Makalah
Disusun Oleh :
Laurensius Yogi Pratama
2132150028
1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa
atas berkat dan rahmatnya sehingga penulis dapat mengerjakan
makalah yang berjudul “Kebijakan Ekonomi dan Bisnis Indonesia
Menghadapi Globalisasi dan Revolusi Industri 4.0” ini dengan baik.
Penulis
2
ABSTRAK
3
DAFTAR ISI
Halaman Judul……………………………………………………….. 1
Kata Pengantar……………………………………………………….. 2
Abstrak………………………………………………………………. 3
Daftar Isi…………………………………………………………….. 4
Bab I Pendahuluan………………………………………………….. 5
a. Latar Belakang………………………………………………. 5
b. Pembatasan Masalah………………………………………… 6
c. Rumusan Masalah………………………………………….... 6
d. Tujuan Penelitian……………………………………………. 6
e. Manfaat Penelitian…………………………………………... 7
a. Globalisasi…………………………..……………………….. 9
1.1. Ciri-ciri globalisasi…………………...………………. 8
1.2. Dampak globalisasi………………………….....…… 10
1.3. Strategi atau Tindakan menghadapi globalisasi……... 11
b. Revolusi Industri 4.0…………………………………………...19
2.1. Jenis-jenis teknologi revolusi industri 4.0………………20
2.2. Strategi atau kebijakan menghadapi revolusi……………22
a. Kesimpulan…………………………………………………... 27
c. Daftar Pustaka……………………………………………….. 29
4
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
5
kesejahteraan ekonomi masyarakat di daerah sekitar wilayah
pariwisata pun akan terus berkembang dan membuat daerah
menjadi lebih maju.
B. Pembatasan Masalah
C. Rumusan Masalah
D. Tujuan Penelitian
6
E. Manfaat Penelitian
7
BAB 2
LANDASAN TEORI
A. Globalisasi
8
1.1. Ciri – ciri Globalisasi
9
memudahkan setiap negara dan setiap orang
menunjukkan diri pada seluruh dunia. Prestasi yang
dimiliki seseorang dapat dengan mudah disebarluaskan
di seluruh penjuru dunia. Media yang digunakan antara
lain internet dan televisi.
Dampak positif
10
Globalisasi menyebabkan masyarakat dengan mudah
menerima berbagai teknologi baru dari negara lain.
Perkembangan teknologi semakin meluas hingga ke
seluruh dunia
2. Semangat kerja meningkat
Salah satu akibat dari globalisasi adalah persaingan
yang semakin cepat. Kita harus berjuang untuk sejajar
dengan negara maju. Kita harus berjuang agar
masyarakat tetap bertahan pada era global. Persaingan
tersebut harus dihadapi dengan semangat untuk belajar.
Sebab, nantinya saingan akan berasal dari negara-
negara lain.
Dampak Negatif
11
Indonesia yang banyak sangat potensial untuk menjadi
sasaran pasar berbagai produk luar negeri. Ditambah
lagi pada era global hambatan perdagangan antarnegara
menjadi semakin terbatas. Harga barangbarang
menjadi lebih murah. Hal tersebut menyebabkan
produk dalam negeri semakin tersisih.
12
1.3. Strategi atau Tindakan menghadapi globalisasi
13
Indonesia. Ekonomi rakyat umumnya bersifat padat
karya. Dengan gelontoran dana yang sama, lapangan
kerja yang tercipta lebih besar daripada industri padat
modal. Penguatan dunia usaha rakyat juga akan
meningkatkan daya beli yang akan meningkatkan
permintaan barang dan jasa. Permintaan ini jelas akan
menjadi pasar potensial bagi investor. Investor akan
lebih bergairah untuk menanam modal dan akan
mendorong penciptaan lapangan kerja dan
pertumbuhan ekonomi yang lebih lanjut. Namun,
meningkatkan daya saing pada ekonomi rakyat jelas
tidak mudah, masalah terbesar dalam upaya
peningkatan daya saing pada level rakyat adalah
minimnya akumulasi modal dan kurangnya
pengetahuan. Berbeda dengan para pemodal besar yang
cukup dengan satu kibasan maka teknologi terbaru pun
siap digunakan, rakyat kecil dengan modal minim tentu
kesulitan bersaing. Kurangnya pemahaman tentang
konsepkonsep manajerial usaha juga bisa menghambat
pembentukan bisnis yang sehat. Dan yang tidak kalah
penting, pengetahuan mengenai penjualan dan
pemasaran produk juga menjadi kendala. Strategi
terbaik yang dapat dilakukan adalah dengan upaya
pemerintah untuk mendorong pertumbuhan koperasi.
Keberadaan koperasi dapat mempermudah koordinasi
para pemilik usaha dengan karakteristik yang
14
homogen. Mereka bisa menggabungkan modal untuk
membeli peralatan yang diperlukan untuk
meningkatkan nilai tambah barang yang diproduksi,
sesuatu yang sulit dilakukan bila mereka bergerak
sendiri-sendiri
15
cerdas dari kebijakan pemerintah yang memberikan
kesempatan yang seluas-luasnya kepada para pelaku
industri, seperti beban pajak yang tidak memberatkan,
proses pengurusan usaha yang tidak membutuhkan
banyak “meja” (aturan berbelit), meniadakan aroma
korupsi birokrasi dalam pengurusan usaha. Masalah
tersebut dimaksudkan untuk menimbulkan gairah
kepada masyarakat Indonesia agar ikut andil dalam
menciptakan ekonomi kreatif yang berdaya saing
tinggi dan meningkatkan laju ekspor. Dalam bidang
jasa, peran pemerintah sangat penting seperti
program peningkatan kemampuan 39 berbahasa asing
agar tenaga kerja di Indonesia mampu bersaing
dengan tenaga kerja lokal di luar negeri. Pengurusan
sertifikasi keahlian pun jangan sampai memakan
waktu lama.
3. Pemberdayaan UMKM
Belum kokohnya fundamental perekonomian
Indonesia saat ini, mendorong pemerintah untuk terus
memberdayakan Usaha Mikro Kecil dan Menengah
(UMKM). Sektor ini mampu menyerap tenaga kerja
cukup besar dan memberi peluang bagi UMKM untuk
berkembang dan bersaing dengan perusahaan yang
lebih cenderung menggunakan modal besar (capital
16
intensive). Eksistensi UMKM memang tidak dapat
diragukan lagi karena terbukti mampu bertahan dan
menjadi roda penggerak ekonomi, terutama pasca
krisis ekonomi. Disisi lain, UMKM juga menghadapi
banyak sekali permasalahan, yaitu terbatasnya modal
kerja, Sumber 40 Daya Manusia yang rendah, dan
minimnya penguasaan ilmu pengetahuan serta
teknologi (Sudaryanto dan Hanim, 2002).
Pemberdayaan UMKM di tengah arus globalisasi dan
tingginya persaingan membuat UMKM harus mampu
mengadapai tantangan global, seperti meningkatkan
inovasi produk dan jasa, pengembangan sumber daya
manusia dan teknologi, serta perluasan area
pemasaran. Hal ini perlu dilakukan untuk menambah
nilai jual UMKM itu sendiri, utamanya agar dapat
bersaing dengan produk-produk asing yang kian
membanjiri sentra industri dan manufaktur di
Indonesia, mengingat UMKM adalah sektor ekonomi
yang mampu menyerap tenaga kerja terbesar di
Indonesia (Sudaryanto, 2011).
4. Perbaikan Infrastruktur
Pembangunan infrastruktur merupakan salah satu
aspek penting dan vital untuk mempercepat proses
pembangunan nasional. Infrastruktur juga memegang
peranan penting sebagai salah satu roda penggerak
17
pertumbuhan ekonomi. Ini mengingat gerak laju dan
pertumbuhan ekonomi suatu negara tidak dapat
dipisahkan dari ketersediaan infrastruktur seperti
transportasi, telekomunikasi, sanitasi, dan energi. Oleh
karena itu, pembangunan sektor ini menjadi fondasi
dari pembangunan ekonomi selanjutnya. Saat ini
sebetulnya infrastruktur Indonesia sudah sangat
berkembang dari masa masa sebelumnya, mulai dari
pembangunan jalan tol yang terus dibangun,
pembangunan LRT dan MRT, perbaikan jalan yang
rusak dan banyak hal lainnya. Hanya tinggal sedikit
sekali yang perlu diperbaiki dan dibenahi.
5. Ketahanan ekonomi
Ketahanan Ekonomi diartikan sebagai kondisi dinamik
kehidupan perekonomian bangsa yang berisi keuletan
dan ketangguhan yang mengandung kemampuan untuk
mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi
serta mengatasi 45 segala ancaman, gangguan,
hambatan dan tantangan yang datang dari luar maupun
dari dalam negeri baik yang langsung maupun tidak
langsung untuk menjamin kelangsungan hidup
pereokonomian bangsa dan negara Republik Indonesia
berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Wujud
ketahanan ekonomi tercermin dalam kondisi kehidupan
perekonomian bangsa, yang mengandung kemampuan
18
memelihara stabilitas ekonomi yang sehat dan dinamis
serta kemampuan menciptakan kemandirian ekonomi
nasional dengan daya saing tinggi dan mewujudkan
kemakmuran rakyat yang adil dan merata. Dengan
demikian, pembangunan ekonomi diarahkan kepada
mantapnya ketahanan ekonomi melalui terciptanya
iklim usaha yang sehat serta pemanfaatan ilmu
pengetahuan dan teknologi, tersedianya barang dan
jasa, terpeliharanya fungsi lingkungan hidup serta
meningkatkan daya saing dalam lingkup persaingan
global.
19
Dengan adanya revolusi industri ini, maka
perkembangan teknologi pun juga semakin banyak
jenisnya. Jenis jenis teknologinya sebagai berikut.
2. Big data
20
adalah Sonar platform, Paques platform, warung data
dan dattabot
3. Cyber security
21
Sejak dimulainya revolusi industri 4.0 yang berjalan
mulai tahun 2011 ini, ada banyak sekali strategi – strategi
yang akan dilakukan oleh pemerintah demi kesejahteraan
bangsanya. Akan tetapi, hal yang saat ini menjadi skala
prioritas adalah making Indonesia 4.0. Dalam hal ini, yang
menjadi prioritas adalah sektor makanan dan minuman,
tekstil dan busana, otomotif, kimia, elektronika, farmasi
dan juga alat Kesehatan.
1. Industri makanan dan minuman
22
menurutnya industri ini berperan dalam akselerasi
pemulihan ekonomi nasional, yang ditunjukkan dengan
meningkatnya kontribusi PDB industri makanan dan
minuman terhadap PDB industri pengolahan non
migas yang mencapai 38,91% pada periode yang sama.
Sepanjang bulan Januari-September 2021, total nilai
ekspor industri makanan dan minuman mencapai US$
32,51 miliar atau meningkat 52% dibanding periode
yang sama tahun 2020. Neraca perdagangan industri
makanan dan minuman selama 9 bulan ini surplus
sebesar US$ 22,38 miliar.
23
dirinya kembali mengajak seluruh stakeholders terkait
bersama masyarakat Indonesia untuk turut
menyukseskan penyelenggaraan inaFashion Smesco
Online Expo 2021. Di antaranya dengan membeli
berbagai produk fashion lokal yang ditawarkan. Cara
tersebut efektif untuk meningkatkan kinerja industri
tekstil dan pakaian jadi di tahun ini. Sehingga
kemampuan daya saing industri tekstil dan pakaian jadi
Indonesia kian mantap di kancah global menyusul
tingginya kepercayaan pasar domestik. Kementerian
Perindustrian (Kemenperin) terus berupaya mendorong
optimalisasi pemanfaatan teknologi industri untuk
mendongkrak daya saing sektor manufaktur nasional.
Melalui langkah tersebut, diharapkan industri
manufaktur tanah air akan terus berkontribusi positif
pada pertumbuhan ekonomi. Pemanfaatan inovasi dan
teknologi untuk meningkatkan daya saing juga
didorong Kemenperin pada industri tekstil dan produk
tekstil (TPT). Menghadapi pandemi Covid-19, industri
TPT melakukan pengembangan material tekstil dengan
fungsi khusus untuk medis. Hal ini dilakukan lantaran
permintaan konsumen ketika pandemi terhadap produk
tekstil yang memiliki fungsi anti bakteri dan anti virus
terus meningkat Terkait hal ini, salah satu satuan kerja
Kemenperin di bidang standardisasi dan jasa industri,
yakni Balai Besar Tekstil (BBT) Bandung,
24
mengembangkan fasilitas laboratorium melt spinning.
Fasilitas tersebut bisa dimanfaatkan oleh industri TPT
nasional yang tengah melakukan pengembangan bahan
baku benang dengan fungsi khusus, termasuk untuk
keperluan medis. Pengembangan material akan
berdampak pada peningkatan daya saing industri tekstil
dan produk tekstil. teknologi melt spinning mampu
mendesain benang dengan fungsi khusus yang
langsung ditanamkan pada seratnya. Dengan adanya
proses rekayasa serat menggunakan teknologi melt
spinning, dapat dihasilkan produk tekstil fungsional
yang memiliki tingkat durabilitas lebih tinggi
dibandingkan dengan hasil penyempurnaan tekstil
secara kimia.
3. Industri Otomotif
25
26 perusahaan. Total nilai investasi yang telah
digelontorkan sebesar Rp10,05 triliun dengan kapasitas
produksi mencapai 9,53 juta unit per tahun dan
menyerap tenaga kerja hingga 32 ribu orang. Produk
kendaraan bermotor produksi dalam negeri telah
mampu menembus pasar ekspor ke lebih dari 80 negara
di dunia. Pada periode tahun 2020, ekspor
kendaraan completely build up (CBU) sebanyak
232,17 ribu unit atau senilai Rp41,73 triliun,
Sedangkan, pengapalan untuk kendaraan completely
knock down (CKD) sebanyak 53,03 ribu set atau senilai
Rp1,23 triliun, dan komponen sebanyak 61,2 juta
pieces atau senilai Rp17,52 triliun. Indonesia akan
menjadi ekspor hub kendaraan bermotor, baik untuk
kendaraan berbasis bahan bakar minyak atau internal
combustion engine (ICE) maupun kendaraan listrik
atau electrical vehicle (EV). “Salah satu strategi
otomotif 4.0 adalah membangun ekosistem untuk
industri EV, dimulai dengan penguasaan kemampuan
manufaktur sepeda motor listrik, kemudian
kemampuan manufaktur baterai dan mobil listrik yang
sesuai dengan tren global.
4. Industri kimia
Perjalanan sektor industri di Indonesia dalam
menerapkan teknologi Industri 4.0 menorehkan
26
beberapa catatan penting yang akan melandasi
perkembangan industri selanjutnya. Di sektor kimia,
farmasi, dan tekstil, sejumlah perusahaan telah
mengimplementasikan industri 4.0 yang
memungkinkan efisiensi dan peningkatan daya saing.
ektor IKFT menjadi prioritas nasional pengembangan
industri 4.0 karena memiliki kinerja yang cemerlang
selama ini. Pada tahun 2020, ekspor industri kimia,
farmasi, dan tekstil mencapai USD33,99 Miliar.
Realisasi investasinya pada periode tersebut sebesar
Rp61,97 Triliun, didominasi oleh industri kimia dan
bahan kimia. Sektor tersebut juga menyerap tenaga
kerja hingga 6,24 juta orang. Dalam hal produksi
tertentu, penggunaan zat kimia sangat diperlukan
karena adanya penggunaan zat kimia untuk produk
pakaian, penggunaan zat kimia untuk cat dan juga
lainnya.
5. Industri elektronika
Industri elektronika di Indonesia semakin
meningkatkan kegiatan penelitian dan pengembangan
serta penguatan desain dalam upaya menciptakan
inovasi teknologi dan produk di tengah era digital yang
berkembang. Berdasarkan peta jalan Making Indonesia
4.0, industri elektronika merupakan salah satu dari lima
sektor yang akan menjadi percontohan dalam
27
penerapan revolusi industri 4.0 di Tanah Air. Mengenai
perkembangan teknologi yang sangat cepat, industri
sifatnya tidak disruptif melainkan bertransformasi
dengan mengikuti tren terkini, termasuk yang dialami
di sektor elektronik. “Banyak produk elektronik yang
dahulu sudah hilang dari pasar, karena diganti dengan
produk lain. Oleh karena itu, Kementerian
Perindustrian terus memacu daya saing industri
elektronika nasional agar mampu menghasilkan produk
bernilai tambah tinggi. Langkah strategis yang telah
dilakukan, antara lain meningkatkan kompetensi
tenaga kerja melalui program pendidikan dan pelatihan
vokasi. Perkembangan industri elektronika masih
prospektif karena terlibat dalam rantai pasok
komponen untuk sektor lainnya seperti industri
otomotif. Industri otomotif Indonesia sedang tumbuh
dan tengah mengembangkan sarana transportasi massal
yang bisa membuka peluang lebih besar bagi bisnis
produk elektronika di dalam negeri. Dalam kegiatan
ekspor, roadmap sektor elektronika mendorong
peningkatan net ekspor terhadap PDB. Merujuk data
sepanjang tahun 2019, ekspor produk industri
pengolahan mampu menembus hingga 126,57 miliar
dollar AS atau menyumbang sebesar 75,5% terhadap
total ekspor Indonesia yang menyentuh di angka
167,53 miliar dollar AS.
28
6. Industri farmasi dan alat Kesehatan
29
BAB 3
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
30
DAFTAR PUSTAKA
Jatnika, A. (2021, December 15). Hingga September 2021, Ekspor industri makanan dan
minuman tumbuh 52%. Retrieved from newssetup.kontan:
https://newssetup.kontan.co.id/news/hingga-september-2021-ekspor-industri-
makanan-dan-minuman-tumbuh-52
Perindustrian, K. (2018, Juni 5). Ciptakan Inovasi di Era Industri 4.0, Produsen Elektronika
Tingkatkan Riset. Retrieved from kemenperin:
https://www.kemenperin.go.id/artikel/19325/Ciptakan-Inovasi-di-Era-Industri-
4.0,-Produsen-Elektronika-Tingkatkan-Riset
Perindustrian, K. (2020, Februari 14). Industri Elektronik Semakin Agresif Dobrak Pintu
Ekspor. Retrieved from kemenperin:
https://kemenperin.go.id/artikel/21522/Industri-Elektronik-Semakin-Agresif-
Dobrak-Pintu-Ekspor
Perindustrian, K. (2021, April 14). Industri Farmasi dan Alat Kesehatan Dipacu Terapkan
Industri 4.0. Retrieved from kemenperin:
https://kemenperin.go.id/artikel/22478/Industri-Farmasi-dan-Alat-Kesehatan-
Dipacu-Terapkan-Industri-4.0---
perindustrian, k. (2021, februari 19). Menperin: Industri Otomotif Jadi Sektor Andalan
Ekonomi Nasional. Retrieved from kemenperin:
https://www.kemenperin.go.id/artikel/22297/Menperin:-Industri-Otomotif-
Jadi-Sektor-Andalan-Ekonomi-Nasional
Perindustrian, K. (2021, April 6). Sektor Industri Kimia, Farmasi, dan Tekstil Siap
Terapkan Industri 4.0. Retrieved from kemenperin:
https://kemenperin.go.id/artikel/22442/Sektor-Industri-Kimia,-Farmasi,-dan-
Tekstil-Siap-Terapkan-Industri-4.0
Pratama, A. M. (2021, October 26). Globalisasi Adalah: Pengertian, Ciri-ciri dan Dampak-
dampaknya. Retrieved from money.kompas:
https://money.kompas.com/read/2021/10/26/183000326/globalisasi-adalah--
pengertian-ciri-ciri-dan-dampak-dampaknya?page=all
Sulaeman. (2021, April 21). Menperin Agus Sebut Alasan Industri Tekstil Masuk Prioritas
di Program Industri 4.0. Retrieved from merdeka:
https://www.merdeka.com/uang/menperin-agus-sebut-alasan-industri-tekstil-
masuk-prioritas-di-program-industri-40.html
31
32