Anda di halaman 1dari 25

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM

ANATOMI HEWAN
REPTIL

Disusun Oleh:

Nama : Amalia Firdaus Yanti

NIM : K4317008

Kelas :B

Kelompok : 10 / Isna Nuri

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2018
Laporan Resmi Praktikum
Anatomi Hewan

I. Judul : Reptil
II. Tujuan :
1. Mengetahui topografi Reptil
2. Mengetahui fungsi masing-masing organ
3. Mengetahui organ dan sistem organ
III. Alat dan Bahan :
Alat :
Pinset
Papan bedah
Jarum pentul
Gunting
Cutter
Gunting bedah
Lateks
Masker
Alat tulis
Bahan :
Ptyas mucosus
Trachaemys scrypta
Gekko gecko
Mabouya multifasiata
IV. Langkah Kerja :
1. Menyiapkan alat dan bahan
2. Membius spesies dengan menggunakan eter
3. Melakukan pitting pada spesies menggunakan jarum pentul dan ditusukkan di
bagian otak
4. Menusuk spesies pada bagian ekstremita anterior dan poterior pada bagian agar
memudahkan untuk membedah spesies
5. Membedah spesies dengan gunting dan atau cutter dari anal sampai ke bagian
caput
6. Mengamati topografi pada katak dan mendokumntasi hasil pengamatan
V. Hasil Pengamatan dan Pembahasan

Morfologi

Gambar Pengamatan Keterangan Gambar

Trachaemys scripta
1. Cervical
1 2. Vertebral
3. Pleural
4. Marginal
2 5. Supracaudal
6. Karapaks
6 7. Gular
3
8. Humeral
9. Pectoral
4
10. Axillary
11. Abdominal
12. Inguinal
13. Femoral
14. Anal
5
15. Plastron
16. Caput
17. Ekstremitas
sposterior

7
8

10 9
15
12 11

13

16 14 17

Gambar Referensi
Sumber :
http://hobi-hewan.blogspot.com/2006/02/informasi-umum-
mengenai-kura-kura-brazil.html

Deskripsi

Menurut Rosmaningrum (2013), Trachaemys scripta memiliki warna karapaks olive


coklat terhias tanda berbentuk garis atau bintik noktah berwarna kuning pada pinggiran
plastron. Karapaks berbentuk oval tekstur keras terdapat sternum. Bentuk plastron
mendatar dan secara ukuran sedikit lebih kecil dari karapaksnya. Setiap sisi bawah
marginal melandai kult berwrna coklat terkombinasi warna zaitun. Bagian caput terdapat
sepasang mata, kepala dapat dimasuk-keluarkan dari tempurung. Leher bersambungan
dari caput. Morfologi terdiri atas Cervical, Vertebral, Pleural, Marginal, Supracaudal,
Karapaks, Gular, Humeral, Pectoral, Axillary, Abdominal, Inguinal, Femoral, Anal,
Plastron, Caput, Ekstremitas posterior. memiliki 4 kaki terdiri dari kaki atas dan kaki
bawah untuk berenang.
Sumber
Rosmaningrum, Noviyani. (2013). STRUKTUR ANATOMI DAN HISTOLOGI SISTEM
REPRODUKSI KURA-KURA BRAZIL (Trachemys scripta Elegans, 1839) JANTAN.
Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA.
Sutoyo, Daryono. (2006). Anatomi Hewan Chordata. Surakarta: UNS Press
TABEL PEMBANDING MORFOLOGI
Trachaemys
Mabouya
scripta Ptyas mucosus Gekko gecko
multifasciata
 Bentuk tubuh  Bentuk tubuh  Bentuk tubuh  Bentuk tubuh
oval ditutupi memanjang memanjang memanjang
oleh ditutpi tonjolan  Memiliki tunhkai ditutpi tonjolan
tempurung. epidermal berupa berpasangan epidermal
Bagian dorsal sisik dengan lima jari berupa sisik
berupa  Tidak memiliki untuk memanjat  Memiliki
karapaks, tungkai  Skeleton keras tunhkai
bagian ventral  Skeleton keras memiliki berpasangan
berupa plastron memiliki satu sternum. dengan lima jari
yang oksipitald Tengkorak untuk memanjat
strukturnya memiliki satu dan berlari
keras dan kuat oksipitald  Skeleton keras
 Tungkai memiliki
berpasangan sternum.
dengan lima jari Tengkorak
untuk berenang memiliki satu
 Skeleton keras oksipitald
menempel pada
bagian karapaks
V. Hasil Pengamatan dan Pembahasan

Topografi

Gambar Pengamatan Keterangan Gambar


Topografi Trachaemys scrypta 1. Esofagus
2. Vesica felea
1 3. Pulmo
2 4. Cor
5. Hepar
3 6. Ventriculus
7. Pancreas
4 8. Intestinum venue
9. Intestinum crassum
5 10. Kloaka

7 8

10

Gambar Referensi
Sumber :
http://damaqoriy.blogspot.com/2010/07/karakteristik-
reptilia.html
Deskripsi
Sistem Organ Pernafasan pada keempat Spesies
1. Esophagus merupakan saluran pencernaan yang memanjang di bagian leher berwarna
putih, terdiri dari ruas-ruas
2. Vesica felea terletak di tepi caudal lobus dexter, berwarna coklat kemerahan, berfungsi
untuk mensekresi getah empedu, berwarna hijau kehitaman
3. Pulmo berjumlah sepasang yaitu sinister dan dekster, struktur dalam seperti rumah
tawon, berwarna merah muda
4. Cor terdiri dari 4 ruang yaitu 2 atrium dan 2 ventrikel. Ventrikel dexter dan sinister
belum terpisah sempurna, sehingga masih terjadi pencampuran darah yang
mengandung banyak oksigen dan yang kurang oksigen septum ventriculuaris yaitu
batas antara ventrikel dexter dan sinister, terletak di bagian paling dekat dengan pulmo,
berwarna merah gelap
5. Hepar berwarna coklat kemerahan, terdiri dari 2 lobi yaitu sinister dan dexter, terletak
pada bagian inferior dari pulmo
6. Ventriculus merupakan pelebaran dari oesophagus yang silindris berdinding muscular
tebal, berwarna putih, terletak pada sisi sinister truncus
7. Pancreas terletak di antara ventriculus dan duodenum, berwarna coklat kejinggaan
8. Intestinum venue berfungsi sebagai penyerapan sari-sari makanan, berupa saluran
panjang yang tersusun bertumpuk, terletak di sisi inferior dari hepar, berwarna putih
9. Intestinum crassum berfungsi sebagai penyerapan air dan merupakan saluran
kelanjutan dari intetinum crassum, berfungsi sebagai rectum, berwarna putih
10. Kloaka merupakan lubang pengeluaran, berfungsi sebagai alat ekskresi, terletak di
bagian paling inferior
Sumber
Paramitha, Devi., Citraningputri, Intan., Noviana, Deni., Ulum, Mokhamad Fakhrul.
(2018). Nefrolithiasis pada red eared slider (Trachemys scripta elegans). ARSHI
Vet Lett, 2 (3): 43-44.

TABEL PEMBANDING TOPOGRAFI


Trachaemys
Mabouya
scripta Ptyas mucosus Gekko gecko
multifasciata
   
Hasil Pengamatan dan Pembahasan

Sistem Pernafasan

Gambar Pengamatan Keterangan Gambar


Trachaemys scripta 1. Trachea
1 2. Bronchus
3. Pulmo
2

Gambar Referensi

Sumber :
http://damaqoriy.blogspot.com/2010/07/karakteristik-
reptilia.html
Sumber :

Deskripsi
Sistem Pernapasan terdiri dari :
1. Rima glotidis, sebagai celah di belakang lingua menuju keluar laring
2. Laring, dindingnya dibentuk oleh beberapa tulang rawan
3. Trachea, sebagai lanjutan laring terdapat di sebelah ventral collum, dindingnya
tersusun atas lingkaran-lingkaran tulang rawan. Udara yang mengandung oksigen
akan diterima oleh hidung akan diteruskan ke trakea. Trakea pada hewan reptil
merupakan trakea yang memanjang. Bentuknya yang panjang memungkinkan saat
hewan ini sedang memangsa maka trakea akan menonjol. Fungsi trakea menonjol
adalah supaya mangsa yang akan ditelan oleh hewan reptil tidak menyebabkan
mereka sesak napas.
4. Di daerah torak trachea bercabang menjadi
5. Bronchus, pendek, terdidi dari 2 yaitu dextrum dan sinistrum, bronchus bercabang-
cabang, percabangannya disebut biforcatio trachea. Bronkus adalah cabang dari
trakea. Tulang – tulang rawan yang membentuk seperti cincin merupakan bentuk yang
menyusun bronkus. Pada bagian bronkus terdapat bagian – bagian lagi yang
membentuk seperti cabang yaitu bronkiolus. Fungsi saluran bronkus pada hewan
reptil adalah mengalirkan udara searah melalui paru – paru dan mengalirkan udara
yang tidak diperlukan seperti karbondioksida dan uap air keluar paru – paru.
6. Pulmo, terdiri dari sepasang yaitu dexter dan sinister, truktur seperti rumah tawon,
berwarna coklat kejinggaan. Reptil melakukan respirasi dengan menggunakan paru –
paru. Namun paru – paru pada hewan reptil merupakan hasil modifikasi kloaka.
Kloaka adalah saluran ekskresi yang berhubungan dengan pencernaan. Pada hewan
amphibi, reptil dan burung, kloaka ada. Fungsi dari modifikasi kloaka adalah untuk
meningkatkan kemampuan paru – paru – paru melakukan pertukaran gas.

Mekanisme sistem Respirasi Pada Reptil


Mekanisme sistem respirasi pada reptil adalah bagaimana proses reptil dapat
melakukan aktivitas bernapas.
1. Pernapasan pada reptil saat udara masuk
Pada saat udara masuk ke dalam hidung, udara disaring agar udara bersih yang masuk
ke dalam organ pernapasan selanjutnya. Kandungan oksigen pada udara yang diserang
sangat penting dalam proses pernapasan hewan reptil. Selanjutnya udara akan
ditangkap oleh trakea dan diteruskan ke bronkus. Selanjutnya udara yang di bronkus
akan mengalr ke paru – paru. Ketika udara sudah sampai di paru – paru maka darah
yang ada di paru-paru akan menghantarkan oksigen ke seluruh tubuh.
2. Pernapasan pada reptil saat udara keluar
Pada saat udara yang mengandung oksigen dialirkan ke tubuh, maka udara seperti
karbondioksida dan uap air yang tidak dibutuhkan oleh reptil dikeluarkan.
Karbondioksida dan uap air keluar melalui paru – paru. Kemudian melewati bronkus
dan trakea. Diakhiri dengan karbondioksida dan uap air keluar dari hidung.

Sumber
Paramitha, Devi., Citraningputri, Intan., Noviana, Deni., Ulum, Mokhamad Fakhrul.
(2018). Nefrolithiasis pada red eared slider (Trachemys scripta elegans). ARSHI Vet
Lett, 2 (3): 43-44.

TABEL PEMBANDING TOPOGRAFI


Trachaemys
Mabouya
scripta Ptyas mucosus Gekko gecko
multifasciata
   
Hasil Pengamatan dan Pembahasan

Sistem Pencernaan

Gambar Pengamatan Keterangan Gambar


Trachaemys scripta 1. Rima oris
2. Oesophagus
1 3. Vesica felea
4. Ventriculus
5. Pancreas
6. Intetinum tenue
7. Intestinum crassum
8. Cloaca

2
3

5 6
3

Gambar Referensi

Sumber :
http://damaqoriy.blogspot.com/2010/07/karakteristik-
reptilia.html
Deskripsi
Sistem Pencernaan terdiri dari :
a. Tractus digetivus
1. Cavum oris (rongga mulut), mempunyai maxilla (rahang atas) dan mandibula (rahang
bawah), masing-masing dengan dentes berbentuk kerucut yang disebut pleurodont.
2. Lingua terletak pada dasar mulut yang melekat pada phagus
3. Esophagus merupakan saluran pencernaan yang memanjang di bagian leher berwarna
putih, terdiri dari ruas-ruas
4. Ventriculus merupakan pelebaran dari oesophagus yang silindris berdinding muscular
tebal, berwarna putih, terletak pada sisi sinister truncus
5. Intestinum venue berfungsi sebagai penyerapan sari-sari makanan, berupa saluran
panjang yang tersusun bertumpuk, terletak di sisi inferior dari hepar, berwarna putih
6. Intestinum crassum berfungsi sebagai penyerapan air dan merupakan saluran
kelanjutan dari intetinum crassum, berfungsi sebagai rectum, berwarna putih
7. Caecum, amat pendek pada batas instestinum tenue dan intestinum crassum
8. Kloaka merupakan lubang pengeluaran, berfungsi sebagai alat ekskresi, terletak di
bagian paling inferior
b. Glandula digestoria
1. Vesica felea terletak di tepi caudal lobus dexter, berwarna coklat kemerahan,
berfungsi untuk mensekresi getah empedu, berwarna hijau kehitaman
2. Hepar berwarna coklat kemerahan, terdiri dari 2 lobi yaitu sinister dan dexter, terletak
pada bagian inferior dari pulmo
3. Pancreas terletak di antara ventriculus dan duodenum, berwarna coklat kejinggaan

Mekanisme Pencernaan pada Reptil

1. Makanan akan diingesti ke dalam rongga mulut reptil yang akan mengalami
pencernaan secara mekanik maupun kimiawi. Mulut disusun oleh sel-sel bersilia
yang mengsekresikan mukus/lendir  untuk membantu melumasi makanan agar mudah
ditelan. Pada reptil pemakan daging (karnivora), mulut dilengkapi dengan gigi-gigi
yang tajam yang membantu menangkap objek makanannya. Sedangkan pada reptil
herbivora, terdapat gigi yang sederhana  dalam rongga mulutnya. Keberadaan kerikil-
kerikil kecil dalam lambung yang dikenal dengan “gastrolit”  juga membantu kerja
gigi dalam mencerna makanan di dalam mulut. Beberapa reptil bahkan memiliki
lidah panjang yang dapat dijulurkan ke luar guna mendeteksi panas yang dipantulkan
dari tubuh mangsanya, juga dapat digunakan untuk menagkap mangsanya dan
digunakan untuk minum. Rahang atas dan rahang bawah reptil tidak menyatu, hal ini
memungkinkan reptil untuk memangsa hewan yang berukuran lebih besar dari
dirinya. Kelenjar ludah mebnghasilkan saliva yang mengandung enzim pencernaan.
Beberapa reptil, memiliki kelenjar racun di dalam rongga mulut yang berfungsi untuk
melumpuhkan mangsanya.
2. Esofagus pada reptil memiliki panjang yang bervarian tergantung spesiesnya.
Esofagus disusun atas sel-sel bersilia dan sel goblet yang menghasilkan lendir/mukus.
Saluran esofagus akan menghantarkan makanan dari mulut  menuju lambung melalui
gerakan peristaltik yang dibantu oleh otot-otot penyusun dinding esofagus. Di dalam
esofagus tidak terjadi proses pencernaan.
3. Lambung akan meneruskan pencernaan dari mulut. Dinding-dinding lambung
melepaskan enzim-enzim pencernaan dan getah lambung (HCL) kemudian
membantu memecah senyawa protein. Setelah itu, makanan akan dialirkan menuju
usus halus melalui sfingter piloris.
4. Usus halus merupakan organ terpanjang pada sistem pencernaan. Duodenum
merupakan bagian usus halus yang pertama kali menerima kim dari lambung.
Kelenjar-kelenjar pencernaan, hati, dan pankreas membantu mencerna makanan
secara kimiawi dengan mengeluarkan sekretnya (tidak terjadi pencernaan mekanik di
usus halus). Pankreas mengeluarkan enzim-enzim ke dalam lumen duodenum yang
akan membantu menghidrolisis makanan yang mengandung karbohidrat oleh
karbohidrase, lemak oleh lipase, dan protein oleh proteinase. Garam empedu yang
disimpan di dalam kantung empedu merupakan hasil perombakan sel darah merah
yang telah usang. Garam empedu disekresikan ke lumen duodenum untuk membantu
dalam pencernaan lemak dan penyerapan vitamin yang terlarut dalam lemak. Selain
itu, di dalam garam empedu terdapat zat warna “urobilin” yang akan mewarnai feses. 
Lebih jauh lagi, dinding duodenum juga menghasilkan enzim pencernaan yang
membantu melumatkan lebih dalam kim yang berasal dari lambung. Pencernaan terus
berjalan seiring dengan didorongnya partikel-partikel makanan menyusuri jejenum
melalui gerakan peristaltik otot-otot usus. Penyerapan sari-sari makanan berlangsung
di usus ileum yang memilki pembuluh darah dan limfe disepanjang dinding ileum.
Adanya pelipatan sel epitelium dinding ileum yang disebut dengan “jonjot vili”
membuat luas permukaan penyerpan usus semakin luas.  
5. Makanan yang tidak dicerna didorong menuju usus besar. Terdapat sekum yang
pendek yang membatasi antara usus halus dengan usus besar. Sekum berkembang
baik pada reptil pemakan tumbuhan (herbivora). Di dalam usus besar, reptil akan
mengalami pembususkan dan pengurangan kadar air. Dinding-dinding sel usus besar
menyerap kelebihan air dan nutrisi penting yang belum diserap saat di bagian ileum,
6. Kloaka merupakan muara tiga saluran, urin, reproduksi dan pencernaan. Kloaka
merupakan muara  menjadi tiga bagian:
1. Korprodaeum : tempat keluar dari sistem pencernaan
2. Uradaeum : menerima dari saluran urin dan sel kelamin
3. Proctodaeum : daerah pengumpul.
Sumber
Eprilurahman, Rury. (2015). Hepetofauna sebagai Topik Penelitian yang Unik dan
Menarik di Tingkat Universitas. Warta Herpetofauna, 62-66.

TABEL PEMBANDING TOPOGRAFI


Trachaemys
Mabouya
scripta Ptyas mucosus Gekko gecko
multifasciata
   
Sistem Sirkulasi

Gambar Pengamatan Keterangan Gambar


1. Cor / jantung
2. Pembuluh darah

1 2

Gambar Referensi

Sumber : http://biologicrew.blogspot.com/2009/05/sistem-
sirkulasi-pada-reptilia.html
Deskripsi
1. Cor
Terdiri dari 4 ruang yaitu 2 atrium dan 2 ventrikel. Ventrikel dexter dan sinister belum
terpisah sempurna sehingga masih terjadi pencampuran darah yang mengandung banyak
oksigen dan yang kurang oksigen. ,e,iliki septum ventricularis yaitu batas antara ventrikel
dexter dan sinister. Jantung terbungkus oleh selaput pericardium
2. Vasa
Pembuluh darah yang keluar dari ventrikel dexter yaitu arcus dan arteri pulmonalis ke
paru-paru. Sedangkan pembuluh darah yang keluar dari ventrikel sinister yaitu arcus aorta
dexter membelok ke kanan bercabang menjadi arteri comunis
3. Mekanisme Sirkulasi
 Pola Squamata
Atrium kanan menerima darah miskin oksigen lalu diteruskan ke cavum venosum
ventrikel. Atrium kiri menerima darah kaya oksigen dari paru-paru lalu diteruskan ke
cavum arteriosum. Kontraksi ventricular pada pola ini adalah tunggal, yang mana akan
berakibat pada tercampurnya darah miskin oksigen dan darah kaya oksigen.
 Pola Crocodilian
Darah miskin oksigen dari tubuh di terima oleh atrium kanan dan di transport ke ventrikel
kanan. Dari sana darah dipompa ke paru-paru dan kembali ke atrium kiri. Darah kaya
akan oksigen ini kemudia di pompa oleh ventrikel kiri menuju seluruh tubuh.

Jantung pola Crocodilian

Walaupun system arteri kiri berasal dari ventrikel kanan, darah ini tersuplai oleh oksigen
dari darah kaya oksigen di ventrikel kiri melalui foramen panizza. Karena tekanan dalam
system sirkulasi lebih tinggi dari sirkulasi paru-paru. Katup pada basal system arteri kiri
tetap tertutup untuk menjaga darah tetap terpisah. Ketika buaya menyelam, tekanan udara
terbentuk dalam paru-paru, menurunkan aliran pada system paru-paru. Ini menurunkan
jumlah darah yang mengalir ke paru-paru dan output dari ventrikel kanan langsung masuk
ke system arteri kiri. Dengan cara ini, buaya mampu mencegah aliran darah ke paru-paru
jika tidak diperlukan.

Sumber
Harlita., Dewi Puspita Sari., Tim Asisten Anatomi Hewan. (2018). Modul Praktikum Anatomi
Hewan. Surakarta: Pendidikan Biologi UNS
Sukiya. (2005). Biologi vertebrata. Malang : UM press

TABEL PEMBANDING TOPOGRAFI


Trachaemys
Mabouya
scripta Ptyas mucosus Gekko gecko
multifasciata
   
Hasil Pengamatan dan Pembahasan
Sistem Urogenitalia

Gambar Pengamatan Keterangan Gambar


1. Ginjal
2. Kloaka
3. Ovarium

Gambar Referensi
Sumber : https://biologiklaten.wordpress.com/bab-21-sist-
reproduksi-xi/

Deskripsi
A. Sistem Uropoeticum
1. Ren, jumlah sepasang, berwarna merah coklat, terdiri atas 2 lobus
2. Ureter, julah sepasang, keluar dari sisi ventral agak medial ke ren. Pada jantan
bersatu dulu di vas deferens sebelum kloaka sedangkan betina langsung ke kloaka
3. Vesica urinaria, kantong tipis tonjolan dinding ventral kloaka
B. Sistem Genitalia
 Betina, terdiri atas:
-Ovarium, terletak pada ventral columna vertebralis, alat penggantungnya
berupa mesovarium
-oviduct, terletak lateral dari ovarium, alat penggantungnya mesorchium
 Jantan, terdiri atas:
-Testes, sepasang berbentuk oval
-epididimis, saluran berkelok
-Vas deferens, lanjutan epididimis
-Hemipenis, sebagai alat kopulasi

Sumber
Drury R. Reavill dan Robert E. Schmidt. (2010). UROGENITAL TRACT DIS
EASES OF REPTILES. Journal Exotic Pet Med
Sistem Saraf

GambarPengamatan KeteranganGambar
1. Columna vertebralis
2. Saraf otak

1
2

GambarReferensi
Sumber : http://www.artikelsiana.com/2014/10/Sistem-
Saraf-Hewan-Vertebrata-Avertebarata.html

Deskripsi

Sistem saraf reptilia terdiri atas sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi. Di bagian otak besar,
lobus olfaktorius yang merüpakan pusat pencium berkembang dengan baik Sehingga indra
penciumannya lebih tajam. Perkembangan otak tengah reptilia terdesak oleh otak besar. Otak
tengah menjadi kurang berkembang dengan baik sehingga menyebabkan indra penglihat
reptilia kurang tajam. Dibantu dengan saraf pada columna vertebralis berpa medula spinalis
sebagai alat gerak refleks

Sumber

Campbell, N. A., Reece, J. B., & Mitchell, L. G. (2003). Biologi (5 ed.). Jakarta: Erlangga.

TABEL PEMBANDING
Trachaemys scripta Ptyas mucosus Gekko gecko Manouya
multifasciata

Anda mungkin juga menyukai