Anda di halaman 1dari 8

Kegiatan Ke 1

Pengamatan Morfologi Serangga

A. Tujuan Kegiatan
1. Mahasiswa dapat mengenal struktur morfologi serangga
2. Mahasiswa dapat menggambarkan struktur morfologi serangga.

B. Kajian Pustaka
Kelas insekta ini merupakan Artrophoda yang tubuhnya terbagi atas:
kepala, dada, dan perut. Kepala mempunyai 1 pasang antena dan dada dengan
3 pasang kaki biasanya terdapat 1 atau 2 pasang sayap pada tingkat dewasa.
Insekta merupakan hewan yang paling besar jumlahnya dibandingkan dengan
hewan-hewan yang lain. Merek dapat hidup hampir di semua tempat baik di
udara yang disebut trakea.peredaran darahnya terbuka karena tidak
terdapat pembuluh-pembuluh balik dan kapiler. Oksigen terutama diangkut
oleh cavang-cabangtrakea ke hampir seluruh bagian sel di dalam tubuhnya
(Rusyana. A, 2011:152).
Menurut Sembel (2010, 7) bahwa ciri-ciri khas dari bentuk dewasa
insekta (heksapoda) adalah sebagai berikut:
1. Bagian luar tubuh tertutup oleh lapisan keras disebut integumen atau
eksoskeleton.
2. Tubuh terdiri dari tiga segmen, yaitu kepala (caput), dada (toraks), dan
perut (abdomen).
3. Kepala biasanya memiliki satu pasang antena, satu pasang mandibel,
memiliki maksila dan labium, serta biasanya mempunyai satu pasang
mata majemuk.
4. Pada bagian dada terdapat tiga pasang tungkai dan satu atau dua pasang
sayap, sering tanpa sayap.

1
5. Abdomen atau perut biasanya tidak memiliki tungkai, kecuali pada
bentuk pradewasa terutama anggota-anggota dan ordo Lepidoptera ada
yang bertungkai semua.
6. Struktur dari sistem pencernaan makanan berbentuk tabung.
7. Sistem peredaran darah terbuka.
8. Sistem pernapasan melalui trakea dan terbuka pada bagian luar melalui
spirakel.
9. Biasanya mengalami proses metamorfosis.
Menurut Safar (2009, 112) serangga pada umumnya mempunyai 4 tanda
morfologi yang khas, yaitu:
1. Badab beruas-ruas
2. Umbai-umbai (appendnes) beruas-ruas
3. Mempunyai eksoskeleton
4. Bentuk badan simetris bilateral
Badan yang beruas-ruas itu di sebelah luar dilapisi oleh lapisan khitin yang
pada bagian tertentu mengeras dan membentuk eksoskeleton yang berfungsi
sebagai penguat tubuh dan dan pelindung alat dalam serta tempat melekatnya
otot, pengaturan penguapan air, dan penerus rangsangan yang berasal dari luar
dan pengatur suhu tubuh (Safar, 2009: 112).
Umbai-umbai yang beruas-ruas akan tumbuh menurut fungsinya, kepala
akan tumbuh menjadi antena mandibular. Pada thorax tumbuh menjadi kaki
dan pada abdomen tumbuh menjadi kaki pengayuh yang disebut swimmerets.
Arthropoda ini juga mempunyai saluran pencernaan, saluran pernapasan yang
disebut trakea, dan saraf yang terdiri dari otak dan ganglion, peredaran darah
terbuka, dan sistem reproduksi dengan jenis kelamin terpisah jantan dan betina
(Safar, 2009: 112).
Menurut Hadi (2009, 3-17) tiap ruas mempunyai 3 bagian yang jelas
dapat dibedakan, yaitu bagian tergum yang terletak di sebelah punggung
(dorsal), sternum di sebelah badan (ventral) dan pleuron yang
menghubungkan kedua bagian yang telah disebut di sisi kanan dan kiri
tubuhnya (lateral). Dinding tubuh terdiri satu lapis sel dan di sebelah luarnya

2
terletak lapisan kutikula yang dihasilkan oleh sel-sel dinding tubuh itu
sendiri. Adapun 3 bagian tubuh serangga diantaranya, yaitu:
1. Kepala (Caput)
Kepala serangga berbentuk kapsul. Batas antara segmen asli sudah
tidak tampak lagi kecuali sutura post-oksipetal yang terdapat di balakang
kepala. Kepala meruipakan bangunan yang kuat yang dilengkapi dnegan
mulut, antena dan mata sedang bagian dalamnya berisi otak yang
terlindung dengan baik. Bagian belakang kepala (posterior) dari
permukaannya terdapat lubang yang disebut foramen magnum.
Umumnya kepala serangga mempunyai bagian-bagian sebagai berikut:
a. Front
Front merupakan sklerit yang relatif besar yang terletak di bagian
depan kepala dan terentang dari sutura frontal sampai sutura
frontoklipeal atau sutura epistomal
b. Clypeus
Clypeus merupakan sklerit yang terletak di bawah sutura
epistomal. Pada sutura epistomal dekat bagian tepi klipeus terdapat
lekukan ke dalam berupa celah yang disebut anterior tentorial pit,
sedangkan posterior tentorial pit juga berupa celah, terletak di bagian
belakang kepala sebelah bawah dan terlihat jelas bila kepala
dipegang.
c. Gena
Gena merupakan sklerit yang terletak dikedua sisi frons dan di
bawah mata majemuk. Di antara gena dan pangkal mandibel terdapat
sklerit yang berbentuk segitiga yang disebut subgena.
d. Verteks
Verteks yang terletak di belakang sutura frontal dan trentang di
belakang sampai sutura oksipetal. Di belakang sutura ini terdapat
sklerit sempit yang disebut occiput. Bagian perpanjangan occiput yang
terletak di bawah garis batas bawah mata majemuk disebut post gena.

3
e. Ocelli
Ocelli merupakan mata tunggal yang pada belalang ini jumlahnya
ada 3 buah, satu yang di tengah terletak pada frons dan dua di
samping di dekat mata faset
f. Antenna
Antenna merupakan alat peraba yang berpangkal pada permukaan
yang bersifat membran yang terletak di depan dan di antara mata
faset.
g. Tentorium
Tentorium merupakan suatu suklus yang membentuk lubang ke
bawah yang dihubungkan oleh dua apodema pada mandibel dan dua
apodema pada oksipu.
Alat mulut pada dasarnya terdiri dari 4 bagian, yaitu labrum,
mandibula, maxilla, dan labium. Tetapi dari bermacam-macam jenis
serangga, alat mulutnya mempunyai struktur dan bentuk yang bermacam-
macam pula sesuai dengan cara memperoleh makanannya. Berikut
bentuk-bentuk modifikasi alat mulut pada serangga, yaitu:
a. Alat mulut penggigit dan pengunyah
Labrum (lm) di sini terdiri dari suatu lemabaran yang menggantung
bersendi pada clypeus. Labrum dapat bergerak dengan bebas karen
adanya oot-otot yang jumlahnya palinh sedikit 3 pasang, sehingga
dapat bekerja sebgai alat untuk memegang dan menggerakkan
makanan ke dalam rahangnya.
Mandibula (md) terletak di belakang labrum. Alat ini merupakan
sepasang alat yang kuat yang digunakan untuk mengunyah. Bagian
distal (ujung) terdapat bagian-bagian yang menyerupai gigi yang
disebut incisor (in) dan molare. Mandibla ini digerakkan oleh dua
buha otot yaitu adduktor yang kuat dan abduktor yang lebih kecil
Maxilla (mx) terletak di belakang mandibula, maxilla ada satu
pasang dan masing-masing terdiri dari bagian sebagai berikut:

4
1) Cardo (c) yaitu pangkal yang terbentuk triangular yang
menyendikan maxilla dengan dinding kepala.
2) Stipes (st) yang pada ujungnya disebut galea (ga) yang timbul dari
sisi luar stipes, yang pangkalnya disebut subgalea (sga).
3) Palpus maxillaris (mxplp) dengan pangkalnya palpifer (plf) yang
timbul di dekat sisi luar dari stipes, mempunyai 5 buah ruas.
Labium (lb) terletak dibagian belakang alat mulut. Bagian-bagian
labium terdiri dari:
1) Submentum (sm) yang merupakan lembaran lebar dengan
pangkalnya yang lonjong
2) Mentum (met) yang berpangkal pada bagian ujung dari
submentum dan pada kedua sisnya terdapat palpus labialis (lbplp)
yang beruas 3 buah
3) Ligula yang merupakan bagian apikal dari labium dan terdiri dari
dua bagian, di tengah-tengah erdapat glossa (gl) dan di kanan kiri
terdapat paraglossa(pgl)
b. Alat mulut pencucuk dan penghisap
Pada Homoptera alat mulut termodifikasi untuk mencucuk jaringan
tanaman dan memindahkan cairan tanaman yang ada dalam jaringan
tanaman ke dalam mulutnya. Labium beruas empat dan berfungsi
sebagai sarung stilet. Labium semacam ini dikenal dengan istilah
rostrum. Stilet ada empat buah yaitu dua stilet mandibel dan dua stilet
maksila. Labrum pendek menutup bagian depan pangkal rostrum.
Pada saaat stilet digunakan untuk menusuk jaringan, labium tidak ikut
menusuk tetapi dibengkokkan.
c. Alat mulut penjilat dan penghisap
Tipe ini dikenal pada lalat rumah. Alat mulutnya menonjol ke
bawah dari kepala dan membentuk proboscis yang kuat. Proboscis ini
dapat dijulurkan dan ditarik kembali ke dalam kapsul kepalanya.
Probocis terdiri dari 3 bagian yaitu:
1) Basiproboscis atau rostrum merupakan bagian pangkal yang besar

5
2) Meaiproboscis atau haustellum yang bentuknya silindris
3) Distiproboscis atau oraldisc trmasuk labellum (lb).
d. Alat mulut penghisap
Terdiri dari rostrum, haustellum, dan oraldisc. Pada rostrum
terdapat stipes yang berbentuk tongkat. Haustellum terdiri dari labrum
epifaring, labrum hipofaring terdapat diantaranya. Labellum terdiri
dari alur-alur atau suatu celah yang disebut dengan peudotrakhea.
Dengan adanya otot pada rostrum, cairan dapat dihisap ke atas.
2. Dada (Thorax)
Bagian ini terdiri dari tiga segmen yang disebut segmen toraks depan
(prothorax), segmen toraks tengah (mesothorax), dan segmen toraks
belakang (metathorax). Pada serangga bersayap, sayap timbul pada
segmen meso dan metathorax, dan secara kolektif dua segmen ini disebut
juga sebagai ptethorax. Prothorax dihubungkan dengan kepala oleh leher
atau serviks.
Sayap merupakan pertumbuhan daerah tergum dan pleura. Sayap
terdiri dari dua lapis tipis kutikula yang dihasilkan oleh sel epidermis
yang segera hilang. Diantara kedua lipatan tersebut terdapat cabang
tabung pernapasan (trakea). Tabung ini mengalami penebalan sehingga
dari luar tampak seperti jari-jari sayap. Selain berfungsi sebagai
pembawa oksigen ke jaringan, juga sebagai penguat sayap. Jari-jari
utama disebut jari-jari membujur yang dihubungkan dengan jari-jari
melintang (cross-vein). Jari-jari sayap ini mempunyai pola yang tetap dan
khas untuk setiap kelompok dan jenis tertentu dengan adanya sifat ini
akan mempermudah dalam mendeterminasi serangga.
Tungkai-tungkai toraks serangga berslerotisasi dan selanjutnya terbagi
dalam sejumlah ruas. Secara khas terdapat enam ruas yang terdiri dari:
koksa (cx) sebagai ruas dasar, trokanter (tr) terdiri dari satu ruas kecil
(biasanya dua ruas) sesudah koksa, femur (fm) biasanya ruas pertama
yang panjang dari tungkai, tibia (tb) ruas kedua yang panjang, tarsus (tr)
biasanya sederet ruas-ruas yang kecil di eblakang tibia, dan pretarsus

6
(ptar) terdiri dari kuku-kuku dan berbagai struktur serupa bantalan atau
serupa seta pada ujung tarsus. Sebuah bantalan atau gelambir antara
kuku-kuku biasanya disebut arolim, dan bantalan-bantalan yang terletak
pada dasar kuku-kuku disebut pulvilli.
3. Abdomen (Perut)
Abdomen atau perut erangga terdiri dari 9-11 segmen. Delapan
segemen depan dari abdomen biasanya memiliki satu pasang spirakel.
Pada bagian tubuh ini terdapat alat-alat vital bagi serangga, yaitu jantung,
isi perut dan organ-organ untuk reproduksi berupa genitalia jantan dan
alat-alat peletak telur untuk serangga betina. Bagian ujung abdomen
sering terdapat tonjolan yang disebut cerci. Serangga-serangga pradewasa
pada larva ordo Lepidoptera pada abdomennya terdapat kaki-kaki semu
yang disebut proleg. Kaki-kaki semu ini hilang ketika larva memasuki
masa pupasi
Dalam proses pertumbuhannya Arthropoda menjadi lebih besar, sehingga
eksoskleton yang membungkus tubuhnya akan tersesak dan pecah lalu terjadi
pengelupasan kulit dan tubuh eksoskelet yang baru. Untuk pertumbuhan
serangga ini dipengaruhi oleh hormon juvenile dan untuk pengelupasan kulit
dipengaruhi oleh hormon ecdyson (Safar, 2009: 112).
Menurut Safar (2009: 113) selama masa pertumbuhannya, serangga
menggalami perubahan bentuk yang disebut metamorfosis, yang dibagi
menjadi dua:
1. Metamorfosis sempurna yang terjadi dari stadium: telur- larva- pupa-
dewasa. Pada tingkat muda dan dewasa terdapat perbedaan morfologis
yang disertai perbedan biologi seperti tempat hidup dan makanan.
2. Metamorfosis tidak sempurna yang terdiri dari stadium: telur-larva-nimfa-
dewasa. Pada metamorfosis tidak sempurna ini morfologi dan biologi dari
stadium muda dan dewasa hampir sama.

7
C. Alat dan Bahan
1. Alat
a. Lup
b. Killing Bottle
c. Buku gambar
d. Alat tulis
e. Amplop
2. Bahan
a. Serangga
b. Alkohol 70%

D. Cara Kerja
1. Alat dan bahan yang akan digunakan dalam praktikum pengamatan
morfologi serangga disiapkan.
2. Serangga yang masih hidup dimatikan dengan memasukkan kapas yang
telah dibasahi alkohol 70% ke dalam killing bottle yang telah berisi
serangga.
3. Serangga seperti kupu-kupu yang masih hidup dimatikan dnegan cara
menekan bagian thorax, hati-hati dalam memegang sayap kupu-kupu.
4. Serangga yang telah mati diamati secara morfologi satu persatu dari
thorax,caput, dan abdomen, serta bagian-bagiannya. Untuk serangga yang
berukuran kecil diamati dengan mengguanakan mikroskop, sedangkan
serangga yang berukuran besar dapa diamati dnegan menggunakan lup.
5. Serangga yang telah diamati secara morfologis digambar dan diberi
keterangan pada setiap bagian-bagiannya.

Anda mungkin juga menyukai