TAP MPR
UU
Perpu
PP
KEPPRES PERDA
2. Sumber Hukum Tidak Tertulis
Sumber hukum tidak tertulis disebut juga
AUPL (Asas Umum Pemerintahan yang
Layak) yang dibelanda disebut Algemene
Beginselen Van Behoorlijk Besture (ABBB),
yang pada mulanya timbul adalah suasana
memberi perlindungan bagi masyarakat
terhadap tindakan administrasi Negara
dalam rangka kebebasan bertindak.
UU Nomor 5 Tahun 1986, Pasal 53 ayat 2
menunjuk secara resmi bahwa penyalahgunaan
wewenang dijadikan dasar pembatalan suatu
keputusan tata usaha Negara.
Dalam penjelasan tersebut dikatakan bahwa
badan/pejabat tata usaha Negara dalam
mempersiapkan, mengambil, dan melaksanakan
keputusan yang bersangkutan harus
memperhatikan asas-asas hukum yang tidak
tertulis. Dalam penyelenggaraan Negara sering
sekali kata-kata dalam perundang-undangan
sangat umum sehingga tidak jelas dan samara-
samar.
Contoh : Suatu Perda berbunyi “ Dilarang berjualan di jalan
protokol”, berarti jika mau berjualan diperlukan izin.
Masalahnya, apakah yang berwenang ,emberikan izin,
serta kapan dan bagaimana caranya?. Contoh lain:
Pencabutan IMB, pengosongan lahan, dan pembebasan
atas tanah.
Kasus-kasus itu terjadi akibat tindakan administrasi
sehingga masyarakat dirugikan. Sehingga dilakukan
perlindungan kedua belah pihak dilakukan untuk menjaga
keseimbangan antara pihak pribadi dan kepentingan
masyarakat.
Sarana perlindungan itu dari segi hukum tidak tertulis
disebut Asas Umum Pemerintahan yang Layak (General
Principles Of Good Government)
Di Indonesia, hal ini diperkenalkan oleh Crince Le Roy dan
Prof. Kuntjoro Purbo Pranoto, dimana asas umum
pemerintahan yang layak meliputi 13 asas :
1) Asas Kepastian Hukum;
2) Asas Kelembagaan;
3) Asas Kesamaan;
4) Asas Bertindak Cermat;
5) Asas Motivasi;
6) Asas Jangan Mencampuradukkan
Kewenangan;
7) Asas Permainan yang Layak (Fair Play)
8) Asas Keadilan (Larangan Melanggar
Willekeur/Bertentangan Dengan Nalar Yang
Sehat);
9) Asas Kepercayaan (Menanggapi Pengharapan
yang Wajar);
10) Asas meniadakan akibat keputusan yang batal;
11) Asas Perlindungan Atas Pandangan Hidup;
12) Asas Kebijaksanaan;
13) Asas Penyelenggaraan Kepentingan Umum;
Kebebasan Bertindak
Administrasi Negara