Anda di halaman 1dari 23

I.

TOPIK PRAKTIKUM
“AVES (Columba livia) “
II. TUJUAN PRAKTIKUM
“Untuk menyelidiki bentuk morfologi dan anatomi hewan yang
termasuk pada kelas aves”.
III. DASAR TEORI
Aves merupakan vertebrata yang hidup di darat, memiliki bulu
hampir di seluruh tubuhnya dan sayap yang berasal dari elemen-elemen
tubuh tengah dan distal sehingga dapat digunakan untuk terbang. Aves tidak
begitu banyak berbeda dengan reptilian yang menjadi nenek moyangnya.
Bulu merupakan struktur khusus yang penting untuk burung sebagai
penerbang dan kelas inilah dalam subphylum vertebrata yang mencapai
keberhasilan menggabungkan sifat bipedal dengan terbang (Hildebrand,
1984).

Aves dapat terbang dikarenakan memiliki sayap yang bersifat


aerodinamis, serta didukung oleh beberapa adaptasi lain seperti bentuk
tubuh, berat tubuh, adanya pundi-pundi udara. Kemampuan aerodinamis ini
diciptakan adanya kecepatan angin dari arah atas dan bawah yang diatur
oleh sayap Aves agar dapat mengangkat maupun menurunkan ketinggian
terbangnya. Ini juga yang mendasari terciptanya pesawat terbang
(Radiopoetro, 1996).

Aves adalah hewan yang paling banyak dikenal karena aktif pada
siang hari dan unik dalam memiliki bulu sebagai penutup tubuh serta
memiliki sayap sehingga dapat terbang. Kata aves berasal dari bahasa latin
yang dipakai sebagai nama kelas, sedangkan ornis berasal dari bahasa
Yunani, dipakai dalam “ornithology” memiliki arti ilmu yang mempelajari
burung-burung. Kelas aves (burung) berevolusi selama radiasi reptilia yang
sangat hebat pada masa zaman mesozoikum. Telur amniotik dan sisik pada
kaki hanyalah dua diantara semua ciri khas reptilia yang kita temukan pada
burung.
Berikut ini merupakan ciri-ciri Aves, yaitu:
1. Tubuh tertutup dengan bulu,
2. Dua pasang anggota gerak, sepasang anterior umumnya mengalami
modifikasi menjadi sayap untuk terbang, sepasang posterior
diadaptasikan untuk berjalan, bertengger atau berenang,
3. Rangka ringan, kuat osifikasi sempurna, beberapa tulang berfusi
menimbulkan kekakuan, mulut dengan paruh yang menonjol
diselaputi zat tanduk, tidak bergigi pada burung yang hdup sekarang,
4. Jantung dengan empat ruang pompa, dua atrium, dua ventrikel yang
terpisah,
5. Respirasi dengan paru-paru,
6. Dua belas pasang saraf kranialis,
7. Eksresi dengan ginjal metanefros,
8. Suhu tubuh pada dasarnya konstan,
Fertilisasi interal.

Burung merpati (Columba domestica) merupakan hasil domestikasi


dari Columba livia. Tubuh burung merpati terdiri atas caput (kepala), cervix
(leher), truncus (badan),dan cauda (ekor). Ordo ini mempunyai ciri-ciri
paruh pendek dan langsing dengan corak pada pangkalnya serta ingluvius
besar (Radiopoetro,1977).
Columba livia memiliki bulu-bulu dengan bagian-bagiannya.pada
bagian caput Columba livia ini memiliki paruh yang tidak bergigi yang
dibentuk oleh maxilla dan mandibula. Selain itu juga terdapat nares (lubang
hidung), cera, organon visus, dan porus acusticus externus. Nares terdapat
pada bagianlateral rostrum bagian atas. Cera merupakan tonjolan kulit yang
lemah pada basis rostrum bagian atas. Organon visus dikelilingi oleh kulit
yang berwarna kuning kemerah-merahan, selain itu terdiri dari pupil dan
membrane nicyitan yang terdapat pada sudut medial mata. Porus acusticus
externus terletak disebelah dosa-caudal mata dan membrane tympani
terdapat di sebelah dalamnya berguna untuk menangkap getaran suara
(Radiopoetra, 1996).

Sedangkan menuruta Jasin (1984) menyatakan bahwa bulu adalah


ciri khas dari kelas aves yang tidak dimiliki oleh vertebrata lain. Hampir
seluruh tubuh aves ditutupi oleh bulu yang secara filogenetik berasal dari
epidermal tubuh yang pada reptile serupa dengan sisik. Secara
membriologis bulu aves bermula dari papil dermal yang selanjutnya
mencuat menutupi epidermis. Dasar bulu itu melekuk ke dalam pada tepinya
sehingga terbentuk folikulus yang merupakan lubang bulu pada kulit.
Selaput epidermis sebelah luar dari kuncup bulu menanduk dan membentuk
bungkus yang halus, sedang epidermis membentuk lapisan penyusun rusuk
bulu. Sentral kuncup bulu mempunyai bagian epidermis yang lunak dan
mengandung pembuluh darah sebagai pembawa zat-zat makanan dari proses
pengeringan pada perkembangan selanjutnya
IV. ALAT DAN BAHAN

A. ALAT

No Nama alat Jumlah


1. Alat bedah 1 set
2. Jarum pentul 5 buah
3. Papan sepsi 1 buah

B. BAHAN

No Nama bahan Jumlah


1. Burung Merpati (Columba livia) 1 buah
2. Tissu Secukupnya
3. Masker 1 buah
4. Kertas folio 2 lembar
5. Polpen 1 buah

V. PROSEDUR KERJA

1. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.


2. Burung merpati dibunuh terlebih dahulu, tidak dibius menggunakan
klorofm. Agar dagingnya nanti dapat dikonsumsi.
3. Mengamati dan menyelediki bemtuk-bentuk morfologi dari burung
merpati itu sendiri dimulai dari kepala sampai ke ekor,warnanya
kemudian digambarkan.
4. Untuk mengetahui bagian dalam atau anatomi burung merpati, maka
bulu-bulunya dicabut terlebih dahulu agar memudahkan dalam
pembedahan yang nantinya dilakukan pembedahan kulit yang
membalut daerah dada, tembolok dan leher dilepas.
5. Pembedahan dilakukan pada bagian origo otot, yaitu bagian carina
sterni, pembedahan dilakukan dengan hati-hati karena akan
mengenai musculus pectoralis minor yang terletak di bawahnya.
6. Musculus pectoralis mayor dibuka, kemudian pembedahan perut
dimulai dari depan kloaka menuju ke depan yaitu pada daerah kanan
dan kiri basis sterni dengan memotong rusuk-rusuk sampai ke tulang
fruktula. Hati-hati dalam pembedahan pada daerah perut, dada dan
leher karena terdapat kantung-kantung udara. Kemudian secara
keseluruhan sistem yang ada di dalam, digambar anatominya.
7. Setelah menggambarkan anatominya kemudian dilanjutkan dengan
menyelidiki masing-masing sistem yaitu sistem digestorium,
respiratorium, urogenital, struktur bulu, dan encaphalon /otak
kemudian digambarkan tiap-tiap sistem tersebut.
VI. HASIL PENGAMATAN

No Gambar hasil pengamatan Gambar pembanding


1. Morfologi tubuh

Sumber:
http://www.artikelsiana.com/2015/03/aves
-arti-ciri-ciri-klasifikasi-peranan-
aves.html (Diakses tanggal 12 Mei 2018)

Keterangan gambar:
1. Nares (Lubang hidung) 6. Truncus
2. Restum 7. Sayap
3. Organon visus 8. Tarsometa tarsus
4. Porus acusticus externus 9. Digiti
5. Leher
No Gambar hasil pengamatan Gambar pembanding
2. Anatomi tubuh

Sumber:
http://mayakapu.blogspot.com/2013
/05/anatomi-aves.html (Diakses
tanggal 12 Mei 2018)

Keterangan gambar:
1. Esofagus 4. Pulmo
2. Ingluvies 5. Preventriculus
3. Trachea 6. Cloaca
No. Gambar hasil pengamatan Gambar pembanding
3. Sistem cardiovascular

Sumber: http://murid.info/sistem-
transportasi-pada-vertebrata/
(Diakses tanggal 12 Mei 2018)

Keterangan gambar:
1. Arteria carotis communis 6. Ventrikel sinister
2. Arteria subelaria 7. Aorta dorsalis
3. Arteria pectoralis 8. Ventrikel dexter
4. Arteria pulmonalis 9. Atrium dextrum
5. Atrium sinistrum
No Gambar hasil pengamatan Gambar pembanding
4. Sistem digestorium

Sumber:
https://biorhy.blogspot.co.id/2016/03
/sistem-pencernaan-pada-hewan.html
(Diakses tanggal 12 Mei 2018)

Keterangan gambar:
1. Esofagus 4. Duodenum
2. Ingluvies 5. Ventriculus
3. Hepar 6. Rektus
No Gambar hasil pengamatan Gambar pembanding
5. Sistem respiratorium

Sumber:
http://www.softilmu.com/2015/02/pe
ngertian-sistem-pernapasan-burung-
adalah.html (Diakses tanggal 12 Mei
2018)

Keterangan gambar:
1. Laring 4. Bronechus
2. Trakea 5. Pulmo
3. Syrink
No Gambar hasil pengamatan Gambar pembanding
6. Sistem urogenital

Sumber:
http://www.ilmuternak.com/2014/11/
sistem-respirasi-pencernaan-dan.html
(Diakses tanggal 12 Mei 2018)

Keterangan gambar:
1. Ren
2. Ovarium
3. Ureter
4. Kloaka
No Gambar hasil pengamatan Gambar pembanding
7. Struktur bulu

Sumber:
http://slideplayer.info/slide/11852840/
(Diakses tanggal 12 Mei 2018)

Keterangan gambar:
A. Plumae
B. Filoplumae
1. Rachis
2. Mexicullum
3. Umbilicus superius
No Gambar hasil pengamatan Gambar pembanding
8. Encephalon/ otak

Sumber: :
https://vertebrataaves.wordpress.
com/sistem-organ/ (Diakses
tanggal 12 Mei 2018)

Keterangan gambar:
a. Dorsal b. Ventral
1. Hemisphaerium 1. Bulbus olfactorius
2. Cerebellum 2. Hemisphaerium
3. Lobus opticus 3. Lobus opticus
4. Medulla oblongata 4. Medula oblongata
VII. PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil praktikum “Aves (Columba livia)” maka dapat


diuraikan sebagai berikut .

Dalam ilmu taksonomi hewan, klasifikasi Columba livia adalah (Hickman,


2003) :

Kingdom : Animalia

Filum : Chordata

Class : Aves

Ordo : Columbiformes

Family : Columbidae

Genus : Columba

Spesies : Columba livia

a. Morfologi Burung merpati (Columba livia)

Dilihat secara keseluruhan bagian eksternal dari Columba livia


memiliki tubuh yang terdiri atas caput (kepala), cervix ( leher), truncus
(badan), cauda (ekor) dan extrimitas (alat gerak). Selain itu, Columba livia
memiliki bulu-bulu dengan bagian-bagiannya.pada bagian caput Columba
livia ini memiliki paruh yang tidak bergigi yang dibentuk oleh maxilla dan
mandibula. Selain itu juga terdapat nares (lubang hidung), cera, organon
visus, dan porus acusticus externus. Nares terdapat pada bagianlateral
rostrum bagian atas. Cera merupakan tonjolan kulit yang lemah pada basis
rostrum bagian atas. Organon visus dikelilingi oleh kulit yang berwarna
kuning kemerah-merahan, selain itu terdiri dari pupil dan membrane
nicyitan yang terdapat pada sudut medial mata. Porus acusticus externus
terletak disebelah dosa-caudal mata dan membrane tympani terdapat di
sebelah dalamnya berguna untuk menangkap getaran suara (Radiopoetra,
1996).

Bagian cervix merupakan perpanjangan caput sampai ke bagian


truncus. Truncus sebagian besar ditutupi oleh bulu. Pada facies dorsalis
uropygium terdapat papilla yang mempunyai lubang sebagai muara kelenjar
minyak (glanduld uropygialis). Pada bagian. Ekor hanya terdiri dari bulu-
bulu yang di bawahnya terdapat kloaka.

b. Anatomi Burung merpati columba livia

Bagian internal pada aves tersusun dari beberapa organ vital seperti
hepar, vesica fellea, ventriculus, lien, intestinum, coecum, dan vesica
urinaria. Selain organ-organ tersebut diaphragm yang terdiri dari centru
tendenium yang mengkilat dan berwarna putih, pars muscularis, dan porus.
Bagian diaphragm yang terlihat setelah pemotongan pada pangkal
menunjukkan adanya bagian-bagian sebagai berikut 1.) costae verae
2.)costae spuriae 3.) costae fluctuantes 4.) sternum.organ-organ dalam yang
terdapat dalam tubuh Columbus livia akan membentuk beberapa sistem
yaitu sistem pencernaan, system respirasi, sistem urogenital, sistem
nervosum, sistem integumentum, dan sistem transportasi.

c. Sistem cardiovascular

Aves (Columba livia) termasuk kedalam hewan berdarah panas yang


memiliki temperature internal tubuh yang relative konstan. Columba livia
mempunyai jantung (cor) sebagai sentral yang terletak di linea mediana dan
terbagi sempurna atas 4 bagian. Cor dibungkus oleh otot-otot jantung
(pericardium). Cor terbagi menjadi 4 ruang yaitu atrium sinistrum, atrium
dextrum, ventrikel sinister, dan ventrikel dexter. Antara Atrium sinistrum
dan dexter dipisahkan oleh septum atriorum. Ventrikel sinister dan dexter
dipisahkan oleh septum ventriculorum.
d. Sistem respirasi Burung merpati columba livia

Sistem pernapasan pada aves termodifikasi untuk bisa menampung


oksigen ketika terbang. Aves ini membutuhkan oksigen dalam jumlah yang
sangat banyak daripada kelas yang lain. Pada aves aliran udara hanya satu
arah, udara baru datang pada ujung yang satu, dan udara yang telah
digunakan keluar melalui lubang lain (Radiopoetra, 1996)

Aves bernapas dengan paru-paru yang berhubungan dengan kantong


udara (saccus pneumatikus) yang menyebar sampai ke leher, perut dan
sayap. Kantong udara terdapat pada :

1.) Saccus cervicalis, terdapat di pangkal leher.

2.) Saccus interclavicularis, terdapat antara coracoids.

3.) Saccus thoracalis anterior, terdapat pada rongga dada depan.

4.) Saccus thoracalis posterior, terdapat pada rongga dada belakang

5.) Saccus abdominalism, dikelilingi oleh lingkaran intestinum.

Fungsi kantong udara tersebut:

 Membantu pernapasan terutama saat terbang.


 Menyimpan cadangan udara (oksigen).
 Memperbesar atau memperkecil berat jenis pada saat burung
berenang.
 Mencegah hilangnya panas tubuh yang terlalu banyak

Proses inspirasi pada aves:

Udara yang kaya oksigen masuk ke paru-paru. Otot antar tulang rusuk
(interkosta) berkontraksi sehingga tulang rusuk bergerak keluar dan tulang
dada membesar. Hal itu menyebabkan tekanan udara dada menjadi kecil
sehingga udara luar yang kaya oksigen akan masuk. Udara yang masuk
sebagian kecil menuju ke paru-paru dan sebagian besar menuju kantong
udara sebagai cadangan udara.

Proses ekspirasi pada aves:

Otot interkosta relaksasi sehingga tulang rusuk dan tulang dada ke


posisi semula. Akibatnya roongga dada mengecil dan tekanannya menjadi
lebih besar daripada tekanan udara luar. Hal ini menyebabkan udara paru-
paru yang kaya karbondioksida keluar. Adanya kantong udara pada aves
membantu untuk mengumpulkan udara dan memompanya secara teratur ke
dalam paru-paru.

Pernapasan burung saat terbang :

Pada saat terbang pergerakan aktif dari rongga dada tidak dapat
dilakukan karena tulang dada dan tulang rusuk merupakan pangkal
perlekatan otot yang berfungsi untuk terbang. Saat mengepakan sayap
(sayap diangkat ke atas), kantong udara di antara tulang korakoid terjepit
sehingga udara kaya oksigen pada bagian itu masuk ke paru-paru.

e. Sistem digestorium

Aves tidak memiliki struktur gigi tetapi aves mempunyai paruh yang
sangat kuat dan berfungsi untuk mengambil makanan yang kemudian masuk
kedalam rongga mulut lalu menuju kerongkongan. Bagian bawah
kerongkongan membesar berupa kantong yang disebut tembolok. Kemudian
masuk ke lambung kelenjar (proventriculus) yang menghasilkan getah
lambung yang berfungsi untuk mencerna makanan secara kimiawi.
Kemudian masuk menuju ventriculus (lambung pengunyah) yang dinding
ototnya tebal dan kelenjar pylorusnya menghasilkan secret. Didekat hati
terdapat empedal yang biasanya sering terdapat pasir atau batu kecil untuk
mencerna makanan secara mekanik. Setelah itu, makanan menuju
intestinum tenue. Enzim yang dihasilkan oleh pancreas dan empedu
dialirkan ke dalam intestinum tenue. Hasil pencernaan berupa sari-sari
makanan diserap oleh kapiler darah pada dinding usus halus. Sisa makanan
didorong ke usus besar kemudian kedalam rectum dan akhirnya dikeluarkan
melalui kloaka (Radiopoetra, 1996).

Sistematis pencernaan makanan pada aves :

Mulut / paruh → Kerongkongan → Tembolok → Lambung


kelenjar→Lambung pengunyah → Hati → Pankreas → Usus
halus→Ususbesar→Usus buntu → Poros usus (rectum) → Kloaka.

f. Sistem urogenitalia

Berdasarkan hasil pengamatan, diketahui bahwa Columbia livia


yang diamati berjenis kelamin betina. Hal ini diketahui karena adanya
organa genitalia feminine, yang terdiri dari struktur yang disebut ovarium
yang didekatnya terdapat tiga pasang ginjal (ren) yang terdapat disebelah
kanan dan kiri. Sistem reproduksi pada jantan memiliki testis yang betuknya
seperti kacang buncis kecil, namun ketika musim kawin tiba. Sebelum
pembebasan, sperma disimpan pada seminal vesicle, yang seperti testes
yang membesar ketika musim kawin. Sejak penis tereduksi, kopulasi adalah
bahan yang membawa menuju permukaan hubungan, sehingga jantan selalu
dibelakang betina ketika proses perkawinan. Pada burung betina, yang
berkembang hanya ovary bagian kiri dan oviduk, sedangkan sebelah kanan
mengalami pengecilan menjadi struktur vestigial. Telur dilepaskan dari
ovarium dan ditampung dalam oviduk yang meluas, infundibulum. Oviduk
mengalir menuju ke kloaka. Ketika telur bergerak turun menuju ke oviduk,
albumin atau telur putih, dari kelenjar khusus ditambahkan padanya. Lebih
jauh oviduct, membran kulit, kulit dan pigmen kulit juga disekresi oleh
telur. Fertilisasi terjadi di sebelah atas oviduct. Sperma dapat hidup dalam
oviduk betina selama beberapa hari setelah perkawinan.

Sedangkan organ uropetica terdiri atas ren, hepar, dan pannkreas.


Ren (mesoneprhos) yang berjumlah sepasang dan masing-masing terdiri
atas 3 lobi. Hepar berwarna kemerah-merahan dan terdiri dari atas 2 lobi
(dexter dan sinister). Setiap lobus bermuara pada satu ductus hepaticus yang
bermuara pada duodenum. Pankreas terletak antarapars ascendens dan pars
descendens duodeni. Biasanya mempunyai tiga saluran yang bermuara pada
ascendens duodeni.

g. Struktur bulu

Bulu adalah ciri khas kelas aves yang tidak dimiliki oleh vertebrata
lain. Hampir seluruh tubuh aves ditutupi oleh bulu, yang secara filogenetik
berasal dari epidermal tubuh, yang pada reptile serupa dengan sisik. Secara
embriologis bulu aves bermula dari papil dermal yang selanjutnya mencuat
menutupi epidermis. Dasar bulu itu melekuk ke dalam pada tepinya
sehingga terbentuk folikulus yang merupakan lubang bulu pada kulit.
Selaput epidermis sebelah luar dari kuncup bulu menanduk dan membentuk
bungkus yang halus, sedang epidermis membentuk lapisan penyusun rusuk
bulu.Sentral kuncup bulu mempunyai bagian epidermis yang lunak dan
mengandung pembuluh darah sebagai pembawa zat-zat makanan dan proses
pengeringan pada perkembangan selanjutnya (Jasin, 1984).

Berdasarkan susunan anatomis bulu dibagi menjadi:

 Filoplumae, Bulu-bulu kecil mirip rambut tersebar di seluruh tubuh.


Ujungnya bercabang-cabang pendek dan halus. Jika diamati dengan
seksama akan tampak terdiri dari shaft yang ramping dan beberapa
barbulae di puncak.
 Plumulae, Berbentuk berbentuk hampir sama dengan filoplumae
dengan perbedaan detail.
 Plumae, Bulu yang sempurna.
 Barbulae, Ujung dan sisi bawah tiap barbulae memiliki filamen
kecil disebut barbicels yang berfungsi membantu menahan barbula
yang saling bersambungan.

Susunan plumae terdiri dari :


 Shaft (tangkai), yaitu poros utama bulu.
 Calamus, yaitu tangkai pangkal bulu.
 Rachis, yaitu lanjutan calamus yang merupakan sumbu bulu yang
tidak berongga di dalamnya. Rachis dipenuhi sumsum dan memiliki
jaringan.
 Vexillum, yaitu bendera yang tersusun atas barbae yang merupakan
cabang-cabang lateral dari rachis. Lubang pada pangkal calamus
disebut umbilicus inferior, sedangkan lubang pada ujung calamus
disebut umbilicus superior. Bulu burung pada saat menetas disebut
neossoptile, sedangkan setelah dewasa disebut teleoptile.

Menurut letaknya, bulu aves dibedakan menjadi:

 Tectrices, bulu yang menutupi badan.


 Rectrices, bulu yang berada pada pangkal ekor, vexilumnya simetris
dan berfungsi sebagai kemudi.
 Remiges, bulu pada sayap yang dibagi lagi menjadi:
 Remiges primarie yang melekatnya secara digital pada digiti
dan secara metacarpal pada metacarpalia.
 Remiges secundarien yang melekatnya secara cubital pada
radial ulna.
 Remiges tertier yang terletak paling dalam nampak sebagai
kelanjutan sekunder daerah siku.
 Parapterum, bulu yang menutupi daerah bahu.
 Ala spuria, bulu kecil yang menempel pada ibu jari
h. Sistem saraf

Sistem nervosum pada Columba livia terdiri atas system saraf pusat
dan system saraf tepi. System saraf pusat Columba livia terdiri dari otak
yang bagian cerebrumnya berkembang dengan baik. Pada system nervosun,
encephalon (otak) secara relative lebih besar bila dibandingkan dengan
reptilian. Dibagian atas terdapat tiga bagian yang pokok, yaitu :

a.) Prosencephalon (bagian muka), terbagi atas :

 Telenchepalon (bagian muka)


 Diencephalon (bagian belakangnya)

b.) Mesencephalon (bagian tengah).

c.) Rhombencephalon, terdiri dari :

 Metencephalon (bagian atas)


 Myencephalon (bagian tengah)
VIII. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil pengamatan praktikum maka dapat disimpulkan


bahwa pada pengamatan morfologi dan anatomi Aves pada burung merpati
(Columba livia) terdapat beberapa bagian pada tubuh Columba livia. Pada
pengamatan secara inspectio didapati bagian-bagian luar tubuh Columba
livia meliputi caput (kepala), truncus (badan), bulu-bulu, dan Ekstremitas
(anggota gerak). Bulu-bulu menunjukkan keistimewaan yang dimiliki kelas
aves. Sedangkan untuk bagian dalam internal Columba livia yang diamati
secara sectio meliputi hepar (hati), ventriculus, lien, intestinum tenue (usus
halus), intestinum crassum (usus besar), coecum, lien dan bagian-bagian
dari diaphragma. Selain itu, Columba livia memiliki organ tubuh yang
lengkap dan merupakan anggota dari hewan vertebrata karena memiliki
tulang belakang.

IX. SARAN

Adapun saran dalam kegiatan praktikum sebaiknya para praktikan


bekerja sama dalam melakukan langkah-langkah yang diintruksikan asisten,
berkomunikasi dengan teman kelompok dan asisten agar mendapatkan hasil
yang maksimal.
X. DAFTAR PUSTAKA

Jasin, M. 1987. Zoologi Vertebrata. Penerbit Sinar Wijaya. Surabaya.

Kardong, K.V. 2002. Vertebrates Comparative Anatomy, Function,


Evolution. Mc Graw Hill-Companies Inc. North America.

Radiopoetra. 1996. Zoology. Jakarta. Erlangga.

Soman, Arya, Tyson L. Hedrick and Andrew A. Biewener. 2005. Regional


Patterns of Pectoralis Fascicle Strain in the Pigeon (Columba livia) During
Level Flight. Harvard University. Amerika.

Anonim2,2013.Aves.(Online)(Http://Id.wikipedia.org/wiki/Aves/Merpati.c
om (Diakses pada 12 Mei 2018).

Anonim 1, 2013. Aves. Wikipedia Ensiklopedia Bebas. (Online). Aves


Dunia.wordpres.com ( Diakses tanggal 12 Mei 2018).

Anda mungkin juga menyukai