Anda di halaman 1dari 17

Nama : nurasima

Npm : 2140603038

PRAKTIKUM I

Topik : Pisces
Tujuan : Untuk mengetahui berbagai macam dan bentuk pisces
Hari/Tanggal : Selasa, 27 september 2022
Tempat : Laboratorium Biologi SBSN Universitas Borneo Tarakan

I. ALAT DAN BAHAN


Alat :
1. Alat tulis
2. Bak perapat
3. Alat bedah
4. Penggaris
5. Tisue/ lap
6. Jarum pentul
7. Sterofom
Bahan :
1. Ikan lele (Clarias batrachus)
2. Ikan nila (Oreochromis niloticus)
3. Es batu
II. CARA KERJA
1. Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan.
2. Memfoto dahulu sampel ikan yang belum dibedah
3. Ikan tersebut dilumpuhkan dari sistem saraf pusat dengan menusuk kepalanya
dengan gunting bedah/ jarum hingga menembus otak.
4. Setelah itu ikan di bedah mulai dari anal / dubur hingga dekat dengan bagian
perut
5. Setelah digunting, bagian belahan daging dibuka menggunakan bantuan pinset.
6. Selanjutnya pada organ dalam ikan kita amati bagian-bagian seperti jantung, hati,
usus, dan sebagainya.
7. Memfoto sampel ikan lele yang telah di bedah
8. Setelah selesai, alat praktikum dibersihkan dan dikembalikan pada tempatnya

III. TEORI DASAR


Kelas ikan adalah hewan yang hidup di air tawar dan air asin (laut) dan Air
payau (pertemuan air tawar dan air laut). bernapas melalui insang, berdarah dingin
Ia memiliki turunan kulit berbentuk sisik yang dingin dan bergerak dengan sirip.
Berdasarkan kandungan tulang, kelas ini diklasifikasikan sebagai ikan bertulang
sejati (Osteichtyes) dan ikan bertulang rawan (Chondrichetyes). ikan biasa
Ditemukan di air tawar dan air asin dan hampir di mana-mana di permukaan bumi
Ini adalah spesies yang paling umum di antara vertebrata (Djuhanda, 1974).
Osteichthyes terdiri dari kurang lebih 25.000 spesies, baik dalam jumlah
individu maupun spesies. Osteichthyes dengan ukuran tubuh lebih besar dari 1 cm
hingga 6 m, sangat umum dan vertebrata paling melimpah di laut dan hampir semua
habitat air tawar. Berhasil berevolusi menjadi vertebrata darat atau tetrapoda
(Kottelat, 1993).
Secara umum, ikan memiliki ciri-ciri sebagai berikut: Memiliki kerangka
tulang sejati, beberapa bertulang rawan, dengan sirip tunggal dan ganda, operculum
menutupi insang, berkerut, membulat, pipih, membulat, cembung, pipih pada
penampang Berdarah dingin, berkerut (dengan tonjolan), umumnya tertutup sisik
dan lendir. Habitatnya adalah perairan, mulai dari perairan yang sangat dangkal
hingga perairan yang dalam deep water daerah laut (Rifai, 1983)
Berdasarkan habitatnya, ikan dibedakan menjadi dua jenis yaitu ikan air
tawar dan ikan air asin (laut). Ikan air tawar adalah ikan yang menghabiskan
sebagian atau seluruh hidupnya di air tawar seperti sungai dan danau dengan
salinitas 0,05% atau kurang. Dalam banyak hal, lingkungan ini berbeda dari
lingkungan laut, terutama salinitas (Rifai, 1983).
Ikan diklasifikasikan menjadi empat kelas sebagai berikut: agnatha,
lacodermi, chondrichtyes, osteichtyes. Agnatha adalah vertebrata pertama yang
berevolusi sendiri, dan semua vertebrata lainnya diturunkan dari kelas nenek
moyang ini. Pola tubuh hewan yang hidup adalah amosoit, larva lamprey. Perlu
dicatat bahwa Agnatha masih kekurangan ciri-ciri tertentu yang membuatnya lebih
dari contoh vertebrata di tangga evolusi: tidak ada tulang rahang, gigi asli, tulang
tungkai, atau pelengkap tertentu, sirip dengan lipatan atau lobus Tidak ada sirip
pinggul, dan insang berada di dalam kantung (Djuhanda, 1981).
Umumnya placodermi mempunyai sisik tulang dan pelat-pelat tulang,
terutama pada bagian depan tubuhnya. Kata placodermi berarti pelat kulit. Ikan ini
seperti vertebrata tidak berahang mempunyai notochord yang tetap. Rangka dalam
mengandung tulang.
Kelas chondrichthyes meliputi hiu biasa dan pari. Chimaeri pada
umumnya tetapi sangat menarik perhatian, serta beberapa jenis lainnya yang sudah
punah, tergolong pada kelas chodrichthyes hidup di dalam laut, dan ukuran
tubuhnya dari sedang sampai besar sekali. Kelas ini tidak mempunyai rangka
tulang sama sekali baik di dalam maupun di sisiknya. Ikan berangka rawan dapat
dibedakan dari ikan-ikan lainnya, kotak otaknya pepat, struktur siripnya, pola
percabangan dari pembuluh darah berhubungan dengan insang, dan sisiknya
yang seperti duri kecil. Giginya berbeda dari ikan-ikan lainnya yaitu melekat pada
kulit dan hanya terdapat di pinggir rahang. Biasanya ikan ini mempunyai
serangkaian lubang insang luar dan tidak mempunyai gelembung renang.
Kedua-duanya ikan berangka rawan dan tulang berkembang dari placodermi
(Djuhanda, 1981)
Ciri yang paling mencolok dan terlihat dari ikan ini adalah tubuhnya
ditutupi sisik dari kepala hingga ekor. Sisik tertanam di lapisan subkutan dan
merupakan pertahanan penting bagi ikan. Ikan dilindungi tidak hanya oleh sisiknya,
tetapi juga oleh lapisan antiseptik lendir yang diproduksi oleh kelenjar di seluruh
bagian tubuh (Ommaney, 1982).
Secara umum, ikan tidak memiliki alat bantu dengar tambahan yang
dimiliki vertebrata lainnya. Pada sebagian besar ikan, getaran air yang dapat
didengar ikan harus diterjemahkan menjadi getaran kepala yang menghasilkan
getaran andolimpatik dan ditangkap oleh rambut-rambut sensorik di telinga bagian
dalam (Djuhanda, 1982). Beberapa jenis ikan air tawar, yaitu ikan mas (Cyprinus
carpio), ikan gurame (Osphronemus goramy), ikan lele (Clarias bathracus), ikan
pantau (Rasborasp), dan ikan beledang (Trichius sp). Keempat jenis ini sangat
berbeda morfologinya, baik dari bentuk maupun ukuran.
Ikan lele (Clarias bathracus) merupakan jenis ikan air tawar dengan tubuh
memanjang dan kulit halus. Ikan lele tidak ditemukan di air payau atau air asin.
Habitatnya adalah sungai yang bergerak lambat, rawa-rawa, danau, waduk dan
sawah. Ikan lele bersifat nokturnal, sehingga mereka aktif berburu makanan di
malam hari. Pada siang hari, lele diam-diam berlindung di tempat gelap. Di alam,
lele bertelur pada musim hujan (Rifai, 1983).
IV. HASIL PENGAMATAN
Morfologi ikan lele
1. IKAN LELE

KETERANGAN:
4 2 1. Kumis lele
6 5 1 2. Mata
3
3. Kepala (Caput)
4. Pectoral fin
5. Abdominal fin
6. Cudal fin
7. Anal fin
7

2. struktur anatomi ikan lele


3 2 1

Keterangan:
1. Jantung
2. Hati
3. Lambung
4. Gonad
5. lemak
6. usus

5 4 6
Keterangan:
1.Insang

1
1

Keterangan :
1.Gigi-gigi halus
3. morfologi pada ikan nila
foto pengamatan
3 4
Keterangan :
2 1. Mulut
2. Mata
1 3. Sirip punggung(Dorsal fin)
4. Ekor (Caudal fin)
5. Sirip dubur (anal fin)
6. Anus
7. Sirip perut( pelvic in)
8. Sirip dada (pectoral fin)

7 6 5
8

4. Struktur anatomi ikan nila

1 2 3

KETERANGAN:
1. Jantung
2. Gelembung renang
3. Telur
4. Anus
5. Hati
6. Empedu
7. Usus
8. Insang
8 6 5 4
7

A. Hasil pengamatan morfologi pices


No Bagian yang diamati Ikan Nila Ikan Lele (Clarias
(Oreochromis batrachus)
niloticus)
1 Bentuk tubuh Memanjang Memanjang, agak bulat
2 Warna tubuh Hitam putih
3 Macam-macam sirip Dorsal fin, pectoral fin, Dorsal fin, pectoral fin,
abdominal fin, anal fin, abdominal fin, anal fin,
caudial fin caudial fin
4 Jenis sisik Stenoid Tidak memiliki sisik-
Memiliki lendir
5 Jantan/ betina Betina Jantan
6 Bagian mulut/cavum oris Keatas Inferior
7 Panjang lebar bagian 25,3 cm
tubuh:
a. Caput 3 cm 6,5cm
b. Truncus 4,5 cm 16 cm
c. Cauda 6 cm 3,2 cm

B. Pengamatan anatomi ikan


No Bagian yang diamati Jenis ikan
Ikan Nila Ikan Lele (Clarias
(Oreochromis niloticus) batrachus)
1 Sistem respirasi Menggunakan insang Menggunakan Insang
2 Sistem digesti Mulut-rongga mulut- Mulut-faring-esofagus-
faring-esofagus- lambung-usus-berakhir di
lambung-pilons- anus
pangkreas
3 Sistem sirkulasi Melalui jantung Melalui jantung
4 Sistem eksresi Melalui insang Melalui ginjal
5 Sistem reproduksi Pada betina Pada Ikan Lele jantan
menghasilkan telur terdapat sepasang testis
No Bagian yang diamati Jenis ikan
Ikan Nila Ikan Lele
(Oreochromis (Clarias
niloticus) batrachus)
1. Jumlah ray tiap sirip
a. Dorsal fin 1 1
b. Pectoral fin 2 2
c. Abdominal fin 1 2
d. Anal fin 1 1
e. Caudal fin 1 1
2. Jumlah Gigi rahang atas - -
3 Jumlah Gigi rahang Bawah - -
4 Jumlah Barbles 2 8
5 Jumlah Lamella insang 8 8
D. Pengamatan Morfometrik Ikan

Bagian yang diamati (cm)


No Jenis ikan
TL SL BD HL SNL ED PAL PPEL PPL DFL PCFL PLFL PCL DCP PPEL PD
1 Ikan Nila 12,4 9,5 3,5 3,5 0,5 1 3,5 6,2 3,5 3,2 6,5 3 3,2 2 - 1,4
(Oreochromis
niloticus))
2 Ikan Lele 25,2 21,2 2,7 3,5 1,4 0,5 13,1 4,8 10,5 14,5 2,4 2 0,6 3,6 4,8
(Clarias
batrachus)

Keterangan:
1. FL: Fork Length
2. ED: Eye Diameter
3. SL: Standard Length
4. PDL: Pre-Dorsal Length
5. TL: Total Length
6. BD: Body Depth
7. PAL: Pre-Anal Length
8. DFL: Length Of Dorsal Fin
9. PPL: Pre-Pelvic Length
10. SNL: Snout Length
11. HL: Head Length
12. DCP: Depth Of Caudal Peduncle
13. PCPL: Pre-Pectoral Fin Length
14. AFL: Length Of Anal Fin
15. POL: Pre-Orbital Length
16. PPEL: Pre-pectoral Length
V. ANALISIS DATA
1. IKAN LELE

Dari praktikum yang telah kami lakukan, kami dapat mengetahui bahwa lele
merupakan salah satu jenis ikan air tawar. Ukuran kepala ikan lele hampir
seperempat dari ukuran panjang tubuhnya dan kepalanya berbentuk pipih. Kepala
lele memiliki bagian-bagian diantaranya yaitu mata kecil, memiliki insang, mulut,
lubang hidung dan lima kumis barbel yang berfungsi sebagai indra peraba ketika
mencari makanan. Sirip pada ikan lele lengkap terdiri dari 1 sirip dorsal fin, 2 sirip
abdominal fin, 2 sirip pectoral, 1 sirip anal, dan 1 sirip caudal fin.
Sirip dorsal terletak di punggung memanjang hingga ujung batang ekor. Sirip
pectoral yaitu jumlahnya sepasang pada bagian kanan dan kiri tubuh ikan lele. Sirip
yang pertama berupa tulang keras yang tajam dan runcing biasa disebut dengan patil.
Pada Ikan lele yang kami amati memiliki ukuran 25,3 cm . Pada mulut lele
berbentuk inferior dan memiliki gigi-gigi halus. Pada sirip pectoral ikan lele
terdapat tulang keras yang megandung toksin atau racun biasa disebut patil. Pada
tubuh ikan lele tidak mempunyai sisik, tetapi ikan lele mempunyai kulit berlendir
yang menyelimuti seluruh tubuhnya dan warna tubuh ikan lele gelap karena
menyesuaikan diri dengan habitatnya.
Sistem respirasi pada ikan lele tersusun atas insang yang berada pada sisi kiri
dan kanan kepala. Ikan lele juga memiliki alat pernapasan tambahan yang disebut
aborescent organ yang merupakan membran yang berlipat-lipat penuh dengan
kapiler darah. Yang terletak didalam ruangan sebelah atas ingsang.
Sistem pencernaan pada ikan lele yaitu terdiri dari saluran pencernaan dan
kelenjar pencernaan. Saluran pencernaan terdiri dari mulut, tenggorokan,
kerongkongan, lambung, usus, dan anus. Kelenjar pencernaan dengan peran ganda
adalah hati dan pankreas. Saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan bekerja sama
untuk mencerna makanan dan mengolahnya menjadi energi bagi tubuh ikan
Sistem sirkulasi pada ikan lele yaitu tersusun atas darah itu sendiri, organ
jantung, pembuluh-pembuluh darah, dan limpa. Pembuluh darah ikan lele akan
mengirim darah ke seluruh tubuh dan mengangkutnya kembali ke jantung.
Pembuluh darah itu disebut dengan aorta, arteri, kapiler dan vena.
Sistem ekskresi pada ikan lele yaitu berupa ginjal yang menempel pada tulang
belakang, warnanya merah tua dan memanjang seperti tabung. Ginjal berfungsi
untuk memproduksi urin dan membuang limbah.
Sistem reproduksi pada ikan lele yang kami bedah yaitu ikan lele jantan yang
terdapat sepasang testis dan bagian luar tampak klasper yang bentuknya meruncing
berwarna merah yang berfungsi untuk menyalurkan sperma keluar tubuh.
Sedangkan pada lele betina terdapat ovarium yang berisi butiran-butiran telur yang
akan dikeluarkan pada saat waktunya untuk bereproduksi.

2. IKAN NILA

Pada Ikan nila yang kami amati memiliki ukuran 12,4 cm . Pada mulut nila
berbentuk meruncing dan memiliki gigi-gigi halus. Pada sirip pectoral terdapat 2. Pada
tubuh ikan nila mempunyai sisik stenoid, dan mempunyai warna tubuh orange
kekuningan karena menyesuaikan diri dengan habitatnya. Organ-organ internal ikan ini
meliputi kandung kemih, dan ginjal. Alat pencernaannya terdiri dari esophagus, perut
besar, usus halus, pankreas, dan hati. Organ-organ tersebut biasanya diselubungi oleh
jaringan pengikat yang halus dan lunak yang disebut peritoneum. Peritoneum
merupakan selaput (membran) yang tipis berwarna hitam yang biasanya dibuang
jika ikan sedang disiangi.
Sistem pencernaan
Saluran pencernaan terdiri dari mulut, rongga mulut, faring, esofagus, lambung,
pilons, usus, rectum, dan anus. Sedangkan kelenjar pencernaan terdiri dari hati dan
pancreas yang berguna untuk menghasilkan enzim pencernaan yang hasilnya akan
bertugas membantu proses penghancuran makanan. Bila ditinjau dari secara umum,
sistem pencernaan pada hewan-hewan vertebrata dibangun oleh pembuluh-pembuluh
yang sifatnya sangat muskuler yang dimulai dari bagian mulut sampai anus.
b. Sistem Ekskresi
Sistem ekskresi pada ikan nila diantaranya ikan tidak banyak minum, aktif
menyerap ion organic melalui insang dan mengeluarkan urin yang encer dalam jumlah
yang besar.Sistem ekskresi melibatkan organ insang, kulit dan ginjal yang berfungsi
mengekskresikan zat-zat sisa metabolisme yang mengandung Nitrogen. Insang sebagai
organ pernafasan ikan. Kulit sebagai organ ekskresi karena mengandung kelenjar
keringat yang mengeluarkan 5%, 10% dari seluruh metaydisme.
c. Sistem Reproduksi
Ikan nila umumnya memiliki gonad, terletak pada bagian posterior rongga perut
disebelah bawah ginjal. Nila berasal dari sungai nil, secara alamiah dapat berkembang
biak sepanjang tahun. Namun frekuensi pemijahan, banyak terjadi pada musim
penghujan. Ikan ini mudah berkembang biak tanpa perlakuan khusus. Sebelum
melangsungkan perkawinan, nila jantan biasanya membuat kubangan berbentuk bulat di
dasar perairan kolam.
VI. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pembahasan dapat disimpulkan bahwa ikan lele terdiri
atas kepala,badan, dan ekor. Insang berfungsi sebagai alat pernapasan pada ikan
lele dan juga terdapat alat tambahan pada pernapasan ikan lele yang disebut
aborescent . Sistem pencernaan ikan lele terdiri atas mulut, tenggorokan,
kerongkongan, lambung, usus, dan anus. Sistem ekskresi pada ikan lele yaitu
menggunakan ginjal. Pada ikan lele jantan memiliki sistem reproduksi yaitu
terdapat sepasang testis dan bagian luar tampak klasper yang bentuknya
meruncing berwarna merah yang berfungsi untuk menyalurkan sperma keluar
tubuh.
Lalu berdasarkan pembahasan juga dapat disimpulkan bahwa ikan nila
terdiri atas kepala, badan, dan ekor. Ikan nila mempunyai tubuh yang
compressed simetri bilateral, bentuk mulut biasa dengan letaknya yang terminal,
dan jenis sisik ctenoid.
Sistem organ tubuh meliputi sistem pencernaan, sistem pernafasan,
sistem reproduksi dan sistem eksresi.
Ikan ini memiliki 2 linea lateralis, operculum, sirip dorsal tunggal dan
sirip caudal yang homocercal.
VII. DAFTAR PUSTAKA

Santoso, 1992. Hewan dan Tumbuhan Air. Gramedia. Jakarta.


Suyanto, Sr. 1991. Budidaya Ikan Lele. Swadaya. Jakarta
Saanin, H. 1984. Taksonomi dan Kunci Identifikasi Ikan I. Bina Cipta. Jakarta.
Rahardjo, M.F. dkk.2011. Ikhtiology. Bandung:lubuk Agung
2016.Klasifikasi dan morfologi ikan lele
Suyanto, R. 2003. Nila. Penebar Swadaya: Jakarta.
Effendie, 2008. Biologi Umum. Gramedia: Surabaya.

Anda mungkin juga menyukai