Anda di halaman 1dari 12

A.

Prinsip Kerja
Salah satu mekanisme dalam pemindah daya (power train) yang memungkinkan daya
dihasilkan oleh engine dapat menghasilkan suatu usaha dengan adanya putaran roda adalah
kopling.
B. Cara Kerja
1. Pada Saat Pedal Kopling Diinjak
Pada saat pedal diinjak, maka clutch fork (tongkat pembebas) menekan release bearing
(bantalan pembebas) kedepan, sekaligus menekan diafragma spring, mengungkit pressure plate,
membebaskan dick clutch dari jepitan terhadap fly wheel, karena disc clutch tidak tertekan, maka
putaran engine (mesin) tidak dapat diteruskan.
2. Pada saat Pedal Kopling Dilepas
Pada saat pedal kopling dilepas, maka cluth release fork akan kembali ke posisinya semula
dan release bearing tidak menekan diafragma sepring dengan demikian diafragma tidak mengikuti
pressure plate dan dick cluth kembali terjepit ke fly wheel sehingga putaran dapat diteruskan
kembali.

Gambar 1. Cara Kerja Kopling


C. Klasifikasi
Mekanisme sistem kopling terbagi menjadi 2 yaitu :
1. Sistem Mekanis
Pada saat tenaga yang dihasilkan dorongan pedal yang menggerakan release fork
diteruskan langsung oleh kabel pembebas.

Gambar 2. Sistem Penggerak Kopling Mekanis


2. Sistem Hidraulis
Pada sistem penggerak hiraulis untuk menggerakkan release fork melalui penakanan
minyak.

Gambar 3. Sistem Penggerak Kopling Hidraulis

BAB III
PEMBAHASAN
A. Gangguan pada Sistem Kopling
Pada sistem kopling sering terjadi gangguan-gangguan, gangguan tersebut antara lain :
1. Kopling Slip
Penyebabnya :
a. Adanya minyak pelumas permukaan kopling.
b. Kopling tidak berhenti (kopling tidak terlepas dengan sempurna).
c. Kerusakan atau kesalahan sistem penggerak kopling.
d. Diafragma sudah lemah atau patah.
e. Kerusakan atau keausan pada silinder pelepas
Masalah di atas dapat diatasi dengan cara :
- Bersihkan permukaan pelat kopling jika terdapat minyak.
- Periksalah dan perbaiki atau ganti sistem penggerak kopling jika mengalami kerusakan.
2. Suara Tidak Normal
Pada saat pedal kopling diinjak, penyebabnya :
a. Kekurangan pelumas pada sambungan-sambungan sistem penggerak kopling.
b. Kerusakan atau keausan pada bantalan terlepas.
Cara mengatasinya :
- Menambah pelumas pada sambungan-sambung penggerak kopling.
- Mengganti bantalan pembebas.
B. Pengertian dan komponen-komponennya
Kopling adalah salah satu sistem pemindah daya yang memungkinkan daya dihasilkan
engine dapat menghasilkan suatu usaha dengan adanya putaran roda. Adapun komponen-
komponen kopling sebagai berikut :
1. Plat kopling
Plat kopling berfungsi sebagai perantara dari engine ke transmisi, hubungan antar facing
melalui beberapa dumper spring atau dumper rumbber yang berfungsi untuk meredam kejutan
pada kopling bergerak, facing disambungkan dengan cushion, plat kopling juga berfungsi untuk
meredam kejutan.

Gambar 4. Plat Kopling


2. Rumah Kopling (Clutch Cover)
Cluth cover diikat pada baut fly wheel yang berfungsi untuk menjepit cluth disc terhadap
fly wheel, mesin harus dalam keadaan seimbang untuk menghasilkan putaran yang balance. Selain
itu mesin harus mempunyai kemampuan memindahkan panas, dari hubungan kopling, tahan aus,
kuat dan tidak mudah cacat.

Gambar 5. Rumah Kopling (Clutch Cover)


3. Bantalan Pembebas (Release Bearing)
Bantalan pembebas memudahkan garpu pembebas bergerak maju mundur sepanjang
menopang bantalan dengan transmisi untuk menekan putaran pegas diafragma (lengan pembebas
pada jenis koil) dan membebaskan kopling.

Gambar 6. Bantalan Pembebas


4. Tongkat Pembebas
Fungsi komponen ini adalah menekan release bearing, sehingga menyentuh pegas,
komponen ini dibebaskan langsung pedal kopling.
Gambar 7. Tongkat Pembebas
5. Komponen Unit Kopling

Gambar 8. Komponen-komponen Unit Kopling


C. Pelepasan Unit Kopling
1. Lepas transmisi dari mesin (jangan menguras oli transmisi)
2. Lepas penutup kopling dan kopling
a. Buatlah tanda pada penutup kopling dan roda penerus.
b. Kendorkan setiap baut satu putaran pada suatu saat hingga pegas penegang menjadi bebas.
c. Lepas baut pengikat dan tarik penutup kopling bersama dengan plat kopling.

Gambar 9. Melepas Baut Pengikat Kopling


3. Lepas bantalan pembebas bersama hubungan garpu dan boot dari transmisi
a. Lepas klip dan lepas bantalan beserta hubungan.
b. Tipe control kabel
c. Lepas garpu dan boot
Gambar 10. Melepas Bantalan dan Boot
D. Pemeriksaan dan Perbaikan Komponen Kopling
1. Pemeriksaan Plat Kopling Terhadap Keausan dan Kerusakan
Gunakan jangka sorong, ukur kedalaman paku keeling ukur minimal 0,3 mm (0,12 in)
apabila diketahui ada kelainan, ganti plat kopling.

Gambar 11. Periksa Plat Kopling


2. Pemeriksaan Keolengan Plat Kopling
Menggunakan dial gauge, ukur keolengan plat kopling. Maksimum: 0,8 mm (0,03 in)
apabila berlebihan ganti plat kopling.

Gambar 12. Periksa Keolengan Plat Kopling


3. Periksa Keolengan Roda Penerus
Menggunakan dial gauge ukur keolengan roda penerus maksimal : 0,1 mm (0,04 in)
Gambar 13. Periksa Keolengan pada Penerus
4. Periksa Bantalan Pilot
Putar bantalan dengan tangan sambil memberikan tekanan pada arah aksial. Apabila
bantalan macet atau terlampau besar tahanannya gantilah bantalan pilot.

Gambar 14. Periksa Bantalan Pilot


5. Ganti Bantalan Pilot
Dengan SST ganti bantalan pilot SST 09.303-35011 pasang bantalan pilotpasu SST 9304-
12012.

Gambar 15. Ganti Bantalan Pilot


6. Periksa Pegas Diafragma Terhadap Keausan
Gunakan jangka sorong, ukur kedalaman dan lembar pegas diafragma. Kedalaman 0,6 mm
(0,025) lembar 5,0 mm (0,197) bila perlu diganti rangking penutup kopling.
Gambar 16. Periksa Pegas Diafragma
7. Periksa Bantalan Pembebas
Putar bantalan dengan tangan dan tekan pada arah aksial, bila macet atau besar tahanannya
gantilah.

Gambar 17. Periksa Bantalan Pembebas


a. Dengan SST dan hydraulic bantalan pembebas dari hub SST 09315-00010
b. Menggunakan SST dan hydraulic press, pasang bantalan pembebas yang baru.
c. Setelah bantalan dipasang, periksa kembali bahwa tidak ada kemacetan apabila diputar sambil
ditekan.

Gambar 18. Pemasangan Bantalan Penekan dengan SST


E. Pemasangan Unit Kopling
1. Pasang Plat Kopling pada Roda Penerus Menggunakan SST
Pasang plat kopling pada roda penerus SST : 09301-20020.
Gambar 19. Pasang Pelat Kopling
2. Pasang Tutup Kopling
a. Tempatkan pada tutup kopling dan roda penerus.
b. Kencangkan baut pengikat dengan rata dalam beberapa tahap sampai tutup kopling terduduk
dengan rapi. Momen : 19 Nm (195 kg Vm 14 Ft-Ib)

Gambar 20. Pemasangan Tutup Kopling


3. Periksa Kerataan pada Ujung Pegas Menggunakan SST
Ukur kerataan ujung pegas diafragma, SST : 09302-30031, maksimum ketidakrataan : 0,5
mm (0,20 in)

Gambar 21. Pemeriksaan Kerataan Ujung Pegas Kopling


4. Apabila Perlu, Stel Pegas
Gunakan SST bengkokan pegas hingga rata
Gambar 22. Penyetelan Pegas Diafragma
5. Oleskan Gemuk
a. Oleskan gemuk pada titik singgung garpu pembebas dan hubungan batang pendorong, titik tunggu
garpu pembebas.
b. Alur plat kopling
c. Tipe control kabel : alur dalam hub bantalan pembebas

Gambar 23. Pengolesan Gemuk pada Titik Singgung garpu pembebas.


6. Pasang boot garpu dan pembebas dengan hub pada transmisi
a. Pasang boot dan garpu pembebas
b. (Tipe control kabel) pasang pegas pemegang
c. Dengan klip amankan bantalan dan hub terhadap transmisi

Gambar 24. Pemasangan Boot Garpu dan Hub Transmisi


Pemeriksaan keausan kampas

Alat yang digunakan adalah jangka sorong atau vernier kaliper. Jika ketebalan
kampas sudah melewati batas servis, maka gantilah kampas kopling. Kampas
kopling yang sudah aus dapat mengakibatkan kopling selip.
Pemeriksaan keolengan kampas.

Alat yang digunakan dial indicator, dan mesin bubut sebagai dudukan untuk
memutar kampas. Kampas yang melengkung, membuat kampas menjadi oleng
saat berputar, untuk itu diperlukan pemeriksaan keolengan kampas kopling.
Kampas kopling yang sudah oleng membuat kampas koplign tetap berputar, saat
pedal kopling diinjak. Dengan kata lain kopling tidak benar – benar netral saat
pedal kopling diinjak. Akibatnya proses perpindahan gigi perseneling menjadi
susah.
Pemeriksaan keolengan flywheel

Alat yang digunakan dial indicator saja. Pemeriksaan ini ditujukan sama seperti
pemeriksaan keolengan kampas. Flywheel yang oleng membuat proses
pemutusan kopling menjadi tidak sempurna, yang berakibat proses perpindahan
gigin perseneling pun terganggu.
Pemeriksaan pilot bearing

Pilot bearing adalah bearing yang terletak di lubang tengah flywheel. Pilot bearing
ini sebagai tumpuan dari ujung input as transmisi. Pilot bearing yang rusak,
membuat putaran poros input transmisi tersendat. Dan akibatnya kampas kopling
pun tersendat atau tertahan. Yang dirasakan oleh pengemudi adalah kopling selip.
Padahal selipnya ini bukan karena kampas tipis, melainkan karena poros input
yang tersendat putarannya. Akibat lainnya adalah kampas menjadi cepat habis.
Jadi bila anda ganti kampas kopling, tapi kopling masih selip. Maka masalahnya
ada pada pilot bearing.
Pemeriksaan keausan diafragma
Pada ujung pegas diafragma terjadi gesekan antara pegas diafragma dan release
bearing. Dan keausan yang terjadi harus diperiksa, guna memantau apakah
release bearing masih berfungsi dengan baik. Jika hal ini dibiarkan maka masalah
yang timbul adalah timbul suara berisik pada saat pedal kopling diinjak. Selain itu
sirip dari pegas diafragma bisa patah kalau dibiarkan terus menerus.
Pemeriksaan release bearing

Pemeriksaan ini dilakukan secara manual dengan cara menekan release bearing
dan memutarnya. Dalam kondisi ditekan release bearing harus dapat berputar
dengan halus, bila tidak maka harus diganti. Kerusakan release bearing dapat
membuat bunyi berisik saat pedal kopling diinjak dan keausan pada ujung pegas
diafragma. Selain itu juga dapat mematahkan sirip dari pegas diafragma.

Anda mungkin juga menyukai