Anda di halaman 1dari 8

Laporan Kuliah Hari, Tanggal : Jum’at, 1 November 2019

Pendidikan Agama Islam Dosen : Furqon Syarif Hidayatullah

ETOS KERJA

Kelompok 9 / K2P4
Raihana Afifah J3E218180
Rosa Oktaviana S. J3E218181
Nabila Nuril A. J3E218183
Aulia Nurzafa J3E218189

SUPERVISOR JAMINAN MUTU PANGAN


SEKOLAH VOKASI
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2019
A. Era Globalisasi
Kemajuan  ilmu pengetahuan  dan  teknologi  di  bidang  transportasi  dan
telekomunikasi  telah  membuat  dunia  terasa  seolah  tanpa  batas  dan  sekat. kemajuan 
teknologi  telekomunikasi  telah membuat hubungan komunikasi penduduk antar negara di
berbagai belahan dunia  menjadi semakin  terbuka  dan  mudah. orang dapat  berkomunikasi 
setiap  saat  walaupun  berada  di  belahan  dunia  dalam jarak  yang  amat  jauh  secara  fisik, 
namun  dengan  kecanggihan  alat komunikasi semuanya terasa dekat dan seolah tidak
terpisahkan oleh tempat dan jarak yang berjauhan. Globalisasi  di  bidang  ekonomi  telah 
mendorong  munculnya perdagangan bebas lintas negara. Perdagangan bebas adalah suatu situasi
di mana arus lalu-lintas barang, jasa, dan manusia  dari dan ke suatu negara di dunia ini tidak
mengalami hambatan yang berarti
Globalisasi  dapat  pula  dipandang  sebagai  suatu  tantangan.  Dalam konteks
globalisasi  sebagai  tantangan  merupakan  cara  pandang  yang optimistis, dimana memandang
globalisasi  sebagai  suatu  yang  menantang. Sesuatu yang menantang mengandung makna
bahwa sesuatu tersebut harus disikapi dan dihadapi dengan berbagai upaya dan strategi.
Perdagangan  atau  pasar  bebas,  dapat  dikatakan  sebagai  tantangan.
Tantangan yang terkandung pada sistem pasar bebas adalah bagaimana kita dapat 
memanfaatkan  sebaik-baiknya  setiap  peluang  untuk  mengembangkan industri  dan 
menghasilkan  produk-produk  yang  dapat  bersaing  dan  diserap pasar  internasional.  Guna 
menghadapi  tantangan  tersebut,  maka  sumber daya manusia yang berkualitas (masyarakat dan
kalangan dunia usaha yang kreatif dan inovatif) sangat diperlukan untuk dapat memainkan peran
sebagai pelaku  aktif  yang  dapat  bersaing  atau  bahkan  keluar  sebagai  pemenang dalam
persaingan global. Sumber daya  manusia yang berkualitas juga sudah menjadi  tuntutan  dan 
keharusan  untuk  dapat  menghadapi persaingan  yang sangat  ketat  dalam  memperebutkan 
lapangan  pekerjaan  yang  semakin sempit.
Untuk menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas, mampu bersaing dengan
semua bangsa di dunia, maka semua komponen masyarakat terutama  dunia  pendidikan  di 
tuntut  perannya  untuk  meningkatan  kualitas penyelenggaraan pendidikan dan pembelajaran.
Globalisasi tidak bisa ditolak atau dihindari, dia hadir seiring perkembangan peradaban manusia,
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Oleh karena itu, yang harus dilakukan adalah
menghadapinya dengan seksama, turut serta memainkan peran dalam setiap tantangan dan
peluang yang tersedia.
B. Era Modernisasi

Tantangan dan Peluang Kerja di Era Modernisasi, diantaranya :


Pertama adalah peralatan / device dalam produk manufaktur yang menjadi sensor dan
mengirimkan datanya melalui jaringan internet, yang sering disebut dng IoT (Internet of
Things).
Kedua adalah jaringan internet itu sendiri yang harus mencakup semua lokasi dengan
bandwidth/kecepatan yang cukup, dan
Ketiga data yang dikumpulkan yang sangat banyak untuk dikelola oleh manufaktur atau
pihak ketiga.

Problematika Bekerja di Era Modernisasi


a) Sumber Daya Manusia (SDM)
Meskipun Indonesia memiliki SDM yang sangat banyak, namun begitu jumlah orang-
orang yang memiliki kualitas yang bagus masih sedikit. Sehingga meski terdapat lowongan
perkerjaan, masih banyak masyarakat yang tidak dapat mendapat pekerjaan dikarenakan
rendahnya kualitas mereka.
b) Penggunaan Teknologi
Masih banyak masyarakat di Indonesia yang kurang ahli dalam menggunakan teknologi.
Sedangkan di Revolusi Industri 4.0 ini pekerjaan akan banyak digantikan oleh tenaga robot.
c) Bencana Alam
Bencana alam pun merupakan suatu masalah yang menyebabkan Revolusi Industri 4.0
masih sulit diterapkan di Indonesia. Adanya bancana alam mengakibatkan perkembangan di
suatu daerah menjadi terhambat. Karena bencana-bencana alam merusak peralatan dan juga
lingkungan yang ada. Sehingga pengembangan-pengenbangan teknologi harus terhenti
karena harus membereskan bencana alam yang terjadi di sekitar sana.
d) Kebijakan yang dibuat oleh pemerintah
Dan terakhir salah satu yang mengakibatkan Revolusi Industri 4.0 ini menjadi sulit untuk
diterapkan adalah karena kebijakan yang dibuat oleh pemerintah itu sendiri. Berdasarkan
pendapat Airlangga Hartarto yang dikutip dari CNBCINDONESIA, masih ada peraturan dan
kebijakan yang tumpang tindih, ditangani oleh beberapa kementrian.

C. Era Digitalisasi
Digitalisasi adalah proses pemberian atau pemakaian sistem digital. Era digital adalah
masa dimana semua manusia dapat saling berkomunikasi sedemikian dekat walaupun saling
berjauhan. Dampak Positif dan Negatif Era Digital Dalam perkembangan teknologi digital ini
tentu banyak dampak yang dirasakan dalam era digital ini, baik dampak postif maupun dampak
negatifnya.

Dampak positif era digital antara lain:


a) Informasi yang dibutuhkan dapat lebih cepat dan lebih mudah dalam mengaksesnya.
b) Tumbuhnya inovasi dalam berbagai bidang yang berorentasi pada teknologi digital yang
memudahkan proses dalam pekerjaan kita.
c) Munculnya media massa berbasis digital, khususnya media elektronik sebagai sumber
pengetahuan dan informasi masyarakat.
d) Meningkatnya kualitas sumber daya manusia melalui pengembangan dan pemanfaatan
teknologi informasi dan komunikasi.
e) Munculnya berbagai sumber belajar seperti perpustakaan online, media pembelajaran
online,diskusi online yang dapat meningkatkan kualitas pendidikan.
f) Munculnya e-bisnis seperti toko online yang menyediakan berbagai barang kebutuhan
dan memudahkan mendapatkannya.
Adapaun dampak negatif era digital yang harus diantisapasi dan dicari solusinya untuk
mengindari kerugian atau bahaya, antara lain:
a) Ancaman pelanggaran Hak Kekayaan Intelektual (HKI) karena akses data yang mudah
dan menyebabkan orang plagiatis akan melakukan kecurangan.
b) Ancaman terjadinya pikiran pintas dimana anak-anak seperti terlatih untuk berpikir
pendek dan kurang konsentrasi.
c) Ancaman penyalahgunaan pengetahuan untuk melakukan tindak pidana seperti
menerobos sistem perbankan, dan lain-lain (menurunnya moralitas).
d) Tidak mengefektifkan teknologi informasi sebagai media atau sarana belajar, misalnya
seperti selain men-download e-book, tetapi juga mencetaknya, tidak hanya mengunjungi
perpustakaan digital, tetapi juga masih mengunjungi gedung perpustakaan, dan lain-lain.
Tantangan era digital diantaranya :

1. Transformasi Digital
Transformasi digital yang setiap hari makin maju dan canggih memang memiliki banyak
sekali manfaat untuk perkembangan dunia bisnis saat ini. Teknologi dapat menghemat
waktu, tenaga, serta biaya dengan hasil yang cukup maksimal. Namun, transformasi ini bisa
menjadi sebuah tantangan yang cukup berarti apabila bisnis yang dijalankan tidak dapat
mengikutinya. Apalagi, adanya ketakutan untuk mengubah cara-cara lama akan
menimbulkan kekhawatiran apabila transformasi yang dilakukan tidak sesuai dengan yang
diharapkan atau justru gagal. Hal ini perlu disikapi dengan rasa optimis yang tinggi dan
pantang menyerah. Sebuah bisnis harus bisa menyesuaikan diri dengan teknologi yang terus
berkembang. Pemilik bisnis akan dituntut untuk terus belajar dan belajar. Memang
terdengarnya akan menguras waktu dan tenaga, namun apabila berhasil nantinya akan sangat
mempermudah jalannya bisnis.

2. Sumber Daya Manusia

Teknologi sudah diadopsi dalam bisnis, namun masih ada beberapa pekerjaan rumah
lagi yang harus diselesaikan, yakni membuat sumber daya manusia yang dipekerjakan juga
adaptif terhadap teknologi tersebut. Jangan sampai biaya besar yang dikeluarkan untuk
pembaharuan teknologi malah tidak dapat dioptimalkan karena orang-orang yang terlibat
tidak mampu untuk menggunakannya. Sebuah bisnis yang ingin berjalan secara profesional
dan berkembang butuh untuk merekrut sumber daya manusia yang memiliki kemampuan
yang mencukupi. Selain itu, pemilik bisnis juga sebaiknya memberikan pelatihan tambahan
serta melakukan upgrade keilmuan secara berkala untuk menyesuaikan dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
3. Masyarakat Yang Senantiasa Berubah
Selain menginginkan hal secara cepat dan praktis, tantangan dari masyarakat saat ini
adalah karena mereka senantiasa berubah, baik dari segi selera, keinginan dan kebutuhan.
Masyarakat saat ini mudah sekali merasa bosan dengan satu hal dan mempunyai keinginan
yang cukup kompleks. Mereka pun lebih pintar dalam memilih mana produk yang sesuai
dengan mereka, dan mana yang tidak. Ini menjadi tantangan karena menuntut pemilik bisnis
untuk lebih sering memutar otak dan berinovasi dalam menciptakan produk serta jasa. Pemilik
bisnis juga dituntut untuk berpikir out of the box agar dapat menghasilkan sesuatu yang unik
dan tidak biasa. Namun, tantangan ini justru bisa bermanfaat di masa depan. Usaha-usaha
yang dilakukan pemilik bisnis untuk terus berinovasi akan meningkatkan pengetahuan
mengenai pasar serta produk.  Dan tentu saja hal ini mampu memberikan keuntungan yang
lebih maksimal kedepannya.

4. Persaingan Semakin Tinggi


Lagi-lagi teknologi mempunyai pengaruh dalam hal ini. Teknologi canggih mampu
mengintegrasi saluran bisnis sehingga dapat dilakukan tanpa batasan ruang dan waktu.
Efeknya, sebuah bisnis bisa menjalin kerja sama dengan bisnis lain di belahan dunia mana
saja. Dan tentu saja, sebuah bisnis juga mendapatkan kompetitor dari berbagai bisnis lain di
belahan dunia mana saja pula. Jika tidak dibarengi dengan inovasi yang terus menerus, maka
bisnis akan tertinggal dari kompetitor. Selain itu, tantangan lain yang kerap ditemui ketika
berhubungan dengan kompetitor adalah bagaimana caranya untuk bersaing secara sehat.
Karena pada dasarnya hal tersebut memang sangat penting untuk diterapkan. Jika mampu
bersaing dengan sehat, maka akan terbentuk iklim yang baik dalam bisnis.

Dibalik banyaknya tantangan bekerja pada era digitalisasi, terdapat pula beberapa cara untuk
memanfaatkan peluang, diatanranya adalah sebagai berikut :

1. Terus Menerus Belajar


Peluang dan tantangan bisnis di era digital yang pertama adalah bagaimana pelaku
binsis tersebut harus terus belajar dan tiada henti. Semuanya itu memang butuh waktu dan
proses. Pada dasarnya memahami dan mempelajari sebuah bisnis itu memang harus
diterapkan dengan baik. Kalau perlu memang harus menggunakan mentor atau pendamping.
Dengan adanya mentor atau pendamping tersebut, sudah pasti akan lebih banyak yang bisa
diperoleh. Anda bisa melakukan proses pengembangan desain produk dan lain sebagainya
dengan mudahnya. Dengan belajar dari mereka yang ahli, sudah pasti ini akan bisa
memperkaya wawasan dengan mudahnya. Dari sini akan lebih banyak yang bisa didapatkan.
2. Inovatif Dalam Menciptakan Produk
Peluang dan tantangan bisnis di era digital yang datang bersamaan selanjutnya adalah
selalu melakukan inovasi. Ini tentunya adalah sebuah tantangan yang harus dihadapi karena
menuntut para pelaku bisnis untuk melakukan inovasi dalam mengembangkan produk yang
dimilikinya agar semakin mudah disukai oleh orang banyak. Tapi tak hanya itu saja, ini juga
bisa menjadi tantangan yang sepertinya sangat seru dilakukan. Jika mampu dilewati maka ini
akan bisa menjadi sebuah peluang yang tak terkira manfaatnya. Pada dasarnya, suatu peluang
memang akan bisa mendapatkan banyak potensi yang menarik apabila anda tau bahwa
inovasi dan juga membangun sebuah brand image  yang bagus itu juga sangat diperlukan
didalamnya. Misalnya saja membangun kafe kekinian, merchandise kekinian, dan lain
sebagainya. Hal tersebut pastinya juga akan memberikan manfaat yang pastinya lebih besar
dan banyak.

3. Berpikir Out Of The Box


Peluang dan tantangan bisnis di era digital yang selanjutnya adalah selalu berpikir out
of the box atau berbeda dari yang lain. Hal ini sangat diperlukan pada saat anda ingin
membuat bisnis sukses. Banyak orang memikirkan sesuatu yang umum dilakukan, tapi
alangkah baiknya jika anda berpikir sesuatu yang tidak umum, salah satunya adalah dengan
melakukan sesuatu yang tidak umum, atau keluarkan semua kreativitas yang anda miliki
untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Pada dasarnya bukanlah sesuatu yang mudah untuk
mendapatkan semua dengan cara yang biasa. Jika anda ingin mendapatkan lebih banyak
perhatian dari pelanggan, sudah pasti berikan sesuatu yang sangat luar biasa.
Dengan berpikir out of the box¸sudah pasti anda akan mendapatkan lebih banyak
manfaat yang dibutuhkan didalamnya. Hal tersebut akan mampu memberikan kepada anda
keuntungan yang lebih maksimal lagi. Dari sini menjadi pribadi yang out of the box adalah
jalan terbaik mendapatkan lebih banyak pelanggan yang datang kepada anda.

4. Mampu Bersaing Secara Sehat


Peluang dan tantangan bisnis di era digital yang selanjutnya adalah mampu bersaing
dengan sehat dan tepat. Pada dasarnya hal tersebut memang sangat penting diterapkan. Jika
mampu bersaing dengan sehat, maka hal tersebut adalah sesuatu yang terbaik. Pada dasarnya
bersaing untuk hal inovasi memang sangat penting dilakukan. Dengan adanya persaingan
yang sehat tersebut, sudah pasti akan lebih banyak hal yang diperoleh. Anda akan melihat
adanya potensi yang ada pada bisnis anda dan memaksimalkan hasil yang nantinya akan bisa
anda dapatkan didalamnya. Selain itu, untuk bisa selalu menemukan ide baru, sangat penting
untuk banyak belajar dari mereka yang ahli. Dalam hal ini anda bisa mencoba untuk
bergabung di workshop dan semacamnya untuk mendapatkan wawasan atau ilmu
pengetahuan tambahan yang anda butuhkan didalamnya.
D. Peran Ajaran Agama
Adapun hubungan antara agama dengan etos kerja masyarakat yang didalamnya terdapat
nilai ibadah adalah:
1. Menghargai Waktu

Dengan adanya agama waktu dapat dimanfaatkan secara maksimal untuk mencapai
tujuan kehidupan sekaligus menciptakan keseimbangan antara kewajiban, keinginan dan
tujuan. Mereka memanage waktu mereka dengan memikirkan tujuan dan rencana mereka,
agar yang akan mereka lakukan menjadi jelas dan mudah. Memanfaatkan waktu dengan baik
adalah garis yang membedakan orangorang sukses dengan orang- orang yang gagal dalam
kehidupan. Sebab, karakter yang melekat dalam diri setiap orang sukses adalah kemampuan
mereka menyeimbangkan antara tujuan yang ingin mereka capai dan kewajiban yang harus
mereka lakukan.

2. Kejujuran
Perilaku jujur mencerminkan keimanan, etika dan moral seseorang. Dia mengakui sang
Pencipta dan yakin akan pembalasan surga atas perbuatan baik dan neraka terhadap perilaku
munkar. Dasar pemikiran terhadap pengakuan dan keyakinan terhadap sang Pencipta,
menjadi pondasi membudayakan kejujuran terhadap sistem kehidupan masyarakat.
Pemikiran tersebut menjadi kekuatan batin 19 Taufiq Yusuf, Iman Membangkitkan Kekuatan
Terpendam, seseorang melahirkan perilaku penuh tanggung jawab. Membiasakan berkata
jujur karena jujur akan membawa kepada kebajikan dan membawa ke surga. Kejujuran yang
dipegang teguh oleh masyarakat menjadi modal yang paling utama. Karena tanpa kejujuran
itu tidak akan ada rasa kepercayaan dan tanggung jawab antara sesama masyarakat.

3. Hidup Berhemat dan Efisien


Allah mencintai orang kaya, dengan catatan, dengan kekayaan itu dia bisa menebarkan
manfaat untuk orang banyak. Ajaran Islam secara tegas memerintahkan agar harta yang
melebihi kebutuhan pemiliknya supaya dimanfaatkan sebagai amal bagi kepentingan orang
lain yang membutuhkan. Ada dimensi sosial atas harta yang berlebih, bekerja menurut Islam
adalah mencukupi kebutuhan pribadi dan kelebihannya disedekahkan bagi yang kekurangan.
Apapun yang kita lakukan saat ini dasarilah dengan niat untuk mengumpulkan bekal menuju
akhirat.

4. Ulet, Pantang Menyerah Ketabahan dan keuletan


Ulet, Pantang Menyerah Ketabahan dan keuletan dalam menegakkan cita- cita akan
terlihat dari cara kerja seseorang. Keuletan merupakan modal yang sangat besar di dalam
menghadapi segala macam tantangan atau tekanan. Sikap istiqomah, kerja keras, tangguh dan
ulet akan tumbuh sebagai bagian dari kepribadian diri kita seandainya kita mampu dan gemar
hidup dalam tantangan.

5. Memperkaya Jaringan Silaturrahmi


Silaturrahmi memberikan keuntungan bagi kita. Selain memberikan nilai ibadah,
silaturrahmi juga dapat memberikan satu alur informasi yang memberikan peluang dan
kesempatan usaha. Di dalam pola silaturrahmi atau dalam ilmu sosiologi dikenal dengan
istilah social relationship dimana proses komunikasi dijalin dan dikembangkan sehingga
merupakan pola suatu proses saling mempengaruhi atau tukar menukar informasi.
Silaturrahmi dapat membuka pintu rezeki. Karena dengan silaturrahmi dapat melahirkan
begitu banyak informasi peluang dan kesempatan.

6. Hidup Dengan Kreativitas


Kreativitas atau daya cipta adalah kemampuan seseorang untuk mendayagunakan sumber
daya yang ada untuk melahirkan sebuah bentuk baru. Mengolah sesuatu yang ada dalam
jangkauan dan kemampuan diri untuk kemudian memberikan sebuah hasil. Kita telah
diberikan modal oleh Allah SWT berupa akal pikiran, lingkungan dan dukungan berupa
waktu atau umur. Jadi alangkah baiknya untuk tidak menyia- nyiakannya. Karena hanya
dengan mengisi waktu dan mendayagunakan umur maka seorang pribadi Muslim akan
mampu mengukir hidupnya dengan penuh arti.

7. Hidup Dengan Cita- cita


Dengan cita- cita maka langkah yang diayun akan lebih mantap karena ada arah kemana
harus pergi. Cita- cita merupakan kerangka acuan bagi seseorang untuk melakukan tindakan
yang terarah. Seseorang yang hendak melangkah membutuhkan tujuan untuk mengakhiri
jalannya. Budaya kerja Islam mendorong umat Islam agar mampu merumuskan sebuah
tujuan dengan jelas dan realistis. Sehingga setiap tindakan yang dilakukan tidak mubadzir
tetapi merupakan suatu rangkaian kegiatan yang merupakan mata rantai untuk mendekati
pada sasaran yang telah ditetapkan. Tingginya cita- cita, kehendak yang jujur dan keinginan
untuk mencapai batas kesempurnaan hidup adalah faktor- faktor yang dapat membawa kita
meraih kenikmatan dan kesempurnaan hidup. Semua itu hanya akan dicapai dengan citacita
dan kehendak yang tinggi, serta cinta yang jujur dan keinginan yang tulus. Adanya keyakinan
yang kuat dan dapat membimbing, dapat memberi kemampuan untuk berbuat dan berkarya di
dunia tempat menikmati kehidupan. Sebagaimana keimanan dapat membantu memandang
apa yang diinginkan dan memberi semangat kerja untuk mencapainya. Etos kerja
sesungguhnya lahir dari tujuan, harapan dan cita- cita pemiliknya. Harapan dan cita- cita
yang kuatlah yang akan meneguhkan etos kerjanya. Cita- cita yang lemah hanya akan
melahirkan etos kerja yang lemah pula. Etos kerja dalam Islam terkait erat dengan nilai- nilai
yang terkandung dalam al-Qur’an dan al Sunnah tentang kerja yang dijadikan sumber
inspirasi dan motivasi oleh setiap Muslim untuk melakukan aktivitas kerja di berbagai bidang
kehidupan. Cara mereka memahami, mengahayati dan mengamalkan nilai- nilai al- Qur’an
dan al Sunnah tentang dorongan untuk bekerja itulah yang membentuk etos kerja Islam.
sentosa di akhirat nanti. Intinya kita harus beriman teguh, percaya dengan sungguh,
mengakui Tuhan dalam segala perkara, tidak bersandar pada kekuatan sendiri, serta
mengamalkan segala kebajikan bagi sesama, menjauhi semua kejahatan. Islam memiliki etika
kerja yang dapat mendorong pemeluknya bersikap dinamis dan berprestasi. Etika kerja keras
dikenal pula tanpa melupakan perintah untuk beribadah bagi keperluan hidup di akhirat
kelak. Etos kerja muncul dari dorongan batin manusia serta terbentuk melalui pemahaman
terhadap ajaran agama. Maka pemahaman agama yang baik dan ketaatan dalam beribadah
telah memberikan pengaruh yang mendalam pada etos kerja, penekanan usaha secara jujur,
disipin, hemat dan bekerja keras. Namun bukan berarti yang pemahaman agamanya kurang
baik mempunyai etos kerja yang kurang baik juga.

Anda mungkin juga menyukai