Anda di halaman 1dari 24

Kepemimpinan Pelayan (Servant Leadership) dalam Tindakan

Bagaimana cara mencapai hubungan kerja dan hasil yang baik

Disusun oleh Ken Blanchard & Renee Broadwell

Deskripsi

Melayani terlebih dahulu baru memimpin

Dunia sangat memerlukan panutan sistem kepemimpinan yang berbeda. Kita semua sudah melihat
dampak dari pemimpin yang mementingkan dirinya sendiri di berbagai sektor masyarakat. Ketika
seseorang memimpin pada tingkat yang lebih tinggi, mereka akan membuat dunia menjadi lebih baik
karena selain bertujuan mendapatkan hasil dan hubungan yang baik, tujuan mereka berfokus pada hal
yang lebih baik. Hal ini memerlukan jenis pemimpin yang khusus: pemimpin yang melayani .

Kepemimpinan pelayan (servant leadership) adalah satu-satunya cara untuk memastikan


adanya hunbungan dan hasil yang baik. Sistem servant leadership adalah mengubah hierarki dan
membantu semua orang di seluruh organisasi untuk mengembangkan hubungan kerja, mendapatkan
hasil yang baik, dan pada akhirnya menyenangkan klien.

Kepemimpinan pelayan bukan sebuah peringkat ataupun peristiwa. Kepemimpinan pelayan


adalah sebuah praktek, dimana pemimpin akan tetap menjadi pelajar. Mereka akan selalu ingin
mempelajari lebih tentang pelaksanaannya, membicarakannya, dan mendengar pendapat orang lain.
Mereka akan selalu mencari strategi baru, sudut pandang yang baru, dan cara yang baru untuk
mengasah kemampuan mereka.
Bagian 1

Dasar dari kepemimpinan pelayan

Bab 1

Apa arti dari kepemimpinan pelayan?

Oleh : KEN BLANCHARD

Frase kepemimpinan pelayan tidak umum dipakai. Kebanyakan orang tidak mengerti dan
membuat asumsi sendiri tentang artinya karena mereka tidak mengerti konsep kepemimpinan itu
sendiri. Mereka berpikir bahwa seseorang tidak dapat memimpin dan melayani di saat yang sama
sementara ada dua hal yang harus dimengerti dalam kepemimpinan pelayan

1. Visioner/tujuan, atau strategis –aspek kepemimpinan dari kepemimpinan pelayan

Pemimpin yang baik dimulai dari peranan visioner yang tidak hanya mempunyai tujuan tetapi juga
membangun visi yang menarik dengan arah tujuan dan tidak menyebar tanpa tujuan. Ketika kita
mempunyai maksud dan tujuan yang dapat menjelaskan siapa diri kita, kita perlu memberikan
gambaran kedepannya sehingga orang-orang mengerti tujuan kita. Aspek terakhir dari mempunyai
visi yang menarik adalah mempunyai nilai-nilai yang akan menuntun visi kita. Piramida hierarki
tradisional efektif untuk menjelaskan aspek kepemimpinan dalam kepemimpinan pelayan. Walau para
pemimpin harus melibatkan orang yang sudah berpengalaman dalam membentuk tujuan, tanggung
jawab utamanya tetap berada pada pemimpinnya sendiri dan tidak bisa dihibahkan pada orang lain.

2. Implementasi, atau operasional—Aspek pelayanan dalam kepemimpinan pelayan

Implementasi adalah dimana aspek pelayan dalam kepemimpinan pelayan bertindak. Sebagian besar
organisasi dan pemimpin mendapat masalah pada fase implementasi dari proses kepemimpinan.
Dengan adanya kuasa pemimpin yang memntingkan diri sendiri, piramid hierarki tradisional tetap ada
dan berjalan yang baik. Ketika hal itu terjadi, untuk siapa orang –orang bekerja? Orang dengan tingkat
yang lebih tinggi dari mereka. Ketika kita berpikir bahwa kita bekerja untuk mereka yang diatas kita,
kita berasumsi bahwa mereka –pemimpin- bertanggungjawab penuh dan pekerjaan kita hanya
meresepon keinginan dan harapan dari pemimpin tersebut. Pemimpin yang melayani mengetahui
bagaimana caranya untuk memperbaiki situasi ini dengan memutarbalikan piramid hierarki tradisional
jika terdapat implementasi. Perubahan ini, walaupun tampak ringan, mempunyai efek perbedaan yang
besar. Perbedaannya terdapat pada siapa yang bertanggung jawab dan siapa yang merespon.
Karyawan atau pegawai yang tadinya hanya merespon, mereka menjadi lebih bertanggung jawab-dan
dapat merespon-dan pekerjaan kita sebagai pemimpin yaitu merespon karyawan kita. Hal ini dapat
menciptakan lingkungan yang berbeda untuk implementasi.

Kepemimpinan pelayan adalah satu-satunya cara untuk memastikan adanya hubungan kerja
dan hasil yang baik. Sistem kepemimpinan pelayan adalah memutarbalikan hierarki dan membantu
semua orang dalam suatu organisasi untuk membangun hubungan kerja yang baik, mendapatkan hasil
yang baik, dan, pada akhirnya menyenangkan pelanggan/masyarakat.
Bab 2

Karakteristik Pemimpin yang melayani

Oleh : LARRY C. SPEARS

Pemimpin yang melayani mendahulukan pelayanan. Hal ini dimulai dari perasaan alami yang
menyatakan bahwa jika seseorang ingin dilayani maka orang tersebut harus melayani terlebih dahulu.
Pilihan itu yang membawa seseorang untuk dapat memimpin.

Sepuluh karakteristik dari pemimpin yang melayani adalah mendengarkan, empati,


penyembuhan (healing), kesadaran, membangun kekuatan persuasif, konseptualisasi, kejelian
(foresight), kemampuan melayani, memiliki komitmen pada pertumbuhan manusia, membangun
komunitas/masyarakat di tempat kerja. Karakteristik kepemimpinan pelayan seperti yang telah
disebutkan di atas bukanlah suatu harga mati, masih banyak karakteristik lain yang dimiliki oleh
seorang pemimpin pelayan. Namun, hal-hal tersebut berfungsi untuk mengkomunikasikan
kemampuan / wewenang dan menjanjikan bahwa konsep ini yang ditawarkan kepada mereka yang
berminat. Karakteristik kepemimpinan pelayan dapat terjadi secara alami didalam setiap individu dan
dapat berkembang dengan pembelajaran dan prakteknya. Kepemimpinan pelayan menawarkan
harapan besar untuk masa depan dengan menciptakan institusi yang lebih baik dan lebih peduli.

Bab 3

Kepemimpinan Pelayan adalah kepemimpinan yang sadar (Conscious leadership)

Oleh : RAJ SISODIA

Pemimpin adalah hasil dari sistem yang membangun mereka. Sistem yang ada telah
mengangkat orang yang kurang mempunyai kualitas pada posisi kepemimpinan. Orang-orang tersebut
dapat melakukan apapun untuk memberikan hasil tanpa mempedulikan konsekuensi jangka panjang
pada kesehatan organisasi.

Kesadaran dalam suatu bisnis yang beroperasi adalah fungsi langsung dari kesadaran
pemimpinnya. Pemimpin yang kesadarannya berakar pada ketakutan, kekurangan, dan kelangsungan
akan menciptakan organisasi dengan kualitas tersebut.

Kita tidak dapat mempunyai kesadaran dalam bisnis tanpa kesadaran dari pemimpin, dan kita
tidak dapat menjadi pemimpin yang sadar tanpa menjadi manusia yang sadar. Kesadaran pemimpin
adalah sifat yang tanpa pamrih (tidak memntingkan diri sendiri).

Sifat tanpa pamrih bukan berarti memusnahkan ego, hal itu hampir mustahil. Sifat tanpa
pamrih adalah tentang memanfaatkan ego tersbut dengan cara yang sehat. Seperti yang pernah
dikatakan Dalai Lama, “Kita tidak bisa dan tidak perlu memusnahkan emosi kita, sebaliknya, kita
harus memastikan bahwa yang kita lakukan adalah ‘serving ego’ dan bukan ‘deserving ego’. Sifat
tanpa pamrih atau ‘SELFLESS’ juga merupakan sebuah akronim dari strength (kekuatan), enthusiasm
(antusiasme), love (kasih sayang), flexibility (fleksibilitas), long term orientation (orientasi jangka
panjang), emotional intelligence (kecerdasan emosional), systems intelligence (kecerdasan sistem),
spiritual intelligence (kecerdasan spiritual).
Pemimpin yang sadar dapat menarik kekuatan dari timnya tanpa mengurangi kekuatan dalam
tim tersebut. Mereka memanfaatka kekuatan moral yang sudah ada. Pemimpin yang berkuasa bukan
berarti pengikutnya menjadi tidak punya kuasa. Secara singkatnya, mereka memiliki akses ke
kekuasaan yang mereka perlukan dengan cara berkoneksi dengan kekuasaan yang tak terbatas.
Sementara antusiasme merupakan energi yang baik ketika selaras dengan tujuan yang baik dan arah
yang benar.

Kasih sayang merupakan kualitas dasar dari kepemimpinan dengan kemampuan untuk
beroperasi dengan kasih dan kepedulian. Ketika pemimpin mempunyai kepedulian yang murni dan
memiliki kekuatan yang besar, mereka menjadi prajurit yang damai, mampu melawan rintangan yang
sulit dengan tujuan yang adil dan benar.

Fleksibilitas adalah kapasitas untuk mengetahui bagaimana memilih dan mengimplemntasi


pendekatan yang benar untuk setiap situasi. Pemimpin yang mempunyai kualitas ini dapat beradaptasi
dengan situasi dengan cara yang tidak mengorbankan nilai-nilai inti mereka.

Orientasi jangka panjang. Pemimpin yang sadar beroperasi pada waktu yang melampaui tidak
hanya masa jabatan mereka sebagai pemimpin tetapi juga masa hidup mereka sendiri. Kecerdasan
emosional (EQ) mengkombinasikan kesadaran diri (pengertian akan diri sendiri) dan empati
(kemampuan untuk merasakan dan mengerti perasaan orang lain).

Kecerdasan emosional yang tinggi makin dikenal sebagai sesuatu yang penting dalam
organisasi karena pertumbuhan masyarakat yang kompleks dan berbagai macam pemegang saham
yamg harus diberikan komunikasi secara efektif.

Kecerdasan sistem merupakan kecerdasan yang belum dikenal, dimengerti, atau ditanamkan
dalam masyarakat. Pekerjaan pemimpin yang sadar menjadi sitem berpikir yang natural. Mereka
mengerti dasar dari masalah dan bagaimana masalah tersebut berhubungan dengan desain dan kultur
organisasi, dan mereka merancang solusi mendasar.

Kecerdasan spiritual. Pemimpin dengan kecerdasan spiritual yang tinggimempunyai


kemampuan yang hebat untuk melaraskan organisasi mereka dengan tujuan yang lebih tinggi. Mereka
juga mempunyai kepekaan yang luar biasa untuk merasakan ketika segala sesuatu mulai keluar jalur.

Panggilan kita dalam dunia ini adalah untuk meningkatkan kebahagiaan. Hal ini memerlukan
pemimpin dengan hati dan keberanian yang baik untuk melayani, untuk membayangkan masa depan
yang lebih baik, dan untuk merancang cara yang dapat kita sadari bersama.

Bab 4

Kepemimpinan Pelayan dalam kepercayaan

Oleh : STEPHEN M. R. COREY

Pelaksanaan kepemimpinan pelayan dan rasa percaya tidak dapat dipisahkan. Mereka
melayani dan memberikan rasa percaya terlebih dahulu. Rasa percaya pada kepemimpinan pelayan
sama dengan keuntungan pada bisnis. Rasa percaya itu adalah hasil. Jika kita memimpin seperti
pelayan, maka kita akan tahu-karena kita akan dikelilingi oleh hubungan dan tim yang mempunyai
rasa percaya yang tinggi.
Tujuan yang pasti dari pemimpin yang melayani adalah untuk melayani orang lain. Niat
mereka adalah murni dan sederhana untuk melayani sesama rekan kerja, pelanggan, mitra, komunitas.
Hal ini menghasilkan hasil yang lebih nyata juga. Seiring waktu, niat otentik pemimpin yang
melayani akhirnya akan terwujud dalam norma-norma perilaku, dan akhirnya pada sistem dan
struktur. Bagi pemimpin yang melayani, perilaku bukan hanya apa yang dilakukan tetapi bagaimana
hal itu dilakukan. Perilaku adalah suatu dasar bagi pemimpin yang melayani. Perilaku adalah tempat
di mana keyakinan menjadi nyata; di mana niat menjadi kekuatan potensial untuk perubahan yang
menciptakan nilai; dan di mana pemimpin dapat membuat gerakan yang disengaja untuk tujuan
membangun budaya kepemimpinan yang melayani.

Bias yang kuat dari pemimpin yang melayani adalah untuk memperluas kepercayaan kepada
orang lain. Pemimpin yang melayani berusaha untuk mengeluarkan bakat dan kreativitas dengan
memperluas kepercayaan kepada orang lain. Mengapa? Karena pemimpin yang melayani secara
mendasar sangat percaya pada orang lain — dan pada potensi mereka. Posisi pemimpin melayani di
garis bawah. Pemimpin ini melayani sesuatu yang lebih besar, menginspirasi kepercayaan tidak hanya
pada pemimpin, tetapi juga berpotensi di semua masyarakat. Tujuan dari pemimpin yang melayani
adalah kontribusi — untuk membuat perbedaan untuk memberi kembali. Meskipun berhubungan,
kepercayaan dan kepemimpinan pelayan tidak identik. Tetapi mereka berbagi beberapa kesamaan
penting. Kepercayaan dan kepemimpinan yang melayani membutuhkan keterlibatan penuh dari
pemimpin dan juga keberanian untuk mengesampingkan upaya mementingkan diri sendiri dalam
melayani orang lain dan hasil yang lebih baik.

Bab 5

Pemimpin yang baik melayani

Oleh : MARK MILLER

Lima cara strategi pemimpin yang baik melayani:

Melihat dan membentuk masa depan. Kepemimpinan selalu dimulai dengan gambaran masa
depan. Para pemimpin yang tidak bisa menggambarkan gambaran menarik tentang masa depan yang
lebih dipilih berada dalam bahaya akan kehilangan kepemimpinan mereka. Kejelasan akan sering
muncul di tengah-tengah aktivitas. Jika kita terhambat, mulailah bergerak. Siapa yang ingin mengikuti
pemimpin yang tidak tahu ke mana mereka mencoba pergi? Ketika sebuah visi jelas dan meyakinkan,
hal itu akan menciptakan kehidupan, energi, dan momentum.

Melibatkan dan mengembangkan orang lain. Keterlibatan adalah cara menciptakan konteks
bagi orang untuk berkembang. Para pemimpin yang tidak secara proaktif mengembangkan orang lain
kehilangan aspek utama dari peran mereka.

Menemukan kembali secara terus menerus. Dasar para pemimpin yang baik adalah gagasan
yang besar. Sebagian besar pemimpin telah mendengar ungkapan "Jika Anda melakukan apa yang
selalu Anda lakukan, Anda akan mendapatkan apa yang selalu Anda dapatkan." Untuk membuat
kemajuan, untuk bergerak maju, untuk mencapai sesuatu yang lebih besar dan lebih baik, sesuatu
harus berubah! Untuk membantu pemimpin memecahnya menjadi beberapa bagian yang dapat
dikelola, kita berbicara tentang tiga arena, yang memiliki pertanyaan diagnostik sendiri.
Nilai dari sebuah hasil dan hubungan. Hampir setiap pemimpin memiliki bias alami.
keinginan kita menarik kita ke arah yang satu atau yang lain. Hal tersebut tidak selalu buruk — tetapi
jika kita tidak berhati-hati, hal tersebut dapat sangat membatasi efektivitas kita. Memiliki pengaturan
dasar tidak akan menghancurkan kepemimpinan kita jika kita berhasil mengatasi bias kita. Para
pemimpin terbaik menghargai keduanya! Ada prinsip yang berperan di sini: kekuatan luar biasa dalam
tekanan. Tantangan kita sebagai pemimpin adalah mengelola tekanan. Hanya dengan begitu kita dapat
secara produktif menyalurkan kekuatannya.

Mewujudkan nilai-nilai. Jika seorang pemimpin mengatakan sesuatu itu penting, orang
berharap pemimpintersebut hidup seperti sesuatu itu memang penting. Kesenjangan antara apa yang
kita katakan dan lakukan sebagai pemimpin dapat berbahaya. Orang pada umumnya tidak mengikuti
pemimpin yang tidak mereka percayai. Lebih buruk lagi, jika seseorang tidak mempercayai pemimpin
tetapi tetap pada daftar upah, kita tidak memiliki penyokong untuk organisasi dan budaya kita, kita
memiliki penentang. Para pemimpin harus melakukan segala yang dimungkinkan secara manusiawi
untuk menjalankan visi mereka.

Bab 6

Kepemimpinan Pelayan

Apa arti sebenarnya?

Oleh : MARK A. FLOYD

Kepemimpinan pelayan adalah tentang membantu orang untuk berhasil baik secara
profesional maupun individu. Hal ini adalah tentang melayani orang-orang yang menjadi tanggung
jawab kita dan orang-orang yang kita pertanggungjawabkan. Jangan biarkan orang lain mengatur gaya
kepemimpinan kita agar kita tetap setia pada gaya kepemimpinan kita. Jangan biarkan pengaruh
mengubah Anda. Anda mengubah pengaruhnya.

Siapa pun yang ingin menjadi yang pertama harus menjadi yang terakhir, dan pelayan dari
semua. Itulah yang dimaksud dengan kepemimpinan pelayan dan kepemimpinan pelayan bekerja pada
semua jenis organisasi. Pentingnya Budaya Organisasi kita didefinisikan dan dipahami oleh semua
orang dari tim manajemen sampai basis karyawan. Budaya kita memanifestasikan dirinya dalam
posisi yang kita miliki di industri. Bukan produk yang membuat perbedaan tetapi orang-orang yang
terlibat yang menjualnya, melayani, mengelolanya, berbicara dengan pelanggan, membantu mereka
menemukan apa yang mereka butuhkan, dan melakukan semua hal kecil tambahan. Itu sebabnya
pelanggan kembali.

Tim kepemimpinan penting. Ketika kita membentuk sebuah tim, dua dinamika yang berbeda
bekerja. Pemimpin yang melayani harus mendukung misi dan berusaha untuk mencapainya. Semakin
banyak kita berkomunikasi dan melayani karyawan, semakin alami hal ini terjadi. Tetapi jika kita
membuat organisasi yang mengatur di mana kita mendikte, dapat dijamin bahwa karyawan akan
masuk ke mode yang berbeda. Itu sebabnya banyak perusahaan tidak melakukannya dengan baik.
Bab 7

Pemimpin yang melayani menciptakan lingkungan kerja yang baik untuk semua

Oleh : MICHAEL C. BUSH

Tempat kerja yang baik tahu bahwa mereka harus menciptakan budaya yang luar biasa untuk
semua orang, tidak peduli siapa mereka atau apa yang mereka lakukan untuk organisasi. Tempat kerja
yang baik harus membangun tempat yang kita sebut lingkungan kerja yang baik bagi semua.
Perusahaan-perusahaan ini memiliki karyawan yang secara konsisten memercayai pemimpin mereka,
bangga dengan pekerjaan mereka, dan menikmati kolega mereka. Hal tersebut merupakan tiga elemen
inti dari tempat kerja yang baik. Organisasi-organisasi ini mengembangkan dan mendukung para
pemimpin yang mempunyai pola pikir dan pendekatan melayani, mereka mendukung para pemimpin
yang menciptakan budaya di mana semua orang merasa dipercaya, diberdayakan, didukung, dan
diperlakukan secara adil. Semakin konsisten suatu organisasi mengenai faktor-faktor utama yang
terkait dengan inovasi, efektivitas kepemimpinan, dan kepercayaan di tempat kerja, semakin besar
kemungkinanorganisasi itu akan mengungguli rekan-rekannya ketika terdapat peningkatan
pendapatan.

Seiring dengan sejumlah upaya kesetaraan lainnya di dalam perusahaan untuk membuat
semua karyawan merasa dihargai dan dibutuhkan sepenuhnya, langkah ini telah menuai hasil yang
lebih baik untuk bisnis, lebih baik untuk orang-orang dan lebih baik untuk dunia. Lingkungan Kerja
yang Baik Untuk Semua menghadirkan yang terbaik pada orang sebagai individu dan komunitas
manusia. Pemimpin yang melayani dibutuhkan dalam organisasi-organisasi ini. Mengingat bahwa
Lingakungan Kerja yang Baik Untuk Semua adalah jalan ke depan untuk bisnis, kita berharap bahwa
akan semakin banyak pemimpin yang melihat diri mereka sebagai pelayan terlebih dahulu; sehingga
para pemimpin ini akan membangun kepercayaan pada tim mereka yang merupakan langkah pertama
yang penting; dan para pemimpin ini akan melayani untuk masa depan yang lebih baik.

Bab 8

Pemimpin sebagai Gembala

Oleh : HOLLY CULHANE

Apa arti kata "gembala" di luar definisi Webster: "seseorang yang menggembalakan, merawat
atau menjaga domba" dan "seseorang yang melindungi, membimbing, atau mengawasi seseorang atau
sekelompok orang"? Tertarik dengan konsep ini, saya melakukan pencarian di internet, membaca
buku-buku tentang penggembalaan, dan melakukan wawancara dengan para gembala masa kini. Saya
belajar tentang metodologi dan teknik medis, filosofi dan pendapat, proses dan prosedur. Hal ini
menjadi jelas bahwa istilah gembala membutuhkan pertimbangan dari perspektif kepemimpinan yang
melayani. Tanggung jawab seorang gembala adalah memastikan bahwa domba dalam keadaan sehat
secara konsisten, diberi makan dengan baik, dan dilindungi dari pemangsa. Kebutuhan domba sangat
mirip dengan kebutuhan manusia. Kebutuhan domba:

• kehadiran yang tenang untuk beristirahat;

• disiplin untuk tetap bertugas dengan kawanan domba;


• seorang pemimpin yang mengetahui kondisi mereka dan merespon sesuai dengan kondisi

• memberikan perhatian khusus ketika mereka masih muda, baru pada kawanan domba, atau sedang
bermasalah.

Penyediaan, Perlindungan, dan Kehadiran adalah tiga istilah efektif gembala dan
pemimpinyang melayani. Para pemimpin sukarelawan dapat menunjukkan ketetapan dengan
memastikan bahwa orang-orang tahu bagaimana tugas mereka harus dilakukan. Mereka dapat
menunjukkan perlindungan dengan memastikan bahwa konflik di antara para sukarelawan telah
diatasi, dan terdapat komunikasi yang jujur, tatap muka, mengadakan pertemuan secara konsisten,
atau mencari saran dari para sukarelawan di bidang keahlian mereka. Hal Penting yang dapat
ditambahkan sehubungan dengan tanggung jawab ini. Pertama, apakah suatu perilaku tersebut
didefinisikan sebagai ketentuan, perlindungan, atau kehadiran bukanlah keharusan. Yang penting
adalah agar pemimpin lebih berhati-hati dalam melaksanakan tanggung jawab ini. Kedua, kehadiran
bukan hanya tentang menghadiri acara atau panggilan konferensi — ini tentang perhatian yang
terfokus. Orang-orang ingin pemimpin mereka terlibat dalam apa yang mereka lakukan. Kehadiran
yang terlibat adalah perilaku signifikan yang memisahkan seorang gembala dari setiap jenis pemimpin
lainnya.

Tanggung jawab dalam konsep kepemimpinan ini harus diterapkan untuk kepentingan setiap
orang yang kepemimpinan pelayan pengaruhi — bahkan dalam hubungan seperti kolega dan teman.
Pemimpin yang melayani dipanggil untuk menggembalakan dengan baik ketika mereka mengambil
sebuah pengaruh atau peran kepemimpinan. Dan pelindung pemimpin adalah alat yang dapat
diimplementasikan setiap saat — tidak hanya dalam situasi yang nyaman. Kenyataannya adalah
bahwa tanggung jawab kita sebagai pemimpin yang melayani adalah untuk menggembalakan semua
orang yang ada dalam perawatan kita dengan baik.

Hal yang sang at penting adalahbahwa setiap orang yang ingin menjadi pemimpin yang
melayani dapat memenuhi dalam penyediaan, perlindungan, dan kehadiran yang diberikan kepada
orang-orang dalam kehidupan mereka. Sebagai gembala, kita harus mampu menjawab pertanyaan
mengapa kita melakukan apa yang kita lakukan. Niat dan tujuan yang diberitahukan harus mendukung
setiap tindakan, keputusan, dan langkah yang kita ambil sebagai gembala dalam perjalanan
kepemimpinan yang melayani. Orang-orang dalam hidup kita terlalu penting bagi kita untuk
menawarkan yang lebih sedikit kepada mereka.

Bab 9

Evolusi Kepemimpinan Pelayan

Oleh : SIMON SINEK

Dalam lingkungan kepemimpinan yang lemah, semua kekuasaan pengambilan keputusan


difokuskan pada tingkat atas. Para pemimpin dalam lingkungan ini mengharapkan informasi akan
diberikan kepada mereka yang berada di posisi otoritas. Pemimpin yang melayani melakukan yang
sebaliknya. Mereka mendorong otoritas ke bawah. Dan dalam lingkungan seperti itu, orang merasa
bertanggung jawab dan dipercaya untuk melakukan pekerjaan yang telah mereka latih tanpa
pemimpin memberikan tekanan pada mereka atau menggunakan rasa takut untuk mendorong mereka.
Semua pemimpin yang baik mempraktikkan kepemimpinan pelayan. Ini adalah keterampilan yang
dapat diajar, dipelajari, dan dipraktikkan. Dan semakin banyak pemimpin yang mempraktikkan
keterampilan itu — semakin mereka menciptakan lingkungan di mana orang bisa merasa nyaman di
tempat kerja — semakin banyak kepercayaan, loyalitas, dan kerja sama yang berkembang. Di mana
para pemimpin yang lemah menuntut kepercayaan diberikan kepada mereka, para pemimpin yang
melayani mengilhami itu.

Praktek sehari-hari kepemimpinan pelayan tidak terlalu spesial dibanding dengan yang
dipikirkan orang. Ini tidak didasarkan pada serangkaian transaksi, tetapi pada janji bahwa berada
ketika seseorang membutuhkan Anda. Individu tidak jatuh cinta karena yang satu kaya dan yang lain
beruntung. Hal yang sama berlaku di suatu organisasi. Seorang pemimpin yang menawarkan uang
atau potensi kekayaan masa depan tidak mendapatkan loyalitas. Mereka membangun hubungan
transaksional yang kemungkinan akan mempromosikan kepentingan pribadi. Individu tidak jatuh
cinta hanya karena seseorang mengingat hari ulang tahun mereka atau membelikannya bunga di Hari
Valentine.

Hal yang sama berlaku di suatu organisasi. Beberapa tindakan yang dilakukan dengan niat
baik oleh seorang pemimpin tidak akan menyakitkan, tetapi itu tidak akan menghasilkan kesetiaan.
Mereka tidak akan cukup untuk mendapatkan kepercayaan. Sama seperti hubungan di mana
kepercayaan adalah dasar, itu adalah akumulasi dari banyak hal kecil yang membuat semua
perbedaan.

Kepemimpinan yang melayani bukanlah pangkat atau peristiwa. Itu adalah praktik, dan
pemimpin yang melayani akan tetap menjadi murid sepanjang hidup mereka. Mereka akan selalu
ingin belajar lebih banyak tentang latihan, membicarakannya, membacanya, dan mendengar apa yang
orang lain katakan tentang itu. Mereka akan terus mencari taktik baru, perspektif baru, cara baru
untuk mengasah keterampilan mereka.
Bagian Kedua

Elemen dari Kepemimpinan Pelayan

Bab 10

Satu pertanyaan yang harus ditanyakan oleh pemimpin yang melayani

Oleh : MARSHAL GOLDSMITH

Para pemimpin besar adalah para pelayan yang melayani orang, organisasi, dan tujuan. Alih-
alih mengkhawatirkan seberapa kuat mereka atau posisi apa yang mereka pegang, para pemimpin ini
berfokus pada apa yang orang lain butuhkan. Tanpa gangguan ego, mereka dapat melihat jalan yang
paling jelas menuju hasil positif.

Mempertahankan kejelasan ini adalah sebuah tantangan, sebagaimana diketahui oleh setiap
pemimpin yang diuji. Dalam situasi atau organisasi yang kompetitif, tetap berkomitmen pada
mentalitas kepemimpinan yang melayani adalah tantangan monumental yang membutuhkan perhatian
setiap hari, jika tidak setiap jam. Untuk menjaga agar klien saya tetap pada jalurnya, saya
mengembangkan formulasi sederhana — yang membantu mereka fokus membuat perbedaan positif
dan tidak menunjukkan keunggulan mereka sendiri. Ini dapat membantu Anda juga. Ikuti dan Anda
akan mengurangi level stres, debat yang tidak menyenangkan, dan membuang-buang waktu, sambil
semakin dekat dengan hasil yang Anda inginkan. Lain kali Anda mengalami konflik, tanyakan pada
diri Anda pertanyaan ini: APAKAH SAYA BERSEDIA MEMBUAT INVESTASI YANG
DIBUTUHKAN UNTUK MEMBUAT PERBEDAAN POSITIF PADA TOPIK INI?

Kita bertanya "Apakah saya benar-benar ingin melakukan ini?" • Pada saat ini mengingatkan
kita bahwa kita beroperasi di masa sekarang. Keadaan akan berbeda nantinya, menuntut respon yang
berbeda. Satu-satunya masalah adalah apa yang kita hadapi sekarang. • Untuk membuat investasi
yang diperlukan mengingatkan kita bahwa merespon orang lain adalah pekerjaan — pengeluaran
waktu, energi, dan peluang. Dan seperti investasi apa pun, sumber daya kita terbatas. Kita bertanya,
"Apakah ini benar-benar penggunaan waktu saya yang terbaik?" • Untuk membuat perbedaan positif,
tempatkan penekanan pada sisi sifat kita yang lebih ramah dan lembut. Ini adalah pengingat bahwa
kita dapat membantu menciptakan dunia yang lebih baik atau lebih baik. Jika kita tidak membantu
satu atau yang lain, mengapa kita terlibat? • Pada topik ini memfokuskan kita pada masalah yang
dihadapi. Kami tidak bisa menyelesaikan setiap masalah. Waktu yang kita habiskan untuk topik di
mana kita tidak dapat membuat perbedaan positif diambil dari waktu dimana kita bisa.

Seperti menutup pintu kantor kita sehingga orang ragu sebelum mengetuk, bertanya pada diri
sendiri, "Apakah saya bersedia, pada saat ini, untuk melakukan investasi yang diperlukan untuk
membuat perbedaan positif pada topik ini?" Memberi kita penghalang tipis — waktu yang cukup
untuk tarik napas, buang napas, dan renungkan apakah hasil yang kita cari adalah hal positif yang
ditujukan untuk kepentingan orang lain, atau hal positif palsu yang dimaksudkan untuk memoles citra
kita sendiri. Bagi para pemimpin yang melayani yang ingin menjadikan melayani orang lain sebagai
misi utama mereka, itu perbedaan yang sangat penting.

Bab 11
Dalam Layanan Orang Lain

Ketika Para Pemimpin Berani untuk Mengemanusiakan Pekerjaan

Oleh: BRENE BROWN

Untuk memunculkan kembali kreativitas, inovasi, dan pembelajaran, para pemimpin harus
berani merendahkan pendidikan dan pekerjaan. Ini berarti memahami bagaimana kelangkaan
memengaruhi cara kita memimpin dan bekerja, belajar bagaimana terlibat dengan kerentanan, dan
mengenali serta memerangi rasa malu.

Bab 12

Pemimpin yang melayani Merayakan Orang Lain

Oleh: TOM MULLIN

Pemimpin yang melayani memahami dampak perayaan terhadap kesehatan organisasi


mereka. Mereka menjadikan perayaan sebagai prioritas utama dalam kepemimpinan mereka dan
selalu mencari cara baru untuk mengakui kesuksesan tim mereka. Mereka mengerti bahwa ketika tim
mengalami kemenangan, mereka harus berhenti sejenak untuk merayakan kemenangan itu sebelum
mereka dapat pindah ke tujuan berikutnya.

Merayakan karyawan Anda menunjukkan bahwa Anda menghargai mereka dan Anda
mengakui peran mereka dalam membuat kemenangan menjadi mungkin. Sederhananya, karyawan
Anda perlu merasa dihargai dan ditegaskan oleh pemimpin mereka. Ketika penegasan orang lain
menjadi kebiasaan dalam gaya kepemimpinan Anda, hal itu dengan cepat menjadi bagian dari budaya
di antara semua anggota tim Anda. Ketika mereka melihat contoh Anda mencari peluang untuk
merayakan orang lain, mereka akan segera melakukan hal yang sama untuk rekan tim mereka. Ini
adalah situasi yang menguntungkan untuk semua orang. Perayaan juga memiliki manfaat memperkuat
nilai-nilai inti organisasi Anda, yang membantu membentuk budaya dan lingkungannya. Hal-hal
yang Anda rayakan sebagai seorang pemimpin mengirimkan pesan yang jelas kepada tim Anda
tentang apa yang Anda anggap sebagai kualitas penting dari seorang pemain tim yang sukses.
Tanggung jawab pemimpin adalah untuk mempelajari apa yang dihargai oleh setiap anggota tim dan
bagaimana orang itu memilih untuk merayakannya.

Seorang pemimpin yang melayani juga mencoba secara teratur merayakan kontribusi para
pahlawan tanpa tanda jasa dalam tim. Dibutuhkan seluruh tim — setiap orang berfungsi dalam
keterampilan mereka sendiri dan memberikan yang terbaik di setiap level — untuk menciptakan
kemenangan. Orang lebih produktif dalam lingkungan positif. Perayaan menciptakan lingkungan di
mana orang ingin bekerja untuk memenuhi tujuan organisasi. Secara sederhana, apa yang dirayakan
akan dilakukan. Lakukan apa pun untuk memberikan visi, arahan, pelatihan, dan pengawasan yang
jelas sehingga karyawan Anda dapat mencapai tujuan yang dapat dicapai — dan ketika mereka
melakukannya, jadilah orang pertama untuk merayakan kemenangan mereka.

Staf Anda akan semakin terlibat ketika mereka melihat bahwa Anda cukup peduli untuk
berinvestasi dan mengakui bahwa kontribusi mereka telah berkontribusi pada kesuksesan organisasi.
Bab 13

Fokus Pemimpin yang melayani

Oleh: JAMES FERRELL

Apa yang membedakan pemimpin yang melayani dan membuat mereka begitu berharga bagi
kita bukan karena mereka melakukan sesuatu untuk kita — meskipun mereka melakukannya. Tetapi
kita berterima kasih kepada mereka karena kita tahu mereka melihat dan menghargai kita. Kita,
seolah-olah, Becky, dan para pemimpin yang melayani dalam kehidupan kita telah cukup peduli
tentang kita untuk belajar berbicara bahasa kita. Pemimpinyang melayani, pelayanan mereka bukan
sebuah inti. Tindakan mereka hanyalah perpanjangan perilaku dari kepedulian mereka. Mereka telah
belajar berbicara Becky, Jacob, David, dan Randy — dan berbicara bahasa-bahasa itu dengan pola
pikir luar (outward mind-set). Perlu ditanyakan: Jika kita mau melayani, bahasa siapa yang masih
perlu kita pelajari

Bab 14

Apa yang Anda Lihat Menentukan Bagaimana Anda Melayani

Oleh: CHRIS HODGES

Apa yang Anda lihat ketika Anda melihat seseorang menentukan cara Anda melayani.
Banyak dari kita mengatakan kita ingin menyayangi orang lain — tetapi kita melihat, merasakan, dan
pergi. Para pemimpin yang melayani harus mengingat bahwa seseorang dengan chip di bahu mereka
mungkin memiliki bekas luka di punggung mereka — jadi pendekatan mereka bukanlah penilaian
tetapi tindakan penuh kasih.

Kepemimpinan pelayan melayani orang secara berbeda karena mereka melihat orang secara berbeda.

Bab 15

Kasih sayang

Inti dari Kepemimpinan Pelayan

Oleh: CRAIG GROESCHEL

Apa itu belas kasih untuk pemimpin yang melayani? Belas kasihan bukan hanya perasaan; itu
sebuah tindakan. Itu memungkinkan emosi yang kita rasakan untuk menyalakan api di dalam untuk
bertindak — dan untuk mengilhami orang lain untuk bertindak juga. Untuk memenuhi kebutuhan
seseorang. Untuk menawarkan bantuan kita. Untuk memberi contoh bagi orang lain. Pemimpin yang
melayani berarti Anda dipanggil untuk peduli — tidak hanya merasa kasihan pada seseorang atau
merasa simpati atau empati — tetapi untuk melakukan sesuatu. Mengapa? Karena mengatakan Anda
peduli, dan kemudian tidak bertindak, berarti tidak peduli sama sekali. Pemimpn yang melayani
peduli. Dan karena dia peduli, dia harus bertindak.
Bab 16

Cara Menemukan Pemain Tim Ideal

Oleh: PATRICK LENCIONI

Dengan cukup waktu, kesabaran, dan perhatian dari manajer yang baik, hampir semua orang
bisa belajar menjadi pemain tim. Beberapa orang lebih baik dalam kerja tim daripada yang lain. Ini
adalah tipe orang yang menambah nilai langsung dalam lingkungan tim dan membutuhkan lebih
sedikit pembinaan dan manajemen untuk berkontribusi dengan cara yang bermakna.

Rendah Hati. Hal utama dan terpenting dari seorang pemain tim yang ideal adalah kerendahan
hati. Orang yang rendah hati adalah seseorang yang lebih mementingkan keberhasilan tim daripada
mendapatkan pujian atas kontribusi mereka sendiri. Para pemain tim yang rendah hati tidak takut
untuk secara jujur mengakui keterampilan dan bakat yang mereka bawa kepada tim, meskipun tidak
pernah dengan cara yang sombong. Keutamaan berikutnya dari seorang pemain tim yang ideal adalah
'rasa lapar' — keinginan untuk bekerja keras dan melakukan apa pun yang diperlukan untuk
membantu tim berhasil. Orang seperti ini hampir tidak pernah harus didorong oleh seorang manajer
untuk bekerja lebih keras karena mereka memiliki motivasi diri dan tekun. Mereka secara sukarela
mengisi kekosongan dan memikul lebih banyak tanggung jawab, dan dengan penuh semangat mencari
cara baru untuk berkontribusi pada tim.

Pintar.Hal penting terakhir seorang pemain tim adalah menjadi pintar. Ini bukan tentang
menjadi cerdas, tetapi tentang menjadi bijak dalam berurusan dengan orang. Orang pintar memahami
nuansa dinamika tim dan tahu bagaimana kata-kata dan tindakan mereka memengaruhi orang lain.
Penilaian dan intuisi mereka yang baik membantu mereka berurusan dengan orang lain dengan cara
yang paling efektif. Dampak dari anggota tim yang menghargai dan menunjukkan kerendahan hati,
kelaparan, dan kecerdasan orang tidak dapat dilebih-lebihkan. Sebagian besar tim yang bermasalah
biasanya tidak kekurangan pengetahuan atau kompeten, mereka tidak dapat mengakses pengetahuan
dan kompetensi itu karena perilaku disfungsional.

Sebuah tim yang penuh dengan orang-orang yang rendah hati, 'lapar', dan pintar akan
mengatasi disfungsi itu dengan cepat dan mudah, memungkinkan mereka untuk menyelesaikan lebih
banyak dalam waktu yang lebih singkat dan dengan gangguan yang jauh lebih sedikit. Harapan saya
adalah bahwa pendekatan ini akan membantu para pemimpin merekrut, mengenali, dan mengolah
pemain tim yang ideal di organisasi mereka.

Bab 17

Identitas Pemimpin yang melayani

Oleh : LAURIE BETH JONES

Bab 18

Empat Sudut dari Dunia Pemimpin

Oleh : CLEN HENRY


Dalam kepemimpinan, hal ini adalah masalah besar. Pemimpin yang melayani adalah
pemimpin yang menghabiskan banyak waktu bertanya pada diri mereka sendiri pertanyaan dari orang
yang mereka pimpin: Di mana mereka? Di mana orang saya saat ini di dalam hati, pikiran, dan jiwa
mereka? Bagaimana rasanya berada di sini? Bagaimana rasanya berada di bawah kepemimpinan
saya? Bagaimana rasanya berada di tim saya, atau di departemen atau organisasi saya? Hanya ada
empat kemungkinan di mana orang yang Anda pimpin mungkin berada pada saat tertentu

Keempat Sudut (The Four Corners)

Sudut Pertama: No Connection

Ini adalah sudut di mana seseorang merasa seperti mereka sendirian. Di dalamnya semuanya sendiri.
Itu tidak berarti mereka tidak memiliki orang di sekitar mereka; mereka punya. Tidak ada hal yang
baik terjadi di disudut ini. Sudut ini adalah tempat hilangnya hubungan dan isolasi. Jika demikian
carilah mereka yang telah melepaskan diri dan cari tahu apa penyebabnya dan bagaimana Anda dapat
membuatnya lebih baik.

Sudut Kedua: Bad Connection

Tempat di mana seseorang merasakan hubungan dengan orang lain, tetapi sifat dari hubungan itu
membuat mereka merasa buruk tentang diri mereka sendiri. Mereka merasa tidak cukup baik. Cari
tahu apa yang membuat mereka merasa seperti itu. Apakah mereka mendengar kritik lebih dari
sekadar dorongan? Atasi masalah dengan semangat perbaikan dan jangan menghakimi. Apakah ini
sesuatu yang sedang Anda lakukan? Atau apakah itu bos mereka atau seseorang di tim mereka?
Tanyakan kepada diri Anda sendiri, "Apa yang mungkin saya lakukan untuk berkontribusi pada
ketakutan di mana orang merasa bahwa mereka tidak cukup?

Sudut Ketiga: Fake Good Connection

Tempat dimana orang merasa senang ketika mereka merasa terputus atau merasa buruk tentang diri
mereka sendiri, hal ini bukanlah pilihan yang baik. Mereka harus mendapatkan semacam kelegaan,
jadi mereka mencari cara untuk mengobati perasaan buruk yang mereka miliki di dua sudut pertama.
Mereka mungkin terlihat terhubung dengan orang-orang yang menyanjung mereka, orang yang tidak
akan mengatakan yang sebenarnya dan yang setuju dengan semua yang mereka katakan, walaupun
tentang orang lain.

Sudut Empat: Real Connection

Tempat yang diinginkan oleh pemimpin yang melayani orang-orang mereka — tempat di mana orang
merasa benar-benar terhubung dengan para pemimpin dan teman sebaya yang jujur dan mendukung
mereka. Ini adalah sudut di mana orang bisa jujur dan nyaman memberitahu tentang apa yang mereka
alami — apa yang mereka pikirkan, temukan, atau butuhkan. Ini adalah tempat di mana mereka dapat
merayakan dengan baik, mendapatkan bantuan jika mereka membutuhkannya, meningkatkan
pembelajaran, dan berkembang. Mereka bisa jujur tentang apa yang bekerja untuk mereka dan apa
yang tidak, dan bebas untuk menjadi penasaran dan rentan. Mereka menemukan dukungan dan
dorongan ketika mereka berjuang dan menghargai ketika mereka menang. Mereka ditantang dan
didorong untuk menjadi lebih baik, tetapi dengan cara yang memotivasi bukannya mengendalikan
atau mengurangi.
Bagian ketiga

Pelajaran dalam Kepemimpinan Pelayan

Bab 19

Menemukan Suara Anda

Oleh: JAMES M. KOUZES DAN BARRY Z. POSNER

Titik balik dalam perkembangan Anda sebagai seorang pemimpin datang ketika Anda dapat
menggabungkan pelajaran dari perjalanan luar dan dalam Anda. Anda menyadari fakta bahwa Anda
tidak perlu meniru orang lain dan Anda tidak harus membaca skenario yang ditulis oleh orang lain.
Kecuali itu kata-kata Anda, dan gaya Anda, maka itu bukan Anda yang sebenarnya. Itu hanya akting
— Anda pura-pura jadi diri sendiri. Untuk memimpin orang lain, Anda harus belajar tentang diri
sendiri. Lagi pula, jika Anda ingin berbicara, Anda harus tahu apa yang harus dibicarakan, dan jika
Anda ingin membela keyakinan Anda, Anda harus tahu keyakinan yang Anda perjuangkan. Untuk
melakukan apa yang Anda katakan, Anda harus tahu apa yang ingin Anda katakan. Kepemimpinan
pelayan yang otentik tidak dapat datang dari luar ke dalam. Itu datang dari dalam ke luar. Yang
membuat Anda menghargai mereka pada akhirnya adalah apakah Anda adalah Anda.

Bab 20

Pelajaran dari Ayah Saya

Mencuci Kaki

FENLIS HENNECY HENDRY

Bab 21

Genangan Air Bukan Masalah

NEAL NYBO

Bab 22

Lima Pelajaran Kepemimpinan Pelayan yang Diuji Angkatan Darat

Oleh: JEFFREY W. FOLEY

Kepemimpinan yang melayani adalah istilah yang saya percaya menggambarkan para
pemimpin yang tindakan dan motivasinya mencerminkan komitmen tanpa pamrih terhadap suatu
tujuan, organisasi, atau rekan satu tim mereka. Kuncinya terletak pada niat lebih dari pada perilaku
tertentu. Ini adalah perbedaan penting, karena keterampilan atau keefektifan seorang pemimpin
bukanlah fungsi dari motivasi yang mendasarinya — para pemimpin dapat menjadi sangat efektif
bahkan ketika sepenuhnya mementingkan diri sendiri atau bahkan jahat dalam maksud mereka.
Kepemimpinan yang melayani adalah keputusan oleh siapa pun untuk berkomitmen pada orang lain
dengan cara yang membuat bawahan pribadi memperoleh rasa tanggung jawab yang lebih luas.
Berikut ini adalah lima taktik yang mewakili pelajaran berharga tentang kepemimpinan yang
melayani:

Pelajaran 1: Berkomitmen untuk Memimpin dengan Sumpah, Nilai, dan Keyakinan

Sumpah, nilai, dan kepercayaan bukan hanya kata-kata. Mereka membawa pulang komitmen
untuk melayani sesama prajurit dan bangsa kita — keduanya lebih besar daripada kita sendiri. Mereka
menyediakan dasar untuk budaya tentara.

Pelajaran 2: Dengarkan dengan Menyipitkan Telinga Anda

Kebutuhan untuk mendengarkan tidak terbatas pada sersan. Anda tidak dapat membantu siapa
pun jika Anda tidak mendengarkan dengan maksud untuk mengerti. Mendengarkan dengan aktif
menuntut latihan tanpa lelah. Ketika saya bisa mengesampingkan ego saya, saya belajar banyak dari
menyipitkan telinga.

Pelajaran 3: Jadilah Tanpa Henti dalam Pengembangan Pemimpin

Pemimpin yang melayani mengilhami orang untuk tumbuh sambil menemukan keterampilan
dan karunia unik mereka. Para pemimpin yang melayani melakukan semua yang mereka bisa untuk
memfasilitasi pertumbuhan itu dengan menempatkan orang-orang mereka pada posisi di mana mereka
dapat berkembang.

Pelajaran 4: Komunikasikan Tujuan dan Maksud Anda

Pemimpin perlu memahami maksud dan tujuan bos mereka. Ketika mereka melakukannya,
mereka dapat memanfaatkan dengan pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan mereka sendiri
untuk membuat keputusan yang baik dalam hidup mereka. Salah satu peran kunci pemimpin pelayan
adalah menjadi visioner, yang berarti berkomunikasi dengan tepat tentang apa yang diharapkan di
masa depan. Setelah pemahaman yang jelas tercapai, komandan tingkat yang lebih tinggi kemudian
menjadi pelayan dengan melakukan segala yang mungkin untuk keberhasilan komandan bawahan
memenuhi maksud itu.

Pelajaran 5: Membangun Hubungan Tepercaya

Membangun hubungan tepercaya mengalahkan segalanya dalam hal kepemimpinan yang


efektif. Mereka jujur satu sama lain. Mereka meminta pertanggungjawaban satu sama lain. Ada unsur
kasih sayang dan dukungan yang berkembang ketika tentara dari semua tingkatan menjalani
kehidupan bersama. Esprit de corps yang unik ini adalah sesuatu spesial yang benar-benar
memisahkan tim hebat dari tim yang baik. Para pemimpin terbaik telah memegang kepercayaan
sebagai prioritas tertinggi mereka.

Bab 23

Pembaptisan Kepemimpinan

Oleh: ERWIN RAPHAEL MCMANUS


Kepemimpinan adalah produk dari sebuah pemberian. Pelayanan adalah tentang karakter.
Kombinasi inilah yang akan kami gambarkan sebagai gravitas. Sementara kepemimpinan jelas
dikembangkan dan diasah, itu juga ditempa dengan jelas dari materi sejak Anda dilahirkan. Karakter
Anda adalah cerita yang berbeda. Di sini materi muncul dari pilihan Anda. Anda menentukan
kedalaman kapasitas Anda untuk melayani.

Pelayanan sepenuhnya independen dari bakat. Meskipun bakat Anda mungkin memiliki batas,
karakter Anda tidak. Anda dapat melayani sesuai konten hati Anda. Dan itulah intinya — pelayanan
adalah masalah hati.

Kepemimpinan adalah kemampuan untuk menggerakkan orang lain ke arah yang sama untuk
mencapai misi bersama. Itu tidak dibatasi atau ditentukan oleh mengapa atau ke mana kita memimpin
mereka yang mengikuti. Kepemimpinan pelayan adalah tentang mengapa. Ini tentang motif.
Kepemimpinan yang melayani bukanlah strategi atau pendekatan terhadap kepemimpinan.
Kepemimpinan yang melayani adalah tujuan dan inti dari kepemimpinan kita. Inilah sebabnya
mengapa sangat penting untuk mengetahui cara melayani sebelum Anda belajar bagaimana
memimpin. Baptisan kepemimpinan adalah pelayanan.

Bab 24

Hal Kecil dan Hal Besar

Oleh: JON GORDON

Orang sering berpikir bahwa kepemimpinan yang hebat adalah tentang visi besar, tujuan
besar, tindakan besar, dan kesuksesan besar. Tetapi kepemimpinan sejati adalah tentang melayani
orang lain dengan melakukan hal-hal kecil dengan dosis besar cinta tanpa pamrih. Membuat roti lapis
dan mencuci kaki mungkin tidak tampak seperti tindakan besar, namun itu adalah tindakan yang
menggerakkan orang lain untuk melakukan hal-hal besar dan mengubah dunia.

Bab 25

Dalam Pujian bagi Pengikut

Oleh: MARGIE BLANCHARD

Perbedaan antara kata pemimpin dan kepemimpinan? Pemimpin hanya satu orang, sedangkan
kepemimpinan mengasumsikan orang dan pengikut mereka. Di dunia kita, kita memusatkan banyak
perhatian pada pemimpin. Itulah yang kita inginkan ketika kita dewasa. Tetapi pengikut adalah orang
yang sering melakukan semua pekerjaan. Kepemimpinan bukanlah sesuatu yang Anda lakukan pada
orang lain — itu adalah sesuatu yang Anda lakukan dengan orang lain. Ini mendorong kepemimpinan
yang berdampingan, bukan kepemimpinan yang lama. Para pemimpin yang melayani hari ini
menyadari bahwa mereka tidak dapat menyelesaikan banyak hal tanpa pengikut yang efektif.
Bagian 4

Teladan Kepemimpinan Pelayan

Bab 26

Yesus

Teladan Pemimpin yang melayani

KEN BLANCHARD DAN PHIL HODGES

Bagaimana kepemimpinan Yesus bagi para murid-Nya sejalan dengan wawasan ini dari
pertukangan dan kepemimpinan? Pertama, seperti yang ditunjukkan, Yesus memang mengembangkan
visi yang menarik bagi para murid-Nya yang memotivasi mereka setelah waktu-Nya di bumi berakhir.

Kedua, Yesus melihat melampaui keadaan saat ini terhadap potensi jangka panjang dari
mereka yang Dia panggil untuk menjadi penjala manusia. Mengenal umat-Nya dengan kekuatan,
kelemahan, dan kepribadian masing-masing adalah elemen kunci dari kepemimpinan-Nya. Ketika
Yesus belajar tentang para pengikut-Nya, mereka belajar tentang dan dari-Nya.

Ketiga, ketika Yesus pertama kali memanggil para murid dari pekerjaan mereka sehari-hari
untuk menjadi penjala manusia, masing-masing membawa pengalaman hidup dan keterampilannya
yang unik ke tugas baru — tetapi sama sekali tidak ada pengetahuan praktis tentang bagaimana
mengisi peran baru. Selama tiga tahun mereka di bawah kepemimpinan Yesus, para murid diubahkan
dari para novis yang tidak terlatih menjadi pemimpin yang lengkap, diilhami secara ilahi, dan
memiliki landasan spiritual yang mampu memenuhi Amanat Agung. Kepemimpinan yang melayani
adalah tentang: memberikan visi dan arahan yang jelas, kemudian menyingsingkan lengan baju Anda
dan melakukan apa pun untuk membantu orang-orang Anda menjadi sukses — hidup sesuai dengan
visi dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dalam situasi ini, orang-orang Anda tidak bekerja
untuk Anda, Anda bekerja untuk mereka.

Bab 27

Andrew Young

Mitra dalam Kepemimpinan Pelayan untuk Martin Luther King Jr.

JOHN HARAPAN BRYANT

Bab 28

Pat Summitt

Mata Seperti Baja, Hati seperti Pelayan

TAMIKA CATCHING
Bab 29

Dallas Willard

Orang terpintar yang pernah saya temui

TONY BARON

Bab 30

Henry Blackaby

Seorang Pemimpin yang melayani Seumur Hidup

RICHARD BLACKABY

Bab 31

Frances Hesselbein

Melayani Adalah untuk Hidup

JIM DITTMAR

Bab 32

Charlie "Luar Biasa" Jones

Khotbah yang Terlihat

MARK SANBORN
Bagian Kelima

Menempatkan Kepemimpinan Pelayan untuk Bekerja

Bab 33

Perlakukan Orang Anda sebagai Keluarga

BARRETT COLLEEN

Bab 34

Mengembangkan dan Menggunakan Kepemimpinan Pelayan di Militer

ROBIN BLANCHARD

Bab 35

Memimpin adalah Melayani

DAVE RAMSEY

Bab 36

Melayani dari Perspektif SDM

SHIRLEY BULLARD

Bab 37

Ini Cara Anda Memperlakukan Orang

JAMES H. BLANCHARD

Bab 38

Bagaimana Kepemimpinan Pelayan Membentuk Budaya Gereja Kita

MILES MCPHERSON
Bagian Enam

Perputaran Kepemimpinan Pelayan

Bab 39

Keluar dari Api, ke Cahaya

Oleh : ART BARTER

Bab 40

Melayani Rakyat

Oleh : BACHELDER CHERYL

Selama periode 2007 hingga 2016, Popeye menjadi perusahaan yang makmur dengan
penjualan restoran, keuntungan, dan tingkat pertumbuhan unit yang membuat iri para pesaingnya.
Pemilik waralaba dilayani dengan baik, dengan rating 95 persen atas kepuasan sistem Popeye baik
atau sangat baik. Dan 90 persen mengatakan mereka akan merekomendasikan Popeye ke tempat lain.
Keputusan untuk melayani juga menguntungkan pemangku kepentingan lainnya, termasuk pemegang
saham.Kami memilih untuk fokus pada strategi inti restoran yang sukses: membangun merek yang
khas dan relevan, menjalankan restoran yang hebat, dan menghasilkan uang bagi pemilik. Strategi-
strategi itu penting untuk perubahan haluan. Tetapi saya akan memberi tahu Anda bahwa prinsip kami
tentang bagaimana kami melakukan bisnis dengan pemilik waralaba kami adalah faktor yang lebih
penting. Kami mendarat di enam prinsip kepemimpinan yang melayani yang akan memandu tindakan
kami.

Prinsip untuk Melayani Rakyat

Kami Bergairah tentang Apa yang Kami Lakukan

Kami akan menghormati dan mengagumi semangat mereka untuk bisnis. Semangat akan
menjadi bahan bakar rencana bisnis kami. Di Popeye, hasrat terbesar adalah untuk makanan yang
unggul. Orang-orang di Popeye hanya menginginkan kualitas dan inovasi terbaik di restoran.

Kami Mendengarkan Dengan cermat

Perjalanan pertama pada musim gugur 2007 disebut tur mendengarkan. Kami pergi ke tujuh
kota dan mendengarkan dengan cermat pemilik waralaba, manajer restoran, dan tamu Popeye kami.
Kami bertanya kepada mereka apa yang salah dan ide-ide mereka untuk memperbaiki masalah.
Mendengarkan dengan cermat pemilik waralaba kami, dan belajar dari mereka, menjadi prinsip
penting dari kesuksesan kami.

Belajar terus menerus

Bisnis makanan eceran dinamis dan serba cepat. Ada banyak pesaing yang mengejar pasar.
Akibatnya, bisnis Anda dapat tampil gemilang dan satu hari kemudian pesaing yang agresif dapat
mengubah tren dengan satu inovasi menu baru, satu pendekatan layanan baru, atau satu penawaran
nilai baru. Kesediaan untuk belajar dan menindaklanjuti pembelajaran itu menghasilkan awal dari
perubahan haluan yang luar biasa dan terus memegang prinsip ini.

Kami Berbasis Fakta dan Terencana

Ingat prinsip pertama kami — hasrat? Hasrat yang tidak terkendali oleh fakta dan rencana apa
pun hanyalah emosi mentah yang tak terkendali. Dan itu adalah sifat dari percakapan kami dengan
franchisee di masa-masa awal. Sampai kita memiliki fakta dan rencana, kita akan berada di tangan
siapa pun yang berteriak paling keras. Yang pertama dalam daftar adalah transaksi tamu, kepuasan
tamu, kecepatan layanan, dan laba operasi restoran. Yang kedua dalam daftar adalah pengembalian ke
pemiliK atas investasi restoran baru.

Kami Melatih dan Mengembangkan Karyawan Kami

Kami menetapkan kompetensi bisnis dan prinsip-prinsip budaya yang diperlukan untuk
sukses, dan kemudian fokus pada pembinaan dan pengembangan karyawan kami menuju kapabilitas
tersebut. Meskipun kami bukan pelatih terbaik, orang-orang kami melihat upaya kami sebagai tanda
bahwa mereka dihargai — dan mereka mulai tumbuh. Bakat kami tumbuh dengan pesat — dan
pewaralaba kami memperhatikan perbedaannya.

Kami Menghargai Kerendahan Hati

Mengilhami para pemimpin yang melayani untuk mencapai hasil yang unggul. Kepercayaan
dan pengalaman kerja kami adalah bahwa ketika kami melayani pemilik waralaba kami dengan baik,
bisnisnya menjadi makmur — dan seiring berjalannya waktu, tujuan dan kebutuhan karier kami juga
terpenuhi. Ketika kami menempatkan kepentingan mereka di atas kepentingan kami sendiri, hubungan
dan hasil bisnis berkembang.

Bab 41

Waste Connections

Kisah Sukses Kepemimpinan Pelayan

Oleh : RICO MARANTO

Waste Connections didirikan pada tahun 1997 ketika pendiri dan CEO Ron Mittelstaedt
mengakuisisi beberapa perusahaan limbah padat di Northwest. Dalam beberapa tahun, Waste
Connections telah menjadi perusahaan limbah padat terbesar keempat di Amerika Serikat dan pemain
yang tangguh dalam industri ini, secara signifikan mengungguli para pesaingnya di pasar
saham.Terlepas dari keberhasilannya yang nyata, Waste Connections kehilangan karyawan yang baik.
Dari 3.000 staf, antara 1.200 dan 1.400 karyawan meninggalkan organisasi setiap tahun — tingkat
turnover lebih dari 40 persen. Terlebih lagi, 80 persen dari kerugian itu bersifat sukarela. Orang-orang
memilih untuk meninggalkan perusahaan. Selama krisis operasional ini, Misttelstaedt mendengar
tentang konsep yang disebut kepemimpinan pelayan. Peran pemimpin pelayan adalah membantu
orang lain berhasil — melayani, bukan dilayani.

Pemimpin pelayan berusaha memahami seperti apa kemenangan bagi setiap karyawan dan
bagaimana melayani setiap orang untuk membantu mereka mendapatkan kemenangan itu. Mittelstaedt
memperkenalkan kepemimpinan pelayan pada pertemuan manajer tahunan 2005. Dia membahas
masalah turnover karyawan, menjelaskan dampak jangka panjang turnover tinggi pada organisasi,
berbagi hasil survei keluar karyawan, dan menetapkan harapan perubahan.

Dia kemudian mendefinisikan kepemimpinan pelayan dan mengundang semua manajer untuk
menjadi pemimpin pelayan. Dalam semangat desentralisasi, Mittelstaedt berkata kepada para manajer,
“Kami harap Anda akan menjadi pemimpin yang melayani. Kami tidak akan membuat Anda
melakukannya, tetapi kami yakin Anda akan mendapatkan hasil yang lebih baik jika Anda
melakukannya.

Dan Anda akan dinilai berdasarkan kinerja Anda. ”Waste Connections melakukan sejumlah
hal untuk mengubah budaya dan membantu manajer merangkul kepemimpinan yang melayani. Ini
adalah beberapa inisiatif utama:

Perkenalkan visi, tujuan, dan nilai-nilai.

Lakukan pelatihan kepemimpinan pelayan

Mendistribusikan laporan berkala pemimpin yang melayani

Distribusikan survei kepemimpinan pelayan.

Buat buku pedoman Kepemimpinan Pelayan

Buat penghargaan kepemimpinan pelayan

Menghilangkan pemimpin yang melayani diri sendiri

Mempekerjakan untuk karakter.

Hasilnya adalah pada akhir 2010 omset keseluruhan telah turun dari 40 persen menjadi 17
persen. Dan dari itu, hanya 56 persen yang bersifat sukarela, turun dari 80 persen. Stok Waste
Connections melebihi semua pesaing mereka serta S&P, dan tingkat insiden keselamatan telah turun
40 persen. Mittelstaedt merangkum dampak dari kepemimpinan pelayan: "Seluruh gagasan
kepemimpinan pelayan adalah bahwa ia memiliki efek riak positif. Cara para pemimpin kita
memperlakukan karyawan mereka menjadi visi kepemimpinan karyawan.

Bab 42

Jangan Menilai Kertas Saya, Bantu Saya Mendapatkan A

Oleh: GARRY RIDGE

Ada tiga aspek dari sistem penilaian kinerja "Jangan menilai kertas saya, Bantu saya
Mendapat A": perencanaan, pelaksanaan dan tinjau dan pelajari.

Perencanaan, semua kinerja yang baik dengan tujuan yang jelas mengatur aspek
kepemimpinan dari kepemimpinan yang melayani. Tujuannya dapat diamati dan diukur itulah yang
dimaksud dengan spesifik. Motivasi, dapat dicapai, relevan, dan dapat dilacak ini adalah tujuan untuk
memastikan bahwa orang dievaluasi berdasarkan tujuan yang terukur, bukan pada harapan yang
kabur, subjektif.
Eksekusi harus mulai dilakukan pada tujuan yang telah disepakati. Para pemimpin harus
menjaga akhir dari kemitraan mereka setiap hari, membantu dan melatih anggota mereka untuk
mendapatkan nilai A pada setiap tujuan mereka.

Tinjau dan pembelajaran adalah percakapan yang terus menerus sepanjang tahun karena
tinjauan dan pembelajaran adalah proses yang berkelanjutan. Sebagai bagian dari proses itu, empat
kali setahun semua pemimpin melakukan percakapan dengan masing-masing anggota mereka. Pada
setiap pertemuan triwulanan, kinerja dievaluasi — tetapi alih-alih pemimpin yang melakukan evaluasi
awal, anggota yang melakukannya. Setiap anggota memberi diri mereka A, B, C, atau L pada masing-
masing gol yang disepakati. Huruf L berarti bahwa anggota sedang dalam mode belajar mengenai
tujuan itu dan belum siap untuk evaluasi. Tugas pemimpin adalah untuk menyetujui atau tidak setuju
dengan evaluasi anggota, dan untuk melakukan apa yang perlu dilakukan untuk membantu orang itu
bergerak setiap tujuan ke arah A.Total proses ini adalah tentang menciptakan dan memungkinkan para
pemimpin untuk bermitra untuk sukses dengan orang-orang mereka. Pertama kita mendefinisikan
dengan anggota apa yang diwujudkan oleh A, dan kemudian kita menciptakan budaya di mana orang
dapat mencapai nilai A. membantu orang mendapatkan nilai A adalah kepemimpinan pelayan dalam
aksi. Ini satu-satunya cara untuk mendapatkan hasil yang bagus dan kepuasan manusia.

Anda mungkin juga menyukai