Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

1.2 Rumusan Masalah


a. bagaimana kunci determinasi beberapa hewan yang tergolong ke dalam
Class Mammalia?
b. Bagaimana status konservasi beberapa hewan yang tergolong ke dalam
Class Mammalia?
1.3 Tujuan
a. Menyusun kunci determinasi beberapa hewan yang tergolong ke dalam
Class Mammalia
b. Mengetahui status konservasi beberapa hewan yang tergolong ke dalam
Class Mammalia
BAB II
ISI
2.1 subab apaya ini namanya gatau
A. Gajah
B. Papio hamadryas (Baboon)

1. Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Phyllum : Chordata
Class : Mamalia
Order : Primates
Family : Cercopithecoidea
Genus : Papio
Species : Papio hamadryas

2. Deskripsi

Papio hamadryas adalah monyet dengan seksual dimorfik yang


sangat tinggi dan berambut. Papio hamadryas dewasa jantan memiliki
berat sekitar 21,5 kg dan pada betina memiliki berat sekitar 9,4 kg. Papio
hamadryas jantan memiliki rambut berwarna coklat keabu-abuan. Papio
hamadryas jantan memiliki ventrum berwarna gelap. Papio hamadryas
jantan memiliki rambut yang tipis pada pipi. Papio hamadryas jantan
memiliki bentukan jenggot yang menonjol dan tebal. Papio hamadryas
jantan memiliki surai berwarna perak.

Papio hamadryas jantan memiliki rambut di bagian belakang yang


panjang bergelombang. Papio hamadryas betina memiliki rambut
berwarna coklat kekuningan langsat. Papio hamadryas jantan dan betina
memiliki kulit disekitar ischial callosities berwarna merah muda atau
merah cerah. Papio hamadryas jantan memiliki kulit dengan warna yang
sama pada moncong dan wajah. Papio hamadryas betina memiliki wajah
berwarna coklat keabu-abuan. Papio hamadryas memiliki ekor yang
panjang. Papio hamadryas memiliki 2 ekstremitas anterior dan 2
ekstremitas posterior. Papio hamadryas termasuk hewan homoiterm.

3. Habitat
Papio hamadryas dapat ditemukan di dekat gurun pasir, stepa,
padang rumput, dataran, savanna. Distribusi Papio hamadryas dibatasi
oleh ketersediaan sumber air dan batu atau tebing yang sesuai untuk tidur.
Di Ethiopia, Papio hamadryas ditemukan di daerah pertanian dan
dianggap sebagai hama tanaman.
4. Distribusi
Distribusi Papio hamadryas dapat ditemukan di benua Afrika di
wilayah Laut Merah Selatan, di Ethiopia, dan Eritrea. Papio hamadryas
dapat ditemukan juga di wilayah Palearctic,di Arab Saudi dan Yaman.
Papio hamadryas adalah bagian dari kompleks species baboon Afrika.
5. Makanan

Papio hamadryas adalah hewan omnivore. Papio hamadryas


dikenal memakan berbagai jenis makanan ternasuik buah-buahan, getah-
getah pohon, serangga, telur, biji akasia, bunga akasia, biji rumput,
rumput, rimpang, jagung, umbi akar, dan vertebrata kecil.

6. Status Konservasi
IUCN mencantumkan Papio hamadryas sebagai lower risk/near
threatened (hamper terancam). Papio hamadryas terancam oleh hilangnya
habitat.

C. Tragelaphus spekii (Sitatunga)

1. Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Phyllum : Chordata
Class : Mammalia
Order : Artiodactyla
Family : Bovidae
Genus : Tragelaphus
Species : Tragelaphus spekii

2. Deskripsi
Tragelaphus spekii atau dikenal dengan Sitatunga merupakan salah
satu jenis Antelop Rawa yeng memiliki rambut berwarna coklat
kemerahan. Rambut tersebut menutupi seluruh permukaan tubuh
Tragelaphus spekii dengan pola garis-garis belang putih pada bagian
punggung hingga ekor. Tragelaphus spekii tidak memiliki tanduk pada
bagian kepalanya. Tragelaphus spekii memiliki moncong yang panjang.
Tragelaphus spekii memiliki mata yang berorientasi kedepan. Tragelaphus
spekii memiliki warna putih pada bagian ventral lehernya. Tragelaphus
spekii memiliki kelenjar mammae
Tragelaphus spekii jantan memiliki tinggi badan yang berkisar
antara 80-116 cm dengan berat mencapai 75-120 kg. Sedangkan
Tragelaphus spekii betina memiliki tinggi badan sekitar 72-90 cm dengan
berat badan sekitar 25-55 kg. Disekitar pangkal paha atas Tragelaphus
spekii terdapat bercak totol-totol putih tak beraturan. Tragelaphus spekii
memiliki kaki yang lebar selain itu, kaki Tragelaphus spekii juga berfungsi
untuk berenang. Tragelaphus spekii memiliki kaki yang ramping dan
panjang. Tragelaphus spekii memiliki jari kaki yang berjumlah genap.
Tragelaphus spekii memiliki ekor yang pendek.
3. Habitat
Tempat tinggal yang cocok untuk Tragelaphus spekii adalah rawa-
rawa dan padang rumput.
4. Distribusi
Tragelaphus spekii dapat ditemukan di seluruh Afrika Tengah,
Republik Demokratik Kongo, Kamerun dan bagian dari Sudan Selatan.
5. Makanan
Tragelaphus spekii merupakan hewan pemakan tumbuhan
(Herbivora). Tragelaphus spekii memakan rumput, pucuk daun, batang
lunak, dan tumbuhan air.

6. Status Konservasi
Berdasarkan IUCN, status konservasi dari spesies Tragelaphus
spekii adalah Least Concern (LC). Hal ini menandakan bahwa
Tragelaphus spekii masih dalam status aman/ melimpah.

D. Hystrix javanica (Landak Jawa)

1. Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Class : Mammalia
Order : Rodentia
Family : Hystricidae
Genus : Hystrix
Species : Hystrix javanica
2. Deskripsi
Hystrix javanica berwarna coklat kehitaman. Hystrix javanica
merupakan Rodentia yang berukuran besar, panjang tubuhnya 37 sampai
47 cm. Hystrix javanica memiliki panjang ekor 23 sampai 36 cm. Hystrix
javanica memiliki berat badan 13 sampai 27 kg. Hystrix javanica memiliki
morfologi tubuh landak dibedakan menjadi 5 bagian yaitu: caput, cervik,
thorax, abdomen dan glutea. Pada caput Hystrix javanica terdapat nares,
fibrisae, organon visus , auriculae, porus acusticus externus dan rima oris
dimana terdapat lingua dan dentes. Mata Hystrix javanica sempit berwarna
hitam dengan bentuk telinga seperti kepingan uang logam. Gigi pada
Hystrix javanica memiliki formula 1/1, 0/0, 1/1, 3/3, sehingga berjumlah
20 gigi.
Cervik pada Hystrix javanica terdapat rambut dan belum di
tumbuhi duri. Pada kulit thorak Hystrix javanica selain di tumbuhi rambut
juga mulai tumbuh duri-duri yang pendek. Pada kulit bagian abdomen,
duri-duri cukup panjang-panjang dan tebal. Sedangkan pada bagian glutea,
duri-duri pendek namun tebal dan cenderung patah. Duri pada Hystrix
javanica sebetulnya adalah rambut yang termodifikasi menjadi besar dan
mengeras. Duri Hystrix javanica tersusun dari bahan yang sama dengan
rambut yaitu keratin, sejenis protein. Duri Hystrix javanica pendek
berwarna hitam kecoklatan sedang yang mempunyai tusuk sate berwarna
coklat putih. Hystrix javanica memiliki 2 pasang kaki yang pada setiap
kaki terdapat 5 digiti. Kaki pendek seperti halnya marmut. Bagian
abdomen terdapat papilla mamae.
3. Habitat
Daerah sekitar hutan tropika, perkebunan, tepian perkampungan
4. Distribusi
5. Makanan
Memakan akar, ubi-ubian, kulit kayu, biji-bijian, dan buah-buahan
6. Status Konservasi
Landak jawa (Hystrix javanica) merupakan salah satu satwa yang
dilindungi Pemerintah, yaitu Undang-Undang No.5 Tahun 1990 tentang
Konservasi Sumber Daya Hayati dan Ekosistemnya dan PP 7 dan 8 Tahun
1999.

E. Onta arab uwu


2.2 Kunci Determinasi
1. a. Tubuh ditutupi oleh rambut.................................. 2
b. Tubuh tidak ditutupi oleh rambut......................... Gajah
2. a. Sebagian rambut bermodifikasi menjadi duri....... Hystrix javanica
b. Rambut tidak bermodifikasi menjadi duri............. 3
3. a. Terdapat punuk pada tubuh bagian dorsal............. Onta
b. Tidak terdapat punuk pada tubuh bagian dorsal..... 4
4. a. Memiliki ekor pendek............................................ Tragelaphus spekii
b. Memiliki ekor panjang.......................................... Papio hamadryas
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan

3.2 Daftar Pustaka


Games, I. 1983. Observations on the sitatunga Tragelaphus spekei selousi in the
Okavango Delta of Botswana, South Africa. Biological Conservation
27(2): 157-170.
Groove, C. 2001. Primate Taxonomy. Washington, D.C.: Smithonian
Institution Press. Jolly, C. 1993. Species, Subspecies, and Baboon Systematic.
New York: Plenum Publishing.
IUCN. The IUCN Red List of Threatened Species.
http://www.iucn.org/about/work/programmes/species/our_work/the_iucn_r
ed_list. Diakses 9 Desember 2019
Jolly, C., P. Whitehead. 2000. Old World Monkey: Three Decades of Development
and Change in The Study of Cercopithicoidea. Cambridge, UK: Cambridge
University Press.
Mayr, E. 1942. Systematic and The Origin of Species. New York:
Columbia University Press.

Nowak, R. 1999. Walker’s Mammals of The World, Sixth Edition.


Baltimore: The Johns Hopkins University Press.

Owen, R. E. A. 1970. Some observations on the sitatunga in Kenya. East


African Wildlife Journal 8: 181-195

Anda mungkin juga menyukai