Anda di halaman 1dari 15

STRUKTUR TUBUH SERANGGA

(Laporan Praktikum Dasar-dasar Perlindungan Tanaman)

Oleh

Fionna Aurellia Winer


2014131052

JURUSAN AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG

1
I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Serangga adalah hewan hidup yang paling umum di Bumi. Serangga dapat
ditemukan di mana-mana, misalnya di tanah, di bawah batu, di kayu yang membusuk,
seperti hama tanaman. (Sunarjo, 1990).
Serangga atau yang sering disebut insekta hidup di setiap habitat yang
terspesialisasi secara regional lebih berbeda dengan anggota organ yang memiliki
fungsi sebagai perombakan dalam makanan dan penyerapan makanan. Seperti
Arthropoda yang lainnya, serangga memiliki sistem sirkulasi terbuka,
dengan jantung pompa Emolimpha dari payudara Hemosel (Campbell et al., 2010).
Serangga termasuk filum arthropoda (termasuk kelas insecta). Filum Arthropoda
(Latin, Artha = Deterage, Buku, Segmen: Poldus = Foot) adalah binatang atau hewan
yang memiliki kaki Beruas, berbuku atau bersegmen. Segmen juga tersedia pada
tubuhnya. Tubuh Arthropoda adalah simetri bilateral dan tergolong Tiplikastik
selomata. Dengan tingkat penyesuaian yang sangat tinggi.
Serangga merupakan hewan yang sangat istimewa. Bisa dikatakan bahwa hewan
serangga dalam hewan yang berbentuk terbalik, karena kerangka tubuh serangga
berada di luar, sistem saraf meluas ke bagian bawah tubuhnya dan organ hatinya
berada di atas saluran pencernaan. Serangga tidak mempunyai paru – paru, tetapi
dapat bernapas melalui serangkaian lubang kecil di dinding tubuhnya dan disamping
kepala, yang dikenal sebagai Trakea. Pada saat bernafas, udara (oksigen) dimasukkan
ke dalam lubang – lubang tersebut, lalu disalurkan ke seluruh tubuh langsung ke
jaringan – jaringan melalui tumpukan tipis tabung bercabang, sehingga darah di
jaringan oksigen tidak terlalu penting dalam transpor oksigen ke jaringan. Darah
serangga berfungsi sebagai media untuk menyediakan nutrisi, sistem pertahanan
tubuh dan sistem eksresi pada serangga. Serangga juga dapat meencium bau dengan
bantuan antena, beberapa aroma dapat dibuat oleh tungkai, bagian dari suara dapat
didengar pada dengan organ khusus di perut, tungkai depan atau antena.

2
B. Tujuan
Tujuan dari makalah tentag struktur serangga ini adalah sebagi :
1. Mengetahui pengertian serangga
2. Mengetahui morfologi serangga dan fungsinya
3. Mengetahui peran serangga, baik yang mengguntungkan dan yang merugikan.
4. Mengetahui macam-macam serangga yang tidak bersayap.

3
II. TINJAUAN PUSTAKA

Serangga merupakan kelompok golongan hewan terbesar, kira – kira sekitar


75 persen dari jumlah hewan atau binatang adalah jumlah hewan yang telah hidup
dan diketahui oleh manusia adalah serangga. Banyak serangga yang memiliki
manfaat, tetapi banyak juga serangga yang sangat tidak menguntungkan seperti
merusak tanaman dan menyebarluaskan penyakit manusia dan ternak. Ukuran
serangga cukup bervariasi, yang terkecil kurang dari 0,25 mm, sedangkan serangan
terbesar pada 1525 cm. (Unila, tabel biologi 2018).
Insecta atau serangga, juga disebut hexapoda, adalah kelas terbesar di Arthropoda,
yang bermain dari sekitar sekitar 675.000 spesies di seluruh dunia. Invertebrata ini
memiliki tempat tinggal yang kering dan dapat terbang. Kemampuan untuk hidup di
tempat kering dan dapat terbang, tubuh dibungkus dari Kitin, menyebabkan insecta
memiliki adaptasi besar dalam lingkungan.
Dengan adanya sistem trachea insekta bisa bernafas di udara. Kemampuan
terbang yang terdapat pada insekta, bisa membantu dalam mencari makan, bertemu
dengan jenis kelamin lain, dan menghindarkan diri dari tangkapan musuh. Siklus
hidup pada insekta yang pendek menyebabkan berkembangbiaknya sangat cepat
diakarenakan serangga memiliki keanekaragaman dan kelimpahan yang tinggi dalam
kemampuan reproduksinya. Biasanya, serangga bereproduksi dalam jumlah yang
sangat besar dan pada beberapa spesies bahkan mampu menghasilkan beberapa
generasi dalam satu tahun.
Habitat insekta ialah di semua tempat, kecuali di laut. Beberapa hidup di air
tawar, lumpur, hama pada tanaman atau hewan. Makanan insecta berbeda, seperti
akar, batang, daun, buah-buahan, biji-bijian, dan tanaman yang bergerak. Ada juga
yang insect yang memakan jaringan atau hasil ekskresi hewan. (Jasin, 1987)

4
III. METODOLOGI PERCOBAAN

A. Waktu dan Tempat


Adapun waktu dan tempat pelaksanaan praktikum ini :
Waktu : Rabu, 15 Sptember 2021
Tempat : Kedamaian, Bandar Lampung

B. Alat dan Bahan


Alat dan bahan yang digunakan pada praktikum yaitu:
Alat : Kertas HVS/Buku Gambar, Pena, Pensil, Penghapus, Penggaris, dan
Handphone dan Laptop
Bahan : Belalang

C. Langkah Kerja Diagram Alir


Diagram alir pada praktikum ini antara lain:

Mengamati Serangga yang terdapat dalam buku panduan praktikum

Menggambar serangga dan menyebutkan bagian – bagian tubuh serangga

Menggambar bagian kepala belalang

Menyebutkan bagian – bagian belalang

Menggambar bagian thorax dan abdomen

Menghitung ruas abdomen

Menggambar secara keseluruhan dan diberi kterangan pada gambar

HASIL

5
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

NO Gambar Keterangan
1.
Nama Serangga
: Belalang
Nama Ilmiah
: Dissoteir a Carolina
Tipe Metamorfosis
: Paurometabola

2. Kepala (Caput)
1. Sepasang mata majemuk
2. Mata tunggal (Ocellus)
3. Sepasang Antena
4. Mulut, bagian-bagian dari
mulut :
1. Labrum (bibir atas)
2. Sepasang mandibula
3. Sepasang maksila ,
hipofaring (lidah), labium
(bibir bawah)

6
3. Dada (Thorax)
1. Terdiri dari 3 ruas yaitu :
Prothorax,Mesothorax, dan
Metathorax
2. Kaki (tungkai), bagian-
bagia dari kaki adalah :
Coxa, Trochanyer, Femur,
Tirbia, Tarsus (jamak tarsi).
Pada kuku terdapat struktur
menyerupai bantalan yang
dibuat pullvullus atau
arolium.

4. Abdomen (perut)
1. Terdapat tambahan ruas
yang diswbut cercus (jamak
cerci)
2. Terdiri dari 11
segmen.Tiap segmen dorsal
yang disebut tergum dan
skleritnya disebut serkit.
3. Seklerit ventral atu
sternum adalah sternit dan
sklerit pada daerah literal
atu pleuron disebut pleurit.
4. Lubang-lubang
pernapasan disebut spirakel
dan terletak di pleuron.

B. Pembahasan
Dari hasil diatas, dapat diketahui bahwa spesimen di dalam praktikum ini adalah
belalang. Tubuh belalang terdiri atas 3 bagian utama, yaitu kepala, dada (thorax) dan
perut (abdomen). Belalang memiliki 6 enam kaki bersendi, 2 pasang sayap, dan 2
antena. Kaki belakang yang panjang digunakan untuk melompat sedangkan kaki
depan yang pendek digunakan untuk berjalan. Meskipun tidak memiliki telinga,
belalang dapat mendengar. Alat pendengar pada belalang disebut dengan tympanum
dan terletak pada abdomen dekat sayap. Tympanum berbentuk menyerupai disk bulat
besar yang terdiri dari beberapa prosesor dan saraf yang digunakan untuk memantau

7
getaran di udara, secara fungsional mirip dengan gendang telinga manusia. Belalang
merupakan hewan yang berkembang biak dengan bertelur, merupakan salah satu
serangga yang mengalami metamorfosis dalam hidupnya. Metamorfosis belalang
tergolong jenis me tamorfosis tidak sempurna karena tidak mengalami tahap
kepompong atau pupa.

1. Pengertian Serangga
Serangga adalah hewan yang sangat istimewa. Bisa dikatakan bahwa hewan
serangga dalam hewan yang berbentuk terbalik, karena kerangka tubuh serangga
berada di luar, sistem saraf meluas ke bagian bawah tubuhnya dan organ hatinya
berada di atas saluran pencernaan.
Serangga (juga disebut Insecta, baca "Insecta" berasal dari bahasa Latin
Intekum, kata penyerapan Yunani entomon, yang berarti "bagian yang berbeda"),
adalah salah satu kelas averbrrata di filum arthopoda, yang memiliki campuran
exoskeleton berkitin. Bagian tubuh dibagi menjadi tiga bagian, yaitu kepala, dada dan
perut.

2. Morfologi Serangga
Secara morfologi tubuh serangga dewasa dapt dibedakan menjadi tiga bagian
utama, sementara bentuk pradewasa biasanya menyerupai moyangnya, hewan lunak
beruas mirip cacing. Ketiga bagian tubuh serangga dewasa adalah kepala (caput),
dada (thorax), dan perut (abdomen).

Kepala (caput) Serangga terdiri dari 6 ruas (segmen). Di kepala tersebut Terdapat
mata, antena, dan mulut. Satu pasang mata majemuk yang terletak di kiri-
kanan kepala. Mata majemuk terdiri dari beberapa puluhan atau ratusan bahkan
ribuan kesatuan mata faset menyerupai lensa yang berbentuk heksogonal, tergantung
dari jenis serangga. Serangga yang belum dewasa (larva atau nimfa) maupun yang
telah dewasa terdapat mataocellus. Dada (thorax) Dada merupakan tempat

8
meletaknya (bersambungnya) kaki dan sayap.

Dada (thorax) terdiri atas 3 segmen yaitu prothorax (anterior) adalah bagian
depan dari thorax dan sebagai tempat atau dudukan bagi sepasang tungkai depan,
mesothorax (tengah) bagian tengah dari thorax dan sebagai tempat atau dudukan bagi
sepasang tungkai tengah dan sepasang sayap depan dan metathorax (posterior) .
Wujudnya berupa sepasang ruas yang sedarhana, menyerupaupaicercus yang sangat
panjang menyerupai ekor. Cercus yang pan jang jumlahnya 2 atau 3, misalnya pada
lalat sehari. (Pedigdo, 1989).

Perut adalah bagian terbesar dari serangga yang berisi organ untuk mencerna
makanan dan melepaskan limbah dan membiarkan serangga berkembang biak
(Budisma, 0314)

3. Peran Serangga
Serangga memiliki peran sebagai berikut:
a. Penyerbuk Tanaman
Serangga mempunyai peran penting dalam proses penyerbukan tanaman. Karena
jumlahnya yang sangat banyak dan memiliki efektifitas penyerbukan yang tinggi.
b. Pengendali Hayati “Predator”
Beberapa jenis serangga sebagai pemangsa predator contohnya belalang dan jangkrik,
kelompok capung, kelompok kumbang, kelompok kepik, ekelompok lalat dan
kelompok tawon.
c. Pengendali hayati Parasitoid
Serangga parasitoid mempunyai peranan penting dalam pengendalian jumlah hama
tanaman
d. Prombak Bahan Organik
Contoh jenis serangga perombak antara lain, kelompok ekor pegas, kelompok kecoa,
kelompok kumbang, kelompok lalat, kelompok rayap dan kelompok tawon
e. Penghasil Produk

9
Manfaat lain dari keberadaan serangga adalah sebagai penghasil produk yang sangat
berguna bagi manusia. Produk dari serangga diproses dan dijadikan komoditi bagi
kelangsungan hidup manusia baik sebagai bahan makanan sumber protein maupun
bahan industri. Produk produk yang dihasilkan oleh serangga tersebut adalah madu,
malam tawon, sutera, dan produk berguna lainnya (Borror, 2003).
f. Makanan Hewan
Serangga sebagai organisme yang memiliki ukuran tubuh yang kecil tentu saja dapat
berperan sebagai mangsa “prey“ bagi organisme atau hewan lainnya. Pemanfaatan
serangga sebagai mangsa atau makanan hewan tentu saja dilakukan oleh manusia
antara lain untuk makanan ikan, burung atau unggas, dan mamalia.

4. Serangga Yang Tidak Bersayap


Serangga yang tidak mengalami metamorfosis disebut sebagai ametabola. Serangga
ametabola pada daur hidupnya hampir tidak mengalami perubahan bentuk, tetapi
hanya mengalami pertambahan ukuran. Subkelas serangga yang mengalami
ametabola adalah Apterygota (serangga tidak bersayap). Salah satu anggota terkenal
dari Apterygota adalah kutu buku (Lepisma saccharina). Lebah madu (Apis mellifera)
dan semut hitam (Monomorium sp.) mengalami metamorfosis sempurna atau
holometabola. Rayap (Reticuli termes) dan kutu rambut (Pediculus humanus)
mengalami metamorfosis tidak sempurna atau hemimetabola

10
V. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil praktikikum ini dapat disimpulkan bahwa:


1. Serangga merupakan golongan hewan yang dominan di muka bumi ini. Dalam
jumlah mereka mellebihi semua hewan melata daratan lainnya dan praktis mereka
terdapat dimana-mana.
2. Secara morfologi tubuh serangga dewasa dapt dibedakan menjadi tiga bagian
utama, sementara bentuk pradewasa biasanya menyerupai moyangnya, hewan lunak
beruas mirip cacing. Ketiga bagian tubuh serangga dewasa adalah kepala (caput),
dada (thorax), dan perut (abdomen).
- Kepala serangga berfungsi untuk mengumpulkan makanan dan manipulasi penerima
sensoris dan perpaduan saraf.
- Thorax atau dada adalah bagian tengah dari tiga wilayah tubuh serangga dewasa. Ini
terdiri dari 3 segmen. Ia memiliki 3 pasang kaki (satu di setiap segmen) dan biasanya
2 pasang sayap. Beberapa serangga hanya memiliki 1 pasang sayap.
- Abdomen/perut merupakan pusat pencernaan dan reproduksi.
3. Serangga banyak meiliki peran diantaranya : membantu penyerbukan tanaman,
pengendali hayati “predator”, pengendali hayati parasitoid, perombak bahan organik,
penghasil produk dan makanan hewan lain.
4. Salah satu anggota terkenal dari Apterygota adalah kutu buku (Lepisma
saccharina). Lebah madu (Apis mellifera) dan semut hitam (Monomorium sp.)
mengalami metamorfosis sempurna atau holometabola. Rayap (Reticuli termes) dan
kutu rambut (Pediculus humanus) mengalami metamorfosis tidak sempurna atau
hemimetabola

11
VI. LAMPIRAN

NO Foto/Gambar Keterangan

1. 1. Antena
2. Oceli
3. Mata majemuk
4. Frons
5. Clypcus
6. Lebrum
7. Mandibel
8. Maksila
9. Labium
10. Femur
11. Trochanter
12. Coxa
13. Tympanum
14. Tibia
15. Spur
16. Tarsus
17. Claw
18. Spiracle
19. Wing
20. Ovipositor
21. Spine
22. Cercus

2.

12
3.

4.

5.

13
6.

14
DAFTAR PUSTAKA

Tim Dosen Mata Kuliah Biologi. 2018. Panduan Praktikum Biologi.


UniversitasLampung. Lampung

Rauf, A., B.M. Shepard, & M.W. Johnson. 2000. Leafminer in


vegetables, ornamental plants and weeds in Indonesia: surveys of host crops,
speciescomposition and parasitoids. Int. J. Pest Manage. 46 (4): 257 – 266.

Rachmasari,D.O, Prihanta, W., Susetyarini, R.E., 2016. KEANEKARAGAMAN


SERANGGA PERMUKAAN TANAH DI ARBORETUM SUMBER BRANTAS
BATU-MALANG SEBAGAI DASAR PEMBUATAN SUMBER BELAJAR FLIPCHART
GROUND INSECT DIVERSITY IN ARBORETRUM OF SUMBER BRANTAS BATU
MALANG AS BASE OF LEARNING RESOURCE MAKING: FLIPCHART. Malang.
VOLUME 2 NOMOR 2.

Ariesta, R.K., 2014. INVENTARISASI JENIS-JENIS SERANGGA PADA BUNGA KELAPA


SAWIT DI PERKEBUNAN KELAPA SAWIT PT AGRI ANDALAS (PERSERO)
PASAR MPLEMENTASINYA PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI SMAN 3
SELUMA KELAS X.B.Universitas Bengkulu.Bengkulu.

Permana, A.D., Putra, R.E., Serangga dan Manusia. MODUL BIOLOGI.

Rumini, W., T.L Mardiningsih & E. Karmawati. 2007. Inventarisasi


Serangga Hama Serta Musuh Alami pada Tanaman Jarak Pagar
(jatropha curcas l.) diKebun Induk Jarak Pagar Pakuwon.

15

Anda mungkin juga menyukai