Anda di halaman 1dari 32

KEBIJAKAN EKONOMI DAN BISNIS INDONESIA

MENGHADAPI GLOBALISASI DAN REVOLUSI INDUSTRI


4.0

Makalah

Disusun untuk memenuhi tugas UAS


Mata kuliah Ekonomi dan Bisnis

Disusun Oleh :
Laurensius Yogi Pratama
2132150028

UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA


JAKARTA
2021

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa
atas berkat dan rahmatnya sehingga penulis dapat mengerjakan
makalah yang berjudul “Kebijakan Ekonomi dan Bisnis Indonesia
Menghadapi Globalisasi dan Revolusi Industri 4.0” ini dengan baik.

Dalam pengerjaan ini penulis tidak hanya mengerjakan sendirian


tetapi penulis juga melibatkan orang – orang sekitar yakni para penulis
sumber yang akan penulis pakai dalam makalah ini.

Penulisan makalah ini tidak akan berjalan dengan baik apabila


tidak ada pihak-pihak yang membantu dalam pengerjaan ini. Oleh
karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar – besarnyan
kepada pihak-pihak yang telah membantu penulis dalam pengerjaan ini.

Akhir kata, penulis mengucapkan maaf yang sebesar-besarnya


apabila terdapat kesalahan dalam penulisan maupun materi yang
disampaikan. Penulis juga membuka kritik dan saran yang membangun
supaya penulis dapat memperbaiki kesalahan-kesalahan yang telah
penulis buat. Sekian dan terima kasih.

Jakarta, 10 Jannuari 2022

Penulis

2
ABSTRAK

Pratama, Laurensius Yogi Kebijakan Ekonomi dan Bisnis


Indonesia Menghadapi Globalisasi dan Revolusi Industri 4.0. Karya
Tulis. Jakarta : Universitas Kristen Indonesia.

Indonesia adalah negara kepulauan yang memiliki banyak sekali


keunggulan – keunggulan yang dimiliki. Saat ini Indonesia dan juga
negara – negara lain di dunia sedang berada pada masa globalisasi dan
juga revolusi Industri. Globalisasi adalah kondisi dimana semua
kegiatan ekonomi ataupun kegiatan lainnya akan berhubungan dengan
negara – negara di belahan dunia lain.

Saat ini Indonesia sudah bisa menyesuaikan dengan


perkembangan globalisasi serta revolusi industri ini. Hal ini dapat
dilihat dari perkembangan infrastruktur yang ada yang sudah
menggunakan teknologi terbaru, adanya kegiatan ekspor dan
Kerjasama dengan dunia dan juga lainnya.

Metode penelitian yang akan digunakan adalah metode


penelitian kualitatif yaitu dengan mencari sumber-sumber yang sudah
pasti, legal, dan juga dapat dipertanggung jawabkan. Dari data yang
didapat, penulis dapat memberikan pemaparan mengenai Kebijakan
Ekonomi dan Bisnis Indonesia Menghadapi Globalisasi dan Revolusi
Industri 4.0

Kata kunci : Globalisasi & Revolusi Industri

3
DAFTAR ISI

Halaman Judul……………………………………………………….. 1

Kata Pengantar……………………………………………………….. 2

Abstrak………………………………………………………………. 3

Daftar Isi…………………………………………………………….. 4

Bab I Pendahuluan………………………………………………….. 5

a. Latar Belakang………………………………………………. 5
b. Pembatasan Masalah………………………………………… 6
c. Rumusan Masalah………………………………………….... 6
d. Tujuan Penelitian……………………………………………. 6
e. Manfaat Penelitian…………………………………………... 7

Bab II Landasan teori………………………………………………. 8

a. Globalisasi…………………………..……………………….. 9
1.1. Ciri-ciri globalisasi…………………...………………. 8
1.2. Dampak globalisasi………………………….....…… 10
1.3. Strategi atau Tindakan menghadapi globalisasi……... 11
b. Revolusi Industri 4.0…………………………………………...19
2.1. Jenis-jenis teknologi revolusi industri 4.0………………20
2.2. Strategi atau kebijakan menghadapi revolusi……………22

Bab III Penutup…………………………………………………….. 27

a. Kesimpulan…………………………………………………... 27
c. Daftar Pustaka……………………………………………….. 29

4
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan jaman seiring berjalannya waktu akan terus


menerus berkembang dan perkembangan ini harus selalu diikuti
supaya tetap bisa bersaing dengan negara – negara lain di dunia.
Persaingan ini dapat meliputi perkembangan teknologi, kegiatan
– kegiatan ekspor impor, pariwisata, dan juga lainnya.

Perkembangan teknologi ini akan mencakup hal yang


sangat luas. Perkembangan teknologi dapat mencakup
transportasi darat, transportasi laut, transportasi udara, alat
elektronik untuk komunikasi dan juga teknologi untuk
pegembangan sektor industri.

Dari sektor ekspor dan impor, sebisa mungkin harus


mengutamakan sektor ekspor terlebih dahulu. Dengan
perkembangan sektor ekspor yang lebih kuat dibandingkan
sektor impor, cadangan devisa pun akan bertambah dan hal ini
dapat digunakan untuk melakukan pembiayaan rumah tangga
negara. Hal ini pula akan berpengaruh dan berdampak pada
kemampuan daya beli ekonomi masyarakat yang tinggi.

Sektor pariwisata Indonesia juga tidak kalah bagusnya.


Masih banyak sekali sektor pariwisata yang perlu dan sedang
dikembangkan saat ini. Pada masa pemerintahan Jokowi ini,
sektor pariwisata sedang dibangun besar – besaran supaya

5
kesejahteraan ekonomi masyarakat di daerah sekitar wilayah
pariwisata pun akan terus berkembang dan membuat daerah
menjadi lebih maju.

B. Pembatasan Masalah

Dalam penulisan makalah ini, penulis membatasi


pembahasan masalah hanya pada kebijakan ekonomi dalam
menghadapi Globalisasi dan revolusi Industri 4.0

C. Rumusan Masalah

1. Kebijakan ekonomi dan bisnis apa yang dilakukan pada masa


Globalisasi ini?
2. Fokus kebijakan apa yang dilakukan dalam menghadapi era
revolusi industri 4.0?

D. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk memberikan informasi


terbaru mengenai kebijakan globalisasi dan revolusi industri
supaya penulis dapat membantu negara dalam perkembangan
Indonesia.

6
E. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah membantu penulis dan


pembaca memahami apa isi dari kebijakan di Indonesia yang
telah ditetapkan dalam rangka ikut andil bagian dalam globalisasi
dan revolusi industri.

7
BAB 2

LANDASAN TEORI

A. Globalisasi

Globalisasi sendiri berasal dari kata "global" yang artinya


meliputi seluruh dunia atau secara keseluruhan. Menurut Kamus
Besar Bahasa Indonesia (KBBI) globalisasi adalah proses
masuknya ke ruang lingkup dunia. Sedangkan menurut buku
Terampil dan Cerdas Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial untuk
SD/MI Kelas VI karya Sanusi Fattah dkk, globalisasi adalah
suatu proses yang menempatkan masyarakat dunia dapat
menjangkau satu dengan yang lain atau saling terhubungkan
dalam semua aspek kehidupan, baik dalam bidang ekonomi,
politik, budaya, teknologi maupun lingkungan.

Dengan adanya globalisasi, dunia yang begitu luas dan


jarak antarnegara yang jauh tidak lagi menjadi penghalang untuk
saling berhubungan. Proses globalisasi sendiri didukung oleh
kemajuan teknologi informasi, komunikasi, dan transportasi.
Dengan adanya kemajuan tersebut hubungan antarmanusia
menjadi lebih mudah. Misalnya saja, jika ingin berbicara dengan
kerabat di luar negeri. Seseorang dapat menggunakan telepon
tanpa harus jauh-jauh menemuinya. Dahulu orang
berkomunikasi melalui telegram dan surat biasa yang
memerlukan waktu lama. Sekarang kita dapat menggunakan
internet yang lebih mudah dan cepat.

8
1.1. Ciri – ciri Globalisasi

Ciri-Ciri Globalisasi Mengutip buku Ilmu


Pengetahuan Sosial untuk SD/MI Kelas IV karya Arif
Julianto Dkk, terdapat beberapa tanda terjadinya
globalisasi. Berikut uraiannya.

1. Batas Antar Negara Semakin Menipis

Di dunia ini terdapat lebih dari dua ratus negara. Tiap-


tiap negara memiliki wilayah dan batas negara tertentu.
Oleh karena pengaruh globalisasi, batas wilayah
antarnegara menjadi hal yang tidak penting lagi. Setiap
orang pada zaman sekarang bisa mendapatkan
informasi di luar batas negaranya. Perkembangan
teknologi dan komunikasi menjadi penyebab hilangnya
batas-batas negara tersebut. Sekarang orang dengan
mudah dapat menghubungi kerabat atau temannya
yang berada di negara lain dengan menggunakan
telepon.

2. informasi Mudah Menyebar


Proses globalisasi memungkinkan penyebaran
informasi menjadi lebih mudah dan cepat. Berbagai
peristiwa sekecil apa pun sekarang dapat diterima di
semua tempat dan oleh semua orang. Globalisasi

9
memudahkan setiap negara dan setiap orang
menunjukkan diri pada seluruh dunia. Prestasi yang
dimiliki seseorang dapat dengan mudah disebarluaskan
di seluruh penjuru dunia. Media yang digunakan antara
lain internet dan televisi.

3. Kegiatan Perdagangan Semakin Luas


Kegiatan perdagangan terus berkembang akibat
pengaruh globalisasi di bidang ekonomi. Kegiatan
ekonomi dan perdagangan di dunia menjadi semakin
terbuka melintasi batas-batas wilayah sebuah negara.
Tidak hanya itu, kegiatan ekonomi sekarang ini juga
menyangkut masalah perpindahan tenaga kerja. Pada
era global tenaga kerja dapat memilih bekerja di negara
mana pun sesuai dengan keinginan dan
kemampuannya.

1.2. Dampak – dampak Globalisasi

Dalam adanya perkembangan dalam dunia


globalisasi ini, sudah pasti akan ada dampak-dampak yang
akan ditimbulkan. Tentu saja dampak dampak ini dapat
bersifat positif dan juga negatif. Berikut adalah dampak
yang ditimbulkan dari adanya globalisasi.

Dampak positif

1. Masyarakat semakin maju

10
Globalisasi menyebabkan masyarakat dengan mudah
menerima berbagai teknologi baru dari negara lain.
Perkembangan teknologi semakin meluas hingga ke
seluruh dunia
2. Semangat kerja meningkat
Salah satu akibat dari globalisasi adalah persaingan
yang semakin cepat. Kita harus berjuang untuk sejajar
dengan negara maju. Kita harus berjuang agar
masyarakat tetap bertahan pada era global. Persaingan
tersebut harus dihadapi dengan semangat untuk belajar.
Sebab, nantinya saingan akan berasal dari negara-
negara lain.

3. Ruang Sosial Makin Terbuka


Berkat kemajuan teknologi manusia dapat
berkomunikasi dengan mudah. Dengan fasilitas-
fasilitas yang ada kamu dapat membuka luas
pergaulanmu di seluruh penjuru dunia.

Dampak Negatif

1. Membanjirnya Produk Luar Negeri


Dalam globalisasi kamu akan dihadapkan pada
berbagai produk luar negeri. Mulai dari berbagai
barang elektronik, mobil, dan motor adalah produk
milik perusahaan di luar negeri. Jumlah penduduk

11
Indonesia yang banyak sangat potensial untuk menjadi
sasaran pasar berbagai produk luar negeri. Ditambah
lagi pada era global hambatan perdagangan antarnegara
menjadi semakin terbatas. Harga barangbarang
menjadi lebih murah. Hal tersebut menyebabkan
produk dalam negeri semakin tersisih.

2. Ketergantungan Terhadap Negara Maju


Negara berkembang termasuk Indonesia biasanya
belum siap menghadapi globalisasi. Sarana dan
prasarana ekonomi di negara berkembang masih
kurang. Oleh karena itu, negara berkembang akan
berlomba-lomba mencari pinjaman modal kepada
negara maju. Akibatnya, negara maju yang memberi
pinjaman dapat mengelola sumber daya di negara
berkembang dengan bebas.

3. Nilai-Nilai Sosial Semakin Hilang


Masuknya budaya Barat dan semakin sibuknya setiap
orang mengejar kemakmuran menyebabkan nilai-nilai
sosial semakin memudar. Masyarakat semakin
mementingkan diri sendiri. Nilai kebersamaan dalam
gotong royong dan musyawarah sudah mulai hilang.
Orang sibuk bekerja setiap hari sehingga kurang peduli
dengan lingkungan sekitar.

12
1.3. Strategi atau Tindakan menghadapi globalisasi

Supaya dapat bersaing dalam ekonomi global saat ini,


maka pemerintah melakukan Tindakan-tindakan atau strategi –
strategi yang harus dilakukan yaitu sebagai berikut

1. Peningkatan daya saing ekonomi


Untuk meningkatkan daya saing, industrialisasi harus
dilakukan dalam segala bidang, hanya dengan
industrialisasi, penerapan teknologi produksi yang
lebih baik dapat dilakukan. Teknologi produksi adalah
syarat utama untuk meningkatkan produktivitas dan
nilai tambah. Umumnya industrialisasi dilakukan oleh
pemodal besar dengan kekuatan pendanaan dan
kemampuan entrepreneurship yang mumpuni. Namun,
menarik para pemodal besar untuk berinvestasi di
Indonesia jelas tidak mudah. Banyak faktor eksternal
dan internal yang harus dibenahi. Stabilitas politik,
pungutan liar, penegakan hukum, infrastruktur, dan
lain-lain. Mengundang investor asing harus terus
dilakukan untuk menggali potensi ekonomi yang belum
tersentuh dan membuka lapangan pekerjaan. Harus
diakui, pemodal besar bisa mengubah warna ekonomi
suatu daerah secara cepat dan instan. Namun,
penguatan ekonomi kerakyatan juga wajib dilakukan
Meskipun tidak bisa membawa perubahan secara
drastis, tapi penguatan perekonomian bawah bisa
meningkatkan ketahanan dan kemandirian ekonomi

13
Indonesia. Ekonomi rakyat umumnya bersifat padat
karya. Dengan gelontoran dana yang sama, lapangan
kerja yang tercipta lebih besar daripada industri padat
modal. Penguatan dunia usaha rakyat juga akan
meningkatkan daya beli yang akan meningkatkan
permintaan barang dan jasa. Permintaan ini jelas akan
menjadi pasar potensial bagi investor. Investor akan
lebih bergairah untuk menanam modal dan akan
mendorong penciptaan lapangan kerja dan
pertumbuhan ekonomi yang lebih lanjut. Namun,
meningkatkan daya saing pada ekonomi rakyat jelas
tidak mudah, masalah terbesar dalam upaya
peningkatan daya saing pada level rakyat adalah
minimnya akumulasi modal dan kurangnya
pengetahuan. Berbeda dengan para pemodal besar yang
cukup dengan satu kibasan maka teknologi terbaru pun
siap digunakan, rakyat kecil dengan modal minim tentu
kesulitan bersaing. Kurangnya pemahaman tentang
konsepkonsep manajerial usaha juga bisa menghambat
pembentukan bisnis yang sehat. Dan yang tidak kalah
penting, pengetahuan mengenai penjualan dan
pemasaran produk juga menjadi kendala. Strategi
terbaik yang dapat dilakukan adalah dengan upaya
pemerintah untuk mendorong pertumbuhan koperasi.
Keberadaan koperasi dapat mempermudah koordinasi
para pemilik usaha dengan karakteristik yang

14
homogen. Mereka bisa menggabungkan modal untuk
membeli peralatan yang diperlukan untuk
meningkatkan nilai tambah barang yang diproduksi,
sesuatu yang sulit dilakukan bila mereka bergerak
sendiri-sendiri

2. Peningkatan laju ekspor


Indonesia harus bekerja ekstra keras menjadi pelaku
perdagangan. Produk-produk yang dihasilkan
perusahaan baik kategori besar atau Usaha Mikro,
Kecil dan Menengah (UMKM) harus mampu berdaya
saing. Oleh sebab itu kualitas produk dan jasa harus
dinomorsatukan agar bisa diterima di pasar global. Hal
ini bukan masalah yang mudah buat Pemerintah dan
pelaku industri. Menurut laporan tahunan dari World
Trade Organization (WTO), yang menyatakan bahwa
berdasarkan sumbangannya terhadap nilai total
ekspor dunia, Indonesia hingga saat ini tidak termasuk
negara-negara eksportir penting untuk hampir semua
barang dan jasa yang diperdagangkan secara
internasional. Dalam perdagangan dunia, Indonesia
bukan penentu harga, melainkan price taker.
Pemerintah Indonesia hanya bisa mempengaruhi
harga dalam mata uang asing dari produk-produk
ekspor Indonesia lewat perubahan kurs rupiah
(devaluasi atau revaluasi). Perlu adanya langkah

15
cerdas dari kebijakan pemerintah yang memberikan
kesempatan yang seluas-luasnya kepada para pelaku
industri, seperti beban pajak yang tidak memberatkan,
proses pengurusan usaha yang tidak membutuhkan
banyak “meja” (aturan berbelit), meniadakan aroma
korupsi birokrasi dalam pengurusan usaha. Masalah
tersebut dimaksudkan untuk menimbulkan gairah
kepada masyarakat Indonesia agar ikut andil dalam
menciptakan ekonomi kreatif yang berdaya saing
tinggi dan meningkatkan laju ekspor. Dalam bidang
jasa, peran pemerintah sangat penting seperti
program peningkatan kemampuan 39 berbahasa asing
agar tenaga kerja di Indonesia mampu bersaing
dengan tenaga kerja lokal di luar negeri. Pengurusan
sertifikasi keahlian pun jangan sampai memakan
waktu lama.

3. Pemberdayaan UMKM
Belum kokohnya fundamental perekonomian
Indonesia saat ini, mendorong pemerintah untuk terus
memberdayakan Usaha Mikro Kecil dan Menengah
(UMKM). Sektor ini mampu menyerap tenaga kerja
cukup besar dan memberi peluang bagi UMKM untuk
berkembang dan bersaing dengan perusahaan yang
lebih cenderung menggunakan modal besar (capital

16
intensive). Eksistensi UMKM memang tidak dapat
diragukan lagi karena terbukti mampu bertahan dan
menjadi roda penggerak ekonomi, terutama pasca
krisis ekonomi. Disisi lain, UMKM juga menghadapi
banyak sekali permasalahan, yaitu terbatasnya modal
kerja, Sumber 40 Daya Manusia yang rendah, dan
minimnya penguasaan ilmu pengetahuan serta
teknologi (Sudaryanto dan Hanim, 2002).
Pemberdayaan UMKM di tengah arus globalisasi dan
tingginya persaingan membuat UMKM harus mampu
mengadapai tantangan global, seperti meningkatkan
inovasi produk dan jasa, pengembangan sumber daya
manusia dan teknologi, serta perluasan area
pemasaran. Hal ini perlu dilakukan untuk menambah
nilai jual UMKM itu sendiri, utamanya agar dapat
bersaing dengan produk-produk asing yang kian
membanjiri sentra industri dan manufaktur di
Indonesia, mengingat UMKM adalah sektor ekonomi
yang mampu menyerap tenaga kerja terbesar di
Indonesia (Sudaryanto, 2011).

4. Perbaikan Infrastruktur
Pembangunan infrastruktur merupakan salah satu
aspek penting dan vital untuk mempercepat proses
pembangunan nasional. Infrastruktur juga memegang
peranan penting sebagai salah satu roda penggerak

17
pertumbuhan ekonomi. Ini mengingat gerak laju dan
pertumbuhan ekonomi suatu negara tidak dapat
dipisahkan dari ketersediaan infrastruktur seperti
transportasi, telekomunikasi, sanitasi, dan energi. Oleh
karena itu, pembangunan sektor ini menjadi fondasi
dari pembangunan ekonomi selanjutnya. Saat ini
sebetulnya infrastruktur Indonesia sudah sangat
berkembang dari masa masa sebelumnya, mulai dari
pembangunan jalan tol yang terus dibangun,
pembangunan LRT dan MRT, perbaikan jalan yang
rusak dan banyak hal lainnya. Hanya tinggal sedikit
sekali yang perlu diperbaiki dan dibenahi.

5. Ketahanan ekonomi
Ketahanan Ekonomi diartikan sebagai kondisi dinamik
kehidupan perekonomian bangsa yang berisi keuletan
dan ketangguhan yang mengandung kemampuan untuk
mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi
serta mengatasi 45 segala ancaman, gangguan,
hambatan dan tantangan yang datang dari luar maupun
dari dalam negeri baik yang langsung maupun tidak
langsung untuk menjamin kelangsungan hidup
pereokonomian bangsa dan negara Republik Indonesia
berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Wujud
ketahanan ekonomi tercermin dalam kondisi kehidupan
perekonomian bangsa, yang mengandung kemampuan

18
memelihara stabilitas ekonomi yang sehat dan dinamis
serta kemampuan menciptakan kemandirian ekonomi
nasional dengan daya saing tinggi dan mewujudkan
kemakmuran rakyat yang adil dan merata. Dengan
demikian, pembangunan ekonomi diarahkan kepada
mantapnya ketahanan ekonomi melalui terciptanya
iklim usaha yang sehat serta pemanfaatan ilmu
pengetahuan dan teknologi, tersedianya barang dan
jasa, terpeliharanya fungsi lingkungan hidup serta
meningkatkan daya saing dalam lingkup persaingan
global.

B. Revolusi Industri 4.0

Revolusi Industri 4.0 atau yang sering disebut sebagai


cyber physical system merupakan revolusi yang menitikberatkan
pada otomatisasi serta kolaborasi antara teknologi saber.
Revolusi 4.0 ini sendiri muncul di abad ke-21 dengan ciri utama
yang ada adalah penggabungan antara informasi serta teknologi
komunikasi ke dalam bidang industri. Dengan kemunculan
revolusi ini, mengubah banyak hal di berbagai sektor. Dimana
yang pada awalnya membutuhkan banyak pekerja untuk
menjalankan operasionalnya, sekarang digantikan dengan
penggunaan mesin teknologi.

2.1. Jenis-jenis teknologi revolusi industri 4.0

19
Dengan adanya revolusi industri ini, maka
perkembangan teknologi pun juga semakin banyak
jenisnya. Jenis jenis teknologinya sebagai berikut.

1. Internet of things atau loT

Internet of Things atau IoT yang merupakan sebuah


konsep dimana sebuah objek yang memiliki
kemampuan untuk dapat mentransfer data yang ada
melalui jaringan tanpa diperlukannya interaksi antar
manusia. IoT sendiri merupakan sebuah sistem yang
menggunakan berbagai perangkat komputasi, mekanis,
serta mesin digital yang menjadi satu kesatuan yang
terhubung. Sistem Internet of Things didalamnya
sendiri terdapat empat komponen yang terdiri dari
perangkat sensor, konektivitas, pemrosesan data, serta
antarmuka pengguna. Salah satu contoh produk dari
teknologi IoT ini adalah Gowes

2. Big data

Big Data merupakan istilah yang digunakan untuk


menggambarkan volume data dalam jumlah yang besar,
baik data yang terstruktur maupun tidak terstruktur. Big
Data sendiri telah digunakan pada banyak bisnis dan
dapat membantu sebuah perusahaan menentukan arah
bisnisnya. Beberapa penyedia layanan yang termasuk
ke dalam penggunaan teknologi Big Data di Indonesia

20
adalah Sonar platform, Paques platform, warung data
dan dattabot

3. Cyber security

Cyber Security yang merupakan sebuah bentuk upaya


untuk melindungi segala informasi yang dimiliki dari
adanya cyber attack. Cyber attack sendiri merupakan
segala jenis tindakan yang sengaja dilakukan untuk
mengganggu kerahasiaan atau confidentiality,
integritas atau integrity, serta ketersediaan atau
availability sebuah informasi.

4. Artificial Intelligence atau AI


Artificial Intelligence atau yang bisa disebut dengan
AI. AI sendiri merupakan sebuah bentuk teknologi
komputer maupun sebuah mesin yang memiliki
kecerdasan layaknya seorang manusia. Fungsi utama
dari adanya Artificial Intelligence adalah
kemampuannya yang dapat digunakan untuk
mempelajari data yang diterima secara
berkesinambungan. Dengan semakin banyaknya data
yang diterima maupun dianalisis, maka akan semakin
baik pula dalam melakukan sebuah prediksi.

2.2. Strategi atau kebijakan menghadapi revolusi

21
Sejak dimulainya revolusi industri 4.0 yang berjalan
mulai tahun 2011 ini, ada banyak sekali strategi – strategi
yang akan dilakukan oleh pemerintah demi kesejahteraan
bangsanya. Akan tetapi, hal yang saat ini menjadi skala
prioritas adalah making Indonesia 4.0. Dalam hal ini, yang
menjadi prioritas adalah sektor makanan dan minuman,
tekstil dan busana, otomotif, kimia, elektronika, farmasi
dan juga alat Kesehatan.
1. Industri makanan dan minuman

Industri makanan dan minuman diproyeksi masih


menjadi salah satu sektor andalan penopang
pertumbuhan manufaktur dan ekonomi nasional. Peran
penting sektor strategis ini terlihat dari kontribusinya
yang konsisten dan signfikan terhadap produk
domestik bruto (PDB) industri non-migas serta
peningkatan realisasi investasi. Untuk itu, pemerintah
terus berupaya menjaga ketersediaan bahan baku yang
dibutuhkan industri makanan dan minuman agar
semakin produktif dan berdaya saing global. Bahkan
disaat-saat seperti pandemi saat ini, industri makanan
dan minuman masih memberikan kontribusi yang
signifikan bagi pertumbuhan ekonomi nasional. PDB
industri makanan dan minuman tumbuh positif sebesar
3,49% pada kuartal/III 2021, seiring dengan
pertumbuhan ekonomi nasional yang kembali tumbuh
positif menyentuh angka 3,51%. Selain itu,

22
menurutnya industri ini berperan dalam akselerasi
pemulihan ekonomi nasional, yang ditunjukkan dengan
meningkatnya kontribusi PDB industri makanan dan
minuman terhadap PDB industri pengolahan non
migas yang mencapai 38,91% pada periode yang sama.
Sepanjang bulan Januari-September 2021, total nilai
ekspor industri makanan dan minuman mencapai US$
32,51 miliar atau meningkat 52% dibanding periode
yang sama tahun 2020. Neraca perdagangan industri
makanan dan minuman selama 9 bulan ini surplus
sebesar US$ 22,38 miliar.

2. Industri tekstil dan busana

Dalam acara Opening Ceremony inaFashion Smesco


Online expo 2021, Menteri Perindustrian RI
mengatakan bahwa industri tekstil dan pakaian jadi
sebagai salah satu sektor industri prioritas pada
program Making Indonesia 4.0. pada 2020 lalu, kinerja
industri tekstil dan pakaian jadi mampu mencapai
USD10,62 miliar, sedangkan kontribusinya terhadap
PDB (Pendapatan Domestik Bruto) industri
pengolahan non migas sebesar 6,76 persen. Mengacu
pada segala potensi dan keunggulan yang dimiliki
sektor industri tekstil dan pakaian jadi tersebut, Menteri
Perindustrian mengatakan bahwa pada kesempatan ini

23
dirinya kembali mengajak seluruh stakeholders terkait
bersama masyarakat Indonesia untuk turut
menyukseskan penyelenggaraan inaFashion Smesco
Online Expo 2021. Di antaranya dengan membeli
berbagai produk fashion lokal yang ditawarkan. Cara
tersebut efektif untuk meningkatkan kinerja industri
tekstil dan pakaian jadi di tahun ini. Sehingga
kemampuan daya saing industri tekstil dan pakaian jadi
Indonesia kian mantap di kancah global menyusul
tingginya kepercayaan pasar domestik. Kementerian
Perindustrian (Kemenperin) terus berupaya mendorong
optimalisasi pemanfaatan teknologi industri untuk
mendongkrak daya saing sektor manufaktur nasional.
Melalui langkah tersebut, diharapkan industri
manufaktur tanah air akan terus berkontribusi positif
pada pertumbuhan ekonomi. Pemanfaatan inovasi dan
teknologi untuk meningkatkan daya saing juga
didorong Kemenperin pada industri tekstil dan produk
tekstil (TPT). Menghadapi pandemi Covid-19, industri
TPT melakukan pengembangan material tekstil dengan
fungsi khusus untuk medis. Hal ini dilakukan lantaran
permintaan konsumen ketika pandemi terhadap produk
tekstil yang memiliki fungsi anti bakteri dan anti virus
terus meningkat Terkait hal ini, salah satu satuan kerja
Kemenperin di bidang standardisasi dan jasa industri,
yakni Balai Besar Tekstil (BBT) Bandung,

24
mengembangkan fasilitas laboratorium melt spinning.
Fasilitas tersebut bisa dimanfaatkan oleh industri TPT
nasional yang tengah melakukan pengembangan bahan
baku benang dengan fungsi khusus, termasuk untuk
keperluan medis. Pengembangan material akan
berdampak pada peningkatan daya saing industri tekstil
dan produk tekstil. teknologi melt spinning mampu
mendesain benang dengan fungsi khusus yang
langsung ditanamkan pada seratnya. Dengan adanya
proses rekayasa serat menggunakan teknologi melt
spinning, dapat dihasilkan produk tekstil fungsional
yang memiliki tingkat durabilitas lebih tinggi
dibandingkan dengan hasil penyempurnaan tekstil
secara kimia.

3. Industri Otomotif

Industri otomotif merupakan salah satu sektor andalan


yang memiliki kontribusi cukup besar terhadap
perekonomian nasional. Saat ini, terdapat 22
perusahaan industri kendaraan bermotor roda empat
atau lebih yang ada di Indonesia. Sektor ini telah
menyumbangkan nilai investasi sebesar Rp99,16 triliun
dengan total kapasitas produksi mencapai 2,35 juta unit
per tahun dan menyerap tenaga kerja langsung
sebanyak 38,39 ribu orang. potensi industri kendaraan
bermotor roda dua dan tiga di tanah air saat ini terdapat

25
26 perusahaan. Total nilai investasi yang telah
digelontorkan sebesar Rp10,05 triliun dengan kapasitas
produksi mencapai 9,53 juta unit per tahun dan
menyerap tenaga kerja hingga 32 ribu orang. Produk
kendaraan bermotor produksi dalam negeri telah
mampu menembus pasar ekspor ke lebih dari 80 negara
di dunia. Pada periode tahun 2020, ekspor
kendaraan completely build up (CBU) sebanyak
232,17 ribu unit atau senilai Rp41,73 triliun,
Sedangkan, pengapalan untuk kendaraan completely
knock down (CKD) sebanyak 53,03 ribu set atau senilai
Rp1,23 triliun, dan komponen sebanyak 61,2 juta
pieces atau senilai Rp17,52 triliun. Indonesia akan
menjadi ekspor hub kendaraan bermotor, baik untuk
kendaraan berbasis bahan bakar minyak atau internal
combustion engine (ICE) maupun kendaraan listrik
atau electrical vehicle (EV). “Salah satu strategi
otomotif 4.0 adalah membangun ekosistem untuk
industri EV, dimulai dengan penguasaan kemampuan
manufaktur sepeda motor listrik, kemudian
kemampuan manufaktur baterai dan mobil listrik yang
sesuai dengan tren global.

4. Industri kimia
Perjalanan sektor industri di Indonesia dalam
menerapkan teknologi Industri 4.0 menorehkan

26
beberapa catatan penting yang akan melandasi
perkembangan industri selanjutnya. Di sektor kimia,
farmasi, dan tekstil, sejumlah perusahaan telah
mengimplementasikan industri 4.0 yang
memungkinkan efisiensi dan peningkatan daya saing.
ektor IKFT menjadi prioritas nasional pengembangan
industri 4.0 karena memiliki kinerja yang cemerlang
selama ini. Pada tahun 2020, ekspor industri kimia,
farmasi, dan tekstil mencapai USD33,99 Miliar.
Realisasi investasinya pada periode tersebut sebesar
Rp61,97 Triliun, didominasi oleh industri kimia dan
bahan kimia. Sektor tersebut juga menyerap tenaga
kerja hingga 6,24 juta orang. Dalam hal produksi
tertentu, penggunaan zat kimia sangat diperlukan
karena adanya penggunaan zat kimia untuk produk
pakaian, penggunaan zat kimia untuk cat dan juga
lainnya.

5. Industri elektronika
Industri elektronika di Indonesia semakin
meningkatkan kegiatan penelitian dan pengembangan
serta penguatan desain dalam upaya menciptakan
inovasi teknologi dan produk di tengah era digital yang
berkembang. Berdasarkan peta jalan Making Indonesia
4.0, industri elektronika merupakan salah satu dari lima
sektor yang akan menjadi percontohan dalam

27
penerapan revolusi industri 4.0 di Tanah Air. Mengenai
perkembangan teknologi yang sangat cepat, industri
sifatnya tidak disruptif melainkan bertransformasi
dengan mengikuti tren terkini, termasuk yang dialami
di sektor elektronik. “Banyak produk elektronik yang
dahulu sudah hilang dari pasar, karena diganti dengan
produk lain. Oleh karena itu, Kementerian
Perindustrian terus memacu daya saing industri
elektronika nasional agar mampu menghasilkan produk
bernilai tambah tinggi. Langkah strategis yang telah
dilakukan, antara lain meningkatkan kompetensi
tenaga kerja melalui program pendidikan dan pelatihan
vokasi. Perkembangan industri elektronika masih
prospektif karena terlibat dalam rantai pasok
komponen untuk sektor lainnya seperti industri
otomotif. Industri otomotif Indonesia sedang tumbuh
dan tengah mengembangkan sarana transportasi massal
yang bisa membuka peluang lebih besar bagi bisnis
produk elektronika di dalam negeri. Dalam kegiatan
ekspor, roadmap sektor elektronika mendorong
peningkatan net ekspor terhadap PDB. Merujuk data
sepanjang tahun 2019, ekspor produk industri
pengolahan mampu menembus hingga 126,57 miliar
dollar AS atau menyumbang sebesar 75,5% terhadap
total ekspor Indonesia yang menyentuh di angka
167,53 miliar dollar AS.

28
6. Industri farmasi dan alat Kesehatan

Industri farmasi dan alat kesehatan telah ditetapkan


menjadi sektor-sektor strategis dalam penerapan
industri 4.0. Ketika Covid-19 masuk ke tanah air,
permintaan terhadap vitamin, suplemen dan obat-
obatan untuk menambah kekebalan tubuh meningkat.
Seiringdemand yang tinggi pada sektor tersebut,
pemerintah menambahkan sektor alat kesehatan dan
farmasi ke dalam sektor prioritas dalam Making
Indonesia 4.0. Kementerian Kesehatan (Kemkes) telah
membuat sebuah peta jalan untuk mengakselerasi
perkembangan industri farmasi dan alat kesehatan
menuju industri 4.0, sejalan dengan program Making
Indonesia 4.0 yang dipimpin oleh Kementerian
Perindustrian. peta jalan tersebut mengakselerasi
perkembangan industri farmasi dan alat kesehatan,
mencakup langkah yang harus dilalui, target
perkembangan produk, serta jangka waktu. Target dari
peta jalan tersebut adalah kemajuan industri untuk
menghasilkan produk bahan baku yang berteknologi
tinggi.

29
BAB 3

KESIMPULAN

A. Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil dari makalah ini adalah


negara Indonesia saat ini sudah sangat baik dalam mengatasi
globalisasi dan revolusi industri 4.0 karena saat ini Indonesia
sudah memiliki banyak sekali strategi – strategi jitu dan juga
sektor industri prioritas yang akan digunakan sebagai senjata
dalam menanggapi adanya perubahan-perubahan saat ini.

Dengan adanya strategi dan sektor prioritas ini, maka


Indonesia akan terbukti menjadi negara yang memiliki banyak
keuntungan nantinya

Dari hasil penelitian ini juga dapat dipahami bahwa


kebbijakan ekonomi yang dibuat saat ini merupakan kebijakan
yang sangat baik bagi kehidupan masyarakatnya karena strategi
dan sektor prioritas ini akan memberikan lebih banyak lagi
lapangan pekerjaan.

30
DAFTAR PUSTAKA

Dr. Dies Nurhayati, M. (2015). STRATEGI INDONESIA DALAM MENGHADAPI TANTANGAN


GLOBAL. 819-File Utama Naskah-2661-1-10-20171224, 36.

Jatnika, A. (2021, December 15). Hingga September 2021, Ekspor industri makanan dan
minuman tumbuh 52%. Retrieved from newssetup.kontan:
https://newssetup.kontan.co.id/news/hingga-september-2021-ekspor-industri-
makanan-dan-minuman-tumbuh-52

Perindustrian, K. (2018, Juni 5). Ciptakan Inovasi di Era Industri 4.0, Produsen Elektronika
Tingkatkan Riset. Retrieved from kemenperin:
https://www.kemenperin.go.id/artikel/19325/Ciptakan-Inovasi-di-Era-Industri-
4.0,-Produsen-Elektronika-Tingkatkan-Riset

Perindustrian, K. (2020, Februari 14). Industri Elektronik Semakin Agresif Dobrak Pintu
Ekspor. Retrieved from kemenperin:
https://kemenperin.go.id/artikel/21522/Industri-Elektronik-Semakin-Agresif-
Dobrak-Pintu-Ekspor

Perindustrian, K. (2021, April 14). Industri Farmasi dan Alat Kesehatan Dipacu Terapkan
Industri 4.0. Retrieved from kemenperin:
https://kemenperin.go.id/artikel/22478/Industri-Farmasi-dan-Alat-Kesehatan-
Dipacu-Terapkan-Industri-4.0---

perindustrian, k. (2021, februari 19). Menperin: Industri Otomotif Jadi Sektor Andalan
Ekonomi Nasional. Retrieved from kemenperin:
https://www.kemenperin.go.id/artikel/22297/Menperin:-Industri-Otomotif-
Jadi-Sektor-Andalan-Ekonomi-Nasional

Perindustrian, K. (2021, April 6). Sektor Industri Kimia, Farmasi, dan Tekstil Siap
Terapkan Industri 4.0. Retrieved from kemenperin:
https://kemenperin.go.id/artikel/22442/Sektor-Industri-Kimia,-Farmasi,-dan-
Tekstil-Siap-Terapkan-Industri-4.0

Pratama, A. M. (2021, October 26). Globalisasi Adalah: Pengertian, Ciri-ciri dan Dampak-
dampaknya. Retrieved from money.kompas:
https://money.kompas.com/read/2021/10/26/183000326/globalisasi-adalah--
pengertian-ciri-ciri-dan-dampak-dampaknya?page=all

Sulaeman. (2021, April 21). Menperin Agus Sebut Alasan Industri Tekstil Masuk Prioritas
di Program Industri 4.0. Retrieved from merdeka:
https://www.merdeka.com/uang/menperin-agus-sebut-alasan-industri-tekstil-
masuk-prioritas-di-program-industri-40.html

31
32

Anda mungkin juga menyukai