Anda di halaman 1dari 3

2.

Mitos timbul disebabkan karena adanya keterbatasan alat indera yang dimiliki manusia,
yaitu seperti keterbatasan dalam melihat mendengar, mencium, merasakan, dan berpikir.
Untuk itultah manusia berusaha menciptakan alat yang dapat membantu mengatasi
keterbatasan tersebut. Dengan peralatan tersbut, memang dapat mungetahui apa yang
terkandung di dalam alam, tetupi sebagian besar masih merupakan teka-teki. Penyebab lain
munculnya mitos adatah keterbatasan pengetahuan, keterbatasan nalar, dan juga diisi rasa
ingin tahu yang tidak terbatas, akibatnya manusia menggunakan imajinasinta untuk
menjawab rasa ingin tahunya.
Hubungannya dengan perkembangan pengetahuan seseorang:
• Memperoleh pengetahuan pada zaman dahulu
a. Memperoleh pengetahuan dengan intuisi,
Intuisi adalah pandangan bathiniah tanpa urutan pikiran, dengan serta merta
pandangan tersebut tembus mengenai suatu peristiwa atau kebenaran atau dapat disebut
ilham. Intuisi tanpa diiringi proses berpikir sebelumnya, sering dalam keadaan setengah
sadar, samar-samar, namun tiba-tiba dan pasti memunculkan suatu keyakinan yang tepat.
Unsur kepastian intuisi mirip insting dan pengertian terhadap kebenaran perlu prasangka
sendiri. Biasanya wanita mempunyai logika berpikir intuitif yang dadapt diterima oleh
akal namun belum tentu benar.
b. Memperoleh pengetahuan dengan trial dan error,
Trial dan error adalah cara memperoleh pengetahuan dengan coba-coba dan
berharap-harap, mudah-mudahan dapat memperoleh hasil yang mendatangkan
keuntungan. Cara ini jauh lebih maju dibandingkan kedua cara diatas walaupun sering
salah, namun orang sudah melakukan percobaan seperti dalam metode ilmiah. Hanya
karena kurang penegertian dan pengalaman, orang melaukan coba-coba, biasanya
diawali dengan penemuan-penemuan yang diperoleh secara kebetulan.
c. Memperoleh pengetahuan melalui wahyu,
Pengetahuan yang diperoleh manusia melalui wahyu merupakan pengetahuan
kebenaran yang berasal dari Tuhan yang kebenarannya bersifat mutlak. Pengetahuan
tersebut diberikan Tuhan melalui para utusannya (Nabi, Rasul, Utusan Tuhan) dengan
wahyu. Kebenaran pengetahuan tersebut merupakan keyakinan (kepercayaan) yang
harus ditaati dan dilaksanakan sesuai dengan wahyu yang merupakan petunjuk bagi umat
manusia.
d. Memperoleh pengetahuan dengan metode
Untuk mendapatkan pengetahuan yang kebenarannya dapat diandalkan harus
melalui cara-cara yang langkah-langkahnya teratur, terkontrol dan teruji. Langkah
tersebut harus didasarkan pada sikap dan metode ilmiah. Metode ilmiah merupakan ciri
khas dari ilmu pengetahuan alam, yaitu dalam memperoleh suatu kebenaran ilmiah yang
dimulai dari merumuskan masalah, merumuskan hipotesis, menguji hipotesis dan menari
kesimpulan.
e. Logika dan Pengetahuan
Logika dalah pengetahuan dan kecakapan untuk berpikir dengan lurus, tepat dan
sehat. Dalam mempergunakan logika manusia mengenal logika kodratih dan logka
ilmiah. Logika kodratiah merupakan cara berpikir secara spontan dalam menanggapi atau
memecahkan suatu persoalan. Logika ilmiah dapat memperhalus dan mempertajam
pikiran dan akal budi, sehingga hasil pemikirannya dapat benar-benar lurus, tepat, dan
sehat sehingga terhindar dari kesesatan.
f. Alam, Logika dan Manusia
Cara yang umum dipergunakan dalam logika adalah silogisme. Silogisme adalah
pengambilan keputusan atau kebenaran yang disimpulkan dari dua premis. Dikenal dua
premis, yaitu mayor dan minor. Berdasarkan premis mayor orang memperoleh kebenaran
yang sifatnya umum, sedangkan dari premis minor seseorang memperoleh kebenaran
yang sidatnya khusus. Kedua kebenaran tersebut dapat ditarik sebuah kesimpulan
kebenaran. Contohnya :
Pemis mayor : Semua orang pasti akan mati;
Premis minor: Ahmad adalah orang;
Kesimpulan : Ahmad pasti akan mati.
• Perkembangan pemikiran manusia
Cara orang dewasa mencari pengetahuan umumnya sangat dipengaruhi oleh
pengembangan pengetahuan pada masa anak-anak. Perkembangan pengetahuan dari bayi
sampai dewasa secara umum adalah sebagai berikut:
a. Masa bayi (0–2 tahun) merupakan periode sensorimotorik. Pada periode ini
perkembangan kecerdasan bayi sangat cepat.
b. Masa kanak-kanak (3–5 tahun) merupakan periode praoperasional, dorongan
keingintahuannya sangat besar. Sehingga banyak yang menyebutkan masa ini sebagai
masa bertanya
c. Masa usia sekolah (6–12 tahun) merupakan periode operasional nyata, anak sangat
aktif, ditandai dengan perkembangan fisik dan motorik yang baik. Merupakan “masa
tenang”, karena proses perkembangan emosional si anak telah mendapatkan kepuasan
maksimal sesuai dengan kemampuan.
d. Masa remaja (13–20 tahun) adalah periode operasional formal, merupakan masa
pertentangan (konflik), baik dengan dirinya sendiri maupun dengan orang dewasa.
e. Masa dewasa (> 20 tahun) merupakan periode kemampuan individu untuk berdiri
sendiri, kemampuan individu untuk berdiri sendiri dan bertanggung jawab.
Perkembangan teknologi yang saat ini sebelumnya dianggap mitos menurut saya tidak
ada

Anda mungkin juga menyukai