Anda di halaman 1dari 42

BAHAN RINGKASAN THERMODINAMIKA

HUKUM KEKEKALAN ENERGI


Bunyi Hukum Kekekalan Energi
“Hukum kekekalan energi menyatakan bahwa energi tidak dapat diciptakan dan dimusnahkan,
tetapi hanya dapat berubah dari satu bentuk ke bentuk energi lain”.

Pengertian Hukum Kekekalan Energi


Hukum kekekalan energi menyatakan bahwa jumlah energi dari sebuah sistem tertutup itu
tidak berubah ia akan tetap sama. Energi tersebut tidak dapat diciptakan maupun dimusnahkan
oleh manusia ; namun ia dapat berubah dari satu bentuk energi ke bentuk energi lain.

Penemu dari Hukum Kekekalan Energi adalah James Prescott Joule, yaitu seorang ilmuan dari
Inggris yang lahir pada tanggal 24 Desember 1818 dan meninggal pada tanggal 11 Oktober
1889. Ketika itu Hukum Kekekalan Energi merupakan hukum pertama dalam termodinamika.

Manfaat dan Fungsi Kekekalan Energi


Dalam kehidupan kita sehari-hari terdapat banyak jenis energi. Selain energi potensial dan energi
kinetik pada benda-benda biasa (skala makroskopis), terdapat juga bentuk energi lain seperti
energi listrik, energi panas, energi kimia, energi nuklir. Bentuk energi lain tersebut (energi listrik,
energi kimia, dkk) merupakan energi kinetik atau energi potensial pada skala mikroskopis

Proses perubahan bentuk energi sebenarnya disebabkan oleh adanya perubahan energi antara
energi potensial dan energi kinetik pada tingkat atom.

Bentuk-Bentuk Energi
Berdasarkan hukum ini, terdapat 3 bentuk energi yaitu:

1. Energi Kinetik
Energi Kinetik adalah energi yang dimiliki sebuah benda karena pergerakannya. Kata “kinetik”
itu sendiri berasal dari bahasa Yunani, yaitu “kinesis” yang artinya gerak. Secara umum terdapat
dua jenis energi kinetik, yaitu :

 Energi Kinetik Translasi, yaitu energi yang dimiliki oleh benda yang mengalami gerak
lurus (lintasannya berupa garis lurus).
 Energi Kinetik Rotasi, yaitu energi yang dimiliki oleh benda yang berotasi (lintasannya
berupa lingkaran).

Ek = mv2
Keterangan:

Ek = Energi Kinetik

m = Massa Benda (kg)

v = Kecepatan Benda (m/s)

2. Energi Potensial
Energi Potensial adalah energi yang dimiliki benda karena posisi (ketinggian) benda tersebut.

Ep = m.g.h
Keterangan:

Ep= Energi Potensial

m = Massa Benda (kg)

g = Gravitasi (m/s)

h =Ketinggian (m)

3. Energi Mekanik
Energi mekanik adalah energi yang berhubungan dengan gerak dan posisi dari sebuah benda.
Oleh karena itu energi mekanik merupakan energi yang didapatkan dari penjumlahan energi
kinetik dan energi potensial dalam melakukan suatu usaha.

Em = Ek  + Ep

Keterangan:

Em = Energi Mekanik

Ek  = Energi Kinetik

Ep  = Energi Potensial

Rumus Hukum Kekekalan Energi


Hukum kekekalan energi mekanik menyatakan bahwa besar energi mekanik pada benda yang
bergerak selalu tetap. Secara matematis dirumuskan sebagai berikut:
Em1 = Em2

Ek1 + Ep1 = Ek2 + Ep2

Keterangan:

Em1, Em2 : energi mekanik awal dan energi mekanik akhir (J).

Ek1, Ek2 : energi kinetik awal dan energi kinetik akhir (J).

Ep1, Ep2 : energi potensial awal dan energi potensial akhir (J).

Contoh Penerapan Hukum Kekekalan Energi


Pembangkit Listrik tenaga Hidro
Pada bendungan (dam) pembangkit listrik tenaga hidro, air dibendung hingga mencapai
ketinggian (h) yang tinggi sehingga air di waduk memiliki energi potensial yang tinggi. Air
masuk dari pintu air melewati jalur air hingga ke turbin dan memutar turbin. Energi potensial air
kemudian berubah menjadi energi kinetik pada turbin sehingga turbin berputar. Karena turbin
berputar, maka generator pun ikut berputar. Energi kinetik pada turbin kemudian berubah
menjadi energi listrik pada generator. Listrik dari generator kemudian dialirkan melalui kabel
tegangan tinggi jarak jauh. Energi listrik inilah yang kita nikmati sehari-hari.

Gambar Penerapan hukum kekekalan energi pada pembangkit listrik


HUKUM THERMODINAMIKA KE-0
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar belakang
            Thermodinamika memainkan peran penting dalam analisis system dan piranti yang ada di
dalam nya terjadi formasi perpindahan energy.. Implikasi termodinamika bercakupan jauh, dan
penerapanya membentang ke seluruh kegiatan manusia. Bersamaan  dengan sejarah tekhnologi
kita, perkembangan sains telah memperkaya kemammpuan kta untuk memanfaatkan energy dan
menggunakan energy tersebut untuk kebutuhan masyarakat. Kebanyakan kegiatan kita
melibatkan prpindahan enegi dan pebahan energy.
            Thermodinamika merupakan ilmu tentang energy, yang secara sepesific membahas
tentang hubngan energy panas dengan kerja. Seperti telah di ketahui baha energy di dalam alam
dapat terwujud dalam berbagai bentuk, selain energy dan kerja, yaitu energy kimia, energy
listrik, energy nuklir, energy gelombang elektromagnetik,  energy gaya magnetic dan lain-lain.
Energy dapat berubah dari suatu bentuk energy ke dalam bentuk yang lain tanpa ada
pengurangan atau penambahan,prinsip ini di sebut sebagai prinsip konservasi atau kekekalan
energy.
B.Rumusan masalah
1.      Bagaimana sejarah kemunculan hokum ke – 0?
2.      Apa yang di maksud dengan hokum ke – 0?
3.      Bagaimana aplikasi hokum ke 0 dalam kehidupan sehari-hari?
4.      Sebutkan contoh tehnologi yang menggunakan prinsip hokum ke 0

BAB II
Pembahasan
A.    Sejarah Perkembangan Hukum ke-0 Termodinamika
            Pada dasarnya, termodinamika adalah ilmu yang mempelajari tentang panas sebagai
energy yang mengalir. Oleh karena itu, sejarah berkembangnya ilmu termodinamika berawal
sejak manusia mulai “memikirkan” tentang panas. Orang yang pertama kali melakukannya
adalah Aristoteles (350 SM). Dia mengatakan bahwa panas adalah bagian dari materi atau materi
tersusun dari panas.
            Penalaran yang dilakukan oleh Aristoteles diteruskan oleh Galileo Galilei (1593) yang
menganggap bahwa panas adalah sesuatu yang dapat diukur dengan penemuannya berupa
thermometer air. Beberapa abad setelahnya Sir Humphrey Davy dan Count Rumford (1799)
menegaskan bahwa panas adalah sesuatu yang mengalir. Kesimpulan ini mendukung prinsip
kerja thermometer, tapi membantah pernyataan Aristoteles. Seharusnya Hukum ke-0
Termodinamika dirumuskan saat itu, tapi karena termodinamika belum berkembang sebagai
ilmu, maka belum terpikirkan oleh para ilmuwan.
Penalaran Aristoteles yang diteruskan oleh Galileo Galilei
Pada awalnya  hokum termodinamika di bangun hanya ada tiga. Pada awal abad 18 para ilmuan
menyadari bahwa ada hokum lain yang di perlukan yang menjadi dasar dari semuanya.kalau
dilihat dari urutanya. Hukum ini mestinya di tempatkan di urutan ke empat setelah tiga hokum
yang sebelum nya namun karna properti suhu adalah awal dari cerita kalor, sepertinya tdak
mungkin sebagai hukum terakhir dan jika di tempatkan pertama akan mengubah semua susunan
literatur yang sudah di pahami stiap ilmuan. Sebagai alternative, salah satu ilmuan Ralph
H,fowler dating dengan alternative ketiga yang memecahkan dilemma ‘HUKUM KENOL’.

Menurut dafit Mc Kee seorang pofesor fisika di missori southem state university, hokum ke nol
termodinamika memberi tahu kita bahwa tidak peduli berapa banyak energy yang di miliki dua
system, mengetahui berapa banyak energy yang mereka miliki tidak akan memberikanprediksi
kemana arah kalor akan mengalir  jika saya menempatkan mereka bersebelahan dengan yang
lain   .
Hukum ke nol mengatakan bahwa jumlah ini yang merupakan suhu mendefinisikan arah aliran
kalor dan tidak tergantung langsung terhadap energy yang terlibat.
Ia melanjutkan ‘suhu dua system adalah satu-satunya hal yang perlu anda ketahui agar dapat
menetukan arah kemana kalor akan mengalir di antara mereka.

B.     Pengertian hokum ke NOL


            Energi termal atau kalor(AQ) adalah energy yang mengalir dari benda yang satu ke benda
yang lain karna perpindahan suhu. kalor selalu berpindah dari benda yang bersuhu panas ke yang
dingin, agar kedua benda yang saling bersentuhan tersebut berada dalam satu keadaan termal
yang seimbang(yakni tidak ada perpindahan kalor antara kedua benda), suhu kedua benda harus
lah sama. Jika benda pertama dan kedua berada dalam keadaan setimbang termal dengan benda
ketiga, maka kedua benda pertama berada dalam keadaan setimbang termal inilah yang di sebut
hokum ke NOL-zeroth law-termodinamika.
Hukum ke nol termodinamika berhubungan dengan kesetimbangan termal antara benda benda
yang saling bersentuhan. Untuk memahami konsep keseimbangan termal secara lebih mendalam,
mari kita tinjau 3 benda (sebut saja benda A, benda B dan benda C). Benda C bisa dianggap
sebagai termometer. Misalnya benda A dan benda B tidak saling bersentuhan, tetapi benda A dan
benda B bersentuhan dengan benda C. Karena bersentuhan, maka setelah beberapa saat benda A
dan benda C berada dalam keseimbangan termal. Demikian juga benda B dan benda C berada
dalam keseimbangan termal. benda A dan benda B juga berada dalam keseimbangan termal,
sekalipun keduanya tidak bersentuhan. Benda A dan benda C berada dalam keseimbangan
termal, berarti suhu benda A = suhu benda C. Benda B dan benda C juga berada dalam
keseimbangan termal (suhu benda B = suhu benda C). Karena A = C dan B = C, maka A = B.
Berdasarkan hasil percobaan, ternyata benda A dan benda B juga berada dalam keseimbangan
termal. Dalam hal ini, suhu benda A = suhu benda B. Jadi walaupun benda A dan benda B tidak
bersentuhan, tapi karena keduanya bersentuhan dengan benda C, maka benda A dan benda B
juga berada dalam keseimbangan termal. Hukum ke nol berbunyi “Jika dua benda berada
dalam keseimbangan termal dengan benda ketiga, maka ketiga benda tersebut berada
dalam keseimbangan termal satu sama lain.” 
Dalam kehidupan sehari hari hukum ke nol ini banyakan ditemukan atau di gunakan. Seperti
pada saat kita memasukkan es batu kedalam air hangat, yang terjadi yaitu es batu akan mencair
(suhu es meningkat) dan suhu air hangat menjadi turun, kemudian lama kelamaan es nya mencair
semua dan tinggalah air dingin. Air dingin ini menunjukkan campuran antara es batu dan air
hangat yang bersuhu sama atau kata lainnya sudah masuk dalam keadaan kesetimbangan
termal.contoh lainnya yaitu pada saat kita memasak air didalam panci, benda pertama panci dan
benda kedua air. Panci dibakar dengan api sehingga temperaturnya berubah. Air yang
bersentuhan dengan panci juga temperaturnya naik dan akhirnya air mendidih. 
Aplikasi lainnya yaitu pengukuran termperatur. Pengukuran temperatur ini berdasarkan
prinsip hukum termodinamika ke nol. Jika kita ingin mengetahui apakah dua benda
memiliki temperatur yang sama, maka kedua benda tersebut tidak perlu disentuhkan dan
diamati perubahan sifatnya. Yang perlu dilakukan adalah mengamati apakah kedua
benda tersebut mengalami kesetimbangan termal dengan benda ketiga. Benda ketiga
tersebut adalah termometer. Biasanya yang digunakan dalam termometer adalah benda
yang mempunyai sifat termometrik yaitu benda apapun yang memiliki sedikitnya satu sifat
yang berubah terhadap perubahan temperatur. Termometer yang sering kita jumpai
adalah termometer kaca. Termometer kaca terdiri dari pipa kaca kapiler yang
berhubungan dengan bola kaca yang berisi cairan air raksa atau alkohol. Ruang di atas
cairan berisi uap cairan atau gas inert. Saat temperatur meningkat, volume cairan
bertambah sehinggan panjang cairan dalam pipa kapiler bertambah. Panjang cairan
dalam pipa kapiler bergantung pada temperatur cairan. Jenis termometer lainnya yaitu
termometer volume gas tetap yang memiliki ketelitian dan keakuratan yang sangat tinggi,
sehingga digunakan sebagai instrumen standart untuk pengkalibrasian termometer lainnya.
Termometer ini menggunakan gas sebagai senyawa termometrik (umumnya hidrogen dan
helium), dengan memanfaatkan sifat termometrik berupa tekanan yang dihasilkan gas. Tekanan
yang dihasilkan diukur menggunakan manometer air raksa tabung terbuka. Ketika temperatur
meningkat, gas memuai sehingga mendorong air raksa dalam tabung terbuka ke atas. Volume
gas dipertahankan tetap dengan menaikkan dan menurunkan reservoir. Deteksi temperatur
lainnya yang luas digunakan adalah termokopel. Termokopel bekerja berdasarkan prinsip apabila
ada dua buah metal dari jenis yang berbeda dilekatkan, maka dalam rangkaian tersebut akan
dihasilkan gaya gerak listrik yang besarnya bergantung terhadap temperatur. Dari semua contoh
termometer yang telah disebutkan, pada dasarnya prinsipnya sama yaitu ketika
termometer menyetuh benda dengan suhu tertentu maka akan terjadi kesetimbangan
termal yang ditunjukkan oleh termometer berupa pemuaian pada termomter kaca,
perubahan tekanan pada termometer gas tetap, dan gaya gerak listrik pada termokopel.
            Hukum ke -0 inilah yang merupakan dasar pembuatan thermometer. Pada thermometer,
prinsip bahwa temperature tubuh kita  yang di kontakkan dengan kaca thermometer, dan kaca
thermometer yang melakukan kontak internal dengan merkuri/alcohol di anggap bertemperatur
samakarna berada dalam pertimbangan termal.
C.    Aplikasi hukum ke-0 termodinamika dalam kehidupan sehari-hari

Hukum ke nol termodinamika berhubungan dengan kesetimbangan termal antara benda benda
yang saling bersentuhan. Untuk memahami konsep keseimbangan termal secara lebih mendalam,
mari kita tinjau 3 benda (sebut saja benda A, benda B dan benda C). Benda C bisa dianggap
sebagai termometer. Misalnya benda A dan benda B tidak saling bersentuhan, tetapi benda A dan
benda B bersentuhan dengan benda C. Karena bersentuhan, maka setelah beberapa saat benda A
dan benda C berada dalam keseimbangan termal. Demikian juga benda B dan benda C berada
dalam keseimbangan termal. benda A dan benda B juga berada dalam keseimbangan termal,
sekalipun keduanya tidak bersentuhan. Benda A dan benda C berada dalam keseimbangan
termal, berarti suhu benda A = suhu benda C. Benda B dan benda C juga berada dalam
keseimbangan termal (suhu benda B = suhu benda C). Karena A = C dan B = C, maka A = B.
Berdasarkan hasil percobaan, ternyata benda A dan benda B juga berada dalam keseimbangan
termal. Dalam hal ini, suhu benda A = suhu benda B. Jadi walaupun benda A dan benda B tidak
bersentuhan, tapi karena keduanya bersentuhan dengan benda C, maka benda A dan benda B
juga berada dalam keseimbangan termal. Hukum ke nol berbunyi “Jika dua benda berada dalam
keseimbangan termal dengan benda ketiga, maka ketiga benda tersebut berada dalam
keseimbangan termal satu sama lain.” 

Dalam kehidupan sehari hari hukum ke nol ini banyakan ditemukan atau di gunakan. Seperti
pada saat kita memasukkan es batu kedalam air hangat, yang terjadi yaitu es batu akan mencair
(suhu es meningkat) dan suhu air hangat menjadi turun, kemudian lama kelamaan es nya mencair
semua dan tinggalah air dingin. Air dingin ini menunjukkan campuran antara es batu dan air
hangat yang bersuhu sama atau kata lainnya sudah masuk dalam keadaan kesetimbangan
termal.contoh lainnya yaitu pada saat kita memasak air didalam panci, benda pertama panci dan
benda kedua air. Panci dibakar dengan api sehingga temperaturnya berubah. Air yang
bersentuhan dengan panci juga temperaturnya naik dan akhirnya air mendidih. 

Aplikasi lainnya yaitu pengukuran termperatur. Pengukuran temperatur ini berdasarkan prinsip
hukum termodinamika ke nol. Jika kita ingin mengetahui apakah dua benda memiliki temperatur
yang sama, maka kedua benda tersebut tidak perlu disentuhakan dan diamati perubahan sifatnya.
Yang perlu dilakukana adalah mengamati apakah kedua benda tersebut mengalami
kesetimbangan termal dengan benda ketiga. Benda ketiga tersebut adalah termometer. Biasanya
yang digunakan dalam termometer adalah benda yang mempunyai sifat termometrik yaitu benda
apapun yang memiliki sedikitnya satu sifat yang berubah terhadap perubahan temperatur.
Termometer yang sering kita jumpai adalah termometer kaca. Termometer kaca terdiri dari pipa
kaca kapiler yang berhubungan dengan bola kaca yang berisi cairan air raksa atau alkohol.
Ruang di atas cairan berisi uap cairan atau gas inert. Saat temperatur meningkat, volume cairan
bertambah sehinggan panjang cairan dalam pipa kapiler bertambah. Panjang cairan dalam pipa
kapiler bergantung pada temperatur cairan. Jenis termometer lainnya yaitu termometer volume
gas tetap yang memiliki ketelitian dan keakuratan yang sangat tinggi, sehingga digunakan
sebagai instrumen standart untuk pengkalibrasian termometer lainnya. Termometer ini
menggunakan gas sebagai senyawa termometrik (umumnya hidrogen dan helium), dengan
memanfaatkan sifat termometrik berupa tekanan yang dihasilkan gas. Tekanan yang dihasilkan
diukur menggunakan manometer air raksa tabung terbuka. Ketika temperatur meningkat, gas
memuai sehingga mendorong air raksa dalam tabung terbuka ke atas. Volume gas dipertahankan
tetap dengan menaikkan dan menurunkan reservoir. Deteksi temperatur lainnya yang luas
digunakan adalah termokopel. Termokopel bekerja berdasarkan prinsip apabila ada dua buah
metal dari jenis yang berbeda dilekatkan, maka dalam rangkaian tersebut akan dihasilkan gaya
gerak listrik yang besarnya bergantung terhadap temperatur. Dari semua contoh termometer yang
telah disebutkan, pada dasarnya prinsipnya sama yaitu ketika termometer menyetuh benda
dengan suhu tertentu maka akan terjadi kesetimbangan termal yang ditunjukkan oleh termometer
berupa pemuaian pada termomter kaca, perubahan tekanan pada termometer gas tetap, dan gaya
gerak listrik pada termokopel.

D.    Tekhnologi yang menggunakan prinsip hukum ke nol termodinamika

Teknologi yang terkait dengan konsep Hukum ke-0 Termodinamika yaitu :


Penerapan termodinamika secara teknik (dalam perencanaan) yaitu :
- Refrigerasi dan Pengkondisian Udara
- Pembangkit Daya Listrik
- Motor Bakar 
- Sistem pemanasan surya
- Pesawat Terbang
- Dan sebagainya

·         Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Uap :


Energi kimia  atau  energi nuklir  dikonversikan  menjadi  energi  termal  dalam ketel uap  atau 
reaktor nuklir.  Energi ini  dilepaskan  ke air, yang  berubah  menjadi  uap.  Energi uap ini 
digunakan  untuk  menggerakkan turbin uap,  dan energi mekanis yang dihasilkan  digunakan
untuk meng- gerakkan generator untuk menghasilkan daya listrik.

·         Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Air :


Energi  potensial  air  dikonversikan  menjadi  energi  mekanis  melalui penggunaan turbin air.
Energi mekanis ini kemudian dikonversikan lagi Menjadi energi listrik oleh generator listrik
yang disambungkan pada poros turbinnya.
·         Motor pembakaran dalam 
Energi kimiawi bahan bakar dikonversikan menjadi kerja mekanis. Campuran udarabahanbakar
dimampatkan dan pembakaran  dilakukan oleh busi. Ekspansi gas hasil pembakaran mendorong
piston, yang menghasilkan putaran pada poros engkol.

BAB III
Penutup
A.    Kesimpulan
            Pada awalnya  hukum termodinamika dibangun hanya ada tiga. Pada awal abad 18 para
ilmuan menyadari bahwa ada hukum lain yang diperlukan yang menjadi dasar dari semuanya
jika dilihat dari urutanya. Hukum inilah yang sekarang dikenal menjadi hukum thermodinamika
ke-0. Adapun bunyi hukum tersebut “Jika dua benda berada dalam keseimbangan termal dengan
benda ketiga, maka ketiga benda tersebut berada dalam keseimbangan termal satu sama lain.” 
            Contoh-contoh yang dapat kita temui dalam kehidupan sehari-hari adalah semua hal yang
berhubungan dengan kalor, dalam tekhnologi juga banyak mengadopsi prinsip ini seperti; system
pembangkit listrik, motor bakar, pesawat dan lain sebagainya.

B.     Saran
            Kami sangat menyadari bahwasan nya makalah ini sangat jauh dari kata
sempurna,karnanya saran dan masukan sangat kami harapkan dan juga semoga makalah ini dapat
menambah pengetahuan baik pembuat maupun pembaca.

DAFTAR PUSTAKA

Frederick j.Bueche,ph.D.1996.Teori dan soal-soal fisika.jakarta:Erlangga


 Muhammad ishaq.fisika dasar edisi 2.jakarta:Graha ilmu
Giancoli, Douglas C.. 2001. Fisika Jilid I (terjemahan). Jakarta: Penerbit Erlangga
http://susimelindah21.blogspot.com
Ahmad ubaidillah abbas16 November 2018 05.37
Termodinamika

Pengertian Termodinamika
Termodinamika (berasal dari kata thermos (panas) dan dynamic (gerak atau perubahan))
adalah salah satu cabang dari ilmu fisika yang mempelajari panas dan temperatur, serta
hubungan keduanya pada energi dan gerak. Inti dari pembahasan termodinamika adalah
bagaimana energi dalam bentuk panas dapat mengalir dari satu benda ke benda lain,
proses dari aliran energi tersebut, dan akibat yang dihasikan oleh perpindahan energi
tersebut.
Lihat juga materi StudioBelajar.com lainnya:
Fluida Dinamis
Elastisitas dan Hukum Hooke
Seluruh fenomena fisika tersebut dapat dijelaskan dengan hukum-hukum dan persamaan-
persamaan. Patut diingat bahwa pada bab ini variabel-variabel terpenting yang
mempengaruhi termodinamika adalah suhu, kalor, energi, tekanan, dan volume.
Mau Belajar Bareng di Group WhatsApp?
Yuk Gabung Sekarang. Klik!

Hukum Termodinamika
Pada termodinamika, terdapat 4 hukum yang berlaku secara universal.

Hukum Termodinamika 0
Hukum termodinamika 0 menjelaskan kesetimbangan termal berlaku universal, dengan
kata lain apapun zat atau materi benda akan memiliki kesetimbangan termal yang sama
bila disatukan.

“Jika dua sistem berada dalam kesetimbangan termal dengan sistem ketiga, maka mereka
berada dalam kesetimbangan termal satu sama lain”

Hukum Termodinamika 1
Hukum termodinamika 1 menunjukkan hukum kekekalan energi.

“Energi tidak dapat diciptakan ataupun dimusnahkan, melainkan hanya bisa diubah
bentuknya saja”

Terdapat persamaan matematik yang menjelaskan hukum ini, yaitu:

Dimana   adalah kalor/panas yang diterima/dilepas (J),   adalah energi/usaha (J),


dan   adalah perubahan energi (J). J adalah satuan internasional untuk energi atau
usaha, yaitu Joule. Dari persamaan tersebut dapat diketahui bahwa seluruh kalor yang
diterima atau dilepas oleh benda akan dijadikan usaha ditambahkan dengan perubahan
energi.
Hukum 2 Termodinamika
Hukum 2 termodinamika menunjukkan kondisi alami dari alur kalor suatu objek dengan
sistem.

“Kalor mengalir secara alami dari benda yang panas ke benda yang dingin; kalor tidak akan
mengalir secara spontan dari benda dingin ke benda panas tanpa dilakukan usaha”

Hukum Termodinamika 3
“Entropi dari suatu kristal sempurna pada absolut nol adalah sama dengan nol,”

Proses-proses Termodinamika
Proses termodinamika terbagi menjadi empat macam, tergantung dari keadaan tekanan,
volume, dan suhu saat terjadinya proses tersebut. Proses-proses tersebut umumnya
digambarkan dalam diagram P-V, yaitu diagram yang menggambarkan tekanan (P) dan
volume (V) saat proses terjadi. Ada dua hal penting yang harus diingat dari berbagai jenis
proses-proses termodinamika, yaitu variabel yang berubah dan usaha yang dilakukan.
Usaha yang terjadi pada suatu proses termodinamika dapat diketahui dengan menghitung
luasan grafik P-V.

Isobarik
Isobarik adalah proses termodinamika yang tidak mengubah nilai tekanan sistem ( ).
Nilai usaha dapat dihitung dengan persamaan berikut.

Dari rumus tersebut, diketahui juga bahwa apabila volume membesar (terjadi pemuaian)
maka usaha bernilai positif, dan bila volume mengecil (terjadi penyusutan) maka usaha
bernilai negatif.
Sumber gambar: figures.boundless-cdn.com

Isokhorik
Isokhorik adalah proses termodinamika yang tidak mengubah nilai volume sistem (
). Pada proses ini, nilai usaha adalah 0 karena tidak terdapat suatu luasan bangun yang
terdapat pada gambar P-V.

Sumber gambar: cft.fis.uc.pt

Isotermik
Isotermik adalah proses termodinamika yang tidak mengubah nilai suhu sistem ( ).

Sumber gambar: bu.edu

Nilai usaha pada proses isotermik dinyatakan dengan persamaan berikut:


Dimana n adalah jumlah zat yang dinyatakan dengan satuan mol, R adalah konstanta gas,
dan T adalah suhu. Rumus ini didapatkan dengan menggabungkan persamaan usaha di
diagram P-V dengan persamaan gas ideal.

Adibatik
Adiabatik adalah proses termodinamika yang tidak mengubah nilai kalor sistem ( ).

Sumber gambar: gsu.edu

Mau Belajar Bareng di Group WhatsApp?


Yuk Gabung Sekarang. Klik!
Pada gas monoatomic, usaha yang dilakukan pada proses adiabatik dapat dinyatakan
dengan persamaan:

Jika diperhatikan dengan sekilas, proses adiabatik dan isotermik memiliki diagram P-V yang
serupa. Secara detil, dapat dilihat bahwa proses adiabatik memiliki kemiringan yang lebih
curam dibandingkan proses isotermik seperti contoh grafik berikut.
i.stack.imgur.com

Jika semua proses tersebut digambarkan menjadi suatu diagram P-V, dapat didapatkan
grafik berikut. Patut diingat bahwa satuan-satuan yang digunakan dalam perhitungan
adalah Satuan Internasional. Sebagai contoh, satuan untuk suhu yang digunakan adalah
Kelvin, satuan untuk volume adalah m3, dan satuan untuk jumlah zat adalah mol.

kias.dyndns.org

Mesin Carnot dan mesin kalor


Mesin Carnot adalah suatu model mesin ideal yang memiliki efisiensi paling tinggi dari
semua mesin yang mungkin diciptakan. Mesin Carnot bekerja berdasarkan suatu proses
termodinamika yang membentuk siklus, disebut juga siklus Carnot.
Pada siklus Carnot, terdapat 4 proses, yaitu pemuaian Isotermal dari A ke B, pemuaian
adiabatic dari B ke C, pemampatan isothermal dari C ke D, dan pemampatan adiabatic dari
D ke A. Selama proses siklus Carnot sistem menerima kalor Q h dari reservoir bersuhu tinggi
Th dan melepas kalor Qc ke reservoir bersuhu rendah Tc
Siklus carnot pada mesin carnot

Usaha yang dilakukan oleh mesin Carnot dapat dinyatakan dengan mengaplikasikan
Hukum Termodinamika 1.

Sedangkan, untuk mengukur efisiensi mesin dapat digunakan persamaan-persamaan


berikut.

Dikarenakan pada siklus Carnot berlaku hubungan  , efisiensi mesin Carnot juga
dapat dinyatakan dengan:

Jika dilihat pada rumus efisiensi tersebut, nilai efisiensi 100% dapat diperoleh jika  .
Hal ini tidak mungkin terjadi di dunia nyata, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada
sistem di dunia nyata yang mampu mencapai efisiensi 100%.

Contoh Soal Hukum Termodinamika dan Mesin Carnot


Soal 1
Suatu gas memiliki volume awal 10 m3 dipanaskan dengan kondisi isobaris hingga volume
akhirnya menjadi 25 m3. Jika tekanan gas adalah 2 atm, tentukan usaha luar gas tersebut!
(1 atm = 1,01 x 105 Pa).
Jawab:

Diketahui:

V2 = 25 m3
V1 = 10 m3
P = 2 atm = 2,02 x 105 Pa
Ditanyakan: W?
Isobaris → Tekanan Tetap, gunakan rumus W = P (ΔV)
W = P(V2 − V1)
W = 2,02 x 105 x (25 − 10) = 3,03 x 106 joule
Soal 2
Mesin Carnot bekerja pada suhu tinggi 600 K, untuk menghasilkan kerja mekanik. Jika
mesin menyerap kalor 600 J dengan suhu rendah 400 K, maka usaha yang dihasilkan
adalah…. (UN Fisika 2009 P04 No. 18)

Jawab:

Diketahui:

T2 = 400 K
T1 = 600 K
Ditanyakan: Wdihasilkan?
Wdihasilkan =  . Wserap =  = 200 J

Soal 3
Sejumlah gas ideal mengalami proses seperti gambar berikut.
Proses yang menggambarkan adiabatis dan isokhorik berturut-turut ditunjukkan pada
nomor… (UN Fisika 2013)

Jawab:
Adiabatis: proses dimana tidak ada kalor masuk atau keluar. Ciri garisnya melengkung
curam. Seperti garis 2 – 3.

Isokhorik : proses pada volume tetap. Garisnya yang tegak lurus sumbu V. Bisa 5 – 1, juga
3 – 4.

Artikel: Termodinamika dan Mesin Carnot


Kontributor: Adi Nugroho, S.T.
Alumni Teknik Elektro UI
Materi : Hukum 1 Termodinamika

Sebelum membahas hukum–hukum Termodinamika terlebih dahulu kita harus tahu apa itu
termodinamika. Termodinamika merupakan ilmu yang mempelajari hubungan antara usaha dan
kalor. Dalam proses termodinamika kita kenal Kalor (Q), Kerja (W), Sistem dan Lingkungan.
Salah satu contoh sederhana berkaitan dengan perpindahan energi antara sistem dan lingkungan
yang melibatkan Kalor dan Kerja adalah proses pembuatan popcorn.

Apakah kalian mengerti pembuatan popcorn? Biasanya popcorn dimasukkan ke dalam wadah
tertutup (panci atau alat masak lainnya). Selanjutnya, wadah tertutup tersebut dipanasi dengan
nyala api kompor. Adanya tambahan kalor dari nyala api membuat biji popcorn dalam panci
kepanasan dan meletup. Ketika meletup, biasanya biji popcorn berjingkrak-jingkrak dalam panci dan
mendorong penutup panci. Gaya dorong biji popcorn cukup besar sehingga kadang tutup panci bisa
berguling.
Untuk kasus ini, kita bisa menganggap popcorn sebagai sistem, panci sebagai pembatas dan udara
luar, nyala api dkk sebagai lingkungan. Karena terdapat perbedaan suhu, maka kalor mengalir dari
lingkungan (nyala api) menuju sistem (biji popcorn). Adanya tambahan kalor menyebabkan sistem
(biji popcorn) memuai dan meletup sehingga mendorong penutup panci (si biji popcorn tadi
melakukan kerja terhadap lingkungan). Dalam proses ini, keadaan popcorn berubah. Keadaan
popcorn berubah karena suhu, tekanan dan volume popcorn berubah saat memuai dan meletup…
meletupnya popcorn hanya merupakan salah satu contoh perubahan keadaan sistem akibat adanya
perpindahan energi antara sistem dan lingkungan
Masih sangat banyak contoh lain, sebagiannya sudah dibahas pada bagian pendahuluan…
Perubahan keadaan sistem akibat adanya perpindahan energi antara sistem dan lingkungan yang
melibatkan Kalor dan Kerja, disebut sebagai proses termodinamika.
Pada materi 1 ini kamu akan mempelajari hukum I termodinamika, perhatikan gambar berikut ini!
Hukum pertama termodinamika merupakan salah satu contoh hukum kekekalan energi. Artinya,
energi tidak dapat diciptakan dan tidak dapat dimusnahkan. Energi hanya dapat berubah dari bentuk
satu ke bentuk lainnya. Hukum I termodinamika menyatakan bahwa untuk setiap proses apabila
kalor (Q) diberikan kepada sistem dan sistem melakukan usaha (W), maka akan terjadi perubahan
energi dalam (   ). Pernyataan ini dapat dituliskan secara matematis sebagai berikut.

Dengan
  : perubahan energi dalam (Joule)
  Q : jumlah kalor (Joule)
  W : usaha sistem (Joule)
     
Apabila sistem menerima kalor dari lingkungan (Q+)dan sistem melakukan usaha (W+). Dan bila
sistem melepas kalor ke lingkungan (Q-) dan sistem dilakukan usaha (W-) . Untuk mengingat hukum
I termodinamika, bisa diperjelas dengan gambar di bawah ini :
 
Contoh soal 1 :
Jika kalor sebanyak 2000 Joule ditambahkan pada sistem, sedangkan sistem melakukan kerja 1000
Joule, berapakah perubahan energi dalam sistem ?
Panduan jawaban:
  =Q-W
  = 2000J - 1000J
  = 1000J
     
Sistem mendapat tambahan kalor (sistem menerima energi) sebanyak 2000 Joule. Sistem juga
melakukan kerja 1000 Joule. Dengan demikian, perubahan energi sistem = 1000 Joule
Contoh soal 2 :
Jika kalor sebanyak 2000 Joule meninggalkan sistem dan sistem melakukan kerja 1000 Joule,
berapakah perubahan energi dalam sistem ?
  =Q-W
  = -2000J - 1000J
  = -3000J
     
Panduan jawaban :
Ingat ya, jika kalor meninggalkan sistem, berarti Q bernilai negatif Kalor meninggalkan sistem
(sistem melepaskan energi) sebanyak 2000 Joule. Sistem juga melakukan kerja sebesar 1000
Joule. Dengan demikian, energi dalam sistem berkurang sebanyak 3000 J.
Contoh soal 3 :
Jika kalor sebanyak 2000 Joule ditambahkan pada sistem dan kerja 1000 Joule dilakukan pada
sistem, berapakah perubahan energi dalam sistem ?
  =Q-W
  = 2000J - (-1000J)
  = 3000J
     
Panduan jawaban : Ingat ya, jika kerja dilakukan pada sistem, berarti W bernilai negatif Sistem
mendapat tambahan kalor (sistem menerima energi) sebanyak 2000 Joule dan kerja dilakukan pada
sistem 1000 Joule. Dengan demikian, energi dalam sistem bertambah sebanyak = 3000 Joule.
Termodinamika
Oleh bitarDiposting pada 11/05/2020

Pengertian Termodinamika
1.
Termodinamika berasal dari bahasa Yunani dimana Thermos yang
artinya panas dan Dynamic yang artinya perubahan. Termodinamika
adalah suatu ilmu yang menggambarkan usaha  untuk mengubah
kalor (perpindahan energi yang disebabkan perbedaan suhu) menjadi
energi serta sifat-sifat pendukungnya. Termodinamika berhubungan
erat dengan fisika energi, panas, kerja, entropi dan kespontanan
proses.

Termodinamika juga berhubungan dengan mekanika statik. Cabang


ilmu fisika ini mempelajari suatu pertukaran energi dalam bentuk
kalor dan kerja, sistem pembatas dan lingkungan. Aplikasi dan
penerapan termodinamika bisa terjadi pada tubuh manusia, peristiwa
meniup kopi panas, perkakas elektronik, Refrigerator, mobil,
pembangkit listrik dan industri.

Prinsip Termodinamika
Prinsip termodinamika sebenarnya yaitu hal alami yang terjadi dalam
kehidupan sehari-hari. Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan
dan teknologi, termodinamika direkayasa sedemikian rupa sehingga
menjadi suatu bentuk mekanisme yang bisa membantu manusia
dalam kegiatannya.
Aplikasi termodinamika yang begitu luas dimungkinkan karena
adanya perkembangan ilmu termodinamika sejak abad 17.
Pengembangan ilmu termodinamika dimulai dengan pendekatan
makroskopik yakni perilaku umum partikel zat yang menjadi media
pembawa energi.

Sistem Termodinamika
Klasifikasi sistem termodinamika berdasarkan sifat dari batasan dan
arus benda, energi dan materi yang melaluinya. Ada tiga jenis sistem
berdasarkan jenis pertukaran yang terjadi antara sistem dan
lingkungannya, yakni sebagai berikut :

 1. Sistem terbuka
Sistem yang menyebabkan terjadinya pertukaran energi (panas dan
kerja) dan benda (materi) dengan lingkungannya. Sistem terbuka ini
meliputi peralatan yang melibatkan adanya suatu aliran massa
kedalam atau keluar sistem seperti pada kompresor, turbin, nozel dan
motor bakar.

Sistem mesin motor bakar yaitu ruang didalam silinder mesin, dimana
campuran bahan bahan bakar dan udara masuk kedalam silinder, dan
gas buang keluar sistem. Pada sistem terbuka ini, baik massa maupun
energi bisa melintasi batas sistem yang sifatnya permeabel. Dengan
demikian, pada sistem ini volume dari sistem tidak berubah sehingga
disebut juga dengan control volume.

Perjanjian yang kita gunakan untuk menganalisis sistem yaitu :

 Untuk panas (Q) bernilai positif jika diberikan kepada sistem


dan bernilai negatif bila keluar dari sistem
 Untuk usaha (W) bernilai positif jika keluar dari sistem dan
bernilai negatif jika diberikan (masuk) kedalam sistem.

 2. Sistem tertutup
Sistem yang mengakibatkan terjadinya pertukaran energi (panas dan
kerja) tetapi tidak terjadi pertukaran zat dengan lingkungan. Sistem
tertutup terdiri atas suatu jumlah massa yang tertentu dimana massa
ini tidak bisa melintasi lapis batas sistem. Tetapi, energi baik dalam
bentuk panas (heat) maupun usaha (work) bisa melintasi lapis batas
sistem tersebut.

Dalam sistem tertutup, walaupun massa tidak bisa berubah selama


proses berlangsung, tapi volume bisa saja berubah disebabkan adanya
lapis batas yang bisa bergerak (moving boundary) pada salah satu
bagian dari lapis batas sistem tersebut. Contoh sistem tertutup
yaitu suatu balon udara yang dipanaskan, dimana massa udara
didalam balon tetap, tetapi volumenya berubah dan energi panas
masuk kedalam masa udara didalam balon.

Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Hukum


Newton 1, 2, 3 : Pengertian, Bunyi, Rumus dan Contoh Soal

Sebagaimana gambar sistem tertutup dibawah ini, jika panas


diberikan kepada sistem (Qin), maka akan terjadi pengembangan
pada zat yang berada didalam sistem. Pengembangan ini akan
mengakibatkan piston akan terdorong ke atas (terjadi Wout). Karena
sistem ini tidak mengizinkan adanya keluar masuk massa kedalam
sistem (massa selalu konstan) maka sistem ini disebut dengan control
mass.

Suatu sistem bisa mengalami pertukaran panas atau kerja atau


keduanya, biasanya dipertimbangkan sebagai sifat pembatasnya:

 Pembatas adiabatik: tidak memperbolehkan pertukaran


panas.
 Pembatas rigid: tidak memperbolehkan pertukaran kerja.

Dikenal juga istilah dinding, ada dua jenis dinding yaitu dinding
adiabatik dan dinding diatermik. Dinding adiabatik yaitu dinding yang
menyababkan kedua zat mencapai suhu yang sama dalam waktu yang
lama (lambat). Untuk dinding adiabatik sempurna tidak
memungkinkan terjadinya suatu pertukaran kalor antara dua zat.
Sedangkan dinding diatermik yaitu dinding yang memungkinkan
kedua zat mencapai suhu yang sama dalam waktu yang singkat
(cepat).

Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Induksi


Elektromagnetik : Pengertian, Penerapan, dan Rumus
Beserta Contoh Soalnya Secara Lengkap

 3. Sistem terisolasi
Sistem terisolasi ialah sistem yang menyebabkan tidak terjadinya
pertukaran panas, zat atau kerja dengan lingkungannya. Contohnya :
air yang disimpan dalam termos dan tabung gas yang terisolasi. Dalam
kenyataan, sebuah sistem tidak bisa terisolasi sepenuhnya dari
lingkungan, karena pasti ada terjadi sedikit pencampuran,
walaupun hanya penerimaan sedikit penarikan gravitasi. Dalam
analisis sistem terisolasi, energi yang masuk ke sistem sama dengan
energi yang keluar dari sistem.

Karakteristik yang menentukan sifat dari sistem disebut dengan


property (koordinat sistem/variabel keadaan sistem), seperti tekanan
(p), temperatur (T), volume (v), masa (m), viskositas, konduksi panas
dan lain-lain. Selain itu ada juga koordinat sistem yang didefinisikan
dari koordinat sistem yang lainnya seperti, berat jenis, volume
spesifik, panas jenis dan lain-lain.

Suatu sistem bisa berada pada suatu kondisi yang tidak berubah, jika
masing-masing jenis koordinat sistem tersebut bisa diukur pada
semua bagiannya dan tidak berbeda nilainya. Kondisi tersebut disebut
sebagai

keadaan (state) tertentu dari sistem, dimana sistem memiliki nilai


koordinat yang tetap. Jika koordinatnya berubah, maka keadaan
sistem tersebut disebut mengalami perubahan keadaan. Suatu sistem
yang tidak mengalami perubahan keadaan disebut sistem dalam
keadaan seimbang (equilibrium).

Hukum Termodinamika
Termodinamika mempunyai hukum-hukum pendukungnya. Hukum-
hukum ini menerangkan bagaimana dan apa saja konsep yang harus
diperhatikan. Seperti peristiwa perpindahan panas dan kerja pada
proses termodinamika.
Sejak perumusannya, hukum-hukum ini sudah menjadi hukum
penting dalam dunia fisika yang berhubungan dengan termodinamika.
Penerapan hukum-hukum ini juga digunakan dalam berbagai bidang
seperti bidang ilmu lingkungan, otomotif, ilmu pangan, ilmu kimaia
dan lain-lain. Berikut hukum-hukum termodinamika :

Hukum Termodinamika 1
(Kekekalan Energi dalam Sistem)
Energi tidak bisa diciptakan maupun dimusnahkan. Manusia hanya
bisa mengubah bentuk energi dari bentuk energi satu ke energi
lainnya. Dalam termodinamika, jika sesuatu diberikan kalor, maka
kalor tersebut akan berguna untuk usaha luar dan mengubah energi
dalam.

 Bunyi Hukum Termodinamika 1


“untuk setiap proses apabila kalor Q diberikan kepada sistem dan
sistem melakukan usaha W, maka akan terjadi perubahan energi
dalam ΔU = Q – W”.

Dimana U menunjukkan sifat dari sebuah sistem, sedangkan W dan Q


tidak. W dan Q bukan fungsi Variabel keadaan, tetapi termasuk dalam
proses termodinamika yang bisa merubah keadaan. U merupakan
fungsi variabel keadaan (P,V,T,n). W bertanda positif bila sistem
melakukan usaha terhadap lingkungan dan negatif jika menerima
usaha lingkungan.
Q bertanda positif jika sistem menerima kalor dari lingkungan dan
negatif jika melepas kalor pada lingkungan. Perubahan energi dari
sebuah sistem hanya tergantung pada transfer panas ke dalam sistem
dan kerja yang dilakukan oleh sistem dan tidak bergantung pada
proses yang terjadi. Pada hukum ini tidak ada petunjuk adanya arah
perubahan dan batasan-batasan lain.

Rumus Hukum Termodinamika 1


Secara matematis hukum I termodinamika dapat dirumuskan sebagai
berikut:
Q = ∆U+W
Dengan ketentuan, jika:
Q(+) → sistem menerima kalor
OR → sistem melepas kalor
W(+) → sistem melakukan usaha
W(-) → sistem dikenai usaha
∆U(+) → terjadi penambahan energi dalam
∆U(-) → terjadi penurunan energi dalam
ΔU = Q − W

Keterangan :
ΔU = perubahan energi dalam (joule)
Q = kalor (joule)
W = usaha (joule)

Proses-proses
Isobaris → tekanan tetap
Isotermis → suhu tetap → ΔU = 0
Isokhoris → volume tetap (atau isovolumis atau isometric) → W = 0
Adiabatis → tidak terjadi pertukaran kalor → Q = 0
Siklus → daur → ΔU = 0
Persamaan Keadaan Gas
Hukum Gay-Lussac
Tekanan tetap → V/T = Konstan → V1/T1 = V2/T2
Hukum Charles
Volume tetap → P/T = Konstan → P1/T1 = P2/T2
Hukum Boyle
Suhu tetap → PV = Konstan → P1V1 = P2V2
P, V, T Berubah (non adiabatis)
(P1V1) / (T1) = (P2V2) / (T2)

Adiabatis
P1V1 γ= P2V2γ
T1V1 γ − 1= T2V2γ − 1
γ = perbandingan kalor jenis gas pada tekanan tetap dan volum tetap
→ γ = Cp/Cv
Usaha
W = P(ΔV) → Isobaris
W = 0 → Isokhoris
W = nRT ln (V2 / V1) → Isotermis
W = − 3/2 nRΔT → Adiabatis ( gas monoatomik)
Keterangan :
T = suhu (Kelvin, jangan Celcius)
P = tekanan (Pa = N/m2)
V = volume (m3)
n = jumlah mol
1 liter = 10−3m3
1 atm = 105 Pa ( atau ikut soal!)
Jika tidak diketahui di soal ambil nilai ln 2 = 0,693
Mesin Carnot
η = ( 1 − Tr / Tt ) x 100 %
η = ( W / Q1 ) x 100%
W = Q1 − Q2
Keterangan :
η = efisiensi mesin Carnot (%)
Tr = suhu reservoir rendah (Kelvin)
Tt = suhu reservoir tinggi (Kelvin)
W = usaha (joule)
Q1 = kalor masuk / diserap reservoir tinggi (joule)
Q2 = kalor keluar / dibuang reservoir rendah (joule)

Contoh Soal
Suatu gas mempunyai volume awal 2,0 m3 dipanaskan dengan
kondisi isobaris hingga volume akhirnya menjadi 4,5 m3. Bila tekanan
gas yaitu 2 atm, tentukan usaha luar gas tersebut ??
(1 atm = 1,01 x 105 Pa)
Pembahasan
Diketahui :
V2 = 4,5 m3
V1 = 2,0 m3
P = 2 atm = 2,02 x 105 Pa
Isobaris → Tekanan Tetap
Ditanya W ??
Dijawab :
W = P (ΔV)
W = P(V2 − V1)
W = 2,02 x 105 (4,5 − 2,0) = 5,05 x 105 joule
Hukum Termodinamika 2
(Arah reaksi sistem dan batasan)
Hukum kedua ini membatasi perubahan energi mana yang bisa terjadi
dan yang tidak. Pembatasan ini dinyatakan dengan berbagi cara,
yaitu :

“Hukum II termodinamika dalam menyatakan aliran kalorKalor


mengalir secara spontan dari benda bersuhu tinggi ke benda
bersuhu rendah dan tidak mengalir secara spontan dalam arah
kebalikannya”

Hukum II termodinamika dalam pernyataan tentang mesin kalor


Tidak mungkin membuat suatu mesin kalor yang bekerja dalam suatu
siklus yang semata-mata menyerap kalor dari sebuah reservoir dan
mengubah seluruhnya menjadi usaha luar.

Hukum II termodinamika dalam pernyataan entropi (besaran


termodinamika yang menyertai suatu perubahan setiap keadaan dari
awal sampai akhir sistem dan menyatakan ketidakteraturan suatu
sistem)
Total entropi semesta tidak berubah ketika proses reversibel terjadi
dan bertambah ketia proses irreversible terjadi.

Hukum Termodinamika 3
Hukum ketiga termodinamika terkait dengan temperatur nol absolut.
Hukum ini menyatakan bahwa pada saat suatu sistem mencapai
temperatur nol absolut (temperatur Kelvin) semua proses akan
berhenti dan entropi sistem akan mendekati nilai minimum.hukum
ini jugga menyatakn bahwa entropi benda berstruktur kristal
sempurna pada temperatur nol absolut bernilai nol.

SIKLUS RANKINE
 
Siklus Rankine adalah siklus termodinamika yang mengubah
panas menjadi kerja. Panas disuplai secara eksternal pada aliran
tertutup, yang biasanyamenggunakan air sebagai fluida yang bergerak.
Siklus ini menghasilkan 80% dariseluruh energi listrik yang dihasilkan
di seluruh dunia. Siklus ini dinamai untuk mengenang ilmuwan
Skotlandia, William John Maqcuorn Rankine.

Siklus Rankine adalah model operasi mesin uap panas yang secara
umumditemukan di pembangkit listrik. Sumber panas yang utama
untuk siklus Rankineadalah batu bara, gas alam, minyak bumi, nuklir,
dan panas matahari.

Siklus Rankine kadang kadang dikenal sebagai suatu Daur Carnot


praktis ketika suatuturbin efisien digunakan, T diagram akan mulai
untuk menyerupai Daur Carnot.Perbedaan yang utama adalah bahwa
suatu pompa digunakan untuk memberitekanan cairan sebagai
penganti gas. Ini memerlukan sekitar 100 kali lebih sedikitenergy
dibanding yang memampatkan suatu gas di dalam suatu penekan
( sepertidi Daur Carnot).
suatu siklus thermodynamic mengkonversi panas ke dalam pekerjaan.
Panas disediakan secara eksternal bagi suatu pengulangan
tertutup,yang pada umumnya menggunakan air sebagai cairan. Siklus
ini menghasilkansekitar 80% dari semua tenaga listrik yang
digunakan.

Fluida pada Siklus Rankine mengikuti aliran tertutup dan digunakan


secarakonstan. Berbagai jenis fluida dapat digunakan pada siklus ini,
namun air dipilihkarena berbagai karakteristik fisika dan kimia,
seperti tidak beracun, terdapatdalam jumlah besar, dan murah.

Dalam siklus Rankine ideal, pompa dan turbin adalah isentropic,


yang berarti pompa dan turbin tidak menghasilkan entropi dan
memaksimalkan outputkerja. Dalam siklus Rankine yang sebenarnya,
kompresi oleh pompa dan ekspansidalam turbin tidak isentropic.

Dengan kata lain, proses ini tidak bolak balik dan entropi meningkat


selama proses. Hal ini meningkatkan tenaga yang dibutuhkanoleh
pompa dan mengurangi energi yang dihasilkan oleh turbin. Secara
khusus,efisiensi turbin akan dibatasi oleh terbentuknya titik titik air
selama ekspansi keturbin akibat kondensasi.
Titik  titik air ini menyerang turbin, menyebabkan erosidan korosi,
mengurangi usia turbin dan efisiensi turbin. Cara termudah
dalammenangani hal ini adalah dengan memanaskannya pada
temperatur yang sangattinggi.

Efisiensi termodinamika bisa didapatkan dengan meningkatkan


temperatur input dari siklus. Terdapat beberapa cara dalam
meningkatkan efisiensi siklusRankine. Siklus Rankine dengan
pemanasan ulang. Dalam siklus ini, dua turbin bekerja secara
bergantian.

Yang pertama menerima uap dari boiler pada tekanantinggi. Setelah


uap melalui turbin pertama, uap akan masuk ke boiler dandipanaskan
ulang sebelum memasuki turbin kedua, yang bertekanan lebih
rendah.Manfaat yang bisa didapatkan diantaranya mencegah uap
berkondensasi selamaekspansi yang bisa mengakibatkan kerusakan
turbin, dan meningkatkan efisiensiturbin.

Siklus Rankine regenerative Konsepnya hampir sama seperti konsep


pemanasan ulang. Yangmembedakannya adalah uap yang telah
melewati turbin kedua dan kondenser akan bercampur dengan
sebagian uap yang belum melewati turbin kedua. Pencampuran terjadi
dalam tekanan yang sama dan mengakibatkan
pencampurantemperatur. Hal ini akan mengefisiensikan pemanasan
primer.

Proses Siklus Rankine


Siklus Rankine adalah suatu mesin kalori dengan uap air
menggerakkan siklus. Cairan Aktip yang umum adalah air. Siklus
terdiri dari empat proses, setiapsiklus mengubah keadaan fluida
(tekanan dan/atau wujud).
 

 Proses 1: Fluida dipompa dari bertekanan rendah ke tekanan


tinggi dalam bentuk cair. Proses ini membutuhkan sedikit input
energi.

 Proses 2: Fluida cair bertekanan tinggi masuk ke boiler di mana


fluida dipanaskanhingga menjad uap pada tekanan konstan
menjadi uap jenuh.

Proses 3: Uap jenuh bergerak menuju turbin, menghasilkan


energi listrik. Hal inimengurangi temperatur dan tekanan uap,
dan mungkin sedikit kondensasi juga terjadi.

Proses 4: Uap basah memasuki kondenser di mana uap


diembunkan dalamtekanan dan temperatur tetap hingga
menjadi cairan jenuh.

Contoh Soal Termodinamika


Contoh 1
Berikan penjelasan mengenai proses kuasistatik
Jawab:
Proses kuasistatik adalah suatu proses yang pada setiap saat atau pada
setiap tahap perubahan sistem secara keseluruhan selalu mencapai
keadaan kesetimbangan. Hal ini berarti bahwa sistem pada setiap
tahapan proses, tetap dapat dituliskan persamaan keadaannya.

Dapat dinyatakan juga bahwa proses kuasistatik adalah proses yang


merupakan rentetan keadaan setimbang tak terhingga banyak; setiap
saat keadaan setimbang itu hanya menyimpang sedikit dari keadaan
setimbang sebelumnya.

Contoh 2
Berikan penjelasan dan tuliskan komentar untuk pernyataan berikut
ini: Sebuah silinder yang dilenmgkapi dengan piston berisi sejumlah
gas. Di atas piston diletakkan 2 (dua) anak timbangan masing-masing
dengan massa 1 kg, jika satu anak timbangan diambil maka tekanan
dan volume sistem gas akan berubah.
Bagaimana pendapat anda, contoh ini merupakan proses kuasistatik
atau proses nonkuasistatik?

Jawab:
Jelas sistem ini mengalami proses nonkuasistatik, sebab bukan
merupakan rentetan keadaan setimbang tak terhingga banyak,
melainkan hanya dua keadaan setimbang yaitu setimbang awal dan
setimbang akhir.

Contoh 3
Bagaimana agar supaya proses yang dijalani pada contoh 2 menjadi
proses kuasistatik?

Jawab:
Agar proses yang dijalani sistem pada ontoh 2 menjadi proses
kuasistatik, maka salah satu anak timbangan itu harus diganti sejuta
pemberat kecil-kecil anak timbangan dengan massa total 1 kg dan satu
per satu pemberat kecil-kecil itu diambil, sehingga proses yang
dijalani sistem adalah proses kuasistatik.

Contoh 4
Berikan dan tuliskan penjelasan mengenai proses reversibel.
Jawab:
Proses reversibel adalah merupakan proses dari suatu keadaan awal
ke keadaan tertentu dan dari keadaan akhir tersebut dimungkinkan
terjadinya proses balik ke keadaan awal kembali melalui jalan yang
sama. Sedemikian rupa dengan mudah jika pada sistem dikenai
kondisi tertentu.

Contoh 5
Tuliskan 2 (dua) persyaratan agar proses dikatakan berbalik
(reversibel)
Jawab:
proses tersebut merupakan proses kuasistatik
dalam proses tersebut tidak terjadi efek-efek disipasi
Contoh 6
Berikan dan tuliskan penjelasan mengenai daur atau siklus.
Jawab:
Daur atau siklus adalah proses terus menerus yang merupakan
sederetan proses yang terdiri atas beberapa tahapan dari suatu
keadaan setimbang ke keadaan setimbang lain kemudian kembali
keadaan setimbang semula yang hasilnya adalah pengubahan kalor
menjadi kerja atau usaha luar.

Contoh 7
Apakah pengubahan kalor seluruhnya menjadi usaha dapat terjadi.
Jawab:
Pengubahan kalor seluruhnya menjadi tenaga/usaha dalam satu tahap
saja dapat terjadi; yaitu pada proses ekspansi isotermal sistem gas
ideal.
– pelajari lebih lanjut, apakah proses yang demikian dapat diambil
manfaatnya? (bacalah kembali uraian dengan seksama dan
kembangkan wawasan dan penalaran anda).

Contoh 8
Berikan penjelasan mengenai mesin kalor atau mesin pemanas,
lengkapi dengan contoh
Jawab:
Mesin kalor/mesin pemanas adalah suatu alat atau sistem yang
berfungsi untuk mengubah energi kalor atau energi panas menjadi
energy usaha atau energi mekanik. Sebagai contoh adalah motor bakar
atau motor letup.
(Lengkapi jawaban anda dengan membaca kembali dan memahami:
-I- 4 ciri mesin kalor/mesin pemanas
-I- Gambar skematis prinsip mesin kalor atau mesin pemanas).

Contoh 9
Berilah penjelasan mengenai mesin pendingin, lengkapi penjelasan
dengan contoh.
Jawab:
Mesin pendingin adalah suatu alat atau sistem yang berfungsi untuk
secara netto memindahkan kalor dari reservoar dingin ke reservoar
panas dengan menggunakan usaha luar. Sebagai contoh adalah lemari
es atau refrigerator.

Contoh: 10
Selama proses isokhorik (v = 1 m3), gas menerima kalor 1000 kalori
sehingga tekanan berubah sebesar 814 N/m2. Hitunglah perubahan
energi dalam gas selama proses tersebut Jawab:
Proses isokhorik: AV = 0 sehingga AW = P . AV = 0 AQ = AU + AW     
^ 1000 = AU + 0

Jadi perubahan energi dalam gas = 1000 kalori =1000 x 4.186 J =


4186J
Gas diatomik pada suhu sedang 200°C dan tekanan 105
N/m2 bervolume 4 lt. Gas mengalami proses isobarik sehingga
volumenya 6 liter kemudian proses isokhorik sehingga tekanannya 1.2
x 105 N/m2. Berapakah besar perubahan energi dalam gas selama
proses tersebut ?

Jawab:
PV = n R T—— ^ P AV + V AP = n R AT
Proses A – B (AP = 0):
P AV = n R AT = 105 . 2.10-3 = 200 J AUBC = 5/2 n R AT = 500 J
(diatomik 200°C)
Proses :B – C (AV = 0):
V AP = n R AT = 6.10-3.0,2. 105 = 1120 J AUBC = 5/2 n R AT = 300 J
(diatomik 200°C)
Jadi AU total = AUAB + AUBC = 800 J

Bila suatu gas dimampatkan secara isotermik maka tentukanlah


tekanan, energi dalam dan usaha yang dilakukan oleh gas!
Jawab:
Gas dimampatkan berarti volume gas bertambah kecil (AV < 0)
MODUL TERMODINAMIKA                    SMAN1
MATARAM                       BURHANUDIN, SPd
Proses gas secara isotermik berarti AT = 0 Jadi: PV = C——————— ^
P = C/V
Karena volume gas bertambah kecil maka tekanan gas akan
bertambah besar. Kenaikan tekanan gas ini disebabkan oleh makin
seringnya molekul-molekul gas menumbuk dinding tempatnya (jarak
tempuh molekul gas makin pendek) bukan karena kecepatannya yang
bertambah.

AU=3/2 n R AT
Karena proses isotermik (AT= 0), maka perubahan energi dalam sama
dengan nol Berarti energi dalam gas tidak berubah.
AQ = AU + AW———– ^ AW = P AV

Karena AU = 0 maka AQ = AW, berarti kalor yang diserap gas


seluruhnya diubah menjadi usaha gas. Karena volume gas bertambah
kecil (DV < 0) maka usaha yang dilakukan gas negatif(AW < O),
berarti gas menerima kerja dari luar.

Sebuah mesin Carnot yang menggunakan reservoir suhu tinggi


sebesar 1000°K mempunyai efisiensi sebesar

Anda mungkin juga menyukai