Anda di halaman 1dari 44

Fisika Kedokteran

Manogari. Ssi,MT manog_sianturi@yahoo.com


Peranan Ilmu Fisika dalam Kedokteran
Ada 2 bidang yang termasuk dalam fisika
medis :
1.Bidang medis (kedokteran)
2.Bidang Fisika


Fisika kedokteran(kesehatan)
berperan dalam 2 hal :
Penggunaan ilmu fisika untuk menentukan
fungsi tubuh meliputi kesehatan dan
penyakit (faal fisika)
Penggunaan fisika dalam praktek medis
meliputi pengetahuan tentang benda/Alat
yang digunakan dalam bidang medis
contoh :
USG, Laser, Sinar-X, CT Scan, MRI, EKG,
Stetoskop, Termometer, Timbangan,
meteran, Tensi meter, Antropometri dll
Fisika Medis dibagi dalam 2 sub-devisi
1. Fisika Kesehatan
2. Kedokteran Enggineering
Pengukuran
Fisika maupun disiplin ilmu lain ketika kita
melakukan pengukuran sesuatu yang
terpenting adalah mengukur nilai kuantitas
merupakan dasar yang paling utama.
Mengukur suhu tubuh 37
o
c
Mengukur tekanan darah seseorang 120/80
mmHg
Akurasi dan Presisi
Keakuratan (accurate) berbeda dengan
ketepatan (precision)
Keakuratan mengacu pada seberapa
dekat pengukuran mendekati standar yang
ditentukan
Ketepatan mengacu pada reproduksibilitas
pengukuran dan tidak berhubungan
dengan keakuratan pengukuran
Akurasi dan Presisi
Contoh diberi data pengukuran suhu
seorang pasien dalam satuan derajat
Celsius sebagai berikut
36.1, 36.0, 36.2, 36.4, 36.0, 36.3, 36.3,
36.4 dan 36.2
Jika ditetapkan standar suhu normal
manusia 37
o
C
Maka pengukuran diatas dikatakan presisi
namun tidak akurat
Hal-hal yang berkaitan dengan pengukuran
1. Proses pengukuran
Proses pengukuran dalam fisika ada 2 :
1. Pengukuran tunggal memiliki nilai ketidak pastian
x = skala terkecil dari alat yang digunakan
2. Pengukuran berulang memiliki nilai ketidak pastian

x = SD =

.
1
) (
1
2 2


N
x x N
N
i i
2. Registrasi
Mencatat hal-hal yang diperoleh dari
hasil-hasil pengukuran. Registrasi ini
penting untuk memperoleh informasi
yang diperlukan.
Registrasi kontiniu terhadap suatu
keadaan selama waktu tertentu disebut
Registrasi analog
3. Kesalahan Diagnosa (Kesalahan
keputusan)
False Positip dan False Negatip
Dari hasil pengukuran kita belum dapat menentukan
apa-apa tanpa membandingkan nilai yang ada (nilai
normal), contoh
Seorang dokter setelah memperoleh sejarah penyakit
seseorang penderita, memperoleh hasil pemeriksaan
jasmani dan hasil pengukuran laboratorium, baru
dapat menentukan apakah penderita itu menderita
suatu penyakit atau tidak.
Dalam hal penentuan keputusan itu bisa terjadi false
positip dan false negatip

False positip
Suatu error (penyimpangan) yang terjadi
dimana penderita dinyatakan menderita
suatu penyakit padahal sama sekali tidak
menderitanya
False Negatip
Suatu error yang terjadi dimana penderita
dinyatakan tidak sakit padahal penderita
tersebut menderita suatu penyakit.
Dampak Besar kesalahan Diagnostik
Seorang wanita muda didiagnosa
menderita rematik jantung dan
mengahabiskan waktunya beberap tahun
untuk istirahat di tempat tidur, namun
belakangan diketahui bahwa wanita itu
sebenarnya menderita arthritis.
Apa dampak besar kesalahan diagnostik
diatas?
Untuk menghindari/mengurangi angka kejadian
false positip atau false negatip
1. Melakukan riset penyebab kekacauan nilai-
nilai test laboratorium
2. Pengembangan test-test klinis baru dan
instrumentasi yang labih baik
3. Pengulangan pengukuran
4. Penggunaan alat-alat yang dapat dipercaya
5. Kalibrasi sepatutnya terhadap alat-alat yang
dipakai dalam kurun waktu tertentu.
Besaran dan Satuan
Besaran Pokok


No Nama Besaran Satuan Dimensi
1 Panjang Meter (m) L
2 Massa Kilogram (kg) M
3 Waktu Detik (s) T
4 Arus listrik Ampere (A) I
5 Temperatur Kelvin (k)
6 Intensitas cahaya Candela (cd) J
7 Jumlah zat Mole N
Tabel Awalan-awalan pada satuan SI (pangkat dari 10)
No Awalan Singkatan Kelipatan contoh
1 Piko p 10
-12
pikometer (pm)
2 Nano n 10
-9
nanometer (nm)
3 mikro 10
-6
mikrogram (g)
4 mili m 10
-3
miligram (mg)
5 senti c 10
-2
sentimeter (cm)
6 desi d 10
-1

desimter (dm)
7 Tera T 10
12
terameter (Tm)
8 Giga G 10
9
gigameter (Gm)
9 Mega M 10
6
megagram (Mg)
10 kilo k 10
3
kilometer (km)
11 hekto h 10
2
hektometer (hm)
12 deka da 10
1
dekagram (dag)
Besaran Turunan
1. Luas (A) = P x l
A = m x m = m
2
= L
2
2. Volume (V) = p x l x t
V = m x m x m = m
3
= L
3

3. Massa jenis () = = ML
-3

4. Kecepatan (v) = =LT
-1

5. Percepatan (a) =

6.
Gaya (F) = ma = Kg m/s
2
= Newton = MLT
-2
3
m
kg
V
m

s
m
t
s
v
2
2

LT a
s
m
t
v
7. Tekanan (P) =




8. Energi (w) = F. s = N.m= Joule
2 1
2 2
2
2

T ML
ms
kg
m
s
m
kg
m
N
A
F
P
2 2
2
2
2
. . .

T ML m m N s F w
s
m kg
s
m kg
Soal Latihan
Suatu benda berbentuk balok dengan
ukuran panjang 1m, lebar 20 cm dan
tebal 20 mm . Jika balok diisi air penuh
tentukanlah volume air yang diperlukan
(dalam liter). (1m
3
= 1000 liter)
Suatu benda mempunyai massa jenis 2
g/cm
3
dan volume 20 liter tentukanlah
massa benda tersebut (dalam kg) ?.(1liter
= 1000 cm
3
)

Hukum Dasar Biomekanika
Ada 3 hukum dasar biomekanika
Hukum Newton Pertama
Disebut hukum inersia Hukum
kelembaman suatu benda
F = 0
Hukum Newton-2
F = m.a
Gaya Aksi = - Gaya Reaksi
3. Hukum Newton-3
Bila suatu benda mendapat suatu gaya aksi, maka
pada saat yang bersamaan benda itu memberi gaya
reaksi yang besarnya sama dengan gaya aksi tetapi
arahnya berlawanan
Re Aksi aksi
F F
Gaya Pada Tubuh dan Didalam Tubuh
Gaya yang bekerja pada tubuh dapat kita ketahui
apabila kita menabrak suatu objek atau kita ditabrak oleh
benda lain
Gaya yang ada didalam tubuh kita sering tidak kita
ketahui, padahal gaya itu benar-benar ada.
Contoh : gaya otot, yang menyebabkan mengalirnya
darah dan paru-paru yang memperoleh udara sehingga
kita dapat bernapas.
Gaya listrik yaitu gaya antara elektron dan proton, gaya
inti kuat yang dihasilkan oleh proton, dan gaya inti lemah
yang dihasilkan oleh elektron dari inti atom
Jika ditinjau dari segi statis dan dinamisnya tubuh
manusia, maka gaya yang bekerja pada tubuh
dibagi dalam 2 tipe :
1. Gaya pada tubuh dalam keadaan statis
2. Gaya pada tubuh dalam keadaan
dinamis
1. Gaya pada tubuh manusia dalam keadaan statis
Tubuh dalam keadaan stasioner berarti
tubuh dalam keadaan seimbang, artinya
jumlah gaya dan momen gaya dalam
segala arah sama dengan nol.
Sistem otot dan tulang dari tubuh manusia
bekerja sebagai pengumpil(tumpuan).
Ada 3 macam sistem pengumpil yang
bekerja dalam tubuh manusia
1. Kelas pertama sistem Pengumpil
Titik tumpuan terletak diantara gaya berat
dan gaya otot
2. Kelas Kedua sistem pengumpil
Gaya berat diantara titik tumpuan dan
gaya otot
3. Kelas ketiga sistem pengumpil
Gaya otot terletak diantara titik tumpuan
dan gaya berat
Dari ketiga sistem pengumpil diatas yang
paling banyak adalah kelas ketiga
Tarikan otot Deltoidus
Dari gbr diatas Tarikan otot
Deltoidus
T = (2W1 +4 W2)/sin

Analisa gaya Dan Kegunaan klinik
Gaya yang bekerja pada tubuh dapat
berupa :
1. Gaya vertikal
2. Gaya membentuk sudut
3. Gaya horizontal

1. Gaya vertikal

2. Gaya membentuk sudut
3. Gaya horizontal
Pada sistem traksi tulang
Berat beban yang digantung pada
sisitem traksi tulang adalah
W = 1/7x BB
BB = Berat Badan Pasien
Penggunaan Klinik
Traksi leher
w
Arah tarik
katrol
Arah tarik
otot
Traksi Tulang
w
Berat pemberat 1/7 kali BB
Traksi Kulit
w
Berat pemberat 1/10 kali BB hanya untuk anak-anak dibawah 12 tahun
Stabilitas Saat Berdiri
Pada manusia tegak yang dilihat dari
belakang, pusat gravitasi (cg) berlokasi
pada pelvis didepan bagian atas depan
sacrum sekitar 58% dari tinggi seseorang
dari tanah.
Kontrol otot yang buruk, kecelakaan,
penyakit, kehamilan, kelebihan berat atau
postur yang buruk akan merubah posisi cg
seperti gambar berikut
Gambar (a) letak cg normal sekitar 58% tinggi seseorangdiatas dasar
kakinya (b) suatu kondisi kelebihan berat dapat mengubah cg kedepan
sehingga proyeksi vertikalnya lewat dibawah pusat kaki, menyebabkan
tubuh berkompensasi dengan membentuk posisi tidak normal yang
mengarah kemungkinan ketegangan otot.
Mengangkat dan Berjongkok
Bagian tubuh yang sering tersiksa adalah daerah lumbar
(punggung bawah) yang ditunjukkan seperti gambar
berikut
Lumbar vertebrae ditujukan untuk gaya yang sangat
besar, hal tersebut terlihat dari beban tubuh dan juga
gaya yang anda tunjukkan pada daerah lumbar saat
anda mengangkat beban.
Ketika tubuh membunkuk kedepan sekitar 60o dari
posisi vertikal dan terdapat beban 225N di tangan maka
gaya kompresif R dapat mencapai 3800 N (~ 6 x BB)
Gambar (a) mengangkat beban dengan skema gaya yang digunakan
(b) Gaya dimana T adalah rata-rata untuk seluruh otot dan R adalah
resultan gaya pada lumbar vertembra kelima ,L5
FUNGSI TULANG
Pendukung
Penggerak
Pelindung berbagai organ
Penyimpan zat-zat kimia
Cadangan makanan
Pengirim suara (telinga tengah)
Tabel. Komposisi dari tulang keras
No Elemen Tulang keras, tulang paha (%)
1 H 3,4
2 C 15,5
3 N 4,0
4 O 44,0
5 Mg 0,2
6 P 10,2
7 S 0,3
8 Ca 22,2
9 Campuran 0,2
Diadaptasi dari dari H.Q Woodrad, Health Physics, 8, 516 (1962)
Soal latihan
1. Tuliskanlah rumus dimensi dari energi (kalor atau panas)
2. Seseorang yang sedang joging melakukan gerak jinjit pada salah
satu telapak kakinya. Jika panjang telapak kakinya 40 cm dan
jarak pusat massa dari ujung jarinya 10 cm tentukanlah tarikan
musculus gastrocnemous untuk orang yang beratnya 800N
3. Seseorang sedang latihan fitnes menahan berat beban
ditangannya dengan massa 10 kg dan massa tangannya 2 kg.
Jika panjang tangan orang tersebut 30 cm dan jarak berat tangan
dengan humerus 14 cm tentukanlah besar tarikan otot bisep
untuk menahan beban tersebut jika jarak otot bisep dengan
penopang 4 cm untuk posisi tangan horizontal.
4. Seseorang merentangkan tangannya yang panjangnya 80 cm dan
massa lenggannya 5 kg digunakan untuk menahan beban 10 kg
jika pusat massa lengannya ditengah lengan dan sudut yang
dibentuk otot deltoideus dengan ulna 30
o
dan jaraknya terhadap
penopang ( R ) 20 cm tentukanlah besar tarikan otot deltoideus
5. Seseorang yang sedang fraktur pada bagian kakinya dilakukan
terapi dengan sistem traksi tulang, jika berat orang tersebut 630 N
tentukanlah massa beban yang dapat digantung untuk maksud
tersebut g = 10 m/s
2

Anda mungkin juga menyukai