Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH ENTOMOLOGI TENTANG MORFOLOGI SERANGGA

OLEH

STEFANIA TEFNAI

NPM: 33210070

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS TIMOR

KEFAMENANU

2023
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Purnawatiningsih (2012) menjelaskan bahwa serangga adalah hewan


dengan ciri memiliki jumlah kaki enam (heksapoda). Serangga dipelajari secara
khusus pada cabang biologi yang disebut Entomologi.

Insecta atau serangga merupakan spesies hewan yang jumlahnya paling


dominan diantara spesies hewan lainnya dalam filum Arthropoda. Oleh karena itu
serangga dimasukan dalam kelompok hewan yang lebih besar dalam filum
Arthropoda atau binatang beruas. Untuk mendapatkan gambaran yang lebih luas
mengenai struktur serangga perlu ditinjau secara singkat kelompok binatang
beruas ini.

Arthropoda (arthros = ruas, podos = kaki) yang berarti hewan yang


kakinya bersendi-sendi atau beruas. Ruas diantara dua sendi disebut dengan
segmen. Adapun ciri-ciri arthropoda adalah mempunyai appendage atau alat
tambahan yang beruas, tubuhnya bilateral simetri yang terdiri dari sejumlah ruas,
tubuh terbungkus oleh zat kitin sehingga merupakan eksoskeleton. Biasanya ruas-
ruas tersebut ada bagian yang tidak berkitin, sehingga mudah untuk digerakkan.

Dalam pembahasan ini , tubuh serangga dewasa yang dapat dibedakan


menjadi tiga bagian utama, sementara bentuk pradewasa biasanya menyerupai
moyangnya, hewan lunak beruas mirip cacing. Ketiga bagian tubuh serangga
dewasa adalah kepala (caput), dada (thoraxs), dan perut (abdomen).
B. Rumusan Masalah

a. Bagaimana pembagian tubuh serangga?

b. Apa yang dimaksud dan bagian –bagian apa saja yang ada pada

caput (kepala) ?

c. Apa yang dimaksud dengan thoraxs (dada) ?

d. Apa yang dimaksud dengan abdomen (perut) ?

C. Tujuan

a. Mengetahui bagian-bagian tubuh serangga

b. Mengetahui apa pengertian serta bagian-bagian dari caput

c. Mengetahui pengertian dari thoraxs

d. Mengetahui pengertian dari abdomen


BAB II

PEMBAHASAN

>> Pembagian Daerah Tubuh Serangga

Serangga secara umum dapat dikenal melalui tubuhnya yang terdiri atas
tiga bagian,yaitu kepala, toraxs (dada dan punggung), dan abdomen (perut). Pada
serangga terdapat tiga pengelompokkan segmen, yaitu bagian caput atau kepala
yang terdiri dari 6 segmen, 3 segmen membentuk thoraxs, dan sisanya
membentuk bagian abdomen.

Tiap ruas mempunyai 3 bagian yang jelas dapat dibedakann, yaitu bagian
tergum yang letaknya di sebelah punggung (dorsal), sternum di sebelah bawah
badan (ventral) dan pleorun yang menghubungkan kedua bagian yang telah
disebut sisi kanan dan kiri tubuhnya(lateral). Dinding tubuh terdiri dari satu lapis
sel dan disebelah luarnya terletak lapisan kutikula yang dihasilkan oleh sel-sel
dinding tubuh itu sendiri.

Ciri-ciri umum kelas ini adalah :

1. Tubuh terbagi atas kepala, toraks dan abdomen.

2. Mempunyai sepasang sayap kecuali Anoplura,Mallophaga dan Siphonaptera.

3. Mempunyai sepasang antena.

4. Mempunyai tiga pasang kaki.

5. Perangkat mulut telah mengalami perkembangan dan penyesuaian


sedemikian rupa sehingga dikenal berbagai ragam tipe seperti
menggigit/mengunyah, menusuk,menghisap, menyerap dan sebagainya.
A.Kepala (caput)

Kepala serangga berbentuk kapsul. Caput merupakan kepala serangga yang


berfungsi sebagai tempat melekatnya antena, mata majemuk, mata oseli, alat
mulut, sedang bagiandalamnya berisi otak yang terlindung dengan baik. Bagian
belakang kepala (posterior) dari permukaanya terdapat lubang yang disebut
Foramen Magnum.

Pada belalang, struktur kerangka kepala cukup jelas. Segmen-segmen yang


membentuk struktur kepala tidak ada lagi dan menjadi keras. Meskipun demikian
tidak boleh dilupakan, bahwa kepala dibentuk oleh 6 buah ruas badan yang paling
depan yang kemudian menjadi satu, dimana beberapa segmen-segmennya
berubah menjadi alat-alat yang penting yang berfungsi sebagai indera
penglihatan, peraba dan pengecap. Bagian- bagian kepala yang mengalami
pengerasan atau skelerotisasi disebut sklerit. Sklerit-sklerit in dipisahkan satu
sama lain oleh sutura yang tampak sebagai alur. Pada belakang kepala serangga
(valanga) pada bagian-bagian kepalanya jelas kelihatan dan mudah digunakan
untuk mengenal morfologinya. Umumnya kepala serangga mempunyai bagian-
bagian sebagai berikut:

a. Front atau forns (fr) merupakan sklerit yang relative besar yang terletak
dibagian depan kepala dan terentang dari sutura frontal sampai sutura frontok
lipeal atau sutura epistomal.

b. Clypeus (cl) merupakan sklerit yang terletak dibawah sutura epistomal. Pada
suruta epistomal dekat bagian tepi klipeus terdapat lekukan ke dalam berupa
celah yang disebut anterior tentorialpit, sedangkan posterior tentorialpit juga
berupa celah, terletak pada bagian belakang kepala sebelah bawah dan terlihat
jelas bila kepala dipenggal. Labrung atau bibir atas merupakan sklerit yang
terletak dibawah klipeus, yang dapat digerakkan.

c. Gena atau pipi (g) merupakan sklerit yang letaknya dikedua sisi frons dan
dibawah mata majemuk. Diantara gena dan pangkal mandible terdapat skleri
tyang berbentuk segita yang disebut subgena.
d. Bagian atas kepala atau vertex (v) yang terletak dibelakang sutura frontal dan
terentang kebelakang sampai sutura oksipetal. Di belakang sutura ini terdapat
sklerit sempit yang disebut occiput (occ) bagian perpanjangan occiput yang
terletak dibawah garis batas bawah mata majemuk disebut post gena (pg).

e. Ocelli (oc) merupakan mata tungga yang pada belalang ini jumlahnya ada 3
buah,satu yang ditengah terletak pada frons dan dua disamping didekat mata
faset.

f. Antenna (ant) Adalah pasangan embelan-embelan yang terletak pada kepala,


biasanya terletak di antara atau di bawah mata majemuk. Antena biasanya
beruas-ruas dan terdiri dari bagian-bagian, ruas pertama merupakan ruas dasar
(skape),ruas kedua adalah tangkai pedikel (ped), dan sisanya flagellum.

g. Tentorium merupakan sulkus yang membentuk lubang kebawah yang


dihubungkan oleh dua apodema pada mandible dan dua apodema pada oksiput.

Tentorium disebut juga sebagai kerangka pada serangga. Fungsi tentorium


adalah:

1. Membantu memperkokoh dinding cranium


2. Melindungi bagian-bagian lunak isi cranium
3. Sebagai titi tumpuh dari otot-otot :
a.Meletaknya otot aduktor maksila
b.Melekatnya otot aduktor mandibular
c.Melekatnya otot yang menuju bagian depan dan belakang prementum
d.Melekatnya otot dilator stomodeum khususnya faring
e.Tempat melekatnya otot lefator dan depressor antenna
f.Tempat melekatnya otot refraktor leher.

Tipe kepala berdasarkan posisi alat mulut terhadap sumbu atau (poros
tubuh)dapat dibedakan atas :

1. Hipognatus : alat mulut terletak di kepala bagian bawah (terletak di


porosvertical) yang merupakan kondisi alat mulut serangga primitif.

2. Prognatus : alat mulut mengarah kedepan (terletak diporos horisontal)


3. Opistorinkus : alat mulut berupa proboscis memanjang menuju kearah
belakang diantara tungkai depan.

B. Alat mulut

Alat mulut pada dasarnya terdiri dari 4 bagian, yaitu labrum, mandibular,
maxilladan labium. Tetapi dari bermacam-macam jenis serangga, alat mulutnya
mempunnyai struktur dan bentuk yang bermacam-macam pula sesuai dengan
cara memperoleh makanannya.

>> Modifikasi alat mulut

a. Alat mulut penggigit dan pengunyah


Labrum (lm) disini terdiri dari suatu lembaran yang menggantug
bersendi pada clypeus. Labrum dapat bergerak dengan bebas karena
adanya otot-otot yang jumlahnya paling sedikit 3 pasang, sehingga dapat
bekerja sebagai alat untuk memegang dan menggerakkan makanan ke
dalam rahangnya. Pada sisi bawah/dalam dari labrum terdapat lobus yang
terletak ditengah membujur yang disebut epipharynx yang merupakan alat
penting dari serangga.

Mandibular (md). Letak mandibular dibelakang labrum. Alat ini


merupakan sepasang alat yang kuat yang digunakan untuk mengunyah. Bagian
distal (ujung) terdapat bagian-bagian yang menyerupai gigi yang disebut incisior
(in) dan molare.Mandibular ini digerakkan oleh dua buah otot yaitu adductor yang
kuat dan abductor yang lebih kecil. Kedua otot ini melekat pada tendon-tendonn
(ten) yang kuat. Pangkal dari mandibular ini melekat dengan erat pada skelet oleh
adanya dua buah condyle.

Maxilla (mx). Terletak dibelakang mandibular,maxilla ada satu pasang


dan masing-masing terdiri dari bagian sebagai berikut:
1. Cardo yaitu pangkal yang berbentuk triangular yang menyendikan maxilla
dengan dinding kepala.

2. Stipes yang pada ujungnya disebut galea yang timbul dari sisi luar stipes yang
pangkalnya disebut subgalea

3. Palpus maxillaris dengan pangkalnya palpifer yang timbul dekat sisi luardari
stipes mempunyai 5 buah ruas.

Labium. Terletak dibagian belakang dari alat mulut. Bagian-bagian


labiumterdiri dari :

1.Submentum yang merupakan lembaran lebar dengan pangkalnya yang lonjong

2.Mentum yang berpangkal pada bagian ujung dari submentum dan pada kedua
sisinya terdapat palpus labialis yang beruas 3 buah

3.Ligula yang merupakan bagian apical dari labium dan terdiri dari dua bagian,
ditengah-tengah terdapat glossa dan dikanan kiri terdapat paraglossa

b. Alat mulut pencucuk dan penghisap

Pada homoptera alat mulut termodifikasi untuk mencucuk jaringan


tanaman dan memindahkan cairan tanaman yang ada dalam jaringan tanaman ke
dalam mulutnya. Labium beruas empat dan berfungsi sebagai sarung stilet.
Labium semacam ini dikenal dengan istilah rostum. Stilet ada empat buah yaitu
dua stilet mandible dan dua stilet maksila. Labrum pendek menutup bagian depan
pangkal rostrum. Pada saat stilet digunakan untuk menusuk jaringan, labium tidak
ikut menusuk tetapi dibengkokkan.

Tipe alat mulut pada nyamuk, bagian klipeus masih ada, labrum
epifaring membentuk bangunan seperti pedang tetapi melekuk. Modifikasi alat
mulut terjadi karena perubahan perilaku makan. Hipofaring membentuk jaringan
membentuk jarum silet mandible dan maksila, dan labrum. Saliva nyamuk adalah
antikoagulan.Sepasang labium membentuk lubang saluran makanan. Antara
mandible dan maksila terdapat saluran ludah pada hipofaring.
c. Alat mulut penjilat dan penghisap

Tipe ini dikenal pada lalat rumah. Alat mulutnya menonjol kebawah
dari kepala dan membentuk proboscis yang kuat. Proboscis ini dapat dijulurkan
dan ditarik kembali ke dalam kapsul kepalanya. Proboscis yang kuat. Proboscis ini
dapat dijulurkan dan ditarik kembali ke dalam kapsul kepalanya. Proboscis terdiri
dari 3 bagian, yaitu :

1.Basiproboscis atau rostum merupakan bagian pangkal yang besar. Rostrum


bentuknya seperti kerucut terbalik. Alat ini dibentuk sebagian oleh kepala dan alat
mulut, dindingnya berchitin. Alat ini berlekatan dengan batas ventral dari kepala
dan dilanjutkan kebawah oleh haustellum. Pada bagian bawah sisi depan terdapat
dua buah sklerit yang menjadi tempat pangkal palpusmaxillaris. Dalam membrane
terdapat bangunan sklerit yang besar yang berbentuk huruf u yang disebut
fulcrum yang di dalamnya terdapat pharynx sebagai alat penghisap dengan otot-
otot dilatornya. Juga terdapat bangunan seperti tongkat yang disebut maxilarry
rod dan dianggap sebagai stipes dari maxillanya.

2.Mediproboscis atau haustellum yang bentuknya silindris, merupakan alat mulut


dengan bagian-bagiannya sebagai berikut : labrumepipharynx, hypopharynx,dan
labium yang merupakan bagian belakangnya.

3.Distiproboscis atau oral disc terdiri dari discal sklerit dan dua buah bulatan yang
besar yang disebut labellum. Pada labellum terdapat sklerit-sklerit yang melintang
yang disebut cincin pseudotrakhea.

d. Alat mulut penghisap

Terdiri dari rostu,, haustellum dan oral disk atau labellum. Pada rostum
terdapat spesies yang berbentuk tongkat. Haustellum terdiri dari labrum
epifaring, labung hipofaring terdapat diantaranya. Labellum teridir dari alur-alur
atau suatu celah yang disebut dengan pseudotrakhea. Dengan adanya otot pada
rostrum, caira bisa dihisapkeatas. Tipe alat mulut ini terjadi pada lalat rumah
Sedangkan tipe alat mulut penghisap pada Lepidoptera stadium
dewasa atau kupu-kupu. Labrum epifaring kecil, mandible hilang. Alat penghisap
cairan adalah maksila yang disebut galea. Bagian maksila yang ada adalah yang
terdiri dari kardo,stipes terdapat otot-otot yang dikerutkan untuk membantu
gerakan menghisap cairan. Galea seperti belalai disebut proboscis.

Terdapat 2 tipe alat mulut :

• Mandibulata : disesuaikan untuk memotong atau menggigit dan mengunyah


bahan makanan padat.

• Haustellata : disesuaikan untuk mengambil bahan makanan cair atau makanan


yang terlarut bagian alat mulut memanjang dan berbentuk seperti jarum yang
disebut stilet

C.Antena

Pangkal antena (scape) adalah suatu areal membraneus dari dinding kepala
dan berporos pada bagian antenifer. Bagian antenna terdiri dari scape, pedisel,
dan flagellum.

Tipe-tipe antenna serangga yaitu :

a. Setaceus: berbentuk seperti duri, ruas-ruasnya lebih mengecil pada bagian


ujung. Misalnya antena pada capung dan capung jarum.

b. Filiform: berbentuk seperti benang, setiap ruas memiliki ukuran yang hampir
sama dan biasanya berbentuk silindris. Misalnya antena pada kumbang tanah.

c. Moniliform: berbentuk seperti untaian tasbih, ukuran ruas-ruasnya sama dan


relatif berbentuk bulat, contoh pada kumbang.

d. Serrata:berbentuk seperti gergaji, ruas-ruas terutama yang terdapat pada


setengah atau dua pertiga dari ujung antena berbentuk segitiga, contoh pada
kumbang Click beetle (Elateridae).
e. Pektinate: berbentuk seperti sisir, sebagian besar ruas-ruas memiliki juluran
lateral langsing dan panjang, contoh pada kumbang

f. Bentuk Gada: ruas-ruas di sebelah ujung antenna meningkat garis tengahnya


dan peningkatannya terjadi secara bertahap, misalnya pada Tenebrionidae dan
kumbang Lady

g. Kapitate: ruas-ruas di sebelah ujung antena meningkat garis tengahnya dan


peningkatannya terjadi secara tiba-tiba, contoh pada kumbang penghisap cairan
tumbuhan.

h. Lamellate: bila ruas-ruas ujung meluas ke samping membentuk gelabir-


gelambir seperti piring yang bulat atau oval, contoh pada kumbang

i. Flabelate: bila ruas-ruas ujung seperti lembaran yang sisinya sejajar dan panjang
atau gelambir-gelambir berbentuk lidah meluas ke samping, contoh pada
kumbang

j. Genikulat: berbentuk siku, dengan ruas pertama panjang dan ruas-ruas


berikutnya kecil dan membengkok pada satu sudut dengan yang pertama, contoh
pada kumbang Chalcididae.

k. Plumosa: berbentuk seperti bulu, kebanyakan ruas-ruasnya memiliki rambut-


rambut panjang, misalnya pada nyamuk jantan .

l. Aristate: ruas terakhir biasanya membesar dan mengandung bulu-bulu dorsal


yang banyak, yaitu arista, misalnya pada lalat rumah .

m. Stilate: ruas terakhir memiliki juluran yang berbentuk seperti stili atau jari yang
memanjang,misalnya pada lalat perompak.

Adapun fungsi antena pada setiap jenis serangga sangat beragam, namun
pada umumnya fungsi utama dari antena tersebut adalah sebagai alat peraba dan
pencium. Selain dua fungsi utama antena yang telah disebutkan diatas beberapa
fungsi lain dari antena serangga yang sama pentingnya adalah sebagai alat untuk
mengetahui tempat-tempat makanan (mangsa), arah perjalanan, jodoh, bahaya,
dan dapat mengedakan hubungan dengan sesamanya.

D.Mata

Mata pada serangga terdiri dari mata majemuk (compound eyes) dan mata
tunggal (ocelli). Mata majemuk dilindungi oleh bagian transparan dari kutikula
yaitu cornea, dimana terbagi menjadi sejumlah besar potongan berbentuk segi
enam yaitu disebut sebagia facet. Setiap facet merupakan ujung terluar dari suatu
unit yang disebut ommatididum. Adanya struktur ini akan memberikan gambaran
mozaik seperti pada udang. Diantara beberapa serangga, kemungkinan belalang
mampu membedakan warna (Ibrahim, 2012).

Selain mata majemuk, belalang memiliki mata sederhana atau ocellus


(jamak ocelli) di daerah kepala bagian atas serta di tepi sebelah dalam mata
majemuk. Mata tunggal pada larva holometabola terletak dilateral kepala disebut
stemmata, jumlahnya ada 6 atau 8. Mata sederhana ini terdiri atas sekelompok
sel-sel penglihatan yaitu retinula dan di bagian tengahnya terdapat batang optik
yaitu rhabdom. Bagian terluar mata sederhana terdapat lensa transparan yang
merupakan modifikasi dari kutikula (Sakura,2012).

Struktur ommatidia

• Bagian optic yang terdiri dari lensa kutikuler dan membentuk lensa cornea
biconveks dan dibawah kornea terdapat 4 buah sel semper, pada kebanyakan
serangga mengahasilkan crystalline cone.

• Crystalline cone, dan bagian sensori terdiri dari sel retinula, rhabdomere,sel
pigmen sekunder, dan serabut syaraf.

Fungsi mata majemuk dalam perbedaan penerimaan intensitas cahaya :

• Aposisi (photopic) merupakan suatu adaptasi sinar terang pada serangga diurnal

• Superposisi (scotopic) merupakan suatu adaptasi sinar lemah (gelap) pada


serangga nocturnal
E.Toraks

Dada merupakan tempat meletaknya (bersambungnya) kaki dan sayap dan


bagian yang menghubungkan antara caput dan abdomen. Toraks serangga terdiri
dari tiga ruas yaitu protorak (segmen toraks depan dan sebagai tempat atau
dudukan bagi sepasang tungkai depan), mesotoraks (segmen toraks tengah dan
sebagai tempat atau dudukan bagi sepasang tungkai tengah dan sepasang sayap
depan), dan metatoraks (segmen toraks belakang dan sebagai tempat atau
dudukan bagi sepasang tungkai belakang dan sepasang sayap belakang).

Pada mesothorax dan metathorax masing-masing terdapat sepasang sayap.


Sayap pada segmen mesothorax merupakan sayap anterior dan disebut tegmina
atau elytra.Istilah tegmina digunakan untuk sebutan sayap anterior dari anggota
Orthoptera (contohnya belalang), sedangkan elytra digunakan untuk sebutan
sayap anterior anggotaoro Coleptera (contonya kumbang). Sayap pada segmen
metathorax merupakan sayap posterior. Ditinjau dari strukturnya sebuah sayap
terdiri atas membran atas dan membran bawah. Sayap sebenarnya merupakan
perluasan dari kutikula yang diperkuat dengan anyaman vena dan saraf yang
bercabang-cabang. Di dalam vena sayap terdapat trachea dan serabut saraf yang
halus. Sayap anterior berupa lembaran tipis dan transparan. Pada waktu istirahat,
sayap posterior terdapat di bawah sayap anterior. Berdasarkan perbandingan dari
aneka ragam sayap, pada dasarnya tetap mengikuti prinsip rangkaian vena
longitudinal dari anterior menuju ke posterior yaitu:

a. Kosta, tidak bercabang, terletak pada atau di tepi sayap.

b. Sub kosta: ujungnya bercabang dua, dan mendekati ujung basal, ada
kemungkinan berhubungan dengan kosta melalui vena humeral.

c. Radius, dengan dua cabang, cabang ke-1 tidak bercabang, sedangkan cabang
ke-2 disebut sektor radial dan ujung dari sektor radial bercabang.

d. Media, kedua cabang menghasilkan 4 cabang.

e. Kubitus, cabang dari kubitus menghasilkan dua sampai tiga cabang.


f. Anal, vena yang tidak bercabang dan bernomor ke 1, ke 2, ke 3 dan seterusnya,
penomoran ini dimulai dari sisi anterior menuju ke posterior (Jumar, 2000).

Di sisi lateral mesothraks dan metathoraks terdapat spirakel yang


merupakan lubang dari sistem respirasi. Setiap segmen dada membawa sepasang
kaku. Setiap kaki tersusun atas 5 segmen. Kelima segmen tersebut dari proksimal
ke distal sebagai berikut:

1. Coxa, bersendi dengan tubuh.

2. Trochanter, kecil berbentuk segitiga

3. Femur, khusus femur dari kaki metathoraks membesar dan mengandung otot
yang digunakan untuk melompat.

4. Tibia, ramping dan berduri

5. Tarsus, terdiri atas 3 segmen yang tampak, salah satu yang bersendi dengan
tibia memiliki 3 bantalan pada permukaan ventral. Sedangkan segmen paling
ujung dilengkapi sepasang cakar yang terletak diantara lobus berdaging (pulvillus)
(Jumar, 2000).

Sayap

Sayap merupakan pertumbuhan daerah tergum dan pleura. Sayap terdiri


dari dua lapis tipis kutikula yang dihasilkan oleh sel epidermis yang segera hilang.
Serangga bersayap pada fase dewasa dan pradewasa khusus pada Ephemeroptera
yang biasa disebut fasesubimago/preimago. Sayap serangga secara umum berupa
lembaran yang bervena berfungsi untuk terbang. Diantara kedua lipatan tersebut
terdapat berbagai cabang tabung pernafasan (trakea). Tabung ini mengalami
penebalan sehingga dari luar tampak seperti jari-jari sayap.Selain berfungsi
sebagai pembawa oksigen ke jaringan, juga sebagai penguat sayap. Jari-jari utama
disebut jari-jari membujur yang juga dihubungkan dengan jari-jari melintang. Jari-
jari sayap ini mempunyai pola yang tetap dan khas untuk setiap kelompok dan
jenis tertentu dan dengan adanya sifat ini akan mempermudah dalam
mendeterminasi serangga.

Tungkai

Sejumlah bentuk tungkai serangga yang khas beserta fungsinya dijelaskan


sebagai berikut:

1. Saltatorial Tungkai belakang belalang yang digunakan untuk meloncat, dengan


bentuk femur tungkai belakang lebih besar bila dibandingkan dengan femur
tungkai depan dan tungkai tengah. Contoh:Valanga nigricornis (belalang).

2. Raptorial: Tungkai depan digunakan untuk menangkap dan memegang


mangsa, sehingga ukurannya lebih besar bila dibandingkan dengan tungkai yang
lainnya. Contoh:Stagmomantis carolina (belalang sembah).

3. Kursorial: Tungkai ini digunakan untuk berjalan cepat atau berlari. Contoh:

Periplaneta australasiae (kecoa).

4. Fosorial: Tungkai depan berubah bentuk sebagai alat penggali tanah. Contoh:

Gryllotalpa africana (orong-orong).

5. Natatorial: Tungkai jenis ini terdapat pada serangga air yang berfungsi untuk
berenang.Contoh:Hydrophilus triangularis (kumbang air).

6. Korbikulum: Tungkai tipe ini berfungsi untuk mengumpulkan tepung sari.


Contoh : Apiscerana (lebah madu) (Jumar, 2000).

Tungkai serangga terdiri dari enam ruas yang terdiri dari :

1. Koksa, yang merupakan bagian yang melekat langsung pada thoraks.

2. Trokanter, bagian kedua dari ruas tungkai berukuran lebih pendek dari pada
koksa dan sebagian bersatu dengan ruas ketiga.
3. Femur, merupakan ruas yang terbesar.

4. Tibia, ukurannya lebih ramping tetapi hampir sama panjang dengan femur pada
bagian ujung tibia biasanya terdapat duri-duri atau taji.

5. Tarsus, terdiri dari 1-5 ruas.

6. Pretarsus, ruas terakhir dari tungkai, terdiri dari sepasang kuku tarsus dan
diantaranya terdapat struktur lebus antara dua cakar disebut arolium, bantalan
yang terdapat pada dasar cakar disebut pulvilli.

Bentuk atau tipe kaki serangga bermacam-macam tergantung jenis dan


kegunaannya.Berdasarkan bentuknya kaki serangga berbeda menjadi:

1. Yg berenang, terdapat pada serangga perenang. Pada tipe ini pasangan kaki
tengah dan belakang bentuknya pipih dan pada baraksasa tepinya terdapat
rambut-rambut kasar. Contoh: Hidrofilus segitiga (kumbang udara)

2. Liar,sepasang kaki depan berfungsi sebagai lengan untuk pegang dan


menangkap mangsanya. Contoh: Stagmomantiscarolina (belalang sembah)

3. Asin,terdapat pada serangga peloncat Hewan yang memiliki tipe kaki asin
biasanya memiliki tulang paha kaki belakang lebih besar dibandingkan tulang
paha kaki depan. Contoh:Valanganigricornis (belalang)

4. Fosil,misalnya bentuk kaki pada Gaang (Gryllotalpa Sp) yang berfungsi untuk
menggali.Tulang kering pada kaki depan lebih besar dari kaki belakang.

5. Menjepit,misalnya bentuk kaki depan pada kumbang udara yang berfungsi


untuk pegang/menangkap serangga betina pada saat kopulasi.Beberapa tarsomer
memiliki alat pengisap dan cakar yang besar.Misalnya pada Dytiscus

6. Rawat jalan,terdapat pada serangga yang berjalan,hanya berfungsi untuk


berjalan atau berlari.Bentuk kaki yang sederhana,memiliki tulang paha dan tulang
kering yang panjang,misalnya semut.

7. Korbikulum,tangguh T _ini berfungsi untuk mengumpulkan tepung sari.


Contoh: Lebah cerana (lebahmadu)

F. Perut

Perut serangga merupakan bagian tubuh yang memuat alat


pencernaan,ekskresi,dan reproduksi. Perut serangga terdiri dari 11 atau 12 ruas.
Ruas perut yang terakhir (ke-11) terdapat tambahan ruas yang disebut cercus
(kata jamak cerci).Wujudnya berupa sepasang ruas yang sedarhana,mirip
antena.Cercus yang sangat panjang mirip ekor. Cercus yang panjang jumlah 2 atau
3,misalnya pada lala sehari(Sesuatu yg tdk kekal varia Eaton).Adapula cercus yang
berbentuk seperti catut(kakat au),misalnya pada cocopet (Dermatera).Segmen
perut yang ke-12 disebut telso atau periproct. Segmen tersebut tidak pernah ada
tambahan (pelengkap). Pada telson terdapat lubang untuk buang kotoran
(dubur).

Sebagian besar ruas perut tampak jelas terbagi menjadi Tergum (bagian
atas) dan Tulang dada (bagian bawah),sedangkan Pleuron (bagian tengah) tidak
tampak,sebab sebagian bersatu dengan tergum.Perbedaan jenis kelamin jantan
dan betina dapat dilihat jelas pada bagian abdomen ini. Pada abdomen serangga
betina terdapat 10 ruas tergum dan 8 ruas sternum,sedangkan pada serangga
jantan terdapat 10 ruas tergum dan 9 ruas sternum. Alat reproduksi betina
terletak di antara ruas ketujuh dan kedelapan pada batas belakang ruang perut
yang kesembilan yang terletak pada permukaan bawah (ventral). (Pracaya, 2008)

BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN

Serangga (disebut pula Insecta) adalah kelompok utama dari hewan


beruas (Arthropoda) yang bertungkai enam (tiga pasang); karena itulah mereka
disebut pula Hexapoda (dari bahasa Yunani , berarti “berkaki enam”). Serangga
ditemukan di hamper semua lingkungan kecuali di lautan. Secara morfologi,
tubuh serangga dewasa dapat dibedakan menjadi tiga bagian utama. Ketiga
bagian tubuh serangga dewasa adalah kepala (caput), dada (thorax), dan perut
(abdomen). Caput merupakan sebuah konstruksi yang padat dan keras yang
berfungsi sebagai tempat melekatnya antena, mata majemuk, mata oseli, dan alat
mulut. Thoraks merupakan tempat meletaknya (bersambungnya) kaki dan sayap
dan bagian yang menghubungkan antara caput dan abdomen.pada toraks
terdapat tiga pasang kaki dan dua atau satu pasang sayap. Abdomenadalah perut
serangga terdiri dari 11 atau 12 ruas. Abdomen serangga merupakan bagian
tubuh yang memuat alat pencernaan, ekskresi, dan reproduksi.
DAFTAR PUSTAKA

Soputa,2002.Morfologi Eksternal Serangga,


http://www.faperta.ugm.ac.id/perlintan
2005/puta_files/attach/SUPUTA_UGM2000% 20 Morfologi%20 Eksternal.pdf. 09
september 2015

Suhara, Modifikasi Bentuk Kaki Sayap Dan Antena Serangga

http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._BIOLOGI/196512271991031-
SUHARA/Ch.4_Morfologi_Kaki,_Sayap,_Antena.pdf. 09 sepember 2015 Pelangi
Biologi.2011.

Morfologi Serangga
http://pelangibiologiasdariah.blogspot.com/2011/10/morfologi-serangga.html.
09 september 2015 Rahima Hidayathi.2014.

Anatomi serangga

http://ichikawami.blogspot.com/2014/06/anatomiserangga.html.09 september
2015Khairul Ibnu.2014.

Anatomi Serangga.

http://ibnukhairul97.blogspot.com/. 09 september 2015Anonim.2011.

Morfologi Serangga

https://tegmina.wordpress.com/2011/03/09/morfologi-serangga/. 09 september
2015 Rinekso Bagas.2012.

Morfologi Serangga

https://www.academia.edu/8845400/Morfologi_serangga.html. 09 september
2015

Anda mungkin juga menyukai