Kata Kunci— Kesenjangan Generasi, Digitalisasi Pendidikan, Revolusi Industri 4.0, Digital
Natives, Digital Immigrants
Abstract— The technology development has been affecting all sectors in life, especially
education. Most of all the countries in this world are empowering the use of high-technology
tools in education, including Indonesia. There are sorts of policies made by the government to
support the digitalization of education. Those are conducted to make Indonesia can compete to
other countries in the Industry 4.0 Revolution era. While the goverment is trying to maxime the
use of technology in education, we are faced by one big challege: the readiness of teacher to
use the technology as a catalyst for the suceed of teaching and learning process. However, it is
not an easy thing to do. There is a generation gap among today’s teachers as ‘digital
immigrants’ and students as ‘digital natives’. This gap affects to their preception and process of
adaptation to the technology. When the students can access all of the information they need to
know without teacher, and teachers are having lack of digital literacy skills, those will cause sort
of new problems in education, especially the obstruction of digitalization of education. So, as
eduators, the today’s teacher should understand that their students have to master the
technology, so do they.
—————————— ◆ ——————————
PENDAHULUAN
Pada April 2018 lalu, Pemerintah rumusan prioritas Republik Indonesia dalam
Indonesia melalui Kementerian meningkatkan daya saing secara global di
Perindustrian meluncurkan peta era revolusi industri 4.0. Menteri
jalan‘Making Indonesia 4.0’. Sebuah Perindustrian, Airlangga Hartarto
305
PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG 03 MEI 2019
menuturkan “Pada revolusi industri keempat, Indonesia 4.0’. Berdasarkan riset dari
menjadi lompatan besar bagi sektor industri, McKinsey pada September 2017, untuk
dimana teknologi informasi dan komunikasi menghasilkan outcome yang unggul melalui
dimanfaatkan sepenuhnya. Tidak hanya pendidikan, diperlukan tiga hal fundamental
dalam proses produksi, melainkan juga di yaitu mindset pelajar, kualitas guru, serta
seluruh rantai nilai industri sehingga fasilitas untuk belajar secara mandiri. Untuk
melahirkan model bisnis yang baru dengan mengintegrasikan ketiga faktor pendukung
basis digital guna mencapai efisiensi yang ini, penggerak utamanya ialah guru itu
tinggi dan kualitas produk yang lebih baik,”. sendiri.
Oleh sebab itulah, perubahaan yang Berdasarkan UU No 14 Tahun 2005
dibawa oleh Revolusi Industri 4.0 ini juga Bab II Pasal 6, kedudukan guru berfungsi
berpengaruh terhadap sistem pendidikan di untuk mewujudkan tujuan pendidikan
Indonesia. Dalam penerapannya, saat ini nasional, yaitu “berkembangnya potensi
Indonesia telah bergerak maju dalam peserta didik agar menjadimanusia yang
digitalisasi dunia pendidikan. beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Beberapa kebijakan yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,
mengintegrasikan pendidikan dengan cakap, kreatif, mandiri, serta menjadi warga
teknologi sudah diterapkan di Indonesia negara yang demokratis dan bertanggung
seperti penggunaan buku elektronik, jawab. Oleh sebab itulah, idealnya para guru
penyediaan perangkat multi-media di tidak hanya mampu menyalurkan ilmu
sekolah, pengadaan Ujian Nasional pengetahuan, tetapi juga membentuk
Berbasis Komputer (UNBK) dan juga mindset siswa-nya agar mau untuk maju dan
penerapan pendekatan Science, berkembang serta memotivasi siswanya
Technology, Engineering, Mathematics agar memiliki keinginan untuk belajar
(STEM) dalam proses pembelajaran. Namun sesuatu secara mendalam dengan mandiri
dalam penerapannya, hal yang paling utama dan memanfaatkan teknologi yang
tentu bukan hanya tentang fasilitas apa saja ada.Untuk itu, diperlukan guru mampu
yang disediakan pemerintah atau kebijakan membimbing siswanya menggunakan
seperti apa yang diterapkan dalam segala produk globalisasi dan revolusi
kurikulum pendidikan, tapi bagaimana industri 4.0, agar efisiensi dalam proses
kesiapan sumber daya manusia, dalam hal belajar-mengajar dapat terwujud serta dapat
ini para tenaga pengajar dalam menghasilkan outcome dengan kualitas
menghasilkan outcome yang dapat yang tinggi.
mendorong Indonesia unggul saat bersaing Dilansir kompas.com, Direktur
di era revolusi industri 4.0. Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Permasalahan sumber daya manusia (Ditjen DTK), Supriano (26/11/18)
memang sudah termasuk kedalam 10 mengungkapkan meskipun teknologi
prioritas di dalam rumusan roadmap ‘Making informasi berkembang demikian cepat dan
306
PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG 03 MEI 2019
307
PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG 03 MEI 2019
308
PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG 03 MEI 2019
309
PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG 03 MEI 2019
310
PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG 03 MEI 2019
311
PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG 03 MEI 2019
312