PENDAHULUAN
1
1.2 RUMUSAN MASALAH
Adapun masalah yang akan dibahas yaitu :
Apa yang dimaksud dengan Termodinamika ?
Pembagian sistem pada Termodinamika ?
Penjelasan jenis – jenis Hukum pada Termodinamika?
1.3 Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu
Mengetahui apa yang dimaksud dengan Termodinamika
Mengetahui Jenis – jenis Hukum pada Termodinamika
Mengetahui sistem apa saja pada Termodinamika
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
sangat kita kenal dari mesin konversi energi, yaitu merubah energi kimia dalam
bahan bakar atau sumber energi lain menjadi energi mekanis dalam bentuk gerak
atau perpindahan di atas permukaan bumi, bahkan sampai di luar angkasa titik
pabrik-pabrik dapat memproduksi berbagai jenis barang, digerakkan oleh mesin
pembangkit energi listrik menggunakan prinsip konversi energi panas dan kerja.
Untuk kenyamanan hidup kita memanfaatkan mesin air conditioning, mesin
pemanas, dan refrigerator yang menggunakan prinsip dasar termodinamika.
E
e = m
4
tegangan pemukaan fluida. Energi kinetis (𝐾𝐸) adalah energi yang disebabkan
oleh gerakan relatif terhadap suatu referensi, dan besarnya adalah:
V2
𝐾𝐸 = m .
2
2
v
𝑘𝑒 =
2
PE = 𝑚. 𝑔. 𝑧
B𝑃𝐸 = 𝑔. 𝑧
Energi internal meliputi semua jenis energi mikroskopik, yaitu akibat dari
struktur dan aktivitas molekul dalam massa yang ditinjau. Struktur molekul adalah
jarak antar molekul dan besar gaya tarik antar molekul, sedang aktivitas molekul
adalah kecepatan gerak molekul. Energi laten adalah energi yang merubah jarak
dan gaya tarik antar molekul, sehingga massa berubah fase antara fase padat atau
cair menjadi gas. Energi sensible merubah kecepatan gerak molekul, yang
ditandai oleh perubahan temperatur dari masa yang ditinjau.
Energi kimia adalah energi internal sebagai akibat dari komposisi kimia
suatu zat, yang merupakan energi yang mengikat atom dalam molekul sel tersebut
titik perubahan struktur atom menyebabkan perubahan energi pengikat atom
5
dalam molekul, sehingga reaksinya dapat melepaskan energi (eksotermis)
misalnya dalam reaksi pembakaran, atau memerlukan energi (indotermis). Bentuk
energi internal lainnya adalah energi nuklir, yang merupakan energi ikatan antara
atom dengan intinya.
a. Sistem Terbuka
Sistem terbuka yaitu sistem yang dibatasi dengan suatu dinding permeabel
sehingga memungkinkan terjadinya pertukaran massa dan energi dengan sekitar.
Jadi dU ≠ 0, dm ≠ 0. Tekanan sistem terbuka sama dengan tekanan atmosfer,
tekanan di dalam sistem terbuka tetap (dP = 0) yang dapat keluar masuk sistem
tertutup adalah energi dalam bentuk panas atau kerja. Contoh sistem tertutup
adalah suatu balon udara yang dipanaskan, di mana massa udara di dalam balon
tetap, tetapi volumenya berubah, dan energi panas masuk ke dalam massa udara di
dalam balon.
b. Sistem Tertutup
c. Sistem Terisolasi
Sistem terisolasi yaitu suatu sistem yang dibatasi dengan suatu dinding
rigid dan adiabatis serta tidak ada Medan gaya luar yang bekerja pada sistem
6
terisolasi tidak ada pertukaran energi dan massa antara sistem dengan sekeliling.
Dengan demikian dU = 0 , dm = 0. Contoh sistem terisolasi yaitu bom
kalorimeter.
2. 1. 3 VARIABEL TERMODINAMIKA
7
jarak
q Kalor Panas yang
masuk atau keluar
sistem
8
Hukum ke – nol termodinamika biasa juga disebut dengan
hukum kesetimbangan terkenal. Kepentingan hukum termodinamika
dalam memahami konsep temperatur pada mulanya kurang dapat
dinyatakan secara riil. Sampai beberapa bagian dari ilmu
termodinamika mencapai tingkat lanjut titik oleh karena itu hukum ini
mendapat nama yang kurang biasa yaitu hukum ke – nol dari
termodinamika
9
Prinsip hukum ke-nol termodinamika dapat digunakan sebagai
metode pengukuran temperatur sistem. Kita pilih suatu suatu sistem
yaitu termometer yang memiliki sifat yang mudah diukur dan dapat
berubah dengan cepat terhadap perubahan temperatur. Termometer
dibiarkan dengan sistem lain yang temperaturnya reprodusibel,
misalnya titik leleh es. Nilai yang diukur pada skala Celcius batas
permukaan air raksa ditandai dengan angka 0. Termometer kemudian
dihubungkan dengan sistem lain.
10
2.2.2 Teknologi Yang Menggunakan Prinsip Hukum Ke Nol
Termodinamika
Jika kalor diberikan kepada sistem, volume dan suhu sistem akan
bertambah (sistem akan terlihat mengembang dan bertambah panas).
11
Sebaliknya jika kalor diambil dari sistem, volume dan suhu sistem
akan berkurang (sistem tampak mengerut dan terasa lebih dingin).
Prinsip ini merupakan hukum alam yang penting dan salah satu bentuk
dari hukum kekekalan energi.
Q = W + ∆U
Proses isotermik
12
termodinamika kalor yang diberikan sama dengan usaha yang
dilakukan sistem (Q = W).
Proses Isokhorik
QV = ∆ U
Proses Isobarik
13
QV = ∆U
W = Qp – QV
jadi, usaha yang dilakukan oleh gas (W) dapat dinyatakan sebagai
selisih energi (kalor) yang diserap gas pada tekanan konstan (Qp)
dengan energi (kalor) yang diserap gas pada volume konstan (QV).
Proses Adiabatik
dalam proses adiabatik tidak ada kalor yang masuk (diserap) ataupun
keluar (dilepaskan) oleh sistem (Q = 0). Dengan demikian, usaha yang
dilakukan gas sama dengan perubahan energi dalamnya ( W = ∆U ).
Jika suatu sistem berisi gas yang mula-mula mempunyai tekanan dan
volume masing-masing p1 dan V1 mengalami proses adiabatik
sehingga tekanan dan volume gas berubah menjadi p2 dan V2, usaha
yang dilakukan gas dapat dinyatakan seb
14
menyimpulkan bahwa panas dan kerja saling dapat dikonversikan.
Pernyataan eksplisit pertama diberikan oleh Rudolf Clausius pada
1850: “terdapat suatu fungsi keadaan E, yang disebut 'energi’, yang
diferensialnya sama dengan jumlah kerja yang dipertukarkan dengan
lingkungannya pada suatu proses adiabatik.
Bila ditinjau siklus Carnot, yakni siklus hipotesis yang terdiri dari
empat proses terbalikkan : pemain isotermal dengan penambahan
kalor, pemuaian adiabatik, penempatan isotermal dengan pelepasan
kalor dan pemampatan adiabatik; jika integral sebuah kuantitas
mengitari setiap lintasan tertutup adalah nol, maka kuantitas tersebut
yakni variabel keadaan, mempunyai sebuah nilai yang hanya
merupakan ciri dari keadaan sistem tersebut tak peduli bagaimana
keadaan tersebut dicapai titik variabel keadaan dalam hal ini adalah
entorpi. Perubahan entalpi hanya gayut keadaan awal dan keadaan
15
akhir tentang proses yang menghubungkan keadaan awal dan keadaan
akhir sistem tersebut.
S = k log w
16
sistem tersebut relatif terhadap semua keadaan yang mungkin
ditempati.
W1=cV
pers (3) :
w = w1N = (c).
17
2.5 HUKUM KETIGA TERMODINAMIKA
18
magnetokalorik.dengan persyaratan demikian, penurunan medan
secara adiabat yang tak trhingga banyaknya diperlukan untuk
mencapai temperatur nol mutlak. Perampatan dari pengalaman dapat
dinyatakan sebagai berikut :
19
Pada Kemudian, Pada tahun 1911, Planck membuat suatu
hipotesis 0, bukan hanya beda entropi yg = 0, tetapi entropi setiap zat
suhu T padat atau cair dalam keseimbangan dakhir pada suhu nol.
Dapat ditunjukkan secara eksperimen, bahwa bila suhunya mendekati
St menurun.
20
2.6 Contoh Penerapan Hukum Termodinamika Dalam
Kehidupan Sehari-hari.
Termos
alat rumah tangga disebut terdapat aplikasi Hukum 1
termodinamika dengan sistem terisolasi titik dimana tabung
bagian dalam termos yang digunakan sebagai wadah air,
terisolasi dari lingkungan luar karena adanya ruang hampa
udara di antara tabung bagian dalam dan luar. Maka dari itu,
pada termos tidak terjadi perpindahan kalor maupun benda dari
sistem menuju lingkungan maupun sebaliknya.
Pendingin ruangan (AC)
air conditioner (ACl alias bangkok pengkondisian udara
merupakan seperangkat alat yang mampu mengkondisikan
ruangan yang kita inginkan, terutama ruangan menjadi lebih
rendah dibanding suhu lingkungan sekitarnya. Filter
(penyaring) tambahan digunakan untuk menghilangkan polutan
dari udara. AAC yang digunakan dalam sebuah gedung
biasanya menggunakan AC sentral. Selain itu, jenis AC lainnya
yang umum adalah AC ruangan yang terpasang di sebuah
jendela. Kunci utama dari AC adalah refrigerant, yang
umumnya adalah fluorocarbon, yang mengalir dalam sistem,
menjadi cair dan melepaskan panas saat dipompa (diberi
tekanan), dan menjadi gas dan menyerap panas ketika tekanan
dikurangi. Mekanisme berubahnya refrigerant menjadi cairan
lalu gas dengan memberi atau mengurangi tekanan terbagi
mejadi dua area. Sebuah penyaring udara, kipas, dan cooling
21
coil (kumparan pendingin) yang ada pada sisi ruangan dan
sebuah kompresor (pompa), condenser coil (kumparan penukar
panas), dan kipas pada jendela luar.
Udara panas dari ruangan melewati filter, menuju ke cooling
coil yang berisi cairan refrigerant yang dingin, sehingga udara
menjadi dingin, lalu melalui teralis/kisi-kisi kembali ke dalam
ruangan. Pada kompresor, gas refrigerant dari cooling coil lalu
dipanaskan dengan cara pengompresan. Pada condenser coil,
refrigerant melepaskan panas dan menjadi cairan, yang
tersirkulasi kembali ke cooling coil.
Sebuah thermostatmengontrol motor kompresor untuk mengatur
suhu ruangan.
CONTOH SOAL
Pembahasan
Diketahui
V2 = 6 m³
22
V1 = 3 m³
Ditanyakan : W....?
Jawaban
W = P (ΔV)
W = P(V2 − V1)
W = 2,02 × 105 × (6 − 3)
W = 2,02 × 105 × 3
Pembahasan
V1 = 20 l = 2 × 10-2 m³
V2 = 2 V1 = 2 × 2 × 10-² m³ = 4 × 10-² m³ =
p = 105 pa
Jawaban
23
Q = ΔU + W
Q = 5/2 pΔV
Q = 5000 J
24
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
25
Hukum ini terkait dengan kekekalan energi. Hukum ini
menyatakan perubahan energi dalam dari suatu sistem
termodinamika tertutup sama dengan total dari jumlah energi
kalor yang disuplai ke dalam sistem dan kerja yang
dilakukan terhadap sistem.
3. Hukum kedua termodinamika
hukum kedua termodinamika terkait dengan ini menyatakan
bahwa total entropi dari suatu sistem termodinamika
terisolasi cenderung untuk meningkat seiring dengan
meningkatnya waktu, mendekati nilai maksimumnya.
4. Hukum ketiga termodinamika
hukum ketiga termodinamika terkait dengan temperatur nol
absolut
Hukum ini menyatakan bahwa pada saat suatu sistem
mencapai temperatur nol absolut semua proses akan berhenti
dan entropi sistem akan mendekati nilai minimum. Hukum
ini juga menyatakan bahwa entropi benda berstruktur kristal
sempurna pada temperatur nol absolut bernilai nol.
26