Anda di halaman 1dari 6

TUGAS MAKALAH SINGKAT

KEANEKARAGAMAN AVES DAN MAMALIA


Ordo Edentata

oleh:
Nama : Rifda Mafaza
NIM : 21304241026
Kelas : Pendidikan Biologi C

JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU
PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI
YOGYAKARTA
2021
A. DASAR TEORI
Tingkatan tertinggi dari Kingdom animalia adalah mamalia. Ciri umum yang
dimiliki mamalia yaitu memiliki rambut yang menutupi tubuhnhya. Spesiesnya ada
yang tertutupi seluruhnya oleh rambut dan ada yang hanya memiliki rambut di
tempat-tempat tertentu pada bagian tubuhnya. Jumlah rambut tersebut berbeda-beda
antara spesies yang satu dengan yang lain . selain itu, ciri khas dari mamalia adalah
memiliki glandula (kelenjar) mamae pada tubuh mereka yang berfungsi sebagai susu
yang dimanfaatkan oleh mamalia betina untuk menyusui anaknya. Semua mamalia
memiliki kelenjar mamae , termasuk pada mamalia jantan walaupun kelenjar ini tidak
berfungsi sebagaimana pada mamalia betina.
Seperti telah dikatakan sebelumnya bahwa mamalia merupakan tingkatan
tertinggi pada kerajaan hewan. Banyaknya hewan di dunia mengakibatkan banyaknya
perbandingan tingkatan hewan. Salah satu tingkatan dibawah mamalia yaitu Ordo
Edentata atau biasa disebut mamalia ompong atau mamalia tanpa gigi. Mereka
merupakan hewan yang sudah langka dan dilindungi. Ordo ini dibagi menjadi empat
family (keluarga) yaitu Dasypodidae (armadillos), Bradypodidae (sloth),
Megalonychidae dan Myrmecophagidae (pemakan semut berbulu). Edentata
merupakan salah satu mamalia yang sangat terspesialisasi dengan sangat sedikit
karakteristik umum mengenai struktur kulit.

B. RUMUSAN MASALAH
Dalam makalah saya membahas mengenai salah satu ordo dari mamalia
dimulai dari klasifikasi, morfologi, anatomi/struktur tubuh, ekologi,persebaran
geografi, serta keanekaragaman famili Ordo Edentata.

C. TUJUAN KAJIAN
1. Mengenali salah satu ordo dari aves dan mamalia
2. Mengetahui ciri umum, morfologi, karakteristik, dan informasi penting lainnya
mengenai Ordo Edentata
3. Memenuhi tugas

D. METODE KAJIAN
Metode kajian :
Kajian analitis dan kritis berdasar fakta dan kajian referensial (Buku-buku & Jurnal-
jurnal ) yang up date (mutakhir/ kekinian) dalam rangka mencari rumusan solusi).
Dukungan data-data sekunder sangat diperlukan.

E. PEMBAHASAN
1. Karakteristik
 Badan khusus untuk memanjat atau menggali
 Berbulu panjang
 Gigi tidak berlapis email
 Memakan daun, buah, dan burung
 Pada umumnya tidak mempunyai gigi, yang bergigi tidak mempunyai gigi seri
 Pemakan Semut
 Jari-jari bercakar

2. morfologi
 Tidak memiliki stratum granulosum dan stratum lucidum yang terdapat pada
epidermis.
 Memiliki sangat sedikit pigmen atau bahkan tidak sama sekali.
 Osifikasi dapat terjadi pada kulit.
 Lapisan epidermis dari osifikasi ini telah berubah menjadi sisik-sisik corneous.
 Pola berkas kolagen yang khas di dermis (tegak lurus tetapi sejajar dengan
permukaan kulit).
 Kelenjar sebaceous berukuran kecil.
 Kelenjar keringat, jika tidak ada, berbentuk tabung atau sedikit terpelintir
menjadi glomeruli.
 Otot arrectores pilorum mungkin ada atau tidak ada.
 Pelage mungkin berkembang dengan baik atau jarang.

3. Keanekaragaman famili
Ordo Edentata ini adalah mamlia yang memiliki terbagi menjadi 4 family :

a. Family Myrmecophagidae (Trenggiling)

en.wikipedia.org

Morfologi dan anatomi


Trenggiling memilik moncong mirip belalai dimana indra penciumannya sangat tajam,
kukunya besar dan tajam, tidak mempunyai gigi, serta mempunyai lidah panjang yang
bentuknya mirip cacing. Makanannya adalah semut dan rayap.
Contoh : Myrmecophaga tridactyla
KLASIFIKASI
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mammalia
Ordo : Pilosa
Famili : Myrmecophagidae
Genus : Myrmecophaga
Spesies : Myrmecophaga tridactyla

Persebaran
Dari banyaknya perbedaan spesies trenggiling, Gaubert dan Antunes (2005),
mengusulkan berdasarkan perbedaan beberapa karakteristik morfologi dan DNAnya bahwa
spesies trenggiling yang terdapat di pulau Palawan (Filipina) merupakan spesies tersendiri.
Terdapat 7 trenggiling yang terdistribusi di hutan-hutan tropis Asia dan Afrika . Spesies
trenggiling Asia yaitu M. javanica, M. crassicaudata, dan M. pentadactyla. Adapun spesies
trenggiling Afrika yaitu M. gigantea, M. temminckii, M. tricuspis, dan M. tetradactyla
(Robinson 2005).
Trenggiling yang ada di Indonesia yaitu spesies M. Javanica. Penyebaran spesies
tersebut meliputi hutan hujan tropis daerah Sumatera, Jawa, Kalimantan, dan pulau-pulau
kecil dari Riau, Pulau Lingga, Bangka, Belitung, Nias, Pagai, Pulau Natuna, Karimata, Bali,
serta Lombok.(Corbet dan Hill 1992).
Ekologi
sepanjang hari trenggiling melakukan aktivitasnya namun lebih tinggi ketika malam hari
(nokturnal). Trenggiling menggunakan indera penciumannya untuk mencari makanan.
Mereka menggali dengan cakar kaki depannya hingga semut atau rayap keluar dari sarang.
Aktivitas Trenggiling sangat pandai memanjat dibandingkan dengan berjalan.Trenggiling
menyelamatkan dirinya dari predator-predator tersebut dengan dengan menegakkan sisik,
melingkarkan badan hingga menyemprotkan cairan berbau busuk dari kelenjar anal untuk
mengusir predatorpredator tersebut.

b. Family Bradypodidae (kukang berjari tiga)

Scienephoto.com

Morfologi dan anatomi


Kukang memiliki bentuk kepala bulat, bermuka datar, bulunya panjang dan tidak
beraturan, telinganya sangat kecil, kukunya panjang (8-10cm) dan melengkung, serta kaki
depannya jauh lebih panjang dari kaki belakang sehingga bergerak sangat canggung dan
kaku. Hewan ini merupakan pemakan tumbuhan atau herbivora.
Contoh : Bradypus variegatus
KLASIFIKASI
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mammalia
Ordo : Pilosa
Famili : Bradypodidae
Genus : Bradypus
Spesies : Bradypus variegatus

Ekologi
Aktivitas makan kukang jawa tertinggi terdapat pada malam dan tengah malam.
Frekuensi penggunaan pohon tertinggi terdapat pada pohon kayu putih dengan frekuensi
sebesar 0% 20% 40% 60% 80% 100% afrika bambu, baros, jabon, kaliandra, kesemek,
lingsir, pinus, kayu puspa, semak suren sp X (OS).
c. Family Megalonychidae (kukang berjari dua)
Memiliki ciri dan morfologi yang sangat mirip dengan Family Bradypodidae.
Perbedaannya hanya terletak pada jumlah jarinya.

d. Family Dasypodidae

Flickr.com

Morfologi dan anatomi


. Hewan ini memakan semut dan rayap. Kaki, permukaan tubuh bagian atas, dan ekornya
tertutup lapisan tanduk yang kuat dan lentur, sedangkan bagian lainnya tertutup oleh kulit
lembut dan berambut .
Contoh : Priodorites maximus (armadillo raksasa)
KLASIFIKASI
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mammalia
Ordo : Cingulata
Famili : Bradypodidae
Subfamili : Tolypeutinae
Genus : Priodontes
Spesies : Priodorites maximus

Ekologi
Spesies yang hampir punah ini hanya terdapat di wilayah Chaco di Argentina utara,
Paraguay barat, dan Bolivia selatan di mana ternyata didistribusikan secara lokal di daerah
dengan tanah berpasir yang lembut. Hewan ini merupakan spesies fosil yang kurang dikenal
dengan karapas tetap dan cakar depan yang sangat besar yang disesuaikan untuk
menggali. Spesies ini dianggap "Kurang Data" oleh Persatuan Internasional untuk Konservasi
Alam dan Sumber Daya Alam.

F. KESIMPULAN
Ordo Edentata merupakan hewan yang sudah langka atau dilindungi. Sebagian besar
mamalia ini tidak memiliki gigi atau ompong. Sedangkan yang memiliki gigi tidak
mempunyai gigi seri dan email. Edentata memiliki jari-jari yang bercakar dan bulu yang
panjang. Aktivitas sehari-hari dihabiskan dengan memanjat dan menggali. Makanannya
meliputi daun, buah, burung, rayap, dan semut. Edentata merupakan salah satu mamalia yang
sangat terspesialisasi dengan sangat sedikit karakteristik umum mengenai struktur kulit.
. Ordo ini dibagi menjadi empat family (keluarga) yaitu Dasypodidae (armadillos),
Bradypodidae (sloth), dan Megalonychidae, dan Myrmecophagidae (pemakan semut
berbulu).

G. DAFTAR PUSTAKA
Tiana Putri Hidayati (2018).ORDOEDENTATA. Zoologi Vertebrata. diakses pada 14
Desember 2021
V. E. Sokolov (2020). ORDO EDENTATA.mammal skin. Diakses pada 14 Desember 2021

Muhammad Radhi.Perilaku Trenggiling (Manis javanica) Hewan Yang Hampir Punah. 1 Fakultas
Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Ar-Raniry, Kota Pelajar dan Mahasiswa,
Darussalam, Banda Aceh 23111

ENDAH SEPTI FAUZI (2016). PREFERENSI HABITAT DAN PERILAKU MAKAN KUKANG JAWA (Nycticebus
Javanicus, E. Geoffroy, 1812) DI TALUN DESA CIPAGANTI, GARUT, JAWA BARAT. FAKULTAS
MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DEPARTEMEN BIOLOGI DEPOK

Anda mungkin juga menyukai