Segala puji syukur penulis kepada Allah SWT. yang telah memberikan
kelancaran dan kemudahan bagi penulis untuk menyelesaikan makalah ini.
Sholawat beriringkan salam semoga tetap terucap dari lisan kepada jujungan besar
Nabi Muhammad SAW. yang telah menunjukkan cahaya akhlaq yang mulia dan
menjadi tauladan bagi umatnya.
Pemakalah,
4 Februari 2022
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................3
C. Tujuan Makalah............................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................4
A. Upaya-Upaya Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Kinerja Guru............4
B. Kinerja Guru...............................................................................................14
C. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja Guru.......................................32
D. Indikator-Indikator Kinerja Guru................................................................35
BAB III PENUTUP...............................................................................................38
A. Kesimpulan.................................................................................................38
B. Saran............................................................................................................39
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................40
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keterampilan utama seorang guru adalah melakukan penilaian dan
hasil belajar siswa. Untuk dapat mencapai kualitas tersebut guru diharapkan
dapat melakukan pembelajaran yang di dasarkan pada metode dan teknik yang
dianggap pokok oleh kehidupan manusia. Oleh sebab itu sangat wajar dan tepat
Dasar 1945 telah dirumuskan dalam pasal 31 ayat dua yakni setiap warga
bahwa pendidikan merupakan salah satu hal yang sangat penting untuk
1
Di sisi lain, untuk mewujudkan pendidikan yang baik dan berkualitas.
Kinerja para pendidik atau guru juga harus ditingkatkan. Agar pembelajaran
bisa jauh lebih baik lagi dan dapat mencetak generasi yang lebih cerdas.
adalah orang yang memiliki tanggung jawab memberi bantuan kepada siswa
yang berperan penting akan kemajuan seseorang atau lebih di mana guru
kualitas guru, maka semakin meningkat pula kualitas siswanya. Dengan alasan
demikian maka perlu difahami bahwa peningkatan kinerja guru harus baik dan
berjalan dengan lancar serta menjadi guru yang berkualitas merupakan pokok
utama baik dalam hal mengajarkan kepada siswanya maupun keseharian guru
tersebut.
makalah ini akan membahas terkait Peningkatan Kinerja Guru Kelas Dalam
2
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah dalam
C. Tujuan Makalah
Adapun tujuan dibuatnya makalah ini ialah sebagai berikut
3
BAB II
PEMBAHASAN
dapat dilaksanakan apabila guru dapat berperan langsung dalam mengajar dan
jalan keluar, dsb) daya, upaya”.3 Arti kepala madrasah adalah “pemimpin yang
yang dapat dilakukan seperti: pemberian contoh teladan yang baik, penempatan
3
W.J.S. Poerwodarminto, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Jakarta:Balai Pustaka,1984),
h.1132
4
Yusak Burhanuddin, Adminisrasi Pendidikan, (Bandung: Pustaka Setia, 1998), h. 97.
5
Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1999), h. 503
4
(pemberian tugas) yang tepat, pemberian motivasi, dan melaksanakan
Seorang kepala sekolah harus memberikan contoh teladan yang baik bagi guru-
guru. Seperti disiplin dalam melaksanakan tugas, tekun dalam bekerja, selalu
berusaha untuk melaksanakan tugas dengan baik, dan lain-lain. Contoh teladan
yang baik dari seorang pimpinan untuk bawahannya sangat baik dibandingkan
dengan perintah tanpa ada contoh. Seperti yang dinyatakan Sondang P. Siagian
dalam bukunya bahwa ”Keteladanan seseorang terlihat dari apa yang dilakukan
Pemberian contoh teladan yang baik dari seorang kepala sekolah sangat
bawahannya. Hal ini telah dicontohkan oleh Nabi Muhammad Saw kepada
para sahabat-sahabat beliau. Sehingga para sahabatpun akhirnya setia dan rela
Contoh teladan yang diberikan nabi sangat baik untuk diikuti sebagai seorang
6
Sondang P. Siagian, Teori & Praktek Kepemimpinan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2003), h.
105
5
Artinya: “Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang
baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan
Apalagi seorang kepala sekolah harus bisa memberikan contoh teladan terbaik
agar bisa ditiru oleh guru-guru yang menjadi bawahannya. Contoh teladan
dengan kemampuan dan latar belakang pendidikan yang dimiliki. Hal ini perlu
terlebih dahulu dilakukan sebelum mereka terjun secara langsung dalam proses
belajar mengajar. Seorang guru yang mengajar sesuai dengan kemampuan dan
lebih baik jika dibandingkan dengan seorang guru yang mengajar tidak sesuai
dengan kemampuan dan latar belakang pendidikan yang dimiliki. Oleh sebab
7
Made Pidarta, Peranan Kepala Sekolah pada Pendidikan Dasar, (Jakarta: PT.
Gramedia, 1995), h. 69.
6
tugas mereka dan membuat pekerjaan-pekerjaan itu menjadi agak jelas jika
sekolah).
3. Jarak antara tempat tinggal guru dan sekolah. Jika perlu guru itu pindah
tempat mendekati sekolah. Lebih baik lagi jika di sekolah itu tersedia
perumahan guru-guru.
8
M. Ngalim Purwanto, Administrasi dan Supervisi Pendidikan, (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 1992), h. 98.
7
Di dalam ajaran Islam, Nabi Muhammad Saw juga sangat
dimilikinya.
pendidik. Oleh sebab itu, kepala sekolah dalam hal ini harus berusaha sedapat
mungkin agar guru yang mengajar mata pelajaran tertentu sesuai dengan
3. Pemberian Motivasi
motivation yang berarti ”alasan, daya batin atau dorongan”.9 Di dalam Bahasa
Indonesia kata motivasi berasal dari kata motif. Motif menurut Kamus Praktis
sesuatu”.11
guru. Pemberian motivasi yang tepat dari seorang kepala sekolah akan
9
Imam Bawani, Segi-Segi Pendidikan Islam, (Surabaya: al-Ikhlas, 1987), h. 119.
10
K. Adi Gunawan, Kamus Praktis Bahasa Indonesia, (Surabaya: Kartika, 2003), h. 304.
11
M. Sastra Pradja, Kamus Istilah Pendidikan dan Umum, (Surabaya: Pasadama Presido,
1997), h. 304.
8
berpengaruh positif untuk kemajuan pendidikan. Kata yang hampir sama
artinya dengan motivasi adalah kata motif. Untuk memahami lebih jauh
tujuan tertentu. Sedangkan arti kata motivasi menurut beliau adalah motif yang
organisasi berarti tercapai pula tujuan pribadi para anggota organisasi yang
jelaslah bahwa seorang kepala sekolah dalam hal ini harus dapat memberikan
motivasi yang tepat bagi guru-guru agar melaksanakan tugas mereka dengan
Pidarta ada dua faktor, yang harus diperhatikan yaitu: ”faktor pemotivasi dan
adalah:
4. Disiplin kerja.
9
6. Tugas-tugas yang dikerjakan (terutama yang memantang).
3. Sarana bekerja.15
motivasi diusahakan terpenuhi maka motivasi para guru dalam bekerja akan
meningkat. Hal ini tentunya secara tidak langsung akan mempengaruhi kinerja
para guru.
motivasi tersebut mengalami banyak persamaan. Oleh sebab itu, penulis dalam
hal ini hanya mengutip dua pendapat. Menurut Sartian, motivasi itu terbagi
14
Ibid.
15
Ibid.
10
2. Social motives, yaitu dorongan-dorongan yang ada hubungannya
Sedangkan menurut IG. Wursanto motivasi itu terbagi atas tiga macam,
lain.
adalah dorongan yang berasal dari dalam diri seseorang untuk melakukan
non fisik, dan sosial. Apabila dikaitkan dengan ajaran Islam, kata motivasi
niat itulah nantinya yang akan menentukan dorongan yang positif atau negatif
pada diri seseorang. Mengenai niat ini Nabi Muhammad saw bersabda:
د بنIIر نى محمIIارى اال أ بIIعيد االنصIIدثنا حي بن سIIحدثناالحميدى عبدهللا بن الزبير اال حدثنا سفيان اال ح
ابراىيم التيمى انو سمع عل مة بن وااص اليثى ول سمعت عمر بن الخطاب رضي هللا عنو على المنبر اال
16
M. Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2000),
Cet. Ke-16, h. 61.
17
IG. Wursanto, Manajemen Kepegawaian, (Yogyakarta: Kanisius, 1989), h. 134-135.
11
ر وIانوى فمن نت ىجIرئ مIل امIا لكI انما األعمل بالنيات وانم:سمعت رسول هللا صلى هللا عليو وسلم ول
37
( )رواه البخارى.الى نيا صيبها اوامرأة نكحها فهجر و الى ماىجراليو
dilakukan oleh seseorang tidak lepas dari adanya dorongan yang berasal dari
dalam. Dorongan tersebut dapat berupa niat. Niat yang baik hasil yang
didapatkan juga akan baik sebab seseorang akan melakukan suatu pekerjaan
dengan ikhlas. Sebaliknya, niat yang tidak baik juga berakibat yang tidak baik
pula sebab pekerjaan yang dilakukan sudah didasari dengan hal yang tidak
baik.
dan staf lainnya dalam rangka untuk mencapai sejumlah perubahan yang
dapat diikuti seperti penataran, seminar, work shop, diklat, dan lain-lain. Selain
12
kegiatan Kelompok Kerja Guru (KKG) atau Musyawarah Guru Mata Pelajaran
kinerja mereka juga turut meningkat. Yang pada akhirnya proses belajar
mengajar yang mereka laksanakan juga akan lebih mudah untuk mencapai
memperhatikan
1. Para tenaga kependidikan akan bekerja lebih giat apabila kegiatan yang
setiap pekerjaannya.
13
5. Usahakan untuk memenuhi kebutuhan tenaga kependidikan dengan
B. Kinerja Guru
1. Pengertian Guru
sumber daya manusia yang baik pula. Pendidikan tak lepas dari adanya seorang
guru yang memiliki peran yang sangat penting akan keberhasilan pendidikan
yang dicita-citakan.
18
E. Mulyasa, op. cit., h. 121-122.
14
pengembangan potensinya. Pengertian guru menurut UU No. 14 Tahun 2005
mengevaluasi peserta didik pada perbaikan anak usia dini melalui jalur formal
muaddib. Murabbi berasal dari kata rabba yurabbi yang memiliki arti
berarti pendidik yang berasal dari kata addaba yang memiliki arti mendidik.20
seseorang yang mengabdi pada pendidikan dan merupakan suatu jabatan atau
sumber daya manusia dengan segala kompetesi yang dimiliki. Guru adalah
2. Tugas guru
Mengacu pada uraian diatas, seorang guru memiliki peran yang sangat
19
Pitalis Mawardi, Penelitian Tindakan Kelas, Penelitian Tindakan Sekolah Dan Best
Practise, (Bandung: Citra Aditia Bakti, 2020), h. 53.
20
Dewi Indah Kusuma & Ali Mashar, Nilai-Nilai Profetik Dalam Kepemimpinan Modern
Pada Manajemen Kinerja, (Lampung: Cv. Gre Publishing, 2019), h.8.
15
mengajar dan mendidik siswa yang bepengetahuan dan berakhlak. Tugas
a. Mengajar siswa
Guru memiliki tugas untuk mengajar siswa yang berarti seorang guru
wajib mentransfer ilmu yang dimiliki kepada siswa dalam proses belajar
mengajar dengan strategi yang disesuaikan. Dalam hal ini, tujuannya adalah
b. Mendidik siswa
mendidik siswa terfokus pada pengubahan perilaku atau tingkah laku siswa
menjadi lebih baik. Proses ini lebih sulit dilakukan karena karakter siswa
diharapkan mampu menjadi teladan yang baik untuk siswanya sehingga siswa
dapat meniru teladan tersebut dan memiliki karakter yang baik serta sesuai
c. Melatih siswa
Dalam hal ini, guru memiliki tugas untuk dapat melatih siswa dalam
16
e. Memberikan dorongan atau motivasi
hendaknya selalu memberikan motivasi kepada siswa agar siswa tergerak dan
kelamin, agama, suku, ras dan kondisi fisik tertentu, atau latar belakang
Selanjutnya secara detail, tugas guru yang dilihat pada Buku Pedoman
Pembelajaran (RPP).
21
Pitalis Mawardi, Penelitian Tindakan Kelas, Penelitian Tindakan Sekolah Dan Best
Practise..., h. 54
17
b. Melaksanakan pembelajaran, yakni pelaksanaan dari RPP.
profesional. Secara umum, tanggung jawab yang harus diemban oleh guru
Dalam hal ini, guru memiliki tanggung jawab untuk senantiasa menjunjung
tinggi nilai-nilai susila di lingkungan sekolah misalnya dalah bertutur kata dan
melaksanakan pekerjaannya dengan baik serta tidak menutup diri untuk terus
18
megikuti bentuk peningkata kualitas diri seperti pelatihan, diklat, seminar atau
sejenisya.
diterapkan dalam proses belajar mengajar. Selain itu, terdapat enam tanggung
berikut:
mental siswa.
19
Dalam hal ini guru hendaknya mampu mengatur dan mengelola tata
yang dilakukan.
sehingga mampu melaksanakan tugas dan perannya dengan baik. Selain itu,
guru hendaknya memiliki kesadaran dalam dirinya akan segala tugas dan
bagian integral masyrakat dan sekolah adalah ruang pembaharu bagi kehidupan
masyarakat.23
sumber daya manusia khususnya generasi penerus bangsa yang unggul dan
4. Kompetensi Guru
23
Umar, Pengantar Profesi Keguruan, (Depok: Rajawali Pers, 2019), h.59.
20
Kompetensi-kompetensi yang harus digalakkan dalam rangka
kompetensi sosial.24
a. Kompetensi Profesional
Profesional berasal dari kata sifat yang memiliki arti pekerjaan atau
keahlian yang dimiliki oleh seseorang dalam suatu bidang yang tidak harus
suatu profesi atau pekerjaan dengan keahlian yang terus diasah baik melalui
dalam menguasai materi atau bahan ajar secara mendalam dan secara luas
24
Jejen Musfah, Peningkatan Kompetensi Guru: Motivasi Kerja, Kepemimpinan Kepala
Sekolah, (Jakarta: Kencana, 2011), h. 30.
25
M. Uzair Usman, Menjadi Guru Profesional, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1995),
h. 14.
26
Mohamad Ali, Strategi Penelitian Pendidikan..., h. 23.
21
kompetensi.27 Guru sebagai tenaga profesional diharapkan mampu
unggul dan kerakhlak mulia yang mampu menerapkan segala ilmu yang
diantaranya adalah komitmen tertinggi bagi guru adalah siswa, guru wajib
guru memantau hasil belajar siswa melalui evaluasi yang sesuai, guru
masyarakat.28
profesional:
1) Guru harus mampu mengenal siswa dengan baik dan secara mendalam.
2) Guru harus mampu menguasai bidang ilmu sumber bahan ajaran baik
pembelajaran.
27
Iwan Wijaya, Profesional Teacher, (Sukabumi: CV. Jejak, 2018), h. 25.
28
Ibid, h. 28.
22
4) Mengembangkan kompetensi profesional secara berkelanjutan dengan
b. Kompetensi kepribadian
yang harus dimiliki oleh guru dengan mencerminkan kepribadian yang baik,
berwibawa, bijaksana, arif serta berakhlak mulia dan dapat menjadi suri
nasional Indonesia.
2) Pribadi yang jujur, berakhlah mulia, teladan bagi peserta didik dan
masyarakat.
3) Menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap, stabil, dewasa, arif dan
29
Hamidullah Ibda Dan Dian Marta Wijayanti, Siapkah Saya Menjadi Guru Sd
Revolusioner, (Semarang: Kalam Nusantara, 2014), h.37.
30
Muhammad Dahlan dan Muhtarom, Menjadi Guru Yang Bening Hati, (Yogyakarta: CV.
Budi Utama, 2012), h.50.
23
4) Rasa percaya diri.
melakukan tuntutan profesi atau pekerjaan sebagai guru dengan baik. Guru
yang memiliki kepribadian yang mantap atau baik mampu berpikir maupun
bertindak secara dewasa dan mandiri dapat menjadi role model bagi siswa
maupun masyarakat.
b. Kompetensi pedagogi
31
Iwan Wijaya, Profesional Teacher..., h. 23.
24
Pemahaman guru terhadap konsep pendidikan sangatlah penting
serta fungsi dan peran lembaga pendidikan. Guru wajib menyadari akan
siswa, diharapkan siswa mampu menyerap ilmu yang disampaikan oleh guru
dengan baik. Guru wajib mengetahui dan mengenal segala hal yang ada
Guru yang baik adalah guru yang menganggap siswa adalah anak
kandungnya sendiri dimana guru tersebut sudah pasti akan memberikan hal
yang terbaik untuk anaknya. Guru tidak hanya mengajar untuk menstrasfer
ilmu, namun guru juga harus mampu mendorong siswa untuk menerapkan
25
ilmu-ilmu yang telah diajarkan. Adanya komunikasi atau interaksi yang
yang sengaja dibuat mengenai isi, tujuan serta bahan pengajaran dan metode
ditentukan. Maka dari itu kesadaran guru untuk terus menjelajah ilmu dalam
26
imlpementasi kurikulum 2013 adalah mendidik peserta didik dengan baik,
pesertadidik yang variatif, memberi contoh dan teladan yang baik, meneliti
guru harus mampu membangun interaksi yang aktif dengan siswa dengan
interaksi yang aktif antara guru dan siswa. Berikutnya adalah evaluasi hasil
34
Marwiyyah, dkk, Perencanaan Pembelajaran Kontemporer Berbasis Penerapan
Kurikulum 2013, (Yogyakarta: CV. Budi Utama, 2018), h.34.
35
Zulkifli Matondang, Evaluasi Hasil Belajar, (medan: Yayasan Kita Menulis, 2019), h.
8.
27
Berdasarkan pengertian diatas, maka evaluasi hasil belajar adalah
belajar:
karena apabila tidak ada penentuan tersebut maka evaluasi tersebut tidak
sejauh mana soal yang dibuat mampu mengukur yang hendak diukur.
28
e) Penyusunan soal. Soal tes harus disusun secara terpadu seperti urutan
nomor soal, jenis soal serta tata soal yang dapat mempengaruhi validitas
tes.
f) Penyajian tes. Hal yang perlu diperhatikan dalam penyajian tes adalah
menyangkut administrasi.
i) Pelaporan hasil tes. Yakni pelaporang hasil tes oleh guru kepada siswa
maupun wali murid untuk mendapatkan respon atau umpan balik serta
berbagai potensi yang dimiliki. Peran guru yang penting tersebut menuntut
yang luas, keterampilan dan moral yang tinggi. Guru diharapkan mampu
36
Ajat Rukayat, Teknik Evaluasi Pembelajaran, (Yogyakarta: CV. Budi Utama, 2018), h.
17
29
c. Kompetensi sosial
Lembaga sekolah tidak akan berjalan dengan baik atau bahkan tidak
akan berkembang tanpa adanya hubungan yang baik antar warga sekolah
dan antara warga sekolah dengan masyarakat karena pada dasarnya manusia
organisasi pada kurun waktu tertentu secara legal. Kinerja adalah indikasi
kompetensi yang jelas dengan tugas yang nyata dimana kinerja tidak hanya
suatu tindakan, kinerja adalah suatu prestasi yang dicapai, dan kinerja adalah
suatu keterampilan.38
merupakan suatu usaha dengan niat dan tekad yang dilakukan oleh seseorang
Guru merupakan sesosok yang digugu dan ditiru khususnya oleh siswa,
yang berarti seseorang yang dapat dipercaya dan diyakini akan segala sesuatu
yang ia sampaikan serta seseorang yang dapat menjadi panutan atau suri
37
Dewi Indah Kusuma & Ali Mashar, Nilai-Nilai Profetik Dalam Kepemimpinan Modern
Pada Manajemen Kinerja..., h. 113.
38
Rismawati dan Mattalata, Evaluasi Kinerja Penilaian Kinerja Atas Dasar Prestasi
Kerja Berorientasi Kedepan, (Makasar: Celebes Perkasa, 2018), h. 2.
30
tauladan bagi siswa. Peran guru sangatlah penting karena guru adalah faktor
keberhasilan pendidikan. Untuk itu, adalah wajib bagi seorang guru untuk terus
berupaya dalam berbenah diri dan meningkatkan kinerjanya agar menjadi guru
pendidikan.
Kinerja guru merupakan suatu usaha atau upaya yang ditempuh oleh
membimbing dan mendidik siswa untuk kemajuan dirinya. Kinerja guru adalah
suatu unjuk kerja yang dilaksanakan oleh guru untuk memenuhi kewajibannya
atau tugasnya sebagai pendidik. Hal tersebut harus dilakukan karena kualitas
kepala sekolah sebagai pemimpin dimana dalam hal ini guru diharapkan dapat
usaha sadar yang dilakukan oleh guru maupun kepala sekolah sebagai
39
Erjati Abas, Magnet Kepemimpinan Kepala Madrasah Terhadap Kinerja Guru,
(Jakarta: PT. Alex Media Komputindo, 2007), h. 2.
31
C. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja Guru
tugas maupun perannya sebagai guru, tak lepas dari faktor-faktor yang
mempengaruhi kinerja guru yakni faktor internal dan faktor eksternal. Berikut
penjelasannya:41
1. Faktor internal
dalam guru tersebut yang meliputi kesehatan jasmani dan rohani, motivasi,
kompetensi serta minat yang dimiliki. Ada kalimat yang sering didengar
bahwa kesehatan adalah mahal harganya. Serta lebih baik mencegah dari
40
Moehariono, Pengukuran Kinerja Berbasis Kompetensi, (Jakarta: Raja Grafindo
Persada, 2012), h. 66.
41
Suwanto, Budaya Kerja Guru, (Lampung: CV. Gre Publishing, 2019), h. 57.
32
atau usaha untuk tetap menjaga kesehatan adalah hal yang lebih baik
dengan iklim yang kondusif dan sehat serta tidak terjadi penularan penyakit.
oleh guru entah itu dari dirinya, teman sejawat, pemimpin atau orang
berasal dari kata movere kemudian menjadi motion yang memiliki arti gerak
atau dorongan. Atau dapat diartikan daya dorongan atau suatu penyebab
pemasok daya guru untuk melaksankan tugasnya dengan penuh suka cita
dan tanggung jawab. Semakin tinggi motivasi guru, maka semakin tinggi
33
Selain itu, minat merupakan faktor yang penting pula.Minat adalah
kegairahan atau keinginan yang tinggi terhadap sesuatu. Guru yang bertugas
karema suatu urusan yang tidak sesuai. Hal tersebut dapat mengakibatkan
berasal dari kata mampu yang berarti sanggup menjalankan atau melakukan
kecakapan
2. Faktor eksternal
hal diluar diri guru yang meliputi lingkungan dalam arti luas, supervisi, serta
dalam pengertian khusus dan umum. Lingkungan dalam arti umum adalah
seluruh faktor manusia, kondisi atau lainnya yang berada diluar diri guru.
42
Ibid, h. 82.
43
Ibid, h. 83.
34
Lingkungan yang positif serta kebijakan guru dalam bertindak atau
menganggap bahwa guru adalah suri tauladan yang patut untuk dicontoh.
Pada saat mengajar, guru harus memperhatikan banyak hal yang dapat
mampu mengajar secara efektif dan efisien serta tidak keluar dari batas tujuan
strategi dan metode yang tepat yang disesuaikan dengan keadaan siswa. Selain
35
objektif dan efektif serta melaksanakan tidak lanjut berdasarkan respon yang
objektif.
Guru adalah orang tua bagi siswa di sekolah. Maka dari itu, seorang
membangun komunikasi yang aktif dan positif. tugas guru dalam hal ini adalah
membantu dna memfasilitasi siswa mengenai bahan ajar dan media. Kemudian
guru juga harus mampu menghadapi dan mencari solusi terhadap permasalahan
atau kesulitan yang dihadapi oleh siswa yang menyebabkan dirinya kesulitan
dalam belajar.44
44
Ibid, h. 78.
36
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
setidaknya ada empat upaya yang dapat dilakukan oleh kepala madrasah untuk
mewujudkan tujuan organisasi pada kurun waktu tertentu secara legal. Kinerja
adalah indikasi kompetensi yang jelas dengan tugas yang nyata dimana kinerja
tidak hanya berbicara mengenai hasil, namun juga proses pencapaian. Kinerja
adalah suatu tindakan, kinerja adalah suatu prestasi yang dicapai, dan kinerja
kinerja guru yakni faktor internal dan faktor eksternal, yakni Faktor internal
yang dimaksud merupakan hal-hal yang berada di dalam guru tersebut yang
meliputi kesehatan jasmani dan rohani, motivasi, kompetensi serta minat yang
37
hal-hal di luar diri guru yang meliputi lingkungan dalam arti luas, supervisi,
B. Saran
penulisan makalah ini. Baik dari penulisan, sumber dan isi yang disajikan
dalam makalah ini. Oleh karena itu terdapat beberapa saran terkait peningkatan
2. Harus ada kesadaran dari guru Madrasa Ibtidaiyah itu sendiri untuk
dan siswinya.
38
DAFTAR PUSTAKA
Sondang P. Siagian, Teori & Praktek Kepemimpinan, Jakarta: Rineka Cipta, 2003.
Made Pidarta, Peranan Kepala Sekolah pada Pendidikan Dasar, Jakarta: PT.
Gramedia, 1995.
Dewi Indah Kusuma & Ali Mashar, Nilai-Nilai Profetik Dalam Kepemimpinan
Modern Pada Manajemen Kinerja, Lampung: Cv. Gre Publishing, 2019.
39
Iwan Wijaya, Profesional Teacher, Sukabumi: CV. Jejak, 2018.
Hamidullah Ibda Dan Dian Marta Wijayanti, Siapkah Saya Menjadi Guru Sd
Revolusioner, Semarang: Kalam Nusantara, 2014.
Zulkifli Matondang, Evaluasi Hasil Belajar, Medan: Yayasan Kita Menulis, 2019.
Rismawati dan Mattalata, Evaluasi Kinerja Penilaian Kinerja Atas Dasar Prestasi
Kerja Berorientasi Kedepan, Makasar: Celebes Perkasa, 2018.
40