Anda di halaman 1dari 6

HASIL

1. Tungau

Gambar 1. Morfologi tungau

Struktur morfologi dari tungau sendiri terbagi menjadi kepala dan badan saja.
Di bagian kepala terdiri dari gnathosoma yaitu semua bagian alat mulut, mata, dan
antenna. Kemudian, pada tubuh tungau memiliki bagian bagian proposodoma (bagian
sigmen kaki I sampai kaki II. Hysterosoma bagian metadosoma (sigmen kaki III dan
IV). Podhosoma (bagian prodosoma dan hysterosoma. Dan opisthoma (bagian
posterior kaki).

2. Belalang
No Gambar Keterangan
Struktur morfologi belalang
terbagi menjadi 3 bagian besar,
yakni kepala, thorak dan
abdomen. Bagian kepala terdiri
dari antenna, mata majemuk,
mata ocelli, otak, dan alat mulut.
1. Pada bagian thorax berfungsi
sebagai proses pergerakan yang
terdiri dari 3 pasang kaki, dua
atau 1 pasang sayap. Dan pada
bagian abdomen terdiri dari 11
ruas yaitu sternum, tergum, dan
membrane pleuron
2. a.Mata :
Mata ocelli : untuk mendeteksi
perbedaan objek berdasarkan
intensitas cahaya.
Mata majemuk : sebagai
pendeteksi warna dan bentuk
b. Antenna : sebagai system
indra atau alat sensor.
c.Mulut :
Labrum : memasukkan makanan
ke dalam mulut
Mendibel : menggerus dan
menggigit
Maksila : menguji makanan yang
dimakan
Labium : menutup atau membuka
mulut
Thorax untuk proses pergerakan
serta tempat melekatnya sayap
dan kaki.
Tungkai :
a.koksa : bagian yang melekat
langsung pada thorax
3.
b.trochanter : bagian kedua dari
ruas tangkai berukuran lebih
pendek daripada koksa.
Sayap : membantu belalalng
untuk terbang dan melompat
lebih jauh.
4. Abdomen
a.tergum : ruas bagian atas yang
bersifat kerat.
b. spiracle : lubang pernafasan
terletak di simpanum.
c. epipract: ruas ke II berupa
perat dorsal
d. cercus : ruas ke II memiliki
sepasang embelan
e. ovipositor : alat peletakan
telur belalang betina
f. pleuron membrane : bagian
tengah bersatu bersatu dengan
tergum
g. sternum : bagian bawah
abdomen

3. Kepik

Gambar 3. Morfologi kepik

Struktur morfologi kepik terdiri dari 3 bagian besar yaitu kepala thorax, dan abdomen.
Dibagian kepala terdapat otak, alat mullut dan organ perasa seperti antenna, mata majemuk,
dan mata ocelli. Dibagian thorax terdapat alat yang berfungsi sebagai proses pergeseran
seperti 3 pasang kaki, dua atau satu pasang sayap. Pada bagian abdomen terdapat II ruas
sternum, tergum dan membrane pleuron.
Pada bagian kepala terdapat beberapa organ yakni diantaranya : 1). Compound eyes:
mata majemuk yang terdapat pada sisi bagian kepala. 2). Antenna : beruas lima,
mengeluarkan bau yang kurang sedap. 3). Ocelli : mata tunggal yang berfungsi untuk
menangkap intensitas cahaya. 4).
Pada bagian thorax, terdapat beberapa organ yakni diantaranya : 1). Pronotum :
bagian terdepan pronotum. 2). Shoulder : ciri pada bagian bahu melebar. 3). Clavus : imago
jantan mempunyai antenna berbentuk clavus dengan 30-40 rambut. 4). Scutellum : bentuk
seperti U terdapat dua garis melengkung tidak berambut. 5). Femur: tulang paha yang
berfungsi untuk melompat dan menghasilkan suara pada saat femur digosokkan pada
sayapnya. 6). Tibia : tulang kering yang terdiri dari kuku-kuku dan struktur serupa dengan
ujung tarsul.
Sedangkan pada bagian abdomen memiliki bagian yang mirip tabung yang terdapat
pada bagian ventral di sisi pertama segmen abdomen merupakan tempat organ dalam yang
mana fungsi-fungsi fisiologis berada di sana.

PEMBAHASAN

Organisme pengganggu tanaman merupakan sebuah kendala atau ancaman yang ada
pada dunia pertanian. Serangan dari OPT dapat mengurangi hasil produksi yang di dapat dan
nantinya dapat membuat petani banyak mengalami kerugian. Serangan OPT pada dunia
pertanian sebenarnya dapat dikendalikan oleh musuh alaminya atau predatornya. Namun
dalam beberapa kasus musuh alami atau predator tidak dapat mengatasinya atau mengontrol
pertumbuhan OPT yang ada sehingga diperlukan penanganan khusus untuk mengatasi
serangan OPT yang ada di lapangan (AAK,1998).
Seiring berkembangnya waktu teknik pengendalian opt juga ikut berkembang. Hal ini
disebabkan oleh perkembangan opt yang semakin meningkat dan menuntut manusia untuk
turun tangan dalam penanganannya sehingga banyak ditemukan inovasi teknologi yang ada.
Salah satu inovasi yang dapat dilakukan adalah mengetahui secara morfologi, fisiologi, dan
daur hidup dari OPT sendiri. Dengan kita mengetahui secara morfologi, fisiologi hingga daur
hidup OPT, dapat membantu petani untuk lebih mudah dan tepat sasaran dalam proses
pengendaliannya. Seperti halnya belalang yang memiliki femor belakang yang panjang dan
kuat sehingga dapat melompat dengan baik. Belalang ini bewarna kecoklatan seperti kulit
kayu. Belalang menyebabkan daun berlubang-lubang, bentuknya agak bulat. Kadang tepi
daun terdapat bekas gigitan (Abi dkk, 2017).
Pengendalian OPT yang dilakukan harus dilaksanakan dengan berlandaskan pada
konsep pengelolaan hama terpadu dan tidak boleh terlepas dari prinsip ekologi maupun
ekonomi. Pengendalian organisme pengganggu tanaman perlu dilakukan untuk menghindari
tanaman dari serangan yang tidak diinginkan pertumbuhannya agar pertumbuhan tanaman
dapat mencapai kualitas terbaik dan mengurangi angka kerugian serta menanggulangi
terjadinya serangan OPT yang dialami dan meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi
(Ruk, 1995).
DAFTAR PUSTAKA

Abi.H.O., R.S. Wulandari. 2017. Identifikasi Morfologi Serangga Berpotensi Sebagai Hama
dan Tingkah Laku Keruskan pada Bibit Meranti Merah (Shorea leprosula). Jurnal Hutan
Lestari. 5(3). 647.

Anda mungkin juga menyukai