Anda di halaman 1dari 9

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Deskripsi Ikan Nila


Menurut Kordi (2007), ikan nila merupakan salah satu spesies dari kelas
Osteichtyes yang dapat hidup dalam kondisi lingkungan yang ekstrim, sering kali
ditemukan hidup normal pada habitat-habitat yang ikan dari jenis lain tidak dapat
hidup. Bentuk tubuh ikan nila pipih ke samping memanjang dan terdapat tiga jenis
ikan nila yang dikenal, yaitu nila biasa, nila merah
(nirah) dan nila albino (Sugiarto, 1988).
Ikan nila merupakan jenis ikan air tawar yang mempunyai nilai konsumsi
cukup tinggi. Bentuk tubuh memanjang dan pipih ke samping dan warna putih
kehitaman atau kemerahan. Ikan nila berasal dari Sungai Nil dan danau-danau
sekitarnya. Sekarang ikan ini telah tersebar ke negara-negara di lima benua yang
beriklim tropis dan subtropis. Di wilayah yang beriklim dingin, ikan nila tidak
dapat hidup baik (Sugiarto, 1988). Ikan nila disukai oleh berbagai bangsa karena
dagingnya enak dan tebal seperti daging ikan kakap merah (Sumantadinata, 1981)

2.2 Klasifikasi Ikan Nila

Menurut Saanin (1968) ikan nila diklasifikasikan sebagai berikut:

Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Osteichtyes
Ordo : Percomorphi
Famili : Cichlidae
Genus : Oreochromis
Spesies : Oreochromis niloticus

3
Gambar 1. Ikan Nila

2.3 Morfologi Ikan Nila


Morfologi ikan nila (Oreochromis niloticus) menurut Saanin (1968),
mempunyai ciri-ciri bentuk tubuh bulat pipih, punggung lebih tinggi, pada badan
dan sirip ekor (caundal fin) ditemukan garis lurus (vertikal). Pada sirip punggung
ditemukan garis lurus memanjang. Ikan Nila (oreochormis niloticus) dapat hidup
diperairan tawar dan mereka menggunakan ekor untuk bergerak, sirip perut, sirip
dada dan penutup insang yang keras untuk mendukung badannya. Nila memiliki
lima buah Sirip, yaitu sirip punggung (dorsal fin), sirip data (pectoral fin) sirip
perut (ventral fin), sirip anal (anal fin), dan sirip ekor (caudal fin). Sirip
punggungnya memanjang dari bagian atas tutup ingsang sampai bagian atas sirip
ekor. Terdapat juga sepasang sirip dada dan sirip perut yang berukuran kecil dan
sirip anus yang hanya satu buah berbentuk agak panjang. Sementara itu, jumlah
sirip ekornya hanya satu buah dengan bentuk bulat.

2.4 Anatomi Ikan Mas

Anatomi ikan nila dibagi menjadi dua yaitu anatomi ekternal dan anatomi
internal:
1. Anatomi eksternal
Menurut jasin (1989) dan Moylel (2004), anatomi eksternal ikan sebagian besar
berbentuk gelondon pipih dan penampang potongannya berbentuk oval. Kepala
terbentang mulai dari ujung moncong sampai operkulum (tutup insang), Badan

8
membentang akhir operkulu sampai anus dan sisanya adalah ekor. Mulut terdapat
di ujung moncong. Sebelah dorsal moncong terdapat sepasang fovea nasalis
(lubbang hidung). Mata terletak sebelah lateral tanpa kelopal mata. Di belakang
kepala, terbentang opekulum. Anus dan aperture urogenitales terdapat dimuka
pinna analis. Pada punggung terdapat sirip dorsal, pada ekor terdapat sirip kaudal,
pada bagian dekat lateral terdapat sirip pectoralis dan di bagian peru perut
terdapat sirip ventral. Berikut adalah gambar anatomi eksternal ikan nila.
2. Anatomi eksternal
Menurut jasin (1989) dan Moylel (2004), anatomi eksternal ikan sebagian besar
berbentuk gelondon pipih dan penampang potongannya berbentuk oval. Kepala
terbentang mulai dari ujung moncong sampai operkulum (tutup insang), Badan
membentang akhir operkulu sampai anus dan sisanya adalah ekor. Mulut terdapat
di ujung moncong. Sebelah dorsal moncong terdapat sepasang fovea nasalis
(lubbang hidung). Mata terletak sebelah lateral tanpa kelopal mata. Di belakang
kepala, terbentang opekulum. Anus dan aperture urogenitales terdapat dimuka
pinna analis. Pada punggung terdapat sirip dorsal, pada ekor terdapat sirip kaudal,
pada bagian dekat lateral terdapat sirip pectoralis dan di bagian peru perut
terdapat sirip ventral. Berikut adalah gambar anatomi eksternal ikan nila

9
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Ciri Meristik


Berikut ini merupakan hasil praktikum dari perhitungan meristik ikan nila,
yaitu :
Tabel 1 Hasil Pengamatan Ciri Meristik Ikan Nila
No Ciri Meristik Hasil
1 Dorsal (D) D1.XVII.ix.4
2 Pectoral (P) P.vi,5
3 Ventral (V) V.II.ii.2
4 Anal (A) II.iv.4
5 Caudal (C) C.II.15
6 Linea leteralis (Ll) 30
7 Linea transversalis (Ltr) Linea transversalis 1: 8
Linea transversalis 2 : 7
8 DOrigin 5
9 VOrigin 6
10 AOrigin 19

4.2 Ciri Morfometrik


Berikut ini merupakan hasil praktikum dari perhitungan morfometrik ikan
nila, yaitu :
Tabel 2 Hasil Pengamatan Ciri Morfometrik Ikan Nila
No Ciri Morfometrik Hasil
1 Standard Length (SL) 14,4 cm
2 Fork Length (FL) 17,2 cm
3 Total Length (TL) 17,2 cm
4 Head Length (HL) 5,1 cm
5 Dorsal Fin Length 1 (DFL1) 3,1 cm
6 Snout Length (SntL) 1,7 cm
7 Orbit Diameter (OD) 1,1 cm
8 Orbital Length (OL) -
9 Caudal Peduncle Length (CPL) 3,2 cm
10 Body Depth (BD) 5,2 cm
11 Caudal Peduncle Depth (CPD) 2,3 cm
12 Dorsal Fin Base 1 7,7 cm
13 Anal Base Length (ABaseL) AFL: 3, cm
AFB: 2,2 cm
14 Ventral Depth (VD) 3,6 cm

10
4.3 Ciri Morfologi Khusus
Berikut ini merupakan hasil praktikum dari analisis morfologi tubuh ikan
nila, yaitu :
Tabel 3 Hasil Pengamatan Ciri Morfologi Ikan Nila
No Ciri Meristik Hasil Gambar

1 Bentuk Tubuh Ikan Compressed

2 Bentuk Mulut Biasa

3 Letak Mulut Terminal

4 Bentuk sirip Caudal Homocercal


5 Misai - -
6 Scute - -
7 Keel - -
8 Adiposa Fin - -
9 Finlet - -

Selanjutnya morfologi ikan nila tidak memiliki misai. Bentuk tubuh ikan
nila adalah compressed. Bentuk mulut ikan nila termasuk bentuk biasa dan
letaknya terminal. Adapun bentuk sirip caudal termasuk jenis homocercal.
Ikan nila memiliki bentuk tubuh yang pipih kearah vertikal (compressed).
Pada umumnya ikan-ikan yang masuk dalam kelas Osteichthyes mempunyai ciri-
ciri khusus yaitu: kulit banyak mengandung banyak kelenjar mucosa, biasanya di
liputi sisik (sisik ganoid, cycloid atau ctenoid). Mulut terletak di ujung dan
bergigi, rahang tumbuh dengan baik dan bersendi pada tulang tempurung kelapa
pernapasan di lakukan dengan beberapa pasang insang dan memiliki sepasang
gonad (Suyanto 2003dalam Bahry 2015)

11
4.4 Sistem Integumen
Berikut ini adalah hasil dari pengamatan mengenai sistem integumen ikan
nila :
Tabel 4 Hasil Pengamatan Sistem Intehumen Ikan Nila
No Ciri Meristik Hasil Gambar
1 Bentuk Fisik Sisik Ctenoid

2 Kelenjar Beracun

Sistem integumen adalah sistem organ yang membedakan, memisahkan,


melindungi, dan menginformasikan hewan terhadap lingkungan sekitarnya.
Sistem ini seringkali merupakan bagian sistem organ yang terbesar yang
mencakup kulit, rambut, bulu, sisik, kuku, kelenjar keringat dan produknya
(keringat atau lendir). Kata ini berasal dari bahasa Latin "integumentum", yang
berarti "penutup".Bentuk fisik dari ikan nila ini adalah compressed dan memiliki
warna hitam keabuabuan.

4.5 Sistem Otot


Berikut ini adalah hasil dari pengamatan mengenai sistem otot ikan nila:

Gambar 1Sistem Otot Ikan Nila

12
Otot ikan nila merupakan jenis otot piscine. Otot ikan nila terdiri dari
beberapa bagian seperti epaksial (bagian atas), hipaksial (bagian bawah), Septum
skeletogenous horizontalis, miomer, mooseptum.
4.6 Sistem Perncernaan
Berikut ini adalah hasil dari pengamatan mengenai sistempencernaan ikan
nila :

Gambar 2Sistem Pencernaan

Ikan nila merupakan ikan herbivora sehingga ikan nila memiliki usus
lebihpanjang. Bagian oragan dari ikan nila yang berperan dalam proses
pencernaan ikan mas antara lain : ginjal, hati, lambung, usus, dan anus.

4.7 Sistem Pernapasa


Berikut ini adalah hasil dari pengamatan mengenai sistem pernafasan ikan
nila:

Gambar 3Sistem Pernapasan

13
Pernafasan ikan nila menggunakan insang yang jumlahnya empat pasang,
dimana insang terluar berhubungan langsung dengan air sehingga ditutupi oleh
operculum. Insang terdiri dari beberapa bagian diantaranya lamela, gill filamen,
lengkung insang, tapis insang.

14
4

DAFPUS

BAHRY, S. (2015). STUDI TOKSISITAS AIR YANG MENGANDUNG


PESTISIDA DARI MEREK AKODANI 200 EC DAN MAGU 420 EC
TERHADAP BENIH IKAN NILA (Oreochromis niloticus). Samarinda:
Repository Politani Samarinda.

Kordi, M.G.H.K, A.B. Tancung 2007. Pengolahan Kualitas Air Dalam Budidaya
Perairan. Jakarta : Rinneka Cipta.
Saanin, H.1968.Taksonomi dan Kunci Identifikasi Ikan I dan II. Binajipta.
Bandung
Sugiarto. 1988, Teknik Pembenihan Ikan Mujair dan Nila. CV.Simplex. Jakarta.

Suyanto, S.R. 2009. Nila. Cetakan ke-XV. Penebar Swadaya. Jakarta. Hal 1-6.

Anda mungkin juga menyukai