Anda di halaman 1dari 4

TUGAS

STRESS KEKURANGAN AIR PADA TANAMAN BELIMBING

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan tugas


Mata Kuliah Agrobiosains

Dosen Pengampu :
Dr. Ir. Miswar, M.Si.

Oleh :

M Andik Fathur Rohman (181510501073)

FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS JEMBER
2019
Air merupakan suatu materi yang sangat penting bagi mahluk hidup, terlebih
bagi tanaman. Hal ini dikarenakan 70 – 80% bagian tubuh tanaman tersusun dari
air.  Kurangnya pasokan air dapat mempengaruhi pertumbuhan dan produktivitas
tanaman. Walaupun pada dasarnya, tanaman memiliki mekanisme tersendiri untuk
mempertahankan diri dari stress air.

Stress tanaman terhadap keberadaan air dibedakan menjadi dua, yaitu stress
karena kekurangan air dan stress karena kelebihan air. Walaupun respon
morfologis tanaman terlihat sama antara perlakuan genangan dan kekeringan,
namun proses fisiologis yang terganggu berbeda.  Pada perlakuan cekaman
kekeringan, pasokan air tidak cukup untuk kebutuhan evapotranspirasi. 
Transpirasi dan asimilasi cenderung akan menurun.  Hal tersebut akan
menghilangkan turgiditas dan suplai air yang kecil, sehingga menurunkan tingkat
metabolisme, kemampuan serap karbon dioksida oleh tanaman dan mengganggu
pertumbuhan tanaman.  Sedangkan pada tanaman yang diberikan perlakuan berupa
cekaman genangan, yang terhambat adalah sistem transport energinya.  Hal
tersebut menyebabkan respirasi tanaman terganggu karena tubuh bibit dan
perakaran kekurangan pasokan oksigen. 

Waktu juga menjadi faktor yang sangat penting dan berpengaruh terhadap
pertumbuhan tanaman.  Semakin lama tanaman mengalami cekaman air maka
umur panen, bobot kering tanaman, bobot buah dan tebal daging buah semakin
menurun.  Selain mengganggu proses fotosintesis, lamanya cekaman air juga akan
mengganggu translokasi fotosintat ke buah. 

Fungsi air bagi tanaman adalah (1) sebagai pelarut dan medium untuk reaksi
kimia, (2) medium untuk  transport zat terlarut organic dan anorganik, (3) medium
yang memberikan turgor pada sel tanaman, (4) hidrasi dan netralisasi muatan pada
molekul-molekul koloid, (5) bahan baku untuk fotosintesis, proses hidrolisa dan
reaksi-reaksi kimia lainnya dalam tumbuhan, (6) evaporasi air (transpirasi) untuk
mendinginkan permukaan tanaman. 

Kondisi tanaman menghadapi stress air berbeda beda.  Ada dimana saat nya
tanaman mengalami titik layu air, baik titik layu sementara maupun permanen. 
Titik layu sementara merupakan kondisi tanaman yang layu akibat tidak
tercukupinya kebutuhan air untuk proses metabolisme tanaman, namun layu yang
terjadi pada tanaman masih bersifat sementara.  Tanaman masih dapat pulih
kembali dengan tanda munculnya tunas daun segar yang baru.  Sedangkan titik
layu permanen merupakan kondisi tanaman yang layu akibat stress air karena tidak
tercukupi kebutuhan air untuk membantu proses metabolismenya.  Tanaman akan
mengalami layu permanen dan tidak dapat segar kembali walaupun telah disiram
atau di cukupi kembali kebutuhannya atau bisa dikatakan mati. 

Air yang dapat digunakan oleh tanaman adalah air yang berada dalam
kondisi kapasitas lapang. Air kapasitas lapang adalah air yang telah tersimpan di
dalam tanah dan tidak mengalir ke bawah karena gaya grafitasi.

Sress air pada tanaman terjadi karena air yang hilang melebihi air yang
diserap sehingga kandungan air berkurang dan menyebabkan berkurangnya
pembentangan sel dan mengganggu proses-proses fisiologis. Selain kekeringan,
tanah dingin dan salinitas yang tinggi juga dapat mengurangi absorbs air dan
menyebabkan stress air.  Keberadaan garam juga berpengaruh terhadap pH tanah
dan berdampak pada suplai hara bagi tanaman.  Banyak unsur hara menjadi tidak
tersedia pada pH tinggi seperti posfat, besi, zeng dan mangan. Garam tersebut juga
menyebabkan permiabilitas air menjadi rendah dan aerasi yang buruk.
Stress pada tanaman belimbing ditandai dengan kondisi tanaman yang layu.
Akibatnya daun berubah warna menjadi kuning dan rontok. Stress air yang terlalu
lama mengakibatkan kondisi fatal, yaitu tanaman mengalamikematian. Stress air
mengakibatkan hasil fotosintesis berupa fotosintat dari daun dan cabang tanaman
tidak dapat ditransportasikan ke bagian lain sehingga terjadi pemusatan konsentrasi
fotosintat. Penumpukan karbohidrat yang terjadi di bagian jaringan meristem ujung
pucuk atau ketiak daun akan menghasilkan bakal bunga. Tanaman belimbing dapat
tumbuh berkembang serta berbuah dengan optimal pada suhu sekitar 23 – 28 0 C di
siang hari. Kekurangan sinar matahari dapat menyebabkan penurunan hasil atau
kurang sempurna (kerdil) idealnya mendapat sinar matahari secara memadai
dengan intensitas penyinaran 45–50 %. Tanaman belimbing dapat tumbuh subur
pada dataran rendah sampai ketinggian 500 m dpl. Kelembaban udara sekeliling
cenderung rendah karena kebanyakan tumbuh di dataran rendah dan sedang.
Apabila udara mempunyai kelembaban yang rendah, berarti udara kering karena
miskin uap air.

Anda mungkin juga menyukai