Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH TUGAS EKOFISIOLOGI

PENGARUH CEKAMAN GENANGAN AIR TERHADAP TANAMAN

Kelompok 2:
Heri Kusworo 202141047
Herinda Feriadani 202241041
Eeeggaa 2022410…

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS MURIA KUDUS

2023
BAB I
Pengaruh Cekaman Genangan terhadap Tanaman

Pada metabolisme yang ada di dalam tanaman, bahan yang sangat diperlukan
dalam proses metabolisme tersebut salah satunya adalah air. Khususnya terjadi pada
proses fotosintesis yang selanjutnya akan diubah menjadi energi atau ATP sehingga
tanaman dapat tumbuh dan berkembang secara maksimal. Namun ternyata dalam
beberapa kondisi lingkungan yang tidak menguntungkan, air justru dapat memberi
dampak yang buruk bagi tanaman jika jumlah air tersebut melebihi jumlah kebutuhan air
pada tanaman tersebut. Misalnya pada cekaman genangan air yang dapat menghambat
pertumbuhan pada tanaman. Tanaman dikatakan kelebihan air jika ketersediaan air
melebih kebutuhannya atau menganggu proses-proses fisiologi tanaman bersangkutan.
Cekaman genangan air yang merupakan cekaman primer dapat merangsang munculnya
cekaman sekunder dan tersier pada tanaman dan kondisi yang tergenang. Dengan
adanya genangan air yang berkepanjangan membuat kadar O2 dalam tanah akan
menurun secara drastic, membuat tanah menjadi asam dan maengakibatkan miroba baik
pada tanah akan menurun. Ketika terjadi penggenagan air pada lahan, air akan
memenuhi pori-pori tanah, udara didesak keluar, difusi gas berkurang dan senyawa
beracun terakumulasi akibat kondisi anaerobik. Hal ini sesuai dengan pernyataan
Santhiawan dan Suwardike (2019) yang menuturkan bahwa pada kelompok tanaman non
hidrofit, air yang berlebihan yang terdapat dalam tanah pada kelompok tanaman non
hidrofit tidak dapat dipakai oleh tanaman karena akar tidak mampu menyerap air secara
aktif. Tanpa O2 (hipoksia), sel-sel akar tidak dapat bertahan hidup lama, hingga akhirnya
mati. Sel-sel akar yang rusak atau mati terutama sel-sel xylemnya tidak dapat melakukan
penyerapan air secara aktif sehingga air tidak terserap dan terangkut ke bagian atas
tanaman. Tanpa O2 (hipoksia), sel-sel Kondisi terbatasnya O2 secara signifikan akan
mempengaruhi pertumbuhan, perkembangan, dan keberadaan tanaman. Avivi et. al.,
(2022) menambahkan bahwa genangan merupakan salah satu kondisi dimana lahan
yang tergenang biasanya akan membentuk lapisan air yang relatif stagnan di atas tajuk
tanaman, genangan akan menyebabkan terganggunya hasil dan produksi tanaman
dikarenakan beberapa tanaman tidak menyukai kondisi tanah yang terlalu basah. Menurut
Yodhia et. al., (2020) menyebutkan bahwa pengaruh cekaman terhadap pertumbuhan
tanaman tergantung pada tingkat cekaman yang dialami, jenis tanaman yang ditanam
serta stadia pertumbuhan tanaman mengalami cekaman. Cekaman air mengakibatkan
terhambatnya pembukaan stoata daun sehingga dapat menyebabkan pengaruh terhadap
proses fisiologis dan metabolisme tanaman sehingga dapat mempengaruhi produksi hasil
tanaman.
Menurut penelitian dari Wardhani (2015) mendapati bahwa cekaman genangan
pada tanaman tembakau menghambat pertumbuhan yaitu penurunan pada tinggi, jumlah
daun, luas daun, panjang akar, dan berat kering tajuk pada tanaman tembakau.
Kemudian pada penelitian dari Insani et. al., (2021). Hasil penelitian menunjukkan terjadi
penurunan panjang akar, jumlah daun, ukuran daun, perubahan warna daun, tinggi
tanaman, bobot segar akar, dan bobot segar tajuk tanaman setelah perlakuan
penggenangan. Warna daun berubah kemungkinan karena kandungan pigmen
fotosintesis mengalami penurunan selama mengalami cekaman genangan. cekaman
genangan akan menurunkan konsentrasi sitokinin pada pembuluh xilem yang
mengakibatkan penurunan ukuran daun. Terhambatnya pertumbuhan tajuk akan
mengakibatkan produksi fotoasimilat juga menurun sehingga menghambat proses
pembelahan sel dan pemanjangan sel di daerah meristem pucuk. Kondisi ini
kemungkinan menyebabkan penurunan tinggi tanaman pada penggenangan 3 hari dan
10 hari. Beberapa tanaman mengalami penurunan panjang akar selama penggenangan.
Pembentukan akar adventif terjadi pada perlakuan penggenangan 10 hari. Banyaknya
kerusakan akar akibat cekaman genangan memacu terbentuknya akar adventif yang
menggantikan fungsi akar utama. Terhambatnya pertumbuhan akar juga mengakibatkan
daya dukung terhadap pertumbuhan tajuk menurun sehingga mempengaruhi ukuran dan
jumlah daun. Cekaman genangan air dapat mempengaruhi waktu pembungaan pada
tanaman. Semakin lama tergenang maka waktu pembungaan juga semakin lama. hal ini
sependapat dengan Larasmita et al., (2019) bahwa beberapa tanaman dapat mengalami
pemunduran waktu berbunga setelah mengalami cekaman genangan. Sependapat
dengan Arini dan Prakoso (2023) bahwa lama cekaman penggenangan berpengaruh
terhadap pertumbuhan seperti Panjang akar dan tinggi tanaman. Selama tanaman
mengalami cekaman genangan air maka akan membuat efektifitas pertumbuhan pada
akar menurun, menyebabkan plasmolysis sel akar dan juga perubahan anatomi fungsi
akar.
BAB II
Adaptasi Tanaman terhadap Cekaman Genangan

Dalam menghadapi cekaman genangan, setiap tanaman memiliki cara adaptasi


yang berbeda-beda. Respon tersebut dilakukan untuk melanjutkan pertumbuhan
sehingga tanaman tetap hidup. Salah satunya adalah dengan perbanyakan jumlah akar
serabut, pembentukan tunas alternatif, beberapa tumbuhan dapat membentuk akar napas
dan aerenkima serta mendorong proses elongasi batang. Menurut Arini dan Prakoso
(2023) menyatakan bahwa pada kondisi tercekam genangan, oksigen dan karbondioksida
menjadi faktor pembatas tanaman untuk berkembang. Sementara oksigen dibutuhkan
tanaman untuk berfotosintesis sedangkan karbondioksida dibutuhkan tanaman untuk
respirasi. Tanaman cenderung akan mendorong tumbuhnya batang ke atas (elongation)
agar segera mendapat suplai oksigen maupun karbondioksida. Kekurangan oksigen
seluler disebut hipoksia ketika kadar oksigen membatasi respirasi mitokondria dan
anoksia saat respirasi benar-benar terhambat. Ketika respirasi menurun, aliran elektron
melalui jalur respirasi berkurang, sehingga mengurangi produksi ATP. Akibatnya, bahan
kimia pengoksidasi yaitu nicotinamide adenin dinukleotida (NAD) harus dihasilkan melalui
jalur alternatif yang tidak menggunakan O2 sebagai akseptor elektron terminal. Ketika
fosforilasi oksidatif adenosine difosfat (ADP) terbatas, maka tanaman mengubah
metabolismenya dari respirasi aerobik menjadi fermentasi anaerob. Jalur fermentasi
anaerob berfungsi sebagai rute metabolisme aman dan mencakup dua tahap: karboksilasi
piruvat menjadi asetaldehida (dikatalisis oleh piruvat dekarboksilase, PDC) dan berikutnya
reduksi asetaldehida menjadi etanol dengan diiringi oksidasi NAD (P) H menjadi NAD (P),
dikatalisis oleh alkohol dehidrogenase (ADH). Jalur metabolisme fermentasi hanya
memungkinkan sintesis 2 mol ATP dibandingkan 36 ATP per mol glukosa yang dihasilkan
pada respirasi aerobik.Untuk mengimbangi defisit energi, glikolisis dipercepat,
menyebabkan menipisnya cadangan karbohidrat (Pasteur efek). enzim yang berperan
dalam jalur fermentasi termasuk kelompok dari sekitar 20 ANPS, diinduksi secara selektif
selama stres hipoksia, sedangkan keseluruhan sintesis protein berkurang. ANPS yang
diinduksi dalam kondisi hipoksia adalah enzim glikolisis, fermentasi etanol, proses yang
terkait dengan metabolisme karbohidrat, tetapi juga yang lainnya yang terlibat dalam
pembentukan aerenchyma (xyloglucans endotransglycosylase) dan pengendali pH
sitoplasma. Menurut Mahmod et. al. (2014) Secara fisiologis perbedaan kemampuan
adaptasi tanaman terhadap kelebihan air tergantung pada: (1) kapasitas respirasi akar,
(2) metabolisme anaerobik akar, (3) regulasi hormonal, (4) kesetimbangan metabolism
antara pucuk dan akar, (5) pertukaran gas pada daun, dan (6) kapasitas fotosintesis pada
sel mesofil. respon fisiologis tersebut dapat dikur melalui parameter pertumbuhan dan
hasil, seperti indek luas daun, total klorofil, laju fotosintesis, laju transpirasi, dan
komponen hasil seperti hasil gabah, biomasa dan indeks panen.
BAB III
Teknologi Meminimalisir Cekaman Genangan
Pemilihan varietas genetic yang unggul agar toleran dan memiliki daya
adaptasi serta daya serap air yang lebih baik. Dengan demikian maka daya
tumbuh tanaman akan lebih tinggi. Selain dengan genetic pemilihan bibit yang
tepat, dapat menggunakan manjemen perawatan lahan yang dapat mengurangi
cekaman genangan yang meliputi:
1. Pembuatan bedengan atau bukit tanah
2. Penggunaan bahan pori dan organik di Tanah untuk meningkatkan
kemampuan tanah untuk menyerap air dengan menggunakan bahan
seperti kompos atau bahan organik lainnya.
3. Sistem drainase yang efisien dapat membantu membuang kelebihan
air dan mencegah genangan.
4. Sistem irigasi yang terkontrol agar dapat diatur dengan baik untuk
mencegah terjadinya genangan air.
5. Pemilihan lokasi tanam yang tepat dengan mempertimbangkan jenis
tanaman dan jenis tanah yang tepat dapat membantu menghindari
terjadinya genangan.
Penutup
Penggenangan menghambat pertumbuhan di awal fase vegetatif dan mempengaruhi umur
munculnya tunas bunga pada fase reproduktif. Tingkat penurunan pertumbuhan dan penundaan
terbentuknya tunas seiring dengan peningkatan durasi penggenangan.
DAFTAR PUSTAKA
Arini, N., dan T. Prakoso. 2023. Pengaruh Lama Genangan Terhadap Pertumbuhan
Vegetatif Tanaman Kacang Tanah (Arachis hypogaea). Muria Jurnal
Agroteknologi. 2(1): 14-19.
Avivi, S., A. I. Mufidah, T. A. Siswoyo dan D. P. Restanto. 2022. Pengaruh Cekaman
Genangan terhadap Pertumbuhan dan Hasil Beberapa Varietas Tomat
(Lycopersicum esculentum Mill.). AGROVIGOR. 15(1): 1-5.
Insani, N. N., Darmanti, S., dan Saptiningsih, E. 2021. Pengaruh Durasi Penggenangan
terhadap Pertumbuhan Vegetatif dan Waktu Berbunga Cabai Merah Keriting
(Capsicum annum (L.) Varietas Jacko. Buletin Anatomi dan Fisiologi, 104-114.
Larasmita, K. A., N.W. Agustiani, Damanhuri, B. Waluyo. 2019. Interaksi genotip X
lingkungan tanaman padi pada cekaman genangan. Jurnal Produksi Tanaman.
7(7):1221–1228.
Mahmod, I.F., S.S. Barakbah, N. Osman dan O. Omar. 2014. Physioloical Response of
Local Rice Varieties to Aerobic Condition. Int. J. of Agric & Biol.16: 738-744.
Santhiawan, P., dan P. Suwardike. 2019. Adaptasi Padi Sawah (Oryza Sativa L.)
terhadap Peningkatan Kelebihan Air Sebagai Dampak Pemanasan Global. Agro
Bali. 2(2): 130-144.
Wardhani, S. P. 2015. Pengaruh Genangan Air Terhadap Morfologi dan Anatomi Beberapa
Varietas Tanaman Tembakau (Nicotiana tabacum L.). Jurusan Biologi Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Surabaya.
Yodhia, Y., Rahmawati, R., dan Lubis, R. M. 2020. Pengaruh Cekaman Air terhadap
Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Kedelai (Glycine max. L.) Pada Tanah Ultisol.
Agriland: Jurnal Ilmu Pertanian, 8(2): 165-170.

Anda mungkin juga menyukai