MODUL I :
PENGANTAR FISIKA KEPERAWATAN
Sadar Prihandana, Ns., SpKV
1
validitas data dengan prosedur yang tepat. Dalam pengukuran
dikenal istilah false positive dan false negative.
a. False positive, atau disebut dengan positif palsu, merupakan
hasil pengukuran dimana hasil tes menunjukkan positif tetapi
pasien tidak mengalaminya. Misalnya tes kehamilan,
dikatakan positif palsu bila hasil tes positif tetapi pasien tidak
hamil.
b. False negative, atau disebut dengan negatif palsu, merupakan
hasil pengukuran dimana hasil tes menunjukkan negatif tetapi
pasien mengalaminya. Misalnya tes kehamilan, dikatakan
negatif palsu bila hasil tes negatif tetapi pasien ternyata hamil.
2
MODUL BIOMEDIK
MODUL 2:
BIOMEKANIKA
Sadar Prihandana, Ns., SpKV
3
HUKUM DASAR BIOMEKANIKA
a. Hukum Newton I (Kelembaman)
Semua objek atau benda selama tidak ada resultan gaya yang
bekerja pada benda tersebut, maka benda tersebut akan selalu
pada keadaannya. Pada benda yang diam akan tetap diam
dan pada benda yang bergerak akan bergerak dengan
kecepatan konstan. Arah dimana benda bergerak akan sama
dengan arah gaya yang digunakan.
F = 0, F = 0, a = 0
4
F = m.a
Satuan F : N atau kgm/s2, m : kg, dan a : m/s2.
FA = -FR
5
GAYA PADA TUBUH DAN GAYA DALAM TUBUH
6
Berat kepala direspon oleh gaya dari otot-otot leher.
O
M
Semakin besar nilai Km, maka semakin kecil gaya otot yang
digunakan untuk mengangkat beban yang lebih berat. Misalnya
perawat akan lebih ringan mengangkat pasien dengan cara
mendekatkan pasien ke tubuh perawat (mendekap) dibandingkan
perawat mengangkat pasien dengan cara menggotongnya.
8
MOMENTUM
Adalah perkalian antara massa dengan kecepatan. Semakin besar
massa atau kecepatan, maka semakin besar momentum yang
dihasilkan.
p = m.v
PUSAT GRAVITASI
Pusat gravitasi (center of gravity = cg) adalah titik utama pada
tubuh yang akan mendistribusikan massa tubuh secara merata.
Bila tubuh selalu ditopang oleh titik ini maka tubuh berada dalam
keadaan seimbang. Pada manusia pusat gravitasi berpindah
sesuai dengan arah atau perubahan berat. Derajat stabilitas tubuh
dipengaruhi oleh empat faktor, yaitu ketinggian dari titik pusat
gravitasi dengan bidang tumpu, ukuran bidang tumpu, lokasi
garis gravitasi dengan bidang tumpu, serta berat badan.
9
Bidang tumpu : misalnya
berdiri dengan kedua kaki
akan lebih stabil. Pada
manusia pusat gravitasi
berada di regio pelvis dekat
bagian dasar medula spinalis
sekitar vertebrae sakrum
kedua. Pusat gravitasi sejajar
dengan tulang belakang dan
berada dalam bagian pelvis
jika sedang duduk atau
berdiri tegak.
10
Gambar berat maksimal dari posisi tubuh :
11
b. Traksi
12
MODUL BIOMEDIK
MODUL 3:
BIOFLUIDA CAIR
Sadar Prihandana, Ns., SpKV
Fluida dapat diartikan sebagai zat alir atau zat yang memiliki sifat
mengalir. Kemampuan sifat mengalir karena sifatnya yang tidak
mempertahankan bentuk, dan jarak antara molekul tidak tetap
karena lemahnya ikatan antar molekul (gaya kohesi).
Tubuh memiliki 2 macam zat yang mengalir, yaitu fluida gas,
yang mengalir di dalam saluran pernapasan, serta fluida cairan,
yaitu darah dan cairan yang mengalir di dalam sistem sirkulasi
darah.
13
Karakteristik dari fluida gas dan fluida cair memiliki perbedaan,
antara lain :
FLUIDA CAIR
Fluida cair di tubuh manusia adalah darah. Darah mengalir di
dalam sistem sirkulasi karena ada tekanan, yang diberikan oleh
jantung. Kecepatan aliran darah yang melalui pembuluh darah
bergantung pada faktor :
a. Luas penampang pembuluh darah
b. Perubahan tekanan
c. Panjang pembuluh darah
d. Viskositas
Fluida cair pada tubuh dapat dijelaskan sebagai fluida cair yang
dinamis.
14
HUKUM PASCAL
“Tekanan pada suatu titik akan diteruskan kesemua titik lain
secara sama.”
Bila tekanan pada suatu titik dalam zat cair ditambah dengan
suatu harga, maka tekanan semua titik di tempat lain pada zat cair
yang sama akan bertambah dengan harga yang sama pula.
TEKANAN
Tekanan adalah gaya yang bekerja tiap satuan luas
P = F/A
P = tekanan (Pa)
F = gaya (N)
A = luas permukaan yang menderita gaya (m2)
TEKANAN HIDROSTATIK
Tekanan hidrostatik adalah tekanan yang dialami oleh suatu
permukaan akibat gaya hidrostatik (gaya yang disebabkan oleh
zat cair).
Ph = gh
15
Dengan hukum ini, sebuah gaya
yang kecil dapat digunakan untuk
menghasilkan gaya yang besar
dengan membuat luas penampang
keluaran lebih besar daripada luas
penampang masukan.
Hal ini terjadi karena tekanan pada masukan dan keluaran
akan sama pada ketinggian yang sama. Dengan demikian,
akan diperoleh:
P in = P out
Fin Fout
Ain Aout
Hal ini dapat menjelaskan kenapa botol infus dibuat lebih tinggi
dan selang infus dibuat kecil supaya tekanan yang masuk ke
dalam pembuluh darah besar dan cairan dapat masuk ke dalam
pembuluh darah.
16
EFEK TEKANAN TERHADAP DEBIT
Debit adalah jumlah cairan yang diberikan tiap menit (ml/min).
Aliran air mengalir dari tekanan tinggi ke tekanan rendah, dan
aliran air sebanding dengan perbedaan tekanan.
HUKUM KONTINUITAS
Hukum kontinuitas menyatakan bahwa volume cairan per satuan
waktu (Q) yang keluar sama dengan yang masuk. Semakin kecil
luas penampang dari suatu pembuluh darah, maka akan semakin
cepat laju aliran darah tersebut. Hukum kontinuitas membuktikan
bahwa luas penampang mempengaruhi kecepatan alir darah
Q1 = Q2 ; maka A1 x V1 = A2 x V2
17
HUKUM BERNAULI
HUKUM POISEUILLE
Hukum Poiseuille menjelaskan aliran fluida melalui pipa
berbentuk silinder sepanjang L meter dengan jari-jari penampang
r. Cairan yang mengalir melalui suatu pembuluh akan berbanding
langsung dengan penurunan tekanan di sepanjang pipa dan
pangkat empat jari-jari pipa.
18
Dari persamaan tersebut, maka dapat diketahui bahwa ada 4
faktor yang mempengaruhi laju alir zat cair pada pembuluh
darah, yaitu :
a. Panjang pembuluh
b. Diameter pembuluh
c. Viskositas / kekentalan zat cair
d. Tekanan
ALIRAN FLUIDA
Sifat aliran ditentukan oleh tekanan darah yang mengalir di dalam
pembuluh darah. Aliran darah dapat dibedakan menjadi dua
jenis, yaitu alliran laminar dan aliran turbulen.
19
Pada massa jenis dan viskositas yang tetap, perubahan sifat aliran
darah dari laminar menjadi turbulen disebabkan oleh peningkatan
tekanan (P) dan kecepatan (v). Perubahan aliran darah dapat
diprediksikan melalui pengukuran bilangan Reynould. Bilangan
Reynould yang melebihi 2000 menujukan potensi aliran turbulensi
pada pembuluh darah tersebut. Hal ini mengindikasikan adanya
peningkatan tekanan yang dapat disebabkan faktor internal atau
eksternal.
VISKOSITAS
Viskositas disebut juga derajat kekentalan. Viskositas digunakan
sebagai ukuran penolakan cairan terhadap perubahan bentuk atau
sifat dari fluida untuk melawan tegangan geser pada saat
mengalir. Viskositas menunjukkan gaya gesek antara lapisan-
lapisan cairan yang sejajar saat lapisan tersebut bergerak akibat
gaya kohesi antar molekul.
21
Viskositas diukur dari kecepatan endap dua buah benda pipih
yang dimasukan ke dalam zat cair. Viskositas dipengaruhi oleh
resultante gaya, luas bidang benda di dalam zat alir, kecepatan
benda mengendap dan perubahan jarak tempuh.
Kekentalan darah diwakili oleh parameter hematokrit atau PCV
pada pemeriksaan laboratorium. Semakin kental cairan yang
melewati pembuluh, semakin besar gesekan terhadap dinding
pembuluh , sehingga tahanan semakin besar.
KEKENTALAN DARAH
Kekentalan darah sebagai indikator konsentrasi sel darah merah.
Darah normal : 3,5 x kekentalan air. Aliran darah penderita
anemia: cepat, konsentrasi sel darah merah sangat rendah.
Penderita polycythemia (kadar sel darah merah meningkat) aliran
darah sangat lambat.
22
Penentuan kecepatan sedimentasi ini sangat penting. Beberapa
penyakit seperti rheumatic, rheumatic fever, rheumatic heart
disease dan gout sangat dipengaruhi kecepatan mengendap sel
darah merah. Sel darah merah cenderung berkumpul/
bergerombol bersama yang mengakibatkan jari-jari efektif
meningkat sehingga pada waktu pengetesan kecepatan
sedimentasi akan tampak meningkat..
Menentukan kecepatan sedimentasi ini di klinik atau di rumah-
rumah sakit dikenal dengan nama BBS (= Bloed Bezinking
Snellheid), BSR (= Basal Sedimentasi Rate), LED (Laju Endapan
Darah) atau KPD ( Kecepatan Pengendapan Darah).
23
MODUL BIOMEDIK
MODUL 4:
HEMOSTASIS
Sadar Prihandana, Ns., SpKV
24
MEKANISME HEMOSTASIS
1. Hemostasis primer
Hemostasis primer terjadi dengan mengaktivasi sel endotel
pembuluh darah (vasokonstriksi) dan aktivasi trombosit.
Kemudian akan terjadi adhesi, agregasi, dan sekresi trombosit.
Kemudian akan menyebabkan terjadinya formasi sumbat
trombosit (predominan) yang belum stabil.
Adhesi adalah perlekatan trombosit pada jaringan pengikat
sub endotel, berfungsi sebagai jembatan antara trombosis dan
jaringan sub endotel
Agregasi adalah lepasnya ADP dan tromboxan A2 yang
menyebabkan interaksi dan perlekatan trombosis satu sama
lain dengan perantara fibrinogen
Sekresi adalah aktivitas PF 3, yang akan mengakibatkan reaksi
clotting
2. Hemostasis sekunder
Aktivasi faktor koagulasi dan formasi jendalan fibrin
menyebabkan stabilisasi sumbatan hemostasi primer. Clot
reaction : trombosit dan jendalan fibrin mengadakan interaksi
sehingga terjadi pengkerutan jendalan dan serum terperas
keluar. Sistem koagulasi ini melibatkan faktor koagulasi,
fosfolipid, Ca 2+, dan vitamin K.
3. Hemostasis tersier
Merupakan konsolidasi dan penghancuran fibrin secara
gradual, dan mekanisme yang mengontrol pengelompokan
trombosit dan proses koagulasi tidak meluas (fibrinolisis)
25
KOMPONEN YANG BERPERAN
Besar jaringan : jenis jaringan, usia jaringan
Vaskular : lapisan endotel yang berperan sebagai tissue factors,
aktivator plasminogen, dan jaringan ikat sub endotel
Intra vaskular : berisi trombosit, pro koagulan, aktivator dan
inhibitor koagulasi dan fibrinolisis
PENGARUH PERDARAHAN
Perdarahan kelas I
Kehilangan hingga Perubahan tanda vital
15% dari volume Resusitasi cairan belum begitu
darah diperlukan
Perdarahan kelas II
Kehilangan 15-30% Takikardi
dari volume darah Selisih tekanan sistolik dan
diastolik semakin sempit
Vasokonstriksi perifer
Kulit pucat dan mulai dingin
Tingkah laku gelisah
Sudah diperlukan resusitasi cairan
dengan kristaloid : normal salin
atau ringer laktat
Transfusi darah belum begitu
diperlukan
26
Perdarahan kelas III
Kehilangan 30-40% Tekanan darah drop
dari volume darah Nadi meningkat
Perfusi perifer menghilang
Status mental terganggu
Resusitasi cairan dengan kristaloid
Transfusi darah diperlukan
27
28
29
30
MODUL BIOMEDIK
MODUL 5:
BIOLISTRIK
Sadar Prihandana, Ns., SpKV
BIOLISTRIK
Daya listrik hidup yang terdiri dari pancaran elektron-elektron
yang keluar dari setiap titik tubuh muncul akibat adanya
rangsangan penginderaan. Di dalam penghantar listrik
(konduktor), terdapat elektron-elektron (-) bebas yang dapat
bergerak. Gerakan ini berlawanan arah dengan gerakan proton
(+). Dengan adanya gerakan electron dan proton inilah maka
timbul gerakan muatan listrik yang disebut sebagai “arus listrik”.
Arus listrik berjalan searah dengan gerakan proton (berlawanan
arah dengan gerakan electron).
HUKUM BIOLISTRIK
1. Hukum Ohm
Perbedaan potensial antara ujung konduktor berbanding
langsung dengan arus yang melewati, berbanding terbalik
degan tahanan dari konduktor
R = V/I
R = hambatan (ohm)
I = Arus (ampere)
V= tegangen (Volt)
31
2. Hukum Joule
Arus listrik (A) yang melalui suatu konduktor dengan tegangan
(V), dalam waktu tertentu (t) akan menghasilkan kalor (W atau
H).
Jadi unsur yang terlibat dalam Hukum Joule adalah:
W=VxIxT
V: tegangan listrik satuan Volt (V)
I: arus listrik satuan Ampere (A)
t: waktu satuan sekon atau detik (s atau dt.)
W: Energi satuan Joule (J)
Energi panas (H) dengan satuan kalori(Kal)
H = 0,24. VIt (karena 1 Joule=0,24 kalori)
32
Dalam keadaan istirahat, potensial membran bila diukur akan
mencapai -90 mVolt. Keadaan tersebut dinamakan potensial
membran istirahat atau fase polarisasi
33
Stimulus harus cukup kuat (mencapai nilai ambang) untuk dapat
menimbulkan depolarisasi. Jika tidak cukup, maka depolarisasi
tidak akan terjadi. Depolarisasi akan berlanjut sampai dengan
potensial membran naik overshooot +40 mV.
Terjadinya depolarisasi sel membran secara tiba-tiba disebut
potensial aksi. Proses ini berlangsung sangat cepat, kurang dari 1
milidetik (ms).
34
Periode refrakter absolut: tidak ada rangsangan, tak ada unsur
kekuatan untuk menghasilkan potensial aksi lain. Periode
refrakter relatif: bila terdapat stimulus yang kuat akan
menghasilkan potensial aksi yang baru.
35
JENIS GELOMBANG POTENSIAL AKSI
36
Otot Jantung Otot Lurik
37
Impuls berjalan dari dendrit melalui badan sel untuk
selanjutnya ke akson. Struktur sel saraf menentukan kecepatan
perjalanan impuls saraf.
Struktur yang menentukan tersebut adalah:
Diameter akson:
akson berdiameter lebih besar akan menghantarkan impuls
lebih cepat.
Ada atau tidaknya selubung myelin pada akson
38
TIPE SEL SARAF DAN HANTARANNYA
a. Neuron sensorik
Neuron berawal dari reseptor, yang merupakan ujung dari
dendrit selanjutnya menuju dendrit, lalu badan sel, akson
dan akhirnya bersinapsis (hubungan antar neuron) dengan
dendrit dari neuron penghubung
b. Neuron penghubung
Neuron berawal dari sinapsis dengan neuron sensorik,
berlanjut ke dendrit, lalu badan sel, akson dan diakhiri
pada sinapsis dengan neuron motorik. Umumnya neuron
ini terdapat pada sistem saraf pusat.
c. Neuron motorik
Neuron berawal dari sinapsis dengan neuron penghubung,
berlanjut ke dendrit lalu badan sel, akson dan diakhiri
pada:
Neuromyal junction: berhubungan dengan sel otot
Neuroglandular junction: berhubungan dengan
kelenjar
39
SINAPSIS
Sinapsis adalah hubungan antara neuron satu dengan neuron
lainnya. Impuls yang berjalan di sepanjang neuron akan
berakhir pada bagian ujung yang mengandung vesikel sinaptik.
Dengan adanya impuls tersebut maka vesikel akan terstimuli
dan akhirnya mengeluarkan neurotransmitter.
Neurotransmitter inilah yang membantu meneruskan impuls
menuju sel berikutnya.
Reseptor sinaptik dari sel berikutnya akan menangkap
neurotransmitter tersebut sehingga impuls dapat diteruskan ke
sel berikutnya tersebut.
NEUROMYAL JUNCTION
Neuromyal junction adalah hubungan antara sel saraf dengan
sel otot.
40
meloncat dari sel satu ke sel berikutnya. Gelombang
depolarisasi ini penting pada membran sel otot karena pada
saat terjadi depolarisasi, zat kimia yang terdapat pada otot akan
bergetar, menyebabkan kontraksi otot yang akhirnya
dilanjutkan dengan repolarisasi.
41
POTENSIAL AKSI MIOKARD
1. Fase 0: Depolarisasi Cepat
Depolarisasi sel disebabkan oleh meningkatnya
permeabilitas membran terhadap Na+ sehingga Na+
mengalir dari luar masuk ke dalam sel dengan cepat.
Akibatnya muatan di dalam sel menjadi positif sedangkan
diluar sel menjadi negatif.
42
menjadi relatif (-) dan muatan diluar sel menjadi relatif
(+).
5. Fase 4: Istirahat
Pada keadaan istirahat bagian luar sel jantung bermuatan
positif dan bagian dalam bermuatan negatif. Sel tersebut
kemudian mengalami polarisasi. Dalam keadaan
polarisasi, membran sel lebih permeabel terhadap K+
daripada Na+ sehingga sebagian kecil K+ merembes
keluar sel. Dengan hilangnya K+ maka bagian dalam sel
menjadi relatif negatif
43
SISTEM KONDUKSI MIOKARD
44
mempunyai impuls lebih tinggi. Bila SA Node rusak, maka
impuls akan dikeluarkan oleh AV Node.
Berkas His
Terletak di septum interventrikular dan bercabang 2, yaitu:
1. Cabang berkas kiri ( Left Bundle Branch)
2. Cabang berkas kanan ( Right Bundle Branch )
Setelah melewati kedua cabang ini, impuls akan diteruskan
lagi ke cabang-cabang yang lebih kecil yaitu serabut
purkinye.
Serabut Purkinye
Serabut purkinye ini akan mengadakan kontak dengan sel-
sel ventrikel. Dari sel-sel ventrikel impuls dialirkan ke sel-
sel yang terdekat sehingga seluruh sel akan dirangsang. Di
ventrikel juga tersebar sel-sel pace maker (impuls) yang
secara otomatis mengeluarkan impuls dengan frekuensi 20
– 40 kali permenit.
45
MODUL BIOMEDIK
MODUL 6:
BIO OPTIK
Sadar Prihandana, Ns., SpKV
PERSAMAAN GAUSS
Karena
S=x+f dan S’=x’+f
sehingga
(s-f) (s’-f)=f2
ss’-f (s+s’)-f2=f2
ss’=f(s+s’) :ss’f
Jadi :
46
MATA
Ada tiga komponen pada penginderaan penglihatan :
Sistem syaraf mata yang memberi informasi ke otak
Mata memfokuskan bayangan pada retina
Korteks penglihatan salah satu bagian yang menganalisa
penglihatan tersebut
BAGIAN MATA
Mata memiliki bagian-bagian yang memiliki fungsi-fungsi
tertentu sebagai alat optik, yaitu:
Kornea :
merupakan selaput kuat yang tembus cahaya dan berfungsi
sebagai pelindung bagian dalam bola mata.
47
Kornea memiliki inervasi saraf tetapi avaskuler (tidak
memiliki suplai darah).
Iris:
merupakan selaput berbentuk lingkaran yang menyebabkan
mata dapat membedakan warna.
Iris adalah diafragma yang melingkar dan berpigmen dengan
lubang yang agak di tengah yakni pupil.
Iris terletak sebagian dibagian depan lensa dan sebagian di
depan badan siliaris.
Iris terdiri dari serat otot polos. Fungsi iris yakni
mengendalikan jumlah cahaya yang masuk.
Pupil:
merupakan celah lingkaran pada mata yang dibentuk oleh iris,
berfungsi mengatur banyaknya cahaya yang masuk ke mata.
Lensa mata:
merupakan lensa cembung yang terbuat dari bahan bening,
berserat dan kenyal, berfungsi mengatur pembiasan cahaya.
Retina:
merupakan lapisan yang berisi ujung-ujung saraf yang sangat
peka terhadap cahaya. Retina berfungsi untuk menangkap
bayangan yang dibentuk oleh lensa mata.
Retina merupakan bagian saraf pada mata, tersusun oleh sel
saraf dan serat-seratnya.
48
Retina berperan sebagai reseptor rangsang cahaya.
Retina tersusun dari sel kerucut yang bertanggung jawab
untuk penglihatan warna dan sel batang yang bertanggung
jawab untuk penglihatan di tempat gelap.
Aquaeuos humor:
merupakan cairan mata.
Saraf optic:
merupakan saraf yang menyampaikan informasi tentang kuat
cahaya dan warna ke otak
Mata bisa mengamati objek dengan sudut yang sangat besar. Tiap
mata mempunyai kelopak mata dan ada cairan lubrikasi. Dalam
satu detik dapat memfokuskan objek berjarak 20 cm. Mata sangat
efektif pada intensitas cahaya 10 : 1. Diafragma mata di atur secara
otomatis oleh iris. Kornea terdiri dari sel-sel hidup namun tidak
mendapat vaskularisasi. Tekanan bola mata diatur secara otomatis
sehingga mencapai 20 mmHg. Tiap mata dilindungi oleh tulang.
Bayangan yang terbentuk oleh mata akan diteruskan ke otak..
Bola mata dilengkapi dengan otot-otot mata yang mengatur
gerakan bola mata (m=muskulus = otot).
49
M. obligus superior = memutar ke samping dalam.
Kelumpuhan salah satu otot mata akan timbul gejala yang
disebut strabismus (mata juling).
Ada tiga macam strabismus yaitu strabismus horizontal,
vertical dan torsional.
50
DAYA AKOMODASI
kemampuan lensa mata untuk memfokuskan objek di sebut
daya akomodasi.
Selama mata melihat jauh, tidak terjadi akomodasi.
Makin dekat benda yang dilihat semakin kuat mata / lensa
berakomodasi.
Daya akomodasi ini tergantung kepada umur.
Usia makin tua daya akomodasi semakin menurun.
Hal ini disebabkan kekenyalan lensa/elastisitas lensa semakin
berkurang.
PROSES AKOMODASI
Apabila mata difokuskan pada benda yang jauh, otot akan
mengendur dan sistem lensa kornea berada pada panjang
fokus maksimumnya, kira-kira 2 cm, jarak dari kornea ke
retina.
Apabila benda didekatkan, otot siliari akan meningkatkan
kelengkungan lensa, yang dengan demikian akan mengurangi
panjang fokusnya sehingga bayangan akan difokuskan ke
retina.
51
TANGGAP CAHAYA
Bagian mata yang tanggap cahaya adalah retina.
Ada dua tipe fotoreseptor pada retina yaitu Rod (batang) dan
kone(kerucut).
Rod dan Kone tidak terletak pada permukaan retina
melainkan beberapa lapis di belakang jaringan syaraf.
52
TANGGAP WARNA
Kemampuan mata adalah tanggap warna,
mekanisme tanggap warna tersebut belum diketahui secara
jelas.
Dengan menggunakan pengamatan Skotopik pada intensitas
cahaya yang lemah, tidak ada respon terhadap warna
tetapi dengan menggunakan pengamatan Fotopik dapat
melihat warna namun tidak bisa membedakan warna pada
objek yang letaknya jauh dari pusat medan penglihatan.
Kone biru
Mempunyai kemampuan tanggap gelombang frekuensi
cahaya antara 400 dan 500 milimikron. Ini berarti kone biru
dapat menerima cahaya, ungu, biru dan hijau.
Kone hijau
Berkemampuan menerima gelombang cahaya dengan
frekuensi antara 450 dan 650 milimikron. Ini berarti kone hijau
dapat mendeteksi warna biru, hijau, kuning, orange dan
merah.
53
Kone merah
Dapat mendeteksi seluruh gelombang cahaya tetapi respon
terhadap cahaya orange kemerahan sangat kuat daripada
warna-warna lainnya.
Ketiga warna pokok disebut Trikhromatik.
KETAJAMAN PENGLIHATAN
Ketajaman penglihatan digunakan untuk menentukan
penggunaan kacamata, di klinik
dikenal dengan istilah visus.
Sedangkan dalam fisika, ketajaman penglihatan ini disebut
resolusi mata.
Visus memberi keterangan mengenai baik buruknya fungsi
mata secara keseluruhan.
Pada penentuan visus, para ahli mata mempergunakan kartu
Snellen, dengan berbagai ukuran huruf dan jarak yang sudah
ditentukan.
Misalnya mata normal pada waktu diperiksa diperoleh 20/40,
berarti penderita dapat membaca huruf pada 20 ft, sedangkan
bagi mata normal dapat membaca pada jarak 40 ft, (1 ft = 5 m).
54
CACAT MATA
MYOPI
Lensa cenderung menebal sehingga titik jauh berhingga di depan
retina
Koreksi dengan lensa minus
HIPERMETROPI
RABUN DEKAT, Lensa mata
cenderung memipih, sehingga
untuk jarak dekat mata tidak
dapat membaca, koreksi
dengan lensa positif.
55
PRESBIOPI
Gabungan dari cacat mata hipermetropi dan myopi, dikoreksi
dengan lensa ganda.
ASTIGMATISMA
Tidak bisa melihat garis horisontal dan vertikal dengan tegas
secara serentak, dikoreksi dengan lensa silindris
56
MODUL BIOMEDIK
MODUL 7:
BIO AKUSTIK
Sadar Prihandana, Ns., SpKV
GELOMBANG
Gelombang: adalah fenomena perambatan energi.
Arah perambatan ini dapat merambat dalam:
satu dimensi (misalnya gelombang simpangan tali ),
dua dimensi (misalnya gelombang permukaan air ), dan
tiga dimensi (misalnya gelombang bunyi di udara ).
BUNYI
Bunyi atau suara merupakan salah satu jenis gelombang yang
dirambatkan pada medium udara.
Bunyi timbul akibat vibrasi yang ditimbulkan dari materi
sumber bunyi tersebut.
Getaran ini akan menyebabkan merambatnya gelombang
dalam medium, yang dalam hal ini adalah udara, dan
perambatannya berupa perubahan tekanan secara merambat
dan merenggang.
Sehingga kita mengenal gelombang bunyi sebagai gelombang
longitudinal yang berupa rapatan dan renggangan dimana
bentuknya juga khas.
Bunyi dalam kehidupan sehari-hari dihubungkan dengan
indera pendengaran (telinga). Frekuensi yang didengar
manusia adalah f = 20 - 20000 Hz (audible frequency).
Jenis gelombang bunyi yang lain adalah Ultrasonic f > 20000
Hz dan infrasonic f < 20 Hz.
58
Gelombang bunyi adalah gelombang mekanik longitudinal
yang berada dalam daerah pendengaran kita yaitu 20 Hz
sampai dengan 20.000 Hz dan dalam perambatannya
membutuhkan medium, mediumnya dapat berupa zat padat,
cair dan gas.
Cepat gelombang bunyi di udara pada suhu 0oC atau 273 K
adalah sekitar 331,3 m/s.
Selain frekuensi, faktor lain yang mempengaruhi agar bunyi
dapat didengar dengan baik adalah energi bunyi yang cukup.
Energi gelombang bunyi sangat ditentukan frekuensi dan
amplitudo gelombang serta medium rambatannya.
Intensitas bunyi adalah besarnya energi bunyi ( daya bunyi )
tiap sekon tiap satuan luas dalam arah tegak lurus.
Ambang pendengaran adalah intensitas bunyi terkecil yang
masih didengar manusia dan intensitas terbesar yang masih
didengar manusia tanpa terasa sakit
Suara setiap manusia tidak ada yang sama.
Suara manusia dihasilkan oleh perpaduan antara paru-paru,
katup tenggorokan (epiglotis) dengan pita suara (vocal cord),
dan artikulasi yang diakibatkan oleh adanya rongga mulut
(mouth cavity) dan rongga hidung (nose cavity).
Ketika kita berbicara, secara otomatis rongga mulut kita
bergerak ( membuka atau menutup).
Pergerakan ini menyababkan udara dari luar masuk dan udara
pernafasan dari rongga hidung juga masuk karena saat itu kita
pasti sedang bernafas.
Udara yang masuk ini akan masuk ke laring atau pangkal
tenggorokan.
59
Laring ini disebut juga kotak suara karena di sinilah terletak
pita suara tepatnya di dinding dalam laring.
Udara yang masuk serta udara yang dihembuskan oleh paru-
paru yang melewati laring juga akan membuat pita suara yang
dalam keadaan tegang menjadi bergetar.
Bergetarnya pita suara inilah yang menyebabkan manusia bisa
mengeluarkan suara.
Lalu bunyi yang dihasilkan ini akan merambat dalam bentuk
gelombang longitudinal dimana arah rambatnya sejajar
dengan arah getarannya.
Udara yang menggetarkan pita suara akan menyebabkan
selaput pita suara bergetar berulang-ulang, rapatan dan
renggangan molekul-molekul udara juga akan terjadi
berulang-ulang.
Getaran yang terdiri atas rapatan dan renggangan itu akan
merambat ke segala arah dan menghantarkan bunyi yang
dihasilkan oleh pita suara keluar dari mulut.
Manusia juga dapat mengeluarkan suara tanpa membuka
mulutnya, tetapi suara yang dihasilkan bersifat abstrak atau
tidak dapat dimengerti.
Hal ini karena tidak adanya artikulasi yang ditimbulkan oleh
rongga mulut dan hidung.
Namun udara dari hidung dan yang dihembuskan oleh paru-
paru akan mengalir melewati laring dan menggetarkan pita
suara sehingga menimbulkan bunyi.
Tetapi bila mulut dan hidung kita ditutup, maka jalan
pernafasan akan tertutup, sehingga hanya udara sisi pada
paru-paru saja yang akan menggetarkan pita suara yang
60
dalam keadaan lemas dan suara yang dihasilkan juga akan
kecil.
Laju getaran dari aktifitas pita suara ini dapat didefinisikan
sebagai frekuensi fundamental atau frekuensi dasar yang
umum kita sebut pitch.
Pitch dimiliki oleh setiap benda yang bergetar dan
mengeluarkan bunyi, termasuk pita suara manusia.
Frekuensi suara manusia didefinisikan sebagai seberapa sering
pita suara bergetar ketika aliran udara melewatinya.
Hal yang membuat suara setiap orang berbeda yaitu timbre.
Timbre dalam bahasa Prancis berarti ”warna nada”. Jadi
timbre disini adalah warna suara manusia.
Timbre dapat disebut sebagai kunci inti dari bunyi atau suara
yang membuat suara yang satu berbeda dengan yang lainnya,
walaupun frekuensi suara (pitch) dan level kekerasan
bunyinya sama.
Getaran gelombang bunyi atau suara cukup kompleks dan
biasanya bergetar dalam beberapa frekuensi secara simultan.
Inilah yang menyebabkan bunyi atau suara masing-masing
orang berbeda dikarenakan muatan harmonik timbrenya
berbeda pula.
TELINGA
Telinga sebagai alat pendengaran
telinga merupakan organ untuk pendengaran dan
keseimbangan, yang terdiri dari telinga luar, telinga tengah
dan telinga dalam.
telinga luar menangkap gelombang suara yang dirubah
menjadi energi mekanis oleh telinga tengah. telinga tengah
61
merubah energi mekanis menjadi gelombang saraf, yang
kemudian dihantarkan ke otak. telinga dalam juga membantu
menjaga keseimbangan tubuh.
Telinga luar:
daun telinga (pinna atau aurikel) dan
saluran telinga (meatus auditorius eksternus).
telinga luar merupakan tulang rawan (kartilago) yang
dilapisi oleh kulit,
daun telinga kaku tetapi juga lentur.
suara yang ditangkap oleh daun telinga mengalir melalui
saluran telinga ke gendang telinga.
gendang telinga adalah selaput tipis yang dilapisi oleh
kulit, yang memisahkan telinga tengah dengan telinga luar.
Telinga tengah
Terdiri dari:
◦ gendang telinga (membran timpani) dan
◦ sebuah ruang kecil berisi udara yang memiliki 3
tulang kecil yang menghubungkan gendang telinga
dengan telinga dalam. ketiga tulang tersebut adalah:
maleus (bentuknya seperti palu, melekat pada
gendang telinga)
inkus (menghugungkan maleus dan stapes)
stapes (melekat pda jendela oval di pintu
masuk ke telinga dalam).
getaran dari gendang telinga diperkuat secara mekanik
oleh tulang-tulang tersebut dan dihantarkan ke jendela
oval. telinga tengah juga memiliki 2 otot yang kecil-kecil:
62
otot tensor timpani (melekat pada maleus dan menjaga
agar gendang telinga tetap menempel) otot stapedius
(melekat pada stapes dan menstabilkan hubungan antara
stapedius dengan jendela oval.
jika telinga menerima suara yang keras, maka otot
stapedius akan berkontraksi sehingga rangkaian tulang-
tulang semakin kaku dan hanya sedikit suara yang
dihantarkan.
respon ini disebut refleks akustik, yang membantu
melindungi telinga dalam yang rapuh dari kerusakan
karena suara.
tuba eustakius adalah saluran kecil yang menghubungkan
teling tengah dengan hidung bagian belakang, yang
memungkinkan masuknya udara luar ke dalam telinga
tengah.
tuba eustakius membuka ketika kita menelan, sehingga
membantu menjaga tekanan udara yang sama pada kedua
sisi gendang telinga, yang penting untuk fungsi
pendengaran yang normal dan kenyamanan.
Telinga dalam
telinga dalam (labirin) adalah suatu struktur yang
kompleks, yang terdiri dari 2 bagian utama:
◦ koklea (organ pendengaran)
◦ kanalis semisirkuler (organ keseimbangan).
koklea merupakan saluran berrongga yang berbentuk
seperti rumah siput, terdiri dari cairan kental dan organ
corti, yang mengandung ribuan sel-sel kecil (sel rambut)
63
yang memiliki rambut yang mengarah ke dalam cairan
tersebut.
getaran suara yang dihantarkan dari tulang pendengaran
di telinga tengah ke jendela oval di telinga dalam
menyebabkan bergetarnya cairan dan sel rambut.
sel rambut yang berbeda memberikan respon terhadap
frekuensi suara yang berbeda dan merubahnya menjadi
gelombang saraf.
gelombang saraf ini lalu berjalan di sepanjang serat-serat
saraf pendengaran yang akan membawanya ke otak.
walaupun ada perlindungan dari refleks akustik, tetapi
suara yang gaduh bisa menyebabkan kerusakan pada sel
rambut.
jika sel rambut rusak, dia tidak akan tumbuh kembali.
jika telinga terus menerus menerima suara keras maka bisa
terjadi kerusakan sel rambut yang progresif dan
berkurangnya pendengaran.
Kanalis semisirkuler merupakan 3 saluran yang berisi
cairan, yang berfungsi membantu menjaga keseimbangan.
Setiap gerakan kepala menyebabkan cairan di dalam
saluran bergerak. gerakan cairan di salah satu saluran bisa
lebih besar dari gerakan cairan di saluran lainnya
Hal ini tergantung kepada arah pergerakan kepala.
Saluran ini juga mengandung sel rambut yang memberikan
respon terhadap gerakan cairan.
Sel rambut ini memprakarsai gelombang saraf yang
menyampaikan pesan ke otak, ke arah mana kepala
bergerak, sehingga keseimbangan bisa dipertahankan.
64
Jika terjadi infeksi pada kanalis semisirkuler, (seperti yang
terjadi pada infeksi telinga tengah atau flu) maka bisa
timbul vertigo (perasaan berputar).
GANGGUAN PENDENGARAN
1. Gangguan Pendengaran Konduktif :
Terjadi ketika gelombang suara terhalang masuknya dari
lubang telinga dan gendang telinga menuju ke rumah siput
( koklea ) dan Saraf Pendengaran (Auditory Nerve).
66
ALAT BANTU DENGAR
Alat bantu dengar merupakan suatu alat elektronik yang
dioperasikan dengan batere, yang berfungsi memperkuat dan
merubah suara sehingga komunikasi bisa berjalan dengan lancar.
Alat bantu dengar terdiri dari:
Sebuah mikrofon untuk menangkap suara
Sebuah amplifier untuk meningkatkan volume suara
Sebuah speaker utnuk menghantarkan suara yang
volumenya telah dinaikkan.
Berdasarkan hasil tes fungsi pendengaran, seorang audiologis
bisa menentukan apakah penderita sudah memerlukan alat
bantu dengar atau belum
Alat bantu dengar sangat membantu proses pendengaran
dan pemahaman percakapan pada penderita penurunan
fungsi pendengaran sensorineural.
Dalam menentukan suatu alat bantu dengar, seorang
audiologis biasanya akan mempertimbangkan hal-hal berikut:
kemampuan mendengar penderita
aktivitas di rumah maupun di tempat bekerja
keterbatasan fisik
keadaan medis
Penampilan
Harga.
68
Alat ini digunakan oleh penderita yang tidak dapat
memakai alat bantu dengar hantaran udara, misalnya
penderita yang terlahir tanpa saluran telinga atau jika dari
telinganya keluar cairan (otore).
Alat ini dipasang di kepala, biasanya di belakang telinga
dengan bantuan sebuah pita elastis. Suara dihantarkan
melalui tulang tengkorak ke telinga dalam.
Beberapa alat bantu dengar hantaran tulang bisa
ditanamkan pada tulang di belakang telinga.
PENCANGKOKAN KOKLEA
Pencangkokan koklea (implan koklea) dilakukan pada
penderita tuli berat yang tidak dapat mendengar meskipun
telah menggunakan alat bantu dengar.
Alat ini dicangkokkan di bawah kulit di belakang telinga
dan terdiri dari 4 bagian:
◦ Sebuah mikrofon untuk menangkap suara dari
sekitar
◦ Sebuah prosesor percakapan yang berfungsi
memilih dan mengubah suara yang tertangkap oleh
mikrofon
◦ Sebuah transmiter dan stimulator/penerima yang
berfungsi menerima sinyal dari prosesor percakapan
dan merubahnya menjadi gelombang listrik
Elektroda, berfungsi mengumpulkan gelombang dari
stimulator dan mengirimnya ke otak.
Suatu implan tidak mengembalikan ataupun menciptakan
fungsi pendengaran yang normal, tetapi bisa memberikan
69
pemahaman auditoris kepada penderita tuli dan membantu
mereka dalam memahami percakapan.
Implan koklea sangat berbeda dengan alat bantu dengar.
Alat bantu dengar berfungsi memperkeras suara. Implan
koklea menggantikan fungsi dari bagian telinga dalam
yang mengalami kerusakan.
Jika fungsi pendengaran normal, gelombang suara diubah
menjadi gelombang listrik oleh telinga dalam. Gelombang
listrik ini lalu dikirim ke otak dan kita menerimanya
sebagai suara.
Implan koklea bekerja dengan cara yang sama. Secara
elektronik, implan koklea menemukan bunyi yang berarti
dan kemudian mengirimnya ke otak.
71
Faktor yang menambah keamanan penggunaan USG yang
banyak dipakai saat ini mempunyai intensits <10
MW/Cm2.
Mekanik : Membentuk emulsi asap/awan dan disintegrasi
beberapa benda padat. Ini bisa digunakan untuk
mendeteksi lokasi batu empedu
Panas : Sebagian ultrasonik mengalami refleksi pada titik
yang bersangkutan, dan sebagian lagi pada titik tersebut
mengalami perubahan panas. Pada jaringan bisa terjadi
pembentukan rongga dengan intensitas tinggi.
Kimia : Gelombang ultrasonik menyebabkan oksidasi dan
hidrolisis ikatan polyester
Biologis: Efek ini sebenarnya merupakan gabungan antara
efek-efek di atas, misalnya panas menimbulkan dilatasi
pembuluh darah. Ultrasonik juga meningkatkan
permeabilitas membran sel dan kapiler serta merangsang
aktifitas sel. Otot mengalami paralisis dan sel-sel hancur,
bakteri dan virus dapat pula hancur. Keletihan akan terjadi
jika frekuensi ultrasonik ditingkatkan.
72
MODUL BIOMEDIK
MODUL 8:
THERMODINAMIKA TUBUH
Sadar Prihandana, Ns., SpKV
73
HUKUM THERMODINAMIKA NOL
Dua sistem yang berbeda akan berada dalam keadaan
setimbang termal bila dibuat interkoneksi
Contoh air putih suhu 25oC dicampur dengan es suhu 0oC
maka akan berada dalam keaadan setimbang termal, misalnya
15oC
HUKUM THERMODINAMIKA I
Asas kekekalan energi
Perubahan sistem dari keadaan 1 ke keadaan 2 menurut lintasan
tertentu, maka
Panas yang diberikan (Q) akan diserap dan menyebabkan usaha
sebesar (W)
∆U = ∆Q - ∆W
HUKUM THERMODINAMIKA II
Efisiensi energi
Panas atau energi yang diberikan ke sistem 100%, maka sistem
akan menggunakan/mengeluarkan panas/energi kurang dari
100%
Tidak mungkin mesin yang bekerja menerima kalor dan
mengubah kalor seluruhnya menjadi usaha
W = Q2 – Q1
n = 1 – Q1/Q2
W = kerja, n = efisiensi, Q1=kalor yang diberikan
Q2 = kalor yang diterima
75
Apabila kita memberikan panas dengan kecepatan tertentu
Kita dapat mengharapkan tubuh menghasilkan atau
menyimpan energi dengan kecepatan tertentu
Atau menghasilkan kerja dengan kecepatan tertentu
Metabolisme tubuh
Metabolisme tubuh terbagi menjadi anabolisme dan katabolisme.
Anabolisme: menunjukkan reaksi sintesis untuk pembentukan /
penyimpanan energi. Katabolisme: menunjukkan penguraian
energi
HIPOTHALAMUS
Pengaturan suhu tubuh diatur oleh hipothalamus.
Hipothalamus anterior mengatur suhu panas dan menghilangkan
panas melalui vasodilatasi kulit, respirasi, berkeringat, dan
anoreksia.
Hipothalamus posterior mengatur suhu dingin dan meningkatkan
pembentukan panas dengan cara tubuh menggigil, vasokonstriksi
kulit, serta rasa lapar.
77
Pembentukan panas
Panas dibentuk dari
Reaksi oksidasi dari makanan: 60% karbohidrat, 30% protein,
10% lemak
Reaksi biokimia eksoterm
Kontraksi otot (aktivitas)
Kecepatan produksi panas tubuh untuk makanan 2400
kkal/hari adalah 1,7 kkal/menit atau 120 J/detik (120 Watt)
78
Pengeluaran panas
Pengeluaran panas terjadi melalui radiasi, konveksi, dan
evaporasi (keringat). Tubuh mengalami pendinginan saat udara
inspirasi yang dingin dihangatkan dan udara ekspirasi
dilembabkan. Kehilangan panas melalui kulit 75%, kehilangan
panas melalui paru-paru 20%, kehilangan panas melalui feses dan
urin 5%. Termostat tubuh adalah hipotalamus otak
79
80
KONDUKSI
Perpindahan panas melalui konduksi berkisar 3-5%. Perpindahan
panas dilakukan dengan kontak langsung. Misal perpindahan
panas antara tubuh dengan kontak langsung dengan udara yang
lebih dingin atau perpindahan panas antara tubuh ibu dengan
bayi baru lahir yang membutuhkan panas (kangoroo mother care)
KONVEKSI
Perpindahan panas melalui konveksi sekitar 15%. Perpindahan
panas karena ada aliran udara dengan kecepatan angin antara 2-
20 m/detik. Windchill merupakan istilah yang digunakan ketika
suhu udara berangin dirasakan lebih dingin dibanding suhu yang
terukur. Misal pada ruang operasi suhu ruangan dibuat lebih
dingin dengan aliran udara lebih kencang. Pada ICU ruangan
dibuat udara AC lebih kencang dan dingin.
EVAPORASI
Kehilangan panas yang terjadi karena :
1. Perbedaan tekanan uap air antara keringat pada kulit dengan
udara ambien
2. Suhu lingkungan rendah dari normal
3. Adanya gerakan angin
4. Adanya kelembaban
81
Pengendalian suhu tubuh melalui aliran darah
Pada cuaca dingin, darah yang ada di vena perifer yang ada di
ekstremitas , menjadi lebih dingin. Sebelum mencapai jantung,
vena memiliki jalur tersendiri dan bersinggungan dengan arteri
ekstremitas. Dengan cara tersebut terjadi counter-current, hal
tersebut menrunkan suhu ekstrem dan mengurangi pengeluaran
panas ke lingkungan.
Pada musim panas, darah vena kembali ke jantung mengalir
melalui permukaan kulit, sehingga terjadi pengeluaran panas
tubuh
83
Aplikasi penerapa radiasi
Electric fire
- old type fire : 750 W,
range radiasi : merah - infra red, < 150 nm,
home treatment
- pencil bar type :
menggunakan reflektor rektangular dan
Shape Like Acoustic Type
Infra merah
- lampu pijar 250-1000 W dengan filter merah - infra
red 800-4000 nm, penetrasi kulit ± 3 mm.
Sama dengan metode konduksi panas, tapi lebih
efektif karena penetrasi lebih dalam
Daftar Referensi
- Campbell, NA.,Reece JB dan Mitchel LG (202) Biologi.
- Gabriel F (1996) Fisika Kedokteran.
- Lodish H et all (2004) Molecular Cell Biology.
- Tortora GJ (1996) Principles of anatomy and physiology.
84
LATIHAN SOAL I
3. Hubungan antara aksi dan reaksi dimana reaksi yang diberikan selalu
berlawanan dengan aksi, adalah . . .
a. Hukum Newton I d. Hukum vektor dan gaya
b. Hukum Newton II e. Hukum biomekanika aksi
c. Hukum Newton III
4. Gaya yang bekerja pada tubuh yang dapat menyebabkan tubuh berada
dalam keadaan setimbang, dan jumlah gaya dalam segala arah sama
dengan nol, adalah termasuk ke dalam .
a. Gaya nol d. Gaya statis
b. Gaya stabil e. Gaya dinamis
c. Gaya tidak labil
5. Contoh dari gaya kelas kedua sistem pengumpil, dimana gaya berat (W)
terletak diantara titik tumpuan (O) dan otot (M), adalah . . .
a. Otot tangan dapat mengangkat beban
b. Otot kaki dapat menahan beban
c. Tumit kaki dapat berjinjit
d. Otot leher dapat menahan kepala
e. a dan c benar
85
6. Mata bisa melihat karena ada cahaya. Fungsi mata yang seperti diafraghma
pada kamera, yang mengendalikan jumlah cahaya yang masuk, adalah . . .
a. kornea d. lensa
b. retina e. aquoeous humor
c. iris
9. Retina mempunyai reseptor kone dan rod. Reseptor rod berfungsi untuk . . .
a. melihat benda jauh d. melhat benda di terang
b. melihat benda dekat e. melihat benda di gelap
c. melihat benda lurus
10. Akomodasi lensa yang terganggu dimana mata tidak mampu memipihkan
lensa ketika melihat benda jauh, akibatnya bayangan jatuh di depan retina.
Kelainan tersebut dinamakan
a. hipermetropi d. buta warna
b. presbiopi e. rabun senja
c. miopi
86
11. Ketika bayangan jatuh di depan retina, maka harus dikoreksi dengan . . .
a. lensa positif d. lensa dobel
b. lensa minus e. lensa riben
c. lensa silindris
13. Untuk menentukan pasien tidak buta warna, maka dilakukan pemeriksaan. .
a. Lapang pandang d. Refleks pupil
b. Ishihara e. Bola mata
c. Visus
15. Pada pasien dengan pemasangan ventilator mekanik tidak dapat bersuara,
karena . . .
a. pita suara menghilang
b. pita suara tertekan
c. pita suara rusak
d. tak ada aliran udara ke pita suara
e. semua benar
16. Bagian telinga yang menguatkan getaran suara secara mekanik adalah . . .
a. membran telinga d. tulang maleus-inkus-stapes
b. daun telinga e. tuba eustachius
c. membran timpani
87
17. Suara mesin yang keras dan bising di pabrik, akan mengakibatkan
gangguan pendengaran . . .
a. konduktif d. sementara
b. sensorineural e. dalam
c. campuran
18. Bila telinga sering terkena peradangan atau infeksi di bagian telinga
tengah, akan mengakibatkan gangguan pendengaran . . .
a. konduktif d. tengah
b. saraf e. sementara
c. campuran
89
c. Terapi panas dengan menggunakan air hangat untuk menurunkan
demam
d. Terapi dingin dengan menggunakan es yang dikunyah di mulut untuk
menurunkan nyeri
e. Terapi dingin dengan menggunakan es yang dikompres untuk
menurunkan nyeri
29. Pada fluida darah, kecepatan (V) aliran darah melalui pembuluh darah
tergantung pada faktor:
a. Tekanan yang diberikan d. Gravitasi
b. Ketinggian e. Massa
c. Aktivitas
90
32. Berikut ini faktor yang tidak berperan dalam proses hemostasis adalah . . .
a. Trombosit d. Viskositas darah
b. Sistem pembuluh darah e. Sistem fibrinolitik
c. Faktor pembekuan darah
(clotting factor)
35. Perdarahan kelas II, dimana kehilangan darah 15-30% dari volume darah,
akan berpengaruh terhadap perubahan berikut, yaitu . . .
a. Tekanan darah drop d. Takikardi
b. Status mental terganggu e. Perfusi perifer menghilang
c. Memerlukan transfusi darah
36. Proses perpindahan cairan dimana cairan bergerak dari larutan konsentrasi
rendah ke konsentrasi yang lebih tinggi melalui membran semi permiabel
dan sifatnya menarik, adalah proses . . .
a. Difusi c. Transpor aktif e. Ultrafiltrasi
b. Osmosis d. Filtrasi
91
37. Kehilangan cairan melalui kulit (difusi) dan paru-paru dan kehilangan
tersebut tidak dapat diukur, adalah . . .
a. Dehidrasi d. Penguapan
b. Insesible water loss e. Rehidrasi
c. Evaporasi
38. Sediaan seperti serum darah dan vaksin, proses sterilisasi dengan
menggunakan . . .
a. Incenerator d. Filtrasi
b. Autoclave e. Chlorine
c. Pemanasan kering
39. Proses sterilisasi ruangan seperti ruang operasi yang paling tepat dengan
menggunakan . . .
a. Radiasi sinar gamma d. Autoclave
b. Radiasi sinar x e. Chlorine
c. Incenerator
40. Potensial listrik suatu sel disebabkan karena adanya perbedaan muatan.
Potensial membran bila diukur berada di -90 mVolt dinamakan . . .
a. fase depolarisasi d. nilai ambang
b. fase repolarisasi e. fase stimulus
c. resting membran potensial
42. Pada potensial aksi suatu listrik, terjadi fase depolarisasi setelah ada
stimulus, hal tersebut terjadi karena . . .
a. Kalium masuk ke dalam sel sampai nilai ambang tercapai
b. Natrium masuk ke dalam sel sampai nilai ambang tercapai
c. Kalium keluar sel dengan transport aktif
d. Natrium keluar sel dengan transport aktif
e. Semua salah
92
43. Sistem konduksi dari neuron sensorik yang benar adalah . . .
a. Stimulus badan sel akson dendrit
b. Stimulus dendrit badan sel akson
c. Stimulus akson badan sel dendrit
d. Dendrit badan sel akson otot
e. Akson badan sel dendit otot
93
48. Untuk mengukur kelistrikan tubuh digunakan elektrode, elektrode terbuat
dari . . .
a. logam AgCl c. logam KCl e. logam emas
b. logam NaCl d. logam HCl
49. Tindakan yang menggunakan aliran listrik singkat yang diberikan kepada
pasien psikiatrik adalah . . .
a. TPM c. ECT e. EEG
b. PPM d. EMG
94
LATIHAN SOAL II
2. Hubungan antara aksi dan reaksi dimana reaksi yang diberikan selalu
berlawanan dengan aksi, adalah . . .
a. Hukum Newton I d. Hukum vektor dan gaya
b. Hukum Newton II e. Hukum biomekanika aksi
c. Hukum Newton III
4. Gaya yang bekerja pada tubuh yang dapat menyebabkan tubuh berada
dalam keadaan setimbang, dan jumlah gaya dalam segala arah sama
dengan nol, adalah termasuk ke dalam .
a. Gaya nol d. Gaya statis
b. Gaya stabil e. Gaya dinamis
c. Gaya tidak labil
5. Contoh dari gaya kelas kedua sistem pengumpil, dimana gaya berat (W)
terletak diantara titik tumpuan (O) dan otot (M), adalah . . .
a. Otot tangan dapat mengangkat beban
b. Otot kaki dapat menahan beban
c. Tumit kaki dapat berjinjit
d. Otot leher dapat menahan kepala
e. a dan b benar
95
6. Alat diagnostik USG bekerja dengan memanfaatkan aplikasi . . .
a. gelombang suara infrasonik d. gelombang elektromagnetik
b. gelombang suara audibel e. gelombang ultra tinggi
c. gelombang suara ultrasonik
9. Pada potensial aksi suatu listrik, terjadi fase depolarisasi setelah ada
stimulus, hal tersebut terjadi karena . . .
a. Kalium masuk ke dalam sel sampai nilai ambang tercapai
b. Natrium masuk ke dalam sel sampai nilai ambang tercapai
c. Kalium keluar sel dengan transport aktif
d. Natrium keluar sel dengan transport aktif
e. Semua salah
15. Tindakan yang menggunakan aliran listrik singkat yang diberikan kepada
pasien psikiatrik adalah . . .
a. TPM c. ECT e. EEG
b. PPM d. EMG
97
17. Pada fluida darah, kecepatan (V) aliran darah melalui pembuluh darah
tergantung pada faktor:
a. Tekanan yang diberikan d. Gravitasi
b. Ketinggian e. Massa
c. Aktivitas
20. Berikut ini faktor yang tidak berperan dalam proses hemostasis adalah . . .
a. Trombosit
b. Sistem pembuluh darah
c. Faktor pembekuan darah (clotting factor)
d. Viskositas darah
e. Sistem fibrinolitik
98
22. Dalam hemostasis tersier, terjadi konsolidasi dan penghancuran fibrin
secara gradual supaya proses koagulasi tidak meluas. Proses tersebut
dinamakan . . .
a. Fibrinogenesis d. Fibrinolisis
b. Sekresi fibrin e. Agregasi fibrin
c. Clotting factor
23. Perdarahan kelas II, dimana kehilangan darah 15-30% dari volume darah,
akan berpengaruh terhadap perubahan berikut, yaitu . . .
a. Tekanan darah drop d. Takikardi
b. Status mental terganggu e. Perfusi perifer menghilang
c. Memerlukan transfusi darah
24. Proses perpindahan cairan dimana cairan bergerak dari larutan konsentrasi
rendah ke konsentrasi yang lebih tinggi melalui membran semi permiabel
dan sifatnya menarik, adalah proses . . .
a. Difusi d. Filtrasi
b. Osmosis e. Ultrafiltrasi
c. Transpor aktif
25. Kehilangan cairan melalui kulit (difusi) dan paru-paru dan kehilangan
tersebut tidak dapat diukur, adalah . . .
a. Dehidrasi d. Penguapan
b. Insesible water loss e. Rehidrasi
c. Evaporasi
99
LATIHAN SOAL III
2. Hubungan antara aksi dan reaksi dimana reaksi yang diberikan selalu
berlawanan dengan aksi, adalah . . .
a. Hukum Newton I d. Hukum vektor dan gaya
b. Hukum Newton II e. Hukum biomekanika aksi
c. Hukum Newton III
4. Gaya yang bekerja pada tubuh yang dapat menyebabkan tubuh berada
dalam keadaan setimbang, dan jumlah gaya dalam segala arah sama
dengan nol, adalah termasuk ke dalam .
a. Gaya nol d. Gaya statis
b. Gaya stabil e. Gaya dinamis
c. Gaya tidak labil
5. Contoh dari gaya kelas kedua sistem pengumpil, dimana gaya berat (W)
terletak diantara titik tumpuan (O) dan otot (M), adalah . . .
a. Otot tangan dapat mengangkat beban
b. Otot kaki dapat menahan beban
c. Tumit kaki dapat berjinjit
d. Otot leher dapat menahan kepala
e. a dan b benar
100
6. Berikut adalah hal tentang bunyi, kecuali
a. merupakan gelombang mekanik longitudinal
b. perambatannya tidak memerlukan medium
c. jenis gelombang 20-2000 Hz merupakan frekwensi audibel
d. termasuk gelombang bunyi utrasonik dan infrasonik
e. cepat gelombang bunyi adalah 331,3 m/s dalam suhu nol derajat celcius
7. Manusia dapat mengeluarkan suara karena pita suara yang bergetar. Pada
pasien dengan pemasangan ventilator mekanik tidak dapat bersuara, karena
a. pita suara menghilang
b. pita suara tertekan
c. pita suara rusak
d. tak ada aliran udara ke pita suara
e. semua benar
10. Bila telinga sering terkena peradangan atau infeksi di bagian telinga
tengah, akan mengakibatkan gangguan pendengaran . . .
a. konduktif c. campuran e. sementara
b. saraf d. tengah
15. Mata bisa melihat karena ada cahaya. Fungsi mata yang seperti diafraghma
pada kamera, yang mengendalikan jumlah cahaya yang masuk, adalah . . .
a. kornea c. iris e. aquoeous humor
b. retina d. lensa
19. Akomodasi lensa yang terganggu dimana mata tidak mampu memipihkan
lensa ketika melihat benda jauh, akibatnya bayangan jatuh di depan retina.
Kelainan tersebut dinamakan
a. hipermetropi c. miopi e. rabun senja
b. presbiopi d. buta warna
20. Ketika bayangan jatuh di depan retina, maka harus dikoreksi dengan . . .
a. lensa positif c. lensa silindris e. lensa riben
b. lensa minus d. lensa dobel
22. Untuk menentukan pasien tidak buta warna, maka dilakukan pemeriksaan .
a. Lapang pandang c. Visus e. Bola mata
b. Ishihara d. Refleks pupil
23. Potensial listrik suatu sel disebabkan karena adanya perbedaan muatan.
Potensial membran bila diukur berada di -90 mVolt dinamakan . . .
a. fase depolarisasi d. nilai ambang
b. fase repolarisasi e. fase stimulus
c. resting membran potensial
103
25. Pada potensial aksi suatu listrik, terjadi fase depolarisasi setelah ada
stimulus, hal tersebut terjadi karena . . .
a. Kalium masuk ke dalam sel sampai nilai ambang tercapai
b. Natrium masuk ke dalam sel sampai nilai ambang tercapai
c. Kalium keluar sel dengan transport aktif
d. Natrium keluar sel dengan transport aktif
e. Semua salah
104
31. Untuk mengukur kelistrikan tubuh digunakan elektrode, elektrode terbuat
dari . . .
a. logam AgCl c. logam KCl e. logam emas
b. logam NaCl d. logam HCl
32. Tindakan yang menggunakan aliran listrik singkat yang diberikan kepada
pasien psikiatrik adalah . . .
a. TPM c. ECT e. EEG
b. PPM d. EMG
105
37. Cryotherapy adalah terapi dengan . . .
a. Terapi panas menggunakan spons panas untuk menurunkan nyeri
b. Terapi panas menggunakan air hangat untuk menurunkan nyeri
c. Terapi panas menggunakan air hangat untuk menurunkan demam
d. Terapi dingin menggunakan es yang dikunyah di mulut untuk menurunkan
nyeri
e. Terapi dingin menggunakan es yang dikompres untuk menurunkan nyeri
40. Pada fluida darah, kecepatan (V) aliran darah melalui pembuluh darah
tergantung pada faktor:
a. Tekanan yang b. Ketinggian d. Gravitasi
diberikan c. Aktivitas e. Massa
106
42. Viskositas darah normal nilainya adalah . . .
a. 1,5 x viskositas air d. 3,2 x viskositas air
b. 2,2 x viskositas air e. 3,5 x viskositas air
c. 2,5 x viskositas air
43. Berikut ini faktor yang tidak berperan dalam proses hemostasis adalah . . .
a. Trombosit
b. Sistem pembuluh darah
c. Faktor pembekuan darah (clotting factor)
d. Viskositas darah
e. Sistem fibrinolitik
46. Perdarahan kelas II, dimana kehilangan darah 15-30% dari volume darah,
akan berpengaruh terhadap perubahan berikut, yaitu . . .
a. Tekanan darah drop
b. Status mental terganggu
c. Memerlukan transfusi darah
d. Takikardi
e. Perfusi perifer menghilang
107
47. Proses perpindahan cairan dimana cairan bergerak dari larutan konsentrasi
rendah ke konsentrasi yang lebih tinggi melalui membran semi permiabel
dan sifatnya menarik, adalah proses . . .
a. Difusi d. Filtrasi
b. Osmosis e. Ultrafiltrasi
c. Transpor aktif
48. Kehilangan cairan melalui kulit (difusi) dan paru-paru dan kehilangan
tersebut tidak dapat diukur, adalah . . .
a. Dehidrasi d. Penguapan
b. Insesible water loss e. Rehidrasi
c. Evaporasi
49. Sediaan seperti serum darah dan vaksin, proses sterilisasi dengan
menggunakan . . .
a. Incenerator d. Filtrasi
b. Autoclave e. Chlorine
c. Pemanasan kering
50. Proses sterilisasi ruangan seperti ruang operasi yang paling tepat dengan
menggunakan . . .
a. Radiasi sinar gamma
b. Radiasi sinar x
c. Incenerator
d. Autoclave
e. Chlorin
108
AKPER
PEMERINTAH KOTA TEGAL
2015
109