Anda di halaman 1dari 8

BAB III

ENERGI DAN PERUBAHANNYA

A. Hukum Newton
1. Hukum I Newton
Bunyinya : setiap benda cenderung mempertahankan keadaannya, yaitu tetap
diam atau tetap bergerak dengan kecepatan konstan/tetap atau berhenti sehingga
percepatan benda menjadi nol yang akan membuat jumlah/resultan gaya sama
dengan nol. Hukum ini melibatkan sifat benda yaitu inersia (kelembaman) yaitu
kecenderungan benda untuk tetap mempertahankan keadaannya. Sehingga :
F = 0
2. Hukum II Newton
Bunyinya : sebuah benda yang dikenai gaya akan mengalami percepatan (a)
yang besarnya berbanding lurus dengan besar gaya (F) dan berbanding terbalik
dengan massa benda (m). Sehingga a = F/m dan gaya yang bekerja pada benda
adalah :
F = m.a
3. Hukum II Newton
Bunyinya : setiap ada gaya aksi maka selalu ada gaya reaksi yang besarnya
sama tetapi berlawanan arah.
Faksi = - Freaksi
Tanda negatif (-) menyatakan arah gaya reaksi yang berlawanan dengan gaya
aksi.

B. Usaha dan Energi


1. Usaha dan energi
Usaha dilakukan oleh gaya jika gaya yang bekerja pada benda menyebabkan benda
itu berpindah posisi. Meskipun gaya yang dikenakan pada benda besar tetapi jika
benda tidak berpindah maka usahanya dikatakan nol. Usaha merupakan suatu
proses perubahan energi sehingga satuan usaha sama dengan satuan energi. Usaha
dapat bernilai positif, negatif atau nol. Usaha menurut konsep fisika berarti hasil
kali gaya (F) dengan perpindahan (s). Sehingga :
W=Fxs

1
Energi adalah kemampuan untuk melakukan usaha dan diukur dengan satuan joule
(J). Sumber energi berasal dari primer dan sekunder. Sumber energi primer seperti
batubara, minyak bumi, gas, air, angin, energi matahari, dan nuklir. Sumber energi
sekunder yaitu sumber energi yang berasal dari salah satu sumber energi primer
seperti energi listrik pembangkit tenaga air. Bentuk-bentuk energi terdiri dari energi
potensial, energi kinetik dan energi mekanik, energi listrik, energi kalor, energi
bunyi, energi cahaya, dan sebagainya.

2. Hubungan Usaha dengan Energi Potensial


Energi potensial adalah energi yang dimiliki benda karena kedudukan atau
posisinya dari acuan tertentu. Contohnya energi potensial karet ketapel yang
diregangkan dapat melontarkan batu, energi potensial air yang berada di tempat
yang tinggi (seperti air bendungan) dapat memutar roda turbin. Dalam medan
gravitasi bumi, dapat dianggap homogen di ketinggian h yang jauh lebih kecil
daripada jari-jari bumi sehingga energi potensial gravitasi terhadap suatu bidang
horizontal sebanding dengan massa benda dan jarak ke bidang tersebut. Hukum
kekekalan energi menyatakan bahwa “energi tidak dapat diciptakan atau
dimusnahkan melainkan hanya dapat diubah dari bentuk satu ke bentuk lainnya”.
Sehingga dari pernyataan tersebut banyak sekali alat-alat yang dalam sehari-hari
menggunakan prinsip perubahan energi tersebut. Seperti setrika listrik yang
menggunakan prinsip perubahan energi listrik menjadi panas, mesin cuci yang
mengubah energi listrik menjadi energi gerak. Sehingga secara matematis ditulis :
Ep = m.g.h h = jarak titik ke pusat sumber medan gravitasi.

Dengan demikian maka besarnya usaha yang diperlukan untuk mengangkat benda
bermassa m sejauh h vertical ke atas adalah :

2
W = Ep
= m.g.(h2 –h1)
= m.g.h

3. Hubungan Usaha dengan Energi Kinetik


Energi kinetik adalah energi yang dimiliki suatu benda karena geraknya. Benda
yang bergerak akan memiliki kecepatan. Dengan kata lain benda yang diam tidak
akan memiliki energi kinetik. Besarnya enrgi kinetik suatu benda sebanding dengan
massa dan kuadrat kecepatnnya. Secara matematis ditulis :
Ek = ½.m.v2
Untuk gaya yang besarnya tetap maka usaha yang dilakukan oleh gaya sama
dengan perubahan energi kinetiknya. Sehingga :
W = Ek
= Ek2 – Ek1
= 1/2 .m.(v2) 2 – ½.m.(v1) 2
4. Hukum Kekekalan Energi Mekanik
Energi mekanik adalah penjumlahan energi potensial dan energi kinetik yang
dimiliki benda. Secara matematis ditulis:
Em = Ep + Ek
Em = m.g.h + ½.m.v2
Hukum Kekekalan Energi Mekanik berbunyi bahwa dalam medan gravitasi, jumlah
energi potensial dan energi kinetik benda bernilai tetap/konstan. Secara matematis :
Ep + Ek = konstan
m.g.hA + 1/2 .m.vA2 = m.g.hB + ½.m.vB2
5. Daya
Daya adalah banyaknya energi yang diubah dari satu sistem ke sistem lainnya tiap
selang waktu yang diperlukan. Secara matematis ditulis:
P = W/t
= F.s / t

3
C. Perubahan Energi
Energi tidak dapat diciptakan dan tidak dapat dimusnahkan, tetapi energi dapat
berubah bentuk dari bentuk yang satu ke bentuk yang lainnya. Perubahan energi listrik
menjadi energi cahaya misalnya pada lampu. Perubahan energi listrik
menjadi energi gerak, misal pada kipas angin, dan mesin cuci.
Contoh Perubahan Energi untuk Keseharian
1. Energi listrik
Energi listrik merupakan bentuk energi yang paling banyak mengalami perubahan bentuk
yang dimanfaatkan untuk kebutuhan manusia, misalnya:
• Perubahan dari energi listrik menjadi energi panas misalnya pada setrika listrik,
kompor listrik, dan solder listrik.
• Perubahan energi listrik menjadi energi suara misalnya pada radio, tape, dan
televisi.
• Perubahan energi listrik menjadi energi cahaya misalnya pada lampu.
• Perubahan energi listrik menjadi energi gerak, misal pada kipas angin, dan mesin
cuci.
• Perubahan energi listrik menjadi energi panas, misalnya pada rice cooker dan
hairdryer.
2. Energi potensial
Selain energi listrik, terdapat bentuk perubahan energi lain yang sangat bermanfaat bagi
manusia, yakni perubahan energi potensial menjadi energi listrik melalui PLTA.
Panel surya juga merupakan salah satu bentuk perubahan energi potensial dari matahari
menjadi energi listrik. Energi dari matahari yang diubah menjadi energi listrik ini disebut
dengan energi terbarukan, di mana ia menjadi sumber energi alternatif yang tidak
mencemari bumi dengan polusi dan limbah.

Contoh lain pemanfaatan perubahan energi dalam kehidupan sehari-hari?


1. Makan dan bergerak (energi kimia ke energi mekanik) Tubuh kita makan untuk
memperoleh energi sehingga bisa bergerak dan beraktivitas secara bebas. Pada saat
makan, terjadi perubahan energi kimia berupa glukosa yang kemudian diubah
menjadi energi mekanik dalam bentuk ATP.
2. Telepon genggam (energi kimia ke energi listrik) Telepon genggam atau
smartphone menggunakan baterai untuk bisa menyala. Dalam baterai terdapat

4
energi kimia yang kemudian diubah menjadi energi listrik yang menyalakan
smartphone.
Namun saat smartphone diisi daya (dicharge), energi listrik dari PLN akan diubah
ke energi kimia yang mengisi baterai. Perubahan energi ini juga terjadi pada laptop.
3. Senter (energi kimia ke energi cahaya) Senter memanfaatkan perubahan energi
yaitu perubahan energi kimia dari baterai menjadi energi cahaya yang terang.
4. Setrika listrik (energi listrik ke energi panas) Setrika listrik memiliki elemen yang
dapat mengubah energi listrik menjadi energi panas, sehingga kita dapat
menyeterika baju. Perubahan energi listrik ke energi panas terjadi juga pada
pemanasa air (water heater), catokan rambut, solder, dan pemanas ruangan.
5. Kipas angin (energi listrik ke energi kinetik) Kipas angin dan hair dryer
memanfaatkan perubahan energi listrik dari PLN menjadi energi kinetik yang dapat
menggerakkan kipas dan menghasilkan angin. Perubahan energi listrik ke energi
kinetik juga terjadi pada penggunaan AC dan kulkas.
6. Pembangkit listrik tenaga air (energi potensial ke energi listrik) Pada pembangkit
listrik tenaga air, air berada di posisi yang tinggi seperti pada bendungan, air terjun,
maupun aliran sungai. Ketinggian air menyebabkan energi potensial, energi
potensial tersebut akan berubah menjadi energi kinetik saat air jatuh. Energi kinetik
tersebut akan memutar turbin egenaror listrik dan menghasilkan energi listrik.
7. Pembangkit listrik tenaga uap (energi panas ke energi listrik) Proses pembangkitan
listrik dengan tenaga uap adalah menggunakan energi panas bumi untuk
menghasilkan uap air. Uap air tersebut memiliki energi kinetik yang dapat memutar
turbin generator dan menghasilkan energi listrik.
8. Kendaraan bermotor (energi kimia ke energi mekanik) Kendaraan bermotor seperti
mobil dan motor menggunakan energi kimia dari bahan bakar untuk dirubah
menjadi energi mekanik sehingga mesin mobil bisa berjalan.
9. Fotosintesis (Energi cahaya menjadi energi kimia) Fotosintesis tanaman merupakan
contoh perubahan energi yang selalu terjadi. Energi cahaya dari matahari diubah
menjadi energi kimia berupa glukosa dengn bantuan air, membuat tanaman dapat
tumbuh dan berkembang.

5
D. Energi Terbarukan
Energi berkelanjutan adalah penyediaan energi yang berkelanjutan yang memenuhi
kebutuhan saat ini tanpa mengorbankan kemampuan generasi mendatang untuk memenuhi
kebutuhan mereka.
Teknologi yang mempromosikan energi berkelanjutan yang termasuk sumber energi
terbarukan, seperti pembangkit listrik tenaga air, energi surya, energi angin, tenaga ombak,
energi panas bumi, fotosintesis buatan, dan tenaga pasang surut, dan juga teknologi yang
dirancang untuk meningkatkan efisiensi energi.
Energi Terbarukan terdiri dari :
1. Energi Biomassa
2. Energi Angin
3. Fotovoltaik Energi Surya
4. Energi Panas Surya
5. Energi Surya Temperatur Rendah
6. Energi Panas Bumi
7. Hidroelektrik
1. Energi Biomassa
Biomassa adalah energi terbarukan yang berasal dari hewan dan tumbuhan termasuk
juga di dalamnya aliran limbah organik, serta residu produk pertanian dan
kehutanan. Secara keseluruhan, potensi limbah biomassa di Indonesia adalah sekitar
49.807,43 MW, dan hanya 178 MW yang saat ini telah terpasang atau sekitar 0.36% dari
potensi yang tersedia (Hendrison, 2003; Agustina, 2004). Biomassa tidak hanya dapat
menghasilkan listrik atau panas melalui pembakaran, tetapi juga dapat dikonversi secara
efisien menjadi bahan bakar baik dalam bentuk gas maupun cair. Sejak tahun 1900 energi
biomassa telah banyak menarik perhatian dunia. Hal tersebut disebabkan oleh biomassa
menghasilkan karbon alami apabila diproduksi secara terus menerus, serta menghasilkan
energi yang bersih dan nyaman digunakan. Saat ini, teknologi biomassa telah mengalami
banyak perkembangan. Energi ini memegang peranan yang penting dalam menyediakan
ketersediaan energi di bumi serta kelestarian alam, yang mana biomassa dapat menjadi
salah satu alternatif energi pengganti energi fossil. Penggunaan bahan dasar biomassa pada
setiap negara dapat berbeda. Di Amerika, jagung digunakan sebagai bahan dasar
pembuatan etanol, sedangkan brazil menggunakan bahan dasar tebu untuk pembuatannya,
yang mana keduanya kemudian dicampurkan dengan bensin yang digunakan sebagai
otomobil. Di Indonesia sendiri, bahan baku biomassa yang paling umum digunakan adalah

6
limbah kelapa sawit dan persawahan, sedangkan limbah perkebunan lain seperti jagung,
tebu, dan lainnya sebagainya masih kurang dimanfaatkan.
2. Energi Angin
Energi angin merupakan energi terbarukan yang berasal dari matahari. Setiap Energi
matahari yang diterima oleh bumi, 1 - 2% nya diubah menjadi angin. Angin terbentuk
akibat adanya rotasi bumi yang menghasilkan aliran udara dari kutub utara dan selatan ke
khatulistiwa, serta adanya perbedaan temperatur antara panas dan dingin di bumi.
Pemanfaatan energi angin dapat dibagi menjadi 2 bentuk, yakni pemanfaatan secara
mekanik dan pembangkit listrik tenaga angin. Berdasarkan data WWEA (World Wind
Energy Assosiation) sampai tahun 2007, pembangkit listrik tenaga angin telah mencapai
93,85 GigaWatts, atau 1% dari total sumber energi listrik global. Potensi listrik tenaga
angin di Indonesia baru termanfaatkan sekitar 0,0005 GW dari potensi sekitar 9,29 GW.
Beberapa wilayah yang memiliki potensi pembangkit listrik tenaga angin adalah Pantai
Selatan Jawa, pantai barat Sumatera, dan Wilayah Indonesia Timur yang memiliki
kecepatan angin rata rata diatas 6 m/s.
3. Fotovoltaik Energi Surya
Fotovoltaik merupakan teknologi perubahan energi surya langsung menjadi energi
listrik. Hal ini data dilakukan dengan menggunakan pelat dan sistem konsentrator yang
merupakan komponen penting dalam sistem sel surya. Energi photon yang cukup besar
dapat melepaskan elektron pada daerah bebas muatan, sehingga terjadi elektron
bebas, elektron inilah yang kemudian menghasilkan listrik.
4. Energi Panas Surya
Radiasi matahari dapat memproduksi panas dengan temperatur tinggi yang dapat
menghasilkan listrik. Teknologi panas matahari yang paling penting untuk memproduksi
listrik adalah dengan menggunakan iradiasi langsung. Pada daerah dengan intensitas
matahari yang tinggi, energi ini dapat menjadi salah satu energi terbarukan yang dapat
menyediakan energi untuk masa depan.
5. Energi Surya Temperatur Rendah
Aplikasi yang paling mudah dan langsung dari penggunaan energi surya adalah
konversi langsung sinar matahari menjadi pemanas bertemperatur rendah hingga
temperatur 100oC. Umumnya dua cara yang dapat digunakan untuk mengonversi energi ini
adalah aktif dan pasif. Pada konversi aktif, terdapat sebuah kolektor surya, dan panas
ditransportasikan melalui medium. Sedangkan konversi pasif adalah ketika konversi energi
terjadi tidak melalui komponen energi aktif.

7
6. Energi Panas Bumi
Energi panas bumi merupakan energi panas yang berasal dari batuan di bawah
permukaan bumi. Rata - rata temperatur di bawah permukaan meningkat sekitar 30oC/km.
Hal ini disebabkan oleh adanya pembebasan panas oleh isotop radioaktif di dalam perut
bumi. Kuantitas energi panas bumi ini diestimasi ada sekitar 180 Triliun kilowatt jam per
tahun. Jumlah ini memiliki kuantitas lebih dari konsumsi total listrik yang ada di seluruh
dunia. Indonesia memiliki potensi panas bumi 29.308 MW, dan hingga saat ini masih
terpakai sekitar 1.196 MW atau 4% dari total sumber daya yang tersedia. Potensi ini
tersebar hampir di seluruh wilayah di Indonesia, khususnya yang dilalui oleh jalur
vulkanik, terbentang mulai dari pulau Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi, dan
Maluku.
7. Hidroelektrik
Pembangkit listrik tenaga Air adalah suatu pembangkitan yang diperoleh dengan
mengonversi energi potensial air menjadi energi mekanik oleh turbin, kemudian diubah
kembali menjadi energi listrik oleh generator. Total pembangkit listrik tenaga air yang
dimiliki oleh Indonesia saat ini adalah 3.529 MW atau 6% dari 70.000 MW potensi listrik
yang tersedia. Hidroelektrik menyediakan sekitar 5% suplai energi dunia.

Anda mungkin juga menyukai