Anda di halaman 1dari 9

BIOMEKANIKA

Kamis, 08 Desember 2011

v Penggunaan ilmu fisika dalam bidang kesehatan


meliputi penggunaannya dalam menentukan fungsi tubuh
baik kesehatan maupun penyakit yang dikenal sebagai
faal fisika dan penggunaan ilmu fisika dalam praktek
kedokteran seperti pengetahuan tentang benda/peralatan
yang dipergunakan dalam bidang kedokteran (alat
ultrasonik, laser, radiasi dan sebagainya).

Satuan dan pengukuran dalam bidang kesehatan

v Mengukur adalah membandingkan besaran yang akan diukur dengan suatu besaran standar.
Dalam mengukur akan dicari korelasi atau interpretasinya dan sering pula diadakan perbandingan
dengan prediksi teoritis untuk mendapatkan nilai ketelitian (accuracy) dan nilai kebenaran
(precision)

v Tingkat ketelitian sangat tergantung dari panca indera manusia sedangkan kebenaran sangat
tergantung dari kepekaan alat yang digunakan

v Proses pengukuran secara fisik dapat dibagi menjadi dua, yaitu

a. Proses Pengukuran Tunggal

Proses pengukuran ini hanya dilakukan satu kali

Misalnya : mengukur substansi asing yang dikeluarkan lewat

ginjal

b. Proses Pengukuran Berulangan

Proses pengukuran yang melibatkan sejumlah pengulangan

seperti per detik, per menit, per jam, dll

Misalnya : pengukuran pernapasan yang diperoleh dari nilai

pernapasan rata-rata kira-kira 15/menit

v Dari hasil pengukuran yang kita lakukan akan diperoleh suatu Besaran Fisika dan dari alat
ukurnya kita akan memperoleh Nilai Besaran dan Satuan Besaran.
Contoh jika kita mengukur massa badan seseorang dengan menggunakan timbangan dan dari
hasil pengukuran kita peroleh massanya 70 kg maka massa adalah besaran fisika yang telah kita
ukur, nilai besaran adalah 70 dan satuan besaran adalah kilogram.

v Besaran adalah segala sesuatu yang dapat diukur dan dapat ditentukan besar (nilainya) serta
memiliki satuan. Besaran dibedakan menjadi dua bagian yaitu :

a. Besaran berdasarkan satuannya dapat dibedakan menjadi :

· Besaran pokok adalah besaran yang satuannya didefinisikan tersendiri atau menjadi dasar dari
penyusunan besaran lainnya, seperti :

- Panjang satuannya meter (m)

- Massa satuannya kilogram (Kg)

- Waktu satuannya detik (s)

- Arus listrik satuannya ampere (A)

- Temperatur satuannya Kelvin (K)

- Jumlah zat satuannya mol (mol)

- Intensitas cahaya satuannya Candela (cd)

· Besaran Turunan adalah besaran-besaran yang merupakan turunan dari besaran pokok seperti :
luas (m2), kecepatan (m/s), dll

b. Besaran berdasarkan besar dan arahnya dapat dibedakan

menjadi :

· Besaran skalar yaitu besaran yang hanya mempunyai

nilai saja

Misalnya : jarak, massa, kelajuan, dll

· Besaran vektor yaitu besaran yang mempunyai nilai dan

arah

Misalnya : perpindahan, berat, gaya, kecepatan, dll

v Satuan adalah sesuatu yang dapat menunjukkan kuantitas suatu besaran yang dibagi menjadi
dua bagian, yaitu:
a. Satuan baku yaitu satuan yang telah memenuhi standar internasional dan disebut sebagai satuan
sistem SI

Misalnya : meter, kilogram, detik, dll

b. Satuan Tak Baku yaitu satuan yang dipakai secara terbatas disebut satuan sistem non SI
(British dan American)

Misalnya : foot, centimeter (panjang), gram (massa), dyne,

poundforce (gaya), dll

v Dalam bidang kedokteran tidak semua satuan menggunakan sistem SI (Satuan Internasional)
tetapi masih banyak yang menggunakan sistem non SI

Satuan yang Umum Digunakan Dalam Bidang Kedokteran

Kuantitas Satuan
Massa Gram

Panjang Foot, Centimeter

Volume Liter

Waktu Menit

Gaya Dyne, Poundforce

Energi Kalori

Tenaga Kilokalori/Menit

Tekanan Millimeter Merkuri

Temperature Celcius

v Di bidang kedokteran pengukuran secara fisik harus diimbangi dengan pengukuran di


laboratorium karena dapat saja terjadi false positif atau false negatif

v False positif adalah suatu penyimpangan yang terjadi dimana penderita dinyatakan menderita
suatu penyakit padahal tidak sama sekali Sedangkan false negatif adalah suatu penyimpangan
yang terjadi dimana penderita dinyatakan tidak sakit padahal menderita suatu penyakit.

Hukum Dasar Dalam Biomekanika

v Dalam bidang kedokteran ilmu yang mempelajari tentang gerakan yang dihasilkan oleh tubuh
dikenal dengan istilah biomekanika

v Konsep tentang gaya :


1. Konsep Aristoteles adalah untuk membuat suatu benda bergerak dengan kecepatan konstan
maka dibutuhkan gaya yang konstan sedangkan peningkatan gaya dibutuhkan untuk
menimbulkan percepatan

2. Konsep Galileo yaitu adanya gaya akan menyebabkan sebuah benda menjadi bergerak,
menyebabkan benda yang bergerak akan menjadi berhenti serta dapat merubah arah gerakan.

3. konsep gaya menurut Isaac Newton (1643-1727).

Ada 3 hukum dasar mekanika yang dicetuskan oleh

Newton yaitu :

a. Hukum Newton pertama : setiap benda akan tetap diam atau tetap bergerak lurus beraturan,
kecuali jika benda tersebut dipaksa untuk berubah keadaannya oleh gaya yang bekerja padanya.
Hukum Newton pertama ini dikenal sebagai hukum inersia (hukum kelembaman)

Contoh : - bola bowling lebih inersia dibanding bola

tennis.

- tempat tidur dengan pasien lebih inersia

dibanding tempat tidur tanpa pasien

b. Hukum Newton kedua : jika ada sebuah gaya yang bekerja pada sebuah benda maka benda
tersebut akan mengalami percepatan dimana arah percepatannya sama dengan arah gayanya

F=m.a

Dimana F = gaya yang bekerja (N)

m = massa (kg)

a = percepatan (m/s2)

c. Hukum Newton ketiga : jika sebuah benda memberikan gaya (aksi) sebesar F pada benda lain,
maka benda kedua akan memberi gaya (reaksi) yang besarnya sama pada benda pertama tetapi
arahnya berlawanan

Faksi = Freaksi
Gaya Aksi Reaksi

v Dalam konsep gaya menurut Newton juga dikenal adanya gaya normal dan gaya gesek. Gaya
normal adalah gaya yang arahnya selalu tegak lurus bidang sentuh sedangkan gaya gesek adalah
gaya yang arahnya sejajar bidang sentuh tetapi berlawanan dengan pergerakannya.

v Gaya gesek meliputi gaya gesek statis yaitu gaya gesek dalam keadaan diam (µs) dan gaya
gesek kinetis yaitu gaya gesek dalam keadaan bergerak (µk)

(µs) > (µk) atau fs = (µs) . N > fk = (µk) . N.

Gaya Pada Tubuh

v Terdapat dua macam gaya pada tubuh manusia yaitu gaya pada tubuh dan gaya di dalam tubuh.

v Gaya pada tubuh adalah gaya yang bekerja pada tubuh, misalnya jika kita menabrak suatu objek
maka kita dapat merasakan gaya dari tubuh kita sendiri.

v Gaya di dalam tubuh adalah gaya yang berada di dalam tubuh kita sendiri, misalnya gaya otot
yang menyebabkan mengalirnya darah dan paru-paru yang memperoleh udara.

v Sistem otot dan tulang dari tubuh manusia bekerja sebagai pengumpil. Terdapat 3 macam
sistem pengumpil yang bekerja dalam tubuh manusia yaitu :

a. Sistem pengumpil klas pertama.

Titik tumpuan terletak di antara gaya berat dan gaya otot.

Keterangan :

W = Gaya Berat

M = Gaya Otot

O = Titik Tumpuan

Sistem Pengumpil Klas Pertama

b. Sistem pengumpil Klas kedua


Gaya berat terletak di antara titik tumpuan dan gaya otot.

Keterangan :

W = Gaya Berat

M = Gaya Otot

O = Titik Tumpuan

Sistem Pengumpil Klas Kedua

c. Sistem pengumpil Klas ketiga

Gaya otot terletak di antara titik tumpuan dan gaya berat

Keterangan :

W = Gaya Berat

M = Gaya Otot

O = Titik Tumpuan

Sistem Pengumpil Klas Ketiga

Analisa Gaya dan Kegunaan klinik

v Gaya yang bekerja pada suatu benda atau tubuh manusia bisa gaya vertikal, gaya horisontal dan
gaya yang membentuk sudut dengan bidang horisontal atau vertikal

v Gaya Vertikal

Apabila seseorang berdiri di atas suatu benda, maka orang tersebut memberi gaya di atas benda
tersebut, sedangkan benda tersebut akan memberi gaya reaksi yang besarnya sama dengan gaya
yang diberikan orang itu namun dengan arah yang berlawanan. Peristiwa ini merupakan hukum
Newton ketiga. (aksi sama dengan reaksi).

src="http://lh6.ggpht.com/-1MdxbmBiCck/TuCVwBntqBI/AAAAAAAAAKU/fqd2cMvelwY/
clip_image011_thumb.jpg?imgmax=800" width="119" border="0">

Gaya Vertikal

v Gaya horizontal

· Jika ada dua buah gaya (F1 dan F2) horizontal yang bekerja pada suatu benda dimana arah kedua
gaya tersebut sama, maka total gaya yang bekerja pada benda tersebut adalah merupakan hasil
pen.jumlahan kedua gaya tersebut.
Ftotal = F1 + F2

F1 F2

· Jika ada dua buah gaya (F1 dan F2) horizontal yang bekerja pada suatu benda dimana arah kedua
gaya tersebut berlawanan, maka total gaya yang bekerja pada benda tersebut adalah merupakan
selisih dari kedua gaya tersebut

Ftotal = F1 - F2

F1 F2

Contoh beberapa penggunaan analisa gaya horisontal yang diterapkan pada penggunaan klinik
baik untuk pengobatan maupun untuk terapi

Analisa Gaya Untuk Penggunaan Klinik

v Gaya yang membentuk sudut

Gaya yang bekerja pada suatu tubuh membentuk sudut dengan garis horizontal atau garis vertikal
pada gaya yang membentuk sudut yang perlu diperhatikan adalah penguraian vektor-vektornya
yang merupakan proses kebalikan dari perpaduan vektor. Sebuah vektor dapat diuraikan menjadi
komponen-komponen yang bertitik tangkap sama dan terletak pada satu bidang.

Vx = V cos α

Vy = V sin α
v Penguraian gaya-gaya tersebut dapat dimanfaatkan untuk penggunaan klinik atau pengobatan
terutama bila terjadi cedera pada tulang dengan menganalisa gaya berdasarkan konsep vektor
untuk mendapatkan beban sebagai pemberatnya.

Contohnya jika seseorang mengalami cedera pada leher atau otot kakinya, maka dapat dilakukan
pengobatan dengan menggunakan traksi leher dan traksi otot.

Traksi leher Traksi Kaki


Traksi Leher Dan Traksi Kaki

Fisika Olah Raga

v Ilmu fisika juga sangat bermanfaat bila diaplikasikan dalam bidang olah raga terutama dalam
menentukan pusat gravitasi tubuh, momentum dan torsi sehingga berbagai macam gerakan yang
dihasilkan tubuh menjadi lebih efesien dan maksimal

Pusat Gravitasi Tubuh (Center Of Gravity Of Humans)

v Penentuan pusat gravitasi tubuh manusia sangat berguna dalam pemakaiannya yaitu untuk
menganalisa loncat tinggi, gymnastik dan berbagai macam aktivitas olah raga.

v Jika sebuah benda bergerak (baik bergerak linier atau rotasi), ada sebuah titik pada benda
tersebut yang bergerak dengan lintasan yang sama, titik tersebut disebut pusat massa.

v Beberapa cara untuk menentukan pusat gravitasi :


a. menggantungkan sebuah objek (yang akan ditentukan pusat garvitasinya) pada dua buah titik
yang berbeda

b. berdiri diatas sebuah papan yang kedua ujungnya terletak diatas timbangan

c. metode grafik melalui momen dari pusat gravitasi secara berantai

d. metode analisa

v Sebuah benda bermassa ‘m’ terdiri dari partikel-partikel dimana massa tiap partikel adalah
mi Setiap partikel dalam benda tersebut akan mengalami gaya gravitasi dan jika kita jumlahkan
semua gaya gravitasi yang bekerja pada setiap partikel benda tersebut nilainya akan sama dengan
gaya gravitasi yang bekerja pada sebuah titik. Titik ini yang disebut sebagai pusat gravitasi.

v Besarnya gaya gravitasi tersebut adalah M.g dimana M = Smi (jumlah total massa dari benda)
dan g adalah percepatan gravitasi.

Hal-hal yang perlu diperhatikan yang berhubungan dengan pusat gravitasi:

- Tranfusi , infus harus lebih tinggi dari pasien

- Bila pasien mengeluh pusing, maka kepala pasien harus direndahkan

v Keseimbangan tubuh adalah tubuh dalam kondisi setimbang atau balans dan gaya-gaya yang
bekerja saling meniadakan dan tubuh tetap dalam keadaan istirahat. Ada dua macam
keseimbangan yaitu keseimbangan labil dan keseimbangan stabil

v Kesimbangan labil dapat terjadi bila garis pusat gravitasi jatuh di luar dasar penyokong dan luas
dasar penyokong terlalu kecil

©¥_¸zúUºJ_å-„1_?ñÚ0È_F½ªé__ÓÜzÐ_)_|
œ¡ÿ_¾iP6îU†_¡«¤uúRŽ¦
ܨwghŸ¡¦_s·_xÏCWˆéM9$R_Ìæ,__<ýiJ8þ_ÏZ·‘÷yÎjMøÎGJ_gã__9Ç
§p_#_ÀÀ«¹_w_™=Nzb˜_›_ò_ãÒ—€I_Oµ]_näcŠœ/®i_Êd‚p•(Î1ÏëW1Á_ù³RP+™Å€#,


Sumber: BIOMEKANIKA - Wiearsyffa Obat Hati

Anda mungkin juga menyukai