Anda di halaman 1dari 6

Nama : Salfiana Ilyas

NIM : 2016310327
Morfologi Serangga

Serangga (disebut pula Insecta) adalah kelompok utama dari hewan beruas (Arthropoda)
yang bertungkai enam (tiga pasang); karena itulah mereka disebut pula Hexapoda (dari bahasa
Yunani, berarti “berkaki enam”). Serangga ditemukan di hampir semua lingkungan kecuali di
lautan. Kajian mengenai peri kehidupan serangga disebut entomologi. Lebih dari 800.000 spesies
insekta sudah ditemukan. Terdapat 5.000 spesies bangsa capung (Odonata), 20.000 spesies
bangsa belalang (Orthoptera), 170.000 spesies bangsa kupu-kupu dan ngengat (Lepidoptera),
120.000 bangsa lalat dan kerabatnya (Diptera), 82.000 spesies bangsa kepik (Hemiptera),
360.000 spesies bangsa kumbang(Coleoptera), dan 110.000 spesies bangsa semut dan lebah
(Hymenoptera).
A. Karakteristik Serangga
1. Tubuh terbagi atas kepala, toraks dan abdomen.
2. Mempunyai sepasang sayap kecuali Anoplura, Mallophaga dan Siphonaptera.
3. Mempunyai sepasang antena.
4. Usus terbagi menjadi depan, tengah, belakang dilengkapi kelenjar ludah.
5. Jantung ramping dengan aorta, tidak ada kapiler atau vena.
6. Respirasi dengan trachea.
7. Sistem saraf terdiri atas pasangan tali saraf ventral dengan beberapa ganglia
segmental, kedua tali saraf bertemu di kepala, alat indera terdiri mata (oceli, facet).
8. Mempunyai tiga pasang kaki.
9. Perangkat mulut telah mengalami perkembangan dan penyesuaian sedemikian rupa
sehingga dikenal berbagai ragam tipe seperti menggigit/mengunyah, menusuk,
menghisap, menyerap dan sebagainya.
10. Jenis kelamin terpisah, fertilisasi internal, perkembangan langsung, metamorphosis,
pertenogenesis, paedogenesis.
B. Morfologi

Serangga dewasa tubuhnya terbagi atas tiga bagian, yaitu caput (kepala), torak (dada),
dan abdomen (perut). Pada kepala terdapat alat mulut dan sejumlah organ indera, yaitu
antenna, palpus dan mata. Dada merupakan bagian tengah tubuh serangga dan pada bagian ini
terdapat kaki-kaki dan sayap-sayap (bila ada). Abdomen merupakan bagian tubuh posterior
yang terdiri atas ruas-ruas dan terdapat tympanum dan alat genetalia.
a. Morfologi Kepala
Kepala merupakan bagian depan dari tubuh serangga dan berfungsi untuk
pengumpulan makanan dan manipulasi, penerima rangsang dan otak (perpaduan
syaraf). Struktur kerangka kepala yang mengalami sklerotisasi disebut sklerit. Sklerit-
sklerit ini dipisahkan satu sama lain oleh sutura yang tampak sebagai alur. Kutikula
pada kepala mengalami penonjolan ke arah dalam, membentuk rangka kepala bagian
dalam, yang disebut tentorium. Terdapat tiga tipe kepala berdasarkan posisi alat
mulut, yaitu :
a. Prognatous (menghadap ke depan), contoh : Sithopillus oryzae (Coleoptera,
Curculionidae)
b. Hypognatous (menghadap ke bawah), contoh : Valanga nigricornis (Orthoptera,
Acrididae)
c. Ophistognatous (menghadap ke bawah dan belakang), contoh : Leptocorisa acuta
(Hemiptera, Alydidae)
1. Antena
Sepasang antena terdapat pada salah satu ruas kepala di atas mulut yang
dapat digerak-gerakkan. Antena merupakan alat penting yang berfungsi sebagai
alat perasa dan alat pencium. Ruas pertama antena yang disebut skapus melekat
pada kepala. Ruas kedua disebut pedisel dan ruas-ruas berikutnya secara
keseluruhan disebut flagelum. Bentuk dan ukuran antena serangga sangat
beragam. Berdasarkan bentuknya antena serangga dapat dibedakan menjadi 14
tipe yaitu :
1) Setaseous : seperti rambut kaku (Seta), makin ke ujung ruas-ruas antena
maakin ramping, misalnya Isoptera.
2) Filiform : menyerupai tambang, tiap-tiap segmen yang membentuk antena
ukurannya sama, misalnya antena pada Valanga sp. (Orthoptera).
3) Moniliform : seperti manik-manik, ruas-ruas antena berukuran sama dan
berbentuk bulat, misalnya Rhysodidae.
4) Clavate : seperti moniliform tapi agak membesar kebagian ujungnya, misalnya
Coccinellidae.
5) Bipectinate : setiap segmen memiliki satu pasang rambut.
6) Capitate : seperti clavate tetapi perbesaran ruas-ruas terakhir tiba-tiba
membesar, misalnya Nitidulidae.
7) Serate : tiap-tiap segmennya berbentuk seperti gigi, misalnya Elateridae.
8) Pectinate : setiap segmen memanjang ke arah samping seperti sisir, misalnya
Pyrochoroidae.
9) Plumose : setiap segmen berambut lebat dan panjang, misalnya nyamuk jantan.
10) Aristate : seakan-akan dari segmen antena keluar lagi antena, misalnya
Muscidae.
11) Stylate : segmen terakhir runcing dan agak panjang, misalnya Asilidae.
12) Flabellate : semua segmen setelah pedicel bentuknya seperti lempengan,
misalnya Rhipiceridae
13) Lamellate : segmen paling ujung membesar dan menjadi lempengan, misalnya
Scarabaidae.
14) Geniculate : segmen pertama berukuran panjang diikuti oleh satu segmen yang
lebih kecil yang membentuk sudut dengan segmen pertama, misalnya
Formicidae.
2. Mata
Mata serangga terdiri dari dua macam yaitu mata majemuk dan mata oseli.
Mata majemuk berfungsi sebagai pendeteksi warna dan bentuk, sedangkan mata
oseli atau biasa disebut mata tunggal berfungsi sebagai pendeteksi intensitas
cahaya (Trisyono, 2004).
Mata majemuk terletak pada kedua sisi kepala dan berwarna hitam. Mata
majemuk dilindungi oleh bagain transparan dari kutikula yaitu cornea, dimana
terbagi menjadi sejumlah besar potongan berbentuk segi enam yaitu disebut
sebagia facet. Setiap facet merupakan ujung terluar dari suatu unit yang disebut
ommatididum. Adanya struktur ini akan memberikan gambaran mozaik seperti
pada udang. Diantara beberapa serangga, kemungkinan belalang mampu
membedakan warna (Hadi, 2009).
Mata sederhana atau ocellus (jamak ocelli) di daerah kepala bagian atas serta
di tepi sebelah dalam mata majemuk. Mata sederhana ini terdiri atas sekelompok
sel-sel penglihatan yaitu retinula dan di bagian tengahnya terdapat batang optik
yaitu rhabdom. Bagian terluar mata sederhana terdapat lensa transparan yang
merupakan modifikasi dari kutikula (Hadi, 2009).
3. Mulut
Secara umum mulut serangga terdiri dari: Labrum (bibir atas), Sepasang
mandibel (geraham pertama), Sepasang maksila (geraham kedua), Labium (bibir
bawah), dan Epifaring (lidah).
Bagian-bagian mulut serangga dapat diklasifikasikan menjadi dua tipe
umum yaitu :
1) Tipe alat mulut pengunyah (mandibulata), mandibel bergerak secara transversal
yaitu dari sisi ke sisi, dan serangga tersebut biasanya mampu menggigit dan
mengunyah makanannya.
2) Tipe mulut penghisap (haustelata), memiliki bagian-bagian dengan bentuk
seperti probosis yang memanjang atau paruh dan melalui alat itu makanan cair
dihisap. Mandibel pada bagian mulut penghisap mungkin memanjang dan
berbentuk stilet atau tidak ada.
Beberapa tipe alat mulut serangga yaitu :
a. Tipe alat mulut menggigit mengunyah terdiri dari :
 Labrum, berfungsi untuk memasukkan makanan ke dalam rongga mulut.
 Epifaring, berfungsi sebagai pengecap.
 Mandibel, berfungsi untuk mengunyah, memotong, atau melunakkan
makanan.
 Maksila, merupakan alat bantu untuk mengambil makanan. Maxila
memiliki empat cabang, yaitu kardo, palpus, laksinia, dan galea.
 Hipofaring, serupa dengan lidah dan tumbuh dari dasar rongga mulut.
 Labium, sebagai bibir bawah bersama bibir atas berfungsi untuk menutup
atau membuka mulut. Labium terbagi menjadi tiga bagian, yaitu mentum,
submentum, dan ligula. Ligula terdiri dari sepasang glosa dan sepasang
paraglosa.
Contoh serangga dengan tipe alat mulut menggigit mengunyah yaitu ordo
Coleoptera, Orthoptera, Isoptera, dan Lepidoptera.
b. Tipe alat mulut mengunyah dan menghisap
 Tipe alat mulut ini diwakili oleh tipe alat mulut lebah madu Apis cerana
(Hymenoptera, Apidae) merupakan tipe kombinasi yang struktur labrum
dan mandibelnya serupa dengan tipe alat mulut menggigit mengunyah, tapi
maksila dan labiumnya memanjang dan menyatu.
 Glosa merupakan bagian dari labium yang berbentuk memanjang
sedangkan ujungnya menyerupai lidah yang berbulu disebut flabelum yang
dapat bergerak menyusup dan menarik untuk mencapai cairan nektar yang
ada di dalam bunga.
c. Tipe alat mulut menjilat mengisap
 Tipe alat mulut ini misalnya pada alat mulut lalat (Diptera).
 Pada bagian bawah kepala terdapat labium yang bentuknya berubah
menjadi tabung yang bercelah.
 Ruas pangkal tabung disebut rostrum dan ruas bawahnya disebut
haustelum.
 Ujung dari labium ini berbentuk khusus yang berfungsi sebagai pengisap,
disebut labellum.
d. Tipe Alat Mulut Mengisap
 Tipe alat mulut ini biasanya terdapat pada ngengat dan kupu-kupu dewasa
(Lepidoptera) dan merupakan tipe yang khusus, yaitu labrum yang sangat
kecil, dan maksila palpusnya berkembang tidak sempurna.
 Labium mempunyai palpus labial yang berambut lebat dan memiliki tiga
segmen.
 Bagian alat mulut ini yang dianggap penting dalam tipe alat mulut ini
adalah probosis yang dibentuk oleh maksila dan galea menjadi suatu
tabung yang sangat memanjang dan menggulung
e. Tipe Alat Mulut Menusuk Mengisap
 Kepik, mempunyai alat mulut menusuk mengisap, misalnya Scotinophara
(Heteroptera).
 Alat mulut yang paling menonjol adalah labium, yang berfungsi menjadi
selongsong stilet.
 Ada empat stilet yang sangat runcing yang berfungsi sebagai alat penusuk
dan mengisap cairan tanaman.
 Keempat stilet berasal dari sepasang maksila dan mandibel ini merupakan
suatu perubahan bentuk dari alat mulut serangga pengunyah.

b. Morfologi Toraks
 Bagian dari tubuh serangga antara kepala dan abdomen adalah thoraks terdiri dari
tiga segmen atau ruas yaitu protoraks, mesotoraks, dan metatoraks
 Ketiga bagian toraks tersebut memiliki sepasang tungkai, sedangkan mesothoraks
dan metatoraks masing-masing memiliki sepasang sayap.
 Pada setiap sisi mesotoraks dan metathoraks terdapat sebuah spirakel.
 Protoraks, mesotoraks dan metatoraks masing-masing bagian atasnya terdiri dari
notum dan bagian bawahnya disebut sternum.
 Notum untuk prothoraks disebut pronotum, dan notum untuk mesothoraks dan
metathoraks masing-masing disebut mesonotum dan metanotum.
 Pronotum terbagi lagi atas preskutum, skutum, skutelum dan postkutelum,
mesonotum dan metanotum masing-masing terbagi atas epimeron dan episternum.
1. Sayap
Serangga dapat diklasifikasikan menjadi dua kelompok berdasarkan kepemilikan
sayap, yaitu kelompok serangga bersayap (Pterygota) dan kelompok serangga tidak
bersayap (Apterygota). Sayap merupakan tonjolan integumen dari bagian
mesopleuron dan metapleuron. Sayap diperkuat oleh satu deretan rangka-rangka
sayap yang bersklerotisasi, yang mengandung syaraf, trakea, dan hemolimf.
Permukaan atas dan bawah sayap terbuat dari bahan kitin tipis. Bagian tertentu dari
sayap tampak seperti garis-garis tebal yang disebut pembuluh sayap. Bagian sayap
yang dikelilingi oleh pembuluh sayap disebut sel.
2. Tungkai-Tungkai Thoraks
Tungkai serangga terdapat pada prototaks, mesatoraks dan metatoraks yang masing-
masing disebut tungkai depan, tungkai tengah dan tungkai belakang. Tungkai serangga
terdiri dari enam ruas yang terdiri dari :
1) Koksa, yang merupakan bagian yang melekat langsung pada thoraks.
2) Trokanter, bagian kedua dari ruas tungkai berukuran lebih pendek dari pada koksa
dan sebagian bersatu dengan ruas ketiga.
3) Femur, merupakan ruas yang terbesar
4) Tibia, ukurannya lebih ramping tetapi hampir sama panjang dengan femur pada
bagian ujung tibia biasanya terdapat duri-duri atau taji.
5) Tarsus, terdiri dari 1-5 ruas.
6) Pretarsus, ruas terakhir dari tungkai, terdiri dari sepasang kuku tarsus dan
diantaranya terdapat struktur seperti bantalan yang disebut arolium.
Beberapa tipe tungkai serangga tersusun sebagai berikut :
 Saltatorial : Tungkai belakang belalalng yang digunakan untuk meloncat, dengan
bentuk femur tungkai belakang lebih besar bila dibandingkan dengan femur
tungkai depan dan tungkai tengah. Contoh : Valanga nigricornis (belalang).
 Raptorial : Tungkai depan digunakan untuk menangkap dan memegang mangsa,
sehingga ukurannya lebih besar bila dibandingkan dengan tungkai yang lainnya.
Contoh : Stagmomantis carolina (belalang sembah).
 Kursorial : Tungkai ini digunakan untuk berjalan cepat atau berlari. Contoh :
Periplaneta australasiae (kecoa)
 Fosorial : Tungkai depan berubah bentuk sebagai alat penggali tanah. Contoh :
Gryllotalpa africana (orong-orong)
 Natatorial : Tungkai jenis ini terdapat pada serangga air yang berfungsi untuk
berenang. Contoh : Hydrophilus triangularis (kumbang air)
 Korbikulum : Tungkai tipe ini berfungsi untuk mengumpulkan tepung sari.
Contoh : Apis cerana (lebah madu)

3. Morfologi Abdomen
Pada umumnya, abdomen pada serangga terdiri dari 11 segmen. Tiap segmen
dorsal yang disebut tergum dan skleritnya disebut tergit, sklerit ventral atau sternum
adalah sternit dan sklerit pada daerah lateral atau pleuron disebut pleurit. Lubang-lubang
pernafasan disebut spirakel dan terletak di pleuron. Alat kelamin serangga terletak pada
segmen abdomen ke 8 dan 9, dimana segmen-segmen ini mempunyai kekhususan sebagai
alat untuk kopulasi dan peletakan sel telur.
Fungsi utama abdomen adalah untuk menampung saluran pencernaan dan alat
reproduksi. Anatomi internal serangga dicirikan oleh peredaran darah terbuka, adanya
saluran-saluran atau pipa pernapasan dan tiga bagian saluran pencernaan.

Soal
1. Jelaskan bagian tubuh serangga!
2. Jelaskan tipe antena dan mulut pada serangga!
3. Mengapa serangga ada yang memiliki sayap dan ada yang tidak, jelaskan!

Anda mungkin juga menyukai