Kebutuhan energi dan bahan penunjang dalam suatu industri kimia berdasarkan azaz kekekalan energi pada industri
kimia:
Kebutuhan energi dan bahan penunjang dalam suatu industri kimia berdasarkan azaz kekekalan energi pada industri
kimia:
Penemu dari Hukum Kekekalan Energi adalah James Prescott Joule, yaitu
seorang ilmuan dari Inggris yang lahir pada tanggal 24 Desember 1818 dan
meninggal pada tanggal 11 Oktober 1889. Ketika itu Hukum Kekekalan Energi
merupakan hukum pertama dalam termodinamika.
Contoh lain adalah perubahan energi listrik menjadi energi panas (setrika),
energi listrik menjadi energi gerak (kipas angin) dll. Proses perubahan bentuk
energi ini sebenarnya disebabkan oleh adanya perubahan energi antara
energi potensial dan energi kinetik pada tingkat atom. Pada tingkat
makroskopis, kita juga bisa menemukan begitu banyak contoh perubahan
energi.
Bentuk-Bentuk Energi
Berdasarkan hukum ini, terdapat 3 bentuk energi yaitu:
1. Energi Kinetik
Energi kinetik merupakan usaha yang dibutuhkan untuk menggerakkan
sebuah benda dengan massa tertentu dari keadaan diam hingga mencapai
kecepatan tertentu. Jadi, Energi Kinetik adalah energi yang dimiliki sebuah
benda karena pergerakannya. Kata “kinetik” itu sendiri berasal dari bahasa
Yunani, yaitu “kinesis” yang artinya gerak. Secara umum terdapat dua jenis
energi kinetik, yaitu :
Energi Kinetik Translasi, yaitu energi yang dimiliki oleh benda yang
mengalami gerak lurus (lintasannya berupa garis lurus).
Energi Kinetik Rotasi, yaitu energi yang dimiliki oleh benda yang
berotasi (lintasannya berupa lingkaran).
Keterangan:
Ek = Energi Kinetik
m = Massa Benda (kg)
v = Kecepatan Benda (m/s)
2. Energi Potensial
Energi Potensial adalah energi yang dimiliki benda karena posisi (ketinggian)
benda tersebut. Ada beberapa hal yang mempengaruhi energi potensial dari
sebuah benda, tetapi tiga hal yang paling utama adalah massa benda
tersebut, gaya gravitasi dan ketinggian benda tersebut.
Keterangan:
Ep= Energi Potensial
m = Massa Benda (kg)
g = Gravitasi (m/s)
h =Ketinggian (m)
3. Energi Mekanik
Energi mekanik adalah energi yang berhubungan dengan gerak dan posisi
dari sebuah benda. Oleh karena itu energi mekanik merupakan energi yang
didapatkan dari penjumlahan energi kinetik dan energi potensial dalam
melakukan suatu usaha.
Contoh energi mekanik adalah ketika kita memukul paku dengan sebuah
palu, nah palu itu akan kita angkat sehingga posisinya lebih tinggi (energi
potensial), kemudian kita gerakan ke arah paku dengan kecepatan tertentu
(energi kinetik), kemudian saat paku dan palu bersentuhan, paku akan
terdorong (energi mekanik) dan tujuan kita tercapai.
Keterangan:
Em = Energi Mekanik
Ek = Energi Kinetik
Ep = Energi Potensial
Keterangan:
Em1, Em2 : energi mekanik awal dan energi mekanik akhir (J).
Ek1, Ek2 : energi kinetik awal dan energi kinetik akhir (J).
Ep1, Ep2 : energi potensial awal dan energi potensial akhir (J).
Pembahasan
Diketahui:
m = 1,2 kg
h = 5 mg = 10 m/s2
Ditanya:
a. Ep dan Ek mula-mula = …?
Berdasarkan soal:
Dik : h1 = 20 m, v1 = 0, g = 10 m/s2, h = 5 m, h2 = 20 – 5 = 15 m
Dit : v2 = … ?
⇒ Em1 = Em2
⇒ 50 = ½ v22
⇒ 100 = v22
⇒ v2 = 10 m/s
Untuk memastikan jawaban, mari kita coba selesaikan soal di atas dengan
konsep gerak jatuh bebas. Sesuai dengan konsep gerak jatuh bebas,
kecepatan benda pada ketinggian tertentu dapat dihitung dengan rumus
berikut:
⇒ v22 = 2.g.h
⇒ v22 = 100
⇒ v2 = 10 m/s
Jawaban : B
Petunjuk penyelesaian:
Jika dalam suatu sistem berlaku hukum kekekalan energi mekanik, maka
energi mekanik sistem akan selalu tetap. Dengan kata lain, jumlah energi
potensial dan energi kinetik sistem sama di segala titik. Secara matematis,
hukum kekekalan energi mekanik ditulis sebagai berikut:
⇒ Em1 = Em2
Berdasarkan soal:
Dik : m = 1 kg, h1 = 0, v1 = 40 m/s, g = 10 m/s2, h2 = 20 m
Dit : Ek2 = … ?
⇒ Ek2 = 600 J
Jawaban : A
Sistem terbuka, sistem tertutup dan sistem terisolasi
Sistem Terbuka adalah suatu sistem dimana terdapat perpindahan materi dan energi antara sistem tersebut dan
lingkungannya.
Misalkan kita melakukan pembakaran dalam suatu baskom di halaman rumah, maka dalam proses pembakaran
tersebut dimungkinkan akan terjadi perpindahan dari materi hasil reaksi pembakaran seperti gas serta materi dari
lingkungan sekitar yang ikut masuk kedalam baskom selain pertukaran energi yang terjadi antara sistem dan
lingkungannya.
Sistem Tertutup adalah suatu sistem dimana tidak terdapat perpindahan materi melainkan hanya memungkinkan
adanya perpindahan energi antara sistem tersebut dan lingkungannya.
Misalkan kita memiliki rumah hijau atau rumah kaca, maka yang memungkinkan terjadi adalah proses perpindahan
panas atau kalor dari lingkukan ke dalam rumah kaca/hijau (sistem) tanpa adanya materi dari dalam rumah
kaca/hijau yang terpindah atau keluar ke lingkungan.
Sistem Terisolasi adalah suatu sistem dimana tidak memungkinkan untuk terjadi perpindahan baik itu materi
ataupun enertgi antara sistem tersebut dan lingkungannya.
Misalkan kita memiliki Termos minuman, maka termos tersebut bisa kita kategorikan sebagai sistem terisolasi
karena materi maupun energi dari dalam termos tidak mungkin untuk keluar ke lingkungan sekitarnya.
Berdasarkan penjelasan di atas dapat kita ambil kesimpulan bahwa sistem terbuka, tertutup, dan terisolasi
dikategorikan berdasarkan pada kemungkinan perpindahan antara materi dan energi dari sistem tersebut ke
lingkungan sekitarnya.
Salah satu pokok bahasan paling penting di dalam ilmu kimia ialah mengenai
termokimia. Ilmu ini menjelaskan tentang aliran energi dan panas yang masuk dan
keluar dari sebuah reaksi kimia. Penggunaanya paling banyak dalam bidang industri
dan keteknikan (engineer). Sebagai pengantar dari ilmu kimia aku akan jelaskan
mengenai pengertian sistem dan lingkungan dalam termokimia. Silahkan simak:
Pengertian Termokimia
Termokimia adalah ilmu yang mempelajari tentang aliran dan perubahan panas yang
terjadi dalam suatu reaksi kimia. Termokimia memiliki hubungan yang sangat erat
dengan Termodinamika.
Untuk mendefinisikan kondisi panas suatu reaksi kimia, maka dibuatlah batasan yang
disebut dengan sistem dan lingkungan.
Sistem adalah bagian dari alam semesta yang dijadikan sebagai fokus pengamatan.
Sedangkan lingkungan adalah bagian di luar dari sistem yang memiliki pengaruh
terhadap sistem. Contohnya ialah dalam reaksi antara urea dan air di dalam sebuah
botol tertutup, maka air dan urea di dalam botol tersebut (serta sedikit udara)
merupakan sistem dan dinding botol (serta tutupnya) merupakan lingkungan.
Contoh lainnya ialah pada saat mengamati sup yang direbus hingga mendidih, maka isi
sup di dalam panci merupakan sistem sedangkan udara di bagian permukaan air dan
dinding panci merupakan lingkungan.
Pada ban mobil, jika pengamatan kita fokus pada udara di dalam ban mobil, maka karet
ban dan aspal merupakan lingkungan.
Sementara itu sistem sendiri terbagi menjadi tiga, yakni: sistem terbuka, sistem tertutup
dan sistem terisolasi. Berikut ini pengertiannya:
Ketika kamu memasak sup dengan bagian atas panci terbuka, maka ini termasuk
dalam sistem terbuka. Sebab materi dapat bertambah (dengan penambahan bumbu
dan bahan sup) dan berkurang (dengan menguapnya air). Energi yang ada di dalam
panci juga dapat bertambah dan berkurang dengan bebas, baik itu hilangya panas
karena radiasi maupun karena terserap udara di permukaan panci.
Sistem tertutup adalah kondisi dimana tidak mungkin terjadi pertukaran materi dari
sistem ke lingkungan ataupun sebaliknya, tetapi masih mungkin terjadi pertukaran
energi dari sistem ke lingkungan ataupun sebaliknya.
Ketika kamu memasak sup dengan bagian atas tertutup rapat, maka ini termasuk dalam
sistem tertutup. Sebab materi di dalam panci tidak dapat bertambah ataupun berkurang.
Sementara itu energi dapat bertambah ataupun berkurang melalui radiasi maupun
induksi panas.
Contoh Sistem
Terisolasi
Ketika kamu menyimpan sup di dalam termos yang tertutup rapat, maka ini termasuk
dalam sistem terisolasi (sangat populer di negara 4 musim). Sebab pada kondisi ini
materi dan energi di dalam termos sup tidak akan dapat berkurang maupun bertambah.
Seperti yang kalian ketahui bahwa panas di dalam termos tidak akan berkurang
walaupun lingkungannya dingin pun tidak akan bertambah ketika temperatur di luar
tinggi.
Walaupun pada kenyataanya tidak ada sistem yang terisolasi sempurna, namun di
dalam ilmu kimia (dan fisika), kondisi dimana minimum energi yang keluar-masuk
seperti pada termos diasumsikan sebagai terisolasi.
Penerapan dari konsep sistem dan lingkungan yang sederhana dapat kita lihat pada
termometer. Pada termometer, bagian dalamnya yang berisi merkuri (Hg) atau Alkohol
merupakan bagian yang diamati (sistem), sedangkan bagian luarnya merupakan
lingkungan.
Jika termometer di desain dengan sistem terbuka ataupun sistem terisolasi, maka
pengukuran temperatur tidak akan akurat lagi. Hal inilah yang menyebabkan saintis
mendesain termometer seperti yang bisa kalian lihat saat ini.
Hukum tehrmodinamika
Hukum Termodinamika
Termodinamika mempunyai hukum-hukum pendukungnya. Hukum-
hukum ini menerangkan bagaimana dan apa saja konsep yang harus
diperhatikan. Seperti peristiwa perpindahan panas dan kerja pada
proses termodinamika.
Sejak perumusannya, hukum-hukum ini sudah menjadi hukum
penting dalam dunia fisika yang berhubungan dengan termodinamika.
Penerapan hukum-hukum ini juga digunakan dalam berbagai bidang
seperti bidang ilmu lingkungan, otomotif, ilmu pangan, ilmu kimaia
dan lain-lain. Berikut hukum-hukum termodinamika :
Hukum Termodinamika 1
(Kekekalan Energi dalam Sistem)
Energi tidak bisa diciptakan maupun dimusnahkan. Manusia hanya
bisa mengubah bentuk energi dari bentuk energi satu ke energi
lainnya. Dalam termodinamika, jika sesuatu diberikan kalor, maka
kalor tersebut akan berguna untuk usaha luar dan mengubah energi
dalam.
Keterangan :
ΔU = perubahan energi dalam (joule)
Q = kalor (joule)
W = usaha (joule)
Proses-proses
Isobaris → tekanan tetap
Isotermis → suhu tetap → ΔU = 0
Isokhoris → volume tetap (atau isovolumis atau isometric) → W = 0
Adiabatis → tidak terjadi pertukaran kalor → Q = 0
Siklus → daur → ΔU = 0
Persamaan Keadaan Gas
Hukum Gay-Lussac
Tekanan tetap → V/T = Konstan → V1/T1 = V2/T2
Hukum Charles
Volume tetap → P/T = Konstan → P1/T1 = P2/T2
Hukum Boyle
Suhu tetap → PV = Konstan → P1V1 = P2V2
P, V, T Berubah (non adiabatis)
(P1V1) / (T1) = (P2V2) / (T2)
Adiabatis
P1V1 γ= P2V2γ
T1V1 γ − 1= T2V2γ − 1
γ = perbandingan kalor jenis gas pada tekanan tetap dan volum tetap
→ γ = Cp/Cv
Usaha
W = P(ΔV) → Isobaris
W = 0 → Isokhoris
W = nRT ln (V2 / V1) → Isotermis
W = − 3/2 nRΔT → Adiabatis ( gas monoatomik)
Keterangan :
T = suhu (Kelvin, jangan Celcius)
P = tekanan (Pa = N/m2)
V = volume (m3)
n = jumlah mol
1 liter = 10−3m3
1 atm = 105 Pa ( atau ikut soal!)
Jika tidak diketahui di soal ambil nilai ln 2 = 0,693
Mesin Carnot
η = ( 1 − Tr / Tt ) x 100 %
η = ( W / Q1 ) x 100%
W = Q1 − Q2
Keterangan :
η = efisiensi mesin Carnot (%)
Tr = suhu reservoir rendah (Kelvin)
Tt = suhu reservoir tinggi (Kelvin)
W = usaha (joule)
Q1 = kalor masuk / diserap reservoir tinggi (joule)
Q2 = kalor keluar / dibuang reservoir rendah (joule)
Contoh Soal
Suatu gas mempunyai volume awal 2,0 m3 dipanaskan dengan
kondisi isobaris hingga volume akhirnya menjadi 4,5 m3. Bila tekanan
gas yaitu 2 atm, tentukan usaha luar gas tersebut ??
(1 atm = 1,01 x 105 Pa)
Pembahasan
Diketahui :
V2 = 4,5 m3
V1 = 2,0 m3
P = 2 atm = 2,02 x 105 Pa
Isobaris → Tekanan Tetap
Ditanya W ??
Dijawab :
W = P (ΔV)
W = P(V2 − V1)
W = 2,02 x 105 (4,5 − 2,0) = 5,05 x 105 joule
Hukum Termodinamika 2
(Arah reaksi sistem dan batasan)
Hukum kedua ini membatasi perubahan energi mana yang bisa terjadi
dan yang tidak. Pembatasan ini dinyatakan dengan berbagi cara,
yaitu :
Hukum Termodinamika 3
Hukum ketiga termodinamika terkait dengan temperatur nol absolut.
Hukum ini menyatakan bahwa pada saat suatu sistem mencapai
temperatur nol absolut (temperatur Kelvin) semua proses akan
berhenti dan entropi sistem akan mendekati nilai minimum.hukum
ini jugga menyatakn bahwa entropi benda berstruktur kristal
sempurna pada temperatur nol absolut bernilai nol.
SIKLUS RANKINE
Siklus Rankine adalah siklus termodinamika yang mengubah
panas menjadi kerja. Panas disuplai secara eksternal pada aliran
tertutup, yang biasanyamenggunakan air sebagai fluida yang bergerak.
Siklus ini menghasilkan 80% dariseluruh energi listrik yang dihasilkan
di seluruh dunia. Siklus ini dinamai untuk mengenang ilmuwan
Skotlandia, William John Maqcuorn Rankine.
Siklus Rankine adalah model operasi mesin uap panas yang secara
umumditemukan di pembangkit listrik. Sumber panas yang utama
untuk siklus Rankineadalah batu bara, gas alam, minyak bumi, nuklir,
dan panas matahari.
Contoh 2
Berikan penjelasan dan tuliskan komentar untuk pernyataan berikut
ini: Sebuah silinder yang dilenmgkapi dengan piston berisi sejumlah
gas. Di atas piston diletakkan 2 (dua) anak timbangan masing-masing
dengan massa 1 kg, jika satu anak timbangan diambil maka tekanan
dan volume sistem gas akan berubah.
Bagaimana pendapat anda, contoh ini merupakan proses kuasistatik
atau proses nonkuasistatik?
Jawab:
Jelas sistem ini mengalami proses nonkuasistatik, sebab bukan
merupakan rentetan keadaan setimbang tak terhingga banyak,
melainkan hanya dua keadaan setimbang yaitu setimbang awal dan
setimbang akhir.
Contoh 3
Bagaimana agar supaya proses yang dijalani pada contoh 2 menjadi
proses kuasistatik?
Jawab:
Agar proses yang dijalani sistem pada ontoh 2 menjadi proses
kuasistatik, maka salah satu anak timbangan itu harus diganti sejuta
pemberat kecil-kecil anak timbangan dengan massa total 1 kg dan satu
per satu pemberat kecil-kecil itu diambil, sehingga proses yang
dijalani sistem adalah proses kuasistatik.
Contoh 4
Berikan dan tuliskan penjelasan mengenai proses reversibel.
Jawab:
Proses reversibel adalah merupakan proses dari suatu keadaan awal
ke keadaan tertentu dan dari keadaan akhir tersebut dimungkinkan
terjadinya proses balik ke keadaan awal kembali melalui jalan yang
sama. Sedemikian rupa dengan mudah jika pada sistem dikenai
kondisi tertentu.
Contoh 5
Tuliskan 2 (dua) persyaratan agar proses dikatakan berbalik
(reversibel)
Jawab:
proses tersebut merupakan proses kuasistatik
dalam proses tersebut tidak terjadi efek-efek disipasi
Contoh 6
Berikan dan tuliskan penjelasan mengenai daur atau siklus.
Jawab:
Daur atau siklus adalah proses terus menerus yang merupakan
sederetan proses yang terdiri atas beberapa tahapan dari suatu
keadaan setimbang ke keadaan setimbang lain kemudian kembali
keadaan setimbang semula yang hasilnya adalah pengubahan kalor
menjadi kerja atau usaha luar.
Contoh 7
Apakah pengubahan kalor seluruhnya menjadi usaha dapat terjadi.
Jawab:
Pengubahan kalor seluruhnya menjadi tenaga/usaha dalam satu tahap
saja dapat terjadi; yaitu pada proses ekspansi isotermal sistem gas
ideal.
– pelajari lebih lanjut, apakah proses yang demikian dapat diambil
manfaatnya? (bacalah kembali uraian dengan seksama dan
kembangkan wawasan dan penalaran anda).
Contoh 8
Berikan penjelasan mengenai mesin kalor atau mesin pemanas,
lengkapi dengan contoh
Jawab:
Mesin kalor/mesin pemanas adalah suatu alat atau sistem yang
berfungsi untuk mengubah energi kalor atau energi panas menjadi
energy usaha atau energi mekanik. Sebagai contoh adalah motor bakar
atau motor letup.
(Lengkapi jawaban anda dengan membaca kembali dan memahami:
-I- 4 ciri mesin kalor/mesin pemanas
-I- Gambar skematis prinsip mesin kalor atau mesin pemanas).
Contoh 9
Berilah penjelasan mengenai mesin pendingin, lengkapi penjelasan
dengan contoh.
Jawab:
Mesin pendingin adalah suatu alat atau sistem yang berfungsi untuk
secara netto memindahkan kalor dari reservoar dingin ke reservoar
panas dengan menggunakan usaha luar. Sebagai contoh adalah lemari
es atau refrigerator.
Contoh: 10
Selama proses isokhorik (v = 1 m3), gas menerima kalor 1000 kalori
sehingga tekanan berubah sebesar 814 N/m2. Hitunglah perubahan
energi dalam gas selama proses tersebut Jawab:
Proses isokhorik: AV = 0 sehingga AW = P . AV = 0 AQ = AU + AW
^ 1000 = AU + 0
AU=3/2 n R AT
Karena proses isotermik (AT= 0), maka perubahan energi dalam sama
dengan nol Berarti energi dalam gas tidak berubah.
AQ = AU + AW———– ^ AW = P AV
Reaksi eksoterm ada yang terjadi secara alami dan ada yang terjadi secara
buatan. Reaksi eksoterm alami merupakan proses reaksi di alam yang
berlangsung spontan dengan melepaskan energi. Misalnya, besi berkarat, air
mengalir, ledakan bom, pertunjukan kembang api, dan pembakaran kayu.
Baca Juga Artikel yang Mungkin Berkaitan : Asam Sulfat – Pengertian,
Sifat, Rumus, Bahaya dan Proses
Dari abad ke-16, sejumlah peneliti seperti Jan Baptist van Helmont, Robert
Boyle dan Isaac Newton mencoba untuk menemukan teori-teori dari
transformasi-transformasi kimia yang sudah dieksperimenkan. Teori plogiston
dicetuskan pada tahun 1667 oleh Johann Joachim Becher.
Teori itu mempostulatkan adanya elemen seperti api yang disebut “plogiston”,
yang terdapat dalam benda-benda yang dapat terbakar dan dilepaskan
selama pembakaran. Teori ini dibuktikan salah pada tahun 1785 oleh Antoine
Lavoisier, yang akhirnya memberikan penjelasan yang benar tentang
pembakaran.
Pada bagian kimia organik, telah lama dipercaya bahwa senyawa yang
terdapat pada organisme yang hidup itu terlalu kompleks untuk bisa
didapatkan melalui sintesis kimia. Menurut konsep vitalisme, senyawa organik
dilengkapi dengan “kemampuan vital” sehingga “berbeda” dari material-
material inorganik.
Baca Juga Artikel yang Mungkin Berkaitan : Amonia – Pengertian,
Rumus, Proses, Sifat, Dampak dan Cara
Tapi pada akhirnya, konsep ini pun berhasil dipatahkan setelah Friedrich
Wöhler berhasil mensintesis urea pada tahun 1828. Kimiawan lainnya yang
memiliki kontribusi terhadap ilmu kimia organik di antaranya Alexander
William Williamson dengan sintesis eter yang dilakukannya dan Christopher
Kelk Ingold yang menemukan mekanisme dari reaksi subs.
Contoh Penulisan Persamaan Reaksi dalam
Termokimia
C(s) + O2(g) ® CO2(g) + 394 kJ
2 C(s) + H2(g) ® C2H2(g) – 226,8 kJ
Ditulis:
→ Reaksi Eksoterm
1. Membebaskan kalor
2. Suhu sistem lebih tinggi dibandingkan Suhu lingkungan
3. Kalor berpindah dari sistem ke lingkungan
4. Entalpi sistem akan berkurang
5. Mengalami kenaikan suhu
→ Reaksi Endoterm
Memerlukan kalor
Suhu sistem lebih rendah dibandingkan suhu lingkungan
Kalor berpindah dari lingkungan ke sistem
Entalpi sistem akan bertambah
Mengalami penurunan suhu
2. Peledakan Bom
3. Pembakaran Kayu
4. Proses Besi Berkarat
1. Reaksi Eksoterm
Istilah eksoterm berasal dari bahasa Yunani, eksos (luar) dan term (panas atau kalor), artinya
terdapat kalor yang keluar dari sistem ke lingkungan. Apa yang dimaksud sistem dan
lingkungan?
Dalam reaksi kimia, yang termasuk sistem adalah reaktan (pereaksi) dan produk (hasil reaksi).
Contohnya pada reaksi pembentukan NaCl.
Dari reaksi di atas, reaktannya adalah larutan HCl dan NaOH, sedangkan
produknya adalah larutan NaCl dan H2O. (Ingat reaktan ada di sebelah kiri
tanda panah, sedangkan di sebelah kanan adalah produk).
Sedangkan lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di luar sistem yang
kita amati. Pada contoh di atas yang termasuk lingkungan adalah bagian
selain reaktan dan produk, misalnya udara di sekitarnya.
Rumusnya
Penulisan persamaan termokimianya, yaitu:
Reaktan → Produk ∆H = – kJ
Coba lihat poin j, k, dan l, ketiga poin tersebut merupakan proses perubahan
wujud zat. Perubahan wujud zat sendiri dibagi menjadi 6 bagian. Jika ketiga
bagian melepaskan kalor, bagaimana dengan 3 bagian yang lain?
2. Reaksi Endoterm
Reaksi ini berlawanan dengan reaksi eksoterm. Istilah endoterm juga berasal
dari bahasa Yunani, endon (dalam) dan term (panas atau kalor), artinya
terdapat kalor dari lingkungan yang masuk ke sistem.
Reaktan → Produk ∆H = + kJ
Jadi, proses perubahan wujud zat itu termasuk dalam termokimia, ada yang
melepas dan menyerap kalor.
Tanda panah berwarna biru menunjukkan bahwa proses perubahan wujud zat
melepaskan kalor dan tergolong dalam reaksi eksoterm. Sebaliknya tanda
panah berwarna merah menunjukkan proses perubahan wujud zat menyerap
kalor dan tergolong dalam reaksi endoterm.
Agar lebih memahami, berikut contoh soal terkait reaksi eksoterm dan reaksi
endoterm.
Contoh Soal
1. Beberapa persamaan reaksi kimia dalam kehidupan sehari-hari.
Pasangan persamaan reaksi endoterm terjadi pada nomor …
Jawaban: A
Pembahasan:
Jawaban: B
Pembahasan:
Reaksi Fotosintesis
Pengertian Fotosintesis
Fotosintesis yaitu suatu proses Biokimia yang terjadi karena dilakukan oleh tumbuhan,
alga, dan beberapa jenis bakteri untuk memproduksi suatu Energi terpakai (Nutrisi),
dan memanfaatkan suatu energi cahaya.
Fotosintesis juga fungsi utama dari Daun yang terdapat pada tumbuhan. Proses
fotosintesis juga sangat penting untuk kehidupan di Bumi karena hampir semua
makhluk hidup tergantung pada proses fotosintesis ini.
Fotosintesis merupakan suatu cara asimilasi karbon karena dalam fotosintesis karbon
bebas dari CO2 terikat (Difiksasi) menjadi gula sebagai molekul penyimpanan energi.
Cara lain yang bisa ditempuh organisme untuk mengasimilasi karbon ialah
melalui Kemosintesis, karena dilakukan oleh Bakteri Belerang.
Energi yang diperlukan untuk menjalankan proses ini berasal dari fotosintesis. Berikut
adalah persamaan reaksi fotosintesis yang dapat menghasilkan glukosa :
Secara umum yang terjadi reaksi pada respirasi seluler berkebalikan dari persamaan di
atas. Pada respirasi, gula (Glukosa) & senyawa lainnya, akan bereaksi dengan oksigen
agar dapat menghasilkan karbondioksida, air, & energi kimia.
Klorofil menyerap cahaya yang berperan penting dalam fotosintesis. Meskipun demikian
tetapi sebagian besar kloroplas di hasilkan berada di daun.
Cahaya akan melewati lapisan epidermis yang tanpa warna & juga yang transparan,
menuju mesofil, tempat terjadinya sebagian besar dalam proses fotosintesis.
Mahasiswa pintar
Kesempatan langka! Mengapa apotek Membusuk dari kuku
telah membuktikan
Tutup tahun, iPhone menyembunyikan ini akan hilang dalam 2
bahwa hipertensi
XS hanya 2 juta! 1 jika jamur pada kuku hari, hanya beberapa
dapat diobati di rumah
tahun garansi takut ... tetes sederhana
dengan mudah!
Permukaan daun akan dilapisi Kutikula dari lilin yang mempunyai sifat anti air agar
mencegah terjadinya penyerapan sinar Matahari dan juga penguapan air yang menjadi
berlebihan.
Reaksi Fotosintesis
Ada dua Reaksi Fotosintesis yang utama atau dua proses utama dalam proses
fotosintesis, yaitu Reaksi bergantung pada cahaya (Light Dependent Reaction)
& Reaksi Tidak Adanya Cahaya (Light Independent Reaction).
Pada Gambar Skema Diatas, Reaksi Terang Fotosintesis yang terjadi pada kloroplas
tumbuhan.
Tempatnya terjadi pada Tilakoid. Salah satu proses fotosintesis pada tumbuhan.
Para Pembaca jangan pusing ya dengan melihat skema reaksi fotosintesis diatas,
admin akan menjelaskan langkah-langkah mulai dari membenturnya sinar matahari
terhadap daun.
Jadi kalian harus tahu bahwa cahaya atau Foton akan diambil & diserap oleh Dua
Fotosistem.
Pengertian fotosistem itu adalah kompleks protein yang terdapat mengandung klorofil &
pigmen aksesoris pada tilakoid sel tumbuhan.
Klorofil & pigmen itu juga adalah sumber protein kompleks yang amat penting &
bertanggung jawab terhadap Konversi Energi.
Klorofil pada fotosintesis 1 mampu menyerap cahaya hingga dengan lebar pita
(wavelenght) 700 nm sehingga dikenal dengan nama molekul p700
Selanjutnya Mari kita akan membahas langkah-langkah pada gambar skema reaksi
terang fotosintesis diatas:
Dan Elektron itu akhirnya tidak stabil & akhirnya terlepas. Lalu kemudian dilepaskan lagi
satu elektron akan diikuti dengan masuknya foton yang lain ke dalam RC.
Kemudian, elektron tersebut akan dibawa oleh rantai protein kompleks & carrier
yang biasa disebut ETC (electron transport chain). Nama carrier elektron nya
ialah Plastoquinone.
Dari hasil pemecahan oksigen dan ion hidrogen tersebut akan terlepas ke lumen
tilakoid (rongga dalam tilakoid). Dan oksigen tersebut akan dibuang nanti sebagai
hasil fotosintesis.
Hal ini terjadi karena gradient proton yang terjadi dilumen tilakoid ini adalah ion-ion
hidrogen yang akan dibawa ke ATP synthase & menyediakan energi yang
berguna untuk penggabungan ADP + Pi untuk membentuk ATP Cytochrome b6f
kemudian membawa elektron ke Plastocyanin dan selanjutnya akan dibawahnya
ke Fotosistem I (PS I).
Agar lebih jelasnya kalian juga dapat melihat skema reaksi terang fotosintesis dibawah
ini :
Reaksi dari penjelasan diatas adalah reaksi terang non siklik yang menggunakan dua
jenis fotosistem.
Reaksi siklik tersebut pada reaksi terang fotosintesis hanya terjadi di fotosistem
I. Bukan seperti pada reaksi non-siklik yang terjadi pada kedua fotosistem yaitu :
fotosistem I dan fotosistem II.
Berikut adalah penjelasan proses reaksi siklik pada reaksi terang fotosintesis.
Energi matahari yaitu berupa foton “menabrak” suatu membran tilakoid, dan mengenai
pada Fotosistem I yang memiliki Klorofil tipe P700.
Dan Hal ini akan membuat Elektron tereksitasi (tingkat energi naik) hingga akhirnya
terlepas. Yaitu sebanyak 2 elektron terlepas.
Lalu Rangkaian perpindahan elektron itu (juga disebut rantai transport elektron) akan
menghasilkan kekuatan motif proton (proton motive force) yang menghasilkan ion
H+.
Kemudian Ion tersebut akan membuat suatu gradien konsentrasi pada membran
sehingga akan menjadi energi bagi ATP synthase selama kemiosmosis.
Proses tersebut akan kembali terulang ketika elektron kembali lagi ke fotosistem I.
Reaksi siklik dalam reaksi terang tumbuhan, tidak membutuhkan kehadiran air
atau fotolisis dan juga tidak menghasilkan energi buangan seperti Oksigen.
Mengapa apotek Membusuk dari kuku Kesempatan langka!
2.5 jam seks dengan
menyembunyikan ini akan hilang dalam 2 Tutup tahun, iPhone
istri jika Anda
jika jamur pada kuku hari, hanya beberapa XS hanya 2 juta! 1
mencoba pil ini!
takut ... tetes sederhana tahun garansi
Reaksi siklik hanya akan menghasilkan ATP yang digunakan dalam reaksi gelap
fotosintesis atau siklus Calvin Benson.
Namun Fosforilasi siklik sangat dominan pada bakteri & organisme anaerobik .
Siklus Calvin sendiri yaitu Proses kedua dari sebuah reaksi fotosintesis yang akan
dilalui oleh tumbuhan dalam membuat makanannya.
Di dalam siklus calvin inilah karbohidrat atau gula akan terbentuk dengan bantuan
NADPH & ATP yang telah dihasilkan oleh reaksi terang.
Reaksi kimia yang telah terjadi dalam siklus Calvin bisa kita lihat dibawah ini :
Hasil Fotosintesis
Hasil dari Fotosintesis yaitu meliputi :
Rumus Fotosintesis
Rumus dari fotosintesis adalah :
12H2O + 6CO2 + cahaya → C6H12O6 (glukosa) + 6O2 + 6H2O
Faktor Yang Mempengaruhi Fotosintesis
1. Konsentrasi Karbondioksida
2. Ketersediaan Air
Air adalah salah satu kebutuhan dasar untuk suatu tumbuhan agar dapat melakukan
proses fotosintesis. Air mempunyai fungsi utama sebagai salah satu bahan baku utama
dalam proses fotosintesis, selain dari karbondioksida. Dalam hal lainnya juga,
tumbuhan membutuhkan air untuk proses transpirasi. Jadi jika kekurangan air, stomata
yang ada pada daun akan menutup & membuat karbondioksida tidak bisa terserap dan
masuk ke dalam kloroplas.
3. Cahaya
Sesuai dengan fungsinya cahaya juga termasuk kebutuhan dalam salah satu faktor
yang dapat mempengaruhi fotosintesis. Dengan Berdasarkan sifatnya, faktor cahaya
sendiri telah terbagi menjadi beberapa sub faktor, di antaranya yaitu, intensitas cahaya,
panjang gelombang cahaya, & lama penyinaran.
Dengan lamanya suatu penyinaran. Di beberapa belahan dunia ini, penyinaran
matahari akan dapat berlangsung lebih dari 12 jam sehari. Pada di daerah-daerah
tersebut, proses fotosintesis yang akan dilakukan tumbuhan ini juga akan berlangsung
secara terus menerus.
4. Klorofil
Klorofil atau zat hijau pada daun adalah pigmen warna yang terdapat di dalam kloroplas
daun & berfunsi sebagai katalisator dalam terbentuknya fotosintesis. Tanpa adanya
klorofil, fotosintesis akan berlangsung dengan sangat lambat & bahkan tidak dapat
terjadi karena tumbuhan kehabisan energi. Klorofil juga dapat disebut faktor internal
yang mempengaruhi fotosintesis.
5. Unsur Hara
Unsur hara yaitu adalah suatu sumber nutrisi utama yang dibutuhkan oleh suatu
tumbuhan dalam melakukan metabolisme. Unsur hara juga merupakan mineral maupun
bahan organik yang didapatkan melalui penyerapan yang dilakukan akar di dalam
tanah. Sebagai suatu contoh, dalam melakukan fotosintesis, klorofil sangat
membutuhkan ion magnesium yang hanya diperoleh akar dari dalam tanah.
6. Suhu
Suhu udara juga menjadi faktor yang dapat mempengaruhi proses fotosintesis. Suhu
yang terlalu tinggi dapat membuat daun menutup sebagian besar stomatanya lalu
meminimalkan proses transipirasi (penguapan). Proses ini mengakibatkan
karbondioksida tidak bisa diserap oleh daun & proses fotosintesis akan mengalami
perlambatan. Namun jika suhu terlalu rendah, air yang terdapat di dalam tumbuhan
akan membeku sehingga mengakibatkan sirkulasi hara dari akar ke ke daun tidak dapat
terjadi.
Neraca massa ini bermanfaat untuk mengetahui perubahan kuantitatif pada setiap
tahap proses, untuk pembuatan diagram alir kuantitatif, menentukan jumlah
kebutuhan bahan-bahan dalam pembuatan suatu produk hingga dapat digunakan
untuk menentukan formulasi campuran, menghitung komposisi akhir produk,
memperkirakan kebutuhan utilities (seperti steam, udara pengering, air dan lain-
lain), juga dapat digunakan untuk menentukan efisiensi pemisahan. Prinsip dasar
dalam neraca massa adalah hokum konservasi massa, yang menyatakan bahwa
jumlah bahan masuk sama dengan jumlah bahan keluar baik sebagai konstituen
individu maupun total, juga sebagai elemen- elemen kimia. Selisih bahan masuk
dengan bahan keluar dari suatu proses sama dengan akumulasi, apabila terjadi
pada proses unsteady state, konsentrasi komponen berubah oleh perubahan waktu.
Apabila akumulasi sama dengan nol (terjadi pada proses steady state), maka bahan
masuk sama dengan bahan keluar. Langkah-langkah yang diperlukan dalam
pembuatan neraca massa meliputi:
b. Memilih basis kalkulasi, dapat untuk bahan masuk maupun bahan keluar dari
proses
Neraca massa ada bermacam-macam yaitu neraca massa total, komponen dan
layout. Neraca massa total dinyatakan dalam satuan berat, sedangkan neraca
massa komponen (missal air, lemak, protein dan lain-lain) dinyatakan dalam fraksi
massa. Neraca massa layout digunakan untuk satu rangkaian proses. Contoh
neraca massa total pada proses pengupasan (gambar 1.1).
Gambar 1.1 Bagan neraca massa proses pengupasan
Neraca massa : X = Y + Z
Berat bahan terkupas: Z = X – Y
Contoh neraca massa layout pada proses pembuatan chip ketela pohon yang
terdiri dari dua tahap proses yaitu pengupasan dan pengecilan ukuran
(pemotongan) serta pengeringan (gambar 1.3).
Konsentrasi dapat dinyatakan dalam berbagai satuan yaitu berat per berat (w/w);
berat per volume (w/v), konsentrasi molal (M) dan fraksi mol.
Dalam bahasan ini ada dua macam yang digunakan yaitu neraca panas yang
merupakan basis dari pindah panas dan neraca energi yang digunakan dalam aliran
fluida. Bagan neraca panas ditunjukkan pada gambar 1.4.
Dalam pengolahan pangan, yang penting adalah energi dalam bentuk energi panas
dan konservasinya dapat digambarkan seperti misalnya pada pengeringan. Dalam
hal ini entalpi (total panas) diperhitungkan sebgai neraca entalpi bersama neraca
massa. Entalpi ditentukan menggunakan suhu datum. Dalam perhitungan neraca
energi atau neraca panas ini dikenal untuk steam ada panas laten dan panas
sensibel, panas spesifik.
Dalam proses steady state, panas yang masuk atau panas yang hilang sama
dengan panas yang keluar atau panas yang diserap. Misalnya pada proses batch
tekanan konstan,
Q =∆h
Besarnya entalpi air ataupun steam dapat dilihat pada tabel uap (steam table), yang
besarnya ditentukan oleh tekanan dan suhu serta fasenya. Entalpi untuk solid
(padatan pada bahan), merupakan panas spesifiknya dikalikan suhu di atas datum.
Untuk satuan internasional, satuan suhu dalam oC, datumnya nol.
contoh perhitungan neraca masa
Soal latihan:
Asam bekas dari suatu proses Nitrasi mengandung 23% HNO3; 57%H2SO4 dan 20%H20. Asam ini
dipekatkan lagi sampai menjadi 27% HNO3 dan 60% H2SO4 dengan cara menambahkan 93% H2SO4
dan 90% HNO3
Berapa asam bekas dan asam pekat diperlukan untuk mendapatkan 100 kg asam yang diinginkan
57%H2SO4
20%H20
(B)
23% HNO3 23% HNO3
57%H2SO4 (A) (D) 57%H2SO4 (D)
20%H20 20%H20
90% HNO3
57%H2SO4 dan 20%H20
(C)
Pada kuliah terdahulu telah diberikan contoh kasus neraca massa tanpa
reaksi kimia. Berikut ini akan dibahas neraca massa dimana reaksi terjadi di dalam sistem yang ditinjau.
Dalam reaksi kimia, stoikiometri reaksi kimia harus diperhatikan.
Dalam perhitungan kuantitatif sistem reaksi yang demikian, perlu diketahui beberapa istilah seperti di
bawah ini :
4. Konversi.
5. Yield/rendemen.
Yield = hasil berat x 100%
umpan berat
NM yang melibatkan reaksi kimia maka bekerjalah dengan satuan mol. Jika basis dinyatakan dalam
satuan massa, maka ubahlah terlebih dulu menjadi satuan mol.
Neraca masssa dengan sistim daur ulang dan jalan pintas
Untuk meyelesaikan soal dengan sistem recycle, diperlukan beberapa neraca massa:
1. Seluruh proses termasuk daur ulang
2. Titik pencampuran
3. Sistem disekitar proses
4. Titik pemisahan
Contoh Soal:
Suatu kolom distillasi digunakan untuk memisahkan 10,000 kg campuran benzene-toluene (50%-50%)
Produk atas mempunyai komposisi 95% benzene dan 5% Toluene.
Produk bawah mempunyai komposisi 4% benzene dan 96% Toluene
Uap masuk kondenser hasil atas dengan kecepatan 8000kg/jam, sebagian dari produk dikembalikan lagi
kedalam kolom sebagai refluks (R)
Tentukan perbandingan antar jumlah yang di refluks dengan produk
8000kg/jam D
95% Benzene
5% Toluene
(F)
10,000kg/jam
50% Benzene
50% Toulene
96% Benzene (W)
5% Toulene
8000 = D + R
R = 8000 – D
R = 8000 – 5055
R = 2945