FISIOLOGI TANAMAN
OLEH:
Makhluk hidup di muka bumi ini tak dapat terlepas dari kebutuhan akan air. Air
merupakan kebutuhan utama bagi proses kehidupan di bumi, sehingga tidak ada
kehidupan seandainya di bumi tidak ada air. Air sangat berperan penting pada
kelangsungan hidup makhluk hidup salah satunya adalah tumbuhan. Agar supaya
tanaman tumbuh dan berproduksi dengan baik, maka media tumbuh tanaman harus
sel, sekelompok sel dengan bentuk dan fungsi yang sama (hampir sama)
Proses fisiologi yang berlangsung pada tumbuhan banyak berkaitan dengan air atau
bahan-bahan (senyawa atau ion) yang terlarut di dalam air. Air merupakan
Difusi adalah proses pergerakan partikel, molekul, ion, gas atau cairan dari
Sedangkan osmosis adalah proses bergeraknya molekul pelarut (air) dari larutan
akan berkecambah). Proses ini sangat penting karena masuknya airkedalam biji
memacu fitohormon aktif bekerja. Banyaknya air yang di hisap selama proses
imbibisi umumnya kecil, cepatdan tidak boleh dari 2-3 kali berat kering dari biji.
cepat., lebih luas dan banyak menmpung sumber air yang di terima.
bagian yang lebih encer ke bagian yang lebih pekat. Membran semipermeabel harus
dapat ditembus oleh pelarut, tapi tidak oleh zat terlarut, yang mengakibatkan
tapi dapat dihambat secara buatan dalam air yang jernih dibandingkan
bertinggi.
kentang.
Tujuan dari praktikum ini yaitu untuk mengetahui proses molekul tertentu
dalam air sebagai pelarut dalam sel, untuk mengetahui proses imbibisi molekul
tertentu dalam air sebagai pelarut dalam sel, untuk mengetahui proses imbibisi
2.1. Difusi
tergantung pada jenis tanaman. Kehidupan tanaman air berperan sebagai pelarut
unsur-unsur hara yang terkadung dalam tanah, sehingga dapat diambil oleh tanaman
dengan mudah melalui akar dan diangkut ke bagian tanaman yang mebutuhkan, Air
tanaman yang akan digunakan oleh tanaman untuk pertumbuhan. Kekurangan air
biokimia, anatomi dan morfologi, secara umum mempunyai ukuran yang lebih kecil
difusi, osmosis, transport aktif, dan imbibisi. Imbibisi merupakan salah satu proses
difusi yang terjadi pada tanaman. Imbibisi merupakan proses masuknya air pada
perendaman inilah terjadi proses imbibisi oleh kulit biji tanaman tersebut. Proses
imbibisi juga memiliki kecepatan penyerapan air yang berbeda-beda untuk setiap
rendah. Pada waktu unsur hara diserap tanaman, maka hara yang ada dalam larutan
tanah akan bergerak menuju daerah perakaran akibat hukum difusi (Tampil et al.,
tanaman dan tanah karena perbedaan konsentrasi unsur hara. Faktor yang
mempengaruhi difusi adalah konsentrasi unsur hara pada titik tertentu, jarak antara
permukaan akar dengan titik tertentu, kadar air tanah, volume akar tanaman. Pada
tanah bertekstur halus difusi akan berlangsung lebih cepat daripada tanah yang
pergerakan air, namun akibat adanya perbedaan konsentrasi dalam akar dan diluar
akar tanaman, zat akan bergerak dari tempat yang konsentrasinya tinggi ke tempat
yang konsentrasinya rendah. Dalam hal ini, unsur hara bergerak masuk ke dalam
akar tanaman karena konsentrasi dalam tanaman lebih tinggi dari konsentrasi tanah
(Rahanra dan Samber, 2022). Difusi adalah gerakan spontan molekul air dari
salinitas rendah ke salinitas tinggi. Pergerakan fluida hanya terjadi dengan adanya
2016).
2.2. Imbibisi
menyerap air. Proses imbibisi yang terjadi pada biji kering dapat membantu
Hal ini mengakibatkan pecah atau robeknya kulit biji. Akibatnya ketika kulit biji
pecah, oksigen dapat masuk ke dalam biji. Dinding sel mengalami imbibisi dan gas
imbibisi disebut juga dengan imbibisi atau osmosis penyerapan air. Imbibisi
kandungan air dari benih biji tersebut yang diperlukan untuk meningkatkan
perubahan kimiawi dalam benih biji sehingga benih berkecambah. Air yang masuk
dalam biji pada proses imbibisi mengaktifkan enzim-enzim yang telah ada didalam
biji tersebut dan dapat membantu proses pembentukan enzim yang disalurkan ke
kotiledon seperti protein, ketebalan kulit dan lemak. Kecepatan proses imbibisi oleh
benih biji ini terkait dengan kecepatan perkecambahan, semakin tebal kulit biji
tersebut maka semakin lambat proses dengan waktu yang diperlukan air untuk
mengisi rongga lapisan kulit pada biji kedelai, yang mana kondisi ini akan dapat
perendaman biji ini menyebabkan air yang masuk kedalam biji sehingga
menyebabkan biji menjadi membengkak. Jumlah air terikat dan air bebas
mempengaruhi kadar air pada bahan. Tinggi rendahnya kadar air suatu bahan sangat
ditentukan oleh air terikat dan air bebas yang terdapat dalam bahan (Ferdiawan et
al., 2019).
2.3. Osmosis
Osmosis adalah difusi air melintasi membran semi permeabel. Atau dapat
yang berkonsentrasi zat terlarut lebih rendah ke wilayah yang berkonsentrasi zat
terlarut lebih tinggi sampai konsentrasi zat terlarut pada kedua sisi membran setara
(Kurniasih et al., 2020). Membran merupakan lapisan pembatas tipis yang bersifat
selektif permeabel yang artinya hanya dapat dilalui oleh molekul-molekul tertentu.
dalam pelarut dari bagian yang berkonsentrasi rendah (hipotonik) ke bagian yang
Membran semipermeabel merupakan selaput pemisah yang hanya bisa dilewati air
dan molekulnya. Membran ini harus bisa ditembus oleh zat pelarut sehingga
dari aliran fluida, membran berfungsi sebagai barrier yang sangat selektif diantara
dua fasa dan dapat menahan komponen tertentu. Membran berdasarkan ukuran
larutan gula, sorbitol, gliserol ataupun bahan lainnya. Dengan tekanan osmosis yang
lebih tinggi, maka air dalam bahan makanan akan keluar melalui membran
osmotik tinggi pada tahap awal. Tekanan osmotik tinggi, aktivitas air rendah (Aw)
Tekanan turgor dalam sel tumbuhan terlibat dalam banyak proses penting.
Tekanan turgor yang stabil dan normal diperlukan untuk pertumbuhan tanaman
yang sehat, dan perubahan tekanan turgor menunjukkan perubahan yang terjadi di
memahami peran tekanan turgor dalam pensinyalan seluler. Tekanan turgor, terkait
dengan perubahan sifat mekanik dinding sel, mungkin terlibat dalam pensinyalan
sel-ke-sel dan respons pertumbuhan, serta koordinasi antara arah pertumbuhan dan
Proses perkecambahan ini adalah proses penyerapan air oleh benih biji
tersebut. Air disni berfungsi untuk melunakkan kulit biji dan dapat meningkatkan
ketebalan kulit dan lemak. Kecepatan proses imbibisi oleh benih biji ini terkait
dengan kecepatan perkecambahan, semakin tebal kulit biji tersebut maka semakin
lambat proses dengan waktu yang diperlukan air untuk mengisi rongga lapisan kulit
pada biji kedelai Selain itu faktor yang mempengaruhi biji kacang kedelai
mampumenyerap air lebih cepat dibanding biji kacang hijau karena luas permukaan
yang lebihluas dan ruang antar molekulnya yang lebih renggang. Penyerapan air
kelompok umbi-umbian, yaitu umbi batang. Bentuk dari kentang itu sendiri bulat
tidak teratur dan permukaannya kasar. Kentang ini memiliki nilai ekonimis yang
tinggi apabila digunakan untuk membuat suatu olahan, tetapi salah satu kendala
pada produk kentang adalah ketahanan penyimpanan yang tidak lama dan mudah
mengalami browning yang disebabkan oleh kadar air yang tinggi. Dehidrasi
osmotik merupakan metode yang tepat untuk mengatasi masalah pada kentang
tersebut untuk mengurangi kadar air di dalam kentang sampai pada tingkat yang
rendah tanpa mengubah tekstur dan kandungan protein pada kentang itu (Halim et
al., 2020).
III. METODE PENELTIAN
Agronomi Fakultas Pertanian Universitas Halu oleo, pada hari kamis, 16 Maret
tumbuhan (difusi, imbibisi dan osmosis) yaitu aquades, CuSO4, iodine, 100g benih
(difusi, imbibisi dan osmosis) yaitu pisau, petridish, cawan petri dan timbangan
analitik.
3. Mengukur jarak sebaran air selah selang waktu 1 menit, 2 menit hingga
diserap oleh benih kedelai. Jumlah air yang diserap sama dengan berat benih
3.3.3. Osmosis
3. Menuangkan larutan iodine 1%, 10%, 100% secara berurutan pada beaker
glass A, B dan C.
5. Setiap selang waktu 5 menit (selama 15 menit) keluarkan sebuah kubus dan
mengukur mulai dari tepi irisan menuju ke daerah tengah yang masih dapat
4.1. Hasil
Adapun hasil pada praktikum ini dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
4.1.1. Tabel pengamatan difusi
1 2 cm 2 cm/min
A 1,6 cm/min
3 5,2 cm 1,73 cm/min
2 4 cm 2 cm/min
B 0,8 cm/min
3 4,1 cm 1,36 cm/min
C 1 cm/min
3 4,9 cm 1,63 cm/min
4.1.2. Tabel pengamatan imbibisi
5 0,5 cm
1% 10 0,8 cm
15 1 cm 0,76 cm/min
5 0,4 cm
10 % 10 0,7 cm
0,66 cm/min
15 0,9 cm
5 0,2 cm
100% 10 0,9 cm
15 1 cm 0,7 cm/min
4.2. Pembahasan
Difusi adalah proses perembesan senyawa kimia tertentu secara spontan dari
Proses difusi digerakkan oleh gaya dorong yang terjadi karena adanya beda
potensial dari tinggi ke rendah baik dalam hal temperatur konsentrasi dan lain-lain
(Koryati et al., 2021). Mekanisme difusi dipengaruhi oleh bebrapa fakor seperti
interkasi antar ion, tekstur zat, kelembaban, suhu dan lain-lain (Farassati et al.,
2021).
perubahan yang terjadi pada pengujian difuni Pengamatan kecepatan rata-rata difusi
pada sampe A kecepatan penyebaran dengan rata-rata 1,6 min, pada sampel B
kecepatan penyebaran dengan rata-rata 0,8 mmin dan pada sampel C penyebaran
difusi, yaitu kuran partikel, ketebalan membran, las suatu area, jarak dan dapat
diketahui bahwa difusi molekul CuSO4 dengan berat 1 gram di air sebanyak 15 ml
semakin meluas, namun kecepatan rata-rata difusi akan semakin menurun karean
proses difusi juga akan semakin melambat. Menurut Rahmawati (2018), proses
difusi molekul tertentu pada benda cair lama-kelamaan akan berhenti dan terjadi
hidrolik seperti protein, pati, selulosa dan lain-lain yang menyebabkan zat atau
benda tersebut dapat mengambang setalah menyerap air. Imbibisi pada tumbuhan
dapat dipengaruhi oleh perbedaan tekanan, jumlah pori-pori dan lain-lain (Farassati
et al., 2021).
Berdasarkan tabel 4.1.2 dapat diketahui bahwa terjadi proses imbibisi air ke
dalam benih kedelai dengan beberapa tingkatan waktu. Pada 5 menit perendaman,
didapatkan daya serap benih sebesar 34,83 gram. Kemudian setelah 10 menit
perendaman, berat daya serap benih meningkat menjadi 44,2 gram dan setelah 15
menit perendaman, daya serap benih telah menjadi 49,24 gram. Dapat dilihat
bahwa semakin lama perendaman maka berat daya serap benih akan semakin
meningkat. Benih kedelai yang awalnya memiliki berat 100 gram dan setelah
perendaman 15 menit berat benih akan naik menjadi 49,24 gram menunjukan
kekuatan daya serap air yang tinggi oleh benih kedelai. Sesuai dengan pendapat
Yuanasari et al., 2021, bahwa benih kedelai memiliki permukaan yang luas,
poripori yang luas dan banyak mengandung protein sehingga proses imbibisi dapat
semakin tinggi konsentrasi larutan iodin yang diberikan maka panjang serapan oleh
kentang akan semakin bertambah dan nampak. Kentang yang beri larutan iodin 1%
memiliki panjang serapan rata-rata hanya 0,76 cm sedangkan kentan dengan larutan
iodin 10% memiliki rata-rata Panjang serapan 0,66 cm dan iodin 100% memiliki
rata-rata panjang serapan 0,7 cm. Menurut Yahya (2015), umbi memiliki sifat
semipermeable karena dapat dilalui oleh air. ketika air masuk ke dalam umbi maka
konsentrasi air di dalam umbi akan meningkat. Hubungan antara jumlah larutan
dengan kecepatan osmosis dijelaskan oleh Wirawan dan Anasta (2013) yang
menjelaskan bahwa semakin tinggi larutan osmosis dan juga suhu, maka akan
semkin tinggi laju perpindahan larutan. Dengan bertambahnya waktu pula air yang