarak 15° memiliki perbedaan waktu satu jam. Jika jaraknya 30°, maka
perbedaan waktunya dua jam, dan seterusnya. Angka ini berasal dari
pembagian sudut tempuh dengan waktu tempuh (360° : 24 = 15°).
d. Perbedaan Percepatan Gravitasi di Permukaan Bumi
Rotasi Bumi menyebabkan Bumi berbentuk tidak bulat sempurna. Bumi pepat
di bagian kutubnya. Bentuk ini mengakibatkan jari-jari Bumi di daerah kutub
dan khatulistiwa berbeda. Perbedaan jari-jari Bumi menimbulkan perbedaan
percepatan gravitasi di permukaan Bumi. Perbedaan tersebut terutama di
daerah khatulistiwa dengan kutub.
e. Terjadinya gerakan udara (angin)
Saat  berotasi, bagian-bagian bumi  yang  mendapat penyinaran ma- tahari
tentu  bergantian, bukan? Nah,  penyinaran matahari pada  bagian permukaan
bumi  tertentu mengakibatkan pergantian suhu  pada  siang maupun malam
hari.
Ingatkah kamu  bahwa udara bergerak dari  daerah dingin ke  daerah panas?
Udara bergerak dari  kutub  utara dan  selatan ke arah  khatulistiwa yang selalu
bersuhu lebih  tinggi.  Dari kutub  utara udara  berbelok ke kiri dan  dari kutub
selatan udara berbelok ke kanan.
Di daerah terbatas juga  terjadi  gerakan udara. Matahari menyinari dan
memanasi daratan dan  lautan. Pada  siang  hari  daratan lebih  cepat panas dan
lautan lebih  lambat panas. Akibatnya udara bergerak dari  laut ke darat.
Terjadilah angin laut. Pada malam hari, daratan lebih cepat dingin dan  tekanan
udara menjadi maksimum. Sementara,  lautan  lebih  panas dan  tekanan udara
minimum. Akibatnya, udara akan  bergerak dari  darat ke laut.  Saat itu
terjadilah angin darat.
1. Pada malam hari terjadi  angin darat
2. Pada siang hari terjadi  angin laut

2. Revolusi Bumi
Selain berputar pada porosnya, Bumi juga berputar mengelilingi Matahari.
Gerakan Bumi mengelilingi Matahari disebut revolusi Bumi. Untuk satu kali
revolusi, Bumi membutuhkan waktu satu tahun (365¼ hari). Revolusi Bumi
membawa beberapa pengaruh terhadap Bumi, diantaranya adalah sebagai
berikut :

a. Pergantian Musim
Bumi mengelilingi Matahari dengan posisi miring sebesar 23½° ke arah timur
laut dari sumbu Bumi. Posisi ini menyebabkan terjadinya pergantian musim.
Ketika kutub selatan Bumi condong ke Matahari, belahan Bumi bagian selatan
bertambah dekat dengan Matahari. Hal ini menyebabkan belahan Bumi selatan
mengalami musim panas. Pada saat yang sama, belahan Bumi utara semakin
jauh dari Matahari. Belahan Bumi utara mengalami musim dingin. Di antara
pergantian musim panas ke dingin, terjadi musim gugur. Di antara pergantian
musim dingin ke panas, terjadi musim semi. Jadi, belahan Bumi selatan dan
utara mengalami empat musim.Kalian tentu tahu kita tinggal di daerah
khatulistiwa, daerah khatulistiwa selalu mendapatkan sinar Matahari sepanjang
tahun. Oleh karena itu, daerah khatulistiwa mengalami dua musim yaitu musi
kemarau dan musim hujan. Musim hujan teradi antara bulan Oktober-April,
dan musim kemarau antara bulan April-Oktober. Daerah khatulistiwa biasa
disebut daerah tropis.

b. Perubahan lamanya siang dan malam


 Pergeseran garis edar matahari akan mengakibatkan perubahan / perbedaan
lamanya siang dan malam. Pada saat-saat tertentu disuatu tempat akan
mengalami malam yang lebih panjang dibanding siang demikian sebalik nya
saat yang lain siang lebih lama dari malam.   Di kutub Utara malam hari dapat
berlangsung selama 24 jam sebaliknya pada saat yang sama di kutub selatan
siang hari berlangsung selama 24 jam demikian pula sebaliknya.
c. Gerak Semu Tahunan Matahari
Matahari tampak terbit dari tempat yang berbeda setiap periode tertentu dalam
setahun. Padahal, Matahari sebenarnya tidak mengalami perubahan posisi.
Kenampakan ini terjadi akibat revolusi Bumi. Matahari seolah-olah bergerak
atau berpindah tempat. Nah, gerak inilah yang disebut gerak semu tahunan
Matahari. Perhatikan gambar di bawah ini :
1. Tanggal 21 Maret Dilihat dari Bumi, Matahari tepat berada pada garis
khatulistiwa (0º). Karenanya, Matahari seolah-olah terbit tepat di sebelah
timur. Demikian pula, Matahari seolah-olah tenggelam tepat di sebelah barat.
2. Tangal 21 Juni, dilihat dari Bumi, Matahari tampak berada pada 23½º lintang
utara (LU). Karenanya, Matahari seolah-olah terbit agak sedikit bergeser ke
utara.
3. Tanggal 23 September, diamati dari Bumi, Matahari tampak kembali berada
pada garis khatulistiwa. Akibatnya, Matahari seolah-olah terbit tepat di
sebelah timur.
4. Tanggal 22 Desember, Matahari tampak berada pada 23½º lintang selatan
(LS) jika dilihat dari Bumi. Hal ini menyebabkan Matahari seolah-olah terbit
agak sedikit bergeser ke selatan.

c. Perubahan Rasi Bintang


Perubahan rasi bintang ini terjadi karena revolusi menyebabkan kemiringan
bumi dan menyebabkan si pengamat setiap harinya berada pada posisi yang
berbeda. Sehingga si pengamat tersebut melihat rasi bintang yang berbeda
setiap tahunnya.
d. Penanggalan Kalender Masehi
Penganggalan kalender masehi ini di sempurnakan oleh Julius Caesar dari
kekaisaran Roma. Kalendar ini berdasarkan perputaran bumi mengelilingi
matahari. yaitu 365 hari.
Berikut ini video animasi tentang bagaimana bumi berotasi dan berevolusi.

2. BULAN
Bulan merupakan benda langit yang tidak memancarkan cahaya sendiri.
Bentuk bulan sering terlihat berubah-ubah dari hari ke hari. Tapi sebenarnya
bentuk bulan tidak berubah. Hal ini bisa demikian karena bulan dalam
peredarannya melakukan 3 gerakan, yaitu :
a. Bulan beredar berputar pada porosnya (berotasi)
Bulan berotasi membutuhkan waktu kira-kira 1 bulan, sama dengan waktu
revolusinya maka wajah bulan yang tampak dari bumi selalu sama.
b. Bulan mengelilingi bumi (berevolusi)
Dalam sekali bulan berevolusi, yang berarti pula berotasi, revolusi bulan
mengakibatkan terjadinya fase-fase bulan. Kejadian fase-fase bulan adalah
proses perubahan bentuk bulan yang terlihat dari bumi yaitu bulan baru, bulan
mati, bulan sabit, bulan purnama. Waktu yang di perlukan oleh bulan dari
bulan mati ke bulan baru adalah 29,5 hari.

c. Bulan bersama-sama bumi mengelilingi matahari


Selain beredar mengelilingi bumi, bulan juga melakukan gerakan bersama
bumi mengelilingi matahari.Akibat gerakan ini bulan dan bumi kadang berada
dalam satu garis lurus / sejajar. Peristiwa ini disebut juga dengan gerhana
.
3. GERHANA
Gerhana adalah peristiwa alam  yang sangat menakjubkan. Pernahkah kamu
melihat terjadinya gerhana?  Andaikan belum  pernah mengalami- nya, kamu
dapat mempelajari dan  membayangkan dengan melihat foto- foto  yang
pernah  dibuat.
Kapan  gerhana terjadi? Ingatlah bahwa Bumi  berputar mengelilingi Matahari
sedangkan Bulan  berputar  mengelilingi Bumi.  Orbitnya ber- bentuk elips
sehingga pada saat tertentu Bumi,  Matahari dan  Bulan  akan berada dalam 1
garis  lurus. Nah,  pada saat itulah  akan  terjadi gerhana.
a) Gerhana Bulan
Gerhana bulan terjadi apabila bulan berada dalam daerah bayang-bayang bumi.
Pada saat ini umbra bumi menutupi bulan. Kejadian ini terjadi jika matahari,
bumi, dan bulan berada pada satu garis lurus, dan bumi terletak diantara
matahari dan bumi. Ada  2 macam gerhana bulan, yaitu  gerhana bulan total
dan  gerhana bulan sebagian.

Gambar gerhana bulan


b) Gerhana Matahari
Gerhana matahari terjadi jika diantara matahari dan bumiserta dalam satu garis
lurus.

Gerhana matahari ada beberapa macam, yaitu :


1) Gerhana matahari total.
Gerhana ini terjadi bila permukaan bumi yang tertutup bayang-bayang inti
bulan tidak terkena cahaya matahari.Peristiwa ini brlangsung sekitar 7 menit.
Dalamseumur hidupnya mungkin seseorang hanya akan dapat akan mengalami
gerhana ini kali.
2) Gerhana matahari sebagian
Gerhana matahari sebagian terjadi jika hanya sebagian cahaya yang menuju
bumi terhalang bulan.
3) Gerhana matahari cicin
Gerhana ini terjadi pada saat bulan berada pada titik terjauh dari bumi.

   (a)                           (b)                          (c)


Gambar (a) Gerhana matahari total; (b) Gerhana matahari sebagian; (c)
Gerhana matahari cincin

 GELOMBANG, LISTRIK, DAN MAGNET


 (1, 2) Menganalisis konsep getaran, gelombang, dan bunyi dalam kehidupan
sehari-hari termasuk sistem pendengaran manusia dan
sistem sonar pada hewan

GETARAN
Semua benda akan bergetar apabila diberi gangguan. Benda yang bergetar ada
yang dapat terlihat secara kasat mata karena simpangan yang diberikan besar,
ada pula yang tidak dapat dilihat karena simpangannya kecil. Benda dapat
dikatakan bergetar jika benda bergerak bolak-balik secara teratur melalui titik
kesetimbangan. Jadi dapat diartikan bahwa Getaran adalah gerak bolak – balik
secara periodik (berkala) melalui suatu titik seimbang. Contoh getaran antara
lain getaran pegas vertikal yang salah satu ujungnya digantung, getran ayunan
sederhana (Siti Zubaidah, 2014 :56)

Waktu yang dibutuhkan untuk menempuh satu kali getaran disebut periode
getar yang dilambangkan dengan T. Banyaknya getaran dalam satu sekon
disebut frekuensi (f). Satuan periode adalah sekon dan satuan frekuensi adalah
getaran per sekon atau disebut dengan Hertz (Hz).
Hubungan periode (T) dan frekuensi (f) dinyatakan oleh persamaan : f=1/T
Frekuensi lingkaran atau kecepatan sudut dapat dihitung dengan persamaan
ω=2π f
Periode getaran pada pegas tidak bergantung pada amplitudo tetapi bergantung
pada massa beban.

Sebuah bandul sederhana mula-mula diam pada kedudukan O (kedudukan


setimbang). Bandul tersebut ditarik ke kedudukan A (diberi simpangan kecil).
Pada saat benda dilepas dari kedudukan A, bandul akan bergerak bolak-balik
secara teratur A-OB-O-A dan gerak bolak balik ini disebut satu getaran. Salah
satu ciri dari getaran adalah adanya amplitudo (simpangan terbesar). Jarak OA
atau OB merupakan amplitudo. Berikut ini gambar dari bandul sederhana :
(Siti Zubaidah, 2014 :59)

Getaran terjadi karena adanya eksitasi baik yang berasal dari dalam maupun
dari luar sistem akan tetapi efek getaran yang ditimbulkannya sangat
tergantung dari frekuensi eksitasi tersebut dan elemen-elemen dari sistem
getaran itu sendiri. Untuk meredam getaran yang terjadi dapat dilakukan
dengan cara memasang sistem peredam dinamik pada sistem yang bergetar
atau memasang sistem tersebut pada tumpuan yang baik sesuai dengan
frekuensi eksitasinya(Jurnal Teknik Mesin, 1999 : 156 – 162).
Getaran dari sebuah mesin merupakan resultan dari sejumlah getaran individu
komponen yang muncul oleh gerak ataupun gaya pada komponen mekanikal
ataupun proses pada mesin ataupun sistem yang saling terkait. Setiap
komponen individu yang bergetar ini memiliki gerak periodik. Gerakan akan
berulang pada periode waktu tertentu. Interval atau selang waktu τ , dimana
getaran berulang biasanya diukur dalam satuan waktu yaitu detik

GELOMBANG
Gelombang didefinisikan sebagai energi getaran yang merambat. Dalam
kehidupan sehari-hari banyak orang berfikir bahwa yang merambat dalam
gelombang adalah getarannya atau partikelnya, Hal ini sedikit tidak benar
karena yang merambat dalam gelombang adalah energi yang dipunyai getaran
tersebut. Dari sini timbul benarkan medium yang digunakan gelombang tidak
ikut merambat. Padahal pada kenyataannya terjadi aliran air di laut yang luas.
Menurut aliran air dilaut itu tidak disebabkab oleh gelombang tetapi lebih
disebabkan oleh perbedaan suhu pada air laut. Tapi mungkin juga akan terjadi
perpindahan partikel medium, ketika gelombang melalui medium zat gas yang
ikatan antar partikelnya sangat lemah maka sangat dimungkinkan partikel
udara tersebut berpindah posisi karena terkena energi gelombang. Walau
perpindahan partikelnya tidak akan bisa jauh tetapi sudah bisa dikatakan
bahwa partikel medium ikut berpindah.
Gelombang berdasarkan mediumnya dibedakan menjadi 2 macam :
Gelombang mekanik yaitu gelombang yang dalam perambatannya
membutuhkan medium.
Contoh : gelombang mekanik adalah gelombang bunyi.
Gelombang elektromagnetik yaitu gelombang yang dalam perambatannya
tidak membutuhkanmedium.
Contoh : gelombang elekromagnetik adalah gelombang cahaya.
Gelombang berdasarkan arah rambatnya dibedakan menjadi 2 macam :
Gelombang Longitudinal adalah gelombang yang arah rambatnya sejajar
dengan arah getarnya.
Contoh : adalah gelombang bunyi.
Gelombang Transversal adalah gelombang yang arah rambatnya tegak lurus
dengan arah getarnya.
Contoh : gelombang cahaya.

BUNYI
Bunyi atau suara adalah gelombang longitudinal yang merambat melalui
medium, yang dihasilkan oleh getaran mekanis dan merupakan hasil
perambatan energi. Sumber bunyi sebagai sumber getar memancarkan
gelombang gelombang longitudinal ke segala arah.

Ilustrasi
Gelombang bunyi terdiri dari molekul-molekul udara yang tidak pernah
merambat melainkan bergetar maju-mundur. Tiap saat, molekul-molekul itu
berdesakan di beberapa tempat, sehingga menghasilkan wilayah tekanan
tinggi, tapi di tempat lain merenggang, sehingga menghasilkan wilayah
tekanan rendah. Gelombang bertekanan tinggi dan rendah secara bergantian
bergerak di udara, menyebar dari sumber bunyi. Itulah alasannya mengapa
gelombang bunyi adalah gelombang longitudinal ( Hugh D Young. 2003: 58).
Gelombang bunyi yang paling sederhana adalah gelombang sinusoidal, yang
mempunyai frekuensi, amplitude, dan panjang gelombang tertentu. Bunyi
membutuhkan medium dalam perambatannya. Bunyi dihasilkan oleh getaran
mekanik dengan frekuensi antara 20-20.000 Hz dan taraf intensitas antara 0-
120 deciBell. Gelombang berfrekuensi di atas nilai tersebut dinamakan
gelombang ultrasonik dan di bawah nilai batas tersebut dinamakan gelombang
infrasonik. Daerah dengan frekuensi bunyi yang dapat ditangkap telinga
manusia disebut daerah audio. Gelombang bunyi biasanya menyebar ke semua
arah dari sumber bunyi dengan amplitudo yang bergantung pada arah dan jarak
dari sumber itu ( Hugh D Young. 2003: 58).
Syarat terdengarnya bunyi ada 3 macam:
1. Ada sumber bunyi
2. Ada medium (udara)
3. Ada pendengar

Sifat-sifat gelombang bunyi


Pemantulan Gelombang Bunyi
gelombang bunyi tidak berhenti saat bertemu dengan batas medium atau saat
bertemu dengan sebuah penghalang, tetapi akan memantul. Hukum
pemantulan gelombang, sudut datang = sudut pantul juga berlaku pada
gelombang bunyi.
Pemantulan bunyi ini dapat dimanfaatkan untuk mengukur jarak antara kedua
tempat. Pemantulan gelombang bunyi oleh dan permukaan akan mengarah
pada satu dari dua fenomena alamiah, yaitu gaung dan gema.
Gaung
Yaitu sebagian bunyi pantul bersamaan dengan bunyi asli sehingga bunyi asli
terdengar tidak jelas. Biasanya terjadi pada jarak antara 10 sampai 20 meter.
Misalnya di ruangan auditorium seandainya dindingnya tidak dilapisi dengan
bahan kedap suara.
Gema
Yaitu bunyi pantul yang terjadi setelah bunyi yang asli selesai diucapkan.
Biasanya terjadi pada jarak lebih dari 20 meter.
Pembiasan Gelombang Bunyi
Gelombang bunyi yang merambat dari satu medium ke medium lain dengan
kerapatan berbeda, akan mengalami pembiasan gelombang bunyi. Peristiwa
pembiasan dalam kehidupan kita, misalnya pada malam hari bunyi petir
terdengar lebih keras daripada
siang hari. Hal ini disebabkan karena pada pada siang hari udara lapisan atas
lebih dingin daripada di lapisan bawah.
Karena cepat rambat bunyi pada suhu dingin lebih kecil daripada suhu panas
maka kecepatan bunyi di lapisan udara atas lebih kecil daripada di lapisan
bawah, yang berakibat medium lapisan atas lebih rapat dari medium lapisan
bawah. Hal yang sebaliknya terjadi pada malam hari. Jadi pada siang hari
bunyi petir merambat dari lapisan udara atas ke lapisan udara bawah.
Difraksi Gelombang Bunyi
Difraksi gelombang bunyi adalah pembelokan arah gerak gelombang bunyi
saat melewati suatu celah atau bertemu dengan penghalang pada lintasan
geraknya. Gelombang bunyi memiliki panjang gelombang dalam rentang
beberapa sentimeter sampai dengan beberapa meter (dibandingkan dengan
gelombang cahaya yang panjang gelombangnya berkisar 500 nm). Seperti
yang telah kita ketahui bahwa gelombang yang panjang gelombangnya lebih
panjang akan mudah didifraksi.
Peristiwa difraksi terjadi misalnya saat kita dapat mendengar suara mesin
mobil
di tikungan jalan walaupun kita belum melihat mobil tersebut karena terhalang
oleh bangunan tinggi di pinggir tikungan.
Interferensi Gelombang Bunyi
Gelombang bunyi mengalami gejala perpaduan gelombang atau interferensi,
yang dibedakan menjadi dua yaitu interferensi konstruktif (penguatan bunyi)
dan interferensi
destruktif (pelemahan bunyi). Misalnya waktu kita berada diantara dua
buah loud-speaker dengan frekuensi dan amplitudo yang sama atau hampir
sama
maka kita akan mendengar bunyi yang keras dan lemah secara bergantian

Merambat membutuhkan medium


Resonansi
Resonansi adalah ikut bergetarnya molekul udara dalam kolom udara akibat
getaran benda, dalam beberapa alat musik akan menimbulkan efek bunyi yang
merdu. Peristiwa resonansi terjadi sesuai dengan getaran udara pada pipa
organa tertutup. Jadi, resonansi pertama akan terjadi jika panjang kolom udara
di atas air ¼ λ, resonansi ke dua ¾ λ, resonansi ke tiga 5/4 λ, dan seterusnya.
(Umar Efrizon. 2007: 35)

Cepat Rambat Bunyi


Cepat rambat bunyi dipengaruhi oleh jenis medium perambatannya. Medium
udara, air, zat padat dan suhu akan menghasilkan cepat rambat bunyi yang
berbeda-beda. Semakin padat suatu medium makin rapat pula partikel dalam
medium dan makin kuat gaya kohesi diantara partikel medium tersebut.
Sehingga suatu bagian dari medium yang bergetar akan menyebabkan bagian
lain ikut bergetar secara cepat.
Demikian pula dengan suhu suatu medium. Makin tinggi suhu suatu medium,
makin cepat getaran partikel-partikel dalam medium tersebut, sehingga proses
perpindahan getaran semakin cepat. Karena bunyi merupakan gelombang
maka bunyi mempunyai cepat rambat yang dipengaruhi oleh 2 faktor yaitu :
Kerapatan partikel medium yang dilalui bunyi. Semakin rapat susunan partikel
medium maka semakin cepat bunyi merambat, sehingga bunyi merambat
paling cepat pada zat padat.
Suhu medium, semakin panas suhu medium yang dilalui maka semakin cepat
bunyi merambat. Hubungan ini dapat dirumuskan kedalam persamaan
matematissebagai berikut : (v = v0 + 0,6.t) dimana v0 adalah cepat rambat
pada suhu nol derajat dan t adalah suhu medium (Hugh D Young. 2003: 59)

SISTEM PENDENGARAN
Proses mendengar pada manusia melalui beberapa tahap. Tahap tersebut
diawali dari lubang telinga yang menerima gelombang dari sumber suara.
Gelombang suara yang masuk ke dalam lubang telinga akan menggetarkan
gendang telinga (yang disebut membran timpani). Telinga adalah alat indra
yang memiliki fungsi untuk mendengar suara yang ada di sekitar kita sehingga
kita dapat mengetahui / mengidentifikasi apa yang terjadi di sekitar kita tanpa
harus melihatnya dengan mata kepala kita sendiri. Orang yang tidak bisa
mendengar disebut tuli. Telinga kita terdiri atas tiga bagian yaitu bagian luar,
bagian tengah dan bagian dalam.

Telinga luar
Telinga luar terdiri dari daun telinga (pinna, aurikula), saluran telinga luar
(meatus akustikus eksternus) dan selaput gendang (membrane tympani),
bagian telinga ini berfungsi untuk menerima dan menyalurkan getaran suara
atau gelombang bunyi sehingga menyebabkan bergetarnya membran tympani.
Meatus akustikus eksternus terbentang dari telinga luar sampai membrane
tympani. Meatus akustikus eksternus tampak sebagai saluran yang sedikit
sempit dengan dinding yang kaku. Satu per tiga luas meatus disokong oleh
tulang rawan elastis dan sisanya dibentuk oleh tulang rawan temporal. Meatus
dibatasi oleh kulit dengan sejumlah rambut, kelenjar Sebasea, dan sejenis
kelenjar keringat yang telah mengalami modifikasi menjadi kelenjar
seruminosa, yaitu kelenjar apokrin tubuler yang berkelok-kelok yang
mennnghasilkan zat lemak setengah padat berwarna kecoklat-coklatan yang
dinamakan serumen (minyak telinga). Serumen berfungsi menangkap debu dan
mencegah infeksi.
Pada ujung dalam meatus akustikus eksternus terbentang membrane tympani.
Dia diliputi oleh lapisan luar epidermis yang tipis dan pada permukaan
dalamnya diliputi oleh epitel selapis kubus. Antara dua epitel yang melapisi
terdapat jaringan ikat kuat yang terdiri atas serabut-serabut kolagen dan elastin
serta fibroblast. Pada kuadran depan atas membran atas tympani tidak
mengandung serabut dan lemas, membentuk membran shrapnel (Soewolo
dkk,1999:107).

Telinga tengah
Telinga tengah merupakan suatu rongga kecil dalam tulang pelipis (tulang
temporalis) yang berisi tiga tulang pendengaran (osikula), yaitu maleus (tulang
martil), inkus (tulang landasan), dan stapes (tulang sanggurdi). Ketiganya
saling berhubungan melalui persendian . Tangkai maleus melekat pada
permukaan dalam membran tympani, sedangkan bagian kepalanya
berhubungan dengan inkus. Selanjutnya, inkus bersendian dengan stapes.
Stapes berhubungan dengan membran pemisah antara telinga tengah dan
telinga dalam, yang disebut fenestra ovalis (tingkap jorong/ fenestra vestibule).
Di bawah fenesta ovalis terdapat tingkap bundar atau fenesta kokhlea, yang
tertutup oleh membran yang disebut membran tympani sekunder.
Telinga tengah dibatasi oleh epitel selapis gepeng yang terletak pada lamina
propria yang tipis yang melekat erat pada periosteum yang berdekatan. Dalam
telinga tengah terdapat dua otot kecil yang melekat pada maleus dan stapes
yang mempunyai fungsi konduksi suara . maleus, inkus, dan stapes diliputi
oleh epitel selapis gepeng.
Telinga tengah berhubungan dengan rongga faring melalui saluran
eustachius(tuba auditiva), yang berfungsi untuk menjaga keseimbangan
tekanan antara kedua sisi membrane tympani. Tuba auditiva akan membuka
ketika mulut menganga atau ketika menelan makanan. Ketika terjadi suara
yang sangat keras, membuka mulut merupakan usaha yang baik untuk
mencegah pecahnya membran tympani. Karena ketika mulut terbuka, tuba
auditiva membuka dan udara akan masuk melalui tuba auditiva ke telinga
tengah, sehingga menghasilkan tekanan yang sama antara permukaan dalam
dan permukaan luar membran tympani.

Telinga dalam (labirin)


Telinga dalam merupakan struktur yang kompleks, terdiri dari serangkaian
rongga-rongga tulang dan saluran membranosa yang berisi cairan. Saluran-
saluran membranosa membentuk labirin membranosa dan berisi cairan
endolimfe,sedangkan rongga-rongga tulang yang di dalamnya berada labirin
membranosa disebut labirin tulang (labirin osseosa). Labirin tulang berisi
cairan perilimfe. Rongga yang terisi perilimfe ini merupakan terusan dari
rongga subarachnoid selaput otak, sehingga susunanz peri limfe mirip dengan
cairan serebrospinal. Labirin membranosa dilekatkan pada periosteum oleh
lembaran-lembaran jaringan ikat tipis yang mengandung pembuluh darah.
Labirin membranosa sendiri tersusun terutama oleh selapis epitel gepeng
dikelilingi oleh jaringan-jaringan ikat. Labirin terdiri atas tiga saluran yang
kompleks, yaitu vestibula, kokhlea (rumah siput) dan 3 buah kanalis
semisirkularis (saluran setengah lingkaran).
Vestibula merupakan rongga di tengah labirin, terletak di belakang kokhlea
dan di depan kanalis semisirkularis. Vestibula berhubungan dengan telinga
tengah melalui fenesta ovalis (fenestra vestibule). Vestibule bagian membran
terdiri dari dua kantung kecil, yaitu sakulus dan utikulus. Pada sakulus dan
utikulus terdapat dua struktur khusus yang disebut makula akustika, sebagai
indra keseimbangan statis (orientasi tubuh terhadap tarikan gravitasi). Sel-sel
reseptor dalam organ tersebut berupa sel-sel rambut, yang didampingi oleh sel-
sel penunjang. Bagian atas sel tersebut tertutup oleh membran yang
mengandung butir-butiran kecil kalsium karbonat (CaCO3) yang disebut otolit.
Perubahan posisi kepala yang menimbulkan tarikan gravitasi, menyebabkan
akan menyampaikan impuls saraf ke cabang vestibular dari saraf
vestibulokokhlear yang terdapat pada bagian dasar sel-sel tersebut, yang akan
meneruskan impuls saraf tersebut ke pusat keseimbangan di otak.
Kanalis semisiskularis merupakan 3 saluran bertulang yang terletak di atas
belakang vestibula. Salah satu ujung dari masing-masing saluran tersebut
menggembung, disebut ampula. Masing-masing ampula berhubungan dengan
utrikulus. Pada ampula terdapat Krista akustika, sehingga organ indra
keseimbangan dinamis (untuk mempertahankan posisi tubuh dalam melakukan
respon terhadap gerakan). Seperti pada vestibula sel-sel reseptor dalam krista
akustika juga berupa sel-sel rambut yang didampingi oleh sel-sel penunjang,
tetapi di sini tidak terdapat otolit. Sel-sel reseptor disini distimulasi oleh
gerakanendolimfe. Ketika kepala bergerak akibat terjadinya perputaran tubuh,
endolimfe akan mengalir di atas sel-sel rambut. Sel-sel rambut menerima
ransangan tersebut dan mengubahnya menjadi impuls saraf. Sebagai
responnya, otot-otot berkonsraksi untuk mempertahankan keseimbangan tubuh
pada posisi yang baru.
Skala media dipisahkan dengan skala vestibular oleh membran vestibularis
(membran reissner), dan dipisahkan dangan skala tympani oleh membran
basilaris.
Pada membran basilaris inilah terdapat indra pendengar, yaitu organ corti. Sel
reseptor bunyi pada organ ini berupa sel rambut yang didimpingi oleh sel
penunjang. Akson-akson dari sel-sel rambut menyusun diri membentuk cabang
kokhlear dari saraf vestibulokokhlear (saraf kranial ke VIII) yang
menghantarkan impuls saraf ke pusat pendengaran/ keseimbangan di otak.
Getaran suara dapat sampai pada organ corti melalui lintasan sebagai berikut:
Getaran suara memasuki liang telinga menekan membran tympani melintas
melalui tulang-tulang pendengaran menekan tingkap jorong Menimbulkan
gelombang pada jaringan perilimfe menekan membran vestibularis dan skala
basilaris merangsang sel-sel rambut pada organ corti. Di sinilah mulai terjadi
pembentukan impuls saraf (Soewolo dkk,1999:109).

Mekanisme Pendengaran pada Telinga


Gelombang bunyi yang masuk ke dalam telinga luar menggetarkan gendang
telinga. Getaran ini akan diteruskan oleh ketiga tulang dengar ke jendela oval.
Getaran Struktur koklea pada jendela oval diteruskan ke cairan limfa yang ada
di dalam saluran vestibulum. Getaran cairan tadi akan menggerakkan membran
Reissmer dan menggetarkan cairan limfa dalam saluran tengah (Slonane
Ethel,1999:122).
Perpindahan getaran cairan limfa di dalam saluran tengah menggerakkan
membran basher yang dengan sendirinya akan menggetarkan cairan dalam
saluran timpani. Perpindahan ini menyebabkan melebarnya membran pada
jendela bundar Getaran dengan frekuensi tertentu akan menggetarka selaput-
selaput Basiler, yang akan menggerakkan sel-sel rambut ke atas dan ke bawah.
Ketika rambut-rambut sel menyentuh membran tektorial, terjadilah rangsangan
(impuls). Getaran membran tektorial dan membran basiler akan menekan sel
sensori pada organ Korti dan kemudian menghasilkan impuls yang akan
dikirim ke pusat pendengar di dalam otak melalui saraf pendengaran.
Susunan dan Cara Kerja Alat Keseimbangan .Bagian dari alat vestibulum atau
alat keseimbangan berupa tiga saluran setengah lingkaran yang dilengkapi
dengan organ ampula (kristal) dan organ keseimbangan yang ada di dalam
utrikulus clan sakulus. Ujung dari setup saluran setengah lingkaran membesar
dan disebutampula yang berisi reseptor, sedangkan pangkalnya berhubungan
dengan utrikulus yang menuju ke sakulus. Utrikulus maupun sakulus berisi
reseptor keseimbangan. Alat keseimbangan yang ada di dalam ampula terdiri
dari kelompok sel saraf sensori yang mempunyai rambut dalam tudung gelatin
yang berbentuk kubah. Alat ini disebut kupula.Saluran semisirkular (saluran
setengah lingkaran) peka terhadap gerakan kepala. Alat keseimbangan di
dalam utrikulus dan sakulus terdiri dari sekelompok sel saraf yang ujungnya
berupa rambut bebas yang melekat padaotolith, yaitu butiran natrium karbonat.
Posisi kepala mengakibatkan desakan otolith pada rambut yang menimbulkan
impuls yang akan dikirim ke otak (Slonane Ethel,1999:124).

SISTEM SONAR
Pengertian Sistem Sonar
Sonar berasal dari bahasa Inggris sound navigation and ranging, merupakan
istilah yang berarti penjarakan dan navigasi suara, adalah sebuah teknik yang
menggunakan penjalaran suara dalam untuk navigasi atau mendeteksi
keberadaan suatu objek. Jadi dapat diartikan bahwa Sistem sonar merupakan
sistem yang digunakan untuk mendeteksi tempat dalam melakukan pergerakan
dengan deteksi suara yang berfrekuensi tinggi (ultrasonik). Sonar atau Sound
Navigation and Ranging merupakan suatu metode penggunaan gelombang
ultrasonik untuk menaksir ukuran, bentuk, dan kedalaman benda-benda (Lia
Yulianti, 2014 :77)

Sistem Sonar pada Makhluk Hidup


Contoh dari pemanfaatan sistem sonar pada makhluk hidup antara lain :
Anjing sering menggerakkan telinga ketika melakukan pelacakan atau berburu.
Beberapa mamalia akan menggunakan daun telinga mereka untuk
mengarahkan suara ke dalam saluran pendengarannya. Selain digunakan oleh
anjing dan mamalia, pemanfaatan sistem sonar juga digunaka oleh kelelawar.
Kelelawar merupakan hewan yang mampu mendengarkan bunyi ultrasonik
dengan frekuensi diatas 20.000 Hz. Kelelawar ini dapat mengeluarkan
gelombang ultrasonik pada saat ia terbang. Gelombang yang dikeluarkan akan
dipantulkan kembali oleh benda-benda atau binatang lain yang akan
dilewatinya dan diterima oleh suatu alat yang berada di tubuh kelelawar,
kemampuan kelewar untuk menentukan lokasi ini disebut dengan ekolokasi.
Untuk terbang dan berburu, kelelawar akan memanfaatkan bunyi yang
frekuensinya tinggi, kemudian mendengarkan gema yang dihasilkan. Pada saat
kelelawar mendengarkan gema, kelelawar tidak dapat mendengar suara lain
selain dari yang dipancarkannya sendiri. Lebar frekuensi yang mampu
didengar oleh makhluk ini sangat sempit, yang lazimnya menjadi hambatan
besar untuk hewan ini karena adanya Efek Doppler.
Berikut ini gambar ketika kelelawar memanfaatkan sistem sonar :

Berdasarkan Efek Doppler, jika sumber bunyi dan penerima suara keduanya
tak bergerak (jika dibandingkan dengan benda lain), maka penerima akan
menentukan frekuensi yang sama dengan yang dipancarkan oleh sumber suara.
Akan tetapi, jika salah satunya bergerak, frekuensi yang diterima akan berbeda
dengan yang dipancarkan. Dalam hal ini, frekuensi suara yang dipantulkan
dapat jatuh ke wilayah frekuensi yang tidak dapat didengar oleh kelelawar.
Dengan demikian, kelelawar tentu akan menghadapi masalah karena tidak
dapat mendengar gema suaranya dari lalat yang sedang bergerak. Berdasarkan
kenyataan, kelelawar dapat menyesuaikan frekuensi suara yang dikirimkannya
terhadap benda bergerak. Misalnya, kelelawar mengirimkan suara berfrekuensi
tertinggi terhadap lalat yang bergerak menjauh sehingga pantulannya tidak
hilang dalam wilayah tak terdengar dari rentang suara. Kelelawar akan dapat
mendengar dan menentukan posisi dari berbagai benda yang ada di sekitarnya.
Sistem ini juga dimiliki oleh lumba-lumba dan paus. (Lia Yulianti, 2014 :85)
Sistem sonar juga dimanfaatkan atau digunakan juga dalam kehidupan lumba-
lumba. Lumba-lumba dapat dilihat di permukaan air, namun sebagian besar
waktu mereka di kedalaman lautan yang cukup gelap. Sekalipun hidup di
kedalaman lautan, lumba-lumba mempunyai sistem yang memungkinkan
untuk berkomunikasi dan menerima rangsangan, yaitu sistem sonar. Sistem ini
berguna untuk mengindera benda-benda di lautan, mencari makan, dan
berkomunikasi.
Berikut ini cara kerja sistem sonar lumba-lumba. Lumba-lumba bernapas
melalui lubang yang ada di atas kepalanya. Tepat di bawah lubang ini, terdapat
kantung-kantung kecil berisi udara. Dengan mengalirkan udara melalui
kantung-kantung ini, lumba-lumba menghasilkan bunyi dengan frekuensi
tinggi. Kantung udara ini berperan sebagai cermin akustik yang memfokuskan
bunyi yang dihasilkan gumpalan kecil jaringan lemak yang berada tepat di
bawah lubang pernapasan. Kemudian, bunyi ini dipancarkan ke arah sekitarnya
secara terputus-putus. Gelombang bunyi lumba-lumba segera memantul
kembali bila membentur suatu benda. Pantulan gelombang bunyi tersebut
ditangkap di bagian rahang bawahnya yang disebut “jendela akustik”. Dari
bagian tersebut, informasi bunyi diteruskan ke telinga bagian tengah, dan
akhirnya ke otak untuk diterjemahkan. Pantulan bunyi dari sekelilingnya
memberi informasi rinci tentang jarak benda-benda dari mereka, ukuran dan
pergerakannya. Dengan cara tersebut, lumba-lumba mengetahui lokasi
mangsanya. Lumba-lumba juga mampu saling berkirim pesan walaupun
terpisahkan oleh jarak lebih dari 220 km. Lumba-lumba berkomunikasi untuk
menemukan pasangan dan saling mengingatkan akan bahaya. Berikut ini
gambar mekanisme pemindaian yang dilakukan oleh lumba-lumba :
Pemanfaatan Sistem Sonar
Pemanfaatan dengan sistem sonar tidak terlepas dari pemanfaatan gelombang
uktrasonik. gelombang ultrasonik telah dimanfaatkan bagi kehidupan manusia.
Berikut beberapa pemanfaatan gelombang ultrasonik pada kehidupan
manusia :
Gelombang ultrasonik dimanfaatkan untuk mengamati janin bayi dalam
kandungan, yang dikenal dengan ultrasonografi (USG). Alat ini akan
memancarkan berkas ultrasonik ke rahim ibu hamil, kemudian melacak
perubahan frekuensi bunyi mantul dari jantung yang berdenyut dan darah yang
beredar. Pancaran pendek dari ultrasonik akan menghasilkan gambar
penampang badan manusia. Denyut yang menabrak janin dan tulang belakang
akan terpantul. Komputer menyimpan intensitas setiap denyut dan waktu arah
gemanya. Berdasarkan data, komputer akan menghitung kedalaman dan lokasi
setiap benda yang menghasilkan gema, lalu menampilkan titik cerah pada
monitor.
Gelombang ultrasonik digunakan untuk mendeteksi adanya penyakit pada
manusia, seperti mendeteksi adanya kista pada ovarium. Gelombang ultrasonik
juga digunakan untuk menentukan kedalaman dasar lautan yang diperoleh
dengan cara memancarkan bunyi ke dalam air. Gelombang bunyi akan
menurut garis lurus hingga mengenai sebuah penghalang, misalnya dasar laut.
Ketika gelombang bunyi itu mengenai penghalang, sebagian gelombang itu
akan dipantulkan kembali ke kapal sebagai gema. Waktu yang dibutuhkan
gelombang bunyi untuk bergerak turun ke dasar dan kembali ke atas diukur
dengan cermat. Sistem sonar juga dapat digunakan untuk mengukur kedalaman
laut.

 (3, 4) Menganalisis sifat-sifat cahaya, pembentukan bayangan pada


bidang datar dan lengkung serta penerapannya untuk menjelaskan proses
penglihatan manusia, mata serangga, dan prinsip kerja alat optic

Beberapa sifat-sifat cahaya yang mungkin belum kamu ketahui, lengkap


dengan contohnya. Simak dan perhatikan baik-baik, ya. 
1. Cahaya Merambat secara Lurus

Cahaya akan selalu merambat lurus dengan kecepatan 3 x 108 m/s. Untuk
membuktikannya, kamu bisa menyalakan senter. Jika kamu perhatikan, maka
berkas cahaya dari senter akan berbentuk garis lurus. Nah, sifat cahaya inilah
yang biasanya dimanfaatkan pada sinar laser tersebut. 
2. Mampu Menembus Benda Bening
Benda bening seperti kaca mampu ditembus oleh cahaya, di mana cahaya
yang  masuk melalui benda bening ini akan diteruskan sepenuhnya. Artinya,
tidak ada yang dipantulkan dan ternyata sifat tersebut dimanfaatkan untuk
membuat lampu. Jika kamu perhatikan, sebuah bohlam memiliki permukaan
bening, sehingga cahaya lampu bisa diteruskan ke ruangan.
3. Mengalami Pemantulan (Refleksi)
Saat melewati suatu penghalang seperti kayu, tembok, ataupun besi, cahaya
tidak akan diteruskan, tetapi dipantulkan. Berdasarkan bentuk pantulannya,
pemantulan cahaya dibagi menjadi dua, yaitu pemantulan teratur dan baur.
Baca Juga: Bagian Rangka Manusia
Pemantulan teratur terjadi jika seberkas cahaya melewati benda yang
permukaannya rata, seperti cermin. Sedangkan pemantulan baur akan terjadi
jika seberkas cahaya melewati bidang yang tidak rata, seperti kayu, batu bata,
dan lain sebagainya.
4. Mengalami Pembiasan (Refraksi)
Pernahkah kamu melihat pensil yang seolah-olah patah saat sebagian
dicelupkan di dalam air? Hal itu terjadi karena cahaya melalui dua medium
yang berbeda, yaitu dari udara ke air.
Jika seberkas cahaya melalui dua medium yang berbeda indeks biasnya, maka
kecepatan cahaya juga akan berbeda pula. Perbedaan kecepatan cahaya itulah
yang akan membuat seolah-olah pensil terlihat patah. Peristiwa ini disebut
sebagai pembiasan cahaya.
5. Mengalami Penguraian (Dispersi)
Terbentuknya pelangi tidak lepas dari sifat-sifat cahaya yang disebut dispersi.
Dispersi adalah sebuah peristiwa terurainya cahaya polikromatik (putih)
menjadi monokromatik (merah-ungu). Pelangi ini akan dihasilkan oleh adanya
peristiwa dispersi.
Cahaya matahari yang bersifat polikromatik ini dibiaskan oleh tetes air hujan
yang ada di atmosfer dengan sudut yang berbeda-beda. Akibatnya, warna
polikromatik dari cahaya matahari akan terurai menjadi monokromatik, dan
warna-warna monokromatik tersebut nantinya akan memantul di belakang
tetesan air hujan yang berbentuk speris dan membentuk pelangi.
6. Mengalami Pelenturan (Difraksi)
Difraksi merupakan pembelokan arah rambat cahaya saat dilewatkan pada
celah sempit. Cahaya yang terdifraksi ini akan membentuk daerah gelap dan
terang.
7. Memiliki Energi
Saat kamu berjemur di bawah terik Matahari dalam waktu yang cukup lama,
tentu saja kulit akan terasa panas. Panas atau kalor yang diterima oleh kulit
tersebut menunjukkan bahwa cahaya memiliki energi berupa energi kalor.
8. Mampu Merambat Tanpa Medium
Biasanya, gelombang bisa merambat jika ada medium seperti gelombang tali
yang merambat karena ada udara. Namun cahaya mampu merambat di ruang
hampa sekalipun.
Contohnya, cahaya Matahari yang sampai ke Bumi, di mana untuk sampai ke
Bumi, cahaya Matahari harus melalui ruang hampa di luar angkasa. Jika
cahaya tidak bisa merambat di ruang hampa, maka Matahari juga tidak akan
pernah bisa sampai ke Bumi.
9. Bersifat Dualisme
Cahaya bersifat dualisme, artinya cahaya bisa disebut sebagai gelombang
maupun partikel. Cahaya bisa disebut sebagai gelombang karena memiliki
panjang gelombang.
Sementara itu, seorang ilmuwan asal Amerika, Arthur Compton, menemukan
bahwa cahaya tersusun atas partikel. Hal tersebut dibuktikan dengan tumbukan
antara partikel penyusun cahaya dengan elektron.
10. Dipancarkan Dalam Bentuk Radiasi
Radiasi adalah energi yang dipancarkan dalam bentuk gelombang atau kalor.
Tidak heran, kamu akan merasa panas saat bersentuhan dengan cahaya, baik
cahaya Matahari, lampu, laser berdaya tinggi, dan lain sebagainya. Adanya
radiasi inilah yang seolah membuktikan bahwa cahaya memiliki energi dalam
bentuk panas.

Pembentukan Bayangan Pada Cermin Datar

Pada pemantulan terhadap cermin datar, ukuran benda sama dengan ukuran
bayangan dan jarak benda sama dengan jarak bayangan.
Lukisan bayangan pada cermin datar
Lukisan bayangan pada cermin datar dapat dilihat pada gambar berikut.

Untuk melukis bayangan digunakan aturan hukum pemantulan.


Sifat bayangan:
a. maya/semu/virtuil
b. tegak
c. sama besar
Panjang Cermin Minimum
Agar seluruh bayangan terlihat pada cermin datar, maka panjang cermin (ρ)
adalah setengah dari tinggi benda (ho)
dengan :
ρ = panjang cermin (m)
ho = tinggi benda (m)
Tinggi cermin yang diperlukan untuk melihat seluruh bayangan anak adalah
setengah tinggi anak tersebut.
Dua Buah Cermin Datar yang Membentuk Sudut

Jumlah bayangan yang dihasilkan kedua cermin dihitung dengan rumus:

dengan :
n = jumlah bayangan
α = sudut antara kedua cermin datar (o)
Pembentukan Bayangan Pada Cermin Cekung
Cermin cekung adalah cermin yang bidang pantulnya melengkung ke dalam.
Sendok dan mangkuk merupakan contoh benda yang permukaannya cekung.
Tampak pada mangkok dan sendok bayangan dari apel. Untuk memahami
bagaimana bayangan terbentuk, terlebih dulu harus memahami sifat, bagian-
bagian cermin dan sinar-sinar istimewa yang berlaku pada cermin tersebut.
Sifat Cermin Cekung
Bila berkas sinar sejajar sumbu utama dijatuhkan ke sebuah cermin cekung,
maka sinar pantulnya akan mengumpul (konvergen). Karena sifat inilah, maka
cermin cekung disebut juga cermin konvergen.

Sinar-sinar sejajar sumbu utama dipantulkan


melalui titik fokus.
Bagian-bagian Cermin Cekung/Konvergen

Bagian-bagian cermin cekung


   1, 2, 3, dan 4 merupakan ruang benda dan ruang bayangan
Dengan :
O = titik pusat bidang cermin
F = titik fokus
M = titik pusat kelengkungan cermin
f = jarak fokus cermin (cm)
R = jari-jari cermin (cm)
SU = sumbu utama
Sinar-sinar Istimewa pada Cermin Cekung
1. Sinar datang sejajar sumbu utama cermin akan dipantulkan melalui titik fokus
F.
2. Sinar datang melalui titik fokus F akan dipantulkan sejajar sumbu utama.
3. Sinar datang melalui titik pusat kelengkungan M akan dipantulkan kembali
melalui titik M.
Sinar-sinar Istimewa pada Cermin Cekung
Lukisan Bayangan Pada Cermin Cekung
Untuk melukis bayangan yang dihasilkan oleh cermin cekung dapat digunakan
2 di antara 3 sifat sinar-sinar istimewa.

Bayangan benda pada cermin cekung


Sifat bayangan:
1. nyata
2. terbalik
3. diperkecil
Pada cermin cekung berlaku “aturan 5”, yaitu:
1. Jika benda di ruang (1), bayangan di ruang (4)
2. Jika benda di ruang (2), bayangan di ruang (3)
3. Jika benda di ruang (3), bayangan di ruang (2)
Pembentukan Bayangan Pada Cermin Cembung
Cermin cembung adalah cermin yang bidang pantulnya melengkung keluar.
Contoh lain dari cermin cembung adalah kaca spion. Bagaimanakah proses
terbentuknya bayangan? Untuk itu kita harus memahami sifat, bagian-bagian
cermin, dan sinar-sinar istimewa yang berlaku pada cermin cembung.
Sifat Cermin Cembung
Bila berkas sinar sejajar sumbu utama dijatuhkan pada cermin cembung maka
berkas sinar akan dipantulkan menyebar (divergen) seolah-olah berasal dari
titik fokus.
Sinar dipantulkan menyebar
Oleh karena itu, cermin cembung disebut cermin divergen. Selain itu karena
nilai R negatif, maka cermin cembung disebut juga cermin negatif.
Bagian-bagian Cermin Cembung/Negatif/Divergen

Bagian-baggian cermin cembung


Pada cermin cembung, benda selalu di ruang (4) sehingga bayangan di ruang
(1).

Manusia
Mata manusia memiliki tiga lapis jaringan dengan urutan dari terluar adalah
lapisan sklera yang membentuk kornea, lapisan koroid yang membentuk iris,
dan retina. Bagian-bagian mata antara lain:
 Kornea
Kornea berfungsi untuk melindungi bagian yang sensitif yang berada
dibelakang kornea karena lapisan kornea yang paling luar memiliki sifat kuat
dan tembus cahaya. Selain itu, kornea berfungsi untuk membantu
memfokuskan bayangan pada retina.
 Iris atau Selaput Pelangi
Cahaya yang masuk melalui kornea kemudian menuju pupil. Pupil merupakan
bagian berwarna hitam yang merupakan jalan masuknya cahaya ke dalam
mata. Pupil ini dikelilingi oleh iris yang merupakan bagian berwarna pada
mata yang berada di belakang kornea. Iris berfungsi untuk mengatur jumlah
cahaya yang masuk ke dalam mata sehingga besar kecilnya iris dan pupil
tergantung pada jumlah cahaya yang masuk ke dalam mata.
 Lensa Mata
Cahaya yang masuk melalui kornea dan melewati pupil kemudian bergerak
merambat menuju ke lensa mata. Lensa mata berbentuk bikonvex seperti lensa
pada kaca pembesar. Lensa ini bersifat fleksibel meskipuntersusun dari
struktur seperti kaca atau plastik yang kaku. Lensa mata memiliki otot siliar
yang melekat padanya yang dapat mengubah bentuk lensa mata.  Otot siliar
akan berkontraksi saat melihat benda yang jauh dan akan berelaksasi jika
melihat benda yang dekat. Perubahan bentuk lensa membuat lensa dapat
menangkap bayangan dengan jelas baik pada jarak jauh maupun dekat.
 Retina
Cahaya yang masuk setelah melewati lensa akan membentuk bayangan yang
akan ditangkap oleh retina. Retina merupakan sel syaraf penerima rangsangan
sinar (fotoreseptor) yang terletak pada bagian belakang mata. Retina terdiri
dari dua macam sel fotoreseptor, yaitu  
1. Sel kerucut adalah sel yang menerima rangsang sinar yang membuat mata
dapat melihat warna.
2. Sel batang adalah sel yang mampu menerima rangsang sinar tidak bewarna.
Sel batang ini memberikan respon saat di tempat yang redup. Sel batang
mengandung rodopsin. Jika terkena sinar yang terang maka rodopsin terurai
dan rodopsin akan terbentuk kembali pada keadaan yang gelap. Waktu yang
diperlukan untuk pembentukan rodopsin disebut sebagai adaptasi gelap atau
adaptasi rodopsin.
Secara garis besar, proses melihat pada manusia adalah:
1. Cahaya masuk melalui kornea kemudia diteruskan melalui pupil.
2. Intensitas (banyak sedikitnya) cahaya yang telah diatur oleh pupil kemudian
diteruskan ke lensa mata.
3. Lensa mata mengatur cahaya supaya jatuh tepat di bintik kuning (retina)
melalui kemampuan lensa mata untuk berakomodasi.
4. Pada bintik kuning atau retina, cahaya akan diterima oleh sel kerucut dan sel
batang yang kemudian diteruskan ke otak.
5. Cahaya yang sampai ke otak akan diterjemahkan sehingga manusia dapat
mengerti apa yang manusia lihat.

Serangga
Mata serangga memiliki struktur yang khas. Mata serangga berbeda pada
manusia yang hanya memiliki satu lensa karena mata serangga tersusun atas
puluhan hingga ratusan lensa sehingga mata serangga disebut sebagai mata
majemuk. Sebagian serangga memiliki kepala yang sebagian besar atau
seluruhnya terdapat susunan lensa sehigga memungkinkan untuk serangga
tersebut untuk melihat pada jangkauan yang sangat lebar. Mata serangga juga
mampu untuk melihat gerakan yang sangat cepat sehingga serangga dapat
terhindar dari bahaya atau digunakan untuk menangkap mangsa yang memiliki
gerakan yang sangat lincah. Setiap mata serangga disebut sebagai omatidium
yang  berfungsi sebagai reseptor penglihatan yang terpisah dan serangga
memiliki banyak ommatidium. Setiap omatidium terdiri atas:
1. Lensa, permukaan depan lensa merupakan satu faset mata majemuk
2. Kerucut kristalin, yang tembus cahaya.  
3. Sel-sel penglihatan, yang peka terhadap cahaya.  
4. Sel-sel yang mengandung pigmen, yang memisahkan omatidia dari omatidia
lainnya.
Setiap omatidium akan menyumbangkan informasi penglihatan dari satu
daerah objek yang dilihat serangga yang berasal dari arah yang berbeda,
sehingga bayangan yang dilihat oleh serangga adalah gabungan dari gambar-
gambar yang dihasilkan dari setiap omatidium.
Proses penglihatan pada serangga secara singkat:
1. Cahaya masuk ke mata faset.
2. Rhabdom memfokuskan cahaya yang masuk.
3. Cahaya kemudian dipantulkan masuk dalam sel optikus yang bertugas
menerjemahkan bayangan.

 5.

Anda mungkin juga menyukai