B. Kompetensi Dasar
Pada akhir perkuliah ilmu biomedik dasar mahasiswa mampu :
1. Menguasai konsep anatomi fisiologi tubuh manusia, patologi dan patofisiologi kelainan struktur dan fungsi
tubuh, gizi, mikrobiologi, parasitologi, dan farmakologi
2. Menguasai prinsip –prinsip fisika dalam keperawatan
3. Menguasai prinsip –prinsip biokimia
I. BIOMEKANIK
Setelah mengikuti perkuliahan mahasiswa diharapkan dapat menjelaskan kembali konsep & dasar – dasar mekanika:
1. pengertian pengukuran
2. jenis – jenis pengukuran
3. satuan dalam pengukuran
4. perbedaan statika dan dinamika
5. gaya dinamika pada tubuh
6. gaya statika pada tubuh
7. ketepatan pada pemasangan traksi
PENDAHULUAN
Biomekanika didefinisikan sebagai bidang ilmu aplikasi mekanika pada sistem biologi. Biomekanika merupakan kombinasi
antara disiplin ilmu mekanika terapan dan ilmu-ilmu biologi dan fisiologi. Biomekanika menyangkut tubuh manusia dan hampir
semua tubuh mahluk hidup. Dalam biomekanika prinsip-prinsip mekanika dipakai dalam penyusunan konsep, analisis, desain dan
pengembangan peralatan dan sistem dalam biologi dan kedoteran.
Pengukuran
Pengukuran merupakan kegiatan membandingkan suatu besaran dengan besaran lain sejenis yang dipergunakan sebagai
satuannya. Misalnya, Anda mengukur suhu tubuh pasien dengan termometer, artinya Anda membandingkan suhu tubuh pasien
tersebut dengan satuan suhu yang ada pada termometer, yaitu derajat celcius, sehingga diperoleh hasil pengukuran, misalnya suhu
tubuh pasien adalah 37C. Hasil pengukuran digunakan untuk mencari korelasi atau interpretasi ataupun perbandingan terhadap
prediksi teoretis untuk mengetahui gambaran keadaan tubuh.
Besaran yaitu hasil pengukuran yang dapat dinyatakan dengan angka. Salah satu ciri dari besaran yaitu memiliki satuan,
sedangkan satuan yaitu acuan/standar yang dipakai dalam pengukuran. Besaran dibedakan menjadi 2:
1. Besaran pokok adalah besaran dasar yang tak teruraikan lagi. Dikenal 7 besaran pokok beserta satuannya dalam sistem
internasional (SI) : Satuan
1. Panjang (jarak) dengan satuan meter (m) No Besaran dasar Simbol Dimensi
2. Massa dengan satuan kilogram (kg) SI
3. Waktu dengan satuan dalam second (sec) atau detik 1 Panjang meter m [L]
4. Kuat arus listrik dengan satuan Ampere (A)
5. Suhu/temperatur dengan satuan Kelvin (K) 2 Massa kilogram kg [M]
6. Jumlah zat dengan satuan mole (mol) 3 Waktu sekon s [T]
7. Intensitas cahaya dengan satuan Candela (Cd) 4 Kuat Arus Listrik ampere A [I]
2. Besaran turunan adalah besaran dimana tersusun dari lebih dari
satu besaran pokok. Misalnya: 5 Suhu kelvin K []
1. Kecepatan dengan satuan internasionalnya (SI) dalam m/det 6 Jumlah Zat mol mol [N]
2. Luas dengan satuan internasionalnya (SI) dalam m2 7 Intensitas Cahaya kandela cd [J]
3. Volume dengan satuan internasionalnya (SI) dalam m3
4. Gaya dengan satuan internasionalnya (SI) dalam Newton atau kg.m/dt 2 , dll.
1
1. Pengukuran tunggal biasanya dilakukan jika kondisi tidak memungkinkan mengulang atau untuk kebutuhan sesaat, atau untuk
mengetahui pada rentang berapa (sekitar berapa). Pada pengukuran ini hanya dilakukan sekali terhadap objek/individu, misalny a
mengukur substansi asing yang dikeluarkan melalui ginjal atau mengukur potensial aksi dari suatu sel saraf.
2. Pengukuran berulang biasanya dilakukan untuk kebutuhan penelitian/pengontrolan yang memerlukan ketelitian. Proses
pengukuran seperti ini biasanya melibatkan sejumlah pengulang an perdetik, permenit, perjam dan sebagainya. Misalnya pada
pengukuran pernafasan diperoleh nilai pernafasan rata-rata (breathing rate) kira-kira 15 kali permenit, denyut nadi 70 kali/menit .
Pada pengukuran berulang ditentukan nilai rata-rata dan standar deviasi.
∑ 𝑥𝑖 𝑥1 +𝑥2+𝑥3+ … +𝑥𝑛 ∑ (𝑥𝑖 −𝑥̅)2
Nilai rata-rata ditentukan dengan rumus: 𝑥̅ = = dengan strandar deviasi 𝑆𝐷 = √
𝑛 𝑛 𝑛 −1
Registrasi
Mencatat hal-hal yang diperoleh dari hasil pengukuran disebut meregistrasi. Registrasi ini penting untuk memperoleh informas i
yang diperlukan. Kadang-kadang diperlukan registrasi kontinyu terhadap suatu keadaan selama waktu tertentu, registrasi semacam
ini disebut registrasi analog.
False Positif dan False Negatif
1. Klas pertama: Titik tumpuan terletak diantara gaya berat dan otot Contoh: kepala & leher
2. Klas kedua Gaya berat diantara titik tumpu dan gaya otot. contoh: tumit menjinjit
3. Klas ketiga Gaya otot terletak diantara titik tumpuan dan gaya berat. Contoh: otot lengan
2
Pembahasan sistem pengumpil berguna untuk memperoleh keuntungan mekanik.
𝑀 𝑟𝑊
𝑟𝑊 . 𝑊 = 𝑟𝑀 . 𝑀 → 𝐾𝑒𝑢𝑛𝑡𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑚𝑒𝑘𝑎𝑛𝑖𝑘 (𝐾𝑀) = =
𝑊 𝑟𝑀
𝑟 25 𝑐𝑚
𝐶𝑜𝑛𝑡𝑜ℎ 𝐾𝑀 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑙𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 = 𝑊 = = 12,5
𝑟𝑀 2 𝑐𝑚
Gaya paling sering diterapkan untuk menstabilkan ekstremitas (anggota gerak: tangan & kaki) yang cedera, leher, punggung,
atau area pelvik (panggul). Traksi terapeutik didapat dengan memberikan tarikan pada kepala, tubuh atau anggota gerak menuju
sedikitnya dua arah, misalnya: tarikan traksi dan tarikan traksi lawannya. Gaya traksi, traksi berlawan
atau gaya keduanya biasanya berasal dari: berat tubuh pasien pada saat bertumpu atau berat lain .
Pembahasan gaya berguna untuk penentuan arah traksi yang tepat atau untuk meminimal is ir
pergerakan tulang (immobile) sehingga mempercepat penyembuhan .
Kelebihan dari posisi ini adalah: Posisi duduk dengan sudut kemiringan 135 derajat akan memperbaiki sirkulasi darah di bagian
bawah tubuh, sehingga dapat terhindar dari gangguan varises, selulit, dan penggumpalan darah di kaki serta mengurangi kelelah an
di kaki. “Tubuh akan terasa lebih rileks, sehingga mengurangi terjadinya ketegangan otot”. Duduk dengan posisi kemiringan 135
derajat juga akan menghasilkan mobilitas yang lebih baik, mudah bergerak di atas kursi, dan lebih mudah untuk naik turun kurs i.
3
Indikasi traksi kulit diantaranya adalah untuk anak-anak yang memerlukan reduksi tertutup, traksi sementara sebelum operasi,
traksi yang memerlukan beban 5 kg. Akibat traksi kulit yang kelebihan beban di antaranya adalah nekrosis kulit (Nekrosis kulit
(kulit mati) adalah komplikasi yang jarang terjadi, di mana kulit jatuh di daerah nekrotik. Masalahnya dapat bervariasi
dalam derajat. Luka yang dihasilkan maka perlu untuk menyembuhkan biasanya membutuhkan perawatan luka
diperpanjang), obstruksi vaskuler (obstruksi = hambatan. Vaskular adalah istilah yang mencakup segala yang terkait arteri
dan vena dalam sistem pembuluh darah.), oedem distal (pembengkakan yg jauh dari poros), serta peroneal nerve palsy pada
traksi tungkai. Traksi tulang dilakukan pada dewasa yang memerlukan beban > 5 kg, terdapat kerusakan kulit, atau untuk
penggunaan jangka waktu lama. Kontratraksi diperlukan untuk melawan gaya traksi, yaitu misalnya dengan memposisikan tungkai
lebih tinggi pada traksi yang dilakukan di tungkai.
dislokasi bahu
1. Counter traksi
2. Teknik Stimson
3. Teknik Milch
4
4. Manuver Kocher
5.
5
Mata secara kontinu menghasilkan cairan, dan oleh sistim pengaliran yang dimilikinya membuat cairan yang berlebihan dapat
dibuang dengan baik. Apabila sistim pengaliran ini mengalami penyumbatan maka akan mengakibatkan tekanan di dalam mata
menjadi meningka yang dapat membatasi suplai darah ke retina mata sehingga mempengaruhi kejelasan penglihatan (glaucoma)
jika sangat parah dapat menyebabkan kebutaan.
6
Tekanan Barometrik
Udara (gas) termasuk fluida yang juga memiliki tekanan. Tekanan yang dihasilkan oleh udara luar (disekeliling kita/yang
menyelimuti permukaan bumi) disebut tekanan barometrik /tekanan atmosfer. Semakin tinggi suatu tempat dari permukaan
bumi/laut maka tekanan barometrik akan menurun yang diikuti penurunan tekanan oksigen (jumlah oksigen menurun).
Efek tekanan barometrik terhadap kesehatan:
Pada ketinggian 20.000 feet (6.096 m) suplai oksigen kurang, biasanya selama 10 menit atau lebih, manusia akan mengalami
kollaps (lemah mental hariness)
Pada ketinggian 20.000 s.d 24.000 feet (6.096 s.d 7.315 m) manusia akan masuk pada fase kritis.
Pada ketinggian diatas 30.000 (9.144 m) dalam waktu 1 menit manusia akan koma (tidak sadarkan diri).
III. BIOAKUSTIK
(Keterkaitan antara bunyi/gelombang bunyi, getaran dan sumber bunyi dengan kesehatan)
Peristiwa yang dapat dialami pada saat bunyi merambat (sifat bunyi):
1. refleksi (pemantulan)
2. transmisi (diteruskan)
3. absorpsi (penyerapan)
4. refraksi (pembelokan)
5. scattering (penyebaran/penghamburan)
IV. TERMOFISIKA
Suhu didefinisikan sebagai derajat panas atau dinginya suatu benda atau sistem. Benda yang panas memiliki suhu yang tinggi
sedangkan benda yang dingin memiliki suhu yang rendah. Pada hakikatnya suhu merupakan ukuran energi kinetik (gerak) rata -rata
yang dimiliki oleh molekul-moleku l suatu benda. Sehingga suhu menggambarkan bagaimana gerakan molekul-moleku l suatu benda.
Termometer yaitu alat untuk mengukur suhu. Termometer dibuat berdasarkan sifat termometrik dari suatu benda. Sifat
termometrik yaitu sifat-sifat suatu benda yang dapat berubah akibat adanya perubahan suhu misalnya pemuaian zat padat, pemuaian
zat cair, pemuaian gas, tekanan zat cair, tekanan udara, regangan zat padat, hambatan zat terhadap arus listrik dan intensita s cahaya
(radiasi benda).
Nilai hasil pemeriksaan suhu tubuh merupakan indikator untuk menilai keseimbangan antara pembentukan dan pengeluaran
panas tubuh. Nilai ini akan menunjukkan peningkatan bila pengeluaran panas meningkat. Kondisi demikian dapat juga disebabkan
oleh vasodilatasi (pelebaran pembuluh), berkeringat, hiperventilasi (peningkatan pernafasan) dan lain -lain. Demikian sebaliknya,
bila pembentukan panas meningkat maka nilai suhu tubuh akan menurun. Kondisi ini dapat dilihat pada peningkatan metabolisme
dan kontraksi otot.
Pengukuran suhu tubuh dilakukan untuk mengetahui rentang suhu tubuh. Pengukuran suhu tubuh dapat dilakukan secara: oral,
rectal (rectal), aksila (auxiliary) dan membran tympani (selaput suara). Prosedur kerja pengukuran suhu tubuh:
Langkah awal:
Jelaskan prosedur kepada klien
Cuci tangan
Gunakan sarung tangan
Atur posisi pasien
a. Untuk pemeriksaan suhu oral
Tentukan letak bawah lidah
Turunkan suhu termometer dibawah antara 34C – 35C (untuk termometer raksa, dengan cara dikibas -kibaskan)
Letakkan termometer dibawah lidah sejajar dengan gusi
8
Anjurkan mulut dikatupkan selama 3 – 5 menit
Catatan. Cairan dan sisa rokok di mulut akan mempengaruhi hasil pengukuran oral temperature. Sebaiknya pengukuran dilakukan
10 – 15 menit setelah makan, minum, atau merokok terakhir kali
b. Untuk pemeriksaan suhu aksila (ketiak)
Tentukan letak aksila (ketiak) dan bersihkan daerah aksila dengan menggunakan tissue
Turunkan suhu termometer dibawah antara 34C – 35C
Letakkan termometer pada daerah aksila dan lengan pasien fleksi diatas dada (mendekap dada)
Setelah 3 – 5 menit, angkat termometer dan baca hasilnya
Catatan. Dibandingkan dengan pengukuran lainnya, pemeriksaan suhu aksila terhitung yang paling tidak akurat karena sangat
dipengaruhi lingkungan. Termometer biasa yang kurang akurat akan menampilka n perbedaan hingga turun 1C.
c. Untuk pemeriksaan suhu rektal
Atur posisi pasien dengan posisi miring
Pakaian diturunkan sampai dibawah glutea (dibawah pantat)
Tentukan letak rektal, lalu oleskan vaseline
Turunkan suhu termometer dibawah antara 34C – 35C
Letakkan telapak tangan pada sisi glutea pasien, masukkan termometer kedalam rektal dengan perlahan -lahan, jangan sampai
berubah posisi dan ukur suhu
Setelah 3 – 5 menit, angkat termometer dan baca hasilnya
Catatan. Hasil pengukuran rectal ini biasanya lebih tinggi 0,4 – 0,5 C dari oral.
Langkah akhir:
Catat hasil pengukuran
Bersihkan termometer dengan kertas / tissue
Cuci termometer dengan air sabun, desinfektan, bilas dengan air bersih dan keringkan.
Cuci tangan setelah prosedur dilakukan.
Pengukuran suhu thimpanic membrane temperature merupakan cara pengukuran yang paling praktis, cepat, dan akurat tetapi
tidak dianjurkan bagi orang awam yang tidak mengetahui anatomi telinga karena berhubungan dengan bagian pendengaran yang
vital. Umumnya, thimpanic membrane temperature akan menunjukkan perbedaan hingga 0,8 derajat celcius lebih tinggi daripada
oral temperature. Hasil akurat akan didapatkan bila termometer diarahkan dengan tepat ke bagian membrane tympani (selaput
suara). Untuk pemakaian rumah tangga biasanya oral temperature dan auxiliary temperature menjadi pilihan.
Kalor
Kalor (Q) merupakan transfer energi atau energi yang berpindah dari satu benda ke benda yang lain akibat adanya perbedaan
suhu. Jadi kalor merupakan salah satu bentuk energi. Sedangkan energy merupakan kemampuan untuk melakukan usaha, energy
dapat berubah bentuk, dari satu bentuk ke bentuk lainnya (hukum kekekalan energi). Dua jenis kalor:
1. Kalor jenis (c) yaitu banyaknya kalor yang diperlukan untuk merubah suhu benda (sebesar 1C atau 1 K untuk setiap 1 kg benda
tsb.) atau c = Q/(m.T). Kalor jenis setiap benda berbeda-beda. Misalnya kalor jenis air = 4190 J/kg.K sedangkan kalor jenis
besi = 450 J/kg.K. Hal ini berarti air membutuhkan kalor lebih banyak daripada besi untuk menaikan suhu sebesar 1C meskipun
massa kedua benda tersebut sama yaitu 1 kg.
2. Kalor laten (L) yaitu banyaknya kalor yang diperlukan untuk merubah wujud suatu zat/benda (untuk setiap 1 kg benda tsb.)
atau L = Q/m. Wujud benda ada 3 jenis: padat, cair dan gas. Perubahan wujud dari padat ke cair disebut melebur, perubahan
wujud dari cair ke gas disebut menguap dan perubahan wujud dari padat ke gas disebut menyublim. Kalor laten setiap benda
berbeda-beda. Kalor laten digunakan untuk merubah wujud benda, misalnya ketika es melebur dari padat ke cair, kalor lebur es
= 336 kJ/kg, ini berarti air membutuhkan kalor sebanyak 336.000 joule untuk melebur es sebanyak 1 kg menjadi air seluruhnya.
Catatan. Q = banyaknya kalor yang diperlukan (J), m = massa zat/benda (kg), T = perubahan suhu (C atau Kelvin)
Energi panas (kalor) yang hilang atau masuk ke dalam tubuh melalui kulit ada 4 cara:
1. Konduksi: perpindahan panas dari suatu objek yang suhunya lebih tinggi ke objek lain dengan jalan kontak langsung. Konduksi
terjadi akibat interaksi molekular yaitu panas dipindahkan dengan cara tumbukan anta r molekul tetapi molekul tersebut tidak
berpindah tempat. Misalnya panas mengalir dari kulit kita ke udara. Zat yang mudah menghantarkan panas disebut konduktor,
misalnya alumunium, tembaga dan besi. Sedangkan zat yang sukar menghantarkan panas disebut iso lator, misalnya gas (udara),
air (zat cair) dan kayu yang digunakan untuk pegangan pada alat -alat masak.
2. Konveksi: perpindahan panas dari suatu daerah yang suhunya lebih tinggi ke daerah lain dengan jalan pergerakan moleku l.
Konveksi tejadi pada fluida (zat cair dan gas). Contohnya perpindahan panas pada suatu ruangan, udara yang berada dekat
pemanas akan membawa panas bergerak menjauh kemudian menuju tempat yang lebih dingin, sedangkan udara dingin
mendekati pemanas demikian seterusnya sehingga terjadi perputaran udara sehingga seluruh ruangan menjadi panas dan
berinteraksi dengan kulit kita.
3. Radiasi: perpindahan panas dari suatu permukaan objek yang suhunya lebih tinggi ke objek lain tanpa kontak diantara kedua
objek tersebut. Radiasi terjadi dalam bentuk gelombang elektomagnetik (cahaya). Contohnya perpindahan panas yang terjadi
saat kita dekat api unggun/saat berjemur di bawah sinar matahari, api/matahari akan memancarkan cahaya ke tubuh kita maka
kita akan merasa panas dalam bentuk radiasi. Pada hakikatnya, setiap benda memancarkan radiasi gelombang elektromagnet ik
karena tiap benda akan memantulkan cahaya yang mengenainya.
9
4. Evaporasi: perpindahan panas dari bentuk cairan menjadi uap. Manusia kehilangan sekitar 9 x 103 kalori/gram melalu i
penguapan paru-paru. Jika seseoarang bekerja/berlatih dengan sangat berat maka dia akan minum hingga 4 liter/jam, ini
menunjukan adanya proses pertukaran energi termal (panas). Kehilangan panas dapat terjadi secara evaporasi apabila:
1. adanya perbedaan tekanan uap air antara keringat pada kulit dan udara ambien.
2. temperatur lingkungan yang lebih rendah daripada normal sehingga evaporasi dari keringat dapat terjadi dan hal ini dapat
terjadi apabila temperatur basah kering dibawah temperatur kulit.
3. adanya gerakan angin.
4. adanya kelembaban.
Muatan listrik (q), merupakan sifat yang dimiliki suatu benda/partikel/atom akibat kelebihan atau kekurangan elektron. Dua jenis
muatan listrik:
1. Muatan positif (+) terbentuk akibat partikel tersebut kekurangan/kehilangan elektron (disebut ion +)
2. Muatan negatif (–) terbentuk akibat partikel tersebut kelebihan/mendapat tambahan elektron (disebut ion –)
Suatu benda/atom umumnya tidak bermuatan (netral): jumlah muatan (+) = jumlah muatan (–)
W
Daya listrik (P) yaitu energi listrik yang dihasilkan dalam waktu tertentu atau P
t
Penjelasan harga efektif arus dan potensial listrik
Harga arus dan potensial listrik yang terukur pada alat ukur disebut harga efektif dari arus dan potensial listrik tersebut (harga
efektif ini berlaku juga untuk arus bolak-balik/yang berupa sinusoida)
10
1. EMG – Elektromiogram. (mio = otot)
2. ENG – Elektroneurogram. (neuro = saraf)
3. ERG – Elektroretinogram. (retino = retina mata)
4. EOG – Elektrookulogram. (okulo = kornea mata)
5. EGG – Elektrogastrogram. (gastro = pencernaan)
6. EEG – Elektroensefalogram. (ensefalo = otak)
7. EKG – Elektrokardiogram. (kardio = jantung)
Fungsi sel saraf: menerima, menginterpretasikan (mengubah rangsangan menjadi sinyal listrik)
& menghantarkan isyarat listrik ke/dari bagian tubuh. Sistem saraf dibagi dua :
1. sistem saraf pusat saraf: otak, medulla spinalis & saraf perifer (serat saraf):
a. saraf afferent: mengirimkan informasi isyarat sensoris ke otak atau ke medulla spinalis
(sumsum tulang belakang).
b. saraf efferen: mengirimkan informasi dari otak atau medulla spinalis ke bagian otot dan sistem kelenjar.
2. sistem saraf otonom: bekerja secara mandiri dan otomatis (diluar kesadaran) seperti pada organ dalam (jantung, usus, dan
kelenjar).
Mekanisme kerja sel saraf ditentukan oleh perubahan perbandingan setiap saat konsentrasi ion -ion di dalam dan diluar sel. Setiap
sel saraf menghasilkan sedikit ion negatif tepat di dalam sel dan ion positif tepat diluar membran sel Di dalam sel terdapat ion Na +,
K+, Cl– dan protein (A – ). Ion-ion tersebut berasal dari cairan elektrolit NaCl, elektrolit KCl dan protein. Sel saraf menggunakan
difusi pasif dan transportasi aktif untuk mempertahankan distribusi ion melalui membran sel.
Mobilitas pergerakan ion (isyarat listrik) lebih ditentukan oleh ion Na + karena lapisan membrane (lapisan myelin) suatu akson
hanya selektif terhadap ion Na +.
11
gelombang depolarisasi akan berhenti dan tidak pernah terjadi aliran balik ke arah mulai datangnya rangsangan). Jadi aliran listrik
dalam tubuh kita berupa gelombang depolarisasi.
VI. BIOOPTIK
Lensa (kanta)
Lensa adalah benda bening transparan yang di batasi oleh dua bidang /permukaan lengkung atau sebuah bidang lengkung dengan
sebuah bidang datar. Lensa umumnya terbuat dari plastik atau kaca yang dibentuk. Lensa memiliki dua titik fokus (titik fokus aktif
yang terletak di depan lensa dan titik fokus pasif yang terletak di belakang len sa).
Lensa cembung (lensa positif). Tiga sinar istimewa pada lensa cembung:
1. Sinar datang sejajar sumbu utama lensa dibiaskan melalui titik fokus pasif (F2 )
2. Sinar datang yang seakan-akan menuju titik fokus pasif (F2 ) dibiaskan sejajar sumbu utama
3. Sinar datang melalui titik pusat optik (O) diteruskan tanpa pembiasan
Lensa cekung (lensa negatif). Tiga sinar istimewa pada lensa cekung:
1. Sinar datang sejajar sumbu utama lensa dibiaskan seakan-akan berasal dari titik fokus aktif (F1 )
2. Sinar datang yang seakan-akan menuju titik fokus pasif (F2 ) dibiaskan sejajar sumbu utama
3. Sinar datang melalui titik pusat optik (O) diteruskan tanpa pembiasan
Mata
12
Jarak terdekat yang dapat dilihat dengan jelas disebut titik dekat (punctum proximum). Jarak terjauh saat benda tampak jelas
tanpa kontraksi disebut titik jauh (punctum remotum). Sinar dari obyek yang jauh maupun yang dekat harus direfraksikan (dibiaskan)
untuk menghasilkan titik yang tajam pada retina agar obyek terlihat jelas. Pembiasan cahaya untuk menghasilkan penglihatan ya ng
jelas disebut pemfokusan. Cahaya dibiaskan jika melewati kornea. Cahaya dari obyek yang jauh difokuskan oleh lensa tipis panjang,
sedangkan cahaya dari obyek yang dekat difokuskan dengan lensa yang tebal dan pendek. Perubahan bentuk lensa ini akibat kerja
otot siliari. Proses pemfokusan obyek pada jarak yang berbeda-beda disebut daya akomodasi.
13
2 Logam (nikel, alpaka, Forcep ekstraksi, Simpan pada temperatur tinggi ( 37C agar terhindar dari karat)
besi, tembaga, gunting, pinset, jarum Simpan di tempat kering
alumunium dan hecting Bersihkan dari debu & air, olesi dgn minyak oli/minyak rem atau
logam campuran) paraffin cair
Gunakan bahan silikon sebagai penyerap air (zat higroskopis)
3 Gelas (pyrex dan Ekstraksi vakum, Simpan pada temperatur 27C s.d 37C dan diberi tambahan lampu
fiber gelas) pipet, tabung reaksi, 25 watt
buret Ruang penyimpanan diberi bahan silikon
Bersihkan permukaannya dari debu dgn alcohol, aceton, kapas,
sikat halus & pompa angin
Hindari pemanasan langsung pd tabung reaksi, gunakan kawat kasa
Gelas yg akan direbus, masukan dahulu ke dalam air dingin, lalu
panaskan bertahap. Hindari pendinginan mendadak
Segera bersihkan bahan/kotoran dari gelas setelah dipakai dengan:
air bersih, detergent atau larutan (kalium dikromat 10 gram, asam
belerang 25 ml dan aquadest 75 ml)
4 Plastik/karet Sarung tangan/hand Bersihkan kotoran dgn sabun, jemur (di bawah matahari/hembusan
schoen udara hangat) lalu taburi talk di seluruh permukaannya
Sebagian besar instrumen terbuat dari bahan baja anti karat(stainless steel), suatu campuran logam yang terdiri atas besi,
karbon, dan kromium. Sebagian instrumen terbuat dari titanium. Instrumen dirancang agar dapat bertahan lama dan mudah
dibersihkan serta memiliki desain yang sederhana-fungsional sehingga mudah disterilisasi. Sebagian instrumen dirancang agar
dapat diuraikan menjadi beberapa bagian.
A. TUGAS KELOMPOK
a. Soal Biomekanika
1. Apakah pengertian dari pengukuran?
2. Apakah perbedaan antara pengukuran tunggal dan berulang?
3. Sebutkan contoh-contoh dari besaran pokok dan besaran turunan beserta satuannya masing-masing
dalam sistem internasional (SI)!
4. Apa saja persyaratan yang harus dipenuhi apabila tubuh dalam keadaan statis?
5. Apa saja persyaratan yang harus dipenuhi apabila tubuh dalam keadaan dinamis?
6. \Sebutkan penerapan analisa gaya dalam kesehatan!
7. Apa yang dimaksud dengan traksi?
8. Sebutkan tujuan dari traksi!
9. Sebutkan tipe-tipe traksi!
b. Soal Fisika Fluida
1. Apa yang dimaksud dengan tekanan hidrostatis?
2. Sebutkan contoh-contoh hidrostatika dalam tubuh!
3. Apa yang dimaksud dengan hidrodinamika?
4. Apa saja yang termasuk pembahasan dari hidrodinamika?
5. Sebutkan contoh-contoh hidrodinamika dalam tubuh!
6. Sebutkan pernyataan dari Hukum Dalton?
7. Sebutkan pernyataan dari Hukum Boyle?
8. Sebutkan pernyataan dari Hukum Laplace?
9. Apa yang dimaksud dengan tekanan barometrik?
c. Soal Bioakustik
1. Apakah yang dimaksud dengan gelombang?
2. Apakah yang dimaksud dengan bunyi?
3. Sebutkan sifat-sifat bunyi?
4. Jenis bunyi yang dapat diterima oleh telinga manusia disebut …
5. Bunyi/suara ditandai oleh 3 hal, sebutkanlah!
6. Rentang frekuensi gelombang suara yang dapat dideteksi telinga manusia yaitu …
7. Sebutkan urutan proses hingga bunyi/suara sampai ke otak manusia!
d. Soal Termofisika
1. Jelaskan pengertian dan hakikat suhu!
2. Jenis termometer yang dapat mengukur suhu tanpa kontak yaitu …
3. Pada bagian mana saja pengukuran suhu tubuh biasa dilakukan?
4. Sebutkan prosedur pengukuran suhu tubuh pada bagian aksila!
5. Apakah yang dimaksud dengan kalor?
6. Apakah perbedaan antara kalor jenis dan kalor laten?
7. Apakah perbedaan dari transfer panas secara konduksi, konveksi, radiasi dan evaporasi?
e. Soal Biolistrik
14
1. Bagaimanakah pernyataan hukum Joule mengenai arus listrik yang melewati suatu konduktor?
2. Sebutkan 7 pola isyarat listrik tubuh yang berhubungan dengan fungsi tubuh!
3. Sebutkan fungsi dari sel saraf!
4. Sebutkan macam-macam rangsangan yang dapat diterima oleh sel saraf!
5. Apakah jenis ion yang menempati membran sel di bagian luar?
6. Bagaimana mekanisme yang terjadi saat membran sel terdepolarisasi?
7. Jelaskan apa yang dimaksud dengan potensial aksi!
8. Dalam bentuk yang bagaimana listrik mengalir pada tubuh kita?
9. Sebutkan faktor-faktor pembeda kelistrikan antara otot jantung dengan otot bergaris maupun saraf!
f. Soal Biooptik
1. Sebutkan ruang lingkup pembahasan dari optika geometris!
2. Sebutkan ruang lingkup pembahasan dari optika fisis!
3. Apakah yang dimaksud dengan lensa?
4. Jelaskanlah! Apa yang dimaksud dengan lensa konvergen?
5. Sebutkan 3 sinar istimewa pada lensa cembung!
6. Kelainan mata hipermetropi dapat dikoreksi dengan kacamata/lensa …
7. Apakah yang dimaksud dengan daya akomodasi mata?
8. Bagaimanakah proses terjadinya akomodasi saat mata melihat benda dekat maupun jauh?
9. Apakah yang dimaksud dengan hipermetropi dan presbiopi? Sebutkan pula persamaan dan perbedaan
diantara keduanya?
g. Soal Instrumentasi dalam Keperawatan
1. Apakah fungsi utama dari instrumentasi?
2. Bagaimanakah perawatan untuk peralatan elektronika?
3. Sebutkan contoh-contoh peralatan kedokteran yang terbuat dari logam! Bagaimanakah cara untuk
merawatnya?
4. Sebutkan contoh-contoh peralatan kedokteran yang terbuat dari gelas! Bagaimanakah cara untuk
merawatnya?
5. Bagaimanakah perawatan untuk peralatan kedokteran yang terbuat dari karet!
Sumber :
15
- J.F.Gabriel - Fisika Kedokteran - Penerbit Buku Kedokteran EGC, 1996.
- J.J.Corr & J.M.Brown - Introduction to Biomedical Equipment Technology - John Wiley &
Sons, 1981.
- Sutrisno - Seri Fisika Dasar - Penerbit ITB, 1983.
- J.R.Cameron & J.G.Skofronick – Medical Physics – John Wiley & Sons, 1978.
- M.Rudd – Basic Concepts of cardiovascular Physiology – Hewlett-Packard, 1973.
- Pusat Pendidikan dan Pelatihan BATAN (Badan Tenaga Nuklir Nasional). Radiasi. 2005. Tersedia Online:
http://www.batan.go.id/pusdiklat/elearning/proteksiradiasi/pengenalan_radiasi/1-1.htm
- Ir. Hasan (staf pengajar Fakultas Teknik Universitas Pakuan, Bogor). Radiasi (CT Scan). Tersedia Online:
http://elektroindonesia.com/elektro/no3d.html
- Read more:
http://www.kapukonline.com/2011/09/prosedurpengukuransuhutubuhoralaxillare.html# ixzz1aq8GVh 91
- Buku: A. Aziz Alimul Hidayat, S.Kp, “Buku Saku Praktikum Kebutuhan Dasar Manusia” Penulis: A. Aziz
Alimul Hidayat, S.Kp, Musrifatul Uliyah, S.Kp; Editor: Monica Ester.- Jakrata : EGC : 2004
16