Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN SEMENTARA PRAKTIKUM

KULTUR JARINGAN TANAMAN


ACARA VII
SUBKULTUR ANGGREK

Disusun Oleh :
HERI KUSWORO
202141047

PROGAM STUDI AGROTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MURIA KUDUS
2024
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayahnya sehingga saya mampu menyelesaikan laporan praktikum yang berjudul
“subkultur anggrek” tepat pada waktu yang telah ditentukan. Laporan praktikum ini
saya susun untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Pengelolaan Gulma pada
program studi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Muria Kudus. Tujuan
dari penyusunan laporan ini adalah untuk menambah wawasan bagi para pembaca
dan juga penulis.
Kami mengucapkan terimakasih kepada ibu Dr. Ir. Farida Yuliani, M.Si.
dan Fazat Fairuzia, S.P., M.Si. selaku dosen dari pengampu mata kuliah ini yang
telah memberikan pemahaman materi bagi saya sehingga menambah wawasan dan
pengetahuan sesuai dengan bidang yang saya tekuni ini.
Dalam penyusunan laporan ini, saya menyadari bahwa hasil laporan
praktikum ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu saya memohon maaf
jika dalam penulisan laporan ini ada luput dan kekurangannya. Saya selaku
penyusun sangat mengharapkan kritik dan saran yang dapat membangun dari
pembaca guna menyempurnakan segala kekurangan yang ada dalam penulisan
laporan ini.
Akhir kata, saya berharap semoga laporan ini dapat berguna dengan baik
bagi para pembaca dan semua pihak yang memiliki kepentingan terkait hal ini.
Wassalamualaikum wr.wb.

Kudus, 17 Maret 2024

Heri Kusworo
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Tanaman anggrek (Orchidaceae) termasuk tanaman hias yang mempuyai


nilai keindahan (artistik) terutama pada bagian bunganya. Tanaman anggrek
memiliki nilai ekonomis yang tinggi karena memiliki bentuk yang unik dan
warnanya indah, sehingga sering disebut “Queen of flower”. Taksonomi tanaman
anggrek Dendrobium adalah Kingdom: Plantae, Divisi: Spermathophyta,
Subdivisi: Angiospermae, Kelas: Liliosida, Ordo: Orchidales, Famili:
Orchiddaceae, Genus: Dendrobium, Spesies: Dendrobium sp (Dyah, 2005).
Anggrek memiliki ciri dengan akar berbentuk dan berdaging, lunak, mudah patah
dengan ujung akar yang meruncing licin sedikit lengket. Ujung akar berwarna hijau
atau keunguan dan akan terlihat putih agak perak dalam keadaan kering. Bentuk
batang anggrek beraneka ragam, ada yang ramping, gemuk berdaging seluruhnya
atau menebal di bagian tertentu saja, Batang anggrek dibedakan menjadi dua
macam pertumbuhan, yaitu monopodial dan simpodial. Anggrek monopodial
memiliki batang utama yang ujungnya terus tumbuh dan tidak terbatas panjangnya.
Anggrek simpodial memiliki batang utama yang tersusun oleh ruas-ruas tahunan.
Bentuk daun anggrek beragam agak bulat, lonjong, sampai lanset. bunga anggrek
Dendrobium sp ini lebih banyak menampakkan warna coklat kemerahan, dengan
struktur daun hampir seluruhnya memuntir, umumnya terdiri dari 6 helai dan
berwarna kuning coklat. Bunga anggrek memiliki lima bagian utama yaitu sepal
(daun kelopak), petal (daun mahkota), stemen (benang sari), pistil (putik), dan ovari
(bakal buah) (Dyah, 2005). Karakter morfologi secara kaulitatif pada masing-
masing spesies terdapat variasi berbeda tergantung tempat tumbuh (Shidiqy et al.,
2018).
Kultur jaringan merupakan metode untuk mengisolasi, sel, protoplasma,
jaringan, dan organ untuk menumbuhkan bagian tersebut pada media buatan yang
mengandung nutrisi, zat pengatur tumbuh tanaman pada kondisi aseptic dan
terkontrol, sehingga bagian-bagian tersebut tersebut dapat tumbuh dan berkembang
dan beregenerasi menjadi tanaman sempurna. Media kultur yang digunakan
merupakan hal paling penting yang mempengaruhi keberhasilan. Media MS
mengandung garam-garam anorganik yang tinggi, mempunyai unsur hara makro
dan mikro yang lengkap sehingga dapat digunakan untuk berbagai jenis tanaman
dan sangat luas untuk penggunaannya. Komposisi media MS belum mengandung
ZPT, diperlukan beberapa penambahan bahan lain bisa mendukung pertumbuhan
eksplan yang baik secara in vitro (Latifah et al., 2017). Menurut Hendaryono (2000)
menyatakan bahwa proses pertumbuhan biji hingga menjadi planlet yang siap akan
diaklimatisasi melalui beberapa fase, yaitu:
1. Penyemaian, yaitu penanaman pertama biji yang dipilih pada media kultur
PDA hingga tumbuh menjadi protocorm dan berkembang menjadi planlet
kecil yang telah terbentuk daun dan akarnya sekitar 1-2 mm. Planlet saat
siap dipindahkan ke media baru.
2. Sub kultur 1, yaitu sub kultur planlet dari fase sebelumnya yang telah
terbentuk daun dan akarnya walaupun belum sempurna. Tujuannya untuk
memberikan ruang tumbuh yang lebih luas, sehingga jumlah planletnya
lebih sedikit dibandingkan pada penyemaian. Fase ini berlangsung selama
3-4 bulan.
3. Sub kultur 2, yaitu sub kultur planlet dari sub sebelumnya yang ditekankan
pada pengembangan daun dan akar tanaman. planlet dari botol lama di-sub
kultur ke dalam botol berisi media baru sebanyak 20 planlet per botolnya.
planlet dibiarkan tumbuh selama 3-4 bulan hingga berukuran 3-5 mm.
4. Sub kultur 3, yaitu sub kultur planlet dari fase sebelumnya yang lebih
ditekankan pada pengembangan akar tanaman. planlet disimpan selama 3-4
bulan, selanjutnya planlet siap di aklimatisasi.
Kegiatan penyemaian dan sub kultur harus memperhatikan kebersihan
tempat, alat, bahan, dan pelaksana penanaman yang bertujuan untuk meminimalisir
kemungkinan terjadinya kontaminasi planlet yang ditanam.

1.2. Tujuan
Praktikum kultur jaringan dengan tema sub kultur anggrek bertujuan untuk
untuk memperbanyak hasil kultur kalus anggrek dan kultur organ pisang.
BAB II

MATERI DAN METODE

Praktikum kultur jaringan dengan tema subkultur anggrek dilaksanakan


pada hari rabu 13 maret 2024 di laboratorium kultur jaringan fakultas pertanian
universitas muria kudus.

2.1. Alat Dan Bahan


Praktikum kultur jaringan dengan tema subkultur anggrek menggunakan
alat meliputi cawan petri, skalpel, pinset, erlenmeyer, pipet tetes, mikroskop stereo.
Bahan yang digunakan yakni kalus jaringan dari akar dan tunas tanaman anggrek,
aquades steril, alkohol 70%, spiritus.

2.2. Prosedur Pelaksanaan


2.2.1. Subkultur Anggrek
• Tahap pelaksanaan sub kultur anggrek yaitu :
• Kalus anggrek dalam botol dikeluarkan diatas cawan petri steril dan
dicacah atau dipisah dengan menggunakan scalpel
• Tanam kalus di media subkultur 1
• Jika kalus sudah mulai bertunas, maka pindahkan media subkultur 2 untuk
menginisiasi akar.
• Parameter pengamatan disajikan pada tabel berikut ini:
Parameter Perlakuan
½ MS Gandasil Hyponex Growmore
1 2.. 1 2.. 1 2.. 1 2..
Waktu terbentuk
tunas (HST)
Tinggi tunas
Jumlah daun
Waktu terbentuk akar
Jumlah akar
Panjang akar
Presentase tanaman
hidup
Growmore, Gandasil D, dan hyponex disajikan sebagai berikut: media 1/2 MS; 3
g/L hyponex merah/hijau; 2 g/L Gandasil D; 1 g/L Growmore (32-10-10).
DAFTAR PUSTAKA

Dyah, W. D. 2005. Kiat Merawat Anggrek. Penebar Swadaya, Jakarta.


Hendaryono, D.P.S. 2000. Teknik Kultur Jaringan. Penerbit Kanisius, Yogyakarta.
Latifah, R., Suhermiatin, T., & Ermawati, N. (2017). Optimasi Pertumbuhan
Plantlet Cattleya Melalui Kombinasi Kekuatan Media Murashige-Skoog
dan Bahan Organik. Agriprima: Journal of Applied Agricultural Sciences,
1(1): 59–62.
Shidiqy, H. A., B. F. Wahidah dan N. Hayati. 2018. Karakterisasi Morfologi
Anggrek (Orchidaceae) di Hutan Kecamatan Ngaliyan Semarang. Al-
Hayat: Journal of Biology and Applied Biology, 1(2): 94-98.
Lampiran
Dokumentasi

Anda mungkin juga menyukai