Anda di halaman 1dari 5

TUGAS BIOLOGI UMUM

PERTUKARAN PANAS TUBUH

Dosen Pengampu : Dr. Didik Santoso, M. Sc.

DISUSUN OLEH

NAMA : WIWIN UTAMI


NIM : E1R020140
KELAS : 1E

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MATARAM
2020/2021
PERTUKARAN PANAS TUBUH

Termoregulasi adalah suatu mekanisme makhluk hidup untuk mempertahankan


suhu internal agar berada di dalam kisaran yang dapat ditolelir. Proses yang terjadi pada
hewan untuk mengatur suhu tubuhnya agar tetap konstan dinamis. Mekanisme
Termoregulasi terjadi dengan mengatur keseimbangan antara perolehan panas dengan
pelepasan panas. Termoregulasi manusia berpusat pada hypothalamus anterior terdapat
tiga komponen pengatur atau penyusun sistem pengaturan panas, yaitu termoreseptor,
hypothalamus, dan saraf eferen serta termoregulasi dapat menjaga suhu tubuhnya, pada
suhu-suhu tertentu yang konstan biasanya lebih tinggi dibandingkan lingkungan
sekitarnya.
Mekanisme pengaturan suhu tubuh merupakan penggabungan fungsi dari organ-
organ tubuh yang saling berhubungan. didalam pengaturan suhu tubuh mamalia terdapat
dua jenis sensor pengatur suhu, yautu sensor panas dan sensor dingin yang berbeda
tempat pada jaringan sekeliling (penerima di luar) dan jaringan inti (penerima di dalam)
dari tubuh.Dari kedua jenis sensor ini, isyarat yang diterima langsung dikirimkan ke
sistem saraf pusat dan kemudian dikirim ke syaraf motorik yang mengatur pengeluaran
panas dan produksi panas untuk dilanjutkan ke jantung, paru-paru dan seluruh tubuh.
Setelah itu terjadi umpan balik, dimana isyarat, diterima kembali oleh sensor panas dan
sensor dingin melalui peredaran darah.
Sebagian panas hilang melalui proses radiasi, berkeringat yang menyejukkan
badan. Melalui evaporasi berfungsi menjaga suhu tubuh agar tetap konstan. dan
modifikasi sistim sirkulasi di bagian kulit. Kontriksi pembuluh darah di bagian kulit dan
countercurrent heat exchange adalah salah satu cara untuk mengurangi kehilangan panas
tubuh. Mausia menggunakan baju merupakan salah satu perilaku unik dalam
termoregulasi.

Interaksi panas hewan dengan lingkungan menguntungkan untuk mengatur suhu


tubuh meningkatkan/menurunkan pelepasan panas dari tubuh dan memperoleh panas
melaui :

a. Konduksi
Konduksi adalah perubahan panas tubuh hewan karena kontak dengan
suatu benda. Atau perpindahan langsung gerakan termal antara molekul-molekul
permukaan tubuh, seperti ketika hewan duduk dalam kolam air dingin atau di
atas batu yang panas. Panas akan selalu dihantarkan benda bersuhu lebih tinggi
ke benda bersuhu lebih rendah yang dipengaruhi oleh:
 Luas permukaan benda yang saling bersentuhan.
 Perbedaan suhu awal antara kedua benda tersebut.
 Konduktivitas panas (tingkat kemudahan untuk mengalirkan panas yang
dimiliki suatu benda) dari kedua benda.
 Konduktivitasnya rendah.
 Penahan panas yang baik ialah rambut dan bulu.
 Hanya akan melepaskan sejumlah kecil panas dari tubuhnya ke benda
lain yang bersentuhan dengannya.
b. Konveksi
Perpindahan panas antara dua benda yang terjadi melalui zat alir (fluida)
yang bergerak. Atau konveksi adalah transfer panas akibat adanya gerakan udara
atau cairan melalui permukaan tubuh, seperti ketika tiupan angin turut
menghilangkan panas dari permukaan tubuh hewan yang berkulit kering.
Konveksi juga memberi kontribusi dalam kenyamanan dan kesejukan yang
diberikan oleh kipas angin kepada manusia selama hari-hari panas, tetapi
sebagian besar dari pengaruh ini disebabkan oleh pendinginan melalui evaporasi.
Sebaliknya, faktor wind-chill (tiupan angin) memperburuk kekejaman suhu
musim dingin yang sangat dingin. Proses Konveksi:
 Berlangsung sampai suhu tubuh kembali ke suhu normal
 Perpindahan panas bisa dipercepat, apabila kecepatan aliran fluida di
sekeliling tubuh ditingkatkan
 Terjadi dari lingkungan ke tubuh hewan, misalnya pada saat udara panas
bertiup di dekat hewan, lama-kelamaan tubuh hewan akan menjadi lebih
panas juga
c. Radiasi
Radiasi adalah emisi dari energi electromagnet yang dihasilkan oleh
semua benda nol, termasuk tubuh hewan dan matahari. Radiasi dapat
memindahkan panas di antara benda-benda yang tidak melakukan kontak
langsung, seperti ketika hewan menyerap panas radiasi dari matahri.Sebagai
contoh, radiasi sinar matahari. Frekuensi dan Intensitas Radiasi:
 Tergantung pada suhu benda yang mengeluarkan radiasi. Semakin tinggi
suhu benda yang mengeluarkan radiasi, semakin tinggi pula intensitas
radiasinya
 tubuh hewan (kulit, rambut, dan bulu) menyerap panas radiasi dengan
baik
 berjemur pada hewan (khususnya poikiloterm) untuk menaikkan atau
memperoleh panas tubuh
d. Evaporasi
Proses perubahan benda dari fase cair ke fase gas. misalnya pada
mekanisme ekskresi kelenjar keringat.atau Evaporasi proses kehilangan panas
dari permukaan cairan yang ditranformasikan dalam bentuk gas. Evaporasi air
dari permukaan cairan yang kehilangan beberapa molekulnya yang berubah
menjadi gas. Evaporasi air dari seekor hewan memberi efek pendinginan yang
signifikan pada permukaan hewan itu.
Evaporasi:
 Cara penting untuk melepaskan panas tubuh
 Hewan yang tidak memiliki kelenjar keringat, jika tubuhnya panas,
penguapan melalui saluran pernafasan dengan cara terengah-engah (pada
anjing diikuti dengan menjulurkan lidahnya)
 Jika suhu tubuh meningkat, keringat akan membasahi kulit, selanjutnya
keringat akan menyerap kelebihan panas dari tubuh dan mengubahnya
menjadi uap, setelah keringat mengering, suhu tubuh pun turun.

Suhu tubuh hewan, endoterm dan ektoterrn tergantung pada jumlah


panas(kalori) per unit masa jaringan. Jaringan terdiri terutama atas air, sehingga
kapasitas panas jaringan antara 0o–40o C kira-kira 1,0 kalori per oC per gram.
Berarti makin luas hewan makin besar panas tubuh menentukan suhu hewan.
Kecepatan perubahan panas tubuh tergantung pada:
1. Kecepatan produksi panas melalui aktivitas metabolic
2. Kecepatan penambahan panas
3. Kecepatan kehilangan panas kelingkungan

Jadi panas tubuh dan selanjutnya suhu tubuh seekor hewan dapat
diregulasi dengan mengubah kecepatan produksi panas dan perpindahan panas
(transfer panas).
DAFTAR PUSTAKA

Bima, 2006. Pengaturan Suhu Tubuh. http://bima.ipb .ac.id/~tpb/ materi/bio100/ Materi/


suhu_ tubuh .html.
Soewolo, 2000. Pengantar Fisiologi Hewan. Jakarta : Proyek Pengembangan Guru
Sekolah Menengah IRBD Loan No. 3979. Direktorat Jenderal Pendidikan
Tinggi Departemen Pendidikan Nasional.
Kukus,Yondry, Wenny Supit dan Fransiska Lintong. 2009. Suhu tubuh:Homeostasi dan
efek kinerja padatubuh manusia. (online: ejournal. unsrat.ac .id/index
.php/biomedik/ article/view/ 824.

Anda mungkin juga menyukai