TOPIK PRAKTIKUM
“ Pengaruh Kalium Terhadap Membuka dan Menutupnya Stomata”
II. TUJUAN PRAKTIKUM
“ Untuk melihat pengaruh ion potasium terhadap membuka dan menutupnya stomata”
III. DASAR TEORI
Stomata berasal dari bahasa Yunani yaitu stomata yang berarti lubang atau porus, jadi
stomata adalah lubang-lubang kecil berbentuk lonjong yang dikelilingi oleh dua sel epidermis
khusus yang disebut sel penutup, dimana sel penutup tersebut adalah sel-sel epidermis yang
telah mengalami kejadian perubahan bentuk dan fungsi yang dapat mengatur besarnya lubang-
lubang yang ada diantaranya. Stomata pada umumnya terdapat pada bagian-bagian tumbuhan
yang berwarna hijau, terutama sekali pada daun-daun tanaman (Dartius,2011).
Stoma merupakan suatu celah dalam epidermis yang dibatasi oleh dua sel epidermis
khusus yang biasa disebut sel penutup. Sel penutup dapa berperan dalam mengatur pelebaran
dan penyempitan celah. Sel yang berada disekeliling stomata dapat berbentuk sama atapun
berbeda dari sel epidermisnya. Sel-sel yang berbeda tersebut biasanya disebut sel tetangga. Sel
tetangga berperan dalam perubahan osmotik yang menyebabkan gerakan sel penutup yang
mengatur lebar celah (Campbell, Neil A, Dan Jane B. Reece.2012).
Setiap tumbuhan memiliki stomata yang terletak pada daun. Salah satu fungsi utama
stomata adalah membantu proses transpirasi asimilasi CO2 dan juga merupakan keseimbangan
air dalam tanaman. membuka dan menutupnya stomata didasarkan pada tekanan turgor, dan
perubahan turgor tersebut diakibatkan dari perubahan nilai osmosis dari isi sel-sel penutup.
Pada umumnya sel penutup mengandung amilum yang pada malam hari persentasenya lebih
tinggi dibanding pada siang hari dan sebagian besar diubah menjadi glukosa. Pembentukan
glukosa tersebut menyebabkan meningkatnya nilai-nilai osmosis dari isi sel-sel penutup yang
kemudian air dapat masuk dari sel-sel tetangga ke dalam sel-sel penutup. Bertambahnya
volume ini lah yang menyebabkan turgor sehingga menyebabkan dinding-dinding sel penutup
dibagian bawah tipis hingga terbukalah stomata. Sedangkan kurangnya sinar matahari
menyebabkan turunnya nilai osmosis dan kurangnya turgor. Berkurangnya turgor inilah yang
menyebabkan stomata menutup (Filter, G. 2015).
Suatu stomata terdiri atas lubang (porus) yang dikelilingi oleh 2 sel penutup yang
berdekatan dengan sel penutup menunjukkan perbedaan bentuk maupun susunannya dengan
sel epidermis lainnya yang disebut sel tetangga. Pada daun, stomata terletak dipermukaan atas
maupun permukaan bawah, namun beberapa tumbuhan dibawah saja. Dibawah pori stomata
tersebut terdapat ruang antar sel yang luas, yang disebut rongga substomata.
Celah pada pori ini dapat dibuka atau ditutup dengan jalan mengubah bentuk sel penutup
(Hidayat, Estiti B.2014).
Suatu penelitian menunjukkan bahwa turgor sel penjaga berkaitan dengan metabolisme
penyerapan ion, terutama K+. Meningkatnya konsentrasi K+ pada sel penjaga, stomata
membuka lebih lebar sebaliknya ketika menutup tidak terjadi akumulasi K+. Mekanisme
membuka menutupnya stomata terutama tergantung pada akumulasi K+ pada sel stomata dan
bukan semata-mata oleh adanya hidrolisa amilum menjadi gula sebagaimana dipercaya selama
ini, hidrolisa amilum ini hanya faktor sekunder (Lakitan, Benyamin. 2014).
Untuk akumulasi K+ ini disediakan sebagian oleh vakuola sel lateral dan sebagian lagi
oleh sel epidermis. Akumulasi K+ ini akan berbalik bila stomata menutup, yaitu K+
berakumulasi di sel epidermis. Tidak ada perbedaan electro potential yang menyolok antara
setiap sel epidermis dan bagaimanapun keadaan stomata, K+ ditransport secara aktif dan ketika
stomata membuka atau menutup memerlukan energi (Nugroho, Hartanto.2010).
Stomata membuka karena sel penjaga mengambil air dan menggembung dimana sel
penjaga yang menggembung yang akan mendorong dinding bagian dalam stomata hingga
merapat. Stomata bekerja dengan caranya sendiri karena sifat khusus yang terletak pada
anatomi submikroskopik dinding selnya. Sel penjaga bisa bertambah panjang. Kemudian,
dinding sebelah dalam akan tertarik oleh mikrofibril tersebut yang mengakibatkan stomata
membuka (Salisbury,J.W. dan Ross.2015).
Temperatur yang tinggi juga akan mengakibatkan stomata menutup. Hal ini terjadi
dengan meningkatnya respirasi dan meningkatnya CO2 dalam kantong stomata. Temperatur
yang tinggi berkaitan dengan konsumsi air yang tinggi. Stomata menutup untuk mencegah
kehilangan air yang berlebihan (Wibisono, 2011).
Faktor yang mempengaruhi membuka dan menutupnya stoma yaitu: faktor internal
antara lain cahaya matahari, konsentrasi CO2, dan asam absisat (ABA), dan faktor internal.
Cahaya matahari merangsang sel penjaga menyerap ion K+ dan air, sehingga stomata
membuka pada pagi hari. Konsentrasi CO2 yang rendah di dalam daun juga menyebabkan
stomata membuka. Stomata akan menutup apabila terjadi cekaman air. Pada saat cekaman air,
zat pengatur tumbuh ABA diproduksi di dalam daun yang menyebabkan membran menjadi
bocor sehingga akan kehilangan ion K+ dari sel penjaga dan menyebabkan sel penjaga
mengkerut jadi stomata menutup. Faktor internal yaitu jam biologis memicu serapan ion pada
pagi hari sehingga stoma membuka, sedangkanpada malam hari terjadi pembebasan ion yang
menyebabkan stoma menutup. Stomata pada sebagian besar tanaman umumnya membuka pada
siang hari dan menutup pada malam hari (Sunariyati, Siti. 2012).
IV. ALAT DAN BAHAN
VI.1 Tabel Alat
V. PROSEDUR KERJA
1. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan pada saat praktikum.
2. Membuat larutan CaCl2 dan KCL, dan menruhnya pada gelas beaker yang telah
diberi label.
3. Mengambil daun sri rejeki yang sudah di cuci dengan air.
4. Ambilah selapis sel epidermisnya dan memotongnya kurang lebih 3 mm.
5. Rendamlah potongan tersebut pada larutan Larutan 10 CaCL2 dan Larutan 10 KCL
selama 60 menit.
6. Mengamati potongan yang sudah di rendam tersebut dibawah mikroskp dan
membandingkan keadaan stomatanya antara yang direndam KCL dan CaCI2.
VI . HASIL PENGAMATAN
No Larutan
yang Sebelum di rendam Setelah di rendam Keadaan stamata
digunakan selama 1 jam pada daun
1 Larutan 10 Stomata pada daun
ml, CaCl2 Aglaonena. sp dalam
keadaan menutup dan
berwarna hitam.
X. SARAN
Saran saya sebaiknya para praktikan dalam melakukan praktikum harus lebih tertib, teliti
dan berhati-hati ketika melakukan praktikum agar percobaan yang dilakukan dapat berjalan
dengan baik dan hasilnya pun lebih optimal. Setiap anggota kelompok juga harus
meningkatkan kerjasama antara sesama anggota kelompok serta meningkatkan tata tertib dan
kedisiplin dalam pelaksanaan praktikum selanjutnya. Praktikan juga harus melakukan
praktikum sesuai dengan prosedur kerja yang ada agar tidak terjadi kesalahan saat pelaksanaan
praktikum berlangsung.
.
XI. DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2019. Laporan Praktikum Pengaruh Kalium Terhadap Membuka dan Menutupnya
Stomata. http://indobiogen.or.id/. (Diakses pada tanggal 03 Mei 2019 pada pukul
09.30 WIB).
Campbell, Neil A, Dan Jane B. Reece.2012. .Biologi Edisi Kelima Jilid II. Jakarta:Erlangga.
Dartius,2011. Dasar-dasar Fisiologi Tumbuhan. Medan: USU-Press.
Filter, G. 2015. Fisiologi Lingkungan Tumbuhan. Yogyakarta: UGM Press.
Hidayat, Estiti B.2014. Anatomi Tumbuhan Berbiji. Bandung: Institut Teknologi Bandung.
Lakitan, Benyamin. 2014. Dasar-Dasar Fisiologi Tumbuhan. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada.
Nugroho, Hartanto.2010. Struktur dan Perkembangan Tumbuhan. Bandung: Institut Teknologi
Bandung.
Salisbury,J.W. dan Ross.2015. Fisiologi Tumbuhan. Bandung:ITB.
Sunariyati, Siti. 2012. Bahan Ajar Fisiologi Tumbuhan. Palangka Raya: Universitas Palangka
Raya.
Wibisono, 2011. Materi Pokok Anatomi dan Fisiologi Tumbuhan. Jakarta: Departemen
Pendidikan.