Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM ANATOMI HEWAN

PERCOBAAN V
REPTILIA

OLEH :

NAMA : LINA AULIA NURDIN


STAMBUK : F1D1 18 037
KELOMPOK : II (DUA)
ASISTEN PEMBIMBING : WAHYUNI NURUL SURACHMA

PROGRAM STUDI BIOLOGI


JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2019
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Kata Reptilia berasal dari kata reptum yang berarti melata. Ciri umum

kelas ini yang membedakan dengan Kelas yang lain adalah seluruh tubuhnya

tertutup oleh kulit kering atau sisik. Kulit ini menutupi seluruh permukaan

tubuhnya dan pada beberapa anggota ordo atau sub-ordo tertentu dapat

mengelupas atau melakukan pergantian kulit baik secara total maupun sebagain.

Pengelupasan secara total misalnya pada anggota sub-ordo ophidia dan

pengelupasan sebagian pada anggota sub-ordo lacertilian, sedangkan pada ordo

chelonia dan crocodilia sisiknya hampir tidak pernah mengalami pergantian atau

pengelupasan. Kulit pada Reptil memiliki sedikit sekali kelenjar kulit.

Reptilia termasuk dalam vertebrata yang pada umumnya tetrapoda,

akan tetapi pada beberapa diantaranya tungkainya mengalami reduksi atau

hilang sama sekali seperti pada serpentes dan sebagian lacertilia. Reptilia yang

tidak mengalami reduksi tungkai umumnya memiliki 5 jari atau Pentadactylus

dan setiap jarinya bercakar. Rangkanya pada Reptilia mengalami osifikasi

sempurna dan bernafas dengan paru-paru. Kelas Reptilia dibagai menjadi 4 ordo,

yaitu Rhyncocephalia (contohnya: Tuatara), Chelonia (contohnya: Penyu, Kura-

kura, dan Bulus), Squamata (Contohnya: Serpentes, Lacertilia, dan

Amphisbaena) dan Crocodilia (contohnya: Buaya, Aligator, Senyulong, dan

Caiman).

Reptilia merupakan kelompok vertebrata yang beradaptasi untuk hidup

di darat yang lingkungannya kering. Adanya sisik dan kulit yang menanduk

mencegah hilangnya kelembaban tubuh dan membantu hewan untuk hidup di


permukaan yang kasar. Reptilia tersebar baik di daerah teropis maupun daerah

subtropics. Pada daerah-daerah yang mendekati kutub dan tempat-tempat yang

lebih tinggi jumlah dan jenisnya makin sedikit. Reptil menempati macam-

macam habitat. Phyton misalnya terdapat di daerah-daerah tropis, hanya terdapat

di rawa-rawa, sungai atau sepanjang pantai. Penyu terbesar teradapat dilaut dan

kura-kura darat raksasa terdapat di kepulauan. Kadal dan ular umumnya

terrestrial, tetapii ada yang menempati karang-karang atau pohon. Berdasrkan

uraian di atas, maka dilakukan praktikum Reptilia.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah pada praktikum ini adalah adalah bagaimana bentuk,

struktur, susunan, tipe dan letak dari sistem anatomi kadal (Mabouya

multifasciata) dan cecak (Cosymbotus platyurus) secara inspection dan spectio?

C. Tujuan Praktikum
Tujuan yang ingin dicapai pada praktikum ini adalah untuk mengetahui

bentuk, struktur, susunan, tipe dan letak dari sistem anatomi kadal (Mabouya

multifasciata) dan cecak (Cosymbotus platyurus) secara inspection dan spectio.


D. Manfaat Praktikum
Manfaat yang dapat diperoleh pada praktikum ini adalah dapat

mengetahui bentuk, struktur, susunan, tipe dan letak dari sistem anatomi kadal

(Mabouya multifasciata) dan cecak (Cosymbotus platyurus) secara inspection

dan spectio.

II. TINJAUAN PUSTAKA


A. Reptilia
Reptilia merupakan kelompok hewan ectothermic, yaitu hewan yang

suhu tubuhnya sangat tergantung pada suhu lingkungan disekitarnya. reptilia

(dalam bahasa latin, reptil = melata) memiliki kulit bersisik yang terbuat dari zat

tanduk (keratin). Sisik berfungsi mencegah kekeringan. Ciri lain yang dimiliki

oleh sebagian besar reptil adalah anggota tubuh berjari lima, bernapas dengan

paru-paru, jantung beruang tiga atau empat, menggunakan energi lingkungan

untuk mengatur suhu tubuhnya sehingga tergolong hewan eksoterm, fertilisasi

secara internal, menghasilkan telur sehingga tergolong ovipar dengan telur

amniotik bercangkang (Putra dkk, 2017).

B. Morfologi Reptilia
Morfologi Reptilia meliputi kepala yang terpisah, leher, tubuh, dan ekor,

angggota tubuh berukuran pendek dengan sejumlah jari yang pada bagian

ujungnya dilengkapi cakar dan begitupun ada juga sebagaian subordo yang lain

yang tidak memiliki jari. Mulutnya yang panjang dilengkapi dengan gigi. Buaya

mialnya di dekat ujung moncong terdapat dua lubang hidung. Mata berukuran

besar dan terletak lateral, dengan kelopak atas dan bawah, serta membrane nictatin

transparan yang dapat bergerak di bawah kelopak mata, telinga berukuran kecil

terletak dibelakang mata. Anus terletak longitudinal dibelakang pangkal kaki

belakang ().

C. Ordo Squamata
Ordo Squamata terdiri atas 9000-an spesies yang dikelompokan ke dalam

66 famili.Spesies reptil pada ordo ini terdiri atas berbagai jenis kadal dan ular.

Contoh Reptil pada ordo ini yang terdapat di indonesia antara lain komodo

(Varanus komodoensis), tokek dan cicak (famili Gekkonidae), kadal, bunglon,


biawak, ular karung (Acrochordus javanicus), ular king kobra (Ophiophagus

hannah), ular kepala-dua (Cylindrophis ruffus), ular sanca bodo (Python molurus),

ular tanah (Calloselasma rhodostoma), ular tikus (Ptyas korros), ular weling

(Bungarus candidus) dan lain-lain (Amri dkk, 2015).


D. Cecak (Cosymbotus platyurus)

Cicak atau cecak adalah jenis hewan reptil yang biasanya menempel dan

merayap di dindingkan atau dipohon. Hewan cicak ini termasuk kedalam famili

gekkonidae dengan ordo squatamata yang memiliki warna abu-bau, dan juga

kecoklatan hitam. Bentuk cicak ini pipih memanjang dengan ukuran tubuh rata-

rata 1-2 cm. Selain itu, cicak memiliki ekor dengan panjang 0.5-1 cm dan kaki

empat yang menjari dilengkapi dengan alat pelekat pada kakinya (Yunizarrakha

dkk, 2018).

E. Kadal (Mabouya multifasciata)


Kadal memiliki dua bagian rahang yang terbagi sama rata dengan ukuran

pembukaan mulut yang terbatas, lidah pada kadal juga berkembang dengan baik.

Membran timpani biasanya terlihat jelas dan kelopak mata yang dapat digerakkan

serta dapat melepaskan ekornya sendiri (autotomi) dan meregenerasinya. Kadal

memiliki beragam bentuk, ukuran dan warna. Sebagian besarmemiliki empat kaki,

walaupun terdapat beberapa jenis yang tidak berkaki. Ukuran Snout-Vent Length

(SVL) kadal berkisar dari 1,5-145 cm, tetapi sebagian besar berkisar antara 6-20

cm (Yudhan dkk, 2016).


DAFTAR PUSTAKA
Amri, S., Nurdjdjali, B. dan Siahan, S., 2015, Keanekaragaman Jenis Reptil Ordo
Squamata Dikawasan Hutan Lindung Gunung Semahung Desa Sebatih
Kecamatan Sengah Temilakabupaten Landak, Jurnal Hutan Lestari, 3(1):
35

Putra, A. R., Sudhartono, A. dan Ramlah, S., 2017, Eksplorasi Jenis Reptil di
Suaka Margasatwa Tanjung Santigi Kabupaten Parigi Moutong, Jurnal
Warta Rimba, 5(1): 87

Yudhan, D. S., Epriarahman, R., Jayanto, H. dan Wiryawan, I. F., 2016,


Keanekaragaman Jenis Kadal dan Ular (Squamata: Reptilia) di Sepanjang
Sungai Code, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jurnal Biota, 1(1): 35
Yunizarrakha, M. E., Supramono. Dan Arief, M., 2018, Reptil (Filum Squamata
dan Chelonia) di Desa Malintang,Kecamatan Gambut, Kabupaten Banjar,
Indonesia: Studi Pendahuluan, Jurnal Prossiding Biologi, 3(1): 225

Anda mungkin juga menyukai