Anda di halaman 1dari 10

Panas adalah energi yang diterima oleh benda sehingga suhu benda atau wujudnyaberubah.

Ukuran jumlah panas dinyatakan dalam notasi British Thermal Unit (BTU). Air digunakan sebagai standar untuk menghitung jumlah panas karena untuk menaikkantemperature 1o F untuk tiap 1 lb air diperlukan panas 1 BTU. Panas jenis suatu benda artinya jumlah panas yang diperlukan benda itu agar temperaturnya naik 1 o F. Panas sensible adalah panas yang menyebabkan terjadinya kenaikan/penurunan temperatur, tetapi phasa (wujud) tidak berubah. Panas laten adalah panas yang diperlukan untuk merubah phasa (wujud) benda, tetapi temperaturnya tetap. Panas laten penguapan(latent heat of vaporization) adalah jumlah panas yang harus ditambahkan kepada zat (cair)pada titik didihnya sampai wujudnya berubah menjadi uap seluruhnya pada suhu yang sama. Panas laten pengembunan (latent heat of condensation) adalah jumlah panas yang harusdibuang/dikeluarkan oleh zat (gas/uap) pada titik embunnya, untuk mengubah wujud zat darigas menjadi cair pada suhu yang sama. Panas laten pencairan/peleburan (latent heat of fusion) adalah jumlah panas yangharus ditambahkan kepada zat (padat) pada titik leburnya sampai wujudnya berubah menjadicair semuanya pada suhu yang sama. Panas laten pembekuan (latent heat of solidification) adalah jumlah panas yang harus dibuang/dikeluarkan oleh zat (cair) pada titik bekunya untuk mengubah wujudnya dari cair menjadi padat pada suhu yang sama. Pengertian Energi, Potensial, Kinetik dan Hukum Kekekalan Energi - Fisika Sat, 13/05/2006 - 7:44pm godam64 Energi dari suatu benda adalah ukuran dari kesanggupan benda tersebut untuk melakukan suatu usaha. Satuan energi adalah joule. Dalam ilmu fisika energi terbagi dalam berbagai macam/jenis, antara lain : - energi potensial - energi kinetik/kinetis - energi panas - energi air - energi batu bara - energi minyak bumi - energi listrik - energi matahari - energi angin - energi kimia - energi nuklir - energi gas bumi - energi ombak dan gelombang - energi minyak bumi - energi mekanik/mekanis - energi cahaya - energi listrik - dan lain sebagainya A. Energi potensial atau Energi Diam Energi potensial adalah energi yang dimiliki suatu benda akibat adanya pengaruh tempat atau kedudukan dari benda tersebut. Energi potensial disebut juga dengan energi diam karena benda yang dalam keaadaan diam dapat memiliki energi. Jika benda tersebut bergerak, maka benda itu mengalami perubahan energi potensial menjadi energi gerak. Contoh misalnya seperti buah kelapa yang siap jatuh dari pohonnya, cicak di plafon rumah, dan lain sebagainya. Rumus atau persamaan energi potential : Ep = m.g.h

keterangan Ep = energi potensial m = massa dari benda g = percepatan gravitasi h = tinggi benda dari tanah B. Energi Kinetik atau Kinetis Energi kinetik adalah energi dari suatu benda yang dimiliki karena pengaruh gerakannya. Benda yang bergerak memiliki energi kinetik. Rumus atau persamaan energi kinetik : Ek = 1/2.m.v^2 keterangan Ep = energi kinetik m = massa dari benda v = kecepatan dari benda v^2 = v pangkat 2 C. Hukum Kekekalan Energi " Energi tidak dapat diciptakan dan juga tidak dapat dimusnahkan " Jadi perubahan bentuk suatu energi dari bentuk yang satu ke bentuk yang lain tidak merubah jumlah atau besar energi secara keseluruhan. Rumus atau persamaan mekanik (berhubungan dengan hukum kekekalan energi) : Em = Ep + Ek keterangan Em = energi mekanik Ep = energi kinetik Ek = energi kinetik Catatan : Satuan enerti adalah joule Sistem termodinamika Sistem termodinamika adalah bagian dari jagat raya yang diperhitungkan. Sebuah batasan yang nyata atau imajinasi memisahkan sistem dengan jagat raya, yang disebut lingkungan. Klasifikasi sistem termodinamika berdasarkan pada sifat batas sistemlingkungan dan perpindahan materi, kalor dan entropi antara sistem dan lingkungan. Ada tiga jenis sistem berdasarkan jenis pertukaran yang terjadi antara sistem dan lingkungan:

sistem terisolasi: tak terjadi pertukaran panas, benda atau kerja dengan lingkungan. Contoh dari sistem terisolasi adalah wadah terisolasi, seperti tabung gas terisolasi. sistem tertutup: terjadi pertukaran energi (panas dan kerja) tetapi tidak terjadi pertukaran benda dengan lingkungan. Rumah hijau adalah contoh dari sistem tertutup di mana terjadi pertukaran panas tetapi tidak terjadi pertukaran kerja dengan lingkungan. Apakah suatu sistem terjadi pertukaran panas, kerja atau keduanya biasanya dipertimbangkan sebagai sifat pembatasnya: o pembatas adiabatik: tidak memperbolehkan pertukaran panas. o pembatas rigid: tidak memperbolehkan pertukaran kerja. sistem terbuka: terjadi pertukaran energi (panas dan kerja) dan benda dengan lingkungannya. Sebuah pembatas memperbolehkan pertukaran benda disebut permeabel. Samudra merupakan contoh dari sistem terbuka.

Dalam kenyataan, sebuah sistem tidak dapat terisolasi sepenuhnya dari lingkungan, karena pasti ada terjadi sedikit pencampuran, meskipun hanya penerimaan sedikit penarikan gravitasi. Dalam analisis sistem terisolasi, energi yang masuk ke sistem sama dengan energi yang keluar dari sistem.

[sunting] Keadaan termodinamika Ketika sistem dalam keadaan seimbang dalam kondisi yang ditentukan, ini disebut dalam keadaan pasti (atau keadaan sistem). Untuk keadaan termodinamika tertentu, banyak sifat dari sistem dispesifikasikan. Properti yang tidak tergantung dengan jalur di mana sistem itu membentuk keadaan tersebut, disebut fungsi keadaan dari sistem. Bagian selanjutnya dalam seksi ini hanya mempertimbangkan properti, yang merupakan fungsi keadaan. Jumlah properti minimal yang harus dispesifikasikan untuk menjelaskan keadaan dari sistem tertentu ditentukan oleh Hukum fase Gibbs. Biasanya seseorang berhadapan dengan properti sistem yang lebih besar, dari jumlah minimal tersebut. Pengembangan hubungan antara properti dari keadaan yang berlainan dimungkinkan. Persamaan keadaan adalah contoh dari hubungan tersebut. [sunting] Hukum-hukum Dasar Termodinamika Terdapat empat Hukum Dasar yang berlaku di dalam sistem termodinamika, yaitu:

Hukum Awal (Zeroth Law) Termodinamika Hukum ini menyatakan bahwa dua sistem dalam keadaan setimbang dengan sistem ketiga, maka ketiganya dalam saling setimbang satu dengan lainnya.

Hukum Pertama Termodinamika Hukum ini terkait dengan kekekalan energi. Hukum ini menyatakan perubahan energi dalam dari suatu sistem termodinamika tertutup sama dengan total dari jumlah energi kalor yang disuplai ke dalam sistem dan kerja yang dilakukan terhadap sistem.

Hukum kedua Termodinamika Hukum kedua termodinamika terkait dengan entropi. Hukum ini menyatakan bahwa total entropi dari suatu sistem termodinamika terisolasi cenderung untuk meningkat seiring dengan meningkatnya waktu, mendekati nilai maksimumnya.

Hukum ketiga Termodinamika Hukum ketiga termodinamika terkait dengan temperatur nol absolut. Hukum ini menyatakan bahwa pada saat suatu sistem mencapai temperatur nol absolut, semua proses akan berhenti dan entropi sistem akan mendekati nilai minimum. Hukum ini juga menyatakan bahwa entropi benda berstruktur kristal sempurna pada temperatur nol absolut bernilai nol.

1.

Gaya Gravitasi

Gaya adalah tarikan atau dorongan yang dapat menyebabkan perubahan gerak dan bentuk benda. Sebuah benda jika dikenai gaya akan menyebabkan benda berubah bentuk, arah gerak. Gaya digolongkan menjadi dua, yaitu gaya sentuh dan gaya tak sentuh. Gaya sentuh adalah gaya yang bekerja pada benda melalui sentuhan. Contohnya: gaya otot dan gaya pegas. Adapun gaya tak sentuh adalah gaya yang bekerja pada benda tanpa melalui sentuhan. Contohnya: gaya gravitasi, gaya magnet, dan gaya listrik. Gaya bisa membuat sebuah benda diam menjadi bergerak, membuat sebuah benda mengalami percepatan dan perlambatan dan juga membuat sebuah benda dapat bergerak melingkar. Gaya juga akan menyebabkan perubahan bentuk atau biasa disebut dengan deformasi. Seorang ilmuwan yang bernama Sir Isaac Newton melakukan percobaan dan penelitian mengenai kecenderungan gerak benda di angkasa. Kemudian beliau menyimpulkan bahwa planet-planet tetap berputar mengelilingi matahari karena kedua benda itu saling tarik menarik. Tarikan demikian dalam suatu jarak tertentu disebut sebagai gravitasi.

Kemudian Newton mengemukakan Hukum Gravitasi Umum yang berbunyi Setiap partikel di alam ini menarik setiap partikel lain dengan gaya yang sebanding dengan massa partikel dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara partikel tersebut. Secara matematis Hukum Gravitasi Newton dinyatakan dengan persamaan

Keterangan: m1 = m2 = r= G= F= massa benda pertama (kg) massa benda kedua (kg) jarak antara kedua benda (meter) Konstanta gravitasi Umum (G = 6,673 x 10 Nm /kg ) gaya gravitasi antara kedua benda (N)
-11 2 2

Gaya gravitasi yang bekerja antara antara dua buah benda merupakan gaya aksi-reaksi.

Benda A menarik benda B dan sebagai reaksinya benda B menarik benda A. Sesuai dengan hukum III Newton maka kedua gaya tarik ini sama besar tetapi berlawanan arah. Konstanta gravitasi pertama kali diukur oleh Sir Henry Cavendish dengan menggunakan alat yang terdiri dari dua bola kecil yang bermassa m. Kedua bola tersebut dihubungkan oleh sebatang tongkat kecil mendatar. Tongkat digantung dengan seutas kawat logam kecil. Dua benda yang massanya lebih besar didekatkan pada kedua benda. Gaya tarik antara massa besar dan massa kecil akan memutar tongkat tersebut. Sudut simpangan tongkat diukur dengan mengukur besarnya sudut simpangan sinar yang dipantulan oleh cermin. Dengan menentukan sudut simpangan maka Cavendish mampu menentukan nilai konstanta gravitasi yang besarnya 6,67259 x -11 2 2 10 Nm /kg Contoh Soal Seorang astronot di bumi memiliki berat 800 N. Kemudian astronot itu naik pesawat meninggalkan bumi hingga mengorbit pada ketinggian R (R = jari-jari bumi = 6.380 km). G = 6,67.10-11 Nm2kg-2. Berapakah berat astronot tersebut pada orbit tersebut?

Penyelesaian Diketahui: R1 = R = 6.380 km = 6,38.106 m

F1 = 800 N R2 = R + R = 2 x 6,38.106 = 1,27610 7 m Ditanya: Jawab: Berat astronot merupakan gaya gravitasi bumi. Sehingga sebanding terbalik dengan kuadrat jarak kedua. F2 = ?

F2 = 200 N Tugas Mandiri 1. 2. 3. Hitunglah gaya gravitasi antara m1 = 50 kg dan m2 = 80 kg yang berjarak 1 m, G = 6,7 x 10-11Nm2kg-2 Sebuah pesawat angkasa yang massanya 3000 kg mengorbit bumi yang jari-jarinya 1,3 x 107 m. Jika massa bumi adalah 6 x 1024 kg, tentukan besar gaya gravitasi yang bekerja pada pesawat!(G = 6,67 x 10 -11 Nm2/kg2). Dua buah netron terpisah pada jarak 10-15 m. Hitung gaya tarik menarik kedua netron tersebut, jika massa netron 1,7 x 10-27 kg. Tetapan umum gravitasi G = 6,7 x 10-11 Nm2/kg! 1,9 x 10-34 N

1.

Percepatan Gravitasi

Gravitasi bumi merupakan sifat bumi yang menarik semua benda ke arah pusat bumi. Gaya tarik bumi terhadap benda-benda ini dinamakan gaya gravitasi bumi. Percepatan gravitasi atau kuat medan gravitasi adalah gaya gravitasi per satuan massa. Percepatan gravitasi dapat ditulis dengan:

Keterangan: M = Massa bumi ( kg) r = jarak titik ke pusat bumi (m) g = percepatan gravitasi di permukaan bumi (m/s ) R = jari-jari bumi (m) Percepatan akibat gravitasi tidak tergantung pada bentuk, ukuran, sifat dan massa benda yang ditarik. Tetapi percepatan benda bergantung pada: 1. ketinggian Percepatan gravitasi bumi pada ketinggian h dari permukaan bumi adalah
2

jika percepatan gravitasi di permukaan bumi adalah g0 maka berlaku persamaan

Jika h bernilai kecil misalnya 10 km maka akan berlaku persamaan

Dari kedua persamaan di atas dapat disimpulkan bahwa percepatan gravitasi bumi berkurang jika seseorang naik dari permukaan bumi. Percepatan gravitasi dari planet-planet dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel Percepatan Gravitasi Planet-Planet

No 1 2 3 4 5 6 7 8

Planet Merkurius Venus Bumi Mars Yupiter Saturnus Uranus Neptunus

Percepatan Gravitasi (N/kg) 0,38 0,9 1 0,38 2,87 1,32 0.93 1,23

1.

kedalaman Percepatan akibat gravitasi bumi pada kedalaman h adalah

Energi dalam (E) adalah total energi kinetik (Ek) dan energi potensial (Ep) yang ada di dalam sistem. Oleh karena itu energi dalam bisa dirumuskan dengan persamaan E = Ek + Ep. Namun karena besar energi kinetik dan energi potensial pada sebuah sistem tidak dapat diukur, maka besar energi dalam sebuah sistem juga tidak dapat ditentukan, yang dapat ditentukan adalah besar perubahan energi dalam suatu sistem. Perubahan energi dalam dapat diketahui dengan mengukur kalor (q) dan kerja (w), yang akan timbul bila suatu sistem bereaksi. Oleh karena itu, perubahan energi dalam dirumuskan dengan persamaan E = q - w. Jika sistem menyerap kalor, maka q bernilai positif. Jika sistem mengeluarkan kalor, maka q bernilai negatif. Jika sistem melakukan kerja, maka w pada rumus tersebut bernilai positif. Jika sistem dikenai kerja oleh lingungan, maka w bernilai negatif. Jadi bila suatu sistem menyerap kalor dari lingkungan sebesar 10 kJ, dan sistem tersebut juga melakukan kerja sebesar 6 kJ, maka perubahan energi dalam-nya akan sebesar 16 kJ. Perubahan energi dalam bernilai 0 jika jumlah kalor yang masuk sama besar dengan jumlah kerja yang dilakukan, dan jika kalor yang dikeluarkan sama besar dengan kerja yang dikenakan pada sistem. Artinya, tidak ada perubahan energi dalam yang terjadi pada sistem. Pengertian Usaha, Kalor dan Energi. Kalor = Usaha, yaitu hanya muncul juka terjadi perpindahan energi antara system dan lingkungan . Kalor muncul ketika energi dipindahkan akibat adanya perbedaan suhu atau perubahan wujud zat. Energi terbagi atas dua yaitu energi dalam dan energi luar , dibawah ini beberapa asumsi mengenai energi tersebut. - Energi kinetik dan energi potensial = energi luar ( external energy ) - Energi yang tidak nampak dari luar adalah energi dalam. - Energi dalam berhubungan dengan aspek mikroskopik zat. - Jumlah energi kinetic dan energi potensial yang berhubungan dengan atom atom atau molekul molekul zat disebut energi dalam. Oleh karena itu, pengertian dari energi dalam adalah suatu sifat mikroskopik zat, sehingga tidak dapat diukur secara langsung. Yang dapat diukur secara tidak langsung adalah perubahan energi dalam (notasi ) , yaitu ketika suatu system berubah dari keadaan awal ke keadaan akhir. Secara Sistematis

Perubahan Energi Dalam delta U = U2-U1 Perubahan Energi Dalam u = u(vT) Dimana : du : perubahan energi dalam (kJ/kg) cv : panas spesifik pada volume konstan (0,707kJ/kg. Pengertian Kalor Kalor didefinisikan sebagai energi panas yang dimiliki oleh suatu zat. Secara umum untuk mendeteksi adanya kalor yang dimiliki oleh suatu benda yaitu dengan mengukur suhu benda tersebut. Jika suhunya tinggi maka kalor yang dikandung oleh benda sangat besar, begitu juga sebaliknya jika suhunya rendah maka kalor yang dikandung sedikit. Dari hasil percobaan yang sering dilakukan besar kecilnya kalor yang dibutuhkan suatu benda(zat) bergantung pada 3 faktor 1. 2. 3. massa zat jenis zat (kalor jenis) perubahan suhu

Sehingga secara matematis dapat dirumuskan : Q = m.c.(t2 t1) Dimana : Q adalah kalor yang dibutuhkan (J) m adalah massa benda (kg) c adalah kalor jenis (J/kgC) (t2-t1) adalah perubahan suhu (C) Kalor dapat dibagi menjadi 2 jenis

Kalor yang digunakan untuk menaikkan suhu Kalor yang digunakan untuk mengubah wujud (kalor laten), persamaan yang digunakan dalam kalor laten ada dua macam Q = m.U dan Q = m.L. Dengan U adalah kalor uap (J/kg) dan L adalah kalor lebur (J/kg)

Dalam pembahasan kalor ada dua kosep yang hampir sama tetapi berbeda yaitu kapasitas kalor (H) dan kalor jenis (c) Kapasitas kalor adalah banyaknya kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu benda sebesar 1 derajat celcius. H = Q/(t2-t1) Kalor jenis adalah banyaknya kalor yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu 1 kg zat sebesar 1 derajat celcius. Alat yang digunakan untuk menentukan besar kalor jenis adalah kalorimeter. c = Q/m.(t2-t1) Bila kedua persamaan tersebut dihubungkan maka terbentuk persamaan baru H = m.c

Analisis grafik perubahan wujud pada es yang dipanaskan sampai menjadi uap. Dalam grafik ini dapat dilihat semua persamaan kalor digunakan.

Keterangan : Pada Q1 es mendapat kalor dan digunakan menaikkan suhu es, setelah suhu sampai pada 0 C kalor yang diterima digunakan untuk melebur (Q2), setelah semua menjadi air barulah terjadi kenaikan suhu air (Q3), setelah suhunya mencapai suhu 100 C maka kalor yang diterima digunakan untuk berubah wujud menjadi uap (Q4), kemudian setelah berubah menjadi uap semua maka akan kembali terjadi kenaikan suhu kembali (Q5) Untuk mencoba kemampuan silakan kkerjakan latihan soal dengan cara klik disini. Hubungan antara kalor dengan energi listrik Kalor merupakan bentuk energi maka dapat berubah dari satu bentuk kebentuk yang lain. Berdasarkan Hukum Kekekalan Energi maka energi listrik dapat berubah menjadi energi kalor dan juga sebaliknya energi kalor dapat berubah menjadi energi listrik. Dalam pembahasan ini hanya akan diulas tentang hubungan energi listrik dengan energi kalor. Alat yang digunakan mengubah energi listrik menjadi energi kalor adalah ketel listrik, pemanas listrik, dll. Besarnya energi listrik yang diubah atau diserap sama dengan besar kalor yang dihasilkan. Sehingga secara matematis dapat dirumuskan. W=Q Untuk menghitung energi listrik digunakan persamaan sebagai berikut : W = P.t Keterangan : W adalah energi listrik (J) P adalah daya listrik (W) t adalah waktu yang diperlukan (s)

Bila rumus kalor yang digunakan adalah Q = m.c.(t2 t1) maka diperoleh persamaan ; P.t = m.c.(t2 t1) Yang perlu diperhatikan adalah rumus Q disini dapat berubah-ubah sesuai dengan soal. Asas Black Menurut asas Black apabila ada dua benda yang suhunya berbeda kemudian disatukan atau dicampur maka akan terjadi aliran kalor dari benda yang bersuhu tinggi menuju benda yang bersuhu rendah. Aliran ini akan berhenti sampai terjadi keseimbangan termal (suhu kedua benda sama). Secara matematis dapat dirumuskan : Q lepas = Q terima Yang melepas kalor adalah benda yang suhunya tinggi dan yang menerima kalor adalah benda yang bersuhu rendah. Bila persamaan tersebut dijabarkan maka akan diperoleh : Q lepas = Q terima m1.c1.(t1 ta) = m2.c2.(ta-t2) Catatan yang harus selalu diingat jika menggunakan asasa Black adalah pada benda yang bersuhu tinggi digunakan (t1 ta) dan untuk benda yang bersuhu rendah digunakan (ta-t2). Dan rumus kalor yang digunakan tidak selalu yang ada diatas bergantung pada soal yang dikerjakan. Kalor Jenis (c) J/kg Co 4180 2400 2100 1700 900 860 840 450 390 230 140 130 126

Jenis Benda Air Alkohol (ethyl) Es Kayu Aluminium Marmer Kaca Besi / baja Tembaga Perak Raksa Timah hitam Emas

kkal/kg Co 1,00 0,57 0,50 0,40 0,22 0,20 0,20 0,11 0,093 0,056 0,034 0,031 0,030

Anda mungkin juga menyukai