v Mengukur adalah membandingkan besaran yang akan diukur dengan suatu besaran standar.
Dalam mengukur akan dicari korelasi atau interpretasinya dan sering pula diadakan perbandingan
dengan prediksi teoritis untuk mendapatkan nilai ketelitian (accuracy) dan nilai kebenaran
(precision)
v Tingkat ketelitian sangat tergantung dari panca indera manusia sedangkan kebenaran sangat
tergantung dari kepekaan alat yang digunakan
ginjal
v Dari hasil pengukuran yang kita lakukan akan diperoleh suatu Besaran Fisika dan dari alat
ukurnya kita akan memperoleh Nilai Besaran dan Satuan Besaran.
Contoh jika kita mengukur massa badan seseorang dengan menggunakan timbangan dan dari
hasil pengukuran kita peroleh massanya 70 kg maka massa adalah besaran fisika yang telah kita
ukur, nilai besaran adalah 70 dan satuan besaran adalah kilogram.
v Besaran adalah segala sesuatu yang dapat diukur dan dapat ditentukan besar (nilainya) serta
memiliki satuan. Besaran dibedakan menjadi dua bagian yaitu :
· Besaran pokok adalah besaran yang satuannya didefinisikan tersendiri atau menjadi dasar dari
penyusunan besaran lainnya, seperti :
· Besaran Turunan adalah besaran-besaran yang merupakan turunan dari besaran pokok seperti :
luas (m2), kecepatan (m/s), dll
menjadi :
nilai saja
arah
v Satuan adalah sesuatu yang dapat menunjukkan kuantitas suatu besaran yang dibagi menjadi
dua bagian, yaitu:
a. Satuan baku yaitu satuan yang telah memenuhi standar internasional dan disebut sebagai satuan
sistem SI
b. Satuan Tak Baku yaitu satuan yang dipakai secara terbatas disebut satuan sistem non SI
(British dan American)
v Dalam bidang kedokteran tidak semua satuan menggunakan sistem SI (Satuan Internasional)
tetapi masih banyak yang menggunakan sistem non SI
Kuantitas Satuan
Massa Gram
Volume Liter
Waktu Menit
Energi Kalori
Tenaga Kilokalori/Menit
Temperature Celcius
v False positif adalah suatu penyimpangan yang terjadi dimana penderita dinyatakan menderita
suatu penyakit padahal tidak sama sekali Sedangkan false negatif adalah suatu penyimpangan
yang terjadi dimana penderita dinyatakan tidak sakit padahal menderita suatu penyakit.
v Dalam bidang kedokteran ilmu yang mempelajari tentang gerakan yang dihasilkan oleh tubuh
dikenal dengan istilah biomekanika
2. Konsep Galileo yaitu adanya gaya akan menyebabkan sebuah benda menjadi bergerak,
menyebabkan benda yang bergerak akan menjadi berhenti serta dapat merubah arah gerakan.
Newton yaitu :
a. Hukum Newton pertama : setiap benda akan tetap diam atau tetap bergerak lurus beraturan,
kecuali jika benda tersebut dipaksa untuk berubah keadaannya oleh gaya yang bekerja padanya.
Hukum Newton pertama ini dikenal sebagai hukum inersia (hukum kelembaman)
tennis.
b. Hukum Newton kedua : jika ada sebuah gaya yang bekerja pada sebuah benda maka benda
tersebut akan mengalami percepatan dimana arah percepatannya sama dengan arah gayanya
F=m.a
m = massa (kg)
a = percepatan (m/s2)
c. Hukum Newton ketiga : jika sebuah benda memberikan gaya (aksi) sebesar F pada benda lain,
maka benda kedua akan memberi gaya (reaksi) yang besarnya sama pada benda pertama tetapi
arahnya berlawanan
Faksi = Freaksi
Gaya Aksi Reaksi
v Dalam konsep gaya menurut Newton juga dikenal adanya gaya normal dan gaya gesek. Gaya
normal adalah gaya yang arahnya selalu tegak lurus bidang sentuh sedangkan gaya gesek adalah
gaya yang arahnya sejajar bidang sentuh tetapi berlawanan dengan pergerakannya.
v Gaya gesek meliputi gaya gesek statis yaitu gaya gesek dalam keadaan diam (µs) dan gaya
gesek kinetis yaitu gaya gesek dalam keadaan bergerak (µk)
v Terdapat dua macam gaya pada tubuh manusia yaitu gaya pada tubuh dan gaya di dalam tubuh.
v Gaya pada tubuh adalah gaya yang bekerja pada tubuh, misalnya jika kita menabrak suatu objek
maka kita dapat merasakan gaya dari tubuh kita sendiri.
v Gaya di dalam tubuh adalah gaya yang berada di dalam tubuh kita sendiri, misalnya gaya otot
yang menyebabkan mengalirnya darah dan paru-paru yang memperoleh udara.
v Sistem otot dan tulang dari tubuh manusia bekerja sebagai pengumpil. Terdapat 3 macam
sistem pengumpil yang bekerja dalam tubuh manusia yaitu :
Keterangan :
W = Gaya Berat
M = Gaya Otot
O = Titik Tumpuan
Keterangan :
W = Gaya Berat
M = Gaya Otot
O = Titik Tumpuan
Keterangan :
W = Gaya Berat
M = Gaya Otot
O = Titik Tumpuan
v Gaya yang bekerja pada suatu benda atau tubuh manusia bisa gaya vertikal, gaya horisontal dan
gaya yang membentuk sudut dengan bidang horisontal atau vertikal
v Gaya Vertikal
Apabila seseorang berdiri di atas suatu benda, maka orang tersebut memberi gaya di atas benda
tersebut, sedangkan benda tersebut akan memberi gaya reaksi yang besarnya sama dengan gaya
yang diberikan orang itu namun dengan arah yang berlawanan. Peristiwa ini merupakan hukum
Newton ketiga. (aksi sama dengan reaksi).
src="http://lh6.ggpht.com/-1MdxbmBiCck/TuCVwBntqBI/AAAAAAAAAKU/fqd2cMvelwY/
clip_image011_thumb.jpg?imgmax=800" width="119" border="0">
Gaya Vertikal
v Gaya horizontal
· Jika ada dua buah gaya (F1 dan F2) horizontal yang bekerja pada suatu benda dimana arah kedua
gaya tersebut sama, maka total gaya yang bekerja pada benda tersebut adalah merupakan hasil
pen.jumlahan kedua gaya tersebut.
Ftotal = F1 + F2
F1 F2
· Jika ada dua buah gaya (F1 dan F2) horizontal yang bekerja pada suatu benda dimana arah kedua
gaya tersebut berlawanan, maka total gaya yang bekerja pada benda tersebut adalah merupakan
selisih dari kedua gaya tersebut
Ftotal = F1 - F2
F1 F2
Contoh beberapa penggunaan analisa gaya horisontal yang diterapkan pada penggunaan klinik
baik untuk pengobatan maupun untuk terapi
Gaya yang bekerja pada suatu tubuh membentuk sudut dengan garis horizontal atau garis vertikal
pada gaya yang membentuk sudut yang perlu diperhatikan adalah penguraian vektor-vektornya
yang merupakan proses kebalikan dari perpaduan vektor. Sebuah vektor dapat diuraikan menjadi
komponen-komponen yang bertitik tangkap sama dan terletak pada satu bidang.
Vx = V cos α
Vy = V sin α
v Penguraian gaya-gaya tersebut dapat dimanfaatkan untuk penggunaan klinik atau pengobatan
terutama bila terjadi cedera pada tulang dengan menganalisa gaya berdasarkan konsep vektor
untuk mendapatkan beban sebagai pemberatnya.
Contohnya jika seseorang mengalami cedera pada leher atau otot kakinya, maka dapat dilakukan
pengobatan dengan menggunakan traksi leher dan traksi otot.
v Ilmu fisika juga sangat bermanfaat bila diaplikasikan dalam bidang olah raga terutama dalam
menentukan pusat gravitasi tubuh, momentum dan torsi sehingga berbagai macam gerakan yang
dihasilkan tubuh menjadi lebih efesien dan maksimal
v Penentuan pusat gravitasi tubuh manusia sangat berguna dalam pemakaiannya yaitu untuk
menganalisa loncat tinggi, gymnastik dan berbagai macam aktivitas olah raga.
v Jika sebuah benda bergerak (baik bergerak linier atau rotasi), ada sebuah titik pada benda
tersebut yang bergerak dengan lintasan yang sama, titik tersebut disebut pusat massa.
b. berdiri diatas sebuah papan yang kedua ujungnya terletak diatas timbangan
d. metode analisa
v Sebuah benda bermassa ‘m’ terdiri dari partikel-partikel dimana massa tiap partikel adalah
mi Setiap partikel dalam benda tersebut akan mengalami gaya gravitasi dan jika kita jumlahkan
semua gaya gravitasi yang bekerja pada setiap partikel benda tersebut nilainya akan sama dengan
gaya gravitasi yang bekerja pada sebuah titik. Titik ini yang disebut sebagai pusat gravitasi.
v Besarnya gaya gravitasi tersebut adalah M.g dimana M = Smi (jumlah total massa dari benda)
dan g adalah percepatan gravitasi.
v Keseimbangan tubuh adalah tubuh dalam kondisi setimbang atau balans dan gaya-gaya yang
bekerja saling meniadakan dan tubuh tetap dalam keadaan istirahat. Ada dua macam
keseimbangan yaitu keseimbangan labil dan keseimbangan stabil
v Kesimbangan labil dapat terjadi bila garis pusat gravitasi jatuh di luar dasar penyokong dan luas
dasar penyokong terlalu kecil
©¥_¸zúUºJ_å-„1_?ñÚ0È_F½ªé__ÓÜzÐ_)_|
œ¡ÿ_¾iP6îU†_¡«¤uúRŽ¦
ܨwghŸ¡¦_s·_xÏCWˆéM9$R_Ìæ,__<ýiJ8þ_ÏZ·‘÷yÎjMøÎGJ_gã__9Ç
§p_#_ÀÀ«¹_w_™=Nzb˜_›_ò_ãÒ—€I_Oµ]_näcŠœ/®i_Êd‚p•(Î1ÏëW1Á_ù³RP+™Å€#,