Fisiologi Tumbuhan
4.1
4.0
3.9
3.8
3.7
3.6
0M 0,25 M, 0,50 M 0,75 M 1M
Konsentrasi Sukrosa
Gambar 10. Hubungan antara ukuran panjang umbi dengan konsentrasi larutan
sukrosa
Sumber: Data primer setelah diolah, 2022.
4.2 Pembahasan
Berdasarkan hasil yang telah diperoleh, grafik menunjukkan adanya
penyusutan pada kentang seiring bertambahnya konsentrasi. Melalui grafik
hubungan antara ukuran panjang umbi dengan konsentrasi larutan sukrosa, maka
diketahui bahwa pada konsentrasi sukrosa 0,0 M, dan 0,25 M terjadi pertambahan
ukuran panjang umbi kentang. Hal ini disebabkan karena kentang bersifat
hipertonis terhadap aquades yang artinya aquades bergerak menuju ke dalam
jaringan kentang menyebabkan kentang bertambah panjang. Hal ini sesuai dengan
pendapat Yahya (2015) bahwa umbi kentang bersifat semipermeabel karena hanya
air yang dapat melaluinya. Air yang berada di luar umbi kentang meresap ke
dalam melewati membran semipermeabel, sehingga air di dalam umbi kentang
meningkat dan terjadi pertambahan panjang.
Data yang diperoleh pada perlakuan silinder kentang dengan konsentrasi
larutan sukrosa 0,5M, 0,75 M dan 1 M terjadi penyusutan umbi kentang. Hal ini
dipengaruhi oleh konsentrasi larutan sukrosa yang hipertonis menyebabkan
perbedaan konsentrasi antara sukrosa dan jaringan kentang sehingga air dalam
kentang bergerak ke luar sel. Hal ini sesuai dengan pendapat Arlita (2013), bahwa
konsentrasi di lingkungan yang lebih pekat, air di dalam kentang keluar menuju
ke larutan gula yang memiliki konsentrasi yang menyebabkan perubahan dimensi
kemudian menjadi menyusut.
Setelah pemaparan pembahasan sebelumnya, fenomena yang terjadi sangat
terkait dengan faktor yang mempengaruhi potensial osmotik. Salah satunya ialah
konsentrasi, dimana pada konsentrasi 0 M dan 0,25 M mengalami pertambahan
panjang pada umbi kentang sedangkan pada konsentrasi 0,50 M, 0,75 M dan 1 M
mengalami penyusutan ukuran umbi kentang. Dengan demikian semakin tinggi
konsentrasi suatu larutan maka nilai potensial osmotiknya akan menurun. Hal ini
sesuai dengan Lewar (2016), bahwa air akan bergerak menuju potensi air yang
lebih negatif yaitu, air bergerak ke arah yang menurun.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hal yang telah diuraikan di atas maka dapat diperoleh
kesimpulan melalui percobaan ini adalah sebagai berikut:
1. Terjadi perubahan panjang umbi kentang yang disebabkan oleh gradien
potensial osmotik pada kentang yang direndam di dalam larutan sukrosa dan
aquades.
2. Perbedaan konsentrasi mempengaruhi potensial osmotik ukuran panjang
kentang.
3. Sel kentang pada kondisi kondisi larutan hipertonis mengalami plasmolisis.
Sedangkan pada kondisi larutan hipotonis mengalami kekauan.
5.2 Saran
Sebaiknya mahasiswa lebih teliti dalam melakukan proses pengukuran untuk
menghindari kesalahan yang dapat terjadi. Diharapkan pula mahasiswa dapat
mengetahui teori potensial osmotik dan potensial air pada jaringan tanaman.
DAFTAR PUSTAKA
Arlita, Malyan A., Waluyo, Sri., dan Waji. 2013. Pengaruh Suhu dan Konsentrasi
Terhadap Penyerapan Larutan Gula pada Bengkuang. Jurnal Teknik
Pertanian Lampung, 2(1): 85-94
Ford R. 2015. Demonstrating Osmotic Potential: One Factor in the Plant Water
Potential Equation. Proceedings of the Association for Biology Laboratory
Education, 36(29): 1-5.
Hamim, I. 2020. Peranan dan Fungsi Air sebagai Penyusun Tubuh Tumbuhan.
Jakarta: Pustaka UT.
Hidayat, Yudi S. 2014. Karakterisasi Morfologi Beberapa Genotipe Kentang
(Solanum Tuberosum) yang Dibudidayakan di Indonesia. Bogor: Institut
Pertanian Bogor.
Ismadi, I., Annisa, K., Nazirah, L., Nilahayati, N., dan Maisura, M. 2021.
Karakterisasi Morfologi Dan Hasil Tanaman Kentang Varietas Granola
dan Kentang Merah yang Dibudidayakan di Bener Meriah Provinsi
Aceh. Jurnal Agrium, 18(1): 63-71.
Kim, H. K., Park, J., dan Hwang, I. 2014. Investigating Water Transport Through
the Xylem Network in Vascular Plants. Journal of Experimental
Botany, 65(7): 1895-1904.
Kuntari, F. R., Pranowo, S., dan Sutresno, A. 2019. Studi Proses Difusi melalui
Membran dengan Pendekatan Kompartemen. Jurnal Fisika dan
Aplikasinya, 15(2): 62-65.
Lewar, Y., Heo, Y. D., dan Bunga, S. J. 2016. Kajian Potensial Osmotik dan
durasi Osmoconditioning Terhadap Daya Hantar Listrik dan Kandungan
Kimia Benih Kacang Merah yang Telah Mengalami
Deteriorasi. Partner, 21(2): 293-303.
Martinez, L. J., dan Garcia, F., N. 2017. Water Potential Regulation, Stomatal
Behaviour and Hydraulic Transport Under Drought: Deconstructing the
Iso/Anisohydric Concept. Plant, cell & environment, 40(6): 962-976.
Taiz, L., Zeiger, E., Møller, I. M., dan Murphy, A. 2015. Plant Physiology and
Development Ed. 6. USA: Sinauer Associates Incorporated.
Ulfa, H. L., Falahiyah, R., dan Singgih, S. 2020. Uji Osmosis pada Kentang dan
Wortel Menggunakan Larutan NaCl. Sainsmat: Jurnal Ilmiah Ilmu
Pengetahuan Alam, 9(2): 110-116.
Yahya, 2015. Perbedaan Tingkat Laju Osmosis Antara Umbi Solonum Tuberosum
dan Doucus Carota. Jurnal Biologi Education, 4(1): 196-206.
LAMPIRAN
a. Lampiran Tabel
Tabel 5. Panjang silinder umbi kentang setelah direndam dalam berbagai seri
larutan sukrosa selama 40 menit
Panjang Potongan Silinder Kentang (cm)
No
0M 0,25 M 0,50 M 0,75 M 1M
1 4.1 4.1 3.9 3.9 3.8
2 4.2 4.2 3.9 3.9 3.8
3 4 4.1 3.9 3.9 3.8
Rerata 4.1 4.1 3.9 3.9 3.8
b. Lampiran Perhitungan
Perhitungan Larutan Sukrosa dengan Konsentrasi 1 M
g 1000
M= :
Mr V
g 1000
1 M= :
342 100
1000
g=1 x 342 :
100
g=34,2 gram
Perhitungan Pembuatan Sukrosa dengan Konsentrasi 0,25 M
Diketahui : M1 = 1 M
M2 = 0,25 M
V2 = 50 mL
Ditanya : V1 …… ?
Penyelesaian : M1 . V1 = M2 . V2
1 M . V1 = 0,25 M . 50 mL
V1 = 12,5 mL
Perhitungan Pembuatan Sukrosa dengan Konsentrasi 0,50 M
Diketahui : M1 = 1 M
M2 = 0,50 M
V2 = 50 mL
Ditanya : V1 …… ?
Penyelesaian : M1 . V1 = M2 . V2
1M . V1 = 0,50 M . 50 mL
V1 = 25 mL
Perhitungan Pembuatan Sukrosa dengan Konsentrasi 0,75 M
Diketahui : M1 = 1 M
M2 = 0,75 M
V2 = 50 mL
Ditanya : V1 …… ?
Penyelesaian : M1 . V1 = M2 . V2
1 M . V1 = 0,75 M . 50 mL
V1 = 37,5 mL
c. Lampiran Gambar