Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN SEMENTARA PRAKTIKUM

MATAKULIAH ENTOMOLOGI DAN FITOPATOLOGI

SYALZHABILLAH
E 281 18 017
PROTEKSI4

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI


JURUSAN HAMA DAN PENYAKIT TUMBUHAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS TADULAKO
2020
MODUL 1
PENGENALAN ARTHROPODA SECARA UMUM

1.1 Hasil

Hasil pengamatan beberapa hewan pada filum arthropoda menunjukan

Tabel 1. Nama spesimen serangga dari masing-masing kelas dengan ciri-cirinya


Ciri-ciri
No Nama spesimen
Jumlah bagian tubuh Jumlah tungkai Jumlah antena Jumlah sayap
1 Kelas Crustasea Penaeus monodon 2 10 4 -
Spirobolus sp. 2 400 2 -
2 Kelas Myriopoda
Scolopendra sp. 2 40 2 -
3 Kelas Arachnida Argyope sp. 2 8 - -
4 Kelas Insekta Valanga nigricornis 3 6 2 4

1
Tabel 2. Morfologi masing-masing spesimen dan bagian-bagian tubuhnya
Morfologi spesimen Bagian-bagian spesimen
1. Antennula
2. Rostrum
3. Mata
4. Chepalotoraks
5. Abdomen
6. Scopocerix
7. Antena
8. Periopod
9. Pleopod
10. Uropod
Udang (Penaeus monodon) 11. Telson
1. Antenna
2. Bibir
3. Rahang bawah
4. Mulut
5. Kaki
6. Segmen perut
7. Segmen anal
8. Segmen punggung
9. Abdomen
10. Leher
11. Kepala
Kaki seribu (Spirobolus sp.)
12. Mata

2
1. Toraks
2. Antena
3. Rahang beracun
4. Mata tunggal
5. Segmen tubuh
6. Alat transfer sperma
7. Abdomen
8. Kaki

Kelabang (Scolopendra sp.)


1. Cephalotoraks
2. Abdomen
3. Spinnerets
4. Kaki
5. Pelipalp
6. Chelicera
7. Mata
8. Tarsus

Laba-laba (Argyope sp.)

3
1. Caput
2. Mata tunggal
3. Mata majemuk
4. Alat mulut
5. Antenna
6. Protoraks
7. Mesotoraks
8. Metatoraks
9. Koksa
10. Trochanter
11. Femur
12. Tibia
13. Tarsus
14. Kuku
Belalang (Valanga nigricornis)
15. Sayap depan
16. Sayap belakang
17. Spiracle
18. Abdomen
19. Tympanum
20. Ovipositor
21. Cercus

4
1.2 Pembahasan

Udang (Penaeus monodon) termasuk dalam kelas Crustasea yang tubuhnya terbagi menjadi dua bagian yaitu cephalotoraks dan
abdomen. Ciri khusus specimen ini yaitu memiliki lima pasang tungkai, dua pasang antena, dan tidak memiliki sayap. Morfologi
udang terdiri dari antennula, rostrum, mata, cephalotoraks, abdomen, scopocerix, antenna, periopod, pleopod, uropod, dan telson.
Masing-masing bagian tersebut memiliki fungsi yang membantu udang untuk beraktifitas.
Kelas Crustasea memiliki tubuh yang terbagi atas dua bagian yaitu cephalotoraks yang merupakan kepala yang menyatu dengan
toraks, dan satu bagian lagi disebut abdomen. Cephalotoraks memiliki lima pasang kaki dan dua pasang antenna di anterior.
Abdomen mempunyai segmentasi yang jelas dan terdapat telson pada ujungnya. Telson adalah suatu segmen terakhir tubuh Crustasea
setelah abdomen, membentuk ekor kipas. Alat geraknya mengalami modifikasi sesuai dengan fungsinya
(Fakultas Pertanian Universitas Tadulako, 2015).
Kelas Mryipoda terbagi menjadi dua sub-kelas yaitu sub-kelas Diplopoda dan Cilopoda yang masing-masing memiliki cirri khasu
secara morfologi. Ulat kaki seribu (Spirobolus sp.) termasuk dalam kelas Myriopoda dan sub kelas diplopoda. Ciri-ciri yang paling
mencolok yaitu jumlah kakinya yang bisa mencapai empat ratus dengan masing-masing segmen tubuh terdapat dua pasang kaki,
tubuhnya terbagi dua bagian yaitu kepala dan abdomen, memiliki dua pasang antenna tanpa sayap. Morfologi ulat ini terdiri dar i
kepala, leher, mata, antenna, bibir, rahang bawah, mulut, kaki, segmen perut, segmen anal, segmen punggung, dan abdomen. Sub
kelas Cilopoda diwakili oleh kelabang (Scolopendra sp.) yang secara visual cukup berbeda dengan ulat kaki seribu dari sub kelas
Diplopoda. Kelabang sama seperti kaki seribu hanya memiliki dua bagian tubuh yaitu kepala dan abdomen dan sepasang antenna
tanpa sayap, perbedaanya terletak pada jumlah tungkai, dimana spesimen ini hanya memiliki 40 kaki dengan masing-masing

5
abdomen terdiri dari sepasang kaki. Morfologinya terdiri dari kepala, antenna, rahang beracun, mata tunggal, segmen tubuh, kaki,
abdomen, dan sebuah alat yang digunakan untuk mentransfer sperma. Alat transfer sperma tersebut dibutuhkan untuk proses
reproduksi karena kelabang tergolong kedalam hewam yang bereproduksi secara eksternal.
Kelas Myriopoda dibagi menjadi dua sub-kelas yaitu Diplopoda dan Cilopoda. Sub-kelas Diplopoda yang sering dijumpai yaitu
kaki seribu (millipedes), karena memiliki jumlah kaki yang sangat banyak. Umumnya memiliki tiga puluh pasang kaki atau lebih
yang beberapa segmennya menyatu dan setiap segmen terdapat dua pasang kaki. Bagian kepala terdapat sepasang antenna, dua
pasang mata tunggal, dan mulut tanpa taring bisa. Sementara dari kelas Cilopoda yang sering disebut si kaki seratus (centipedes) atau
kelabang yang tubuhnya terdiri atas kepala dan abdomen. Tubuhnya berbentuk pipih dengan 15 pasang kaki atau lebih, dan beruas
ruas yang masing-masing terdapat satu pasang kaki. Kepala dilengkapi antenna dan dua psang mata tunggal. Mulut dilengkapi taring
bisa, yaitu modifikasi alat gerak dari segmen rubuh yang pertama (kaki depan) (Fakultas Pertanian Universitas Tadulako, 2015).
Laba-laba (Argyope sp.) dari kelas Archnida memiliki perbedaan dengan hewan dari filum arthropoda lainnya, dimana selain
tidak memiliki sayap, ketiadaan antenna menjadi cirikhasnya, dengan empat pasang kaki, dan tubuhnya terbagi menjadi dua bagian
yaitu kepala dan cephalotoraks. Morfologi laba-laba terdiri dari pedipalp, chelicera, kaki, mata, spinnerets, tarsus, abdomen, dan
cephalotoraks.
Kelass Arachnida memiliki tubuh yang terdiri atas cephalotoraks dan abdomen dengan empat pasang kaki, tanpa antenna dan
sayap. Perangkat mulut terdiri dari sepasang chelicerae dan sepasang pedipalp. Laba-laba yang merupakan bagian dari kelas
Arachnida pada ordo Araneida mampu membentuk sarang dengan benang-benang sutera karena mempunyai spinneret. Spinneret
adalah organ yang terdapat di depan anus. Araneida juga memiliki karapaks dibagian anterior
(Fakultas Pertanian Universitas Tadulako, 2015).

6
Belalang (Valanga nigricornis) berasal kelas Insekta atau sering disebut serangga merupakan anggota filum Arthropoda yang
paling berbeda karena memiliki ciri jumlah bagian tubuh terbagi tiga yaitu tungkai,toraks dan abdomen, mempunyai tuga pasang
tungaki pada toraks, dengan sepasang antenna, serta memiliki tiga pasang sayap. Morfologi serangga tergolong paling kompleks
diantara yang lainnya, yaitu terdiri dari caput, mata tunggal, mata majemuk, alat mulut, antenna, protoraks, mesotoraks, metatoraks,
koksa, trochanter, femur, tibia, tarsus, kuku, sayap depan,sayap belakang, spiracle, abdomen, tympanum, ovipositor, dan circus.
Secara umum tubuh serangga dibagi dalam tiga daerah yaitu kepala, toraks dan abdomen. Kepala terdiri dari satu segmen
(sebenarnya enam segmen yang menjadi satu) merupakan daerha yang jelas pembawa kebanyakan organ sensori serangga seperti
mata, antenna, dan alat mulut. Toraks terdiri dari tiga segmen dan merupakan bagian yang terberat dari tubuh, dan pembawa kaki
serta sayap bila telah ada. Abdomen terdiri dari sebelas segmen atau kurang, biasanya tidak mempunyai anggota gerak, segmen pada
bagian posterior mempunyai fungsi khusus untuk reproduksi (Triharso, 2015).

1.3 Kesimpulan

1. Kelas Crustasea dengan contoh spesimen udang dengan tubuh terdiri dari cephalotoraks dan abdomen. Ciri-ciri antara lain
memiliki lima pasang tungkai, dua pasang antena, dan tidak memiliki sayap. Morfologi udang terdiri dari antennula, rostrum,
mata, cephalotoraks, abdomen, scopocerix, antenna, periopod, pleopod, uropod, dan telson.
2. Kelas Mryopoda terbagi menjadi dua sub-kelas yaitu diplopoda dan cilopoda. Contoh diplopoda yaitu ulat kaki seribu (Spirobolus
sp.) dengan ciri-ciri antara lain jumlah kakinya yang bisa mencapai empat ratus dengan masing-masing segmen tubuh terdapat
dua pasang kaki, tubuhnya terbagi dua bagian yaitu kepala dan abdomen, memiliki dua pasang antenna tanpa sayap. Morfologi

7
ulat ini terdiri dari kepala, leher, mata, antenna, bibir, rahang bawah, mulut, kaki, segmen perut, segmen anal, segmen punggung,
dan abdomen. Contoh Cilopoda yaitu kelabang (Scolopendra sp.) dengan cirri-ciri memiliki dua bagian tubuh yaitu kepala dan
abdomen dan sepasang antenna tanpa sayap, memiliki 40 kaki dengan masing-masing abdomen terdiri dari sepasang kaki.
Morfologinya terdiri dari kepala, antenna, rahang beracun, mata tunggal, segmen tubuh, kaki, abdomen, dan sebuah alat yang
digunakan untuk mentransfer sperma.
3. Kelas Archnida dengan contoh spesimen laba-laba (Argyope sp.) dengan cirri-ciri tidak memiliki sayap, tanpa antenna, empat
pasang kaki, dan tubuhnya terbagi menjadi dua bagian yaitu kepala dan cephalotoraks. Morfologi laba-laba terdiri dari pedipalp,
chelicera, kaki, mata, spinnerets, tarsus, abdomen, dan cephalotoraks.
4. Kelas insekta dengan contoh spesimen belalang (Valanga nigricornis) dengan cirri-ciri jumlah bagian tubuh terbagi tiga yaitu
tungkai,toraks dan abdomen, mempunyai tuga pasang tungaki pada toraks, dengan sepasang antenna, serta memiliki tiga pasang
sayap. Morfologi yaitu terdiri dari caput, mata tunggal, mata majemuk, alat mulut, antenna, protoraks, mesotoraks, metatoraks,
koksa, trochanter, femur, tibia, tarsus, kuku, sayap depan,sayap belakang, spiracle, abdomen, tympanum, ovipositor, dan circus.

8
DAFTAR PUSTAKA

Triharso. 2014. Dasar-Dasar Perlindungan Tanaman. Universitas Gajah Mada Press. Yogyakarta
Fakultas Pertanian Universitas Tadulako. 2015. Panduan Praktikum Mata Kuliah Entomologi dan Fitopatologi. Program Studi
Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Tadulako. Palu

Anda mungkin juga menyukai