Anda di halaman 1dari 10

UJI-UJI GUGUS FUNGSI

A. TUJUAN

Praktikum ini dilakukan dengan tujuan sebagai berikut:

1. Mengamati berbagai reaksi terhadap gugus hidroksil

2. Mengidentifikasi adanya gugus karbonil dalam senyawa keton dan aldehid

3. Mengidentifikasi adanya gugus amina dan amida secara fisik dan kimia

B. LANDASAN TEORI

Aldehid dan keton memiliki gugus karbonil, “ C = O”. dalam kimia karbon, oksidasi

diartikan sebagai pembentukan ikatan baru antara atom karbon dan oksigen. Aldehid dapat

dioksidasi mwnjadi asam karboksilat dengan persamaan reaksi:

O O
[O]
RCH R  C  OH
aldehid Asam karboksilat

Aldehid mudah teroksidasi sehingga dapat mempermudah mengidentifikasi gugus aldehid dalam

suatu senyawa. Beberapa pereaksi untuk mengidentifikasi adalah:

1. Pereaksi Tollens, mengandung ion kompleks perak amonia dalam suasana basa. Oksidasi

aldehid ditandai dengan terbentuknya endapan cermin perak.

2. Pereaksi Fehling, adalah komplek Tembaga (II) dengan nion tartrat, oksidasi ditandai dengan

terbentuknya endapan merah bata (Cu2O).

3. Basa Schiff, adalah amina primer yang direaksikan dengan aldehid atau keton menghasilkan

senyawa yang dikenal dengan imina.


Biuret test diperoleh dengan memanaskan urea pada kira-kira 180oC. Test ini merupakan

salah satu cara untuk mengidentifikasi senyawa-senyawa yang mengandung gugus dari rantai

peptida dalam suasana basa (Anonim, 2008: 19-20).

C. ALAT DAN BAHAN

Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum kali ini dapat dilihat sebagai berikut:

1. ALAT
a. Tabung Reaksi
b. Batang Pengaduk
c. Pipet Tetes
d. Gelas Ukur 10 Ml
e. Gelas Kimia 100 Ml
f. Labu Semprot

2. BAHAN
a. Glukosa Kristal
b. Reagen Lukas
c. Etanol
d. Fenil hidrazin
e. Hcl
f. Natrium asrtat kristal
g. N-butanol
h. Gliserol
i. Sec-butanol
j. Aquades
k. Ter-butanol
l. Maltosa
m. Fruktosa kristal
n. Cu asetat
o. Sukrosa kristal
p. Tartarat
q. Reagen tollens
r. Reagen benedict
s. Formalin
t. Aseton
u. Fenol 1%
v. Glukosa 1%
w. Resolsinol 1% urea
x. Vioform 1%
y. Reagen biuret
z. Casein
D. PROSEDUR KERJA

a. Reaksi terhadap gugus Hidroksil

1. Tes Lukas

Larutan Larutan
n-butanol sec-butanol

- ditambahkan 1 mL pereaksi Lukas


- diamati perubahan yang terjadi
- dicatat

n-butanol = Kurang cepat mengurai cl-


sec-butanol = Cepat mengurai CL-

2. Reaksi Warna

1 mL larutan 1 mL larutan 1 mL larutan


Etanol (Tabung 1) Gliserol (Tabung 2) Tartrat (Tabung 3)

- ditambahkan 1o tetes KOH


- ditambahkan 10 tetes Cu Asetat
- diamati perubahan yang terjadi
- dicatat

Tabung 1 = warna biru muda & keruh


Tabung 2 = berwarna aqua pearl green
Tabung 3 = warna biru besih
3. Reaksi Warna lain

1 mL FeCL3 1 mL FeCl3 1 mL FeCl3


(Tabung 1) (Tabung 2) (Tabung 3)

- ditambahkan larutan fenol pada tabung 1, larutan


resolsinol pada tabung 2, dan larutan vioform
pada tabung 3
- diamati perubahan yang terjadi
- dicatat
Tabung 1 = warna abu-abu kental
Tabung 2 = warna coklat
Tabung 3 = warna kuning

b. Reaksi terhadap gugus Karbonil pada Keton

1. Reduksi dengan pereaksi Tollens

1 mL Pereaksi tollens 1 mL Pereaksi tollens 1 mL Pereaksi tollens


(Tabung 1) (Tabung 2) (Tabung 3)

 ditambahkan 5 tetes formalin pada tabung 1, 5


tetes glukosa pada tabung 2, dan 5 tetes aseton
pada tabung 3
 diamati perubahan yang terjadi
 dicatat

Tabung 1 = terbentuk endapan cermin perak


Tabung 2 = berwarna coklat
Tabung 3 = berwarna putih
2. Reduksi dengan pereaksi Fehling dan Benedict

 pereaksi Fehling

Fehling A Fehling A

- dicampurkan
Pereaksi Fehling

- ditambahkan 5-10 tetes formalin, glukosa, dan


aeton, masing-masing pada tabung 1, 2, dan 3
- dipanaskan
- diamati perubahan yang terjadi

Tabung 1 = warna biru tua


Tabung 2 = warna hijau dan terbentuk endapan
Tabung 3 = warnanya menjadi hijau

 pereaksi Benedict

5-10 tetes formalin 5-10 tetes glukosa 5-10 tetes aseton


(Tabung 1) (Tabung 2) (Tabung 3)

- ditambahkan masing-masing 2 mL pereaksi


Benedict
- diamati perubahan yang terjadi
- dicatat

Tabung 1 = warna tetap (biru muda)


Tabung 2 = warnanya menjadi coklat & ada endapan
Tabung 3 = tidak terjadi perubahan
3. Reaksi adisi pada reaksi Schiff

5-10 tetes formalin 5-10 tetes glukosa 5-10 tetes aseton


(Tabung 1) (Tabung 2) (Tabung 3)

- ditambahkan masing-masing 2 mL pereaksi Schiff

- diamati perubahan yang terjadi

- dicatat

Tabung 1 = warna Ungu tua


Tabung 2 = warna berubah dari bening menjadi keruh
Tabung 3 = warnanya menjadi merah muda (pink)

c. Reaksi pada Gugus Amina dan Amida

1.

Urea + H2O + KOH + CuSo4


-

Warna Biru
E. PEMBAHASAN

Pada praktikum kali ini, dilakukan beberapa percobaan untuk menganalisa dan

meramalkan gugus fungsionil pada biomolekul organic yang diamati yaitu gugus hidroksil pada

alkohol, gugus karbonil pada keton dan aldehid, serta gugus amina pada senyawa protein. Reaksi

terhadap gugus hidroksil dilakukan untuk mengetahui kecepatan reaksi yang terjadi pada

berbagai reaksi terhadap gugus hidroksil.

Gugus fungsi merupakan gugus atom yang terdapat pada suatu senyawa yang menentukan ciri

khas dari senyawa tersebut. Alcohol dibagi menjadi tiga golongan yaitu golongan alcohol primer

yang mengikat satu atom karbon yang lain, alcohol sekunder yang gugus hidroksilnya (-OH)

yang terikat pada atom sekunder yang dapart mengikat dua atom karbon lain dan alcohol tersier

yang dapat mengikat tiga atom karbon yang lain. Ketiga alcohol ini dapat diidentifikasi melalui

uji Lucas. Pada percobaan pertama, dilakukan penambahan n-butanol pada lucas 1 mL serta

penambahan sec-butanol pada lucas 1 mL pada tabung u\yang lain kemudian saat kedua tabung

dikocok dan diamati, reaksi yang diperoleh pada kedua tabung ini yakni larutannya tidak mudah

larut dan tidak mengalami perubahan reaksi. Hal ini disebabkan n-butanol dan sec-butanol

merupakan pelarut non polar yang sukar bereaksi.


F. SIMPULAN

1. Kesimpulan

Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan sebagai

berikut:

1. Berbagai reaksi terhadap gugus hidroksil dapat dilakukan dengan uji lucas, tes warna

dan tes reaksi warna lain.

2. Gugus karbonil dalam senyawa keton dan aldehid dapat diidentifikasi dengan

pereaksi Tollens yang menunjukkan endapan cermin perak, sedangkan pereaksi

Fehling dan Benedict yang menunjukkan endapan merah bata, serta pereaksi Schiff

yang menunjukkan warna ungu pada larutan serta dapat bereaksi dengan aldehid

sehingga terdapat gugus karbonil. Selain itu, formalin dan glukosa merupakan

senyawa yang mengandung gugus aldehid (gula pereduksi) sedangkan keton tidak

memiliki gugus aldehid.

3. Untuk mengidentifikasi adanya gugus amina dan amida dapat dengan dilakukan

dengan menggunakan kertas lakmus merah serta dengan reaksi biuret.


DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2008. Penuntun Praktikum Kimia Dasar II. Universitas Haluoleo. Kendari
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR II

PERCOBAAN

GUGUS FUNGSI

NAMA : SASTRI NURPADILLAH

STAMBUK : F1C1 12087


KELOMPOK : VI (ENAM)
PROGRAM STUDI : KIMIA
JURUSAN : KIMIA
ASISTEN PEMBIMBING : EKA SULISYAWATI

LABORATORIUM UNIT KIMIA

UPT LABORATORIUM DASAR PUSAT

UNIVERSITAS HALUOLEO

KENDARI

2013

Anda mungkin juga menyukai