Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH FISIKA

PROGRAM STUDY D-IV


TERMODINAMIKA

TAHUN 2015
A. KONSEP SUHU DAN KALOR
1.

Suhu

Konsep suhu atau temperatur sebenarnya berawal dari rasa panas dan dingin
yang dialami oleh indera peraba kita. Berdasarkan apa yang dirasakan oleh indera
peraba, kita mengatakan suatu benda lebih panas dari benda yang lain atau suatu
benda lebih dingin dari benda lain. Suhu adalah besaran termodinamika yang
menunjukkan besarnya energi kinetik translasi rata-rata molekul dalam sistem gas ;
suhu diukur dengan menggunakan termometer (kamus kimia : balai putaka : 2002).
Suhu menunjukkan derajat panas benda. Mudahnya, semakin tinggi suhu suatu
benda, semakin panas benda tersebut. Secara mikroskopis,suhu menunjukkan
energi yang dimiliki oleh suatu benda. Setiap atom dalam suatu benda masingmasing bergerak, baik itu dalam bentuk perpindahan maupun gerakan di tempat
berupa getaran. Makin tingginya energi atom-atom penyusun benda, makin tinggi
suhu benda tersebut.
Suhu biasanya didefinisikan sebagai ukuran atau derajat panas dinginnya suatu
benda atau sistem. Benda yang panas memiliki suhu yang tinggi, sedangkan benda
yang dingin memiliki suhu yang rendah. Pada hakikatnya, suhu adalah ukuran
energi kinetik rata-rata yang dimiliki oleh molekul-molekul sebuah benda.
Sebagai contoh, ketika kita memanaskan sebuah besi atau alumanium maka akan
terjadi proses pemuaian pada besi tersebut. Ketika kita mendinginkan air sampai
pada suhu dibawah nol derajat maka air tersebut akan membeku. Sifat-sifat benda
yang bisa berubah akibat adanya perubahan suhu disebut sifat termometrik.
2.

Kalor

Apabila benda-benda yang memiliki perbedaan suhu saling bersentuhan, akan


ada perpindahan panas atau sering disebut kalor, dari benda yang bersuhu tinggi
menuju benda yang bersuhu rendah. Perpindahan kalor terhenti setelah bendabenda yang bersentuhan mencapai suhu yang sama. Misalnya jika kita mencampur
air panas dengan air dingin, biasanya kalor berpindah dari air panas menuju air
dingin. Ketika kita memasukkan besi panas ke dalam air dingin, kalor berpindah dari
besi yang lebih panas menuju air. Kalor akan berhenti mengalir setelah besi dan air
mencapai suhu yang sama. Ketika dokter atau perawat menempelkan termometer
ke tubuhmu, kalor berpindah dari tubuhmu menuju termometer. Perpindahan kalor
terhenti setelah tubuhmu dan termometer telah mencapai suhu yang sama. Jika
termometer yang digunakan adalah termometer raksa maka ketika tubuhmu dan
termometer mencapai suhu yang sama, permukaan air raksa berhenti bergerak.
Angka yang ditunjukkan permukaan air raksa merupakan suhu tubuhmu saat itu.
Pada abad ke-19, seorang fisikawan Inggris bernama James Prescott Joule
(1818-1889) mempelajari cara memanaskan air dalam sebuah wadah menggunakan
roda pengaduk. Berikut ini kilasan singkat percobaan yang dilakukan oleh Joule.
Pengaduk menempel dengan sumbu putar.
Sumbu

putar

dihubungkan

dengan

beban

menggunakan tali. Ketika beban jatuh, tali akan


memutar

sumbu

sehingga

pengaduk

juga

berputar. Jika jumlah lilitan tali sedikit dan jarak


jatuhnya beban kecil, maka kenaikan suhu air
juga sedikit. Sebaliknya, jika lilitan tali diperbanyak dan benda jatuh lebih jauh, maka
kenaikan suhu air juga lebih besar.
Ketika pengaduk berputar, pengaduk melakukan usaha pada air. Besarnya usaha
yang dilakukan oleh pengaduk pada air sebanding dengan besarnya usaha yang
dilakukan oleh gaya gravitasi terhadap beban hingga beban jatuh sejauh h. Usaha
(W) = Gaya (F) x perpindahan (s) = Gaya berat beban (w) x perpindahan beban (h)
= massa beban (m) x percepatan gravitasi (g) x ketinggian (h). Ketika melakukan
kerja terhadap air, pengaduk menambahkan energi pada air (ingat hubungan usaha
dan energi). Karenanya kita bisa mengatakan bahwa kenaikan suhu air disebabkan
oleh energi yang dipindahkan dari pengaduk menuju air. Semakin besar usaha yang

dilakukan, semakin banyak energi yang dipindahkan. Semakin banyak energi yang
dipindahkan, semakin besar kenaikan suhu air (air semakin panas).
Berdasarkan hasil percobaannya, Joule membuat perbandingan dengan air yang
dipanaskan menggunakan api. Ketika nyala api dan wadah yang berisi air
bersentuhan, kalor berpindah dari api (suhu tinggi) menuju air (suhu rendah).
Setelah membuat perbandingan antara meningkatnya suhu air karena bersentuhan
dengan api dan meningkatnya suhu air akibat adanya usaha yang dilakukan oleh
pengaduk, Joule menyimpulkan bahwa kalor merupakan energi yang berpindah dari
benda bersuhu tinggi menuju benda bersuhu rendah. Kalor bukan energi (kalor
bukan suatu jenis energi tertentu, seperti energi kinetik, energi potensial,
energi kimia dll). Kalor adalah energi yang berpindah akibat perbedaan suhu.
Jadi ketika kalor mengalir dari benda yang bersuhu tinggi menuju benda yang
bersuhu rendah, sebenarnya energi yang berpindah dari benda yang bersuhu tinggi
menuju benda yang bersuhu rendah. Perpindahan energi terhenti setelah bendabenda yang bersentuhan mencapai suhu yang sama atau setimbang termal.
B. HUKUM HUKUM TERMODINAMIKA
a. Hukum NOL Termodinamika
Hukum termodinamika yang ke-nol menyaakan bahwa bila dua benda masingmasing ada dalam keadaan kesetimbangan termik denga benda yang ketiga, jadi
menunjukkan suhu yang sama, maka kedua benda tersebut ada dalam
kesetimbangan termik satu sama lain; artinya suhu kedua benda ini sama.
Sebenarnya hukum ini merupakan dasar pengukuran suhu.
b. Hukum Pertama Termodinamika
Hukum ini terkait dengan kekekalan energi. Hukum ini menyatakan perubahan
energi dalam dari suatu sistem termodinamika tertutup sama dengan total dari
jumlah energi kalor yang disuplai ke dalam sistem dan kerja yang dilakukan
terhadap sistem. Hukum pertama termodinamika adalah konservasi energi. Secara
singkat, hukum tersebut menyatakan bahwa energi tidak dapat diciptakan dan tidak
dapat dimusnahkan tetapi hanya dapat berubah dari bentuk yang satu ke bentuk
yang lainnya.

c. Hukum kedua Termodinamika


Hukum kedua termodinamika terkait dengan entropi. Hukum ini menyatakan
bahwa total entropi dari suatu sistem termodinamika terisolasi cenderung untuk
meningkat seiring dengan meningkatnya waktu, mendekati nilai maksimumnya.
Sebuah benda dengan massa m dilepaskan dari ketinggian h secara spontan
jatuh ke tanah, kemudian diam.Pada situasi ini energi semesta adalah jumlah energi
termal benda, energi termal tanah dan energi mekanik benda.Sebelum dilepaskan,
benda mempunyai energi mekanik yang sama dengan energi potensialnya U = mgh,
dan setelah benda tersebut diam di tanah, energi mekaniknya nol.Pada proses ini,
dengan gemikian energi mekanik semesta berkurang dari mgh menjadi nol.Jika
energi total semesta tidak berubah (hukum pertama termodinamika), energi termal
semesta dapat meningkat dengan mgh.Peningkatan energi termal menunjukan
peningkatan yang kecil pada temperatur benda dan tanah.
Sebagaimana diketahui dari pengalaman sehari-hari bahwa suatu benda yang
awalnya diam di tanah tidak akan pernah secara spontan meloncat ke udara.Hal
tersebut tidak mungkin terjadi karena melanggar hukum pertama.Jika sebuah benda
meloncat ke udara, akan terjadi peningkatan energi mekanik semesta.Hal ini tidak
akan melanggar hukum pertama, bagaimanapun jika terdapat hubungan penurunan
energi termal semesta.Hukum pertama tidak menjelaskan mengapa benda tidak
pernah meloncat ke udara secara spontan.
Proses benda meloncat ke udara secara spontan adalah kebalikan dari proses
benda jatuh ke tanah secara spontan.Satu proses terjadi dengan mudah.
Sedangkan proses kebalikannya tidak akan pernah terjadi sama sekali.Banyak
proses irreversibel yang lain yang dapat terjadi hanya dalam satu arah.Sebagai
contoh, ketika benda yang dingin dan benda panas bersentuhan, kalor selalu
mengalir dari benda panas kebenda yang dingin, dan tidak pernah dari benda dingin
ke benda yang panas.Akibatnya suhu benda yang panas menurun, sedangkan suhu
benda yang dingin meningkat.Jika proses kebalikan yang terjadi, benda yang dingin
akan menjadi lebih dingin sedangkan benda yang panas akan lebih panas.Contoh
lain, tinta diteteskan kedalam segelas air, menyebar hingga tinta tersebut dalam
air.proses kebalikannya, dimana campuran air dan tinta secara spontan memisah
menjadi air murni dan tinta murni, tidak akan pernah terjadi.
Formulasi Kelvin-Planck atau hukum termodinamika kedua menyebutkan bahwa
adalah tidak mungkin untuk membuat sebuah mesin kalor yang bekerja dalam suatu

siklus yang semata-mata mengubah energi panas yang diperoleh dari suatu
reservoir pada suhu tertentu seluruhnya menjadi usaha mekanik. Hukum kedua
termodinamika mengatakan bahwa aliran kalor memiliki arah; dengan kata lain, tidak
semua proses di alam semesta adalah reversible (dapat dibalikkan arahnya).
Sebagai contoh jika seekor beruang kutub tertidur di atas salju, maka salju dibawah
tubuh nya akan mencair karena kalor dari tubuh beruang tersebut. Akan tetapi
beruang tersebut tidak dapat mengambil kalor dari salju tersebut untuk
menghangatkan tubuhnya Dengan demikian, aliran energi kalor memiliki arah, yaitu
dari panas ke dingin. Satu aplikasi penting dari hukum kedua adalah studi tentang
mesin kalor.
d. Hukum ketiga Termodinamika
Hukum ketiga termodinamika terkait dengan temperatur nol absolut. Hukum ini
menyatakan bahwa pada saat suatu sistem mencapai temperatur nol absolut,
semua proses akan berhenti dan entropi sistem akan mendekati nilai minimum.
Hukum ini juga menyatakan bahwa entropi benda berstruktur kristal sempurna pada
temperatur nol absolut bernilai nol.
C. TUBUH MANUSIA SEBAGAI SISTE TERMODINAMIKA
a. Metabolisme Tubuh Manusia Sebagai Konversi Energi
Perubahan cadangan energi dalam tubuh antara lain energi makanan, lemak
tubuh dan panas tubuh adalah sama dengan panas yang hilang dari tubuh ditambah
kerja yang dilakukan Sesuai hukum ke 1 termodinamika , dimana tak ada makanan
atu minuman yang dipergunakan dan tak ada feses atau urine yang dikeluarkan
selama interval waktu yang ditentukan. Dapat dituliskan dalam suatu persamaan
Food intake = Heat loss + work output + energy storage
Produk yang tak terbakar dikeluarkan dalam feses , urine, flatus. Yang tertinggal
adalah energi yang dapat dimetabolisasi.

Ketika tubuh berada pada suhu yang

tetap, energi yang diserap dari makanan ditambah lemak tubuh menghasilkan
cadangan energi. Ketika berada dalam istirahat total, tubuh akan mengonsumsi
energi pada tingkatan 92 Kkal/jam atau 107 W. Tingkat terendah dari konsumsi
energi ini disebut Laju Metabolis Basal (BMR/Basal Metabolisme Rate). Bila suhu
tubuh berubah 100C, terdapat perubahan sebesar 10% dari tingkat metabolisme.

b. Pengaturan temperatur
Pengaturan temperatur merupakan pengaturan secara kompleks dari suatu
proses

fisiologis di mana terjadi kesetimbangan antara produksi panas dan

kehilangan panas sehingga suhu tubuh dapat dipertahankan secara konstan


Temperatur liang dubur (rektal) 0,3 sampai dengan 0,50 0C lebih tinggi daripada
temperatur aksila. Daerah tubuh dan kepala mempunyai temperatur kulit lebih tingi
dari anggota badan. Temperatur tubuh rata-rata = (0,69 X temperatur rektal) + (0,33
X temperatur kulit rata-rata).
Ketika tubuh berada pada suhu konstan, tubuh memiliki cadangan energi panas
yang tetap selama hidup. Ketika terjadi kematian, aktifitas metabolis berakhir,
cadangan panas lepas pada tingkatan tertentu, maka suhu tubuh akan setara
dengan suhu lingkungan. Pengaturan temperatur tubuh manusia memakai umpan
balik, dimana panas dapat hilang dan masuk ke dalam lingkungan secara konveksi,
radiasi dan evaporasi (konduksi tidak pernah terjadi). Kehilangan Panas melalui
radiasi dapat terjadi bila temperatur udara berhubungan langsung dengan tubuh dan
temperatur sekelilingnya sangat rendah. Kehilangan panas melalui konveksi apabila
temperatur sekeliling obyek lebih rendah daripada suhu tubuh. Evaporasi terjadi bila
temperatur lingkungan lebih rendah dari normal sehigga evaporasi dari keringat
dapat terjadi dan dapat menghilangkan panas dari tubuh.
Susunan saraf pusat mengontrol peristiwa konveksi, radiasi, evaporasi untuk
mencapai keseimbangan termal. Di kulit terdapat Krause end bulb dan Meismers
corpuscle yang mengatur temperatur panas dan dingin. Produksi panas dan
pelepasan panas diatur oleh syaraf motor somatis dan syaraf viscero motoris via
hipofise anterior dan kelenjar endokrin, Kulit memiliki counter current, dimana
terjadi pembesaran pembuluh darah pada satu bagian sedangkan bagian lain terjadi
konstruksi penguncupan.

Mekanisme umpan balik pengaturan suhu tubuh

manusia :
1. Bila suhu udara dingin
a. Tubuh akan meningkatkan produksi panas , melalui :
- Menggigil
- Kelaparan
- Peningkatan aktifitas otot bergaris
- Peningkatan sekresi norepinefrin dan epinefrin
- Penyempitan pembuluh
b. Tubuh akan menurunkan kehilangan panas, dengan :
- Penyempitan pembuluh darah kutaneus
- Kulit mengkerut

2. Bila suhu udara panas,


a. Tubuh akan meningkatkan kehilangan panas , dengan :
- Pelebaran pembuluh darah kulit
- Berkeringat
- Peningkatan pernafasan
b. Tubuh akan menurunkan produksi panas, dengan :
- Nafsu makan berkurang
- Lesu dan lembam
D. TRANSFER KALOR
1. KONDUKSI
Proses perpindahan kalor melalui suatu zat tanpa diikuti perpindahan bagianbagian zat itu disebut konduksi atau hantaran. Misalnya, salah satu ujung batang
besi kita panaskan. Akibatnya, ujung besi yang lain akan terasa panas.
Coba perhatikan gambar berikut:

Pada batang besi yang dipanaskan, kalor berpindah dari bagian yang panas ke
bagian yang dingin. Jadi, syarat terjadinya konduksi kalor pada suatu zat adalah
adanya perbedaan suhu. Berdasarkan kemampuan menghantarkan kalor, zat dapat
dikelompokkan menjadi dua golongan, yaitu konduktor dan isolator. Konduktor
adalah zat yang mudah menghantarkan kalor (penghantar yang baik). Isolator
adalah zat yang sulit menghantarkan kalor (penghantar yang buruk).
2. KONVEKSI
Proses perpindahan kalor melalui suatu zat yang disertai dengan perpindahan
bagian-bagian yang dilaluinya disebut konveksi atau aliran. Konveksi dapat terjadi
pada zat cair dan gas.
a. Konveksi pada Zat Cair

Syarat terjadinya konveksi padaz at cair adalah adanya pemanasan. Hal ini
disebabkan partikel-partikel zat cair ikut berpindah tempat.
b. Konveksi pada Gas
Konveksi terjadi pula pada gas, misalnya udara. Seperti halnya pada air,
rambatan (aliran) kalor dalam gas (udara) terjadi dengan cara konveksi.
Beberapa peristiwa yang terjadi akibat adanya konveksi udara adalah sebagai
berikut :
1. Adanya angin laut. Angin laut terjadi pada siang hari. Pada siang hari,
daratan lebih cepat menjadi panas daripada lautan sehingga udara di
daratan naik dan digantikan oleh udara dari lautan.
2. Adanya angin darat, Angin darat terjadi pada malam hari. Pada malam
hari, daratan lebih cepat menjadi dingin daripada lautan. Dengan
demikian, udara di atas lautan naik dan digantikan oleh udara dari
daratan.

3.
4.

Adanya sirkulasi udara pada ruang kamar di rurnah


Adanya cerobong asap pabrik.

3. RADIASI
Proses perpindahan kalor tanpa zat perantara disebut radiasi atau pancaran.
Kalor diradiasikan dalam bentuk gelombang elektromagnetik, gelombang radio, atau
gelombang cahaya. Misalnya, radiasi panas dari api Apabila kita berdiam di dekat
api unggun, kita merasa hangat. Kemudian, jika kita memasang selembar tirai di
antara api dan kita, radiasi kalor akan lerhalang oleh tirai itu. Dengan demikian, kita
dapat mengatakan bahwa:
Kalor dari api unggun atau matahari dapat dihalangi oleh tabir sehingga kalor
tidak dapat merambat. Ada beberapa benda yang dapat menyerap radiasi kalor
atau menghalanginya. Alat yang digunakan untuk mengetahui atau menyelidiki
adanya radiasi disebut termoskop, seperti yang tampak pada gambar berikut:

Dari hasil penyelidikan dengan menggunakan termoskop, kita dapat mengetahui


bahwa:

Permukaan yang hitam dan kusam adalah penyerap atau permancar

radiasi kalor yang baik. Permukaan yang putih dan mengkilap adalah penyerap atau
pemancar radiasi yang buruk.
4. Evaporasi ( Evaporation)
Evaporasi ( penguapan air dari kulit ) dapat memfasilitasi perpindahan panas
tubuh. Setiap satu gram air yang mengalami evaporasi akan menyebabkan
kehilangan panas tubuh sebesar 0,58 kilokalori. Pada kondisi individu tidak
berkeringat, mekanisme evaporasi berlangsung sekitar 450 600 ml/hari. Hal ini
menyebabkan kehilangan panas terus menerus dengan kecepatan 12 16 kalori per
jam. Evaporasi ini tidak dapat dikendalikan karena evaporasi terjadi akibat difusi
molekul air secara terus menerus melalui kulit dan sistem pernafasan.
Peralihan panas dari bentuk cairan menjadi uap. Manusia kehilangan sekitar 9 x
103 kal/gram melalui penguapan paru-paru. Kehilangan panas lewat evaporasi
dapat terjadi bila :
perbedaan tekanan uap air antara keringat pada kulit dan udara
Temperatur lingkungan rendah dari normal sehingga evavorasi dari
keringat dapat terjadi dan dapat menghilangkan panas dari tubuh, dan itu

dapat terjadi apabila temperatur basah kering dibawah temperatur kulit.


Adanya gerakan angin
Adanya kelembaban.

E. ENERGI PANAS DAN ENERGI DINGIN DALAM KESEHATAN

1. Energi Panas Dalam Kesehatan


Apabila energi panas mengenai salah satu bagian tubuh, akan menaikkan
temperature daerah tersebut. Efek panas :
Fisik : menyebabkan semua zat mengalami pemuaian segala arah.
Kimia : kecepatan reaksi kimia akan meningkat dengan peningkatan
temperatur. Misalnya : Reaksi oksidasi, Permeabilitas membrane sel,

Metabolisme jaringan.
Biologis : merupakan pengggabungan dari efek panas terhadap fisik dan
kimia. Misal : Peningkatan sel darah putih, Fenomena reaksi peradangan,
dilatasi pembuluh darah, peningkatan tekanan kapiler, tekanan O2 dan CO2,
penurunan pH.

Penerapan energi panas dalam pengobatan


a. Metode Konduksi
Apabila ada perbedaan temperatur antara kedua benda maka panas akan
ditransfer secara konduksi yaitu dari benda yang lebih panas ke benda yang lebih
dingin. Pemindahan energi panas total tergantung pada luas daerah kontak,
perbedaan temperatur, lama melakukan kontak, material konduksi panas. Contoh:

Kantong air panas/botol berisi air panas ; efisien untuk pengobatan

abdomen (perut)
Handuk panas ; efektif untuk spasme otot, fase akut poliomyelitis.
Turkish batsh (mandi uap) ; sebagai penyegar atau relaksan otot.
Mud packs (lumpur panas) ; mengonduksi panas ke dalam jaringan,

mencegah kehilangan panas.


Wax bath (parafin bath) ; efisien untuk mentransfer panas pada tungkai

nyeri

bawah terutama orang tua. Cara Wax Bath : wax diletakkan di dalam bak dan
dipanaskan sampai temperature 1150- 1200F . Kaki direndam selama 30

menit-1 jam.
Electric Pads. Caranya : melingkari kawat elemen panas yang dibungkus
asbes atau plastic. Dilengkapi dengan termostat.

Metode konduksi bermanfaat untuk pengobatan terhadap penyakit neuritis,


Sprains, Strain, Contusio, Sinusitis, Low Back Pain
b. Metode Radiasi
Untuk pemanasan permukaan tubuh serupa dengan pemanasan dengan sinar
matahari atau nyala api. Sumber radiasi :
Electric fire

Old type fire ; Memiliki daya 750 W, range radiasi antara merah mendekati infra red, panjang gelombang < 15.0000 A0, untuk home

treatment.
Pensil Bar tipe ; Menggunakan reflector rectangular dan shape like

acoustic type.
Infra Merah
Memakai lampu pijar berkisar antara 250 2000 W, diberi filter merah.
Gelombang infra red yang dipakai antara 800 40.000 nm.
Penetrasi energi / gelombang pada kulit 3 mm dan meningkat di

permukaan kulit.
Lebih efektif bila dibandingkan dengan metode konduksi panas, karena

penetrasi energi panas ke jaringan lebih dalam


Metode Elektromagnetis
Ada dua jenis :
a. Short wave diathermy (diatermi gelombang pendek)
Digunakan pada kram otot (muscle sprain),

nyeri

pada

intervertebrale disk, penyakit degeneratif pada persendianm radang


bursa (bursitis). Dua macam metode elektromagnetis :
Teknik Kondensor (Conductor technique) ; Bagian tubuh
sebelah menyebelah diletakkan dua metal plate like electrode.
Pada permukaan electrode diberikan larutan elektrolit. Dengan
adanya aliran AC (bolak-balik), molekul tubuh menjadi agitasi

karena kenaikan temperature.


Diatermi Metode Induksi (Inductothermy) ; Bagian tubuh yang
akan dipanasi, dililitkan dengan kabel, lalu dialiri listrik. Jaringan
tubuh tidak berada dalam sirkuit, tetapi terletak dalam median

b.

magnet dari suatu koil. Frekuensi yang dipakai 1 MHz.


Micro Wave Diathermy (Diatermi gelombang mikro)
Digunakan untuk patah tulang (Fraktur), Sprains dan Strains, Bursitis,
Radang tendon, Artritis. Menggunakan magnetron untuk menghasilkan
gelombang radio dengan osilasi pada frekuensi 900 MHz. Besar

energinya terletak antara short wave diathermy dan infra merah.


Gelombang ultrasonik
Diperoleh dari gelombang bunyi (Audible Sound) dengan frekuensi
hampir 1 MHz. Jaringan yang akan diobati ditempeli permukaannya oleh
piezo electric transduser dengan intensitas 5 W/cm2. Lebih efektif pada
tulang dibandingkan pada soft tissue oleh karena tulang lebih banyak
menyerap panas Bisa digunakan untuk terapi (pengobatan) dan diagnostik.

2. Energi Dingin Dalam Kesehatan


Terjadi efek patologis pada jaringan bila terkena temperature di bawah titik beku.
Efek tersebut antara lain :
Krioadhesia (menghasilkan adhesi)
Krionekrosis ( merusakkan jaringan), melalui ; pecahnya membran sel,
dehidrasi intraseluler, denaturasi protein, hipometabolisme seluler, iskemik

local, respon imunologik.


Efek hemostasis
Efek anastesia

Penerapan energi dingin dalam pengobatan


Penyimpanan darah (Bank Darah). Agar darah bertahan lama dilakukan dengan
dua teknik :
Thin Walled container / wadah berdinding tipis ; Wadah dibuat dari metal tipis,
terdiri dari dua dinding. Volume darah berada di antara dua dinding. Juga
dimasukkan Liquid Nitrogen, terbentuk darah Frozen, disimpan pada Nitrogen
cair (-1960C).
Blood Sand Method ; Darah disemprot pada permukaan cairan Nitrogen,
terbentuk butir-butir, lalu dikumpulkan dan disimpan di wadah khusus.
Penyimpanan Sperma (Bank Sperma)
Penyimpanan Bone Marrow (Sumsum tulang)
Penyimpanan jaringan tubuh lainnya.
Penyimpanan obat-obat an
Pengobatan edema akibat trauma akut dan sakit kepala ; memakai ice
bag/kantong es.
Pengobatan nyeri dan bengkak lokal ; dipakai kompres dingin
Operasi Jaringan Kanker ; memakai cairan nitrogen untuk merusak
jaringan kanker yang luas. Untuk beberapa jenis sel, dibantu dengan
gliserol atau dimethil sulfonat sebagai proteksi agent.
F. TERMOGRAFI & PENGGUNAANNYA UNTUK DIAGNOSTIK
1. PENGERTIAN TERMOGRAFI
Termografi adalah metode diagnosa yang didasarkan pada perbedaan temperatur
antar jaringan dari tubuh manusia. Distribusi temperatur yang bervariasi ini bisa
disebabkan karena faktor fisik eksternal dan juga faktor internal seperti metabolisme
dan aktivitas jaringan yang dekat dengan kulit. Menurut Max Planck (1901), basis
mengenai besarnya radiasi pada tubuh manusia saat temperatur 300 K (27 oC) akan

memberika spektrum radiasi gelombang Infra Red berkisar antara 0,8 mikrometer
hingga 1 milimeter.
Setiap materi di alam tersusun oleh suatu sistem struktur molekul. Molekul ini
memiliki energi yang dinamakan energi dalam, yaitu suatu energi yang dibutuhkan
untuk aktivitas molekul. Akibat energi yang dimiliki oleh molekul ini akhirnya dapat
diketahui panas dinginya sebuah bahan atau materi. Hukum fisika menyebutkan
bahwa seluruh zat yang berada dalam temperatur di atas nol absolut ( 0K ) akan
memancarkan radiasi panas akibat temperaturnya. Dari radiasi temperatur ini
diketahui bahwa energi tersebut merambat melalui medium hampa udara ke
lingkungan dalam spektrum gelombang elektromagnetik inframerah. Spektrum
tersebut terletak pada batas antara cahaya tampak dan gelombang mikro. Energi
gelombang ini yang terdapat dalam bentuk photon, dapat dideteksi oleh sebuah
sensor inframerah. Melalui sebuah sistem prosesing sinyal digital, radiasi panas ini
dapat dtampilkan dalam bentuk visual (imaging) yang dinamakan Termografi.
2. Jenis Termografi
Termografi dengan prinsip keseimbangan panas
Dibuat dari lempeng tipis nitrat sellulosa dan dilapisi dengan minyak
tipis

pengabsorbsi

panas.

Permukaan

kulit

yang

telah

mencapai

keseimbangan panas memberi warna pada suhu tertentu. Pada kulit


normal akan berwarna hijau, bila suhu tidak ada akan terjadi perubahan

warna film sellulosa dari coklat menjadi kemerah-merah.


Termografi dengan prinsip fotokonduktivitas
Dengan menggunakan kamera infra merah, panas yang dipancarkan
kulit berupa radiasi infra merah oleh susunan optis dijatuhkan ke detektor
infra merah menjadi diskontinu. Oleh transduser infra merah diubah
menjadi pulsa listrik kemudian diperkuat dengan amplifier kemudian
ditampilkan gambar di layar Cathode Ray Tube (CRT).

Untuk

mendapatkan hanya berkas infra merah saja pada transduser dipakai filter
transparan yang hanya melewatkan radiasi infra merah.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum melakukan termografi
Pakaian penderita harus dilepas sebelum termografi dilakukan
Penderita sebelumnya ditempatkan pada ruangan dengan suhu 21oC
selama 15 menit. Tujuannya untuk adaptasi sebelum termografi dilakukan
sehingga hasil termogram kontras.

3. Penggunaan Termografi untuk Diagnosis


Berdasarkan setiap benda yang memancarkan radiasi ( W = e T ) maka pada
tahun 1950 telah ada usaha untuk membuat termogram dari infrared radiasi
permukaan tubuh manusia. Dan tehnik ini banyak dipergunakan dalam bidang klinik.
Hal-hal yang dapat didiagnosis dengan mempergunakan tehnik termografi antara
lain:

Carcinoma mammae
Vascular desease (penyakit pembuluh darah)
Untuk follow up pada penderita post operatif oleh karena diabetes.
Untuk Cereberal Vascular Desease
Arthritis akut.
Patello (femoral pain (nyeri pada persendian lutut)
Primary erythemalgia.

4. Keuntungan Termografi
Dapat menunjukkan gambaran visual sehingga suhu di atas area yang

luas dapat dibandingkan.


Mampu menangkap target bergerak secara real time
Dapat digunakan untuk mengukur atau mengamati di daerah-daerah

berbahaya
Dapatdijadikanalatujinon-destruktif
Dapat digunakan untuk menemukan cacat dalam shaft dan bagian logam

lain
dapat digunakan untuk melihat sesuatu dengan lebih baik di daerah
gelap.

Anda mungkin juga menyukai