Anda di halaman 1dari 7

FISIOLOGI BIOTA LAUT

RESPON TUMBUHAN TERHADAP KEKURANGAN AIR

KELOMPOK 1

Esya Agiel Hidayat (L01181317)

Nyoman Wiyandi (L01181302)

Sudaryanto (L01181308)

Yoan Nadela Okta (L01181301)

Andi Nuravia Dwi Lestari Anas (L01181335)

DEPARTEMEN ILMU KELAUTAN

FAKULTAS ILMU KELAUTAN DAN PERIKANAN

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR

2019
I.PENDAHULUAN

Air sangat di butuhkan oleh tanaman karena merupakan komponen utama dalam
sel-sel untuk menyusun jaringan tanaman (70% — 90%), pelarut dan medium reaksi
biokimia, medium tranpor senyawa, memberikan tugor bagi sel, bahan baku pembentukan
klorofil dan menjaga suhu tanaman supaya konstan (Islami dan Utomo, 1995). Jumlah
pemakaian oleh tanaman akan berkorelasi positif dengan produksi biomase tanaman, hanya
sebagian kecil dari air yang diserap akan menguap melalui stomata atau melalui proses
transpirasi (Dwidjoseputro, 1984 dalam Harwati, 2007).
Air akan mealrutkan unsur hara yang ada di dalam tanah dengan mudah nya dan
tanaman dapat menyerap unsur hara yang sudah terlarut dalam tanah. Maka dari proses
tersebut lah terjadi nya proses fotosintesis. Hasil fotosintesis ini akan di gunakan tumbuhan
untuk proses pertumbuhan nya ( Najiyati dan Danarti, 1998).
Jumlah air terlalu banyak dapat memicu tanah menimbulkan cekaman aerasi dan jika
jumlah air yang dikandung oleh tanah sedikit makan tanah akan mengalami kekeringan.
Menurut Haryati (2003) kekurangan air pada tanaman terjadi karena ketersediaan air dalam
media tanam kurang sehingga kecepatan absorsi tidak dapat menyeimbangi kehilangan air
melalui proses transpirasi sehingga menyebabkan terlambatnya pertumbuhan tanaman.
Menurut Goldsworthy dan Fisher ( 1992 ) cekaman air yang berat menunda aktivitas
reproduksi tanaman. Upaya untuk meningkat kan produktivitas tanaman dapat di lakukan
dengan cara memberikan volume penyiraman dengan takaran yang tepat agar ketersedian
air dalam tanah menjadi terpenuhi dan meningkatkan produksi tanaman.
Tanah yang memiliki kandungan air harus di pertimbangkan lokasi penanaman nya,
bila di lahan tegalann penanaman tanaman cabai pada akhir musim kemarau dan jika lahan
sawah yang kadar air yang tinggi maka proses penanaman cabai di tanaman pada akhir
musim hujan. (Legono, 2007)
II. PEMBAHASAN

Peran Air Bagi Tanaman

Air adalah salah satu komponen fisik yang sangat vital dan di butuhkan dalam jumlah
besar untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Sebanyak 85% — 90% dari bobot
segar sel-sel dan jaringan tanaman tinggi air adalah air. Fungsi air bagi tanaman yaitu :

1. Sebagai senyawa utama pembentukan protoplasma,

2. Sebagai senyawa pelarut bagi masuknya mineral-mineral dari larutan tanah


ketanaman dan sebagai pelarut mineral nutrisi yang akan diangkut dari satu bagian
sel ke bagian sel lain,

3. Sebagai media terjadinya reaksi-reaksi metabolik

4. Sebagai rektan pada sejumlah reaksi metabolisme seperti siklus asam


trikarboksilat

5. Sebagai penghasil hidrogen pada proses fotosintesis

6. Menjaga Turgiditas sel dan berperan sebagai tenaga mekanik dalam pembesaran
sel,

7. Mengatur mekanisme gerakan tanaman seperti membuka dan menutup stomata,


membuka dan mutup bunga serta menutupnya daun-daun tanaman tertentu,

8. Berperan dalam perpanjangan sel,

9. Sebagai bahan metabolisme dan prosuk akhir respirasi

10. Digunakan dalam proses respirasi

Sangat penting peran air mengakibatkan konsekuensi, makan langsung maupun


tidak langsung tanaman kekurangan air dapat mempengaruhi proses metaboliknya sehingga
dapat memicu peurunan kaulitas tanaman.
Pertumbuhan pada tanaman dapat di artikan semakin bertambah besar nya tanaman
tersebut. Tanaman yang kehilangan kadar air oleh transpirasi ialah suatu kejadian yang
tidak dapat dilakukan dari proses membuka dan menuutpnya stomata untuk masuknya CO2
dikarenakan kehilangan air melalui transpirasi yang lebih besar melalui stomata daripada
melalui kutikula. Tumbuhan dan hasil tanaman terhadap ceakaman air hal itu tergantung
fase tumbuhan pada saat cekaman air itu timbul. Apabila cekaman air terjadi pada fase
vegetatif yang cepat maka pengaruh nya dapat lebih merugikan daripada jika cekaman air
pada fase generatif.
Kalaupun penggaraman pada air untuk pertanian sengatlah tinggi atau DHL
meningkat, keasaman atau kebabasaan, perubahan imbangan hara, kemunduran atau
penurunan mutu struktur tanah sangat tinggi yang dalam hasil ini ESP meningkat semakin
tinggi maka tentunya hal-hal diatas akan menurun harkat tanah, demikian pulahalnya kalau
pada air kadar bahan tersuspensi harus menghalangi pori-pori pada tanah yang dapat
menurunkan porositas (daya lulus) air dan udara maka harkat tanah untuk pertanian akan
menurun. (Sutedjo, 2008)

Mengenai kualitas tanah (Menurut STEELE) merupakan interaksi antara sesama


karakteristik tanah dengan pengolahan tanah atau dengan lingkungannya. Sebagai contoh
nya dalam hal ini misalnya sebidang tanah berjelut tebal, memiliki kesuburan cukup baik,
akan tetapi miliki musim tanam yang singkat, baik dikarenakan musim hujan yang sepanjang
tahun.

Tanaman yang kekurangan air akan mengakibatkan menderita berbagai gejala


penyakit :

1. Tanaman akan menjadi kecil

2. Mengurangi pertumbuhan jangka panjang dan merusak xylem

3. Warna tanaman akan cepat memudar

4. Pertumbuhan yang semakin menurun

5. Daun yang menyusut

kelebihan air yang tidak digunakan akan terjadi dan mengisi kembali sistem
permukaan air bawah tanah dan menyebabkan meningkatnya tampungan air di bawah
tanah (Anonimus, 2008). Di daerah irigasi tanaman menggunakan air dengan secukupnya
yang di butuhkan oleh tanaman saja.
Keberadaan air di dalam dapat menjadi pembatas pertumbuhan tanaman (limiting
factors) apabila jumlah nya terlalu banyak (menimnulkan genangan) sering menimbulkan
cekaman aerasi dan jika jumlah nya terlalu sedikit, sering menimbulkan cekaman kekeringan
(FPIUGM, 2008) Anonimus (2008) dinyataka bahwa efek dari kelebihan air akan jelas
terlihat pada daerah yang mendapat irigasi, kemudian diberbagai tempat yang dekat dengan
daerah tampungan air bawah tanah akibat kelebihan air bagi tanaman :
1. Kelebihan air menyebabkan pori-pori tanah tidak ada oksigen, sementara tanaman
memerlukan oksigen untuk perpanasan dan pertumbuhannya

2. Tanaman akan terlihat menguning, pertumbuhan terahmbat dan kurus.

3. Tanaman akan mati

4. Beberapa spesies tanaman menjadi lebih toleran terhadap kondisi jenuh air dan
akan mengambil alih vegatasi daerah tersebut.

5. Menurunkan potensi hasil antara 30% — 80% pada beberapa hasil pertanian di
daerah padang rumput yang curah hujan nya ≥ 400 ml ( McFarlance and Williamson,
2011)

Kekurangan air akan menggangu aktivitas fisiologis maupun morfologis, sehingga


mengakibatkan terhentinya pertumbuhan. Defenisi air yang terus menerus akan
menyebabkan perubahan irreversible ( tidak dapat balik) dan pada giliran nya tanaman akan
mati. Kebutuhan air bagi tanaman dipengaruhi oelh beberapa faktor antara lain jenis
tanaman dalam hubungannya dengan tipe dan perkembangannya, kadar air tanah, dan
kondisi cuaca.
III. KESIMPULAN

Dari analisi yang diperoleh tumbuhan tersusun dari 70% — 90% kadar air. dan
Semakin banyak kandungan air di dalam tanah maka kaulitas tanah tidak baik dan tidak
dapat di tanam bagi tumbuhan yang membutuhkan kadar air yang sedikit. Air dapat dapat
dimanfaatkan sebagai penunjang pertumbuhan.
DAFTAR PUSTAKA

Legono, A. M. (2007). Buku Ajar Analisis Pangan. Semarang: Universitas


Diponegoro.

Sutedjo, M. M. (2008). Analisis Tanah, Air, dan jaringan Tanaman. Jakarta: Rineka
Cipta.

Anda mungkin juga menyukai