Anda di halaman 1dari 5

PERBAIKAN UTS KIMIA TANAH

HERI KUSWORO (202141047)


• Foto jenis tanah yang ada di pekarang rumah, kampus dan sawah
• Identifikasi jenis tanah tersebut dan ciri-cirinya seperti apa
• Jelaskan secara kimia, biologi dan fisika tanah

1. LINGKUNGAN KAMPUS (TANAH LATOSOL)

Tanah latosol adalah tanah vulkanis yang memiliki ciri khas dari warnanya
yang merah hingga kuning dan mengandung bahan organik sedang dengan sifat yang
asam. Tanah latosol cocok untuk ditanami padi, karet, kopi, kelapa dan palawija. Tanah
latosol atau tanah Insepticol adalah tanah yang memiliki lapisan kumuh. Lapisan-
lapisan permukiman kumuh di tanah Latosol seringkali tebal, bahkan tebal. Batas
topografi tanah ini tidak terlalu jelas.Tanah latosol mempunyai ciri khas tersendiri,
diantaranya:
• Terdapat tanah kumuh yang ketebalannya bervariasi dari 130 cm sampai lebih dari 5
meter. Tanah berwarna merah, coklat atau kuning muda

• Tekstur tanah biasanya lengket

• Struktur tanah biasanya berupa detritus dengan konsistensi gembur


• pH 4,5 hingga 6,5

• Kandungan organik sekitar 3% hingga 9%, tetapi biasanya hanya 5%

• Mengandung nutrisi sedang sampai tinggi. Dari warnanya, Anda bisa melihat nutrisi
yang terkandung di dalam tanah. Semakin merah warna tanah, semakin sedikit nutrisi
yang dikandungnya.

• Tingkat penetrasi yang tinggi


Tanah latosol mempunyai rentang sifat- sifat: solum dalam, tekstur lempung
struktur remah hingga gumpal, bersifat subur, konsistensi gembur hingga teguh, pH 5,5
sampai 6,5, warna coklat, merah hingga kuning. Tanah latosol dengan sifat tanah yang
memiliki nilai SiO2fraksi lempung rendah, kemantapan agregat tinggi dan berwarna
merah yang memiliki pelapukan dan perkembangan lanjut sehingga bereaksi masam,
kandungan hara P, K, Ca dan Mg rendah sedangkankadar Al dan Fe yang tinggi. Ciri
morfologi umum dari tanah latosol adalah bertekstur lempung sampai geluh, struktur
remah sampe gumpal lemah dan kosistensi gembur, dimana tanah latosol mampu
menyimpan lebih banyak air di dalam pori – porinya. Akar akan berkembang dan
mampu lebih cepat menyerap unsur hara sehingga pertumbuhan dan produksi
tanamanmenjadi lebih baik. Kandungan Al yang lebih tinggi dan tekstur yang lebih
halus pada tanah latosol adalah salah satu penyebab perbedaan tingkat ketersedian atau
kapasitas fiksasi P. Pada tanah latosol besarnya kemampuan proses fiksasi tanah
(kandungan lempung dan Al yang lebih tinggi) menyebabkan lambatnya pelepasan
unsur hara, dimana mengakibat ketersediaan unsur hara relative konstan seiring dengan
pertumbuhan tanaman. Tanah latosol dengan sifat tanah kemantapan agregat tinggi dan
berwarna merah yang memiliki pelapukan dan perkembangan lanjut sehingga bereaksi
masam, kandungan hara P, K, Ca dan Mg rendah sedangkan kadar Al dan Fe yang
tinggi.
2. LINGKUNGAN RUMAH DAN SAWAH SAMA (TANAH vertisol)

Tanah vertisol mempunyai sifat mengembang dan mengkerut. Pada saat musim
kemarau tanah retak bahkan pecah, tetapi pada saat musim penghujan tanah
mengembang dan menggelombang. Sifat kembang kerut ini dipengaruhi oleh
pembasahan dan pengeringan, terutama iklim yang tegas anta-ra musim kemarau dan
penghujan. Pada saat tanah retak dan pecah, materi tanah permukaan dapat mengisi
masuk ke dalam retakan. Pada saat musim penghujan retakan terisi oleh larutan dan
kemudian menutup rapat, bahkan mengembang. Pada berbagai penggunaan tanah
vertisol mengalami permasahan pada sifat kembang kerut, sebagai akibat perilaku liat
montmorilo-nit. Vertisol didominasi oleh fraksi liat montmorilonit yang tersebar
merata pada setiap horizon. Vertisol memiliki lapisan solum tanah yang agak dalam
atau tebal yaitu antara 100-200 cm, berwarna kelabu sampai hitam, sedang teksturnya
lempung berliat sampai liat. Kandungan liat tanah vertisol ini mencapai >30% pada
seluruh horizon, dengan sifat mengembang dan mengkerut. Pada keadaan kering tanah
mengkerut menjadi pecah-pecah dan se-baliknya saat basah tanah mengembang dan
lengket. Ritme ini terjadi pada wila-yah yang mempunyai musim kemarau dan musim
penghujan secara tegas. Re-takan-retakan tanahnya pada saat kering ini lebarnya dapat
mencapai 25 cm dan dalamnya dapat mencapai 60 cm, keras berbongkah-bongkah.
Vertisol mempu-nyai kemampuan meremah sendiri (self churning), adanya timbulan
mikro gilgai, cermin sesar, dan struktur tanah ber-bentuk baji berukuran sangat kasar.
Bahan induk vertisol berupa sedimen yang didominasi liat smektit, atau hasil
pelapukan batuan yang mengandung smektit. Sebaran terutama di daerah tro-pis, semi
arid-sub humid dan daerah iklim mediterania yang berbeda antara musim kering dan
basah. Tanah vertisol di Indonesia berkembang pada bahan induk yang berasal dari
batu-an vulkanik menengah yang kaya Ca-plagioklas, tuff, batuan fesies laut, al-
luivium, dan colluvium dan bahan induk tanah yang merupakan hasil pelapukan dari
batuan gampingan. Musim kering yang panjang dimana evapotranspirasi potensial
melebihi presipitasi menyebabkan rekahan se-makin melebar. Pada saat musim hujan
mulsa yang berada di permukaan masuk ke rekahan bersama material yang ter-larut,
meningkatkan pencucian garam dan karbonat, serta menurunkan kapasitas tu-kar
sodium. Hasil proses pembentukan tanah dic-erminkan dalam morfologi profil tanah
yang bersangkutan. Morfologi tanah ada-lah corak, sifat dan karakteristik profil tanah.
Profil tanah adalah penampang te-gak tanah yang dibuat sedalam ±1,5 m atau sampai
bahan induk. Semua corak, sifat dan karakteristik yang harus diamati dari profil tanah
adalah meliputi sifat fisik, kimia, dan biologi dan sifat-sifat lain seperti padas, air tanah,
glei, bahan organik, keadaan batuan dan kerikil. Pembentukan lapisan atau
perkembangan horizon dapat membangun tubuh alam yang disebut tanah. Tiap tanah
dicirikan oleh susunan tertentu horizon. Secara umum dapat disebutkan bahwa setiap
profil tanah terdiri atas dua atau lebih horizon utama.Tiap horizon dapat dibedakan
berdasarkan warna, tekstur, struktur dan sifat mor-fologis lainnya. Kation dapat ditukar
yang mendominasi Vertisol sangat tergantung pada bahan induk tanahnya. Vertisol
yang berasal dari bahan volkan didominasi oleh kation dapat tukar Ca++ diikuti oleh
Mg++, yang berasal dari batu gamping didominasi oleh Ca++, sedangkan yang berasal
dari ultrabasa peridotit didominasi oleh Mg++. Nilai kapasitas tukar kation dari
Vertisol tergolong tinggi hingga angat tinggi dengan pH berkisar antara 5,5 hingga
7,4. Penggunaan tanah ini untuk pertanian harus memperhatikan tingginya kandungan
kation Ca++ dan Mg++, serta pengelolaan air untuk menghindarkan tanah dari kondisi
kering.

Anda mungkin juga menyukai