Anda di halaman 1dari 4

NAMA : Maya Intan Divani

NPM : 230207020
KELAS : TPPL 1 A

PARAF DOSEN

Ayu Pramita, S.T., M.M., M.Eng

RESUME MATERI
HUKUM KEKEKALAN MASSA & ENERGI

HUKUM KEKEKALAN ENERGI


Energi mekanik total (EM) merupakan jumlah energi kinetik dan energi potensial.Dan
dapat dinyatakan dalam persamaan:

EM = Ek + Ep

Hukum kekekalan energi mekanik untuk gaya-gaya konservatif menyatakan bahwa: “jika
hanya gaya-gaya konservatif yang bekerja, energi mekanik total dari sebuah sistem tidak
bertambah maupun berkurang dalam proses apapun. Energi tersebut tetap konstan
kekal”(Douglas C. Giancoli, 2001:188). Dapat dinyatakan dalam persamaan:

EM1 = EM2 = konstan

Dalam kehidupan sehari-hari, kita biasa melihat suatu benda yang jatuh. Misalnya
saja kita jatuhkan benda dari tangan kita, benda tersebut akan jatuh dengan ketinggian h di
bawah pengaruh gravitasi. Ketika dijatuhkan, benda tersebut yang mulanya dalam keadaan
diam, pada awalnya hanya mempunyai energi potensial. Sewaktu jatuh, energi potensialnya
berkurang tetapi energi kinetiknya bertambah untuk mengimbangi, sehingga jumlah
keduanya tetap konstan.

Selain energi kinetik dan energi potensial, masih banyak bentu-bentuk energi yang
terdapat dalam suatu benda. Misalnya dalam makanan terdapat energi kimia, dalam bahan
bakar terdapat energi panas, dan masih ada energi listrik yang kita manfaatkan sekarang
dalam kehidupan kita. Tetapi dengan munculnya teori atom, bentuk-bentuk energi yang lain
ini dianggap sebagai energi kinetik dan energi potensial pada tingkat atom atau molekul.
Sebagai contoh, menurut teori atom, energi panas diinterpretasikan sebagai energi kinetik
dari molekul-molekul yang bergerak cepat jika sebuah benda dipanaskan. Sedangkan energi
yang tersimpan pada makanan dan bahan bakar seperti bensin dapat dianggap sebagai energi
potensial yang tersimpan berdasarkan posisi relatif atom-atom di dalam molekul yang
disebabkan oleh gaya listrik antar atom.

Dari beberapa contoh di atas, perpindahan energi diiringi dengan adanya usaha.
Contoh tersebut memberikan pengertian yang lebih jauh mengenai hubungan antara usaha
dan energi: kerja dilakukan ketika energi dipindahkan dari satu benda ke benda yang lain
(Douglas C. Giancoli, 2001: 197).

Salah satu hasil fisika yang hebat adalah bilamana energi dipindahkan atau diubah,
ternyata tidak ada energi yang didapat atau hilang pada proses tersebut. Ini merupakan
Hukum Kekekalan Energi, salah satu prinsip yang paling penting dalam fisika, bisa
dinyatakan sebagai :

Energi total tidak berkurang dan juga tidak bertambah pada proses apapun. Energi
dapat diubah dari satu bentuk ke bentuk lainnya, dan dipindahkan dari satu benda ke
benda yan lain, tetapi jumlah totalnya tetap konstan (Douglas C. Giancoli, 2001: 198).

HUKUM KEKEKALAN MASSA


Hukum kekekalan massa atau dikenal juga sebagai hukum Lomonosov-Lavoisier
adalah suatu hukum yang menyatakan massa dari suatu sistem tertutup akan konstan
meskipun terjadi berbagai macam proses di dalam sistem tersebut (dalam sistem tertutup
Massa zat sebelum dan sesudah reaksi adalah sama (tetap/konstan). Pernyataan yang umum
digunakan untuk menyatakan hukum kekekalan massa adalah massa dapat berubah bentuk
tetapi tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan. Untuk suatu proses kimiawi di dalam suatu
sistem tertutup, massa dari reaktan harus sama dengan massa produk.

Hukum kekekalan massa diformulasikan oleh Antonie Lavoisier pada tahun 1789.
Oleh karena hasilnya ini, ia sering disebut sebagai bapak kimia modern. Hukum ini
ditemukan saat Lavoisier saat membakar merkuri cair putih dengan oksigen hingga berubah
menjadi merkuri oksida berwarna merah. Kemudian, Lavoisier juga memanaskan merkuri
oksida merah itu sampai kembali terbentuk merkuri cari putih dan oksigen. Dalam penelitian
itu Lavoisier lantas menemukan bahwa ada peran dari gas oksigen dalam reaksi pembakaran.
Massa oksigen pada saat proses pembakaran ternyata sama dengan massa oksigen yang
terbentuk setelah merkuri oksida dipanaskan Sebelumnya, Mikhail Lomonosov (1748) juga
telah mengajukan ide yang serupa dan telah membuktikannya dalam eksperimen.
Sebelumnya, kekekalan massa sulit dimengerti karena adanya gaya buoyan atmosfer bumi.
Setelah gaya ini dapat dimengerti, hukum kekekalan massa menjadi kunci penting dalam
merubah alkemi menjadi kimia modern. Ketika ilmuwan memahami bahwa senyawa tidak
pernah hilang ketika diukur, mereka mulai melakukan studi kuantitatif transformasi senyawa.
Studi ini membawa kepada ide bahwa semua proses dan transformasi kimia berlangsung
dalam jumlah massa tiap elemen tetap.

Bunyi dari Hukum Lavoisier :


Massa total zat sebelum reaksi sama dengan massa total setelah zat reaksi

Hal tersebut lantas disebut sebagai hukum kekekalan massa karena di dalam reaksi kimia
tidak mengubah massa.

Massa bersifat kekal. Massa tidak dapat diciptakan dan juga tidak dapat dihancurkan.
Ciri yang ekstensif juga berlaku untuk massa. Jumlah massa yang berada dalam sistim pada
saat t1 adalah Mt1, sedangkan jumlahnya pada saat t 2 adalah M2.

Selama kurun waktu dari t₁ ke t₂ ini, sejumlah massa dapat masuk atau keluar melalui
batas sistim. Namun, massa tidak dapat diproduksi atau dihancurkan sehingga Mp, t 1-t2 = 0

Dengan demikian, hukum kekekalan massa selama kurun waktu antara t, dan t₂ menjadi

Mt1-t2 = Mn,t1-t2 + 0 atau dapat ditulis juga Mt1 – Mt2 = Mm,t1-t2 - Mk,t1-t2

Keterangan :

Mt1 : jumlah massa di dalam sistem pada saat t 1

Mt2 : jumlah massa di dalam sistem pada saat t 2

Mm,t1-t2 : jumlah massa yang masuk kedalam sistem selama kurun waktu t1-t2

Mk,t1-t2 : jumlah massa yang keluar dari sistem selama kurun waktu t1-t2

Persamaan yang menyatakan laju perubahan massa didalam sistem dapat dituliskan
sesuai dengan persamaan laju perubahan ciri ekstensif. Bentuknya menjadi :

mt = mn,t + 0

mt = mm,t – mk,t

keterangan :

mt : laju pertambahan massa yang ada didalam sistem pada saat t

mn,t : laju netto aliran massa yang masuk kedalam sistem pada saat t

mm,t : laju aliran massa yang masuk kedalam sistem pada saat t

mk,t : laju aliran massa yang keluar dari sistem pada saat t

Hukum kekekalan massa digunakan secara luas dalam bidang-bidang seperti kimia,
teknik kimia, mekanika, dan dinamika fluida. Berdasarkan ilmu relativitas spesial, kekekalan
massa adalah pernyataan dari kekekalan energi. Massa partikel yang tetap dalam suatu sistem
ekuivalen dengan energi momentum pusatnya. Pada beberapa peristiwa radiasi, dikatakan
bahwa terlihat adanya perubahan massa menjadi energi. Hal ini terjadi ketika suatu benda
berubah menjadi energi kinetik/energi potensial dan sebaliknya. Karena massa dan energi
berhubungan, dalam suatu sistem yang mendapat/mengeluarkan energi, massa dalam jumlah
yang sangat sedikit akan tercipta/hilang dari sistem. Namun demikian, dalam hampir seluruh
peristiwa yang melibatkan perubahan energi, hukum kekekalan massa dapat digunakan
karena massa yang berubah sangatlah sedikit.

DAFTAR RUJUKAN

Arumbifa, F. Y., Apriani D. P., Nabila, P.A., & Nuriana, R. D. (2023). Teori Perkembangan
Mental Piaget dalam Penerapannya di Hukum Kekekalan Massa. PRISMA, Prosiding
Seminar Nasional Matematika
(https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/prisma/article/view/66925/23904 , diakses 8
November 2023)

Fai. (2022, 7 Desember). Hukum Kekekalan Massa.


(https://umsu.ac.id/hukum-kekekalan-massa/ , diakses 10 November 2023)

Nurlina, Riskawati. (2017). Fisika Dasar. Makassar: LPP Unismuh Makassar.

Anda mungkin juga menyukai